• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ilmiah Penyetelan Ulang Parameter Sistem Proteksi Turbin Unit 2 di Star Energy Geothermal Ltd. | Agha | Teknofisika 5822 9946 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kajian Ilmiah Penyetelan Ulang Parameter Sistem Proteksi Turbin Unit 2 di Star Energy Geothermal Ltd. | Agha | Teknofisika 5822 9946 1 PB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Ilmiah Penyetelan Ulang Parameter Sistem

Proteksi Turbin Unit 2 di Star Energy Geothermal Ltd.

Muhammad Agha1, Sihana2, Nazrul Effendy3 1,2,3

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA

1

aghahutama@mail.ugm.com

2

sihana@ugm.ac.id

3

nazrul@gadjahmada.edu

Intisari - Semakin bertambahnya jumlah penduduk berarti semakin bertambah pula kebutuhan akan energi listrik. Salah satu solusi untuk memecahkannya yaitu dengan membangun PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) sebagai penyedia energi listrik ramah lingkungan.Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kinerja dan tingkat

kehandalan dari sistem proteksi vibrasi dari turbin unit 2 PLTP Wayang Windu, metode Fault Tree Analysis digunakan

untuk mengetahui tingkat kehandalan suatu sistem yang disebut SIL (Safety Integrity Level). PFD (Probability of Failure

on Demand) dari masing-masing sub-sistem sensor, sub-sistem logic solver dan sub-sistem aktuator juga dihitung guna

menentukan SIL dari sistem tersebut.Menurut aturan IEC 61508, hubungan antara besarnya nilai PFD dengan SIL

berbanding terbalik dan terdapat pengklasifikasian untuk mengetahui tingkat kehandalan pada suatu Plant/Kilang.

Pada 2 turbin yang ada di PLTP Wayang Windu terdapat perangkat pengaman yaitu TSI (Turbine Supervisory

Instrument) Bently Nevada 3500 yang berfungsi untuk merekam getaran pada shaft bearing. Pada Turbin unit 2,

penyetelanSet Alert (High) dan Set Danger (High-High) pada TSI sebaiknya di-setting sama dengan TSI pada Turbin

unit-1 yaitu pada batas 100 um (High) dan 146 um (High-High). Parameter lain adalah Set Time Delay yang sebaiknya

diubah dari 100 milidetik menjadi 3 detik untuk menghindari sinyal palsu yang selama ini sering mematikan turbin sebagai langkah otomasi untuk upayapengamanan dari terjadinya kerusakan yang lebih meluas, padahal kondisi faktualnya getaran yang terjadi sangat singkat dan tidak membahayakan kinerja turbin yang sedang running, justru

langkah berupa shut down yang terjadi berulang-ulang ini dapat mengganggu proses produksi dan mengakibatkan

kerusakan pada turbin tersebut. Oleh karena itu, penyetelan yang dilakukan akan meningkatkan kehandalan dari sistem proteksi vibrasi pada turbin unit 2.

Kata Kunci: PLTP, Fault Tree Analysis, tingkat kehandalan, PFD, Turbine Supervisory Instrument, Time Delay, Set Alert, Set Danger.

Abstract - The increasing number of population also equal with increasing demand for electrical energy, optional solution to solve it is building a geothermal power plant as a provider of electrical energy that are renewable energy. The purpose of this study is to analyze the reliability of the turbine vibration protection system unit-2 Wayang Windu geothermal power plants. Fault Tree Analysis method is used to determine SIL (Safety Integrity Level). PFD (Probability of Failure on Demand) of each sub-system sensor, logic solver and actuator are also calculated to determine the SIL of the system, according to the rules ofIEC61508. In the Wayang Windu geothermal power plant, there are a safety devices for turbines that call TSI (Turbine Supervisory Instrument) BentlyNevada3500 which is have a function to record the vibration of turbine shaft bearing. On the turbine unit-2, setting Set Alert (High) and Set Danger High) on TSI should be set equal to TSI intheturbineunit-1, there are at the limit of 100um (High) and 146um

(High-High). Another parameter is the Set Time Delay should be changed from100millisecondsto

