Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Agen LPG
(
Liquefied Petroleum Gas
) Menggunakan
Framework
CodeIgniter dan
Library
Highcharts
( Studi Kasus : Dinas Perdagangan Kota Salatiga )
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Nugroho Dwi Sadono (672013199)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Dinas Perdagangan Kota Salatiga merupakan Dinas Pemerintah yang secara administratif dan teknis bertanggung jawab pada Pemerintah Kota Salatiga. Dinas Perdagangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan, penyediaan informasi, pemantauan dan pemberian fasilitas usaha Perdagangan serta melaksanakan penataan usaha Perdagangan secara sinergi dengan usaha ekonomi kerakyatan dalam memajukan potensi daerah.
Salah satu tugas Dinas Perdagangan Kota Salatiga adalah melakukan pelayanan pemantauan terhadap usaha perdagangan salah satunya adalah pengusaha agen LPG (Liquefied Petroleum Gas). Pada data yang terdapat di Dinas Perdagangan agen LPG yang sudah resmi terdaftar adalah 20 pangkalan agen LPG. Pelayanan pemantauan terhadap usaha agen LPG ini harus menerapkan standar pelayanan yang sama, serta tidak membedakan antara pelanggan yang satu dan yang lain. Bagi Dinas Perdagangan Kota Salatiga pengusaha agen LPG perlu menyerahkan laporan tentang data total penjualan dan alokasi tabung LPG yang nantinya akan mempengaruhi kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Selanjutnya.
Contoh pemantauan yang dilakukan Dinas Perdagangan Kota Salatiga akan melalui beberapa proses yang telah ditetapkan oleh Dinas Perdagangan kota Salatiga. Pertama, Staf melakukan pemantauan data total penjualan dan alokasi tabung LPG. Agen LPG menyerahkan data bulanan yang berisi data total penjualan dan alokasi dalam bentuk laporan kertas. Staf akan mendata, rekapitulasi, mengolah dan menyusun laporan pemantauan tersebut yang selanjutnya akan dikirim ke DISPERINDAG Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan wawancara terhadap staf IT di Dinas Perdagangan, belum adanya sistem informasi yang menangani pencatatan, pengolahan dan pelaporan hingga pengarsipan pelaporan agen LPG menyebabkan beberapa kendala, yaitu adalah kesulitan dalam mencari arsip pelaporan sebelumnya, rusak atau hilangnya arsip pelaporan, pelaporan agen LPG masih menggunakan kertas dan hasil pelaporan agen masih harus diambil di tempat sehingga kurang efisien dalam segi waktu dan biaya yang dalam rata-rata pengambilan laporan dapat mencapai ±90 menit dan biaya Rp. 20.000 perkendaraan untuk keperluan bahan bakar. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi pelaporan yang dapat mempermudah proses pelaporan, pengolahan hingga pengarsipan data pelaporan bulanan. Sistem informasi yang dibuat diharapkan dapat mempermudah staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga dalam melakukan pelaporan, pengolahan maupun pengarsipan dan pencarian arsip pelaporan.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai sistem informasi pelaporan telah beberapa kali dilakukan. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas membahas tentang pembuatan sistem informasi proses pencatatan dan pelaporan SP2TP yang lebih mudah dan mampu menghasilkan laporan SP2TP yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. [1].
Penelitian lain yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pelaporan Anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Berbasis WEB di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, membahas penggunaan framework CodeIgniter. Sistem Pelaporan yang dibangun ini mampu membuat form Dokumentasi Kegiatan dan Anggaran Sekolah (DKAS), melakukan pencatatan transaksi dana BOS dan juga membuat pelaporan realisasi penggunaan dana BOS [2]. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, penelitian yang akan dilakukan berfokus pada bagaimana membuat sistem informasi pelaporan Agen LPG di Dinas Perdagangan Kota Salatiga untuk melakukan pelaporan, pengolahan dan pengarsipan laporan bulanan. Inovasi yang terdapat di penelitian ini dibanding dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini ditambahkan grafik chart interaktif dan menggunakan fungsi request laporan bulanan lewat email yang pada penelitian sebelumnya belum ada. Sistem informasi yang dihasilkan diharapkan dapat mempermudah pelaporan, pengolahan dan pengarsipan laporan bulanan dan meningkatkan kinerja staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga.
