• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Jurnal Habsari, SUH Aplikasi Semiotik dan Efek Psikologi Tampilan Warna pada Rumah Minimalis. Riptek. Vol 4 No 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Jurnal Habsari, SUH Aplikasi Semiotik dan Efek Psikologi Tampilan Warna pada Rumah Minimalis. Riptek. Vol 4 No 1."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Beny, 2006. Perancangan dan Pembuatan Film Kartun 2D. STMIK AMIKOM. Yogyakarta.

Prakosa, Gatot. 2010. Pengetahuan Dasar Animasi Indonesia. Fakultas Film dan Kesenian Jakarta. Jakarta.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukastif. Rineka Cipta. Jakarta. Saroengallo, Tino. 2008. Dongeng Sebuah Produksi Film. Yayasan Citra. Yogyakarta.

Soenyoto, Partono. 2017. Animasi 2D. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Jurnal

Habsari, SUH. 2010. Aplikasi Semiotik dan Efek Psikologi Tampilan Warna pada Rumah Minimalis. Riptek. Vol 4 No 1. hal 40

Situs Web

Ananda, Bagus K. 2015. Mengenal Lebih Dekat Soe Hok Gie. Diambil dari http://www.kompasiana.com/radenbaguska/mengenal-lebih-dekat-soe-hok-gie_561e22f3b49273c2228a883b.

(23 Juli 2017)

Arif, Saiful. 2015. Mengenal sekilas Sosok Che Guevara. Diambil dari http://www.avepress.com/mengenal-sekilas-sosok-che-guevara/ (23 Juli 2017)

Desideria, Benedikta. 2016. Nilai Jeblok Gara-gara Kecanduan Game Online. Diambil dari

http://health.liputan6.com/read/2672538/nilai-jeblok-gara-gara-kecanduan-game-online?source=search.

(2)

National Geographic Indonesia. 2015. Kisah Perjuangan Martha Christina Tiahahu, Srikandi dari Tanah Maluku. Diambil dari

http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/11/kisah-perjuangan-martha-christina-tiahahu-srikandi-dari-tanah-maluku

(24 juli 2017)

Socialblade. 2017. Youtube Monthly Youtube Statistics. Diambil dari http://socialblade.com/youtube/user/youtube/monthly (21 juli 2017)

(3)

DAFTAR ISTILAH

Amount : Akumulasi biaya kebutuhan produksi

Artificial shot : Pengambilan gambar dengan lebih memperindah shoot sehigga lebih bernuansa seni

Artificial light :cahaya hasil rekaan / buatan./ Termasuk sumber cahaya dari lampu.

Aviable Light : Cahaya yang berasal dari alam (nature). Termasuk cahaya matahari, bulan, ataupun cahaya yang berasal dari api.

Actor/actress :Sebutan untuk Pemeran pria atau wanita

Art Departement : bagian artistic, bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman.

Asst. Director : seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui

perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.

Asst. Cameraman : Orang yang bertugas membantu cameraman untuk pengambilan gambar.

Asst. Lighting : Orang yang membantu chef atau pimpinan divisi lighting dalam penataan letak cahaya lampu.

Art Director : pengarah artistik dari sebuah produksi.

Asisten Produser : seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.

Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian tubuh.

Bird Eye view : seperti top angle akan tetapi lebih dramatis, seperti penglihata seekor burung dari atas.

(4)

Blur : efek hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti tidak fokus dan tampak buram.

Breakdown budget : biaya masing kebutuhan produksi dari masing-masing departemen, yang dirinci secara detail.

Budget Produksi : keseluruhan dana untuk produksi.

Camera Angle : teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengeksp[ose adegan

Camera Report : laporan pengiriman gambar dari departemen kamera yang nantinya berguna dalam proses editing, dimana terdapat catatan pengambilan gambar lengkap dengan status hasil gambar, not good atau ok atau mungkin sebagai choose.

Camera roll : jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar. Cast : Pemeran

Casting : step produksi yang dilakukan pada tahap praproduksi untuk memilih dan mendapatkan pemeran karakter yang sesuai dengan tuntutan sekenario dan sutradara.

Close Up (CU) : framing pengambilan gambar dimana kamera berada dekat atau terlihat dekat dengan subjek sehingga gambar yang dihasilkan atau gambar subjek memenuhi bruang frame.

Costume: Baju atau atribut yang biasanya dipakai oleh cast Crane: gerakan meninggi atau merendah dari dasar pijakan objek. Cinematographer (Sinematografer): penata Fotografi yaitu orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan.

Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.

Costume Designer: orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.

Date of Production: tanggal pelaksanaan produksi

Day: hari produksi dilaksanakan, atau juga hari kebeberapa dalam pelaksanaan produksi

(5)

Day/Night: keterangan waktu pada script sebagai blue print mengenai waktu pelaksanaan produksi

Description: gambar adegan alur peristiwa yang telah dituliskan pada script. Director’s Treatment: konsep visualisasi cerita sebagai hasil penerjemahan sutradara atas sekenaro yang dipelajari.

