• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Penelitan Tugas Akhir - Wirawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Penelitan Tugas Akhir - Wirawan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

Analisis Sistem Kemanan terhadap Serangan Virus pada Smartphone berbasis Android dan Symbian OS (Studi kasus pada Samsung Galaxy 550 dan Nokia E63)

Oleh

Wirawan Noviana 208000031

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU DAN REKAYASA

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengguna mobile dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat, data ini diambil dari AdMob Mobile Metrics Report bulan Mei 2010 (AdMob, 2010). Sehingga hal ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi khususnya mobile sudah sangat pesat. Salah satu teknologi mobile yang sedang tren saat ini adalah smartphone.

Gambar 1. Pertumbuhan Teknologi Mobile Sejak Mei 2010

Smartphone menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 19) adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti

fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan. Smartphone mempunyai fungsi yang menyerupai komputer, sehingga ke depannya teknologi smartphone akan menyingkirkan teknologi komputer desktop terutama dalam hal pengaksesan data dari Internet. Setiap smartphone memiliki sistem operasi yang berbeda-beda, sama hal nya dengan sistem operasi pada komputer desktop. Menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 12) sistem operasi (operating system) adalah seperangkat program yang mengoordinasikan seluruh aktivitas peranti keras komputer. Dari pengertian sistem operasi di atas, maka sistem

(3)

operasi pada smartphone merupakan seperangkat program yang mengoordinasikan seluruh aktivitas peranti keras pada smartphone itu sendiri. Berdasarkan AdMob Mobile Metrics

Report bulan Mei 2010 (AdMob, 2010), terdapat 4 sistem operasi di dunia untuk perangkat

mobile seperti smartphone yang mendominasi yaitu iPhone OS (40%), Android (26%),

Symbian OS (24%), dan RIM OS (6%).

Gambar 2. Gambaran Pengguna Smartphone Operating System Worldwide 2010

Dari keempat sistem operasi di atas, Android dan Symbian OS memiliki selisih perbedaan yang lumayan kecil yaitu 2%. Android merupakan sistem operasi mobile berbasis Linux yang dimiliki oleh Google. Di Indonesia sendiri, sistem operasi ini masih sedikit dikembangkan oleh mobile developer, akan tetapi kedepannya akan berkembang pesat karena Android memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Sama hal nya dengan masuknya sistem operasi Linux yang sekarang semakin banyak berkembang di Indonesia sebagai sistem operasi komputer desktop. Sedangkan di Indonesia, sistem operasi smartphone saat ini yang banyak digunakan adalah Symbian OS. Berdasarkan AdMob Mobile Metrics Report bulan April 2010 (AdMob, 2010), pengguna smartphone berbasis Symbian OS berada di posisi pertama dengan presentase sebesar 92% dari total pengguna smartphone di Indonesia. Hal ini bertolak belakang dengan Android yang belum banyak berkembang di Indonesia. Android di Indonesia berada di posisi bawah di antara sistem operasi smartphone lainnya.

(4)

Gambar 3. Gambaran Pengguna Smartphone Operating System Indonesia 2010

Dilihat dari data di atas, tentunya terdapat faktor-faktor penyebab Android belum berkembang di Indonesia saat ini dibandingkan dengan Symbian OS. Salah satu hal dalam komponen sistem operasi yang perlu diperhatikan baik secara umum maupun dalam

smartphone itu sendiri adalah sistem keamanan (security system). Hal ini menjadi sangat

penting karena seperti diketahui bahwa koneksi smartphone bersifat always-online dan

real-time.

Keamanan (Security) (Setiyadi, 2010) merupakan tindakan untuk memproteksi kejahatan seperti mencuri atau memodifikasi data dalam sistem database. Salah satu ancaman yang terjadi pada suatu sistem operasi adalah ancaman dari virus baik pada sistem operasi secara umum maupun sistem operasi pada smartphone. Pada komputer, virus menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 480) adalah program yang berpotensi merusak komputer yang mempengaruhi secara negatif, atau menginfeksi komputer dengan mengubah cara kerja komputer tanpa sepengetahuan atau seizin pengguna. Begitu pula virus pada smartphone akan berpotensi untuk merusak sistem dan mengubah cara kerja smartphone. Hal ini memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja smartphone.

