APAKAH GAS DETECTOR?
•
Gas Detector: alat yang digunakan untuk
mendeteksi (mengetahui) keberadaan gas-gas di
udara dan mengukur konsentrasi/kadar gas-gas
di udara.
• Contoh gas-gas atau uap di udara yang diukur :
hidrokarbon, karbon monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), oksigen
(O2)
Dalam training Gas tester ini diharapkan para peserta
training nantinya dapat mengetahui masing-masing gas yang beracun yang umum dijumpai, gas-gas yang mudah
terbakar, cara pengetesan gas yang aman serta dapat menggunakan gas detektor dengan baik.
INGAT !!!
HASIL PENGUKURAN GAS YANG SALAH
DAPAT MEMBAHAYAKAN NYAWA ORANG
LAIN ATAUPUN PENGUKUR GAS ITU
SENDIRI
PENGENALAN GAS TESTING
Dalam menunjang aktivitas sehari-hari, terutama kita yang bekerja di dunia perminyaan maka sangat umum menjumpai keberadaan gas-gas disekitar kita.sesuai dengan sifat dan karateristik dari pada masing-masing gas. Maka keberadaan gas-gas ini dapat berdampak membahayakan kita baik
karena sifat racunnya maupun karena sifat mudah terbakarnya.
Proses untuk mengenali keberadaan gas-gas tersebut sangat penting sebagai upaya kita untuk terhindar dari dampat-dampak tersebut. Pada masa lampau untuk mengenali keberadaan gas berbahaya ini biasanya
menggunakan cara yang sangat sederhana. Misalnya sebelum orang masuk sumur mereka memasukkan ayam
Jika ayam tersebut mati atau mengalami kelainan maka mereka mengamsumsikan bahwa ada gas beracun yang menyebabkan ayam tersebut mati. Cara tradisional ini tentu sangat membantu mereka daripada tidak ada pengetesan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasukan.
Sudah sering sekali kita mendengar adanya kasus
kecelakaan kerja baik di industri perminyaan ataupun industri lainnya karena gas beracun, kekurangan oksigen ataupun dampak adanya gas-gas yang mudah terbakar.
Kecelakaan kerja ini sebetulnya dapat kita hindari jika kita mengenali keberadaan gas-gas tersebut sebelumnya serta mengetahui masing-masing dampak dari gas-gas tersebut
Untuk mengetahui kehadiran gas-gas beracun dan gas
mudah terbakar saat ini banyak sekali alat-alat pendeteksai yang beredar di pasar. Alat-alat pendeteksi tersebut akan berfungsi dengan maksimal jika dioperasikan oleh operator yang memang qualified didalam mengoperasikan alat-alat tersebut. Disamping itu operator tersebut juga harus
mengetahui batas aman dan tidakaman untuk
masing-masing gas, serta bagaimana cara mengukur yang aman untuk operator itu sendiri.
APAKAH GAS TESTING ITU?
Gas testing yang dimaksud dalam training ini adalah
pengukuran kandungan dan konsentrasi gas baik itu gas beracun maupun gas-gas yang mudah terbakar dengan menggunakan peralatan-peralatan gas detector lengkap dengan assesorisnya jika diperlukan.
Dalam pengukuran ini kita harus memastikan bahwa gas detector yang kita gunakan adalah benar-benar berfungsi dengan baik,
MENGAPA GAS TESTING PERLU
DILAKUKAN ?
Sebelum dilakukan pengetesan gas maka kita tidak akan mengetahui kandungan gas dan konsentrasi dari gas
tersebut. Jika tidak diidentifikasi terlebih dahulu khususnya pada saat kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan
tertentu,maka keberadaan gas ini bisa sangat
membahayakan, bahkan bisa menimbulkan kematian ataupun kebakaran
Hasil-hasil pengukuran ini harus didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan analisa selanjutnya sehingga kita bisa menentukan tindakan2 yang akan kita ambil
SIAPAKAH YANG MELAKUKAN GAS
TESTING
INI ?
Hasil pengukuran yang salah bisa
berakibat sangat fatal. Untuk
menghindari terjadinya kesalahan
pengukuran maka gas testing ini hanya
boleh dilakukan oleh personel yang
Personel yang melakukan
pengukuran ini harus mengetahui bahwa gas detector yang
digunakan dapat berfungsi dengan baik,dapat melakukan teknik-teknik pengukuran dengan benar
sehingga hasil pengukuran sesuai dengan kondisi dilapangan. Dan yang paling penting petugas yang melakukan pengukuran ini adalah
authorized person yang
ditugaskan oleh perusahaan tempat dimana kita bekerja.
Biasanya petugas yang melakukan pengetesan ini adalah mereka yang sudah mendapatkan sertifikat authorized gas tester
KAPAN GAS TESTING DILAKUKAN?
u Membuka manhole
u Memasuki ruang tertutup( Confined space)
u Selama Orang bekerja di dalam ruang terbatas
u Sebelum melakukan dan selama pengelasan berlangsung u Jika terjadi kebocoran
u Kegiatan-Kegiatan lain yang diduga mengandung bahaya
PERSYARATAN SEORANG
GAS TESTER
Mengetahui gas-gas berbahaya dan beracun (O2,CO,H2S, Methane / LEL )
Mengetahui sifat-sifat gas
Mengetahui nilai ambang batas. - PEL/TWA, - STEL
Mengetahui peralatan untuk mendeteksi dengan baik Harus bisa melakukan pengukuran dengan benar. Rish assesment ( menilai bahaya )
ISTILAH-ISTILAH YANG UMUM DIGUNAKAN
DALAM GASTESTER
PPM: Part per milion
suatu satuan pengukuran yang umum untuk gas-gas beracun.
berarti satu bagian dari kemungkinan satu juta bagian
PEL : Permessible exposure limit.
Ukuran gas dalam ppm yang dapat diterima seseorang bekerja selama 8 jam
sehari/ 40jam seminggu sepanjang hidupnya tanpa efek kesehatan jangka pan- jang. Batas ini ditentukan oleh OSHA
TWA: Time wighted average.
rata-rata jumlah gas dalam ppm yang dapat diterima seorang pekerja selama
suatu periode waktu tertent.waktu ini ditentukan sebagai 8 jam untuk mewakili jam kerja normal. TWA adalah istilah yang dibuat oleh ACGIH.
STEL: Short Term Exposure limit.
rata-rata jumlah gas dalam ppm yang dapat diterima seorang pekerja dalam
waktu 15 menit tanpa suatu efek kesehatan jangka panjang. Hal ini dapat ter jadi 4 kali suatu pergantian dengan satu jam diantara 15 menit kontaminasi
STEL adalah suatu istilah yang dibuat oleh ACGIH IDLH: Immadiately Dangerous to Life and Helt
Konsentrasi gas maksimum dalam ppm, dimana seorang pekerja nasih dapat
Pernafasan.
• Sebelum mengenali gas-gas beracun,kita perlu memahami tentang system pernafasan.
- System pernafasan
• System Pernafasan ialah ; Proses dimana Oxygen masuk,dan karbon dioksida keluardari tubuh kita.
Udara yang dihirup melalui hidung masuk ke Paru-Paru, yang selanjutnya menstransfer oksigen ke darah,dan karbon dioksida dari darah, terjadi dalam kantong kecil udara yang kecil dan berdinding tipis yang di sebut alveoly.yang di kelilingi dengan pembuluh darah yang sangat kecil dan berdinding tipis
yang disebut dengan pembuluh darah kapiler.
• Dalam kondisi normal kita bernafas 12 – 20 kali per menit ( orang dewasa ) 15 – 30 kali per menit ( anak-anak ) 25 – 50 kali per menit ( bayi ).
Fungsi udara bagi tubuh
• Fungsi udara bagi tubuh:
Tubuh kita membutuhkan Oksigen secara terus menerus untuk bertahan hidup
dan megeluarkan karbon dioksida secara terus menerus dari udara sekeliling.
Oksigen di supplay ke sel sel agar sel sel dapat berfungsi dan bahkan untuk tetap hidup ,pada waktu yang bersamaan, karbon dioksida dan produk produk buangan lainnya perlu di keluarkan.