Dolly: alat yang digunakan untuk mendukung kamera saat pengambilan gambar yang kurang dinamis bila hanya mengandalkan tripod atau handheld operator kamera

Dramatik: unsur karya film yang bisa membuat penonton selalu merasa ingin mengikuti cerita film itu hingga akhir

DOLLY/TRACK: gerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly In: mendekati subyek. Dolly Out: menjauhi subyek. Dual Role : Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah film yang sama.

Dubbing : Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang

sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan

Dissolve :Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera

Depth of Field :Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop

Editing :Proses pemotongan gambar

Editor :Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan Ext. :Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah. Establish Shot :Gambar yang natural dan wajar

(6)

Extreme Long Shot (ELS): subjek tampak sangat jauh sehingga membuatnya tampak dari kejauhan.

Eye Level: pengambilan gambar dengan ketinggian relatif sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi badan kita.

Fading : digunakan untuk menyebut tampilan gambar yang muncul. Fade in = muncul, fade out = menghilang

Floor plan: panduan atau patokan bloking perangkat kamera, tata cahaya, settiong, artis, dan para pendukung produksi lain di lapangan. Floor plan seperti peta lapangan produksi dari atas

Framing: memberi margin atau batasan area seting yang masuk dan tertangkap oleh lensa kamera saat perekaman gambar.

Frog Eye Level:pengambilan gambar kurang lebih kamera terletak di bawah paha.

Full Shot (FS): pengambilan gambar dilakukan pada subjek secara utuh dari kepala hingga kaki

Following: hampir sama dengan tracking, tapi npergerakan kamera followimh lebih moveable, kamera bergerak lebih aktif mengikuti kemana perginya talent. Footage: sekumpulan hasil pengambilan gambar yang mungkin bisa dilakukan sebagai stock shot pada proses editing. Footage bukan gambar adegan utama, tetapi bisa di letakan sebagai gambar pendukung

FRAME: keterbatasan cara memandang yang sifatnya fatamorgana. Dalam kaitan ini pengganti dari fungsi mata manusia adalah Kamera.

Fade Out, Fade In :Efek berupa gamabr yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out) atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.

Film :Media untuk merekam gambar yang menggunakan selluloid sebagai bahan dasarnya. Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan 35mm. Film Clip :Bagian pendek dari sebuah film.

Flashback :Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal, tergantung dari cerita.

(7)

Focus :Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati obyek aslinya

Follow Shots :Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.

Final Editing :Proses pemotongan gambar secara menyeluruh

Frame per Second (fps) :Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan 24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan dengan kecepatan normal.

Freelancer :Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun

Garis imajiner: garis khayal pengambilan gambar sebagai batas gerak pandang kamera untuk menjaga konsistensi posisi objek antar frame.

High Angle: merekam gambar dari sudut atas objek sehingga objek terlihat terekspose dari bagian atas.

Hunting Lokasi: mencari lokasi sesuai dengan tuntutan skenario

INT / EXT: keterangan tempat sebagai setting cerita dalam sekenario untuk pengelompokan ruang interior dan eksterior

Karakter: tokoh yang melakukan dialog dalam suatu adegan

Key Light: cahaya utama yang berfungsi sebagai penerangan pokok atau utama dalam frame tangkapan kamera.

Logistic: segala kebutuhan dalam produksi film / kebutuhan konsumsi pelaksanaan produksi.

Long shot (LS): framing diantara MLS dan ELS. Dengan kata lain ruang pandangnya lebih lebar dari MLS dan lebih sempit dibandingkan ELS Low Angle: Pengambilan gambar dari sudut bawah

(8)

Live:program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara

kenegaraan disiarkan secara langsung

Make-up / Hair do: Tata rias serta tata rambut untuk artis disesuaikan dengan tuntutan sekenario dan sutradara.

Medium Close UP (MCU) : pengambilan gambar dengan komposisi framing sunjek nterlihat lebih jauh dari close up, tetapi lebih dekat dari medium shot. Medium Full Shot/knee shot : memberi batasan framing tokoh sampai kira-kira ¾ ukuran tubuh.

Medium Long Shot (MLS) : framing kamera mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana, diperlukan karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting tersebut

Medium Shot (MS): merekam gambar subjek kurang lebih setengah badan. One Shot: pengambilan gambar dengan satu objek saja.

Over Shoulder: mengambil adegan dialog dari sudut belakang / punggung bahu salah satu subjek sinematik

Panning: pergerakan kamera dari kiri kekanan atau sebaliknya Person : setiap kru pelaksana yang terlibat

Plot : sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.