Seperti dijelaskan di atas, Android merupakan sistem operasi berbasis pada Linux yang bersifat open source, beda hal nya dengan Symbian OS yang bukan bersifat open

source. Diketahui bahwa tidak semua sistem operasi aman dari serangan virus, malware dan

sejenisnya. Hal ini yang mendasari peneliti untuk mengetahui sistem keamanan Android dan Symbian OS terhadap serangan virus, bagaimana sistem keamanan terhadap serangan virus pada Android dan Symbian OS yang memiliki perbedaan signifikan dimana Android bersifat

(5)

menggunakan dua buah smartphone sebagai pendukung analisis dimana satu menggunakan Android yaitu Samsung Galaxy 550 dan satu lagi menggunakan Symbian OS yaitu Nokia E63. Peneliti menggunakan dua smartphone tersebut karena dianggap paling representatif untuk penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Analisis Sistem Kemanan

terhadap Serangan Virus pada Smartphone berbasis Android dan Symbian OS (Studi kasus pada Samsung Galaxy 550 dan Nokia E63)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem keamanan terhadap serangan virus pada Android dan Symbian OS yang memiliki perbedaan signifikan dimana Android bersifat open source sedangkan Symbian OS sebaliknya.

2. Bagaimana cara kerja pencegahan dari serangan virus pada sistem operasi smartphone berbasis Android dan Symbian OS.

3. Apakah perbedaan dari keamanan pada smartphone yang berbasis Android dengan

smartphone yang berbasis Symbian OS.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini diantaranya :

1. Mengetahui sistem keamanan terhadap virus pada sistem operasi smartphone yang berbasis Android dan Symbian OS.

2. Mengetahui cara kerja sistem keamanan terutama dalam hal pencegahan virus pada sistem operasi smartphone berbasis Android dan Symbian OS.

3. Mengetahui perbandingan sistem keamanan pada sistem operasi smartphone Android dengan sistem operasi smartphone Symbian OS.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi pengguna smartphone, untuk memberikan gambaran tentang sistem keamanan pada sistem operasi smartphone Android dan Symbian OS, sehingga bisa menjadi pertimbangan saat membeli smartphone.

(6)

2. Bagi pengembang software, untuk melakukan pembuatan aplikasi antivirus pada

smartphone yang memiliki tingkat keamanan tinggi.

3. Bagi peneliti, untuk memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang sistem keamanan pada smartphone.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode Kualitatif-Eksplorasi. Peneliti menggunakan tiga metode pengambilan data yaitu Study Literature (Kajian Pustaka), Wawancara dan Eksperimen. Study Literature (Sayudjauhari, 2010) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri (Moch. Ali dalam Soendari)

Peneliti akan melakukan kajian pustaka dengan cara penelusuran literatur yang sesuai dengan analisis yang akan dilakukan yaitu tentang sistem kemanan terhadap serangan virus pada smartphone berbasis Android dan Symbian OS. Literatur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah buku, website, pakar dan hasil penelitian orang lain. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara sistem keamanan terhadap virus pada

smartphone yang akan berfungsi sebagai instrumen yaitu Samsung Galaxy 550 dan Nokia

E63. Peneliti akan melakukan pengamatan serta uji coba terhadap virus yang bekerja pada kedua smartphone tersebut. Sehingga data yang diperoleh dari kajian pustaka dan hasil eksperimen akan dilakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian ini.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab II ini, peneliti menjelaskan teori-teori yang mendukung untuk membantu pelaksanaan penelitian. Kelengkapan dalam tinjauan pustaka dapat membantu peneliti dalam mengambil kesimpulan, karena metode pengambilan data dalam penelitian ini salah satunya adalah kajian pustaka. Tinjauan pustaka dalam penelitian ini diantaranya meliputi pembahasan tentang Smartphone, Sistem Operasi, Sistem Keamanan (Security System), Virus pada Smartphone, Android, dan Symbian OS. Penjelasan secara detail akan dipaparkan di bawah ini.