3secondstoavoidfakesignals.A fake signal will shut down the turbine as a next sequence or preventive action to protect the turbine from widespread damage. Whereas the factual condition of vibration that occurs is very short and it won’t interrupt performance of the turbine, it just will interrupt the production process and damage the turbine if it happens repeatedly. Therefore that adjustment will improve the reliability of the turbine vibration protection system unit 2. Keywords: Power Plant, Safety Integrity Level, Turbine Supervisory Instrument, Time Delay, Set Alert, Set Danger

I. PENDAHULUAN

Salah satu sumber daya alam potensial di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik ialah panas bumi (geothermal). Jenis pembangkit ini cocok dikembangkan di Indonesia mengingat banyaknya sumber

panas bumi yang tersedia di Indonesia. Potensi panas bumi di Indonesia adalah sekitar 27.237 MWe atau sekitar 40% dari panas bumi di dunia[1].

Dalam PLTP Wayang Wiindu banyak dijumpai bermacam-macam jenis mesin dan instrumen yang memerlukan perawatan serta pengontrolan rutin kondisi dan

(2)

batas kemampuan dari mesin yang diope tindakan penyelamatan sesegera mungkin jika terdeteksi adanya kerusakan.

Pada penelitian ini akan dibahas proteksi vibrasi turbin unit-2 agar dike displacement transducer dan setting pada T Instrument (TSI) Bently Nevada 3500 meningkatkan kehandalan sistem tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran getaran pada suatu mesi diambil pada bearing dari mesin tersebut. Tr harus ditempatkan sedekat mungkin deng karena melalui bearing tersebut gaya ge ditransmisikan. Gerakan bearing adalah reaksi gaya dari mesin tersebut, disamp getaran seperti :Amplitudo, frekuensi dan ph

III.DASAR TEORI

A. PLTP Wayang Windhu

PLTP Wayang Windu merupakan pemb dengan menggunakan sistem flash steam.Fl merupakan sistem geothermal yang paling daripada sistem yang lain (dry steam, bin flash system, combined cycle). Komponen Wayang Windu terdiri dari production control valve system, steam turbine, gener switch yard,condenser, cooling tower, dan in

Gambar 1. Skema Flash Steam S

B. Turbin Uap

1. Komponen-komponen yang terdapat p

Komponen-komponen yang terdapat diantaranya: [5]

1) Casing; Berfungsi sebagai penut utama turbin.material yang dipak menahan tekanan dan temperatur tin

76| TEKNOFISIKA, Vol.2 No.3 Edisi Septem

operasikan, sehingga kin dapat dilakukan Tranduser sebaiknya ngan bearing mesin getaran dari mesin h merupakan hasil mping karakteristik phase [2].

bangkit geothermal Flash Steam System ng sering digunakan binary cycle, double n utama pada PLTP on well, separator, nerator, trafo utama,

injection well.

System [3]

pada turbin uap

pada turbin uap,

utup bagian-bagian akai harus mampu tinggi.

2) Rotor; Rotor adalah b kontruksi turbin yang sebagai pengikat sudu-su 3) Nozzle; Alat untuk men memutar sudu ( blade ) t 4) Wheel;Merupakan kum jalan yang terangkai pa

dengan gland packing kebocoran oli.

7) Bearing Pendestal; M tahanan dari poros rotor 8) Journal Bearing; Berf radial poros rotor (gaya rotor).

9)Thrust Bearing; Berfung menerima gaya aksial poros).

10) Oil Deflector; Merupak terpasang pada sisi dep yang fungsinya sebag pelumas tidak terjadi c pada bearing beroperas 11) Coolar; Disebut juga sebagai tumpuan dari tr 12) Main Oil Pump; Berfu dari tangki untukdisalu berputar pada turbin

2. Prinsip Dasar Turbin Uap

Uap masuk kedalam turbin energi panas dari uap diubah m mengalami pengembangan.Teka nosel lebih kecil dari pada saat tetapi sebaliknya kecepatan uap pada saat masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar sudu turbin yang berbentuk disekeliling roda turbin.

