• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh pembuatan rencana bisnis business

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh pembuatan rencana bisnis business"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Jenis bisnis : Kuliner

Nama bisnis : Sego Tempong BWI Lokasi : jalan Kalimantan, Jember

Sego tempong BWI merupakan sebuah usaha kuliner yang menawarkan produk khas dari Banyuwangi yang juga memiliki rasa khas yaitu pedas dan asin. Depot sego tempong BWI memberikan menu alternatif bagi kalangan yang menyukai citarasa pedas dan menyediakan bagi masyarakat maupun mahasiswa yang berasal dari banyuwangi yang bertempat di jember dan ingin merasakan kuliner khas daerah asalnya tanpa harus pulang di banyuwangi. Depot sego tempong BWI mengambil lokasi di jalan kalimantan karena memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat, lakosi ini juga dekat dengan tempat tinggal warga maupun kos-kosan mahasiswa. Menu andalan yang ditawarkan adalah sego tempong yang terdiri dari nasi putih, sayur-sayuran, ikan asin dan sambel tempong. Selain itu juga menyediakan berbagai macam lauk tambahan seperti ayam goreng, telur goreng, tempe tahu goreng lele goreng dan lain-lain. Tempat yang disediakan untuk pengunjung yaitu bernuansa khas tradisional banyuwangi dan juga sangat cocok bagi para pengunjung untuk bercengkrama dengan teman maupun relasi. Depot sego tempong banyuwangi berencana untuk membuka usaha skala menengah dimana menyediakan pilihan menu dengan harga terjangkau sehingga harga bisa dijangkau oleh semua kalangan.

1.2 Latar Belakang

(2)

adalah nasi tempong atau dalam bahasa jawanya sego tempong. Masakan ini mempunyai citarasa yang pedas dan asin.

Alasan saya memilih produk ini adalah untuk mengenalkan salah satu produk kuliner khas dari kota Banyuwangi. Selain itu kami menawarkan produk ini juga karena melihat banyaknya mahasiswa yang berasal kota Banyuwangi yang merantau di kota jember, dan dengan adanya usaha ini mahasiswa yang berasal dari Banyuwangi tetap bisa merasakan masakan khas Banyuwangi meskipun berada di luar kota Banyuwangi. Selain itu kuliner ini juga ditujukan kepada masyarakat kota Jember yang sangat menyukai makanan pedas.

1.3 Visi, Misi dan Tujuan 1.3.1 Visi

1. Menjadikan Depot Sego Tempong BWI sebagai rumah makan terbaik yang dioercaya serta dihargai oleh masyarakat.

2. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan melalui rasa maupaun pelayanan yang kami berikan.

3. Memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang mamiliki kolaborasi dan kerjasama yang baik.

4. Memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan pelatihan kerja serta pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.

5. Menjadikan sego tempong BWI sebagai makanan yang dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat.

1.3.2 Misi

1. Memahami tentang Visi kami dan bagaimana menjadikannya sebagai kenyataan pada Depot Sego Tempong BWI

1.3.3 Tujuan

1. Mendapatkan keuntungan

2 Mengenalkan kuliner khas Banyuwangi

(3)

4 Sebagai tenpat kerja yang baik untuk setiap orang

BAB 2. RANCANGAN BISNIS 2.1 Rancangan Bisnis Utama (Core Business)

2.1.1 Produk yang Dihasilkan

(4)

dengan lalapan biasa adalah terletak pada lauk dan sambalnya, makanan khas ini mempunya cita rasa pedas dan asin. Sego tempong ini akan diproduksi menggunakan cara yang sama dengan lalapan pada umumnya, hanya saja rasa dari sambalnya dibuat dengan resep sebagaimana sama dengan resep aslinya. Sego tempong ini akan kami produksi dengan resep asli dari banyuwangi, selain ikan asin kami juga menyediakan lauk tambahan seperti tempe, tahu, telur, ayam dan lain-lain.

Kami membuat produk ini didasarkan pada masyarakat yang sangat menyukai masakan yang bercitarasa pedas dan menyediakan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di jember yang merindukan masakan khas banyuwangi tanpa harus pulang ke kota asal.

2.1.2 Posisi market

Perusahaan kami memilih memasarkan produk disekitar kampus dan juga rumah warga yang ada di jember. Kami memilih lokasi tersebut karena sangat strategis khususnya bagi mahasiswa yang menyukai makanan dengan harga yang terjangkau dan berkualitas. Maka dari kesesuaian tersebut kami mengambil lokasi diwilayah tersebut. Perbandingan pesaing kami mengindikasikan bahwa persaingan akan merata karena setiap perusahaan mempunyai ciri khas yang ditunjukkan dari produk yang diproduksi.