Bila saluran oksigen ke tubuh kita terputus maka sel sel otak akan mati dalam kira kira 5 menit.
Komposisi udara
• Udara yang ditarik ke dalam paru-paru dari atmosfir terdiri dari sejumlah gas dalam perkiraan proporsi dalam volume sebagai berikut. 21% 0,03% 78 % 0,96% Oxygen Carbon dioxide Nitrogen Noble gases 17% 4% 78 % 0,96%
Kalau kita lihat dari angka –angka diatas tubuh kita hanya membyerap oksigen 4% dan sisanya di hembuskan Lagi. Agar tubuh kita dapat berfungsi dengan baik udara yang kita hirup harus mengandung minimal 19,5% oksigen Dan tidak ada gas beracun.
GAS-GAS BERBAHAYA & BERACUN
• Dalam lingkungan kerja kita ataupun dalam kehidupan sehari-hari gas beracun ini sangat sering kita temukan. Pengertian berbahaya dan beracun sendiri dapat
didefinisikan sebagai suatu gas/substance yang mana bila gas-gas tersebut terhirup,terserap ataupun kontak dengan kulit akan menyebabkan gangguan ataupun kerusakan organ bahkan bahaya kematian
• Gas – gas berbahaya dan beracun yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
u H2S
u Co u SO2
Gas Hydrogen Sulfida ( H2S )
DEFINISI GAS H2S
Gas hydrogen sulfida ( H2S ) adalah suatu gas
beracun yang terbentuk oleh 2 unsur atom
hydrogen dan 1 unsur atom sulfur. Gas ini
berdasarkan pembentukannya dapat terbentuk
secara alamiah ataupun dapat dihasilkan
sebagai suatu hasil reaksi di laboratoriom.
Gas Hydrogen Sulfida ( H2S )
PROSES TERJADINYA GAS H2S
Secara alamiah gas ini terbentuk sebagai hasil dari suatu proses pembusukan/penguraian material 2 organik oleh bakteri anaerob. Berdasarkan proses pembentukannya maka gas H2S bisa terbentuk bersamaan dengan pembentukan minyak dan gas sehingga bisa ditemukan di kegiatan industri minyak & gas. Disamping itu H2S juga bisa ditemukan di tambang2 bawah tanah, penumpukan2 sampah ataupun pada pembuangan limbah industri
SIFAT-SIFAT FISIK DAN KARASTERISTIK
GAS H2S
- H2S merupakan jenis gas yang sangat beracun
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga akan cenderung di tempat / daerah yag rendah. Berat jenis gas H2S sekitar 20% lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1,2 atm sedang berat jenis udara : 1 atm.
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau yang sangat khas seperti telur busuk pada konsentrasi rendah.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL 4,3% ( 43000 PPM ) sampai UEL 46% ( 460000 ppm) dengan nyala api berwrna biru pada temperatur 500”F ( 260”C )
- H2S dapat larut (bercampur)dengan air ( daya larut dalam air 437ml/100ml air pada 0”; 186ml/100ml air pada 40”C )
EFEK H2S TERHADAP KESEHATAN
PPM GEJALA-GEJAL DAN EFEK KESEHATAN0,13 Bau minimal yang masih terasa 4,6 Mudah didetksi, bau yang sedang
10 Permulaan iritasi mata, Permissible Exposure Level 8 jam ( OSHA, ACGIH )
27,00 Bau yang tidak enak , kuat, tapi tidak dapat di tolerir
100 Batuk, iritasi mata, kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit.
200 - 300 Ditandai dengan Konjunktivitis ( pembengkakan mata ) dan iritasi sestem pernafasan setelah satu jam kontaminasi
500 pingsan secara cepat
700 - 1000 Kehilangan kesadaran, cessasi ( berhenti atau berhenti sejenak ) sitem respirasi, dan kematian
1000 - 2000
Ketidak sadaran seketika, dengan cessasi awal pernafasan dan kematian dalam beberapa menit. Kematian dapat terjadi meskipun
Menurut ACGIH ( American Conference Of Govermental Industrial Hyginests ) :
- Nilai ambang batas TLV-TWA ( Treshold Limit Value – Time Weighted Average
) H2S adalah 10 ppm, yang didefinisikan sebagai konsentrasi rata-rata yang diperkenankan untuk paparan selama 8 jam sehari atau 40jam seminggu. Pekerja dapat terpapar secara berul;ang tanpa menimbulkan gangguan kesehatan pada konsentrasi 10 ppm.
- Nilai ambang batas yang merekomendasikan bahwa pwkerja tidak boleh terpapar H2S untuk jangka waktu maksimal 15 menit adalah bila paparan
melebihi 15 ppm atau yang disebut dengan TLV-STEL ( Treshold Limit Value – Short Tern Exposure Limit )
- Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejala-gejala sebagai berikut:
u Sakit kepala atau pusing u Badan terasa lesu
u Rasa kering pada hidung,tenggorokan dan dada u Hilangnya nafsu makan
u Batuk - batuk u Kulit terasa perih
PROSES DAN KRONOLOGI TERJADINYA KASUS KERACUNAN GAS H2S
Pada kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang terkandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas , selain nitrogen dan unsur2 lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusiauntuk proses oksidasi didalam
tubuh. Oksigen yang masuk kedalaam paru2 akan dibawa oleh darah keseluruh tubuh termasuk otak.
Jika seseorang menhirup udara yaang telah mengandung gas
H2S maka komposisi oksigen yang masuk kedalam tubuh akan berkurang.sehingga kinerja otakpun akan terganggu, tingkat
konsentrasi gas H2s di otak yang semakin tinggi akan
mengakibatkan lumpuhnya saraf pada indera penciyman dan hilangnya fungsi kontrol otak pada paru2.
SULFUR DIOKSIDA
Sulfur Dioksida ( SO2 ) umumnya dihasilkan ketika material yang mengandung sulfur seperti gas H2S, bahan bakar fosil seperti batubara terbakar. Sulfur Dioksida merup[akan gas yang tidak berwarna . Berbau menyengat dan sangat mencekik pernafasan. Sulfur Dioksida merupakan gas yang mempunyai tingkat racun sangat tinggi yang mana akan meracuni korbannya melalui pernafasan.
SO2 jika bercampur dengan air akan membentuk H2SO4.karena sebab inilah maka jika sulfur dapat menimbulkan efek terbakar pada tenggorokan jika terhirup. Konsentrasi tinggi dari sulfur dioksida ini dapat menyebabkan kematiandalam waktu yang cepat.
Lembar data Sulfur Dioksie ( SO2)
Bahaya : Terbakar, tidak meledak Klasifikasi kesehatan : Sangat beracun
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 2 ppm (ACGIH) STEL : 10 ppm (OSHA) IDLH : 100 ppm
EFEK SULFUR DIOKSIDA
PPM GEJALA-GEJALA DAN EFEK KESEHATAN
0,3 – 1 Sulfur Dioksida awalnya diketahui dari rasa 2 Permissible exposure level (OSHA, ACGIH ) 3 Bau menjadi mudah diketahui
6 – 12 Iritasi pada hidung dan tenggorokan 20 Iritasi pada mata
50 – 100 Kontaminasi maksimum untuk periode waktu 30 menit
KARBON MONOKSIDA (CO)
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna. Manusia tidak dapat merasakannya. karbon monoksida adalah produk ikutan dari pembakaran dan akan muncul secara
alami dalam situasi dimana terjadi kebakaran
Karbon monoksida adalah gas yang sangat beracun yang disebut suatu pembuat sesak nafas, yang berarti gas ini menurunkan kemampuan transportasi oksigen dalam darah. Gas ini bereaksi dengan hemoglobin dalam darah dan membentuk karbohemoglobin yang mencegah hemoglobin membawa oksigen. Dosis karbin monoksida ppmrendah dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing. Bila korban dibawa keudara segar tidak ada kerusakan permanen yang terjadi. Dosei tinggi bisa berakibat fatal.