Uap yang mengalir melalui c itu dibelokkan kearah mengikut Perubahan kecepatan uap in mendorong dan kemudian memu

C. Turbine Supervisory Instrum Turbine Supervisory System yang bertugas mengawasi k parameter-parameter yang diu perintah kepada instrumen pen turbin tetap berjalan baik, pa getaran bearing, ekspansi, p percepatan turbin, sudut fase, da

tember 2013, ISSN 2089-7154

bagian terpenting dari suatu g berputar, dimana fungsinya

sudu.

engarahkan tekanan uap untuk ) turbin.

umpulan rangkaian sudu-sudu pada shaft rotor, diikat dengan er bagian sesuai dengan desain

agai penyekat untuk menahan oran uap maupun kebocoran oli. Mempunyai fungsi yang sama

ing yaitu pengaman terhadap

Merupakan kedudukan atau or agar dapat bekerja efisien. erfungsi untuk menahan gaya aya tegak lurus terhadap poros

ngsi untuk menahan atau untuk ial rotor (gaya sejajar terhadap

akan bagian dari inner part yang epan dan belakang dari bearing , bagai seal atau perapat agar i cross air pada saat pelumasan rasi.

ga Trust Dish yang berfungsi trust - pad.

rfungsi untuk memompakan oli alurkan pada bagian-bagian yang

in melalui nosel. Didalam nosel menjadi energi kinetis dan uap ekanan uap pada saat keluar dari at masuk ke dalam nosel, akan ap keluar nosel lebih besar dari sel.

ar dari nosel diarahkan ke sudu-uk lengkungan dan dipasang

i celah-celah antara sudu turbin uti lengkungan dari sudu turbin. ini menimbulkan gaya yang mutar roda dan poros turbin.

ument (TSI)

(3)

D. Safety

Safety Instrumented Function (SIF) m fungsi keselamatan yang berhubungan de fasilitas reduksi risiko eksternal yang mamp proses ke keadaan aman untuk satu kead spesifik. Satu SIF atau lebih akan membe SIF terdiri dari (input element) sensor-sensor aktuator sebagai final element seperti Gambar 2.

Gambar 2. Safety Instrumented Functio

E. Penyebab Getaran pada Turbin

1. Ketidakseimbangan

Ketidakseimbanganterjadi ketikapusatma berputartidakbertepatan denganpusat r dapatdisebabkan olehsejumlah hal, termasu dan build-up/lossmaterial.

Gambar 3 Macam-macam ketidakseimbangan

merupakan sebuah dengan sistem, atau mpu membawa suatu eadaan bahaya yang bentuk SIS. Sebuah sor, logic solver, dan i ditunjukkan pada

tion (SIF)

massadari sistem rotasi. Hal ini asuksalah perakitan,

an pada turbin [6]

2. Rolling-Elemen Bearin Bantalan Bearing yang berputa kegagalan mesin walaupun san getarannya dan hampir tidak kerusakan. Frekuensi lemah yan dan menimbulkan getaran ters cacat bantalan geometri bantala ditimbulkan.

Gambar 4. Bearing

3. Misalignment

Getaran akibat misalignm kecepatan komponen me tingkat getaran aksial yang

Gambar 5 Grafik

4. Mechanical Looseness Getaran yang terjadi akibat k akibat longgarnya baut, terlepasn

TEKNOFISIKA, Vol.2 No.3 Edisi Septemb ring

utar adalah salah satu penyebab sangat kecil perubahan tingkat ak terdeteksi di tahap awal ang mengindikasikan kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh alan, dan kecepatan rotasi yang

ng dan Bantalannya

gnment biasa ditandai dengan meningkat dua kali lipat dan ng sangat tinggi.

fik Misalignment

ss

t kesalahan mekanik, misalnya asnya pengaman bearing.

(4)

Gambar 6. Hubungan Loose pada Bearing dengan Spek dihasilkan[9]

5. Faktor Eksternal (Bencana Alam)

Getaran juga dapat berasal dari Benc gempa bumi, ledakan gunung berapi.