2.1 Smartphone

Smartphone apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia berati telepon pintar.

Sedangkan pengertian Smartphone itu sendiri menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 19) adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan.

Menurut PC Magazine Encyclopedia, defini smartphone adalah :

A cellular telephone with built-in applications and Internet access. Smartphones provide digital voice service as well as any combination of text messaging, e-mail, Web browsing, still camera, video camera, MP3 player, video player, television and organizer. In addition to their built-in functions, smartphones have become application delivery platforms, turning the once single-minded cellphone into a mobile computer.

Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa smartphone merupakan telepon yang memiliki fungsi seperti PDA. Smartphone dilengkapi dengan berbagai aplikasi seperti sms, e-mail, browsing, kamera, pemutar musik, televisi, dan catatan.

Smartphone berkembang di Indonesia dengan berbagai macam brand merk. Apalagi di

era saat ini dimana banyak bermunculan smartphone produksi China yang masuk ke Indonesia. Akan tetapi, berdasarkan (AdMob, 2010), 10 model smartphone teratas yang

(8)

berkembang dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia berasal dari satu brand merk yaitu Nokia.

Gambar 4. Gambaran Top Model Smartphone di Indonesia April 2010

2.2 Sistem Operasi (Operating System)

Sistem operasi dalam suatu perangkat seperti komputer, mobile, atau smartphone dapat diibaratkan sebagai nyawa pada manusia. Tanpa sistem operasi, perangkat-perangkat tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam penjelasan sistem operasi ini, peneliti memaparkan lebih spesifik tentang pengertian sistem operasi, fungsi-fungsi sistem operasi, dan macam-macam sistem operasi.

Menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 329) sistem operasi (operating

system) adalah sekumpulan program yang mengandung perintah-perintah yang mengoordinasikan semua aktivitas di antara sumber daya peranti keras komputer. Dalam pengertian di atas, dijelaskan bahwa sistem operasi berupa program-program. Salah satu fungsi utama yang tersirat adalah melakukan koordinasi terhadap semua aktivitas sumber daya.

Sistem operasi melakukan 9 fungsi, yaitu memulai komputer, menyediakan antarmuka, mengelola program-program, mengelola memori, menjadwalkan pekerjaan, melakukan konfigurasi perangkat, membuat sambungan ke Internet, memantau kinerja dan menyediakan utilitas manajemen file (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007).

(9)

Sistem operasi dibedakan ke dalam tiga kategori (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007) yaitu Sistem operasi berdiri sendiri (stand-alone), Sistem operasi Jaringan dan Sistem operasi tertanam (embedded). Sistem operasi berdiri sendiri (stand-alone) adalah sistem operasi lengkap yang bekerja pada komputer desktop, komputer netbook, atau perangkat komputer bergerak. Contoh-contoh sistem operasi stand-alone adalah Disk Operating System (DOS), Windows XP, Windows Vista, Mac OS X, UNIX dan Linux. Sistem operasi jaringan adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk mendukung sebuah jaringan. Contoh-contoh sistem operasi jaringan adalah NetWare, Windows Server 2003, UNIX, Linux, dan Solaris. Sedangkan sistem operasi tertanam (embedded) adalah sistem operasi yang berjalan pada sebagian besar PDA dan perangkat-perangkat kecil. Contoh sistem operasi embedded yang populer saat ini adalah Windows CE, Windows Mobile, Palm, OS, embedded Linux, Android dan Symbian OS.

2.3 Sistem Keamanan (Security System)

Keamanan secara umum merupakan kondisi atau keadaan dimana bebas dari ancaman bahaya. Biasanya digunakan dalam hal kejahatan atau kecelakaan. Pengertian Sistem Keamanan (Security System) menurut The Free Dictionary by Farlex adalah

“Security system is a system that enforces boundaries between computer networks, a security system consisting of a combination of hardware and software that limits the exposure of a computer or computer network to attack from crackers; commonly used on local area networks that are connected to the internet”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem keamanan merupakan sebuah sistem yang membatasi antar jaringan komputer untuk menhindari ancaman dari luar seperti hacker dan cracker. Pada dasarnya keamanan meliputi keamanan fisik, informasi, komputer dan finansial.

