1
Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage
Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana
Yenni Afrida, ST., M.Pd.T. Aris Setiawan
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Lampung Java.aris@yahoo.com
Abstrack
Her shock case humanand the alleged danger because electricity is still often happening around our environment. Her chances happen some problems because electricity can occur because of their efforts to reduce the quality of the electrical installation is both intentional and unintentional and less conscious society about electrical safety protection . All of this is possible because until now PT.PLN as a supplier of electricity only install measuring energy consumption ( KWh meters ) and a power strip connected ( MCB ) only. To be able to anticipate these problems , especially on the safety of electrical installations necessary to the action by implementing intalasi electrical system model with a comprehensive safeguards . In this study, the model proposed Voltage Safety System Simulation Using Touch Single Phase Earth Leakage Circuit Breaker ( ELCB ) on Electrical Installation Simple to electrical installations technically secure.
Keyword: Touch Voltage,Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
Abstrak
Kasus tersengatnya manusia dan bahaya yang diduga karena listrik masih sering terjadi di sekitar lingkungan kita. Peluang terjadinya beberapa masalah tersebut karena listrik dapat terjadi karena adanya usaha pengurangan kualitas intalasi listrik baik disengaja maupun tak disengaja dan kurang sadarnya masyrakat tentang proteksi keamanan listrik. Semua ini masih dimungkinkan terjadi karena sampai saat ini PT.PLN sebagai pemasok listrik hanya memasang pengukur konsumsi energi (KWh meter) dan pembatas daya tersambung (MCB) saja. Untuk bisa mengantisipasi masalah-masalah tersebut khususnya tentang pengaman instalasi listrik perlu dilakukan upaya tindakan yaitu dengan menerapkan model sistem intalasi listrik dengan pengaman yang komprehensip. Pada penelitian ini diusulkan model sistem Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana yang dapat mengamankan instalasi listrik secara teknis.
2
1. PENDAHULUAN
Dalam penyaluran energi listrik, dibutuhkan peralatan-peralatan pengaman untuk mencegah hubung singkat, sambaran petir, dan Tegangan sentuh dikarenakan arus bocor dll. Tegangan sentuh merupakan salah satu beda tegangan yang terjadi selama mengalirnya arus gangguan tanah. Pada nilai tegangan yang kecil efek yang diakibatkannya tidak terlalu signifikan tetapi pada suatu nilai tegangan tertentu efeknya sangat berbahaya bahkan dapat berujung pada kematian manusia.
Aliran arus merusak dua fungsi tubuh yang vital yaitu pernafasan dan detak jantung. Manusia yang tersengat arus listrik memiliki tingkat ketahanan yang berbeda-beda terutama tergantung pada usia, namun secara umum efeknya tergantung dari jumlah arus listrik (Ampere) yang terkontak. Aplikasi Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) pada suatu sistem instalasi listrik merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk melindungi manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh. Prinsip kerja ELCB adalah dengan mendeteksi adanya arus bocor, dimana arus yang masuk ke sistem dibandingkan dengan arus yang keluar sistem, apabila ada perbedaan pada suatu nilai yang telah ditetapkan maka ELCB akan memutuskan aliran listrik ke sistem. Dengan Pengaplikasiaan ELCB dalam suatu sistem instalasi listrik diharapkan bahaya yang diakibatkan oleh adanya tegangan sentuh dapat dibatasi sehingga sistem aman bagi manusia.
Adanya ancaman bahaya bagi keselamatan manusia akibat tegangan sentuh diatas ambang tegangan aman, pada suatu sistem instalasi listrik merupakan suatu masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya, masalahtersebut yang melatar belakangi pembuatan“ Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana” dimana dengan tersebut dapat ditunjukkan fungsi ELCB yang digunakan untuk mengamankan manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keselamatan Penggunaan Listrik
Keselamatan manusia merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan di dalam pemakaian energi listrik. Salah satu bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian energi listrik adalah adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam jiwa manusia.
