• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iodine, iodine adalah, pengertian iodine

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Iodine, iodine adalah, pengertian iodine"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH NUTRISI

IODINE

Disusun oleh:

AYUNINGTYAS GALUH PURWANDITYO

12613052

BELA DWI NURDITIA

12613144

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: pengertian penentuan solusi adalah

(2)

IODINE

Iodine atau iodium merupakan komponen penting dari hormon tiroid, dan asupan iodium yang memadai sangat diperlukan untuk fungsi normal tiroid. Asupan iodium dari populasi dinilai dengan mengukur konsentrasi iodium urin dalam sampel urin spot. Kisaran optimal asupan yodium untuk mencegah penyakit tiroid relatif sempit. Asupan iodium rendah maupun tinggi keduanya dapat mengganggu fungsi tiroid. Hubungan antara asupan iodium dan fungsi tiroid telah dinilai dalam cross-sectional, longitudinal, dan intervensi penelitian dengan mengukur UIC (Urinary Iodine Concentration) dan hormon tiroid pada populasi dengan status iodiumnya yang berbeda(1).

Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormone tiroksin, tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon-hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan manusia. Sisa iodium ada di dalam jaringan lain, terutama di dalam kelenjar-kelenjar ludah, payudara, dan lambung serta di dalam ginjal. Di dalam darah iodium terdapat dalam bentuk iodium bebas atau terikat dengan protein (Protein-Bound IodineI/PBI)(2).

A. Fungsi Iodium

Mengapa iodium sangat penting ? Sebagai iodida, diperlukan untuk sintesis hormone tiroid yang meregulasi perkembangan dan metabolisme(8). Iodium adalah mineral yang sangat penting untuk fungsi tiroid yang tepat. Iodium, bila dikombinasikan dengan asam amino tirosin, menghasilkan hormon tiroid penting yang mengontrol metabolisme, enzim dan sintesis protein, dan sangat penting dalam pengembangan sistem saraf skeletal dan pusat janin berkembang. Iodium merupakan bagian integral dari kedua macam hormon tiroksin triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4). Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Kadar iodin di dalam banyak mempengaruhi kerja hormon tiroksin, dimana salah satu fungsi penting hormon tiroksin adalah berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses perkembangan otak pada anak(3,4,5).

Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Di samping itu kedua hormone ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf. Iodium berperan dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein, sintesis kolesterol darah dan adsorpsi karbohidrat dari saluran cerna(2).

Iodium mungkin juga memiliki fungsi fisiologis lain dalam tubuh. Sebagai contoh, iodium berperan dalam respon imun dan mungkin memiliki efek menguntungkan pada displasia mammae dan penyakit payudara fibrokistik(5).

(3)

B. Kebutuhan Iodium Per Hari

Rekomendasi asupan gizi untuk asupan iodium berdasarkan usia atau kelompok penduduk dan kriteria epidemiologi untuk menilai asupan iodium yang memadai berdasarkan nilai tengah konsentrasi iodium urin (UIC) median pada populasi yaitu(1) :

Kebutuhan iodium sehari sekitar 1-2 µg per kg berat badan. Widyakarya Pangan dan Gizi (1998) menganjurkan AKG untuk iodium sebagai berikut(2) :

 Bayi : 50-70 µg

 Balita dan anak sekolah : 70-120 µg

 Remaja dan dewasa : 150 µg

 Ibu hamil : + 25 µg

 Ibu menyusui : + 50 µg Referensi supan gizi (RNI) untuk mineral iodium(7):

Usia Iodium µg/hari 0-3 bulan 4-6 bulan 7-9 bulan 10-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-10 tahun 50 60 60 60 70 100 110 Pria 11-14 tahun 15-18 tahun 19-50 tahun 50 tahun ke atas 130 140 140 140 Wanita 11-14 tahun 15-18 tahun 19-50 tahun 50 tahun ke atas 130 140 140 140 Kehamilan Laktasi : Tidak ada peningkatan 0-4 bulan 4 bulan ke atas Tidak ada peningkatan

Kriteria epidemiologi untuk penilaian nutrisi iodium dalam populasi berdasarkan nilai tengah atau kisaran konsentrasi iodium urin (UIC) atau kedua pemisahan batas UIC(1) :

(4)

Tidak ada informasi tentang gizi iodium untuk ibu hamil dan menyusui di tabel penilaian WHO. a Istilah berlebihan berarti melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengendalikan defisiensi iodium. b Pada wanita menyusui, angka-angka untuk median UIC lebih rendah dari persyaratan iodium karena iodium diekskresikan dalam ASI(1).