Lembar data Karbon Monoksida: CO
Bahaya : Terbakar, akan meledak: LEL 12,5% Klasifikasi kesehatan : Sangat beracun
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 50 ppm (ACGIH) STEL : 400 ppm (OSHA) IDLH : 1200 ppm
TINGKAT CO DALAM PPM
PPM KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA
50 Tingkat kontaminasi yang diijinkan untuk 8 jam
200 Dapat terjadi sakit kepala ringan dibagian depan dalam 2 sampai 3 jam
400 Sakit kepala bagian depan dan mual setelah 1 sampai 2 jam . 800 Sakit kepala , pening,dan mual dalam 45 minit.pingsan dan bisa
terjadi kematian dalam 2 jam.
1600 Sakit kepala , pening,dan mual dalam 20 minit.pingsan dan bisa terjadi kematian dalam 1 jam.
3200 Sakit kepala , pening,dan mual dalam 5 sampai 10 minit. Ketidaksadaran dan bahaya kematian dalam 30 menit
6400 Sakit kepala dan dalam 1 sampai 2 menit. Ketidak sadaran dan bahay kematian dalam 10 sampai 15 menit.
KARBON DIOKSIDA (CO2)
Meskipun dalam bernafas kita menghembuskan karbon dioksida dan bahwa gas ini berada di atmosfir sekitar 400 ppm, tingkat aman maksimumnya adalah 5000 ppm (0,5% dari volume). Gas ini adalah produk dari pembakaran yang sempurna, dan ditemukan pada pembuatan bir dan proses fermentasi lainnya. CO2 dengan metana adalah komponen utama gas pencerna dalam pengurukan tanah dan pemorosesan sampah. CO2 digunakan untuk mengkarbonasi bir,
Beberapa resiko ditempat yang sesak dan ventilasinya buruk, dan atmosfir yang kurang oksigen akan menyertai masalah ini.
Lembar data Karbon Monoksida: CO
Bahaya : Gas yang tidak mudah terbakar Klasifikasi kesehatan : pembuat sesak nafas
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 5.000 ppm (ACGIH) STEL : 30.000 ppm (OSHA) IDLH : 40.000 ppm
EFEK TINGKAT CO2 DALAM PPM
PPM KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA
3000 - 5000 konsentrasi rendah karena respirasi yang meningkat dan sakit kepala.
8000 - 12000
Konsentrasi menyebabkan sakit kepala,mual dan muntah yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran bila dibawa ke udara bebas atau diberikan oksigen
> 15.000 Konsentrasi tinggi menyebabkan kekurangan sirkulasi yang cepat dan mengakibatkan koma dan kematian
AMONIAK (NH4)
Amoniak digunakan secara luas di industri sehingga dapat ditemukan pada berbagai
lingkungan industri umum. Gas ini tidak berwarna dengan bau yang tajam menyesakkan. Sifat amoniak adalah dapat terbakar meskipun sangat sulit untuk menyala. Bila terkena panas,
suatu solusi amoniak akan deterkomposisi menjadi gas dan oksida nitrogen ( NOx),Amoniak ini pembuat iritasi bila konsentrasinya meningkat.
Lembar data Amoniak: NH4
Bahaya : Sulit terbakar, LEL 15% Klasifikasi kesehatan : sangat beracun
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 25 ppm (ACGIH) STEL :35 ppm (OSHA) IDLH : 500 ppm
EFEK –EFEK DARI BERBAGAI
TINGKAT NH4
PPM KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA
0 - 25 Iritasi minor pada mata dan saluran pernafasan
25 Permissible Exposure level (OSHA)
50 - 100 Mual & muntah - muntah, Iritation of the throat.
100 - 500 Iritasi semakin intense, kematian dapat terjadi karena kontak yang lama
NITROGEN DIOKSIDE
Nitrogen Dioksida adalah: gas berwarna coklat kekuning-kuningan dengan sifat bau yang tajam, tak enak. Nitrogen dioksida larut dalam zat ini bereaksi ke asam nitrat normal.
NO2 dapat ditemukan di industri- industri dimana pembakaran minyak disel terjadi. Komponen yang paling beracun pada emisi disel adalah nitrogen dioksida.
Kontaminasi nitrogen dioksida dosis rendah dapat menyebabkan iritasi mata dan tenggorokkan, sakit kepala,mual,dan kehilangan tenaga secara bertahap. NO2 dosis tingi dapat menyebabkan edema paru ( air dalam paru-paru ).
Lembar data Nitrogen dioksida : NO2
Bahaya : Terbakar, tidak akan meledak Klasifikasi kesehatan : sangat beracun
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 3 ppm (ACGIH) STEL :5 ppm (OSHA) IDLH : 50 ppm
GAS KHLORIN (CI2)
Khlorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan dengan karakter bau yang tajam. Meskipun tidak di klasifikasikan
sebagai gas eksplosif klholrin akan bereaksi secara ekplosif atau berubah menjadi suatu senyawa eksplosif bila
diombinasikan dengan zat seperti acetilin, amoniak, hydrogen dan gas bahan bakar.
Khlorin sangat beracun , racun akan masuk melalui paru – paru dan menghalangi sistem pernafasan . Gas khlorin dosis tinggi dapat mengakibatkan kematian dengan cepat.
GAS KHLORIN (CI2)
Lembar data gas khlorin : CI2
Bahaya : Tidak akan meledak Klasifikasi kesehatan : sangat beracun
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 0,5 ppm (ACGIH) STEL :1ppm (OSHA) IDLH : 30 ppm
Industri : Kolam renang umum,
GAS KHLORIN (CI2)
TINGKATAN DALAM PPM
KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK-EFEK PADA MANUSIA
O,5 Tingkatan Kontaminasi uang diperboleghkan ( OSHA,ACGIH )
3 Iritasi pada membran mukosa, mata dan sistem pernafasan
3,5 menimbulkan bau yang mudah dikenali
15 Menyebabkan iritasi tenggorokan dengan cepat 30 Kontaminasi maksimum selama periode 30 menit
100 - 150 Sakit, sesak dada, dan kematian yang disebabkan kontaminasi yang berkelanjutan
• Nitrogen adalah: gas Aspyxiant yang sangat
membahayakan pada konsentrasi tinggi.karena
mengusir oksigen yang ada pada udara.
• Pada kondisi normal udara yang kita hirup
mengandung N2 78%.
• Ketika konsentrasi N2 meningkat bertambah
maka konsentrasi oksigen akan berkurang.
Sehingga oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh
Manusia tidak mencukupi yang mengakibatkan
Otak kekurangan oksigen , pingsan bahkan
kematian
NITROGEN DIOKSIDA
Nitrogen Dioksida adalah: gas berwrna coklat kekuningan
dengan sifat bau yang tajam, tak enak. Nitrogen dioksida larut dalam saat zat ini bereaksi ke asam nitrat normal. NO2 dapat ditemukan pada industri-industri dimana pembakaran minyak diesel terjadi. Komponen yang paling beracun pada emisi disel adalah Nitrogen dioksida
Kontaminasi nitrogen dioksida dosis rendah dapat
menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan,sakit kepala, mual, dan kehilangan tenaga secara bertahap. NO2 dosis tinggi
dapat menyebabkan edema paru ( air dalam paru-paru ) dan kematian.
EFEK DARI BERBAGAI
TINGKAT NO2
TINGKATAN DALAM
PPM EFEK-EFEK PADA TUBUH MANUSIA
0.2-1 Bau tajam tak enak yang dapat dirasakan
1 Permesible Exposure Level (OSHA, ACGIH ). 5-10 Iritasi hidung dan tenggorokan.
20 Iritasi pada mata
50 Kontaminasi maksimum untuk suatu periode waku 30 menit
100-200 Rasa sesak di dada,bronchitis akut, dan kematian akibat kontaminasi berkelanjutan
GAS-GAS MUDAH TERBAKAR ( COMBUSTIBLE GAS )
Pengertian dari Flammable atau Combustible gas
adalah; suatu gas yang mana mempunyai flash point
yang cukup rendah dan mempunyai range explosive
yang cukup luas untuk membuat potensi terbakar.