JavaScript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan script yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML. JavaScript bergantung kepada browser (navigator) yang memanggil halaman web yang berisi script-script dari JavaScript dan tentu saja terselip di dalam dokumen HTML. JavaScript juga tidak memerlukan kompilator atau penerjemah khusus untuk menjalankannya (pada kenyataannya kompilator JavaScript sendiri sudah termasuk di dalam browser tersebut). Lain halnya dengan bahasa Java yang memerlukan kompilator khusus untuk menterjemahkannya di sisi user. Penulisan JavaScript ditulis langsung dalam dokumen HTML dan sangat mudah terlihat, sedangkan di Java, script sudah berbentuk setengah terkompilasi (dalam bentuk applet) dan tidak mungkin terlihat dari dalam dokumen HTML, satu mesin virtual di sisi user yang bertanggung jawab untuk menterjemahkan program di dalam applet tersebut setiap kali halaman HTML yang memuat applet tersebut dipanggil oleh browser [3].
Library Highchart adalah library chating berdasarkan Javascript murni dimaksudkan untuk meningkatkan aplikasi web dengan menambahkan kemampuan chating interaktif. Highchart menyediakan berbagai grafik. Misalnya grafik garis, grafik spine, grafik daerah, grafik batang, diagram lingkaran dan sebagainya [9].
Library Datatables adalah library yang meningkatkan plug-in untuk jQuery perpustakaan Javascript, menambahkan menyortir, paging dan penyaringan kemampuan untuk tabel HTML polos dengan sedikit usaha [10].
CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah MVC (Model-View-controller) yang memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga dalam sebuah pengembangan web, seorang developer bisa berkonsentrasi pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengeksekusinya [6]. Adapun alur program aplikasi berbasis framework Codeigniter dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1Model, View, Controller [6].
Pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa ketika datang sebuah user request, maka akan ditangani oleh controller, kemudian controller akan memanggil model jika memang diperlukan operasi database. Hasil dari query oleh model kemudian akan di kembalikan ke controller. Selanjutnya controller akan memanggil view yang tepat dan mengkombinasikannya dengan hasil query model. Hasil akhir dari operasi ini akan ditampilkan di browser [6].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Berdasarkan bagan pada Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: tahap pertama: analisis dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis tentang apa saja yang dibutuhkan oleh agen LPG dan staf Dinas juga kendala-kendala yang dihadapi oleh staf dalam melaksanakan tugasnya. Tahap kedua: Perancangan sistem meliputi perancangan proses menggunakan Unified Modelling Language (UML) meliputi perancangan use case diagram, activity diagram, class diagram. Perancangan database yaitu perancangan tabel-tabel database yang berfungsi menyimpan data yang dibutuhkan oleh aplikasi sistem informasi pelaporan.
Tahap perancangan aplikasi terdapat desain sistem dan perancangan proses. Terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi sistem informasi pelaporan, pertama adalah agen LPG sebagai client dan staf Dinas sebagai admin. Agen LPG dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) Agen LPG dapat melakukan update profil; 2) Agen LPG dapat melakukantambah data laporan bulanan, berisi jumlah alokasi dan total penjualan; 3) Agen LPG dapat melihat dan mengolah data laporan bulanan; 4) Agen LPG dapat melakukan update password.
Staf Dinas dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) Staf Dinas dapat melihat dan mengelola agen LPG; 2) Staf Dinas dapat melihat, mengelola dan download laporan bulanan; 3) Staf Dinasdapat melihat dan download grafik tahunan; 4) Staf Dinasdapat mengelola data pengguna.
Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem informasi pelaporan ini yaitu: Prosesor AMD A8, 1.90 GHz, RAM 4 GB dan Hardisk 500 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah sistem operasi Windows 7 Ultimate, Sublime Text, XAMPP (Apache dan MySQL), Web browser (dalam penelitian ini digunakan Mozilla Firefox) dan Rational Rose untuk membuat UML(Unified Model Language) sistem.
yang sudah login dapat melakukan kelola informasi mengenai agen LPG melalui menu profil; 5) Agen LPG yang sudah login dapat melakukan tambah data pelaporan bulanan melalui menu olah data; 6) Agen LPGyang sudah login dapat mengolah data laporan melalui menu daftar laporan bulanan; 7) Agen LPG yang sudah login dapat lakukan ganti password melalui menu ganti password; 8) Agen LPG yang sudah login dapat keluar dari aplikasi sistem informasi pelaporan dengan melakukan klik pada menu logout.