Terdapat empat fungsi utama keamanan yaitu (1) menegakkan keamanan terhadap akses yang tidak sah pada database, (2) mencegah orang yang tidak sah mengakses sistem itu sendiri, (3) mengontrol akses ke database statistik, dan (4) melindungi data yang sensitif yang sedang dikirim melalui beberapa jenis komunikasi. (Rodriguez & Tannuwidjaja, 2008)

(10)

2.4 Virus pada Smartphone

Virus secara umum bertujuan untuk merusak suatu sistem, termasuk virus pada komputer dan smartphone. Virus komputer (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007) merupakan program yang berpotensi merusak komputer yang mempengaruhi secara negatif, atau menginfeksi komputer dengan mengubah cara kerja komputer tanpa sepengetahuan atau seizin pengguna. Sekali menginfeksi komputer, virus tersebut dapat menyebar dan mungkin merusak file dan peranti lunak sistem, termasuk sistem operasi.

Mobile Seluler termasuk smartphone dapat terinfeksi oleh virus worm yang menyebarkan dirinya melalui jaringan telepon seluler, meskipun belum banyak risiko yang ditimbulkannya. Pada tahun 2004, worm pada telepon seluler pertama kali ditemukan. Worm Cabir-A ini menyerang telepon seluler yang menggunakan sistem operasi Symbian. Worm ini menyebarkan dirinya sendiri dan nampak seperti game dengan format file SIS. Jika file tersebut dijalankan, maka akan muncul pesan pada layar dan worm akan jalan setiap kali menyalakan telepon seluler. Cabir-A akan mencari telepon seluler lain di sekitarnya dengan memanfaatkan teknologi Bluetooth dan akan mengirimkan dirinya sendiri ke telepon seluler tersebut. Worm ini membuktikan kepada publik bahwa infeksi virus pada telepon seluler sudah terjadi dan wajib diwaspadai. Ada juga virus konvensional yang mengirimkan pesan ke telepon seluler. Contohnya Timo-A, yang menggunakan modem komputer untuk mengirimkan SMS ke nomor telepon seluler tertentu. Tetapi virus ini tidak sampai menginfeksi atau merusak telepon seluler. (Man, 2007)

Berdasarkan keterangan di atas, virus pada mobile seluler seperti smartphone belum begitu populer dan berakibat fatal, akan tetapi lebih baik sebagai pengguna harus bisa mengantisipasi serangan virus dengan memasang anti-virus yang definisi virusnya selalu terupdate pada perangkan mobile seluler atau smartphone.

2.5 Android

Android merupakan salah satu jenis sistem operasi smartphone yang berkembang saat ini. Perkembangan Android hingga tahun 2010 ini sangatlah pesat (AdMob, 2010), 25% pengguna mobile khususnya smartphone di dunia memilih menggunakan Android sebagai sistem operasinya.

(11)

Android (Fadjar Efendy Rasjid, 2010) adalah software untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci. Pengembangan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Serangkaian aplikasi inti Android antara lain klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Android bersifat open source, pengembang Android mampu membangun aplikasi secara inovatif. Android berbasis pada versi Linux 2.6 untuk layanan sistem inti seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan model driver.

Terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android di dunia yaitu pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai

Open Handset Distribution (OHD). (Fadjar Efendy Rasjid, 2010)

2.6 Symbian OS

Sistem operasi Symbian (Sinurat, 2009) adalah sistem operasi 32 bit, dengan konsep

little endian dan berjalan pada beberapa tipe arsitektur mikroprosesor ARM (Advance RISC Machines). Sistem operasi Symbian bekerja dengan prinsip preemptive multitasking.

Perkembangan sistem operasi ini di Indonesia sudah sangat pesat (AdMob, 2010), hal ini dibuktikan dengan sebagian besar pengguna smartphone Indonesia menggunakan Symbian OS sebagai sistem operasinya.