IV.HASIL DAN PEMBAHASA

A. Identifikasi Sistem Proteksi Vibrasi Pada

Gambar 7. Bently Nevada 3500 pada turbin

Turbin Unit 2 menggunakan Bent sebagai alat untuk melakukan pemrograma getaran. Untuk pemrograman dan pengatu dapat diatur dengan mudah sesuai menggunakan software yang telah disedia berbeda pada monitoring turbin unit-1 Ben yang belum dapat menggunakan software.

78| TEKNOFISIKA, Vol.2 No.3 Edisi Septe

pektrum Gelombang yang

ncana alam seperti

SAN

ada Turbin Unit-2

bin unit-2

ently Nevada 3500 man dan monitoring aturan trip pointnya i keinginan user iakan dari vendor, Bently Nevada 3300

Gambar 8. Penampang berbaga

B. Analisis Sistem Proteksi Vib Unit-2

Penelitian ini dilakukan menganalisis kinerja dari sistem unit-1 dan unit-2, khususnya pa yang digunakan untuk mereka oleh perputaran shaft bear perbedaan antara kedua sistem pada Sistem Proteksi pada Turb Bently Nevada 3500.

Dalam menjawab masalah sebelumnya, dilakukan analisis pada PLTP Wayang Windu, den

a. Cara kerja sensor vibras b. Konfigurasi sistem prot c. Trip Point dan karakter d. Trending vibrasi dari ke

a. Cara Kerja Sensor Vibrasi ( Bently Nevada memberikan perlindungan memonitor secara terus-men parameter terhadap nilai pe Informasi penting apabila pada mesin dalam hal vibras

Gambar 9. Posisi Sensor

ptember 2013, ISSN 2089-7154

gai sensor pada turbin unit-2 [6]

Vibrasi pada Turbin Unit-1 dan

untuk mengidentifikasi dan tem proteksi vibrasi pada turbin pada Displacement Transmitter

kam getaran yang ditimbulkan earing. Pembahasan meliputi em tersebut dan akan terfokus rbin Unit-2 yang dimonitor oleh

h yang sudah dijelaskan pada is sistem proteksi vibrasi turbin engan batasan masalah yaitu:

rasi.

roteksi vibrasi kedua turbin. teristik monitoring sistemnya. i kedua turbin.

(Bently Nevada 3500)

a 3500 berfungsi untuk n terhadap engine dengan cara enerus dengan membandingkan pengaturan alarm. Memberikan ila terjadi satu kondisi critical

rasi (alarm).

(5)

Cara Kerja Sistem Vibrasi Sensor vibr gearbox, dan turbin masing-masing mem elektrik, masing-masing sinyal diterima ol Bently Nevada 3500 yang terpasang pad panel (TCP). Terdapat beberapa kompo Nevada 3500 yang akan menyaring s diterima dan mengolah signal tersebu kemudian data tersebut ditampilkan pada dengan jenis sensornya. Satuan pemba HMI untuk sensor jenis accelerometer a (in/s),sedangkan untuk sensor jenis pro adalah Mils Bently Nevada 3500 m supply 24 VDC, terdapat dua power su supply utama dan power supply cadangan power supply utama bermasalah m cadangan/back up akan menyediakan p dari Bently Nevada 3500 tanpa mengga sedang bekerja.

Prinsip kerja sensor displacement pad proximity sensor digunakan untuk mengu tanpa menyentuh poros tersebut.Sinyal koil. Suatu permukaan logam (dalam ha dekat dengan koil akan menyerap energi d tersebut dan akan mengurangi amplitud jarak antara poros dengan ujung koil be amplitude sinyal juga akan berubah-ubah jarak antara poros dengan koil tersebut. dipasang pada suatu mesin dengan jar antara ujung sensor dengan poros dari m Output sinyal tersebut kemudian dikirim Nevada 3500 dan kemudian diproses untu

Gambar 10. Skema Diagram Cara Kerja Sen

Terdapat komponen didalam Bently N berfungsi menyaring signal dari masing-mengolah signal tersebut menjadi data pada monitor HMI.

b. Konfigurasi sistem proteksi kedua turb Perbedaan logic diagram antara unit-2

ibrasi dari generator, embangkitkan sinyal oleh suatu alat yaitu pada turbine control ponen pada Bently roximiter satuannya menggunakanpower supply yaitu power an/back up, Apabila makapower supply power untuk kerja i dari medan magnet tude sinyal. Apabila berubah-ubah, maka ah sebanding dengan ut. sensor proximiter jarak tertentu, jarak i mesin disebut gap. irim menuju Bently ntuk dijadikan data.

