HUBUNGAN ANTARA BUSHI DAN NŌMIN PADA ZAMAN
EDO
EDO JIDAI NI NŌMIN TO BUSHI NO KANKEI
OLEH : OPPY CHRISTIKA
NIM: 150722014
SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian
Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANGEKSTENSI FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
HUBUNGAN ANTARA BUSHI DAN NŌMIN PADA ZAMAN
EDO
EDO JIDAI NI NŌMIN TO BUSHI NO KANKEI
OLEH : OPPY CHRISTIKA
NIM: 150722014
SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian
Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D
NIP: 19580704 198412 1 001NIP : 19600919 1988 03 1 001
Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum.
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANGEKSTENSI FAKULTAS ILMU BUDAYA
Disetujui Oleh :
Fakultas Sastra Jepang (Ekstensi)
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
Medan, Agustus 2017
Departemen Sastra Jepang
Ketua,
ABSTRAK
Sejarah feodalisme di Jepang berjalan cukup panjang. Dimulai dari zaman
kamakura yaitu ketika Minamoto No Yoritomo menjabat sebagai shogun sampai
pada masa pemerintahan shogun Tokugawa. Masa kepemimpinan Tokugawa
merupakan masa yang menentukan bagi Jepang. Karena dimasa ini pembentukan
karakter bangsa Jepang dimulai dan masa ini juga merupakan jalan menuju
Jepang yang moderrn.
Pemerintahan Tokugawa identik dengan sistem feodalisme. Inti sistem
feodal yaitu hubungan antara raja dan petani. Maka dari itu dikatakan bahwa ciri
utama dari sistem feodal adalah adanya penyerahan diri seseorang ketangan orang
lain sekedar untuk memperoleh perlindungan. Penyerahan diri ini terjadi pada dua
tingkatan yaitu raja menerima penyerahan dari para tuan tanah dan tuan tanah
menerima penyerahan diri dari para petani.
Sebelum zaman feodal, sistem pemerintahan dikenal dengan sistem
Ritsuryo, yaitu pemerintahan tertinggi berada ditangan kaisar. Sistem kepemilikan
tanah pada zaman itu dikenal dengan sistem Kochi komin, yaitu kepemilikan tanah
umum oleh masyaraka umum. Sistem tersebut dipimpin dibawah kepemimpinan
kizoku. Pada masa itu banyak terjadi persaingan yang mengakibatkan perang. Hal
inilah yang mengakibatkan terbentuknya bushi. Bushi awalnya merupakan
sekelompok petani yang dipersenjatai untuk mengabdi kepada tuannya kizoku.
Namun akhirnya bushi tidak lagi bergantung pada kizoku, namun kizoku lah yang
Pada masa pemerintahannya, Tokugawa menerapkan berbagai kebijakan
di Jepang, yaitu kebijakan Kinchunarabi Kuge, kebijakan Buke, kebijakan Sankin
Koutai dan kebijakan Sakoku. kebijakan yang lainnya adalah diterapkannya
golongan masyarakat, dimana masyarakat dibagi kedalam beberapa golongan,
yaitu golongan militer (bushi), golongan petani (nōmin), golongan pengrajin
(shokuin), golongan pedagang (shonin) dan golongan yang tidak termasuk ke
salah satu dari golongan tersebut yanh disebut senmin.
Pembagian golongan ini bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan
shogun dan mencegah pertikaian antar daimyo. Namun banyak pemberontakan
yang terjadi pada masa ini terkhusus oleh kaum petani. Hal ini juga merupakan
salah satu penyebab terbentuknya bushi.
Bushi ditugaskan oleh tuanya yaitu kizoku untuk mengutip pajak dari para
petani serta melindungi mereka jikalau terjadi pemeberontakan dari para petani.
Dibandingkan dengan golongan lainnya, bushi lebih dekat hubungannya dengan
kaum petani. Hal ini dikarenakan dalam hal perekonomian kehidupan bushi
ditanggung oleh kaum petani. Bushi mengutip pajak dari para petani sebesar 30%
sampai dengan 50% sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh para
tuannya.