Symbian OS memiliki beberapa kelebihan (Laya, 2004) diantaranya sebagai berikut :

Small, kaya feature.

Platform terbuka untuk aplikasi-aplikasi third-party.

 Konektifitas yang baik dengan perangkat lain.

Platform yang berkembang.

High performance, 32 bit OS dengan preemptive multitasking.

Long battery life.

 Dukungan dan komitmen dari pembuat ponsel dunia.

(12)

2.7 Mekanisme Security pada OS Smartphone

Untuk melakukan analisis fitur keamanan pada sistem operasi Android dibutuhkan perbandingan metode keamanan yang digunakan di berbagai platform sistem operasi mobile seperti Symbian dan Windows mobile Metode keamanan masing-masing sistem operasi pada

smartphone berbeda satu sama lain.

Tabel 1. Fitur-fitur keamanan Smartphone

Tabel di atas dijelaskan terdapat tiga sistem operasi yaitu Android, Windows Mobile dan Symbian OS dengan mekanisme keamanan yang berbeda-beda. Sistem operasi Symbian menggunakan teknik Certificate Management and Cryptography untuk mempertahankan diri dari bahaya dan program yang tidak diinginkan. Windows Mobile memiliki model keamanan sendiri dengan kombinasi kebijakan, peran dan sertifikat keamanan untuk mengakses data pada perangkat. Semua akses ke data dikendalikan dan dibangun oleh kebijakan keamanan. Berbeda dengan sistem operasi lainnya, Android menggunakan model keamanan yang berbeda di mana aplikasi berjalan pada platform Android dikendalikan dengan menyediakan Linux User Identifier (UID) dan izin khusus. (Vijayamma, 2009)

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif-Eksplorasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain (Poerwandari, 1998). Sedangkan dalam penelitian ini eksplorasi yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sumber-sumber literatur pendukung seperti buku, website, pakar ahli, serta eksperimen langsung terhadap mobile device yang menggunakan aiatem operasi Android dan Symbian OS.

Dalam penelitan kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata (Poerwandari, 1998). Hal inilah yang akan ditekankan pada proses wawancara langsung untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari informan

(gathering information).

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah para pengembang aplikasi mobile (application

developer) dan pengguna mobile device dengan sistem operasi Android dan Symbian OS yang

aktif pada milis-milis yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu milis Community Android Indonesia, milis Community Symbian Indonesia, milis Community Pengembang Android, milis Mobile Community Indonesia. Selain itu, subjek penelitian yang lain adalah pengguna E63 (Symbian OS) dan Samsung Galaxy 550 (Android) di Universitas Paramadina. Sedangkan subjek dari eksperimen pada penelitian adalah smartphone E63 dan Samsung Galaxy 550.

(14)

3.3 Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua tahap penelitian utama yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu :

3.3.1. Tahap Persiapan Penelitian

Hal pertama kali yang perlu dipersiapkan oleh peneliti adalah membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan landasan teori serta rumusan masalah dalam penelitian. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan dasar rumusan masalah yang nantinya akan berkembang dengan sendirinya dalam wawancara. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya tentang rumusan masalah dan nantinya akan membantu proses analisis kesimpulan dari penelitian ini. Daftar pertanyaan yang telah disusun, kemudian dilakukan koreksi kepada pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pertanyaan dalam wawancara. Setelah mendapat masukan dari pembimbing penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara.

Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman eksperimen. Dimana alat dan bahan yang dibutuhkan saat eksperimen harus sudah ada sebelum eksperimen dilakukan antara lain smartphone yang digunakan (Nokia E63 dan Samsung Galaxy 550) serta contoh virus-virus yang dapat dilakukan uji coba pada kedua smartphone tersebut. Serta mempersiapkan prosedur langkah-langkah yang akan dilakukan dalam eksperimen nantinya. Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti sesegera mungkin mempersiapkan setelah proses wawancara selesai.

