• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pertumbuhan dan Perkembangan Pada (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I Pertumbuhan dan Perkembangan Pada (5)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi pada diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa.

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh.

1. Faktor Dalam (Internal) a. Gen

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.

b. Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.

2. Faktor Luar (Eksternal) a. Makanan atau Nutrisi b. Suhu

c. Cahaya

d. Air dan Kelembapan e. Tanah

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

(2)

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sama halnya juga dengan manusia, dengan diawali terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

 Fase embrionik  Fase pascaembrionik

(3)

1. Fase Embrionik

Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.

a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.

b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.

Zigot - Blastula - Gastrula

c. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi.

Organogenesis pada mahluk hidup

Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.

1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.

2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.

(4)

2. Fase Pascaembrionik

Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas. Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama. Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia tertentu. Perkembangan dimulai ketika alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel gamet. D. Metamorfosis dan Metagenesis

1. Metamorfosis

Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme)

Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.

b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme).

(5)

2. Metagenesis

Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:

a. Siklus seksual (generatif)

Pada siklus seksual dihasilkan gametofit. b. Siklus aseksual (vegetatif)

Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

E. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.

(6)

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada manusia.

2. Pertumbuhan Pascakelahiran

(7)

BAB II

SISTEM ORGAN PADA MANUSIA A. SISTEM GERAK

Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melalakukan gerakan ? Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot.

1. TULANG

Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Dalam perkembangannya bentuk tulang dan rangka tubuh yang disusun nya dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh gangguan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi tubuh yang salah. Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya, dihubung- kan oleh persendian (sendi). Pada manusia terdapat tiga (3) bentuk persendian, yaitu sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak

2. PERSENDIAN

Pada kerangka tubuh manusia

terdapat kurang lebih 200 tulang

yang saling berhubungan. Hubungan

antar tulang disebut sendi atau

artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (3 macam) yaitu :

a. SENDI MATI

Persendian yang

tidak memiliki celah

sendi sehingga tidak

(8)

Yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih

memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang sendi kaku

c. SENDI GERAK

Yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.

Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan dibahas 4 macam sendi, diantaranya :

1) Sendi Engsel

Yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah. Contohnya :

Persendian antara tulang paha dengan tulang betis Antara tulang lengan dengan tulang hasta

2) Sendi Putar

Yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar Contohnya :

Persendian antara tulang leher dengan tulang atlas Persendian antara hasta dengan tulang pengumpil 3) Sendi Peluru

Yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah Contohnya :

Persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas Persendian antara gelang panggul dengan tulang paha 4) Sendi Pelana

Yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah Contohnya :

Persendian pada ibu jari tangan

Persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan 3. OTOT

Coba perhatikan apa yang akan terjadi apabila manusia tidak Memiliki otot ?

Manusia tidak akan dapat melakukan pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi manusia.

Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu : a. Otot polos

(9)

Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.

4. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK a. Kelainan Pada Tulang (rangka)

Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah.

b. Kelainan Pada Otot

Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.

Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih. C. SISTEM PENCERNAAN

1. MAKANAN DAN FUNGSINYA

Apakah kamu sudah makan? Apa sajakah yang sudah kamu makan? Makanan yang kita makan setiap hari sangatlah beragam misalnya nasi, mie, singkong, tahu, tempe, ikan, telur , daging, sayuran, serta buah-buahan. Meskipun wujud makanan yang kita konsumsi berbeda-beda namun pada dasarnya makanan yang kita konsumsi mengandung satu atau lebih zat-zat yang berbeda-beda. Zat-zat yang terkandung dalam makanan dapat berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Karbohidrat atau sering disebut hidrat arang merupakan zat penghasil kalori dengan angka kalori 4. Semua jenis dari serelia, tepung, dan gula merupakan karbohidrat. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Sedangkan pembakaran dalam 1 gram karbohidrat akan menghasilkan energi 4,1 Kkal(1Kkal=4,2 KJoule) nah dari energi ini diperlukan Energi ini diperlukan untuk tumbuh, bergerak, mempertahankan suhu tubuh dan berkembang biak.

(10)

Protein adalah senyawa organik yang berbobot molekul tinggi berkisar beberapa ribu hingga jutaaan. Fungsi protein bagi tubuh antara lain menyusun sel dan jaringan tubuh, menyusun enzim, hormon, dan pigmen, penghasil tenaga, memperbaiki dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, berperan utama dalam proses pertumbuhan, membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Vitamin merupakan sekelompok senyawa organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan oleh tubuh. Fungsi vitamin adalah dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh, menghambat proses penuaan.

Mineral merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan air dapat diperoleh dari minuman, makanan, dan sayuran. Fungsi mineral adalah sebagai pelarut zat makanan untuk memudahkan proses pencernaan makanan, mengaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, sebagai alat angkut senyawa dan enzim, mengatur suhu tubuh

2. ORGAN PENCERNAAN

Alat pencernaan manusia terdiri atas beberapa bagian dengan fungsi organ-organ tertentu. Pencernaan adalah proses memperhalus makanan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh. Fungsi organ pencernaan utama adalah mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan

mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan alur dari jalannya proses pencernaan adalah penguyahan, penelanan, dan pencampuran dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.

Bagian Organ-Organ Pencernaan dan Fungsinya : a. Mulut

Mulut adalah organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut.

Berikut organ-organ mulut dan fungsinya, yaitu sebagai berikut : 1. Lidah

Lidah pada sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mengunyah dan menelan makanan menuju ke kerongkongan, mengatur posisi makanan agar dapat dikunyah oleh gigi dan membantu dalam menelan makanan. Lidah tersusun atas otot lurik yang permukaannya dilapisi epitelum dengan banyak mengandung kelenjar lendir (makosa).

2. Gigi

Gigi berfungsi untuk menghaluskan makanan, maka gigi dan lidah berfungsi sebagai pencernaan mekanik dalam mulut. Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Gigi membantu enzim-enzim pencernaan makanan agar dapat dicerna dengan efisen dan cepat. Gigi manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan gigi manusia mulai dari gigi susu menjadi gigi tetap (permanen). Gigi akan tumbuh pada saat berusia 6 tahun yang berjumlah 20 gigi.

(11)

Kelenjar ludah menghasikan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu sebagai berikut...

 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga yang menghasilkan ludah yang berbentuk cair dan mengandung enzim ptialin

 Kelenjar Submandibularis, terletak di rahang bawah yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir

 Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

b. Kerongkongan

Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat melakukan peristaltik, yaitu gerakan meremas-meremas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam lambung. Makanan ada di dalam

kerongkongan yang hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal pada kerongkongan yang disebut dengan faring berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan yang bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Kerongkongan memiliki panjang saluran kurang lebih 25 cm.

c. Lambung

(12)

d. Usus Halus

Usus halus terbagi atas 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim. Enzim-enzim pankreas adalah sebagai berikut :

a. Amilophsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

b. Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol

c. Tripsinogen, jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

e. Usus Besar

Fungsi usus besar adalah untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan batuan bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi kotoran.

Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolom desendens (kiri), dan kolom sigmoid (berhubungan dengan rektum). Aspendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil yang berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkan lendir dan air, dan terjadilah diare.

f. Rektum dan Anus

(13)

yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting ini untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah air dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari anus. Suatu cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.

3. GANGGUAN PADA PENCERNAAN

Sistem pencernaan pada manusia dapat mengalami gangguan. Adapun gangguan sistem pencernaan manusia disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan manusia misalnya mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, pola makan yang tidak teratur. Gangguan sistem pencernaan manusia :

1. Gastritis

Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan dimana terjadi peradangan pada dinding lambung. Gastritis disebabkan karena kadar asam klorida (Hcl) terlalu tinggi. Gastriris juga dapat disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung kuman-kuman penyakit.

2. Diare

Diare merupakan gangguan pencernaan dimana perut terasa mulas dan feses penderita encer . Diare terjadi karena selaput dinding usus besar mengalami iritasi. Adapun penyebab diare karena mengkonsumsi makanan yang mengandung kuman sehingga gerakan peristaltik usus tidak terkendali dan tidak terjadi penyerapan air di dalam usus besar. Apabila feses penderita bercampur dengan darah atau nanah, gejala tersebut menunjukka penderita mengalami desentri yang disebabakan oleh infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar penderita.

3. Konstipasi (sembelit)

Sembelit merupakan gangguan pencernaan dimana penderita mengeluarkan feses yang keras. Sembelit terjadi karena penyerapan air oleh usus besar terlalu banyak. Sembelit disebabkan oleh kebiasaan buruk seseorang yang selalu menunda buang air besar, kurangnya mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran.

4. Maag

Maag merupakan gangguan pencernaan dimana penderita merasa perih pada dinding lambung diserati rasa mual dan perut kembung. Maag terjadi karena kadar asam lambung terlalu tinggi. Maag disebabkan karena pola makan yang tidak

teratur, pikiran yang terlalu tegang ataupun stress. Penyebab penyakit maag pada manusia yaitu bakteri Helicobakter pylori .

5. Hepatitis

Hepatitis merupakan gangguan pencernaan akibat infeksi virus pada hati. Virus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makanan maupun air yang dikonsumsi. Selain faktor makanan hepatitis juga disebabkan karena faktor keturunan.

D. SISTEM PERNAPASAN

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Energi ini dihasilkan oleh dipatahkannya molekul glukosa dalam semua sel hidup tubuh manusia.

(14)

a. Paru-Paru

Paru-paru berjumlah sepasang yang dibungkus oleh selaput pleura. Selaput pleura memiliki rangkap dua, yaitu pleura parietalis (sebelah luar) dan pleura viscerlaris (sebelah dalam). Diantara lapisan pleura terdapat cairan limfa yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.

Paru-paru terletak pada rongga bagian dada bagin atas yang dibatasi oleh selaput diafgrama. Paru-paru yang sebelah kanan (pulmo dexter) tersusun atas tiga belahan, sedangkan paru-paru kiri (pulma sinister) tersusun atas dua belahan.

b. Saluran Bronkus

Trakea bercabang menjadi dua cabang trakea yang disebut bronkus. Cabang bronkus atau trakea adalah bronkus kanan dan bronkus kiri.

c. Hidung

Hidung adalah tempat masuknya pernapasan. Di dalam hidung terdapat selaput lendir, bulu-bulu hidung, dan ujung saraf pembau serta konka. Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan bulu-bulu atau rambut-rambut hidung. Selaput lendir dan rambut-rambut hidung berfungsi menyaring debu atau benda asing yang masuk bersama udara.

Penghangatan dilakukan oleh konka (banyak kapiler darah) untuk mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh. Dengan bantuan lendir menjadikan udara kering yang masuk dalam rongga hidung menjadi lembap sebelum ke paru-paru.

d. Mulut

Mulut juga dapat untuk bernapas tetapi bernapas menggunakan mulut dapat berbahaya dikarenakan di dalam mulut tidak ada penyaringan seperti pada hidung

e. Trakea

Trakea merupakan pipa kaku tapi elastis yang panjangnya sekitar 10 cm. Trakea terletak dibagia leher dan sebagian di rongga dada. Dinding trakea dikelilingi cincin tulang rawan dan di bagian dalam rongga bersilia. Silia tersebut berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam pernapasan. Dinding trakea terdiri dari tiga lapisan sel.

f. Diafragma

Diafragma adalah besar, berbentuk kubah otot di bagian bawah tulang rusuk. Meskipun digunakan 24/7, ia pergi sebagian besar tidak diketahui (kecuali Anda mendapatkan cegukan). Ketika kontrak diafragma, dalam hubungannya dengan otot interkostal,

menurunkan tekanan di dalam rongga dada. Hal ini memungkinkan udara masuk paru-paru. Ketika bernapas keluar, diafragma rileks bersama dengan otot-otot interkostal,

memungkinkan udara untuk meninggalkan. Air mungkin terpaksa keluar lebih cepat dengan meningkatkan tekanan perut menggunakan otot tranverse abdominis.

2. PROSES PERNAPASAN

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

(15)

mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas ( naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.

Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

3. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN a. Asma

Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

b. Bronkhitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.

c. Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.

d. Flu Burung

Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

e. Asbestosis

(16)

E. SISTEM PENDARAHAN 1. DARAH

Darah adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

2. ALAT PEREDARAN DARAH a. Jantung

Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :

1. lamina panistalis di sebelah luar

2. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.

(17)

dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.

b. Pembuluh Darah

Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.

Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.

Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.

3. GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

a. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak). b. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit

dalam darah.

c. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis.

d. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur.

(18)

BAB III

SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN

Tumbuhan juga tersusun atas sel-sel yang terorganisasi membentuk jaringan dan organ. Tumbuhan bersifat autotrof yaitu dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Seperti halnya hewan, tumbuhan juga menanggapi rangsangan dari lingkungan.

A. JARINGAN

Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan pokok, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Selain itu di beberapa bagian tumbuhan terdapat jaringan penguat yang berkembang dari sel-sel jaringan parenkim. Sesuai dengan namanya, jaringan penguat berfungsi untuk memperkuat struktur tumbuhan. Jaringan lainnya yang terdapat pada tumbuhan adalah jaringan meristem.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang senantiasa membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan ujung akar dan disebut meristem apikal atau meristem primer. Selain itu, jaringan meristem juga terdapat pada ruasruas batang dan batang tumbuhan dikotil dan

Gymnospermae. Jaringan ini disebut meristem lateral atau meristem sekunder. Meristem lateral pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae terdapat pada kambium. Aktivitas meristem apikal menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang atau akar. Per-tumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan primer. Sedangkan aktivitas meristem lateral menyebabkan bertambahnya ukuran diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang. Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan sekunder.

2. Jaringan Epidermis

(19)

3. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang telah dewasa. Walaupun demikian, sel-sel parenkim masih dapat membelah. Fungsi sel parenkim adalah sebagai penyimpan cadangan makanan, tempat fotosintesis, penutupan luka, regenerasi, dan penyusun utama berbagai alat tubuh atau organ tumbuhan. Jaringan parenkim terdapat di semua organ tumbuhan dengan bentuk dan fungsi yang beragam. Misalnya terdapat sebagai empulur yang mengisi sebagian besar atau seluruh korteks akar dan batang, mesofil daun, dan bagian buah yang berdaging. Jaringan tiang atau parenkim palisade merupakan sel parenkim yang terdapat di daun. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang bentuknya memanjang dan banyak mengandung klorofil. Jaringan bunga karang atau parenkim spons merupakan selsel parenkim yang berada di bawah lapisan jaringan parenkim palisade. Selain itu, di dalam jaringan yang lain seperti jaringan pengangkut (xilem dan floem) juga terdapat sel parenkim.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari :

a) Xilem atau pembuluh kayu, susunan jaringannya kompleks, terdiri dari beberapa tipe sel. Penyusun utama jaringan xilem adalah trakea dan trakeid. Sel-sel ini berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari akar menuju daun.

b) Floem atau pembuluh tapis, pada batang dikotil terletak di sebelah luar xilem. Fungsinya untuk mengantarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem disebut pula pembuluh tapis karena terdapat sel-sel tapis yang mirip saringan.

5. Jaringan Penguat

Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung kokohnya struktur berbagai bagian tumbuhan. Jaringan penguat terdiri :

1) Kolenkim, sel-selnya memiliki dinding yang tipis dengan penebalan di sudut-sudut sel. Bentuk selnya bervariasi, berfungsi sebagai penyokong bagian-bagian tumbuhan. Misalnya terdapat pada batang, tangkai daun, dan bunga.

(20)

B. FOTOSINTESIS

Fotosintesis merupakan proses kimia-fisika dengan menggunakan energi cahaya matahari yang berlangsung di dalam kloroplas. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi tumbuhan.

Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian dari karbohidrat ini disimpan sebagai cadangan makanan. Jika tumbuhan dimakan hewan atau manusia, maka terjadi perpindahan energi dari energi matahari menjadi energi kimia dalam tumbuhan kemudian berpindah ke tubuh hewan atau manusia. Jika hewan itu dimakan hewan lain, maka akan disertai pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari.

Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks.

C. GERAK TUMBUHAN

Tumbuhan juga melakukan gerak meskipun gerak pada tumbuhan tidak menghasilkan perpindahan tempat. Gerak tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tertentu, seperti bagian ujung tunas, ujung akar, dan daun. Tumbuhan tingkat tinggi dapat merespon rangsangan tertentu dari lingkungannya dengan melakukan gerak. Gerak tumbuhan umumnya sangat lambat sehingga perlu ketelitian tinggi untuk dapat mengamatinya. Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi tiga yaitu : 1. Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerak yang tidak diketahui penyebab luarnya. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak spontan karena tumbuhan melakukan gerakan secara spontan tanpa perlu adanya rangsangan dari luar.

(21)

Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari lingkungan sekitar.

3. Gerak Higroskopis

Gerak higroskopis disebabkan karena perubahan kadar air. Gerak ini dapat menyebabkan pecahnya buah kapas dan polongpolongan setelah mengering.

D. HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

Berbagai sistem pada tumbuhan dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat disebabkan karena kelainan genetis, kondisi lingkungan yang tidak sesuai, atau karena serangan hama dan penyakit. Gangguan hama dan penyakit dalam skala besar pada tanaman budidaya dapat

mengganggu persediaan bahan pangan bagi manusia. 1. Hama Tanaman

Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia.

Contoh : Burung, Tikus, Ular, Ulat, dll 2. Penyakit Tanaman

(22)

BAB IV PARTIKEL MATERI

Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi.

A. ATOM

Atom adalah satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya mengandung proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron. Ada juga yang menyebutkan bahwa atom adalah partikel penyusun unsur.

Ciri-ciri atom adalah :

1. Memiliki proton, neutron, electron (kecuali Hidrogen yg tidak memiliki meutron 2. Memiliki jumlah proton dan neutron yang sama (jika tidak sama disebut ion) 3. Atom-atom yang punya karakteristik yang sama disebut unsur

B. MOLEKUL

Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya ketika

(23)

C. ION

Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda.

D. ATOM, ION DAN MOLEKUL DALAM PRODUK KIMIA

Atom, ion dan molekul banyak digunakan dalam produk kimia adalah sebagai berikut :

1.

Pembuatan detergen

Oleh karena berkurangnya tanaman yang menghasilkan minyak

sementara jumlah penduduk semakin banyak maka kebutuhan manusia

akan sabun tidak tercukupi. Melalui kemajuan teknologi, ditemukanlah

bahan pencuci sintetis, yaitu detergen. Ada dua jenis detergen sebagai

berikut.

(24)

Detergen lunak: dapat diuraikan oleh bakteri sehingga tidak terlalu

menimbulkan pencemaran.

Adapun bahan pembuat detergen adalah sebagai berikut.

a.

Bahan penurun tegangan permukaan

Bahan penurun tegangan permukaan digunakan untuk memudahkan

mengikat kotoran dan menimbulkan busa, antara lain sebagain

berikut.

Alkil Benzen Sulfonat (ABS) + NaOH menghasilkan Natrium Alkil

Benzen Sufonat (detergen keras).

Lauril Asam Sulfat (LAS) + NaOH menghasilkan Natrium Lauril

Sulfat (detergen lunak)

b.

Bahan penunjang

Bahan penunjang pada detergen digunakan STPP (Sodium Tri Poli

Phosphat/Natrium Tri Poli Phosphat) berfungsi menunjang kerja

bahan penurun tegangan permukaan.

c.

Bahan pengisi

Bahan pengisi detergen digunakan untuk memperbesar volume

materi.

d.

Bahan pengikat

Sebagai bahan pengikat digunakan air, yaitu untuk mencampurkan

semua bahan (media).

e.

Bahan tambahan

Sebagai bahan tambahan digunakan CMC (Carboxy Metyl Cellulose),

agar kotoran yang terikat detergen tidak melekat kembali ke bahan

yang dicuci.

f.

Bahan pewangi dan pewarna

(25)

BAB V

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

A. BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA

Di dalam rumah tangga, penggunaan bahan kimia banyak digunakan dan sering kali tanpa disadari. Bahan kimia rumah tangga secara umum dikelompokkan sebagai bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembasmi serangga.

Produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung bahan kimia:

1. Sabun

2. Detergen

3. Pasta gigi

4. Pembersih lantai

5. Sampo

B. BAHAN KIMIA INDUSTRI, PERTANIAN, KESEHATAN

a. Industri

Banyak sekali bahan kimia yang digunakan dalam bidang industri, baik sebagai bahan baku, bahan pengolah, maupun bahan pembantu (tambahan). Bahan ini digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung bahan kimia: 1. Cat

(26)

3. Keramik 4. Kaca 5. Kertas

b. Pertanian

Bahan kimia juga banyak digunakan dalam bidang pertanian, sejak penyiapan lahan, penanaman hingga panen. Untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu, seperti rumput digunakan herbisida.

Produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung bahan kimia:

1. Insektisida

2. Acarisida

3. Nematisida

4. Fungisida

5. Herbisida

c. Kesehatan

Bahan kimia banyak digunakan dalam bidang kesehatan, mulai saat pemeriksaan di

laboratorium, untuk mendiagnosa penyakit hingga proses penyembuhan penyakit. Obat-obatan merupakan salah satu bahan kimia yang sering berhubungan dengan manusia. Seseorang yang mengonsumsi obat berarti tubuhnya dalam keadaan sakit.

C. BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN

Bahan kimia dalam makanan diantaranyan adalah pewarna makanan, pemanis buatan, pengawet makanan dan penyedad rasa. Bahan kimia untuk makanan yang sesuai peruntukannya pada makanan apabila digunakan sesuai aturan bukan merupakan ancaman bagi tubuh kita. Akan tetapi banyak bahan kimia yang tidak diperuntukan untuk makan digunakan dalam makanan, sehingga dapat membahayakan bagi yang mengkonsumsinya. oleh karena itu kita perlu mengetahui bahan kimia dalam makanan sebagai berikut.

a. Bahan pewarna

b. Bahan pemanis

c. Bahan pengawet

d. Bahan penyedap

D. ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

a. Zat adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu. Biasanya si pecandu akan menuruti

keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat tersebut.

b. Zat psikotropika

Referensi

Dokumen terkait

Perairan Kalianget merupakan perairan yang berada di kawasan Kabupeten Sumenep, merupakan perairan yang banyak terdapat aktivitas manusia dan menjadi perairan yang

Kesadaran perusahaan terhadap praktek pengungkapan Intellectual Capital (IC) tergolong tinggi, dimana setiap perusahaan banyak yang mengungkapkan item pengungkapan

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori keagenan, teori kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tingkat suku bunga, PDB asset

“Kesetaraan ibu dan ayah dalam peran sebagai orang tua adalah menjadi guru yang mendidik dan mengajarkan anak- anaknya untuk selalu bertindak benar, berperilaku yang sesuai

Pengambilan sebagian simplisia obat umumnya masih dilaku- kan dengan cara pemungutan di hutan-hutan sekitar desa, Untuk mengetahui pe- ranan dan spesies tumbuhan obat-obatan yang

Menggunakan deskriptif kualitatif studi kasus sebagai pendekatan penelitian sambil menggunakan wawancara mendalam dengan informan kunci, dan Analytic Network Process (ANP)

Proses scoring pada tahap pertama berdasarkan data geologi dan geofisika dilakukan untuk menghasilkan cekungan yang secara sistem petroleum memang mempunyai peluang yang besar

Like other projects discussed in this volume, the Views from the North atlas uses Nunaliit, a Cybercartographic Atlas Framework technology that has been developed under the