• Tidak ada hasil yang ditemukan

Samatha & Vipassanā Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Samatha & Vipassanā Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Samatha & Vipassanā

Oleh:

U Sikkhānanda (Andi Kusnadi)

Dalam latihan samatha, objek pengamatan dan pencatatan adalah konsep (paññatti) dan mencondongkan pikiran pada objek sebagai sesuatu yang kekal. Bagi mereka yang mengamati dan mencatat objek berupa kasina tanah (pathavi

kasina), pertama-tama dia harus membuat lingkaran kecil dari tanah, sebesar

piring kecil, letakan di hadapannya dan lihat dengan penuh perhatian. Yogi harus melihatnya tanpa pernah menutup matanya dan catat sebagai ‘tanah, tanah (pathavi)’ sampai gambaran yang mantap (permanen) muncul di pikirannya. Yogi harus mengamati dan mencatat objek sehingga pikirannya tidak mengembara dan mencatatnya dari segi kekekalan, sehingga gambaran dari objek akan tergambar di pikiran yogi setiap saat.

Saat konsentrasi yogi telah cukup terbina, yogi akan mencapai suatu keadaan yang disebut uggaha-nimitta (gambaran yang tercapai), di mana yogi dapat melihat gambaran kasina tanah tersebut walaupun dengan mata tertutup. Bukankah hal itu menjadi permanen? (Ya, benar, bhante). Ketika yogi melanjutkan latihannya dengan cara ini dan mencapai patbhāga-nimitta (gambaran yang dapat dikendalikan), akan muncul gambaran yang berbeda, bahkan lebih terang dan jelas dari aslinya yang dilihat dengan mata terbuka. Karena yogi telah mengamati dan mencatatnya sebagai permanen, objek itu menjadi permanen di pikirannya. Bukankah begitu? (ya, seperti itu, bhante).

(2)

Objek pengamatan di sini, kasina tanah, adalah konsep (paññatti) dan cara pengamatan dan pencatatanya juga sebagai permanen. Kalian sebut apa latihan ini? Ini disebut samatha.

Karena yogi di sini adalah vipassanā yogi, ingin berlatih vipassanā murni, bukankah lebih baik untuk kalian mengetahuai sifat alami dari samatha? (Ya, lebih baik, bhante). Kalian juga dapat jelaskan hal ini ke yang lain dan akan memberi manfaat bagi sāsana (ajaran Sang Buddha). Jika ada yang bertanya, ”Saya ingain berlatih vipassanā murni, tolong jelaskan ke saya bagaimana caranya, secara singkat.” Tahukan kalian bagaimana memberitahukannya? (Ya, kami tahu, bhante). Jika kalian dapat memberitahukan mereka, itu akan bermanfaat bagi sāsana juga.

Dapatkah kalian memebritahukan mereka bahwa yogi “Harus memberikan perhatian yang penuh untuk mengetahui kenyataan (paramattha) dan juga mencondongkan pikirannya pada berakhirnya (vaya) fenomena dan mengetahui sifat ketidakkekalan?” (Ya, kami dapat, bhante). Kalian harus menjelaskan seperti ini. Ini adalah vipassanā murni. Ketika kalian berlatih juga, tidakkah kalian harus mengamati dan mencatat dengan cara ini sehingga dapat meliputi semua pokok bahasan ini? (ya, kami harus, bhante). Ini adalah cara mengamati dan mencatat ketika kalian berlatih vipassanā murni.

Sebaliknya, ketika mengamati dan mencatat ”angkat, dorong, turun,” jika perhatian kalian tertuju pada bentuk dan figure kaki, artinya pendekatan cara pengamatan dan pencatatannya adalah pada kekekalan dari bentuk kaki. Apakah yogi konsentrasi pada kekekalan atau ketidakkekalan dari kaki? (kekekalan, bhante). Apakah artinya dari pengamatan dan pencatatan pada kekekalan ini? (Itu artinya samatha, bhante). Ya, itu adalah samatha. Pengamatan dan pencatatan telah menjadi samatha ketika berlatih vipassanā. Apakah ini akan membawa manfaat bagi kalian? (Tidak, tidak akan, bhante). Yogi tidak akan dapat merealisasi dhamma untuk jangka waktu yang lama.

Yogi akan sering melapor bahwa pengamatan dan pencatatannya ketika meditasi jalan sangatlah baik. Dapatkah seseorang mengatakan bahwa ia mengalami kemajuan yang baik dalam dhamma karena pengamatan dan

(3)

pencatatannya tampak baik? (Tidak, dia tidak bisa, bhante). Ya, kalian tidak dapat katakan demikian. Guru meditasi akan mengetahui hal ini. Dapatkah kita katakan bahwa seseorang mengalamai kemajuan dalam latihan dan dhamma-nya jika dia melapor bahwa dhamma-dhamma-nya cukup baik; pengamatan dan pencatatannya cukup baik? (Tidak, kita tidak bisa, bhante). Ya, kita tidak dapat katakan demikian.

Mereka yang latihannya condong ke samatha (dalam latihan vipassanā) dan merasa baik dalam latihannya, akan memakan waktu yang lama untuk

mencapai kemajuan. Apakah para pendengar dhamma di sini ingin memakan

waktu yang lama untuk memperoleh kemajuan? (Tidak, kami tidak mau, bhante). Jika kalian tidak mau lama dalam memperoleh kemajuan, kalian harus

menjauhkan (tidak berhubungan) semaksimal mungkin dengan bentuk dan

figure (paññatti), berfokuslah dengan baik dan sungguh-sungguh untuk mengetahui kenyataan (paramattha).