Prosedur penggunaan sistem informasi pelaporan untuk staf Dinas sebagai berikut: 1) Staf Dinas membuka web browser kemudian menuliskan alamat web aplikasi; 2) Staf Dinas yang sudah login dapat melihat halaman home yang memiliki menu pilihan dari tombol yang berupa link menuju halaman lain, antara lain daftar agen LPG, daftar laporan bulanan, download laporan bulanan, ganti password; 3) Staf Dinas yang sudah login dapat melakukan kelola agen LPG pada menu data agen LPG; 4) Staf Dinas yang sudah login dapat melakukan kelola laporan bulanan pada menu olah data report; 5) Staf Dinas yang sudah login dapat melakukan download laporan setiap bulan untuk setiap agen LPG di menu data report; 6) Staf Dinas yang sudah login dapat keluar dari aplikasi sistem informasi pelaporan dengan melakukan klik pada menu logout.
Metode pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah prototyping model. Prototyping model merupakan sebuah proses untuk membangun sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan pengguna. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [7]. Tahap-tahap dalam metode Prototyping ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Metode Prototyping [7]
apakah sistem yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Jika model prototype tidak dapat menjawab kebutuhan sistem, maka pengembang memperbaiki model prototype tersebut sampai model prototype dapat menjadi suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tahapan yang dilakukan pada metode prototype dalam membangun sistem informasi pelaporan adalah listen to costomer, build/revise mock-up dan costomer test-drive mock-up.
Tahap listen to customer dilakukan untuk mengetahui dan menerjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan pencarian data serta informasi yang dibutuhkan oleh sistem. Ada empat analisis kebutuhan dalam perancangan sistem yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan perangkat keras dan analisis kebutuhan perangkat lunak.
Supaya sistem yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka diperlukan suatu analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem ini dilakukan wawancara dengan staf IT Dinas Perdagangan. Berdasarkan hasil wawancara, pelaporan agen LPG akan melalui beberapa proses. Pertama, Staf melakukan pemantauan data penjualan, stok dan harga barang dengan mendatangi agen LPG. Kedua, Agen LPG menyerahkan data bulanan yang berisi data penjualan, stok dan harga dalam bentuk laporan kertas. Ketiga, Staf akan mendata, rekapitulasi, mengolah dan menyusun laporan pemantauan tersebut yang selanjutnya akan dikirim ke DISPERINDAG Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan sebagai berikut: a) kebutuhan staf Dinas mencakup dapat mengelola data pelaporan, dapat mengelola data pengguna. b) kebutuhan agen LPG dapat melakukan tambah pelaporan bulanan.
Pada tahap build/revise mock-up dilakukan pembuatan ptototype sistem informasi pelaporan. Pembuatan prototype ini berdasarkan saran dari staf IT Dinas Perdagangan. Sumber berupa kebutuhan sistem dan form format laporan bulanan. Form yang telah ada diimplementasikan ke dalam aplikasi sistem informasi pelaporan. Perancangan sistem mulai dibuat menggunakan UML.
Pada prototype pertama sistem dibangun menggunakan framework CodeIgniter dan framework Bootstrap untuk desain antarmuka. Kelemahan pada prototype pertama yaitu sistem informasi laboratorium belum dapat menampilkan data pelaporan dan beberapa fungsi yang ada pada sistem informasi pelaporan belum dapat digunakan. Kelemahan pada prototype pertama kemudian menjadi acuan untuk melakukan perbaikan pada prototype kedua. Perbaikan prototype kedua yaitu perbaikan, penambahan fungsi upload, download dan grafik. Kelemahan pada prototype kedua yaitu sistem informasi laboratorium masih belum dapat menampilkan grafik. Kelemahan tersebut kemudian diperbaiki pada prototype ketiga dan keempat.
perbaikan. Apabila sistem informasi pelaporan sudah sesuai dengan kebutuhan, maka proses selesai.
Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram UML, meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing diagram yang telah dibuat.
Gambar 4Use CaseDiagram Sistem
Gambar 4 merupakan use case diagram dari sistem yang dibuat. Terdapat 2 (dua) aktor dalam aplikasi, yaitu aktor petugas (staf Dinas) dan agen LPG. Aktor Petugas merupakan pemilik hak akses tertinggi, di mana dapat melakukan pengelolaan data pelaporan, data agen dan data pengguna. Hak akses agen LPG yaitu dapat mengelola data pelaporan dan update data pengguna.