Sensor Vibrasi [9]

Nevada 3500 yang -masing sensor dan ta yang ditampilkan

urbin.

2 dan unit-1 :

Gambar 11. Perbedaan Gerbang Lo

Jika dibandingkan antara k unit-1 seharusnya lebih mudah melebihi set point dibandingka logika Turbin unit-1 yan menggunakan satu gerbang lo gerbang logika AND, dan mem unit-1 yaitu memiliki 4 ke terjadinya TRIP.

Sedangkan pada turbin mewakilkan bahwa ketika sen nilai danger yang sudah di mengirimkan sinyal perintah u konfirmasi dari sensor pada l suatu sistem voting agar turbin

Dapat disimpulkan bahw konfirmatif untuk mengak dibandingkan Turbin Generator

1.

Untuk TRIP menggunakan

2.

Untuk ALARM mengguna

Namun keanehan terjadi Nyatanya Turbin unit-2 lebi mudahnya, dapat dilihat pada dibuat.

Gambar 12. Letak Sensor V

TEKNOFISIKA, Vol.2 No.3 Edisi Septem

Logika Sensor Vibrasi unit-1 dan unit-2

a kedua konfigurasi diatas, turbin dah trip jika terjadi vibrasi yang kan dengan turbin unit-2 karena yang sederhana dan hanya logika OR tanpa menggunakan emiliki kesamaan dengan turbin kemungkinan utama penyebab

n unit-2, konfigurasi tersebut sensor mendeteksi vibrasi diatas ditentukan, sistem tidak akan h untuk Trip sebelum mendapat

nakan gerbang logika OR

di pada kenyataan dilapangan, ebih mudah trip. Untuk lebih ada simulasi excel yang sudah

r Vibrasi pada Turbin unit-2

(6)

c. Trip Point dan karakteristik monitoring s

Beberapa pembaruan setting pada unit-2 langsung diterapkan, sebelumya dibut prosedur yang perlu dilakukan.

Persetujuan dari FUJI ELECTRIC Untuk melakukan setting ulang unit-2 a konfigurasi pada unit-1, diperlukan konfirm FUJI ELECTRIC yang berlaku sebagai ve Generator pada Plant ini. FUJI ELECTRIC pengkajian kembali agar perubahan menimbulkan hal-hal yang membahayakan gernarator tersebut.

Standart API 670 Perihal Keamanan Terkait akan kondisi lingkungan sekitar Geothermal yang sering terjadi gempa bum proteksi pada plant ini harus benar-ben standart. Salah satu standart internasio diterapkan dikeluarkan oleh API yang m engineering dibidang kelistrikan dan in industri pengeboran minyak dan gas bumi.

A significant milestone in Bently was in 1970 when the American Petr Subcommittee on Mechanical Equipme proximity probe as the measurement devic acceptable shaft vibration during factory a This requirement was added to API 617, centrifugal compressors, which became the 670. As a result, shaft vibration measurem probes rapidly emerged as the indust turbomachinery acceptance testing and mac ( Steve Sabin, Corporate Marketing Manag Corporation )

80| TEKNOFISIKA, Vol.2 No.3 Edisi Septe g system.

