28
METODOLOGI
3.1 Obyek dari proyek GFP
Yang menjadi obyek dari proyek GFP yang dilakukan selama kurang lebih 2,5 bulan di bawah naungan Divisi Sumber Daya Manusia PT Bank Internasional Indonesia Tbk adalah model kompetensi yang dilakukan pada kantor cabang utama MT. Haryono pada 13 posisi yang berbeda yang terdapat dalam struktur organisasi perbankan. Hal ini merupakan proyek percontohan yang merupakan standar untuk diterapkan baik kantor wilayah (Kanwil), kantor cabang utama (KCU), kantor cabang pembantu (Capem) PT Bank Internasional Indonesia Tbk seluruh Indonesia
3.2 Kerangka Berpikir Pembuatan Model Kompetensi BII
Kerangka berpikir yang kami jadikan landasan untuk GFP kami bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisa visi, misi, nilai, positioning, serta identitas perusahaan.
2. Model kompetensi akan disusun berdasarkan hasil yang didapatkan dari
wawancara, dengan mempertimbangkan strategi bisnis BII dan praktek-praktek kompetensi yang diharapkan dari divisi SDM maupun pimpinan di cabang.
Visi, misi, nilai, positioning, identitas perusahaan Strategi Bisnis Praktek yang Diharapkan - oleh SDM - oleh Karyawan Pengambilan Data - Wawancara Spesifik Umum Kompetensi Kerja Kompetensi Inti Model Kompetensi
Gambar 3.1. Kerangka berpikir pembuatan model kompetensi
3.3 Langkah-langkah Pengambilan Data
Tentunya dalam melakukan proyek ini, pengambilan data merupakan salah satu hal yang terpenting seiring proses penelitian berlanjut. Berikut merupakan langkah-langkah pengambilan data yang dilakukan dalam proyek GFP di BII KCU MT Haryono:
1. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara di kantor cabang utama M.T. Haryono, kantor cabang pembantu Tebet, dan kantor pusat BII Thamrin. 2. Pengambilan data di 3 (tiga) buah lokasi ini memakan waktu selama 1 (satu)
3. Obyek wawancara adalah sumber daya manusia yang kompeten pada 13 posisi yang dipilih oleh divisi Sumber Daya Manusia (SDM) BII. Penentuan sumber daya manusia ini dilakukan oleh Pimpinan Cabang Utama MT. Haryono (Ibu Yusiana)
4. Alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah: alat perekam suara, alat uji posisi (form A), kertas kosong, dan alat tulis
5. Setelah wawancara selesai, kami melakukan rekapitulasi data, dan dilakukan konfirmasi kembali dengan individu yang bersangkutan pada posisi masing-masing, untuk memastikan bahwa data yang diambil sesuai dengan keterangan yang diberikan.
Berikut adalah ke-13 posisi yang kami jadikan sebagai obyek pengambilan data (lihat bagian yang berwarna kuning).
Pincab Yusiana. T Sekretaris Sulastri KCP MTA Agung. B KCP Kanindo Frans. L KCP S. Parman Peter. C KCP Tebet Sulistio. B. S KCP S. Agung Satrio Wibowo KCP G. Irama Mira. Y KCP Permata II Christin. R Wapincab Hermanto Funding Ratnasari Legal Sri Ningsih Kuasa Kas Sondang. H BQA - Thamrin Indah.S. Dewi Personalia Widya. R Data Support Nana. S Head Teller Kurniati Head C.S Risha. N Supervisor B. O. Fajar Sidik Umum Irwansyah Teller Hilda. S C.S Nurbani. S B.O Singgih. B Ekspedisi Sukirno Satpam Agus. S Pengemudi Mujaeni
Gambar 3.2. Posisi-posisi yang dijadikan obyek pengambilan data
3.4
Alur Proses Kerja Proyek GFP
Pada tahapan ini kami melakukan analisa terhadap semua data mentah yang kami dapatkan pada saat kami melakukan wawancara. Semua data berupa daftar
kegiatan harian serta fungsi setiap posisi dalam organisasi dijadikan landasan untuk merancang katalog kompetensi dan profil kompetensi yang dibutuhkan.
