• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PERHITUNGAN DESIGN TANKI. Steel Tanks for Oil Storage Edisi kesepuluh, November Hasil perhitungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III HASIL PERHITUNGAN DESIGN TANKI. Steel Tanks for Oil Storage Edisi kesepuluh, November Hasil perhitungan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

HASIL PERHITUNGAN DESIGN TANKI

Semua perhitungan dalam tanki ini mengacu pada API standart 650 “Welded

Steel Tanks for Oil Storage” Edisi kesepuluh, November 1988. Hasil perhitungan

merupakan peraturan minimum, namun dalam pelaksanaan pembangunan tanki dapat menggunakan dimensi ataupun grade material yang lebih tinggi dengan mempertimbangkan faktor yang dipengaruhi oleh perubahan ini.

3.1. Data Umum Perencanaan

Design code : API 650-10thEdition

Type of tank : above ground welded steel tank

Service (liquid contents) : Bahan bakar minyak (solar)

Nominal capacity : 70,000 liter.

Roof type : Fixed support cone roof

Tank diameter(D) : 3800 mm (3.8 m)

Tank height (H) : 6000 mm (6 m)

(2)

Corrosion allowance (CA)

Bottom plate : 3.00 mm

Shell plate : 3.00 mm

Roof plate : 1.00 mm

Wind Speed (V) : 100 mph

Seismic Use Group (V) : Zona 0.08

Joint Efficiency : 0.85

Material specification : ASTM A 36

Allowable Stress for design condition (Sd) : 160 MPa

Allowable Stress for hydrostatic condition (St) : 171 MPa

3.2. Perhitungan Shell Plate

Ketebalan minimum shell plate ditentukan menurut persyaratan pada Table A-4a. Untuk diameter tanki 3.8 m, termasuk dalam range diameter tanki antara < 15ft (4.5 m), maka tebal minimum Shell Plate yang diinginkan adalah 5mm. Susunan plat dinding dapat dilihat pada gambar 4.1. dimana lapisan pertama (1st

course) merupakan lapisan yang terletak tepat diatas annular plate dan memiliki

ketebalan yang lebih besar dibandingkan lapisan-lapisan diatasnya. Sedangkan lapisan dinding teratas (4th course) merupakan lapisan dengan ketebalan terkecil

(3)

Gambar 3.1. Shell plate courses

Hasil perhitungan ketebalan mimimum Shell Plate dari lapisan paling bawah sampai bagian teratas dengan memakai metode one-foot method yang ditentukan berdasarkan dua kondisi cairan sebagai berikut :

H = 6000 mm D = 3800 mm

HL = 5800 mm ( tinggi level liquid ) h1 = 1.524 m ( lebar plat )

Maka : Hd = HL + P : ( 9.8 x G ) = 5.80 + 0.3 : ( 9.8 x 0.84 ) = 5.84 m

(4)

a. Berdasarkan cairan yang direncanakan yaitu solar, dihitung menggunakan persamaan (2.6) : CA ES G H D t d d d    4.9 ( 0.3)  1st course : t1 CA ES G H D d d   4.9 ( 0.3) 3 160 85 . 0 84 . 0 ) 3 . 0 84 . 5 ( 8 . 3 9 . 4  x x t1= 3.64 mm

1stshell course yang dipakai 8mm.

 2nd course : Hd = HL– h1 = 5.84 -1.52 = 4.32 2ndcourse : t2 CA ES G H D d d    4.9 ( 0.3) 3 160 85 . 0 84 . 0 ) 3 . 0 32 . 4 ( 8 . 3 9 . 4  x x t2= 3.47 mm

2ndshell course yang dipakai 8mm.

 3rd course : Hd = HL– h1– h2= 5.84 -1.52 – 1.52 = 2.8 3rdcourse : t3 CA ES G H D d d    4.9 ( 0.3) 3 160 85 . 0 84 . 0 ) 3 . 0 8 . 2 ( 8 . 3 9 . 4  x x t3= 3.29 mm

3rdshell course yang dipakai 6 mm.

 4th course : Hd = HL– h1– h2– h3= 5.84 -1.52 – 1.52 – 1.52 = 1.28 4thcourse: t4 CA ES G H D d d    4.9 ( 0.3) 3 160 85 . 0 84 . 0 ) 3 . 0 28 . 1 ( 8 . 3 9 . 4  x x

(5)

t4= 3.11

4thshell course yang dipakai 6 mm.