Besarnya pajak mengakibatkan kaum petani semakin miskin dan lemah
ditambah dengan larangan kepemilikan senjata. Hal ini menyebabkan terjadinya
pemberontakan oleh kaum petani. dalam hal ini terjadi hubungan politik antara
bushi dan kaum petani. dimana bushi tugaskan untuk mencegah terjadinya
Dari hubungan tersebut timbul dampak dan juga dampak negatif. Dampak
positif dari hubungan ini hanya dirasakan oleh kaum bushi, dimana kehidupan
kaum bushi menjadi terjamin karena biaya kehidupan mereka merupakan
kewajiban yang harus ditanggung oleh kaum petani. Dari segi dampak negatif,
kaum petani menjadi semakin lemah, hal ini dikarenakan para petani harus
menanggung kewajiban dalam hal pembiayaan kehidupan para bushi yang
mengakibatkan para petani semakin miskin sehingga tidak mampu membiayai
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil alamin
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, ridho dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Amin.
Skripsi ini berjudul ”Hubungan Antara Bushi dan Nōmin Pada Zaman Edo”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan salah satu syarat untuk dapat Program Studi Sastra Jepang – (S1) Ekstensi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sangat sederhana dan
masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun uraiannya. Hal ini
disebabkan keterbatasan akan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan – masukan berupa
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaannya
dimasa – masa mendatang.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu
BudayaUniversitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan pada Program Studi Sastra
Jepang – (S1) Ekstensi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, Ms., Ph.D. selaku Ketua Program
sekaligus selaku dosen pembimbing I yang dengan tulus dan ikhlas telah
membimbing, memeriksa dan memberikan pengarahan dengan telah
banyak mengorbankan waktu dan tenaga dalam rangka perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum., selaku dosen pembimbing II,
yang telah mengorbankan waktu dan tenaga serta bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak/Ibu Dosen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara yang elah bersusah payah memberikan ilmu yang
dimiliki kepada penulis selaku mahasiswi Sastra Jepang (S1) Ekstensi
selama masa perkuliahan.
5. Dari semuanya ungkapan terima kasih teristimewa untuk kedua orang tua
penulis yang telah memberikan semangat dukungan berupa kasih sayang,
doa serta materi kepada penulis selama menjalani masa perkuliahan
hingga selesainya penulisan skripsi ini.
6. Serta ucapan terima kasih penulis ungkapkan kepada seluruh anggota
keluarga terutama untuk saudara/saudari penulis yang selalu memberikan
semangat dan dukungannya kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
7. Kepada teman – teman angkatan 2015 Ekstensi Sastra Jepang yang telah
memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
8. Untuk seseorang yang jauh dimata namun dekat di hati Nurul Hidayat
yang tidak pernah bosan memberi dukungan kepada penulis dalam
9. Terakhir untuk semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan
skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada Allah jugalah penulis mengucapkan puji dan syukur,
semoga kita semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini senantiasa
mendapat ridho-Nya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi nusa dan bangsa terutama bagi penulis sendiri dimasa
sekarang dan yang akan datang.
Semoga Bapak/Ibu serta keluarga penulis senantiasa mendapat berkah
dan perlindungan dari Allah SWT. Amin.
Medan, Agustus 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 7
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ... 7
1. Tinjauan Pustaka ... 7
2. Kerangka Teori ... 8
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9
1. Tujuan Penelitian ... 9
2. Manfaat Penelitian ... 9
1.6 Metode Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO 2.1 Konsep Feodalisme Pada Zaman Edo ... 12
2.1.1 Lahirnya Bushi ... 14
2.1.2 Sistem Feodalisme ... 17
2.2 Kebijakan Pemerintahan Tokugawa ... 21
BAB III HUBUNGAN ANTARA BUSHI DAN NŌMIN PADA ZAMAN EDO
3.1 Hubungan Dalam Hal Perekonomian ... 30
3.2 Hubungan Dalam Hal Politik ... 35
3.3 Dampak yang Timbul dari Hubungan Antara Bushi dan Nōmin ... 36
3.3.1Dampak Positif ... 36
3.3.2Dampak Negatif ... 37
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 38
4.2 Saran... 39
DAFTAR PUSTAKA