Sedangkan flammable sendiri mempunyai pengertian
sifat mudah terbakar dari suatu subtance
Kalau kita membahas mengenai combustible gas
maka akan sangat erat kaitannya dengan istilah-istilah
Lower Explosive Limit ( LEL ) dan Uper Explosive
REAKSI TERJADINYA API
Potensi bahaya adanya kebakaran atau ledakan
selalu ada ketika ada akumulasi gas-gas yang mudah
terbakar ( Flammable gas ).
Area seperti sewer ( genangan air) gas-gas terbentuk
secara alamiah dari raw sawage seperti gas methane
dan gas H2S.
Gas-gas ini jika terjebak dalam suatu tempat yang
terbatas maka akan sulit untuk terurai di udara bebas
maka bahaya akumulasi flmmable gas ini akan selalu
ada.
Dalam Proses yang lain seperti ruagan tertutup, gas-gas ini kemungkinan
terakumulasi untuk jangka waktu yang lama dan kemungkinan tidak terdeteksi sampai pengetesan gas delakukan.
Untuk dapat terbakar dan terjadinya ledakan, campuran flamable gas ini memerlukan
reaksi dengan oksigen dengan kadar yang cukup dan terpapar dengan sumber-sumber percikan api.
Hal ini tidak boleh terjadi didalam “Safe
Working Practices” atau bekerja dengan
cara-cara yang aman.
Untuk itu agar bahaya ini bisa terkontrol, digunakan surat ijin kerja ( permit to work)
Gas Hydrokarbon
Minyak mentah dan gas alam terbentuk dari sisa-sisa
binatang ataupun tumbuhan dan mengandung ribuan
komposisi kimia yang berbeda. Material yang paling
banyak adalah mengandung campuran dari Hydrogen
(H) atau Carbon (C) dan ini dikenal dengan nama
Mendeteksi gas-gas hydrokarbon
Campuran dari flamable gas ataupun uap yang mudah terbakar dengan udara atau oksigen hanya akan terbakar jika flamable gas tersebut dalam konsentrasi tertentu dan adanya kehadiran sumber-sumber percikan.Syarat untuk terjadinya api atupun ledakan dari gas-gas yang mudah terbakar adalah adanya konsentrasi yang melebihi konsentrasi minimum dari gas-gas tersebut
Jika konsentrasi dari gas tersebut terlalu rendah maka gas-gas tersebut akan larut dalam udara dan molekul-molekulnya akan terpisah oleh jarak yang cukup renggang sehingga tidak akan menimbullkan ledakan.
Untuk flamable gas yang memerlukan udara untuk terjadinya proses pembakaran, kemudian selanjutnya kita definisikan sebagai “Explosive
Lower Explosive limit (LEL) /
Lower Flammable Limit (LFL)
• Batas konsentrasi minimum dari combustible gas yang bercampur dengan udara dimana suatu gas akan
meledak. Konsentrasi ini dinyatakan dalam % Volume (%V). Sedangkan instrument pengukur combustible gas umumnya mempunyai satuan sebagai faktor prosentasi dari point LEL (%LEL)
• Jika Konsentrasi gas-gas tersebut masih
dibawah L.E.L maka gas tersebut terlalu
miskin untuk terjadinya ledakan melalui
Upper Explosive limit (UEL) /
Upper Flammable Limit (UFL)
• konsentrasi maksimum dari combustible gas
yang bercampur dengan udara dimana suatu gas
akan meledak
• Konsentrasi diatas U.E.L adalah terlalu
kaya/jenuh dan tidak cukup oksigen
untuk terjadi pembakaran/ledakan
1 % 10 % High Explosion Limit Lower Explosion Limit % o f Crude O il V a po r) % of O2 in the Air Lack of O2 10 % 21 %2
FLAMMABLE
RANGE
Too Rich Too LeanCrude Oil 1% - 10% Benzene 1.45% - 8% Gasoline 1.4% - 7.7% Toluene 1.2% - 7% Kerosene 1.6% - 6% Acetylene 2.5% - 80% Butane 1.6% - 8.5% Acetone 2.1% - 13% Propane 2.3% - 9.5% Methane
Oksigen (O2)
Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan
oksigen yang berada diudara bebas dengan
kadar oksigen sekitar 20,9%. Untuk tetap bisa
bernafas dengan normal maka oksigen yang
diperlukan oleh manusia adalah 19.5 – 23.5%
JHika diluar amabng tersebut maka oksigen ini
• Disebut dengan kekurangan oksigen jika
kandungan oksigen diudara bebas kurang dari
19,5%
• Penyebab:
- Konsumsi oksigen
- Oksidasi
-Adanya bakteri
- Displacement ( Penggantian) N2,CO2,dll
Kekurangan oksigen
(Oxygen Deficiency)
• Disebut dengan kaya oksigen jika kandungan
oksigen diudara bebaslebih dari 23%
• Bisa menimbulkan bahay api
• Material akan terbakar lebih cepat
• Penyebab
- Kebocoran Valve
- Kebocoran Cylinders
Pengayaan oksigen
(Oxygen Enrichment)
% per Volume
KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA
23 Tingkat aman maximum
21 Konsentrasi normal di udara 19,5 Tingkat aman minimum
17 Mulai kesulitan untuk memutuskan 16 Tanda pertama anaksia muncul
16-12 Pernafasan dan denyut nadi meningkat
14-10 Ketidaksadaran berlanjut, emosi meningkat,kelelahan abnormal pada tiap upaya
6 - 10% Mual dan muntah-muntah, tidak mampu bergerak bebas dan kehilangan kesadaran mungkin terjadi
PENGENALAN GAS DETEKTOR DAN
PRINSIP KERJA SENSOR
PENGENALAN GAS DETEKTOR DAN
PRINSIP KERJA SENSOR
• Gas detector type portable atau yang dapat
dibawa-bawa mempunyai cara pemakaian yang berbeda-beda. Kegunaanya juga berbeda-beda tergantung dari designe dan spesifikasi teknisnya.
• Gas detector yang berukuran kecil biasanya dikenal nama hend held gas detector, umumnya digunakan
untuk mengetes adanya kebocoran,spot check,ataupun untuk monitor keberadaan gas-gas berbahaya dan
beracun disekitar kita. Umumnya gas detector ini sudah dilengkapi dengan audible dan visual alarm
• Gas detector yang berukuran lebih besar biasanya digunakan untuk memonitor gas beracun secara
temporer dimana suatu pekerjaan sedang berlangsung yang mana sangat potensial untuk terpapar dengan gas-gas tersebut. Misalnya saat ada pekerjaan welding di prodution area, loading/unloading fuel,atau pekerjan-pekerjaan yang memerlukan “certificate gas free”
• Setiap orang yang menggunakan gas detector harus sudah mendapatkan training sebelumnya dan dapat menggunakan gas detector tersebut dengan benar. • INGAT!!
• Gas detector adalah salah satu alat yang dikategorikan dalam “LIFE SAVING DEVICE” (alat penyelamat hidup)
Explosif Gas detector atau combustible gas detector umumnya
menggunakan sensor jenis catalytic. Campuran udara dan gas-gas yang mudah terbakar akan masuk secara disfusi kedalam chamber pembakaran. Meskipun prinsip kerjanya menggunaka sestem
pembakaran, tetapi alat ini tetap aman digunakan di area yang
mengandung gas mudah terbakar karena ada flame arestor untuk mencegah efek pembakaran ini kel;uar dari chamber pembakaran.
Satuan pembacaan yang umum dari flamable gas detector adalah %LEL. Meskipun ada juga gas detector yang mempunyai
pembacaan dalam ppm, misalnya untuk leak detector,serta satuan % vapour by volume(% V/V). Satuanm ini biasanya digunakan untuk sensor-sensor yang menggunakan teknologi infra merah.