2.2 Metode Operasional

Rencana pengoperasian usaha Sego Tempong BWI meliputi dua hal yaitu proses operasi usaha dan kebutuhan bahan operasi. Kedua hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini:

a. Proses Operasi Usaha

Proses operasi usaha meliputi rencana produksi, penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan tenaga kerja dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.

b. Kebutuhan Bahan Operasi

Kebutuhan operasi Sego Tempong BWI dikelola oleh masing-masing departemen dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhan bahan oprasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.

(5)

Hal-hal yang kami perhatikan dalam lokasi dan area operasi bisnis adalah masalah lokasi, sarana dan prasarana yang digunakan, sumberdaya manusia, bahan baku utama produk, serta bangunan dan tata letak bangunan.

a. Evaluasi lokasi

Pembuatan serta pemasaran produk kuliner sego tempong BWI ini dilakukan di jalan kalimantan, Sumbersari, Jember, Jawa Timur. Lokasi ini cukup strategis karena berdekatan dengan kampus Universitas Jember dan juga kampus lain seperti Universitas Muhammadiyah, Politeknik. Selain itu penduduk sekitar juga bisa langsung datang di rumah makan Sego Tempong BWI.

b. Sarana dan Prasarana

Selain menggunakan rumah produksi atau rumah makan, kami juga memanfaatkan berbagai media sosial seperti facebook, twitter, blog dll. Sarana ini bermanfaat untuk pengenalan produk kuliner kami kepada masyarakat. Sarana ini juga dilengkapi dengan alamat lengkap rumah makan agar masyarakat luar Jember Banyuwangi yang tertarik dengan kuliner khas Banyuwangi bisa datang langsung di rumah makan kami, kami juga mencantumkan contact person yang disediakan untuk pemesanan catering maupun pesan antar (Delivery Order). c. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami adalah juru masak (koki), driver, kasir, karyawan staf dan cleaning services.

d. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan dalam menjalankan usaha Sego Tempong BWI ini adalah beras, kubis, kacang panjang, cabe, tomat, bawang merah, bawang putih, jeruk limau, garam, gula, penyedap, ikan asin, minyak goreng, mentimun, kemangi, dan terasi. Tentunya dalam memilih bahan baku tersebut kami memperoleh dari produk lokal.

e. Bangunan dan Tata Letak Bangunan

(6)

2.4 Pasar dan Pelanggan

Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia yaitu yang menyukai makanan pedas maupun yang ingin mencoba kuliner khas Banyuwangi. Kami memulai promosi dari daerah sekitar tempat tinggal penduduk serta melakukan promosi pada rekan mahasiswa kampus, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Rumah produksi serta tempat memasarkan produk kami yaitu berupa rumah makan yang bernuansa tradisional khas Banyuwangi. Selain itu kami juga melayani catering dan juga pesan antar (Delivery Order) untuk pembelian minimal 2. Untuk itu kami melakukan promosi di berbagai media sosial seperti facebook, twitter, blog dll. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan kepada konsumen dalam pemesanan produk kami.

2.5 Pernyataan Viabilitas 2.5.1 Faktor Internal a. Kekuatan (Strength)

 Keunggulan Produk

Kami menawarkan suatu produk makanan khas daerah Banyuwangi dengan harga yang ekonomis dan rasa yang lezat serta bercita rasa pedas.

 Kreativitas

Kami menawarkan dan mengenalkan makanan khas dari daerah Banyuwangi yang mempunyai rasa khas yaitu pedas dan asin.

 Bahan baku mudah didapat

Bahan pembuatan sego tempong BWI ini banyak tersedia dan mudah didapat serta harga yang terjangkau.

b. Kelemahan (Weakness)

(7)

Pengalaman untuk memulai usaha/bisnis yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi.

2.5.2 Faktor Eksternal a. Peluang (Opportunities)

 Banyaknya konsumen

Banyak masyarakat khususnya daerah Banyuawangi-Jember yang menggemari masakan pedas. Dengan adanya produk kuliner khas Banyuwangi yaitu sego tempong BWI ini akan menawarkan cita rasa pedas dan asin bagi masyarakat pecinta pedas dan asin.

 Sistem pemasaran

Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah, yaitu kami akan memasarkan produk kami dilingkungan kampus dan tempat tinggal dengan bentuk rumah makan tradisional.

b. Ancaman (Threats)

Salah satu bentuk acaman yang dikhawatirkan bisa terjdi adalah kecuhan konsumen. Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap lauk dari produk sederhana yaitu ikan asin dan gaya konsumsi masyarakat saat ini dikuasai oleh makanan-makanan modern, siap saji dan bahan-bahan import.