Semboyan:

Mengamati dan mencatat pada objek berupa konsep

(paññatti), dan menganggapnya sebagai permanen (kekal) adalah

samatha.

Itu artinya perhatian atau fokus pada bentuk dan figure dari kaki (paññatti), pengamatan dan pencatatan juga pada bentuk dari kaki saat kaki diangkat, didorong dan diturunkan. Dengan kata lain, seperti menganggap kaki sebagai sesuatu yang permanen. Sehingga, walaupun yogi berlatih vipassanā, ia condong ke samatha. Bukankah demikian? (Ya, benar, bhante). Ini adalah sesuatu yang yogi harus benar-benar perhatikan.

Pendengar dhamma dan yogi di sini tidak lagi mengamati dan mencatat condong ke samatha. Kalian harus mencoba untuk mengamati dan mencatat dengan tepat dan sungguh-sungguh untuk mengetahui kenyataan semaksimal mungkin. Kalian harus mencoba untuk mengamati dan mencatat dengan tepat dan sungguh-sungguh untuk mengetahui sifat alami dari gerakan ke atas yang bertahap saat kalian mengangkat kaki; gerakan ke depan yang bertahap saat

(4)

mendorong kaki; gerakan ke bawah yang bertahap saat menurunkan kaki. Bila yogi dapat melakukan hal ini, yogi telah mendapatkan kemajuan yang baik.

Hal ini telah dikatakan oleh beberapa yogi veteran bahwa para yogi di Pusat Latihan Meditasi Saddhammaramsi membuat kemajuan yang cepat dalam

dhamma, walaupun pangamatan dan pencatan mereka tampaknya tidak

berkesinambungan. Mengapa mereka mendapatkan kemajuan yang pesat? Apakah hal itu dikarenakan pengamatan dan pencatatan mereka benar atau tidak benar? (Karena pengamatan dan pencatatan mereka benar, bhante). Ya, karena pengamatan dan pencatatan mereka benar.

Amati dan catat dengan tepat dan sungguh-sungguh untuk mengetahui kenyataan. Amati dan catat ketidakkekalan, condongkan pikiran pada berakhirnya fenomena. Kemajuan dalam dhamma akan mengikuti ketika yogi dapat mengamati dan mencatat dengan cara ini. Jika yogi dapat tidak behubungan dengan konsep, dapat mengamati dan mencatat kenyataan dengan tepat dan sungguh-sungguh, dapat mencondongkan pikirannya pada berakhirnya fenomena, yogi akan segera mengalami kemajuan yang baik dalam

dhamma. Kalian harus mencoba untuk mengamati dan mencatat dengan cara

ini. Jika pendengar dhamma di sini dapat mengamati dan mencatat dengan tepat dengan cara ini, kalian juga akan segera mengalami kemajuan yang baik dalam

dhamma.

Dikutip dari “Sharpening The Controlling Faculties” by Sayādaw U Kundalābhivamsa

============================================================= Empat Macam Yogi

1. Yogi yang dalam latihannya banyak mengalami rasa sakit dan kemajuan

dhamma-nya lambat. Hal ini diakibatkan dikehidupan sebelumnya yogi

tidak berlatih baik samatha maupun vipassanā.

2. Yogi yang dalam latihannya banyak mengalami rasa sakit dan kemajuan

dhamma-nya cepat. Hal ini diakibatkan dikehidupan sebelumnya yogi

(5)

3. Yogi yang dalam latihannya banyak mengalami rasa senang dan kemajuan dhamma-nya lambat. Hal ini diakibatkan dikehidupan sebelumnya yogi berlatih samatha tapi tidak berlatih vipassanā.

4. Yogi yang dalam latihannya banyak mengalami rasa senang dan kemajuan dhamma-nya cepat. Hal ini diakibatkan dikehidupan sebelumnya yogi berlatih samatha dan vipassanā.

Yogi biasanya tentu saja memilih yang no. 4, tapi hal itu sayangnya tidak bisa dipilih. Walaupun demikian, keempat yogi dapat merealisasi dhamma mulia bila berlatih dengan rajin dan penuh semangat.

Dikutip dari http://www.dhammadownload.com/Saddhammaramsi-English.htm

5. 3-1-2003

8pm

Four Characteristic Qualities of a Stream Winner

by Sayādaw U Kundalābhivamsa

Semoga setelah membaca atau mendengar hal ini, anda tertarik untuk mendalami dhamma. Bagi yang telah mendapatkan pengalaman dhamma semoga semakin meningkat kebijaksanaannya. Bagi yang layak untuk mendapatkan dhamma mulia, semoga merealisasi dhamma mulia dalam kehidupan ini juga.

Metta untuk semua…

Andi Kusnadi (andinadi@hotmail.com) P.S.

Tulisan ini ditujukan untuk yogi yang berlatih vipassanā, agar tidak melakukan pengamatan yang salah. Bukan untuk mengunggulkan atau menjatuhkan salah satu dari 2 jenis meditasi ini. Kedua meditasi sama-sama baik karena keduanya diajarkan oleh Sang Buddha.

Referensi

Dokumen terkait

4.Dengan mengamati slide, siswa dapat menyajikan peta konsep tentang gangguan yang terjadi pada organ peredaran darah manusia dengan tepat... Gangguan yang terjadi pada