Gambar 5Activity Diagram Tambah Data Pengguna
data form yang terdiri dari username, paswword dan level pengguna. Data kemudian akan disimpan dalam database setelah staf menekan tombol submit.
Gambar 6Activity Diagram TambahLaporan Bulanan
Gambar 6 merupakan activity diagram dari proses tambah data laporan bulanan. Agen pertama memilih menu olah data kemudian agen LPG mengisi data form yang terdiri dari tahun, bulan, alokasi dan total penjualan bulanan. Setelah agen menekan tombol tambah maka data akan di simpan di dalam database.
Gambar 7 ActivityDiagramDownload Laporan
Gambar 8 SequenceDiagram Tambah Data Pengguna
Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk melakukan tambah data pengguna. Staf mengisikan data pengguna dengan memasukan username, password dan level pengguna, kemudian akan memanggil fungsi insert_user di controller. Fungsi insert_user akan memanggil model untuk melakukan perintah insert ke dalam database. Setelah staf melakukan klik tombol add data akan disimpan ke dalam database.
Gambar 9 SequenceDiagramUpload Laporan
Gambar 10 SequenceDiagramDownload Laporan
Gambar 10 merupakan sequencediagram untuk proses download laporan yang dilakukan oleh staf. Pertama staf memilih laporan yang akan di download. Perintah selanjutnya adalah memanggil fungsi download yang berada di controller. Fungsi download akan memanggil model untuk memproses laporan yang dipilih. Database akan melakukan return data ke controller yang akan melakukan perintah untuk download data dalam format .pdf / .doc.
Gambar 11 Class Diagram Sistem
berisikan atribut nama_agen, alamat, kelurahan, telepon dan penanggung jawab selain itu juga terdapat fungsi insert(), update() dan delete(). Kemudian controller, class ini berisikan fungsi untuk mengolah data, pada class agen terdapat controller_data_agen yang berisikan beberapa fungsi seperti get_data(), insertAgen(), updateAgen() dan deleteAgen(). Class yang terakhir adalah boundary, class ini berinteraksi langsung dengan pengguna, atau bisa dibilang userinterface, pada class penjadwalan boundary direpresentasikan sebagai class pelaporan UI. Konfigurasi yang sama juga dilakukan pada class yang lainya yang ada pada sistem ini.
4. Pembahasan dan Hasil Pengujian
Pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pelaporan ini dilakukan dengan framework CodeIgniter. Terdapat pengaturan koneksi ke database saat awal pembuatan. Koneksi database terdapat di file database.php. Pengaturan koneksi ini ditunjukkan pada Kode Program 1.
Kode Program 1 Koneksi Database
Kode Program 1 menjelaskan konfigurasi untuk koneksi dengan database. Konfigurasi ini dilakukan dengan pengisian untuk nama database yang digunakan berupa ‘hostname’, ‘username’, ‘password’ dan ’database’.
Gambar 12 Halaman Home (Agen LPG)
Gambar 12 adalah halaman home berdasarkan hak akses agen LPG yang akan menampilkan profil agen LPG. Agen LPG dapat mengisi data informasi agen LPG. Informasi yang dapat di ubah yaitu data penanggung jawab, no. Telepon, email dan alamat.
Kode Program 2 Fungsi Library Datatables.
Kode Program 2 menjelaskan fungsi tabel dengan menggunakan library Datatables. Baris ke enam sampai sembilan merupakan fungsi button untuk mempermudah menampilkan data tabel dan mempermudah export ke dalam format .xls / .xlsx dan .pdf . Pada library Datatables ini juga disertakan column visible untuk mempermudah sortir column. Pada setiap data akan menjadi row grouping antar data.
Gambar 13 Halaman Data Report (Agen LPG)
1. <script>
2. $(document).ready(function() {
3. $('#examples').DataTable( {dom: 'Bfrtip',buttons: [
4. {extend: 'copy',exportOptions: {columns: ':visible'}}, 5. {extend: 'excel',exportOptions: {columns: ':visible'}}, 6. {extend: 'pdf',exportOptions: {columns: ':visible'}}, 7. 'colvis'],
8. columnDefs: [ {targets: 0,visible: false} ] 9. } );} );
Gambar 13 adalah halaman Data Report . Pada halaman ini agen LPG dapat mengelola data report dan tambah data report tiap bulan. Pada proses tambah report agen LPG harus mengisi informasi bulan, tahun, alokasi dan total jual . Pada halaman ini terdapat fungsi untuk mencari dan order data agar lebih detail.