• Catalytic diffusion sensor umumnya digunakan untuk mendeteksi
combustible gas dan vapors. Prinsip kerja sensor ini adalah berdasarkan adanya perubahan panas pada salah satu elemen pada rangkaian
jembatan Wheat stone yang disebabkan oleh adanya kontak dengan gas yang mudah terbakar. Semakin tinggi konsentrasi gas yang mudah
terbakar maka akan semakin panas temperature dari element tersebut perubahan panas ini oleh sirkuit akan di konversikan kedalam pembacaan konsentrasi gas-gas yang mudah terbakar. Umumnya satuannya adalah % LEL
Catalytic Diffusion Sensor
Metal Sinter Disk Detection Element Compensating Element
Wheatstone Bridge
Karena dalam sensor terjadi suatu proses pembakaran maka sensor ini harus dibuat untuk memenuhi standar “instrisically safe” sehingga tidak akan
Untuk cataliytic sensor, karena prinsipkerjanya
menggunakan katalist, maka lam kelamaan akan
berkurang kemampuan untuk mengadakan pembakaran. Untuk itu explosive meter harus dipastikan dari waktu
kewaktu dengan menggunakan gas kalibrasi.
Beberapa uap gas dikenal sebagai racun untuk katalis dalam sensor tersebut . Racun ini akan menyebabkan sensor kehilangan sensitivitas. Racun untuk katalist yang paling terkenal adalah silicone dan uap gas dari bahan bakar yang mengandung timbal.
• Sebelum menggunakan peralatan ini maka harus dipastikan
terlebih dahulu dengan gas standart untuk memastikan bahwa hasil pembacaanya adalah benar.
• Hal – hal yang harus diprthatikan dalam penggunaan flamable
detector:
- pada waktu menghidupkan gas detector ini maka harus berada pada tempat dengan udara yang bersih
- Pada saat melakukan pengukuran untuk gas-gas mudah terbakar ada kemungkinan terjadi layer-layer konsentrasi sehingga perlu dilakukan spot check untuk titik-titik yang mewakili
- Uap combustible gas yang mengandung air kemungkinan bisa menutup pori-pori di flame arrestor sehingga sensor tidak bisa membaca kehadiran gas-gas mudah terbakar.
- Combustible gas detector biasanya memang hanya untuk
mendeteksi uap gas mudah terbakar bukan untuk mendeteksi kehadiran dust/material combustable.
• Alat pengukur untuk gas-gas mudah terbakar yang
digunakan secara regular harus selalu diinspeksi dan dipastikan bahwa pembacaanya adalah akurat
• Jika alat-alat pendeteksi tersebut jatuh atau terkena
air,terbentur maka sebelum di gunakan kembali
harus dipastikan alat tersebut bisa membaca dengan benar.
• Jika menggunakan alat pendeteksi ini maka ada
kemungkinan kehadiran gas-gas beracun juga sehingga hal ini juga harus diperhatikan.
Sebagian besar alat pendeteksi gas beracun saat ini adalah menggunakan teknologi “electrochemichal sensor” / sensor electrokimia.
Komponen utama sensor ini terdiri dua buah electroda (katoda dan anoda). Kedua electroda ini terbungkus dalam suatu larutan kimia electrolit dan ditutup dengan suatu membran yang porous dimana gas bisa masuk. Pada saat gas kontak dengan larutan kimia maka akan terjadi reaksi kimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Semakin tinggi konsentrasi gas yang masuk maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang dihasilkan. Arus
listrik ini akan diubah menjadi bentuk signal dan
dikonversikan kedalam pembacaan ppm atau % volume.
Electrochemical Sensor
Membrane
Electrolyte Electrolyte
1. Gas to be Measured 2. Dust & Mist Filter 3. Diffusion Membrane 4. Measuring Electrode 5. Electrolyte
• Prinsip kerja sensor infra red berdasarkan bahwa
semua gas akan menyerap “light energy” /sinar infra red pada panjang gelombag yang spesifik
• Konsentrasi gas merupakan proporsi dari sejumlah energy cahaya yang diserap.
• Menggunakan lifter optik untuk absorption pada panjang gelombang yang spesifik
• Panjang gelombang dari sinar infra red yang diserap ini berbeda-beda untuk tiap gas
• Gas dengan konsentrasi yang lebih tinggi akan lebih banyak menyerap sinar infra red
Infrared Sensor
1.) IR Light Source 2.) Lens 3.) Cuvette / Chamber 4.) Mirror 5.) Lens 6.) Beam Splitter 7.) Light Filter 8.) Measure Detector 9.) Light FilterKelebihan Infrared sensor
- Dapat mendeteksi gas dalam kondisi lingkungan yang “inert” tidak ada oksigen (o% oksigen) atau kurang oksigen
- Tidak terpengaruh oleh silikon dan timbal - Respon sangat cepat
Kekurangan Infrared sensor
- Tidak dapat mendeteksi O2, N2, H2, Cl2
- Akan mempunyai interference yang cukup significance dengan uap air
• Bacalah buku manual sebelum menggunakan.
Sebelum kita mengoperasikan gas detector maka sangat penting untuk terlebih dahulu membaca buku manual dan spesifikasi teknis darialat tersebut. Sehingga kita mengetahui dengan pasti hal-hal yang harus kita lakukan sebelum kita mengoperasikan gas detector. Salah dalam
mengoperasikan gas detector dapat membahayakan keselamatan orang lain, bahkan bisa membabkan kematian.
Gas detector juga instrument yang harus dilakukan perawatan secara periodik
Aturan umum Pengoperasian
Gas Detector
• Melakukan Function test harian.
sebelum digunakan tiap hari maka direkomendasikan gas detector ini untuk dilakukan testing dengan cara menggunakan gas kalibrasi yang telah diketahui konsentrasinya. Pembacaan detector harus dalam
range 10% dari konsentrasi yang sebenarnya tertera dalam cylinder gas kalibrasi
• Gunakan Gas detector tersebut dengan benar
jangan menggunakan gas detector untuk mendeteksi selain combustible gas atau toxic gas yang berada dalam udara
• Hati-hati dengan bahan pengganggu bagi combustible
sensor
Sensor-sensor combustible gas yang menggunakan teknologi catalic diffusion sangat dipengaruhi oleh silikon,halogens bebas dan metalic okside. Jika gas-gas tersebut hadir diudara yang kita ukur, maka kita harus semakin sering melakukan kalibrasi
• Lakukan dengan cara yang aman
Setiap ada alaram atau indikasi didalam screen yang menandakan kehadiran gas beracun, kelebihan atau kekurangan oksigen
ataupun kehadiran gas-gas mudah terbakar,maka kita harus segera mengamankan diri terlebih dahulu sesuai dengan prosedur yang berlaku diperusahaan.
• Lakukan kalibrasi secara periodik.
- lakukan kalibrasi sesuai dengan kalibrasi schedule jika gas detector tidak menunjukkan adanya kondisi yang abnormal
- Lakukan kalibrasi jika dalam bump test pembacaan diluar range +/- 10% dari konsentrasi gas yang kita gunakan.
- jika pembacaan sensor diluar range dari kemampuan sensor untuk membaca (over range)
• Secara umum alat-alat pendeteksi gas-gas beracun maupun gas-gas berbahaya ini dapat dikelompokan menjadi tiga macam.
- Fixid Monitoring system - Poartable Gas detector - Personal detector
• Untuk keperluan gas tester yang digunakan adalah tipe portable gas detector dan personal gas detector. Tiap-tiap jenis peralatan tersebut mempunyai spesifikasi kegunaan yang khusus , serta kelebihan dan
kelemahannya masing-masing. Sebagai seorang
PERALATAN UNTUK GAS
TESTING
• Kemajuan teknologi dalam pembuatan peralatan gas testing khususnya gas detector sangatlah pesat.
Berbagai macam feature/menu sekarang ini banyak dimiliki oleh gas detector.misalnya menu penyimpanan data, featur untuk peringatan waktu kalibrasi dan
penyimpanan data-data kalibrasi serta featur featur lainnya. Untuk dapat memanfaatkan feature-feature tersebut maka sebelum menggunakan gas detector
harus kita pelajari terlebih dahulu secara detail. Tiap-tiap gas detector akan mempunyai spesifikasi dan cara
pengoperasian yang berbeda-beda sehingga sebelum kita menggunakan gas detector tersebut kita harus
mempelajari secara detail petunjuk penggunaan dari pabrik yang mengeluarkan. Pada waktu membeli gas detector biasanya vendor akan memberikan training bagaimana cara menggunakan gas detector tersebut.