2.2. Definisi Tegangan sentuh
Pengertian tegangan sentuh adalah tegangan antara objek yang bertegangan dengankaki personel yang menyentuh objek bertegangan tersebut (IEC: 60050). Tegangan sentuh dibagi 2 kategori :
a. Tegangansentuhlangsung
Disebut tegangan sentuh langsung, jikaobjek yang bertegangan tadi memang bertegangan dalam kondisi normal seperti gambar dibawah ini.
Gambar.2.1. contoh tegangan sentuh langsung
b. Tegangan sentuh tidak langsung
Disebut tegangan sentuh tidak langsung, jika objek yang bersangkutan tidak bertegangan pada kondisi normal. Objek tersebut menjadi bertegangan ketika terjadi gangguan (fault), contoh body perlengkapan listrik.
Gambar. 2.2. contoh tegangan sentuh tidak langsung
Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau peralatan listrik lainnya.Isolasi yang rusak harus digantikan rena
termasuk kategori
kerusakanpermanen.Bahayalistrikakibatteganganse ntuhlangsungdantidaklangsung,
keduanyasamaberbahayanya.
Tetapidengantindakanpengamanan yang baik,
akibattegangansentuh yang
berbahayadapatdiminimalkan.
Tegangan sentuh yang terlalu tinggi harus diberikan proteksi agar tidak membahayakan
3 keselamatan manusia sebagaimana dalam bagian 3.5.1.4 PUIL 2000 disebutkan “Tindakan proteksi harus dilakukan sebaik-baiknya agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena kegagalan isolasi tidak dapat terjadi atau tidak dapat bertahan”.Berdasarkan IEC 449 ,
IEC60479dan PUIL 2000
(PersyaratanUmumInstalasiListrik SNI04-0225-2000) batasatasrentangtegangan sentuh adalah 50 Volt arusbolakbalikdan 120 volt arussearah.
Gambar.2.3. Tegangan Sentuh dan rangkaian ekivalennya
Dari rangkaian ekivalen didapat persamaantegangan sentuh,yaitu
... (2.1) Es = Tegangan sentuh (V)
Rk = Tahanan badan manusia (Ω)
Rf = Tahanan kontak ke tanah dari satu kaki pada tanah (Ω)
Ik = Arus yang melalui tubuh (A).
c. Arus yang Melalui Tubuh
Kita mengetahui bahwa tubuh manusia merupakan penghantar, maka berlakulah Hukum Ohm. Dimana besarnya arus yang lewat dalam tubuh tergantung dari besarnya tegangan sentuh dan impedansi tubuh atau dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
𝐼 =𝐸
𝑍… … … . . (2.2) Dimana : I = Arus kejut (Amper) E = Tegangan sentuh (volt)
Z = Impedansi total tubuh (Ohm)
a. Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama.
b. Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
c. Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya. d. Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak
dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat kematian.
Gambar.2.4.Grafik bahaya arus listrik
2.6. ELCB (Earth Leakaque Circuit Breaker)
ELCB (Earth Leakaque Circuit Breaker) atau alat pengaman arus bocor tanah atau juga disebut saklar pengaman arus sisa (SPAS) bekerja dengan sistim differential, saklar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang, inti ini melingkari semua hantaran suplay ke mesin atau peralatan yang diamankan, termasuk hantaran netral, ini berlaku untuk semua sambungan satu-phasa, sambungan tiga-phasa tanpa netral maupun sambungan tiga-phasa dengan netral.
2.3.1 Prinsip kerja ELCB (Earth Leakage
Circuit Beaker)
Prinsip Kerja ELCB (Earth Leakage Circuit Beaker) ini adalah Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir dipenghantar phasa tidak sama lagi dengan arus yang mengalir pada
netral ( IL = IN + If )Akibatadanyaarusbocorketanah, makajumlaharusmasuktidaksamadenganjumlaha ruskeluar, selisiharusmasukdenganaruskeluar (sisa) jikabesarnyacukupuntukmenggerakankontak, Maka ELCB akanbekerja.