2 tidak dapat secara utuhkan

prosedur-2 agar sama dengan irmasi ulang dengan vendor dari Turbin IC akan melakukan tersebut tidak an kinerja dari turbin

ar PLTP Star Energy umi membuat sistem enar terjaga sesuai sional yang harus mengatur masalah instrumentasi pada

y Nevada’s history etroleum Institute’s ment adopted the vice for determining y acceptance testing. 17, the standard for he forerunner of API ement with proximity ustry standard for achinery protection.” ager, Bently Nevada

Mengenai alasan memilih keamanan dalam konfigurasi set TSI adalah sebagai berikut,

Prior to the early 1970s, m had no vibration instrumentatio methods such as casing velocit 1970s, vibration instrumentatio measurements was gaining a many users were beginning proximity probes already ins wide variation in the types an being supplied. Outputs varied signal while others used Corporate Marketing Manager, Sedangkan alasan mengenai karena daerah Wayang windu terjadi gempa bumi. Dikutip d berikut:

a. For each channel, alarm (a setpoints that are individua monitored range.

b. An alarm (alert) outpu thcorresponding alarm (aler is required.

c. A shutdown (danger) output channels to the correspondin discussed in 5.4.2.4, 5.4.3.4, d. With exception of electronic delays for shutdown (danger changeable (via controlled 3seconds sustained violation bestandard.

C. Analisis Data

Analisis data diambil dari trand bumi tanggal 18 Maret 2011.

Gambar13. Grafik

ptember 2013, ISSN 2089-7154

h nilai 146 um, karena aturan setting pada proximity probe dan

s, many critical machines either

, Bently Nevada Corporation ) nai mengapa time delay 3 detik lert) relay. Nonvoting (OR) logic

put from each channel or voted ding shutdown (danger) relay, as .4, 5.4.4.6, and 5.4.6.4.

ic overspeed detection, fixedtime ger)relay activation that arefield ed access) to require from 1 to tion . A delay of 1 second shall

nding vibrasi saat terjadi gempa

(7)

Gambar 14. Penyebab getaran dan amp

V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini antara lain :

1. Identifikasi Sistem Proteksi Vibrasi P PLTP Wayang Windu, terutama setting 2. (Turbine Supervisory Instrument) yaitu:

a. Time Delay

b. Vibration Alert Setting

c. Konfigurasi pada Sistem Protek d. Relays Latching

3. Jenis Sensor Vibrasi adalah Displace dengan prinsip kerjanya yaitu eddy curr 4. Jenis TSI pada turbin unit-2 adalah Ben

sedangkan pada unit-1 adalah Bently Ne 5. Gerbang Logika dalam interlock diagra vibrasi pada turbin unit-1 dan unit-2 Gerbang logika pada turbin unit-2 responsif karena Set Delay yang terlalu terjadinya sinyal gangguan palsu, keunggulan yaitu lebih konfirmatif banyak gerbang logika OR yang m aturan/syarat turbin untuk melakuka terjadi vibrasi yang berlebih.

6. Time Delay pada Unit-2 akan lebih bai dengan time delay pada Unit-1 yaitu p yang bertujuan untuk menghindari sinya dan sudah teruji pada turbin unit-1. 7. Set Alert (High) dan Set Danger (

High-juga sebaiknya diatursama dengan Unit 100 um (High) dan 146 um (High amplitudo getaran jika melebihinya se detik maka akan terjadi Trip/ShutDown 8. Laporan lengkap mengenai peruba

dilakukan pada setting TSI pada turbin dalam tabel berikut:

plitudonya [9]

i Pada Turbin pada pada TSI

teksi Vibrasi

acement Transducer urrent.

Bently Nevada 3500, Nevada 3300. gram sistem proteksi

2 sangat berbeda. 2 dikatakan lebih alu pendek membuat , namun memiliki if karena memiliki menjadikan suatu kan shutdown saat

baik jika diatur sama u pada batas 3 detik nyal gangguan palsu,

-High) pada Unit-2 nit-1 yaitu pada batas igh-High). Jadi jika selama lebih dari 3 wn.

bahan yang harus in unit-2 ditampilkan

Tabel 1. Re-setti

Tahap selanjutnya ialah Supe memeriksa dan memberikan izin

Gambar 15. HMI re-setting ti

Gambar 16. setting alert dan

Saran

Saran untuk penelitian selanjutn

1. Perlu diidentifikasi le keamanan getaran pada disajikannya grafik perhitungan.

2. Melakukan re-setting parameter lain ditamba meningkat.

TEKNOFISIKA, Vol.2 No.3 Edisi Septemb

tting unit 1 and 2

uperintendent Maintenanceakan zin.