Persiapan penelitian selanjutnya adalah mencari subjek penelitian yang diharapkan memberikan jawaban yang jelas terhadap rumusan masalah. Sehingga perlu dipertimbangkan terlebih dahulu kesiapan informan untuk proses wawancara dan waktu yang tepat, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil maksimal proses wawancara terutama wawancara yang dilakukan dalam bentuk daftar pertanyaan pada milis.

(15)

3.3.2. Tahap Pelaksanaan Penelitiaan

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan pengumpulan data dari sumber-sumber pustaka seperti buku dan website. Kemudian diambil bagian dari referensi yang memberikan jawaban atau sebagai pendukung rumusan masalah untuk di analisa hasil penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Wawancara dilakukan dalam dua bentuk, pertama wawancara secara terbuka yang dilakukan pada milis dan kedua wawancara secara tertutup yang dilakukan terhadap pengguna smartphone Nokia E63 dan Samsung Galaxy 550 di Universitas Paramadina sebagai informan. Setelah wawancara dilakukan, peneliti mengambil hasil jawaban pada milis berupa tulisan serta jawaban pada interview tertutup berupa rekaman suara. Dan keduanya dibuat dalam bentuk verbatim tertulis. Proses selanjutnya adalah melakukan eksperimen terhadap kedua smartphone untuk mengetahui ketahanan serta proses kerja virus pada smartphone tersebut. Hasil dari eksperimen akan berupa perbandingan sistem keamanan terhadap virus (jenis virus, cara kerja, penyerangan) yang terdapat pada kedua smartphone yang di uji coba.

Setelah data mentah diperoleh, langkah peneliti selanjutnya adalah melakukan analisis dan interprestasi data yang diperoleh baik dari studi literatur, wawancara maupun dari proses eksperimen yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data. Langkah terakhir setelah dilakukan analisis terhadap data mentah yang dilakukan peneliti adalah menarik kesimpulan yang diperoleh selama penelitian serta memberikan saran-saran yang dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitiaan ini, peneliti menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu :

3.4.1 Study Literature

Study Literature (Sayudjauhari, 2010) merupakan penelusuran literatur yang

bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.

(16)

Dalam penelitian ini, sumber literatur yang akan digunakan sebagai referensi adalah buku, website dan jurnal/penelitian orang lain.

3.4.2 Wawancara

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara akan dilakukan menggunakan dua metode yang berbeda yaitu wawancara terbuka pada milis serta wawancara tertutup pada informan secara langsung. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, wawancara dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek pertanyaan yang akan dibahas dan menjadi daftar pengecek (check list) apakah rumusan masalah dalam pedoman wawancara telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman wawancara demikian interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam Poerwandari, 1998)

3.4.3 Eksperimen

Disamping study literature dan wawancara, penelitian ini juga melakukan metode eksperimen. Menurut Moch. Ali (dalam Soendari), Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri.

Eksperimen yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen pada dua buah smartphone yang berbeda sistem operasi yaitu Nokia E63 (Symbian OS) dan Samsung Galaxy 550 (Android), untuk mengetahui bagaimana cara kerja, proses penyerangan serta pengaruh virus pada kedua smartphone tersebut, sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil penelitian.

(17)

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Poerwandari (1998) penulis sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan data, hingga analisis, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. Peneliti membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian) untuk mengumpulkan data-data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 buah alat bantu, yaitu :

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Pedoman Eksperimen

Pedoman eksperimen digunakan agar peneliti dapat melakukan uji coba sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman eksperimen berisi langkah-langkah, prosedur yang harus dilakukan pada saat eksperimen.

3. Alat Perekam (Recorder)

Alat perekam (Recorder) digunakan sebagai alat bantu bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat memusatkan pada proses pengambilan data tanpa harus terganggu dengan mencatat hasil wawancara. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek penelitian untuk mempergunakan alat tersebut pada saat proses wawancara.

3.6 Teknik Analisis Data

Proses utama yang menentukan hasil penelitian adalah melakukan analisis data-data mentah yang sudah dikumpulkan sebelumnya menjadi satu kesatuan hasil analisis penelitian. Dalam menganalisis penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002)1, diantaranya :

1. Mengorganisasikan Data

(18)

Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), wawancara terbuka di milis, studi pustaka, serta eksperimen. Kemudian dari data-data tersebut dibuatkan dalam bentuk tertulis. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar peneliti mengerti benar data atau hasil yang telah diperoleh.