BAB 3. KEPEMILIKAN

(8)

seperti koki/juru masak yaitu bertanggung jawab atas semua masakan yang akan dihidangkan, dan lain-lain. Sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut sepenuhnya milik pemilik perusahaan sekaligus manajer perusahaan dan karyawan akan digaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian pula dengan kerugian, kerugian adalah tanggung jawab pemilik perusahaan karena disini pemilik memiliki wewenang penuh terhadap usahanya.

BAB 4. SUMBER DAYA BISNIS

Sumber daya yang digunakan dalam usaha bisnis Sego Tempong BWI kami memperkerjakan kurang lebih tenaga kerja dengan rincian dan spesifikasi sebagai berikut:

a. 1 orang pimpinan

Bertanggung jawab atas segala kegiatan usaha demi tercapainya tujuan perusahaan. Memiliki wewenang puncak dan memiliki kewajiban menjadi pengambil keputusan. Pimpinan bisnis Depot Sego Tempong BWI adalah pemilik perusahaan yang bersangkutan.

(9)

Bertanggung jawab atas pembuatan produk yaitu sego tempong BWI dan diharuskan dapat mengaja kualias dan kebersihan makanan yang disajikan kepada pelanggan. Dan menerima perintah dari pimpinan.

c. 2 orang pramusaji

Bertanggung jawab untuk melayani setiap konsumen yang datang di Depot Sego Tempong BWI dan menerima perintah dari pimpinan.

d. 1 orang kasir

Bertanggung jawab untuk melayani setiap transaksi pembayaran yang dilakukan oleh konsumen di Depot Sego Tempong BWI.

e. 2 orang Cleaning Service

Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian kondisi Depot Sego Tempong BWI.

1 Sewa bangunan 1 60 Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 83333

2 Kompor 2 36 Rp. 230.000 Rp. 460.000 12778

3 Wajan 5 36 Rp. 50.000 Rp. 250.000 6944

4 Penanak Nasi 1 36 Rp. 75.000 Rp. 75.000 2083

5 Meja 8 48 Rp. 100.000 Rp. 400.000 8333

6 Karpet 7 meter 24 Rp. 150.000 Rp. 1.050.000 43750

(10)

8 Lain-lain 36 Rp. 500.000 Rp. 500.000 13889

TOTAL Rp. 8.535.000 187777

2. Biaya Variable (Variable Cost) – per hari No

.

Bahan Jumlah satuan Biaya produksi

Harga satuan Harga total

1 Beras 10 kg Rp. 8.500 Rp. 85.000

2 Kubis 4 kg Rp. 9.000 Rp. 36.000

3 Kacang panjang 5 kg Rp. 4.000 Rp. 20.000

4 Mentimun 5 kg Rp. 3.000 Rp. 15.000

5 Kemangi 20 ikat Rp. 500 Rp. 10.000

6 Tomat 4 kg Rp. 5.000 Rp. 20.000

7 Cabai 8 kg Rp. 10.000 Rp. 80.000

8 Bawang Merah 2 kg Rp. 15.000 Rp. 30.000

9 Bawang Putih 1 kg Rp. 12.000 Rp. 12.000

10 Terasi 10 bungkus Rp. 500 Rp. 5000

11 Minyak Goreng 2 liter Rp. 11.000 Rp. 22.000

12 Garam 1 bungkus Rp. 1000 Rp. 1000

13 Gula 1 kg Rp. 12.000 Rp. 12.000

14 Ikan asin 5 kg Rp. 16.000 Rp. 80.000

15 Jeruk limau 100 gram Rp. 20.000 Rp. 4.000

16 Penyedap 1 bungkus Rp. 5000 Rp. 5000

TOTAL Rp. 473.000

Rencana kebutuhan investasi ( total biaya, keuntungan, harga pokok penjualan, nilai BEP, tingkat dan waktu pengambilan modal

Keterangan:

- 1 kali produksi menghasilkan 150 porsi

- Setiap minggu 7 kali produksi dan setiap produksi menghasilkan 150 porsi sehingga selama 1 tahun menghasilkan (150 x 365) = 54.750 porsi

- Harga 1 porsi adalah Rp. 5000

- Secara matematis dapat diuraikan sebagai berikut :

