BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) TUGAS AKHIR PERIODE 138/60
Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( LP3A ) pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 21 April 2017
Waktu : 08.30 – 11.30 WIB
Tempat : ( Ruang B-101 Gedung Eko Budhardjo ), Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro – Semarang
Dilaksanakan oleh :
Nama : Fisa Savanti
NIM : 21020113130132
Judul : Perancangan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Semarang
Dengan susunan Tim Penguji sebagai berikut :
Dosen Pembimbing I : Ir. Bambang Suyono, MT.
Dosen Pembimbing II : M. Sahid Indraswara, ST., MT.
Dosen Penguji I : Prof. Ir. Totok Roesmanto, M.Eng
A. PELAKSANAAN SIDANG
Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( LP3A ) dengan judul Perancangan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Semarang ini dimulai pukul 08.30 WIB dan dihadiri oleh Bapak Ir. Bambang Suyono, MT., Bapak M. Sahid Indraswara, ST., MT., dan Bapak Prof. Totok Roesmanto, M.Eng. Presentasi dilakukan oleh penyusun dalam waktu ± 15 menit dengan pokok materi sebagai berikut :
a. Tinjauan Umum Rumah Sakit Pendidikan b. Tinjauan Arsitektur Modern
Hasil sidang mencakup tanya jawab dan saran dari dosen pembimbing dan penguji terhadap LP3A yang dipresentasikan sebagai berikut :
1. Dari bapak Prof. Totok Roesmanto, M.Eng ( Penguji I ) Pertanyaan
1) Apakah area parkir terintegrasi dengan bangunan Fakultas Kedokteran?
Jawaban
1) Tidak, karena jarak antara bangunan Fakultas Kedokteran (eksisting) cukup jauh dari tapak bangunan Rumah Sakit Pendidikan.
Saran
- Dipertimbangkan penyediaan area parkirnya. Silahkan dicoba jika dibuat skenario bangunan Fakultas Kedokteran dipindah berada didekat tapak Rumah Sakit, sehingga area parkir antara bangunan Fakultas Kedokteran dengan bangunan Rumah Sakit dapat terintegrasi (parkir bersama).
- Dipertimbangkan untuk penyediaan RTH.
- Untuk penjelasan struktur dan lain-lain dibuat kebutuhan mendasarnya saja, kemudian baru dikembangkan saat tahap eksplorasi.
- Dibuat pendekatan arsitektural yang berkaitan dengan kebutuhan Rumah Sakit. 2. Dari bapak Ir. Bambang Suyono, MT. ( Pembimbing I )
Pertanyaan
1) Berapa jumlah bed yang disediakan?
2) Apakah program ruang sudah memenuhi luas standar minimal untuk Rumah Sakit Pendidikan?
3) Apa saja fasilitas pendidikan yang akan disediakan?
Jawaban
1) Jumlah bed kurang lebih 300 bed (minimal) berdasarkan rata-rata jumlah bed Rumah Sakit kelas B di Kota Semarang.
2) Sudah, standar minimal untuk Rumah Sakit Pendidikan yaitu dengan luas 110m2/ bed.
3) Perpustakaan, Skill Lab, ruang SMF, ruang co ass, ruang audiovisual dan lain-lain.
Saran
- Cukup disediakan perpustakaan kecil di setiap SMF.
- Laboratorium dan fasilitas-fasilitas lainnya harus dapat dibedakan mana yang untuk pelayanan dan mana yang untuk pendidikan.