4 Gambar.2.5. Rangkaian arus bocor
Pada Gambar rangkaian arus bocor diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Arus masuk (I in) sama dengan arus keluar (I out) karena: Tidak ada arus bocor ke tanah Rangkaian 1)
b. Arus masuk (I in + IA) tidak sama dengan arus keluaran (Iout) sehingga selisih keduanya
adalah IA (arus sisa) lihat gb.3b .Arus sisa yang mengalir ke body
menyebabkan terjadinya fluks magnet. (Rangkaian 2)
Gambar.2.6.Rangkaian kerja ELCB Berdasarkan PUIL 2000 pada bagian 3.15.1.2 pemilihan ELCB untuk proteksi tambahan dari sentuhan langsung dipilih ELCB dengan arus operasi arus sisa pengenal 30 mA. Perlindungan yang ideal untuk instalasi listrik apapun seharusnya memiliki perangkat pengaman terhadap beban lebih, hubung singkat dan arus bocor.
2.4 MCB (Miniatur Circuit breaker)
MCB (Miniatur Circuit
breaker)ataupemutustenagaberfungsiuntukmem utuskansuaturangkaianapabilaadaarusyamgmen galirdalamrangkaianataubebanlistrik yang melebihikemampuan.Misalnyaadanyakonsleting danlainnya.Pemutustenagainiada yang untuksatu phase danada yanguntuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiridaritigabuahpemutus
2.6. Relay
Relay adalahSaklar (Switch) yang dioperasikansecaralistrikdanmerupakankompon en Electromechanical (Elektromekanikal) yang
terdiridari 2
bagianutamayakniElektromagnet(Coil)danMeka nikal (seperangkatKontakSaklar/Switch). Relay menggunakanPrinsipElektromagnetikuntukmen ggerakkanKontakSaklarsehinggadenganaruslistr
ik yang kecil (low power)
dapatmenghantarkanlistrik yang berteganganlebihtinggi. Sebagaicontoh, dengan Relay yang menggunakanElektromagnet 5V dan 50 mA mampumenggerakan Armature Relay (yang berfungsisebagaisaklarnya) untukmenghantarkanlistrik 220V.
Gambar 2.7. Relay dan simbol Relay
2.6. Resistor (Ω) / Hambatan
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. , berdasarkan hukum Ohm :
V = I. R … … … . (2.1) Dimana:
V : Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)
I : arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)
R : nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar (ohm)
3. Metode Penelitian 3.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana ini adalah sebagai berikut : a. Multitester e. Gergaji besi
5 b. Tang ampere f. obeng
c. Tang kombinasi g. Tespen,Bor
3.2.Komponen yang dipergunakan
a. Resistor 5 watt 47Ω, 100k Ω, 6.8 k Ω, 2,2 k Ω. e. Rel busbar sisir 1 m2
b. Kabel NYAF 1.5 mm. f. MCB 220 Volt/6 Ampere
c. Sakelar on/off (Push button). g. Relay
d. Akrilik 60x20 cm2. h. ELCB 230Volt/25 Ampere 2 pole30 mA
3.3. Prosedur Kerja
a. Berikut dalam bentuk diagram flowchartnya:
Tidak Ya
Gambar.3.1. Flowchart Pembuatan Alat Simulasi Tegangan Sentuh
3.4. Jenis Penelitian
Berdasarkanpermasalahan,
makapenelitianinitermasukpenelitian
eksperimen.Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang di dalamnya melibatkan kondisi subjek yang diteliti, disertai upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar serta melibatkan metode ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk membangun hubungan yang melibatkan fenomena sebab akibat(Arifin,2009: 127).
3.5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah:
a. Studi Lapangan
Yaitu mengumpulkan data dengan melakukan percobaan dan pengamatan pada obyek yang sedang diteliti .
b. Studi pustaka
Pengumpulan data secara teoritis yang bersumber dari buku-buku, yang berhubungan dengan rancangan Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana
c. Studi Analisa
Metode analisis digunakan menganalisis data dan menghitung data yang diperoleh.