C. Kondisi Kekurangan Iodium

Pengertian tentang defisiensi iodium saat ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja, tetapi ternyata defisiensi iodium berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia secara luas, meliputi tumbuh kembang, termasuk perkembangan otak. Defisiensi iodium dinyatakan sebagai gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) yang menunjukkan luasnya pengaruh defisiensi iodium tersebut. Hingga sekarang masalah gangguan akibat kekurangan iodium terdapat luas di seluruh dunia termasuk Indonesia, dan penanggulangannya merupakan salah satu prioritas utama program WHO(2).

Pada kekurangan iodium, konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon perangsang tiroid/TSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok sederhana. Bila terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan gondok endemik. Gondok dapat menampakkan diri dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) di satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain.

(5)

Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen, keterbelakangan mental dan gangguan perkembangan saraf pada anak-anak, gangguan mental dan fisik pada orang dewasa, peningkatan risiko kanker tiroid, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara kekurangan iodium dan penyakit payudara fibrokistik serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Seorang anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ sekitar 20. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah(2, 6).

Defisiensi iodium merupakan penyebab dominan gondok endemik. Tingkat keparahan gondok endemik yang disebabkan defisiensi iodium diklasifikasikan menurut ekskresi iodium dalam urin (µg/gr kreatinin) tahapan daripada keparahan tersebut adalah(3): Tahap 1 : Gondok endemik dengan rata-rata lebih dari 50 µg/gr kreatinin di dalam

urin. Pada keadaan ini suplai hormon tiroid cukup untuk perkembangan fisik dan mental yang normal.

Tahap 2 : Gondok endemik dengan sekresi iodium dalam urin rata-rata 25-50 µg/gr kreatinin pada kondisi ini sekresi hormon tiroid boleh jadi tidak cukup sehingga menanggung risiko hipotiroidisme, tetapi tidak sampai ke kreatinisme.

Tahap 3 : Gondok endemik dengan rata-rata ekskresi iodium dalam urin kurang dan 25 mg/gr kreatinin. Pada kondisi ini populasi memiliki risiko menderita kreatinisme.

Spektrum Gangguan Akibat Kekurangan Iodium(7)

Tahap Perkembangan Bentuk Gangguan

Janin Keguguran (aborsi)

Lahir mati Kelainan congenital Kematian perinatal Kretinisme bayi Kretinisme saraf Kretinisme miksedema Kerusakan psikomotor Bayi baru lahir Gondok neonatus

Hipotiroidisme neonates Anak dan remaja Gondok

Hipotiroidisme juvenile Fungsi mental

(6)

Dewasa Gondok dan penyulit Hipotiroidisme Fungsi mental

Hipertiroidisme diimbas oleh iodium

Semua usia Kepekaan terhadap radiasi nuklir meningkat (Dikutip dari “Trace elements in human nutrition and health” WHO 1996)

D. Akibat Kelebihan Iodium

Kelebihan mengkonsumsi iodium jarang terjadi. Kelebihan iodium di dalam tubuh biasanya terjadi akibat mengkonsumsi supplemen yodium untuk mengobati kekurangan iodium di dalam tubuh dalam waktu lama. Suplemen iodium dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas. Terkadang orang-orang yang tinggal di dekat laut mengkonsumsi terlalu banyak yodium karena mereka memakan banyak makanan laut dan rumput laut, serta minum air yang tinggi iodium. Mengkonsumsi terlalu banyak iodium biasanya tidak mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid, tetapi terkadang juga dapat mempengaruhinya. Hal ini dapat menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme). Akibatnya, kelenjar tiroid menjadi membesar, sehingga terbentuk goiter (goiter juga dapat terbentuk ketika kelenjar tiroid menjadi kurang aktif). Jika seseorang mengkonsumsi iodium dalam jumlah yang sangat besar, maka ia dapat mengalami rasa tidak enak pada mulutnya dan menghasilkan air liur yang lebih banyak. Iodium juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menimbulkan ruam(2).