Berikut merupakan langkah- langkah proses dalam pengerjaan GFP
1. Penyampaian masalah dan penentuan proyek (bersama Dosen
Pembimbing)
2. GFP mendapatkan kebutuhan organisasi akan pembuatan model
kompetensi dari divisi SDM
3. Penyamaan persepsi melalui brainstorming dan diskusi dengan divisi SDM BII
4. Pengaturan jadwal untuk pengambilan data
5. Pengambilan data di Kantor Cabang M.T. Haryono dan melakukan
pengisian form uji posisi (form A)
i. Meninjau posisi-posisi yang ada di cabang utama BII.
ii. Memilih posisi-posisi yang dapat mewakili posisi-posisi utama yang pasti dibutuhkan dalam operasional sehari- hari sebuah kantor cabang utama.
iii. Melakukan pengambilan data.
6. Membuat ringkasan dari hasil wawancara yang telah dilakukan
7. Melakukan cek ulang dan verifikasi hasil wawancara kepada staf ahli di BII mengenai peran dan tanggung-jawab posisi-posisi yang telah diwawancarai
i. Menganalisa posisi yang telah diambil datanya dan menentukan fungsi (peran) posisi tersebut di dalam organisasi berdasarkan kegiatan harian yang dilakukannya.
8. Konfirmasi semua hasil wawancara yang telah diverifikasi ke
Pimpinan Cabang BII M.T. Haryono
9. Menentukan daftar kompetensi yang diturunkan dari visi, misi, dan nilai- nilai yang dimiliki oleh BII
i. Meninjau ulang visi, misi, dan nilai- nilai BII sebagai sebuah perusahaan.
10.Definisikan masing- masing arti kompetensi dan tingkatannya
profisiensinya ke dalam katalog kompetensi (form B)
i. Identifikasi daftar kompetensi yang dibutuhkan untuk
mendukung strategi jangka panjang BII.
ii. Menentukan kompetensi spesifik yang dimiliki oleh seluruh posisi beserta definisinya berdasarkan visi, misi, dan nilai- nilai BII.
iii. Menentukan perilaku kunci yang harus dimiliki setiap posisi dan tingkat profisiensi yang harus dimilikinya.
iv. Menentukan profil kompetensi yang harus dimiliki
masing-masing posisi berdasarkan kompetensi teknis, manajerial, maupun atribut pribadi.
12.Menentukan penilaian profisiensi (dengan besaran numerik) untuk masing- masing posisi.
13.Verifikasi model kompetensi yang telah dibuat dengan divisi SDM.
14.Mendapatkan profil kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi BII saat ini. 15.Revisi profil kompetensi.
16.Presentasi hasil proyek GFP ke divisi SDM BII.
17.Serah terima hasil pekerjaan proyek GFP yang telah diselesaikan kepada divisi SDM BII.
18.Presentasi mengenai proyek dihadapan rekan-rekan S2 Bina Nusantara dengan bantuan Bpk. Jimmy Sadeli, MM .
19.Menyusun laporan proyek GFP dalam bentuk tertulis, dengan dibantu konsultasi dosen pembimbing tesis.