3.6. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah Data primer. Data primer
merupakansumber data yang
diperolehlangsungdarisumberasli (tidakmelalui media perantara). Data primer dapatberupaopinisubjek (orang) secara
individual ataukelompok,
hasilobservasiterhadapsuatubenda (fisik), kejadianataukegiatan, danhasilpengujian dalam hal ini pengujian mengenai Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana.
Metode yang digunakanuntukmendapatkan data primer yaitu dengan cara:
a. ObservasiLangsung (Direct Observation) Penggunaanteknikobservasilangsung
memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail.Peneliti dalam observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi
kejadian yang
diamati.Pengamathanyamencatatapa yang terjadisehinggamempunyaiperan yang pasif.
4. PEMBAHASAN 4.3.Perancangan Simulasi
Sebagaimana dalam batasan masalah media pengujian dilakukan menggunakan salah satu bagian tubuh manusia dengan memperhitungkan tahanan manusia dan tahanan resistor untuk mengurangi tegangan sentuh, untuk itu dilakukan survei terhadap tahanan tubuh manusia. Pada survei yang dilakukan data yang di ambil adalah data tahanan tubuh manusia antara dua titik pada tubuh manusia dengan variabel jenis kelamin, berat badan, dan tinggi tubuh. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan tersebut berikut ini diberikan urutan tata cara pengambilan data :
a. Mengukur tinggi badan untuk mengetahui tinggi badan responden
PEMBUATAN URUTAN PENGERJAAN ANALISA KEGAGALAN TINDAKAN PERBAIKAN SELESAI PENGADAAN KOMPONEN PEMBUATAN ALAT PENGUJIAN ALAT ALAT BEKERJA? PENGAMBILAN DATA ANALISA KERJA ALAT
6 b. Menimbang berat badan untuk mengetahui
berat badan responden
c. Mengusap permukaan kulit yang akan diukur dengan tissue untuk memastikan kekeringannya.
d. Mengukur tahanan tubuh dengan menggunakan multimeter analog dengan injeksi arus searah berkekuatan 3 Volt pada ujung jari antara titik 1 –2, 1 – 3,1 – 4, 2 – 3, dan 2 – 4 sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 4.7 dibawah ini.
Gambar.4.1..Pengukuran tahanan tubuh
4.2. Data Hasil Survei
Tahanan tubuh hasil survei yang digunakan dalam percobaan ini adalah nilai tahanan yang diambil dari hasil pengukuran tahanan tubuh manusia jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 55 Kg. Nilai tahanan tersebut ditunjukkan pada pada tabel dibawah ini :
Tabel.4.1.Pengukuran Tahanan Manusia
1-2 1-3 1-4 2-3 2-4 1 163 cm 100 kΩ 180 kΩ 300kΩ 180 kΩ 200kΩ 2 165 cm 100 kΩ 200 kΩ 400kΩ 200kΩ 250kΩ Tahanan (Ohm) Tinggi No
4.3. Rangkaian wiring Simulasi dan Pengujian
Dalam menggambar wiring diagram ini ada dua bagian yaitu Wiring diagram alat simulasi dan wiring wiring diagram pengujian lihat gambar wiring diagram gambar dibawah ini. Ket Gambar :
NO : Normaly Open (sklar on)
L1 : Lampu indikator pertama L2 : Lampu indikator kedua L3 : Lampu indikator tiga
Gambar.4.2. Wiring diagram Alat Simulasi dan rangkaian
hambatan pegujian
4.3. Pengujian Alat Percobaan dan Analisa
Pada sesi pengujian dan analisa pembuatan tugas akhir modul yang akan dibuat adalah simulasi kerja ELCB dimana bukan hanya cara kerja alatnya namun disini akan dibuktikan bahwa sistemnya bekerja tidak dalam hal ini ketika manusia menyentuh bagian yang bertegangan secara langsung alat ini bisa bekerja dengan baik atau tidak, maka dari itu peneliti mengutamakan keselamatan dalam hal pengujian ini dengan mempertimbangkan perhitungan hambatan resistor dan tegangan sentuh Berdasarkan IEC 449 , IEC60479dan PUIL 2000 (PersyaratanUmumInstalasiListrik SNI04-0225-2000)
batasatasrentangteganganadalah 50 Volt arusbolakbalikdan 120 volt arussearah.