Penderita dianjurkan untuk menggunakan garam yang tidak beriodium dan mengurangi makanan yang mengandung yodium. Hipotiroidisme yang disebabkan mengkonsumsi terlalu banyak iodium biasanya dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi iodium, tetapi beberapa orang memerlukan pemberian hormon tiroid seumur hidupnya(2).

E. Sumber Makanan

Ada beberapa jenis makanan yang menjadi sumber iodium antara lain : makanan laut, termasuk rumput laut merupakan sumber yang kaya akan iodium; susu merupakan sumber dari senyawa iodide dalam industri pengolahan susu. Roti dan kue mengandung iodide yang berasal dari zat pengembang kue(8).

Zat yang bersifat goitrogenik banyak sekali terkandung pada bahan pangan pokok di Negara sedang berkembang, misalnya ubi kayu, ubi jalar, maizena, rebung, buncis, dan padi. Zat goitrogenik ini diturunkan daricyanogenic glycosides yang berpotensi melepas sejumlah sianida (termasuk hasil metabolismenya di dalam tubuh: tiosianat) melalui proses hidrolisis. Kecuali ubi kayu, glikosida ini biasanya terkandung pada bahan pangan yang tidak dimakan,

(7)

kalaupun ada dalam bahan pangan yang dikonsumsi jumlahnya sedemikian kecil sehingga tidak membahayakan(7).

Asupan, penyerapan, dan ketersediaan iodium. Kandungan iodium dalam makanan dan diet iodium total sangat bervariasi, bergantung pada keadaan geokimiawi, tanah dan budaya. Ketiga hal ini mempengaruhi asupan iodium oleh tumbuhan ynag dijadikan makanan pokok, serta bahan pangan yang berasal dari hewan. Selain itu, selama proses memasak, keterkandungan iodium dalam makanan dapat susut. Sebagai contoh, penggorengan akan mengurangi kadar iodium sebanyak 20%, penggilingan 23%, dan perebusan sebesar 58%(7).

*DV = Daily Value. Dvs dikembangkan oleh US Food and Drug Administration (FDA) untuk membantu konsumen membandingkan isi produk gizi dalam konteks diet keseluruhan. DV iodium 150 mcg untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 4 tahun atau lebih. Namun, FDA tidak memerlukan label makanan untuk daftar isi iodium kecuali makanan telah diperkaya dengan nutrisi ini. Makanan menyediakan 20% atau lebih dari DV dianggap sumber tinggi nutrisi(5,6).

(8)

Kandungan Iodium dalam Makanan(7) :

Jenis Makanan Keadaan Segar (µg/gr) Keadaan Kering (µg/gr) Ikan air tawar

Ikan air laut Kerang Daging hewan Susu Telur Serealia biji Buah Tumbuhan polong Sayuran 17-40 163-3180 308-1300 27-97 35-56 93 22-72 10-29 23-36 12-201 68-194 471-4591 1292-4987 - - - 34-92 62-277 223-245 204-1636 (Dikutip dari “Trace elements in human nutrition and health” WHO 1996)

F. Absorpsi dan Ekskresi

Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Konsumsi normal sehari adalah sebanyak 100-150 µg sehari. Dalam bentuk ikatan organik di dalam makanan hewani hanya separuh dari iodium yang dikonsumsi dapat diabsorpsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di antaranya berada dalam kelenjar tiroid. Di dalam kelenjar ini iodium digunakan untuk mensintesis hormon-hormon T3 dan T4 (tiroksin), bila diperlukan. Kelenjar tiroid harus menangkap 60 µg iodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan iodida oleh kelenja tiroid dilakukan melalui transport aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang merangsang tiroid yaitu TSH dan TRH yang dikeluarkan oleh hypothalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary untuk mengatur sekresi tiroid. Hormon tiroksin kemudian dibawa darah ke sel-sel sasaran dan hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila diperlukan iodium kembali digunakan(2).

Iodium dalam usus cepat dan mudah sekali diserap. Penyerapan biasanya berlangsung secara menyeluruh. Kelebihan asupan diawasi oleh ginjal. KKP (Kekurangan Kalori Protein) dapat memperlambat penyerapan. Hormon tiroid yang terkandung dalam bahan makanan yang berasal dari hewan, dan iodium organic lain tidak terserap sempurna; kehilangan dapat teradi sebanyak 50%(2).