• Fixed point monitoring system digunakan hanya sebagai sestem peringatan (warning) bahwa telah terjadi suatu pelepasan gas ditempat dimana sensor tersebut dipasang. Alat ini bukanlah alat ukur yang bisa dibawa kemana-mana sehingga tidak dapat
digunakan sebagai alat untuk gas testing.
• Alat ini bukan sebagai alat ukur tetapi sebagai early warning saja. • Secara umum terdiri dari tiga bagian yang merupakan satu kesatuan
yaitu:
- Monitor/controler - Sensor
- Alarm
FIXED POINT MONITORING
SYSTEM
FIXED SYSTEM
Alaram Monitor
• Portable Gas detector adalah alat untuk
mendeteksi kehadiran gas yang dapat
dibawa-bawa.bentuknya kecil biasanya ringan sehingga
mudah untuk digunakan dilapangan.
• Portable gas detector berdasarkan jumlah yang
dapat didteksi maka dapat dikelompokkan
menjadi:
- Singgle gas detector
- Multi gas detector
• Single gas detector merupakan suatu alat pendeteksi
kehadiran gas-gas baik itu gas beracun maupun gas-gas mudah terbakar dimana hanya dapat digunakan untuk mendeteksi satu jenis gas.
• Pada beberapa brand sensor dapat diganti-ganti sesuai dengan gas yang akan kita ukur
• Sensor-sensor yang umum adalah untuk gas-gas: - H2s, O2, CO, LEL dll
• Multi gas detector merupakan suatu peralatan pendeteksi gas yang dapat membaca beberapa jenis gas dalam waktu yang bersamaan. Satu alat ini dapat mendeteksi 1-6 jenis gas yang berbeda-beda tyergantung dari sensor yang digunakan.
• Sensor yang umum terdapat dalam alat ini yang dipasang secara bersamaan biasanya H2S, CO, O2, dan LEL. Kombinasi sensor ini sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan khususnya untuk
pendeteksian dalam ruang tertutup.
• Untuk brand-brand dan type tertentu sudah terdapat aspirated pump (pompa hisap) sehingga dapat digunakan untuk mengambil sampel dari tempat-tempat yang jauh dengan menggunakan bantuan tubing atau sampale hose.
Contoh Combustible Gas Detector
• Salah satu contoh
Combustible gas
detector ini hanya
bisa digunakan
untuk mendetecsi
kehadiran gas-gas
mudah terbakar
Personal Gas Detector
• Personal gas detector atau biasanya juga dikenal
dengan nama hand held pump detector adalah suatu alat untuk mengetahui konsentrasi gas yang kita ukur dimana cara kerjanya adalah berdasarkan reaksi
reagent kimia yang terdapat dalam analyzer tube dengan gas yang kita ukur.cara kerja alat ini tidak
menggunakan listrik tetapi dengan menggunakan pompa yang kita gerakan. Alat ini hanya akan bekerja pada
waktu kita operasikan dan tidak bisa mendeteksi
kehadiran gas-gas secara otomatis seperti halnya gas detector. Karena spesifikasi inilah maka alat ini tidak dikelempokkan sebagai alat pendeteksi tetapi sebagai alat untuk mengukur jimlah konsentrasi gas disekitar
Contoh hand Held Sampling Pump
Prosedur Penggunaan Personal
Gas detector
• Pastikan tube yang akan kita gunakan sesuai denagn gas yang akan jita ukur
• Pastikan tube dalamrange skala untuk gas yang akan kita ukur. • Pastikan tube belum expire
• Patahkan kedua ujung tube
• Letakan ujung tube kedalam inlet pump dan pastikan tanda panah mengarah ke pump sesuai dengan arah aliran udara yang masuk. • Arahkan ujung tube ketempat yang akan diukur konsentrasinya. • Lakukan pengukuran dengan pump stroke sesuai dengan yang
diinstruksikan
• Tunggu sesuai dengan waktu yang diinstruksikan untuk mengambil sample.
• Pembacaan berdasarkan perubahan warna yang tertera dalam skala.
Multi Gas Detector
• Multi gas detector merupakan suatu peralatan
pendeteksi gas yang dapat membaca beberapa jenis gas dalam waktu yang bersmaan satu alat ini dapat
mendetecsi 1-6 jenis gas yang berbeda-beda tergantung dari sensor yang digunakan
• Sendor yang umum terdapat dalam alat ini yang dipasang secara bersamaan
biasanya,H2S,CO,O2,LEL.kombinasi sensor ini sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan khususnya untuk
pendeteksian dalam ruang tertutup.
• Untuk brand-brand dan type tertentu sudah terdapat aspirated pump(pompa hisap) sehingga dapat
digunakan untuk mengambil sample dari tempat-tempat yang jauh dengan menggunakan bantuan tubing atau sample hose
• Hand aspirated pump
Sampling pump berfungsi untuk mengalirkan sampel dari ujung tubing pengukuran ke sensor.Peralatan gas
detector ada yang dilengkapi dengan internal sampling pump dan external sampling pump. Internal sampling pump sudah “built in” didalam detector itu sendiri.
Sedangkan external sampling pump bisa dipasang dan dilepaskan sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya
pengukuran yang sifatnya monitoring memerlukan sestem difusi saja sehingga sampling pump tidak diperlukan. Pemakaian sampling pump akan
memperpendek waktu pakai baterai.
Assesories Peralatan
Pendeteksi
• Sampling probe
• Sampling probe digunakan
sebagai assesories gas
detector untuk mengambil
sampel dari tempat yang
jauh.sampling probe ini erat
kaitanya dengan motorized
sampling pump. Sampling
probe tidak bisa bekerja
sendirian. Tetapi harus
dikombinasikan dengan
• Pada saat melakukan pengukura dengan sampling
pump dan probe maka harus diperhitungkan “ respose Timenya” yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sampel dari ujung tubing/probe sampai terbaca oleh sensor.
• Misal: suatu gas detector mempunyai kemampuan sampling pump untuk menghantarkan sample 2 feet/detik. Waktu sensor untuk terekspose secara
menyeluruh 1 menit. Panjang tubing yang digunakan 30 ft. berapakah lama minimal kita harus menunggu
pembacaan tersebut?
Minimal lama pembacaan = 30 ft/2ft/detik = 15 detik + 1menit = 1 menit 15 detik.
• Gas detector adalah suatu alat yang dikategorikan kedalam life saving device.untuk itu gas detector harus dipastikan benar-benar berfungsi dengan baik sebelum digunakan.
• Alat-alat gas monitoring didesign untuk melindungi personel dari bahaya yang tidak terlihat yang mingkin ada disekitar tempat kita bekerja,ataupun dalam ruangan tertutup.
• Alat-alat pendeteksi gas yang dalam pembacaannya tidak akurat bisa menjadi penyebab kecelakaan yang fatal ataupun kematian. Terpapar dengan gas beracun dengan konsentrasi pada level yang membahayakan ataupun adanya kekurangan oksigen akan
menyebabkan pekerja mengalami kecelakaan yang serius ataupun menjadi penyebab kematian.
Menurut ISEA ( The Internasional Safety Equipment Assosiasition ), merekomendasikan paling sedikitnya verifikasi keakuratan sensor
dilakukan setiap hari sebelum alat tersebut dugunakan. Pengecekan fungsi (bump test) direkomendasikan untuk dilakukan setiap saat sebelum alat tersebut digunakan. Bump test dilakukan dengan cara mengetest gas
detector tersebut dengan gas yang telah duketahui konsentrasinya dengan tujuan untuk mengetahui sensor tersebut dapat membaca dengan baik serta alarm system juga berfungsi dengan baik. Pada dasarnya bump test
adalah memberikan gas yang sebenarnya sehingga sensor seperti kontak langsung dengan gas yang didetiksi di udara bebas. Semua fungsi indikasi detector yang telah diatur jika kontak dengan gas maka akan aktif seperti aktivasi peringatan alarm rendah maupun tinggi serta fungsi-fungsi yang lain.