2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban

Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori, pedoman wawancara dan pedoman eksperimen, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip hasil pengumpulan data dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.

3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data

Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.

4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data

Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya tersebut, peneliti merasa perlu mencari suatu alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada

(19)

tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran. 5. Menulis Hasil Penelitian

Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara, studi pustaka dan eksperimen dengan subjek. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

AdMob. (2010, April). Dipetik Oktober 16, 2010, dari http://metrics.admob.com/wp-content/uploads/2010/05/AdMob-Mobile-Metrics-Apr-10.pdf

Fadjar Efendy Rasjid, S. (2010, September 2). Dipetik November 7, 2010, dari Universitas Ubaya: http://www.ubaya.ac.id/pdf/articles_detail/7/Android--Sistem-Operasi-pada-Smartphone.pdf

Gary B, S., Thomas J, C., & Misty E, V. (2007). Discovering Computers : Fundamentals, 3th

ed. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Infotek.

Laya, M. (2004). Dipetik November 7, 2010, dari

http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/2003/50/Sistem_Operasi_Symbian_v 1.1.pdf

Man, G. (2007, Januari 18). Dipetik November 7, 2010, dari http://www.wikimu.com/News/displaynews.aspx?id=800

Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3 FP-UI.

Rodriguez, Y. E., & Tannuwidjaja, C. (2008). Dipetik November 7, 2010, dari

http://goldberg.berkeley.edu/courses/F04/215/215-security-projectpresentation.ppt Sayudjauhari. (2010, April 29). Study Literature. Dipetik Oktober 31, 2010, dari

Sayudjauhari's Blog: http://sayudjberbagi.wordpress.com/2010/04/29/study-literature/ Setiyadi, D. (2010). Dipetik November 7, 2010, dari

http://files.edithhadiansyah.com/Sistem%20Basis%20Data/Bab%2011%20Security.pd f

Sinurat, A. Y. (2009, April 24). Dipetik November 7, 2010, dari

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=13%3Arpl&id=499 %3Asistem-operasi-symbian&option=com_content&Itemid=15

Soendari, T. (n.d.). Dipetik Januari 3, 2011, dari

(21)

%20FIP/JUR.%20PEND.%20LUAR%20BIASA/195602141980032%20-%20TJUTJU%20SOENDARI/Power%20Point%20Perkuliahan/Eksperimen/&file=PE NELITIAN%20EKSPERIMEN.ppt%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf

Vijayamma, S. M. (2009). A Security Overview in Google’s Open Source Android Phone.

Gambar

Gambar 1. Pertumbuhan Teknologi Mobile Sejak Mei 2010
Gambar 2. Gambaran Pengguna Smartphone Operating System Worldwide 2010
Gambar 3. Gambaran Pengguna Smartphone Operating System Indonesia 2010
Gambar 4. Gambaran Top Model Smartphone di Indonesia April 2010
+2

Referensi

Dokumen terkait

5) teknik standar Pengukuran; 6) telaahan dokumen. Analisis dan pemilihan alternatif. Setelah berbagai informasi terkumpul, langkah selanjutnya melakukan analisis

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Non

Penelitian tentang produksi polihdroksialkanoat (PHA) sudah lama dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia ITB, namun cara yang

Penempatan ini menjadi penting karena proses dalam reaktor kiln berlangsung secara kontinyu serta berlangsung pada suhu yang tinggi sehingga diharapkan refraktori yang

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Laporan Keuangan Audited yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk mengetahui data tentang SiLPA,

Perlawanan publick transcript dilakukan dengan cara membuat video balasan: parodi, puisi balasan, lagu, tanggapan dan komentar dalam bentuk hyperlink.. Kata kunci:

Akun-akun dalam siklus modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana operasi tersebut dibiayai.

Menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait kehidupan remaja