Dengan alat simulasi tersebut diharapkan dapat digunakan untuk melalakukan percobaan-percobaan mengenai berbagai metode Pengujian untuk mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh. Percobaan-percobaan tersebut adalah :
a. Pengujian tegangan sentuh secara langsung b. Pengujian tegangan sentuh dengan rangkaian
pararel resistor 47 (Ohm)
c. Pengujian arus jatuh nominal dan waktu pemutusan ELCB
Berdasarkan percobaan-percobaan yang akan dilakukan simulasi yang akan dibuat merupakan sebuah meja akrilik yang diatasnya disusun
7 berbagai komponen alat dan satu buah stop kontak untuk pengujian rangkaian.
4.4. Langkah-langkah Pengujian dan Analisa
Langkah-lanhkah dalam pengujian ini dimaksutkan untuk mempermudah peneliti menganalisa sistem kerja alat. Adapun langkah-langkah pengujian ini dalah sebagai berikut :
a. Pengujian tegangan sentuh secara langsung
Pada pengujian tegangan sentuh langsung ini dilakukan dengan media manusia yaitu dengan cara memegang dua buah batang kodukktor yang di hubungkan dengan stopkontak pengujian, rangkaian pengujian disini sudah di beri hambatan (Ohm) untuk mengurangi tegangan sentuh adapun rangkaian pengujian tersebut dapat kita lihat gambar dibawah ini:
Terminal output ELCB
Gambar.4.3.Rangkaian Pengujian Langsung
1). Analisa rangkaian
Pada pengujian rangkaian langsung didapatkan hasil pengambilan data sebagai berikut:
Tabel.4.2.Hasil pengukuran
Vin1 I1 Vout2 I2
1 220 0.5 A 38,7 volt 23,36 mA
No. Rangkaian 1 Rangkaian 2
Dapat kita simpulkan dari berbagai perhitungan bahwa pada pengujian secara langsung ini kita ketahui tegangan input 220 volt setelah melalui rangkaiaan, tegangan rata-rata yang didapatkan adalah 38,5volt. Mengapa tegangan harus di kecilkan, karna berdasarkan IEC 449 , IEC60479dan PUIL 2000 (PersyaratanUmumInstalasiListrik SNI04-0225-2000) batasatasrentangtegangansentuh adalah 50 Volt arusbolakbalikdan 120 volt arussearah. Dan dapat kita lihat I2 setelah dihambat oleh manusia secara pararel arus I2 adalah 0.0023 Ampere sesuai dengan hukum Ohm Apabilanilaitegangantetap,makaarusberbandingt erbalikdengannilaihambatan.
Artinyasemakinbesarhambatan,
makaakansemakinkecilarus yang mengalir. Namun dengan begitu alat ELCB tidak akan bekerja karna arus gangguan rangkaian lebih kecil dari I nominal ELCB yaitu 30mA.
Gambar.4.4.Pengujian rangkaian pertama menggunakan
aplikasi Elektronics workbench
b. Pengujian tegangan sentuh dengan rangkaian pararel resistor 47 (Ohm)
Pada pengujian tegangan sentuh kedua peneliti melakukan pengujianyang sama yaitu dengan media manusia namun pada pengujian kedua ini ditambah rangkaian hambatan sebesar 47 (Ohm) dan di pasang secara pararel, seperti gambar disamping ini :
8 Gambar.4.5.Pengujian Tegangan Sentuh
Rangkaian Pararel
Pengambilan data hasil pengukuran sebagai berikut:
Tabel.4.3. Hasil Pengukuran
Vin1 I1 Vout2 I2
1 220 0.5 A 1,40 volt 28,36 mA
No. Rangkaian 1 Rangkaian 2
Pengukuran menggunakan aplikasi Elektronics workbench :Rangkaian kedua
Gambar.4.6.Pengujian rangkaian kedua menggunakan
aplikasi Elektronics workbench
Dalam Pengujian kedua terbukti bahwa ketika tahanan manusia dipararel dengan tahanan resistor akan menurunkan tegangan dan menaikan arus.