Jika pada saat bump test gas detector mengalami kegagalan pembacaan maka kalibrasi secara keseluruhan harus dilakukan. Jika seting point alarm sudah terlewati dan tidak ada indikasi alarm yang berbunyi maka seting point alarm harus dilakukan pengecekan kembali. Setelah semua
GAS DETECTOR ALARAM SETTING POINT
GAS LOW ALARAM HIGH ALARAM
H2S 10 ppm 20 ppm CO 35 ppm 70 ppm LEL 10% 20 % O2 19,5 % 23% SO2 2.ppm 4 ppm HCN 5 ppm 10 ppm CO2 0,5% 1%
Alasan utama untuk melakukan kalibrasi secara regular dan benar.
• Kalibrasi yang dilakukan dengan benar akan membantu kita untuk
memastikan bahwa alat-alat pendeteksi akan memberikan respon yang akurat sesuai dengan jenis sensornya. Dan akan memberikan peringatan untuk penggunaanya pada saat mencapai lavel yang berbahaya.
• Alat pendeteksi gas sering dioperasikan dalam lingkungan yang kotor ataupun disimpan ditempat-tempat yang tidak sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Hal ini akan bisa menjadi penyebab pembacaan yang tidak akurat
• Secara fisik instrumentnya kemungkinan tampak dakam kondisi yan bagus Tetapi secara internal kemungkinan bisa saja mengalami kerusakan.
• kalibrasi secara regular merupakan satu-satunya cara untuk memastikan instrument masih dapat bekerja dengan baik.
Sebenarnya ada dua cara untuk mengetahui keakuratan pembacaan instrument, yaitu dengan cara melakukan test fungsi (bump test) serta melakukan kalibrasi secara penuh. Bump test sebenarnya
memferivikasi hasil kalibrasi dengan cara menggunakan konsentrasi gas yang sudah diketahui konsentrasinya dan dibandingkan dengan hasil pembacaan instrument tersebut. Jika hasil pembacaan dari instrument tersebut masih dalam toleransi yang diijinkan oleh manufacture maka berarti alat tersebut pembacaanya akuurat. Jika hasil bump test tidak dalam batas yang dapat diterima,maka alat
tersebut harus dilakukan kalibrasi secara menyeluruh. Kalibrasi secar penuh merupakan penataan ulang pembacaan dalam
instrument agat dapat membaca sesuai dengan konsentrasi gas yang digunakan. Kalibrasi secara penuh sebenarnya dilakukan jika bump test tersebut gagal atau instrument tersebut setelah
mengalami perbaikan.
Kapan dilakukan Bump test
dan Kalibrasi ?
• Sering sekali membingungkan kapan sebenarnya bump test dan kalibrasi dilakukan. Untuk mengklarifikasi
masalah ini maka ISEA mengeluarkan pernyataan yang berhubungan dengan masalah ini.
• “Bump test” atau kalibrasi secara menyeluruh dari
portable instrument dengan pembacaan langsung harus dilakukan setiap hari sebelum digunakan dengan cara sesuai dengan petunjuk dari manufacture,menggunakan gas kalibrasi (gas test) yang sesuai/tepat. Jika
instrument gagal dalam melakukan bump test, maka instrument tersebut harus dilakukan kalibrasi secara penuh/menyeluruh
Kapan dilakukan Bump test
dan Kalibrasi ?
• Bump test sangat mudah dilakukan karena
biasanya tidak memerlukan penyetelan
instrument secara khusus. Alat-alat yang
digunakan untuk melakukan bump test
terdiri dari cylinder gas kalibrasi yang
sudah diketahui konsentrasinya,regulator
sebagai saluran keluar dan pengaturan
jumlah gas dikeluarkan,serta tubing
penghubung antara regulator dan tabung
gas..
Prosedur melakukan Bump test secara umum dapat
dilakukan sebagai berikut:
• Hidupkan gas detector dan tunggu sampai warm up selesai. • Lakukan pengetesan dengan gas yang telah diketahui
konsentrasinya.
• Perhatikan respo sensor terhadap gas yang telah kitadigunakan. • Pastikan alarm berfungsi sesuai dengan setting point yang telah
ditentukan
• Lepaskan gas dari detector dan tunggu monitor sampai pembacaan kembali “ ZERO”
• Lakukan pencatatan untuk hasil pembacaan dalam format-format yang umum digunakan.
• National Institut Of Standart and
Technology (NIST) merekomendasikan,
komposisi didalam cylinder gas kalibrasi
selalu dianalisa untuk memastikan jenis
dan konsentrasi gas sesuaidengan yang
diperlukan. Gas kalibrasi dari industri
Scientific Corporation misalnya
mempunyai akurasi +/- 2%. Misal 100 ppm
carbon dioksidea mempunyai tingkat
keakuratan antara 98 ppm – 102 ppm
Rekomendasi penggunaan diposable gas cylinder regulator
1. Sebelum memasang regulator ke cylinder, maka harus
dopastikan regulator dalam posisi ON. Kemudian pastikan ujung regulator jangan menghadap ke muka kita tetapi menghadap ke lantai. Pada waktu regulator sudah benar-benar terpasang
kemudian tutup regulator dalam posisi OFF (mati).prosedur ini akan membantu untuk mensegah adanya tekanan yang terjebak didalam regulator pada saat pemasangan cylinder.
2. Gunakan tubing penghubung antara regulator dan gas detector secukupnya untuk menghibdari distorsi dalam sistem gas yang digunakan. Umumnya yang digunakan adalah tubing jenis teflon. 3. Jangan menyimpan cylinder dengan regulator terpasang, hal ini
untuk menghindari adanya kebocoran serta kerusakan-kerusakan dari sealnya.
4. Jangan pernah membuka atau menutup swich on/of regulator terlalu kencang ketika menutup regulator. Untuk menutup regulator memerlukan beberapa saat untuk menghentikan aliran gas setelah regulator
tertutup karena tekanan dalam regulator sedang dilepas.
5. Lakukan kalibrasi ditempat yang
nyaman,terbuka,ventilasi cukup bagus,jangan sampai regulator atau cylinder kalibrasi terjatuh.
6. Selalu mengikuti petunjuk penggunaan dari manufacture untuk dapat menggunakan dan melakukan kalibrasi dengan benar.
Contoh cylinder gas
kalibrasi dengan
berbagai macam ukuran
Contoh berbagai macam
regulator untuk cylinder
kalibrasi dengan
berbagai macam ukuran
dan type
Aturan Untuk Melakukan Klaibrasi
• Untuk dapat melakukan kalibrasi dengan benar,maka kita harus mengikuti petunjuk kalibrasi yang dilakukan oleh manufacture.tipe gas kalibrasi, gas regulator,
tubing, serta calibrasi adaptor merupakan alat-alat yang harus tersedia pada saat melakukan kalibrasi.
Menggunakan peralatan kalibrasi yang disediakan oleh manufatur akan lebih memastikan bahwa kalibrasi bisa dilakukan dengan benar.
• Hanya dengan menggunakan gas kalibrasi standart yang masih valid atau belum kedaluarsa, karena dalam kalibrasi gas kalibrasi inilah alat yang sangat penting. Biasanya gas kalibrasi ini juga sertakan “traceable certificate” dari manufacturnya.
• Petugas yang melakukan kalibrasi adalah petugas
terlatih untuk metode melakukan kalibrasi. Sekarang ini umumnya alat pendeteksi didesign untuk dapat
Contoh Cara melakukan Kalibrasi
A. PERSIAPAN KALIBRASI
Sebelum Memulai kalibrasi, pastikan gas detector berada di udara bersih (fresh air) bebas dari combustable, CO, dan H2S. Untuk persiapan
kalibrasi:
1. Matikan (Turn OFF) MSA Gas Detector
2. Biarkan gas detector dalam beberapa menit, untuk menyesuaikan dengan
udara sekitar.