Gambar 14 Halaman DataPengguna (Staf Dinas)
Gambar 14 adalah halaman Data Pengguna. Halaman ini staf Dinas dapat menambah, menghapus, dan mengubah data pengguna. Untuk menambah pengguna staf Dinasdiharuskan mengisi fieldusername, password dan memilih level pengguna untuk menentukan hak akses. Ketika level “client”dipilih maka juga akan menambahkan data ke data agen untuk hak akses agen LPG.
Kode Program 3 Fungsi Request Email.
Kode Program 3 menjelaskan fungsi request email. Pada sistem ini pada
3. If($tanggal==”1” && $this->m_cek->getkode(“1”)){
4. $url = $_SERVER['HTTP_REFERER'];
14. $this->load->library('email', $config); 15. $this->email->set_newline("\r\n"); 16. $this->email->from($email); 17. $this->email->to($s->email); 18. $this->email->subject($subjek); 19. $this->email->message($pesan);
20. $this->email->send())
21. $this->m_cek->updatekode(“1”,”0”);
Baris lima sampai tiga belas berisi konfigurasi isi email. Baris ke lima belas sampai sembilan belas adalah konfigurasi email. Baris ke 21 kode akan di update menjadi “0” agar email terkirim satu kali setiap bulan.
Gambar 15 Halaman DataAgen(Staf Dinas)
Gambar 15 adalah halaman Data Agen. Pada halaman ini staf Dinas dapat mengelola data agen dan juga dapat melakukan export data ke dalam format .xls / .xlsx dan .pdf. Pada halaman ini terdapat fungsi untuk mencari dan order data agar lebih detail, staf juga dapat melakukan request report pada agen LPG yang terkirim ke email agen LPG.
Gambar 16 Halaman Data Report (Staf Dinas)
Kode Program 4 Fungsi Menampilkan Data Chartdengan libraryHighcharts.
Kode Program 4 menjelaskan fungsi yang digunakan untuk menampilkan data chart menggunakan library Highchart. Baris ke empat menjelaskan tempat menampilkan chart dan tipe chart. Baris ke sembilan sampai sepuluh menjelaskan kategori bulan. Baris ke dua belas menjelaskan data chart yang akan di tampilkan.
Gambar 17 Halaman Chart (Staf Dinas)
Gambar 17 merupakan hasil data chart yang berasal dari Dinas Perdagangan didapatkan dari total penjualan tahun 2016 pada data report yang dikategorikan pada jumlah total penjualan tiap bulan dari semua data report yang ada di setiap tahun. Pada halaman ini stafdapat downloadchart.
Pengujian sistem dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari sistem yang dibuat untuk mencari bug pada sistem. Pengujian sistem bertujuan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai harapan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian yang akan dilakukan akan melalui pengujian alpha dan beta menggunakan metode blackbox.
Pengujian alpha dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi sistem secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini memperhatikan apakah ungsi telah berjalan sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari sistem yang telah dilakukan.
Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Sukses login Sukses login Valid
Username dan password
salah maupun kosong
Gagal login Gagal login
Tambah Data Pengguna Form diisi dengan benar
Form wajib diisi kosong
Ubah Data Pengguna Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid
Hapus Data Pengguna Pilih salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid Upload Report Form diisi dengan benar Sukses tambah data Sukses tambah data Valid
Ubah Report Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid
Hapus Report Pilih salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid
Menampilkan data
Menampilkan data Agen Membuka halaman data Agen
Ubah data Agen Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid
Hapus data Agen Pilih Salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid
Menampilkan data chart Membuka halaman chart Sukses menampilkan
chart
Berdasarkan hasil pengujian aplikasi dapat dilihat pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak terlibat dalam pembuatan aplikasi, pengujian dilakukan oleh calon pengguna aplikasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan mengisi jawaban dari pertanyaan yang ada kepada sample user. Sample user berjumlah 15 responden yang dipilih secara acak. Sample user pada pengujian ini adalah Agen LPG dan staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga yang menggunakan aplikasi. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Jawaban Kuesioner
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Aplikasi aplikasi ini mudah digunakan 0 0 1 8 6
2 Tampilan, huruf dari aplikasi ini dapat dilihat dengan jelas 0 0 3 7 5 3 Menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak
membingungkan
0 2 4 6 3
4 Aplikasi ini membantu dalam melakukan pengelolaan data agen.
0 1 2 5 7
5 Aplikasi ini membantu dalam melakukan pengelolaan data
report.