Ekskresi dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Kelebihan iodium terutama dikeluarkan melalui urin, dan sedikit melalui feses yang berasal dari cairan empedu(2). Ekskresi iodium dalam urin mencerminkan besaran asupan iodium. Cara ini telah diterapkan pada survei gizi berskala besar. Penentuan ekskresi iodium dalam urin dapat dilakukan dengan sampel urin 24 jam. Namun, urin 24 jam tidak praktis untuk digunakan dalam survei berskala luas, yang melibatkan banyak sekali sampel. Oleh karena itu, contoh

(9)

urin sewaktu, tanpa harus puasa terlebih dahulu, kerap digunakan meskipun tidak cocok diterapkan untuk pemeriksaan status iodium perorangan. Metode ini tidak dapat digunakan jika fungsi ginjal sampel tidak normal dan/atau mengalami KKP(7).

G. Transpor Iodida

Iodida ditranspor melintasi membran basalis dari sel tiroid oleh suatu proses yang memerlukan energi aktif yang tergantung pada ATPase Na+-K+. Sistem transpor aktif ini memungkinkan kelenjar tiroid manusia untuk mempertahankan suatu konsentrasi iodida bebas 30-40 kali dibandingkan plasma. Jebakan tiroiodida dirangsang jelas oleh TSH dan oleh antibodi perangsang reseptor TSH (TSH-R ab [stim]) ditemukan pada penyakit Graves. Sistem transpor aktif ini memungkinkan kelenjar tiroid manusia untuk mempertahankan suatu konsentrasi iodida bebas 30-40 kali dibandingkan plasma(9).

H. Metabolisme Iodin dalam tubuh

Iodine memasuki tubuh dalam makanan atau air dalam bentuk iodida atau iodat, dalam lambung iodat dirubah menjadi iodida. Kelenjar tiroid memekatkan dan menjebak iodida serta mensintesa hormon tiroid dalam tiroglobulin(10).

(10)

I. DAFTAR PUSTAKA

1) Brent, Gregory A. 2010. Thyroid Function Testing. Springer: Los Angeles. 45-46

2) Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 261-266

3) Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC: Jakarta. 169-170

4) Ferdinand, fictor., Moekti ariebowo. 2010. Praktis Belajar Biologi. Visindo Media Persada: Jakarta. 166

5) National Institute of Health. 2011. Iodine, Fact Sheet For Health Professional. Available at NIH: http://ods.od.nih.gov/factsheets/Iodine-Health Professional. Diakses pada tanggal 23 September 2014

6) Grotto, David. RD. LDN,. 2013. The Best Things You Can Eat. Da Capo Press : USA. 7) Dr. Arisman, MB. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2. EGC: Jakarta. 165-170 8) Barasi, Mary E,. 2009. At a Glance Ilmu Gizi, Erlangga : Jakarta. 131-134

9) Wilkin TJ. Mechanism of disease : Receptor Autoimmunity in Endocrine Disorders. N Eng J Med 1990; 323: 1318

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e , maka perlu dibuat sebuah peraturan gampong (reusam) yang sesuai dengan

Dari data guantibmas Minggu ke II bulan Mei 2014 dari tanggal 12 Mei 2014 s.d 18 Mei 2014, kasus yang terjadi di wilayah hukum Polres Langsa sebanyak 28 kasus,

Hasil terbaik ditunjukkan oleh isolat bakteri KC1 yang mampu mengakumulasi PHB dengan penambahan sumber karbon sukrosa optimum pada inkubasi 96 jam dilihat dari

Upaya konservasi lingkungan diharapkan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan lingkungan secara signifikan dengan upaya-upaya pelaksanaan pengelolaan sesuai dengan

Selanjutnya, jika dilihat dari keseluruhan penilaian dimensi kualitas layanan pada keseluruhan layanan yang diteliti yaitu layanan sirkulasi dewasa/umum, layanan

karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier ganda untuk ketiga variabel

Hasil penelitian pada siklus II, menunjukkan pengamat melihat rata-rata aktivitas siswa masuk dalam kriteria penilaian sangat baik dan aktivitas kegiatan pembelajaran