Pengujian kedua ini ELCB bekerja, walaupun arus gangguan I2 sebesar 0.0028 Ampere .
c. Pengujian arus jatuh nominal dan waktu pemutusan ELCB
Dari Percobaan diketahui bahwa dalam percobaan arus jatuh rata-rata ELCB yaitu
sebesar 27,925 mA dan secara perhitungan didapat 28 mA, selisih nilai tersebut relatif kecil dan masih dibawah nilai arus jatuh nominal spesifikasi dari pabrik yaitu sebesar 30 mA. Waktu pemutusan ELCB dengan cara mensiagakan stopwatch sangat singkat yaitu ratarata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu pemutusan GPAS paling lambat 0,4 detik.
5. Kesimpulan
Hasil percobaan dan analisa terhadap berbagai percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tahanan tubuh manusia berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh manusia sendiri dan parameter terpenting yang mempengaruhinya adalah kelembaban kulit 2. ELCB digunakan untuk mengamankan
manusia dari bahaya tegangan sentuh dengan caramendeteksi aliran arus gangguan yang melewati tubuh manusia.
3. gangguan 30 mA akan bekerja dibawah nilai arus tersebut, dan hal ini sesuai dengan ketetapan dalam PUIL 2000 yang menyatakan Penggunaan gawai proteksi arus sisa, dengan arus operasi arus sisa pengenal tidak lebih dari 30 mA.
4. Waktu pemutusan ELCB sangat singkat yaitu ratarata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu pemutusan GPAS paling lambat 0,4 detik.
5.1.Saran
Untuk kepentingan pengembangan tugas akhir ini, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Utamakan keselamatan dalam pemasangan instalasi listrik dan pastikan isntalasi listrik yang kita pakai sudah ada proteksi sehingga ketika terjadi gangguan tidak berbahaya ketika terjadi arus bocor dll.
2. Sebelum memasang ELCB pada instalasi listrik hendaknya instalasi yang sudah ada di periksa dulu untuk dapat memastikan tidak ada kebocoran arus ke tanah karena apabila ada kebocoran arus yang melebihi 30 mA sebagaimana setting arus gangguan ELCB dengan sensitivitas arus gangguan 30 mA maka ELCB akan jatuh dan instalasi akan
9 padam walaupun tidak ada aliran arus gangguan.
3. Pemasangan sebuah ELCB sebaiknya jangan dihubungkan dengan terlalu banyak rangkaian akhir sehinga kalau ELCB bekerja, bagian instalasi yang terputus tidak terlalu banyak.
DATAR PUSTAKA
Davis. Dwayn. ESD Workstations and Product Safety Testing: Are They Really Two Worlds Apart?, Electrical safety seminar, - AssociatedResearch Inc. Dalman.2011. Keterampilan Menulis, Bandar Lampung: UM Lampung Press.
Dirks, H.1990.Keselamatan Listrik,.
Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran, EGC, Denpasar.
Marpaung, Ir. Muslimin. 1979.Penyelesaian Teknik Tenaga Listrik, Bandung :Armico.
Muhaimin. 1995. “ Instalasi Listrik I ”,Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik,Bandung,
Nahvi. Mahmood, & Joseph A. Edmister. 2004. Rangkaian Listrik,Terjemah Ir gunawan Prasetio dan Wiwit Kastawan. Jakarta: Erlangga.
Newnes.2008.Electrical Engineering, ISBN:978-1-856-17528-9.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia.1987.Penerbit Panitia Penyempurnaan Puil Lempaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia 2000 Penerbit Panitia Penyempurnaan Puil Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Sugandi, Imam, d k . 2 0 0 1 . ”Panduan Instalasi Listrik Untuk Rumah Berdasarkan PUIL 2000”, Yayasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Jakarta.
Theraja,Arun.1983.Electrical Technology, New Delhi: S.Chand & Company Ltd .