0 1 8 4 2
6 Aplikasi ini bermanfaat untuk menyimpan arsip data report 0 0 9 4 2
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung persentase jawaban responden yang telah mengisi kuesioner. Berikut persamaan untuk menghitung index persentase jawaban responden.
Persamaan Index % = ∑ Skor:Y*100% Persamaan 1 Persamaan Persentase Jawaban Responden.
bahwa menu-menu pada aplikasi mudah dipahami dan tidak membingungkan. Pertanyaan keempat didapatkan nilai index 84% responden setuju bahwa aplikasi membantu dalam pengolahan data agen. Untuk pertanyaan kelima 69.3% responden setuju aplikasi membantu dalam pengolahan data report. Sedangkan untuk pertanyaan keenam 70.7% responden setuju bahwa aplikasi ini bermanfaat untuk menyimpan arsip data report.
Pengujian dilakukan kepada 15 agen LPG dan staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga, adapun hal-hal yang diujikan yaitu cara penambahan data agen, tambah data report, export data report dan export data agen. Pada pelaporan penjualan / tambah data report agen LPG, data yang dilaporkan adalah data total penjualan dan jumlah alokasi pada setiap bulan.
Pengujian manfaat juga dilakukan kepada staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga. Berdasarkan wawancara dengan staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga, dengan adanya aplikasi pelaporan memudahkan staf Dinas Perdagangan Kota Salatiga dalam memantau dan menyusun laporan agen LPG. Staf dinas dengan menggunakan aplikasi ini tidak memerlukan biaya untuk bahan bakar kendaraan karena staf Dinas tidak perlu lagi mendatangi tiap agen LPG untuk pengumpulan laporan, sedangkan adanya aplikasi agen LPG hanya perlu mengisi laporan penjualan dan alokasi tabung LPG bulanan. Aplikasi ini juga membantu Dinas Perdagangan dalam mengambil keputusan tentang rekomendasi jumlah alokasi agen LPG setiap bulan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Agen LPG dapat dirancang dengan PHP Framework CodeIgniter dengan library Highcharts. Penggunaan aplikasi pelaporan dapat diterapkan untuk mempermudah agen LPG dalam mengirim laporan penjualan ke dinas Perdagangan Kota Salatiga dan mempermudah staf dinas Perdagangan Kota Salatiga dalam menyusun laporan. Selain itu, Codeigniter menyediakan fungsi insert, read, update dan delete yang mempermudah serta mempercepat dalam pembuatan aplikasi dan penggunaan Highchart untuk menampilkan data dalam bentuk chart memudahkan staf dalam pemantauan dan penyusunan laporan.
6. Pustaka
[1] Herawati, Sri., 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas. Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia(10). Juni 2016. ISSN 1907-6223.
[2] Mujianto, A. H., 2015. Rancang Bangun Sistem Pelaporan Anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Berbasis WEB di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmiah Edutic(2). Mei 2015 ISSN: 2407-4489. [3] Ducket, J., 2010. Beginning HTML, XHTML, CSS, and JavaScript. Penerbit:
Wiley Publishing.
[4] Bentley, L. D., & Whittne, J. L., 2007. Systems analysis and design for the global enterprise. 7th edition. New York: McGraw-Hill.
[5] Isaknudin, M. S., 2009. Apa dan mengapa harus framework, (Online), (http://www.kuliah-informatika.com/2009/10/framework-apa-dan-mengapa-harus.html, diakses 5 Maret 2017).
[6] CodeIgniter., ” CodeIgniter”, (Online),(http:// Codeigniter.com, diakses 9 Agustus 2017).
[7] Pressman, R. S., 2001. Software engineering: a practitioner’s approach. Amerika Serikat: R.S. Pressman and Associates.
[8] Hasibuan, Zainal A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta: Ilmu Komputer Univesitas Indonesia.
[9] Highchart., ”Highchart”, (Online),(http://highchart.com, diakses 9 Agustus 2017).