Disini kita menggunakan tebal minimum plat A 36 sebesar 6 mm sesuai standart di pasaran.

b. Berdasarkan hydrotest yaitu kondisi dimana tanki berisi air, dihitung menggunakan persamaan (2.7) : t t t S H D t  4.9 ( 0.3)  1st course : t1 t t S H D( 0.3) 9 . 4   171 ) 3 . 0 80 . 5 ( 8 . 3 9 . 4   x t1= 0,50 mm

1stshell course yang dipakai 8mm.

 2nd course Ht = H - hl = 6.00 -1.52 = 4.48 2ndcourse : t2 t t S H D( 0.3) 9 . 4   171 ) 3 . 0 48 . 4 ( 8 . 3 9 . 4   x t2= 0.46 mm

2ndshell course yang dipakai 8 mm.

 3rd course Ht = H - hl - h2= 6.00 -1.52 – 1.52= 2.96 3rdcourse : t3 t t S H D( 0.3) 93 . 4   171 ) 3 . 0 96 . 2 ( 8 . 3 9 . 4   x t3= 0.30mm

(6)

 4th course Ht = H - hl - h2= 6.00 -1.52 – 1.52 – 1.52 = 1.49 4thcourse : t4 t t S H D( 0.3) 9 . 4   171 ) 3 . 0 49 . 1 ( 8 . 3 9 . 4   x t4= 0.12 mm 4thshell course yang dipakai 6 mm.

Dari hasil kedua perhitungan diatas diambil tebal plat yang paling besar nilainya untuk tebal pelat dinding yang akan digunakan yaitu :

1stcourse : t1= 8 mm 2ndcourse : t2= 8 mm 3rdcourse : t3= 6 mm 4thcourse : t4= 6 mm

Table 3.1. Berat total Shell Plate (Wshe)

N0. Description Nom.Thk mm Width mm Cicumferencial

mm Surfacearea m² Weight kg 1 Course #1 8 1524.0 11957.1 18.2 1144.4 2 Course #2 8 1524.0 11957.1 18.2 1144.4 3 Course #3 6 1524.0 11950.8 18.2 857.8 4 Course #4 6 1524.0 11950.8 18.2 857.8 Total 6096.0 72.8 4004.4

(7)

3.3. Perhitungan Top Angel

Diameter tangki yang direncanakan sebesar 3.8 m kurang dari 11m maka digunakan profil siku untuk top angel tidak kurang dari 51x51x4.8 mm sesuai dengan yang diisyaratkan API Std 650 Pasal 3.1.5.9.e, dimana yang dipilih profil siku L 50x50x6mm.

Radius dari top angel = 1974 mm Berat per unit = 4.43 kg

Minimum panjang dari diameter tanki dari top angel Lg Lg = 2ΠR , maka :

Lg = 2 x 3.14 x 1974 = 12,397 mm Estimasi berat top angel keseluruhan :

Lg /1000 x berat top angel per unit = 12,397 / 1000 x 4,43 = 54.92 kg/m

3.4. Perhitungan Ketebalan Pelat Dasar Tanki (Bottom and Annular Plate) Untuk tebal minimum Bottom Plate diambil 6 mm sesuai API 650 3.4.1, sedangkan untuk tebal annular plate tebal minimum pelatnya ditentukan menggunakan API STD 650 Tabel 3.1 dengan dua parameter yang harus diketahui yaitu :

a. Tebal shell course yang pertama, t = 8 mm

b. Hydrostatic test stress pada shell course pertama :

mm x S H D t t 60 . 0 171 ) 3 . 0 84 . 5 ( 8 . 3 9 . 4 ) 3 . 0 ( 9 . 4    

(8)

Dari Tabel 3.1. (pada kolom ≤ 190 MPa) didapat tb = 6 mm atau ¼ inc =

6.35, maka :

tb = 6.35 mm

CA = 3 mm +

tb min = 9.35 mm

jadi tebal minimum bottom dan annular plate yang digunakan adalah 9.5 mm. ODbtm= 4500 m  Rb (Radius of bottom) = 2250

Bottom plate slope  = 0.48 ͦ

Estimasi berat bottom plate : Wb = Π x Rb² x t x p : cos 0.48

= 3.14 x 2250² x 9.5 x 7.85E-06 : cos 0.48 =1,185.50 kg

3.5. Perhitungan Intermediate Wind Girder

Mencari tinggi maximum dari unstiffener shell, H1 dengan tuniform= ttop course,

dimana tebal minimal shell yaitu 6 mm sesuai dengan yang diisyaratkan API Std 650 Pasal 3.9.3.1 maka : H1= 9.47 ( )3 D t t = )3  8 . 3 6 ( 6 47 . 9 x 9.47 x 6 x 1.98 = 112.73 m = 112,730 mm