(11)

b. Biaya variabel (TVC) = 473.000 x 365 kali produksi = Rp. 172.645.000

c. Investasi awal (TC) = TFC + TVC

= 8.347.223+ 172.645.000 = Rp. 180.992.223

d. Total pendapatan (TR) = 54.750 x 5000 = Rp. 273.750.000

e. Keuntungan (π) = TR – TC

= 273.750.000 – 180.992.223 = Rp. 92.757.777

f. Harga pokok penjualan (HPP) = TC/Total produksi = 180.992.223/54.750 = Rp. 3305,8

g. Break event point (BEP) = TFC/(1-TVC/TR) = 8.347.223/(0,37) = Rp. 22.560.062

h. Prosentasi BEP = TFC/(TR-TVC)x100%

= 8.347.223/101.105.000 = 0,082%

i. Tingkat pengambilan modal PP = (π + penyusutan / TC)x100%

= (16.660.554/202.527.223)x100%

=51,35%

j. Waktu pengambilan modal = 1/PP

= 1/51,35

(12)

BAB 6. RENCANA PEMASARAN

6.1 Strategi Produk

(13)

dengan lauk ikan asin karena manu tersubut yang merupakan menu asli atau khas dari banyuwangi.

6.2 Strategi Harga

Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat diperhatikan. Mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya produk atau daya terik pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Kami sangat berhati-hati dalam menentukan harga agar harga tersebut dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat atau pelanggan dan juga agar margin laba yang kami targetkan tetap tercapai. Harga produk yang kami tawarkan yaitu sego tempong BWI yang original yaitu Rp.5000,00 per porsi yang terdiri dari nasi putih, sambal tempong, sayuran dan ikan asin.sedangkan jika pembeli ingin ditambah dengan lauk tambahan yang disediakan maka harga juga menyesuaikan.

6.3 Strategi Promosi

Tujuan dari promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Sarana promosi yang digunakan dalam mempromosikan Sego Tempong BWI tersubut yaitu periklanan, promosi penjualan dan penjualan pribadi. Dalam periklanan kami memanfaatkan dunia maya sebagai tempat untuk mempromosikan produk kami terutama di jejaring sosial seperti facebook, twetter, blog, instagram, blackberry mesangger dan jugawebsite resmi. Promosi penjualan kami lakukan dengan pemberian harga khusus atau diskon. Kami memberikan diskon jika melakukan pembelian diatas 50 porsi dan juga kami memberikan diskon dengan peresentase tertentu pada waktu tertentu seperti pada saat HUT berdirinya depot, diskon lebaran, diskon tahun baru dan lain-lain.

6.4 Strategi Lokasi dan Distribusi

(14)

Muhammadiyah, Politeknik dan juga dekat dengan rumah penduduk selain itu lokasi depot kami juga dekat dengan jalan raya utama dimana banyak juga masyarakat yang melewati depot kami. Selain itu karena lokasi kami dekat dengan kampus, dimana terdapat banyak mahasiswa yang membutuhkan makanan yang mengenyangkan, menyehatkan dan juga dengan harga terjangkau. Kawasan yang strategis juga harus ditunjang dengan kemudahan akses menuju kawasan depot kami. Akses menuju depot kami dapat dikatakan dan dekat dengan pusat kota. Apabila kawasan lokasi depot kami sudah strategis, maka yang terpenting ialah lay out atau desain dari depot kami agar menarik perhatian konsumen. Suasana depot disusun secara tradisional dengan ruangan yang cukup luas dan bersih selain itu juga kami memberikan warna yang nyaman dan pencahayaan yang cukup. Tata letak meja makan kami desain tanpa kursi duduk atau lesehan agar suasana tradisional lebih terlihat.

BAB 7. RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN SISTEM PENGAWASAN BISNIS

Tujuan rencana pemasaran Sego Tempong BWI adalah bertindak sebagai distributor dan produsen sego tempong yang difavoritkan oleh konsumen dan untuk mengukur kinerja dari perusahaan maka digunakan tolok ukur sebagai berikut:

(15)

 Pengembangan produk baru atau inovasi produk 1. Implementasi

Target-target dari Sego Tempong BWI dan keuangan yang telah ditetapkan harus dicapai dengan tepat waktu sesuai yang direncanakan dan tepat anggaran sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

2. Rencana darurat a. Kesulitan dan resiko

- Adanya pesaing-pesaing bisnis yang sudah terkenal masuk ke pasar. - Masalah untu melebarkan sayap ke bidang online business.

b. Resiko Terburuk

- Bisnis tidak mendukung dirinya sendiri pada basis yang sedang berjalan. - Melakukan penutupan bidang usaha ini.

BAB 8. PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait