• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Self-Esteem Proses Penuaan Pada Lansia Pria dan Wanita Terhadap Citra Tubuh di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Self-Esteem Proses Penuaan Pada Lansia Pria dan Wanita Terhadap Citra Tubuh di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap individu memiliki tugas-tugas yang harus diselesaikan pada masa perkembangannya, begitu pula lansia. Menurut teori tugas Robert Havighurst (Nasir & Muhith, 2011) terdapat tujuh jenis tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh lansia, yaitu : menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang, keadaan kehilangan pasangan (suami/istri), membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut, melakukan pertemuan-pertemuan sosial, membangun kepuasaan kehidupan, kesiapan menghadapi kematian.

Banyak istilah yang dikenal masyarakat untuk menyebut orang lanjut usia, antara lain lansia yang merupakan singkatan dari lanjut usia. Istilah lain adalah manula yang merupakan singkatan dari manusia lanjut usia. Apapun istilah yang digunakan pada individu yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas tersebut tidak lebih penting dari realitas yang dihadapi oleh kebanyakan individu usia ini. Mereka harus menyesuaikan dengan berbagai perubahan baik yang bersifat fisik, mental, maupun sosial.

(2)

2025 (Yenny & Herwana, 2006). Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2010, jumlah penduduk Lansia di Indonesia sebanyak 18,04 juta orang atau 7,59% dari keseluruhan penduduk, jumlah penduduk lansia perempuan 9,75 juta orang dan lansia laki-laki 8,29 juta orang. Jumlah penduduk lansia di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 765.822 orang atau 5,9% dari keseluruhan penduduk, jumlah penduduk lansia perempuan sekitar 433.717 orang dan jumlah penduduk lansia laki-laki 332.105 orang. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 7 November 2012 di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai didapatkan data jumlah lansia sebanyak 160 orang yang terdiri dari 73 orang laki-laki dan 87 orang wanita.

(3)

memperberat kerja jantung, penurunan kemampuan metabolisme oleh hati dan ginjal serta penurunan kemampuan penglihatan dan pendengaran (Maryam, 2008). Penurunan fungsi fisik tersebut ditandai dengan ketidakmampuan lansia untuk beraktivitas atau melakukan kegiatan yang tergolong berat. Perubahan fisik yang cenderung mengalami penurunan tersebut akan menyebabkan berbagai gangguan secara fisik sehingga mempengaruhi kesehatan, serta akan berdampak pada kesiapan diri lansia tersebut menerima hal tersebut. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh pasangannya dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas atau maskulinitas karena fungsi reproduksi yang menurun (Tamher, 2009). Lansia berangsur-angsur menarik diri dalam berinteraksi dengan orang lain dan kehidupan sosialnya (Darmojo & Martono, 2006). Perubahan psikososial yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perubahan fisik, lingkungan tempat tinggal dan hubungan sosial dengan masyarakat (Stanley & Beare, 2007).

(4)

tujuan yang jelas, dan selalu berpikir positif, sedangkan self-esteem yang rendah ditandai dengan rasa takut, cemas, depresi, dan tidak percaya diri (Sugiyanto, 2009). Self-esteem memiliki pandangan yang berbeda antara laki-laki dan wanita mengenai penilaian diri. Menurut Crain (dalam Respati dkk, 2006) mengemukakan bahwa laki-laki akan memiliki self-esteem lebih tinggi bila memiliki fisik yang diinginkan, sedangkan wanita lebih kearah tingkah laku ataupun bersosialisasi akan meningkatkan nilai harga diri. Lanjut usia wanita lebih banyak yang harga diri rendah, berpeluang sebesar 1,5 kali dibandingkan lanjut usia laki-laki disebabkan karena pada wanita lebih banyak mengalami keterbatasan fisik dan sosial serta menggantngkan kehidupan pada suaminya (Daryanto, 2008).

Dari hasil wawancara langsung kepada 10 orang lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai bahwa beberapa lansia menyatakan adanya keluhan terhadap proses penuaan seperti tidak dapat melakukan aktivitas seperti sediakala sewaktu muda misalnya tidak bisa memakan makanan yang keras-keras, mencuci, memasak, cepat lelah jika berjalan terlalu jauh dikarenakan tonus otot yang semakin melemah. Dan beberapa lansia juga menyatakan bahwa mereka pasrah dan menerima semua proses penuaan tersebut, serta ada lansia yang mengatakan langsung bahwa beliau tidak puas dengan tingkat keberhasilan yang dicapainya selama ini.

(5)

pria dan wanita terhadap citra tubuh di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang dipaparkan, peneliti merumuskan permasalahan penelitian tentang apakah ada perbedaan self-esteem proses penuaan pada lansia pria dan wanita terhadap citra tubuh di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai ?

3. Tujuan Penelitian 3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi “Perbedaan self-esteem proes penuaan pada lansia pria dan wanita terhadap citra tubuhnya di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai”.

3.2 Tujuan Khusus

3.2.1 Mengidentifikasi self-esteem proses penuaan pada lansia pria terhadap citra tubuhnya di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai.

(6)

3.2.3 Mengidentifikasi adanya perbedaan self-esteem proses penuaan pada lansia pria dan wanita terhadap citra tubuhnya di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai.

4. Manfaat Penelitian 4.1 Praktik Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada institusi keperawatan tentang identifikasi bahwa adanya perbedaan self-esteem pada lansia pria dan wanita di UPT Pelayanan Sosial Lanjut

Usia Dan Anak Balita Binjai. 4.2 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan pengetahuan bagi perawat mengenai pebedaan self-esteem proses penuaan pada lansia pria dan wanita terhadap citra tubuh di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai.

4.3 Peneliti Keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Pangkalpinang, Oktober 2016.. penerimaan retribusi daerah dari tahun ketahun tidak

Rckror Univcrsitrs Pendidikan

tentang Fembenturkan Ke[ompok Kerja unit Layanan Fengadaan Fen+bangt.rnan 3 (Trga] Ruang Kelas tsaru MANI Pangkalan Bun, karni yang berEandatangan di bawah ini se[aku

[r]

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua puluh bulan September tahun dua ribu dua belas, bertempat di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin, Panitia

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan pekerjaan Penggantian dan Penataan Lampu Taman di Pusat Penngelolaan Komplek Kemayoran, Nomor : BA.06/PPBJ/PJU.LT/10/2012 Tanggal 04

Arduino Uno-R3 digunakan untuk menerima perintah dari Smartphone Android melalui media komunikasi Bluetooth HC-05, setiap selesai mengeksekusi sebuah perintah,

Berdasarkan hasil perolehan pada penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media manipulatif dalam pembelajaran pengukuran sudut mengalami peningkatan,