g time delay, alert and danger

an danger yang harus diubah[7]

tnya antara lain :

lebih rinci mengenai sistem da turbin jika dilengkapi dengan k simulasi getaran dengan

g TSI dengan modifikasi pada bah pemodelan ulang agar SIL

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan orang-orang yang telah membantu hingga terselesaikannya penelitian ini, kepada Jurusan Teknik Fisika yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat, serta kepada Star Energy Geothermal Ltd. yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

REFERENSI

[1] Saptadji & Nenny, Kebutuhan Energy Indonesia. 2008

[2] Diunduh dan disampaikan dengan bahasa penulis tanggal 1 mei 2013 http://vibrasi.wordpress.com/2009/03/13/bab-iv-pengukuran-getaran/

[3] Stephen Lawrence:University of Colorado. 2005 [4] William.T.Vibration analysis. 2006

[5] Messrs. Mandala Nusantara Limited WWP (O/S No. E69011 ) Fuji Electric Co., Ltd. OPERATION and MAINTENANCE MANUAL Vol. 1 Descriptive Manual for Power Station n Vol.2 Operations procedures for Power Station (1/41).1997

[6] Magma Nusantara Limited. Wayang Windu Geothermal Project. Turbine Supervisory Instrument Operation and Maintenance Manual Vol. 1&2 FUJI ELECTRIC.1997

[7] 33500 Monitoring system Training Manual GE Energy.2007 [8] HP Effective Machinery Measurements using Dynamic Signal

Analyzers Application Note 243-1

[9] Mc Graw , Process Instruments and controls handbook 3rd Edition.

Douglass M Considine. 2009

[10] Diunduh dan disampaikan dengan bahasa penulis tanggal 1 mei 2013http://www.cnccookbook.com/CCSteamTurbines.htm [11] Rostaman, Irman. Perancangan Desain Konseptual Safety

Instrumented System (SIS) untuk Sistem Furnace pada Proses Suplai dan Pemanasan Minyak Mentah di Kilang Pusdiklat Migas

Cepu (Berbasis ISA-TR84.00.02-2002: 2/3) 2011.

Gambar

Gambar 1. Skema Flash Steam S System [3]
Gambar  2.
Gambar 9. Posisi Sensor or Getaran pada Bearing [9]
Gambar 11. Perbedaan Gerbang Lo Logika Sensor Vibrasi unit-1 dan unit-2

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi tenaga kependidikan dan tenaga pendidik terhadap integrasi sosial dalam lingkungan kerja memiliki nilai total skor sebesar 74,14% untuk tenaga kependidikan dan

Memenuhi Seluruh penerimaan bahan baku kayu didukung dengan dokumen angkutan yang sah, hasil stok bahan baku di lapangan sesuai antara fisik kayu (jenis dan ukuran)

Pasal 21 mengatur bahwa: ayat 1) Hanya warganegara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik; 2) Oleh pemerintah ditetapkan badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak

Abdul Wahed bin Rosli Ketua Penolong Pengarah DG48 101 201 abdwahed.btpnsar@moe.edu.my BAHAGIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN NEGERI SARAWAK.. LOT 1256 JALAN

Hal ini akan menyebabkan mereka tidak tumbuh dalam waktu yang sama dan kamu tidak perlu menghabiskan seluruh hari hanya untuk bercocok tanam, sehingga kamu tidak perlu

Karies gigi merupakan salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah.. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SD Ungaran 02 karena belum pernah dilakukan

Berdasarkan tabel 3 di atas, maka dapat dilihat bahwa tiga peringkat terakhir, yaitu Jam operasi yang fleksibel dan sesuai dengan waktu (peringkat 11), Kepemilikan

Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta yang berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, Kabupaten Bekasi di utara dan t imur, Kabupaten Bogor di selatan, s erta