Premiere: penyangan perdana karya film kepada seluruh pendukung produksi sebelum dipertontonkan kepada khalayak umum

Production budget: kebutuhan dana yang diperlukan untuk proses produksi hingga selesainya sebuah karya film

Project Duration: durasi yang direncanakan untuk sebuah karya film

Project title: nama proyek yang sedang diproduksi, atau sering diisi dengan judul film

PRODUCER: seseorang yang bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh pelaksanaan produksi. Produksi yang dimaksud biasanya berkaitan dengan produk audio visual.

(9)

PENULIS NASKAH: orang yang memiliki ide membuat cerita dan dituangkan ke dalam naskah untuk keperluan produksi TV, baik drama maupun news.

Tugas dan tanggungjawabnya menyusun naskah sesuai dengan ide-ide yang disampaikan oleh produser dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan program televisi.

Rate : harga atau biaya rata-rata

Reading – Rehearsal Talent: pelatihan oleh sutradara dan asistennya dalam mendalami tokoh yang akan diperankan oleh talent.

Reflection Shot: pengambilan gambar pada cermin yang memperlihatkan subjek atau beyangannya.

Research Departement:bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum,

Scene : adegan cerita sebagai runtutuan alur peristiwa dalam sekenario

Script breakdown : penjabaran atau pembahasan secara mendalam mengenai skenario by scene, secara detail

Script Breakdown Sheet: lembaran bantu administrasi produksi yang berisi informasi atau data lengkap kebutuhan scene sebagai pembedahan adegan dalam sekenario secara detail sebelim dilakukan eksekusi gambar

Scene Name: penamaan sebuah scene dalam sekenario. Biasanya dihubungkan dengan kejadian dalam adegan pengambilam gambar untuk mempermudah mengingat scene lebih lagi dalam proses editing

Scene No: penamaan sebuah scene dalam sekenatio. Biasanya dihubungkan dengan kejadian dalam adegan pengambilan gambar untuk mempermudah pengingatan scene terutama dalam proses editing

Set Artistic: konsep desain tata ruang sebagai pendukung tempat pengambilan gambar adegan

Spesial Equipment: perangkat dan peranti khusus yang harus disediakan guna mendukung proses pengambiakn gambar yang tidak memungkinkan bila hanya menggunakan peranti standar

(10)

Spesial effect:efek khusus yang dikenakan pada hasil pengambiolan gambar untuk lebih menghidupkan adegan

Shot / angle: sudut pengambilan gambar dari sebuah adegan.

Shot List: rencana urutan pemecahan adegan yang disesuaikan dengan secara rinci yang berguna untuk mengetahui proporsi adegan yang disesuaikan dengan durasi pengambilan gambar dan struktur tangga dramatik cerita.

Sinopsis: penuturan cerita secara literatur / gambaran agar penonton memahami secara sekilas bagaimana film itu disajikan.

Skenario: penutura secara filmis, dengan penataan secara khuisus / draft akhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film. Sound: suara / bunyian lainnya untuk mendukung peristiwa.

Sound Effect: efek suara yang digunakan untuk mempertegas kejadian atau membantu menyampaikan informasikajadian

Still : membuat gambar diam

Storyboard: desain konsep sebuah karya audiovisual dalam hal ini film, yang masih berbentuk sketsa gambar dengan intruksi sutradara, sebagai alat bantu tim pelaksana produksi, terutama operator kamera, untuk mengeksekusi pengambilan gambar.

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Ini adalah dokumentasi saat pameran berlangsung di Ruang pamer, Universitas Mercu Buana pada tanggal 12, 13 juli 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .... Teknik Analisis

vektor normal.. Diskritisasi domain dengan partikel SPH Data yang akan dimodelkan dengan metode SPH harus berupa partikel-partikel kecil. Pilihan jarak partikel batas

Ayat (1)Berdasarkan ketentuan huruf a dari ayat ini pemberian kenaikan gaji berkala kepada pegawai harus didasarkan atas penilaian kecakapan kerja pegawai yang bersangkutan

Energi arc flash terbesar terjadi di bus 4 dan bus 5 sehingga kedua bus tersebut masuk dalam kategori 3.Potensi besarnya energi arc flash dipengaruhi oleh

Dari analisa yang dilakukan terhadap biaya yang ditimbulkan pada pengadaan material proyek Transfer Tower 2 dengan ukuran pemesanan menggunakan teknik Lot for Lot dan

pembelajaran disebabkan komputer boleh digunakan untuk tujuan pcnghantaran arahun dalam sernua subjek pelajaran, sebarangjulat umur dan pelbagai golongan

Dengan kata lain, pemakaian air oleh tanaman tomat yang paling efektif, jika air diberikan setiap 8 hari sekali Dalam hal produktivitas air ternyata pemberian air

Sem en tar a itu, An ggar an Belan ja Negar a dalam RAPBN-P 20 0 8 diper kir akan m en capai Rp926,2 triliun (21,6 persen terhadap PDB), atau Rp71,6 triliun lebih tinggi