DEFINISI DAN SEJARAH
FITOREMEDIASI
DEFINISI DAN SEJARAH
FITOREMEDIASI
PERTEMUAN I
Oleh:
Retno Wimbaningrum
PERTEMUAN I
Oleh:
DEFINISI FITOREMEDIASI
Penggunaan Tumbuhan Untuk Pengolahan Tanah, Sedimen Dan
Air Yang Terkontaminasi Secara
In Situ (Schnoor, 1997)
Teknologi yang baru muncul yaitu penggunaan tumbuhan
untuk mendegradasi,
mengekstraksi, menahan atau mencegah pergerakan kontaminan dari tanah atau air
(EPA, 2000).
Bagus diterapkan pada lokasi-lokasi dangkal yang terkontaminasi oleh polutan
organik, logam berat atau nutrien melalui salah satu dari
lima mekanisme:
JENIS KONTAMINAN YANG DAPAT DIFITOREMEDIASI
No Jenis Kontaminan
1 Petroleum hydrocarbons such as benzene, toluene, ethylbenzene, and xylenes (BTEX)
2 Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), pentachlorophenol, polychlorinated biphenyls (PCBs),
3 Chlorinated aliphatics (trichloroethylene, tetrachloroethylene, and 1,1,2,2-tetrachloroethane),
4 Ammunition wastes (2,4,6-trinitrotoluene or TNT, and RDX), 5 Metals (lead, cadmium, zinc, arsenic,
chromium, selenium),
6 Pesticide wastes and runoff (atrazine, cyanazine, alachlor) 7 Radionuclides
(cesium-137, strontium-90, and uranium)
Aplikasi Fitoremediasi
Aplikasi Phytoremediation diklasifikasikan berdasarkan
pemrosesan kontaminan: degradasi, ekstraksi, penahanan
atau kombinasi diantara tiga proses tersebut.
Aplikasi fitoremediasi juga diklasifikasikan menurut
mekanismenya:
(1)Ekstraksi kontaminan dari tanah atau air;
(2)Konsentrasi kontaminan di dalam jaringan tanaman;
(3)Degradasi kontaminan melalui proses biotik atau abiotik;
(4)volatilisasi atau transpirasi dari kontaminan yang bersifat
volatil dari tumbuhan ke udara;
(5)immobilisasi kontaminan di dalam ona perakaran;
MEKANISME TUMBUHAN DALAM FITOREMEDIASI
• Tumbuhan memiliki kapasitas untuk menahan konsentrasi yang
cukup tinggi senyawa organik tanpa tumbuhan tersebut terkena
efek toksik dan tumbuhan dapat mengambil dan mengkonversi
senyawa kimia dengan cepat untuk menjadi tidak toksik atau
berkurang sifat toksiknya pada beberapa kasus.
• Tumbuhan juga dapat menstimulasi degradasi senyawa organik di
area rhizosphere dengan melepaskan eksudate, enzim, dan
membentuk karbon organik di dalam tanah.
• Jika kontaminannya adalah logam berat, tumbuhan menunjukkan
potensinya dalam proses fitoekstraksi (mengambil dan mengubaha
kontaminan menjadi biomassa di atas permukaan tanah),
KELEBIHAN FITOREMDIASI
Biaya efektif Keunggulan Estetika
Dapat diaplikasikan dalam
jangka panjang
Darlene Bader(Pusat Lingkungan of
the U.S. Army di Aberdeen
Proving Ground): melaporkn proses anarobik dan aerobik di lahan basah buatan dengan menggunakan rumput kenari sukse menurunkan TNT
dengan biaya 30% lebih rendah daripada penggunaan perlakuan
granular activated carbon
KETERBATASAN FITOREMEDIASI
1. Keterbatasan regulasi
2. Waktu yang dibutuhkan lama untuk menurunkan konsentrasi pencemar sampai batas yang ditetapkan
3. Kontaminan berpotensi mencemari tumbuhan dan mengalir dalam rantai makanan
Tujuan Fitoremediasi
•
Melindungi kesehatan manusia dan
kesehatan lingkungan dari risiko
terkontaminasi oleh
senyawa-senyawa berbahaya dengan
menggunakan teknologi inovatif
seperti fiotoremediasi yang lebih
efisien dalam membersihkan
SEJARAH FITOREMEDIASI
•
Teknologi ini relatif baru dan muncul
pada tahun 1991 (EPA 2000)
•
Teknologi fitoremdiasi berawal dari
penelitian pada lokasi yang terkena
tumpahan minyak, lahan basah,