B. PROSEDUR KALIBRASI
2. Tekan tombol PAGE dan RESET kemudian diikuti dengan menekan tombol ON/OFF. Gas detector akan ON. Muncul tampilan seperti berikut
Untuk membatalkan Kalibra
Tekan tombol PAGE (NO) atau tunggu beberapa detik, secara otomatis gas detector akan warming up dan masuk ke dalam mode opearasi.
Untuk Melanjutkan Kalibrasi:
4.Tekan tombol RESET (READY), dan gas detector akan warm up beberapa saat dengan pesan “ADJUSTING ZEROES, PLEASE WAIT”.
Selama waktu warm up dilayar akan tampil seperti berikut
5. Tunggu sekitar 15 detik sampai gas detector selesai warm up. Setelah warm up selesai, gas detector siap untuk dikalibrasi ;
6. Pasang Gas sample (Gas Combustable) 7. Tekan RESET (READY
8. Buka valve gas sample, lihat nilai yang tertera di display. Tunggu beberapa detik, untuk memastikan gas sudah terdeteksi dengan sempurna
9. Tekan tombol PAGE (down) untuk mengurangi dan tombol RESET (up) untuk menambah nilai yang ditampilkan hingga sama dengan kandungan gas dari botol. Berikut nilai kandungan masing-masing gas sample :
- Combustible = 58 % LEL - O2 = 20.9 % - CO = 50 ppm - H2S = 50 ppm
10. Bila nilai yang terbaca sudah sesuai dengan kandungan gas sample Tekan tombol ON/OFF (OK) . Tampilan berpindah ke sensor
berikutnya yang akan di kalibrasi.
11. Apabila ingin melanjutkan kalibrasi tekan tombol RESET (READY)
12. Ulangi langkah 6 sampai 10 untuk mengkalibrasi sensor O2, CO dan H2S 13. Apabila semua kalibrasi sudah dilakukan akan muncul bunyi beeb yang panjang dan dilayar akan terbaca:
14. Kemudian diikuti dengan
15. Lepas semua sambungan dari gas sample dan tekan tombol RESET (READY). Di layer terbaca
16.Dengan bunyi beeb yang panjang MSA gas detector secara automatis mati
• Calibrasi Station
• Calibrasi station saat ini sudah sangat umum digunakan karena sangat mempermudah pemakai gas detector. Alat ini dapat
melakukan kalibrasi secara otomatis tetapi memerlukan
sambungan dengan gas kalibrasi. Pada beberapa type setelah
melakukan kalibrasi alat ini dapat mencetak sendiri hasil
kalibrasinya lengkap dengan S/N dari peralatan tersebut. Selain
melakukan fungsi kalibrasi alat ini juga bisa dijadikan sebagai
• Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengukuran dengan menggunakan gas detector ataupun dengan menggunakan
handpump dan analyzer tube akan sangat tergantung denganbagaimana kita melakukan pengukuran. Cara-car
melakukan pengukuran yang tidak benar akan memberikan hasil yang tidak benar juga. Hasil pengukuran yang tidak benar maka akan memberikan suatu interprentasi atupun pengambilan
kesimpulan yang salah.hal ini sangat membahayakan karena hasil pengukuran yang dilakukan oleh seorang gas tester akan digunakan untuk menilai suatu pekerjaan aman atau tidak untuk dilakukan.
Misalnya hasil pengukuran/pembacaan oksigen yang salah dalam suatu ruangan tertutup maka bisa menyebabkan kematian jika hasil tersebut digunakan sebagai dasar orang tersebut untuk memasuki ruangan tertutup.
Ingat : hasil pengukuran yang salah sangat membahayakan keselamatan kita atau orang lain!!!
Cara-Cara Melakukan Pengukuran Dengan
Menggunakan Gas Detector & Analyzer Tube
• Lakukan penilaian bahaya terlebih dahulu,kondisi pada saat pengukuran harus aman.
• Pastikan gas detector yang kita gunakan mempunyai response yang bagus dan sudah terkalibrasi.
• Perhatikan cara-cara mengoperasikan gas detector sesuai dengan buku petunjuk pengoperasian.
• Gunakan PPE dengan lengkap. Jika diperlukan
gunakan alat-alat perlindungan pernafasan agar kita terhindar dari paparan gas-gas yang berbahaya.
• Lakukanlah dokumentasi atau pencatatan untuk setiap hasil pengukuran.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan pengukuran:
Pengukuran pada ruangan tertutup
Dalam ruangan tertutup atau confined space pengujian kandungan atmosfir atau yang biasanya dikenal dengan atmosferic testing secara umum mempunyai dua tujuan:
mengevaluasi bahaya-bahay yang berkaitan dengan gas-gas beracun atau gas yang berbahaya yang terdapat pada
ruangan tertutup
Untuk melakukan verifikasi bahwa untuk masuk kedalam ruangan tertutup bahaya-bahay yang berkaitan dengan kandungan atmosfir adalah dalam batas-batas yang
kondisi atmosfir didalam ruangan tertutup karena
terbatasnya ventilasi dan pergerakan udara didalam
ruangan tersebut maka ada kemungkinan gas-gas yang akan kita ukur akan menempati atau berada pada strata atau lapisan-lapisan tertentu
Misalnya gas-gas yang mempunyai berat jenis lebih ringan dari udara maka akan menempati bagian atas ruangan tertutup.
Untuk gas-gas yang mempunyai berat jenis hampir sama dengan udara atau sedikit lebih ringan dari udara maka ada kecenderungan untuk menempati bagian tengah dari suatu ruangan tertutup.
Untuk gas-gas yang mempunyai berat jenis lebih berat dari udara maka ada kecenderungan untuk menempati bagian
Gas-gas yang lebih
ringan dari udara a.l:
- Acetyline
- Ammonia
- Carbon Monoxide
- Etylene
- Hydrogen
- Hydrogen cyanide
- Methane
Berat dari berbagai gas jika dibandingkan
terhadap udara.
Gas-gas yang lebih
berat dari udara a.l:
- Argon
- Butan
- Carbon Dioxide
- Clorine
- Ethane
- Hydrogen Sulfide
- Sulfur Dioxide
- Propane
Gas-gas mudah terbakar misalnya methane mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari udara sehingga gas ini akan menempati bagian atas dari udara sehingga gas ini akan menempati bagian atas dari suatu ruang tertutup. Pada saat melakukan pengukuran dengan gas detector pastikan bagian atas ini terukur dengan baik. Turunkan tubing pengukur secara pelan-pelan dan mewakili bagian atas . Berapa lama pengukura atas ini
dilakukan ?
Tergantung dari panjang tubing yang kita gunakan dan
kecepatanpompa untuk
mengalirkansampel. Ingat kita harus mempertimbangkan
“response time” setiap melakukan pengukuran dengan alat bantu
tubing dan aspirated pump.
by Toha N A HSE & WI 118
Gas-gas yang sedikit lebih ringan dari udara
seperti karbon monoksida (CO) akan menempati
bagian-bagian tengan dari suatu ruangan
tertutup.pengukuran harus mewakili bagian
tengah ini sehingga konsentrasi gas CO tetap
terdeteksi dengan baik
M E T H A
METHANE (lebih ringan dari udara)
Hydrogrn Sulfide (H2S) mempunyai berat lebih dari udara sehingga kemungkinan akan menempati bagian-bagian
bawah dari suatu ruangan tertutup. Jika keberadaan dari gas H2S ini tidak terdeteksi karena pengukuran tidak mewakili bagian bawah maka sangat membahayakan orang yang masuk kedalam confined space tersebut
METHANE (lebih ringan dari udara)
Ruangan Tertutup vertikal dengan bagian
tengah tersekat
• Pada ruangan tertutup dengan bentuk vertikal dan bagian tengah
tersekat maka
pengukuran dapat dilakukan dengan menjadi dua bagian. Bagian pertama yang diukur adalah sekat bagian atas terlebih
dahulu. Pengukuran tetap memperhatiakan stara