Mendapatkan kebutuhan organisasi
dari divisi SDM
Penyamaan persepsi, diskusi tentang kompetensi dan praktek
kompetensi yang diharapkan ada di BII
Penentuan cabang beserta posisi-posisi yang
dipilih beserta penentuan jadwal pengambilan data
Wawancara / Pengambilan Data
- alat Uji Posisi
Membuat ringkasan dari hasil wawancara Verifikasi hasil
wawancara kepada staff ahli BII Konfirmasi hasil
wawancara yang telah diverifikasi kepada
Pimpinan Cabang
Analisa visi, misi, dan nilai perusahaan BII
Pembuatan Model Kompetensi - katalog kompetensi
- profil kompetensi
Verifikasi model kompetensi yang telah dibuat dengan divisi SDM
Presentasi dan serah terima proyek kepada
divisi SDM
Revisi profil kompetensi pekerjaan masing-masing Mendapatkan profil kompetensi yang dibutuhkan - berdasarkan masukan divisi SDM Presentasi proyek GFP di hadapan rekan-rekan S2
BiNus & Bpk. Jimmy Sadeli
Susun laporan GFP dibarengi konsultansi
dengan dosen p e m b i m b i n g
Tahap-tahap pengembangan model kompetensi: 1. Tahap I - Perencanaan
a. Mendefinisikan kriteria kinerja dan kompetensi yang efektif
i. Penyamaan persepsi, diskusi tentang kompetensi dan praktek kompetensi yang diharapkan ada di BII
b. Mengidentifikasi sampel kriteria yang akan diambil
i. Penentuan cabang beserta posisi-posisi yang dipilih beserta penentuan jadwal pengambilan data
2. Tahap II – Pengerjaan dan pemeriksaan
a. Pengambilan data
i. Wawancara menggunakan alat uji posisi
b. Mengolah data yang telah diambil
i. Membuat ringkasan dari hasil wawancara ii. Verifikasi hasil wawancara kepada staf ahli BII
iii. Konfirmasi hasil wawancara yang telah diverifikasi kepada Pimpinan Cabang
iv. Analisa visi, misi, dan nilai perusahaan BII
c. Mengembangkan model kompetensi
i. Pembuatan katalog kompetensi dan profil kompetensi
d. Mengkaji ulang dan melakukan modifikasi terhadap model kompetensi
i. Verifikasi model kompetensi yang telah dibuat dengan divisi SDM
ii. Mendapatkan profil kompetensi yang dibutuhkan – berdasarkan masukan divisi SDM
iii. Revisi profil kompetensi pekerjaan masing- masing posisi
e. Validasi model kompetensi
i. Presentasi dan serah terima GFP kepada divisi SDM
ii. Presentasi GFP di hadapan rekan-rekan S2 Binus dan Bapak
Jimmy Sadeli 3. Tahap III - Penerapan
a. Menyiapkan penerapan dari model kompetensi (sosialisasi melalui komunikasi dan edukasi)
b. Mengintegrasikan model kompetensi dengan aplikasi SDM yang telah ada
Gambar 3.4 Ilustrasi tahap pengembangan model kompetensi BII
TAHAP 1
PERENCANAAN
TAHAP 2
PENGERJAAN DAN PEMERIKSAAN
TAHAP 3
PENERAPAN
DEFINISI KRITERIA KERJA DAN KOMPETENSI
IDENTIFIKASI
SAMPEL KRITERIA
Penyamaan persepsi, diskusi tentang kompetensi dan praktek kompetensi
yang
diharapkan
Penentuan
cabang, posisi yang dipilih, serta jadwal pengambilan
data PENGAMBILAN DATA PENGOLAHA N DATA PENGEMBANGAN MODEL KOMPETENSI KAJI ULANG DAN MODIFIKASI MODEL KOMPETENSI VALIDASI MODEL KOMPETENSI SIAPKAN PENERAPAN INTEGRASI EVALUASI
Wawancara menggunakan alat uji posisi
- Membuat
ringkasan hasil wawancara - Verifikasi hasil wawancara ke
staf ahli
- Konfirmasi hasil wawancara yang telah diverifikasi ke Pimpinan
Cabang
- Analisa visi, misi, dan nilai perusahaan BII Pembuatan katalog kompetensi dan profil kompetensi
- Verifikasi model
kompetensi dengan divisi
SDM
- Mendapatkan profil kompetensi yang dibutuhkan (berdasarkan masukkan divisi
SDM)
- Revisi profil kompetensi masing-masing
posisi
- Presentasi dan serah terima GFP kepada divisi SDM - Presentasi
Model kompetensi yang akan kami lakukan mencakup pembuatan:
1. Katalog kompetensi, berisi nama kompetensi, definisi, perilaku kunci, dan penjelasan tingkat profisiensinya. Pada bagian ini kami juga memisahkan kompetensi-kompetensi yang termasuk dalam jenis kompetensi teknis, manajerial, dan atribut pribadi.
Gambar 3.5. Contoh kompetensi yang terdapat dalam Katalog Kompetensi
2. Profil kompetensi dari 13 posisi yang ada di cabang utama BII. Pada bagian ini kami menentukan tingkat profisiensi yang harus dimiliki masing- masing posisi di BII dalam kaitannya dengan peran dan tanggung-jawab yang diembannya.