Pemeriksaan perlu atau tidaknya menggunakan Intermediate Wind Girder , dimana hasil perhitungan tinggi dari transformed shell diperlihatkan dalam Tabel 4.2. di bawah ini :

(9)

5 ) (

t

t

W

actual uniform trW HE = ∑Wtr

Table 3.2. Perhitungan tinggi dari transformed shell

∑Wtr = 9304.9 mm

Dari hasil perhitungan diatas didapat HE = 9304.9 mm < H1= 112.730 mm, maka tidak diwajibkan memasang Intermediate Wind Girder.

Minimum section modulus dari intermediate wind girder yang diwajibkan ditetapkan dengan persamaan (2.5) sebagai berikut :

Z = D²H1/17 (2.5) 17 ) 73 . 112 ( 8 . 3 2  Z =95.75 m³ = 9,575 cm³ Shell plate course W (mm) Tuniform Tactual HE (mm) 1st 1524 8 6 3,128.47 2nd 1524 8 6 3,128.47 3rd 1524 6 6 1,524.0 4th 1524 6 6 1,524.0

(10)

3.6. Perhitungan Atap (Roof)

Tipe atap yang digunakan yaitu supported cone roof yang terdiri dari pelat atap, rafter, dan kolom. Dengan slope atap 1 : 12 maka α = 4.76°. Corrosion

allowance yang diberikan untuk pelat atap sebesar 3.00 mm.

Tebal roof = 6mm R = 1974 mm Ɵ = 4.76 ͦ

Maka

Rdev= R : cos Ɵ = 1974 : cos 4.76 = 1981 mm Ddev= 2.R =2 x 1981 = 3962 mm

Cr = 2Πr

= 3.14 x 1974² mm= 12,397 mm ß = 2 x Cr : Ddev

= 2 x 12,397 : 3962 = 6.26 rad ( 358 ͦ )

Y = 360 – 358 = 2 ͦ Gambar 3.2 perhitungan Roof A = ( ß : 360) x Π : 4 x 3.962² mm

= (358 : 360 ) x 3.14 : 4 x 3.962² mm = 12,254,035 mm

Berat Roof Wr = A x t x p

= 12,254,035 x 6 x 7.85E-06 = 577 kg dimana : p = 7.85E-06 kg/mm² (density stell A 36)

(11)

Total berat roof = Wr + W weld = 577 + 11.40 = 588 kg

3.6.1 Menentukan ketebalan Roof Plate

Ketebalan Roof Plate : t inch 4.76mm 16 3   CA = 1.00 mm + tmin= 5.76 mm ~ 6 mm

Jadi tebal minimum roof plate yang digunakan adalah 6.00 mm.

3.6.2 Design Pembebanan Roof Plate

Beban yang diterima oleh atap terdiri dari :

Beban hidup ( Wl) : 25 lb/ft² = 122 kg/m² ( API 650 pasal 3.10.2.1 ) Beban mati Wd= Wr : A = 577 : 11.34 = 50.88 kg/m²

dimana : A = Π : 4 x D² = 3.14 /4 x 3.8² = 11.34 m² Total roof load Wt = Wl+ Wd= 122.1 + 50.88 = 172.98 kg/m²

3.6.3 Perhitungan Rafter

Rafter terbuat dari profil baja yang merupakan rangka atap tangki. Rafter

harus diatur sedemikian hingga pada outer ring jarak rafter tidak lebih dari 2π m (6.28 m), Rafter yang digunakan profil baja C 100 x 50 x 5 mm.

Design live load rafter (Wl) = 122 kg/m²

Design live load rafter Wd = 89.60 kg/m²

Wddidapat dari berat roof + berat nozzle roof dan platform: penampang (A). 588 kg + 504 kg : (12,254,035 : 1,000,000 m²) = 1092 : 12.25= 89.14 kg/m² Total Rafter load Wt = Wl+ Wd= 122.1 + 89.14 = 211.24 kg/m²

(12)

Material Rafter A 36

Minimum yield stress , Fy = 36,000 PSI ( 2530.8 kg/cm² )

Allowable bending stress, σb = 0.66 x Fy = 0.66 x 2530.8 = 1670.3 kg/cm² Allowable comp. stress, σc = 0.6 x Fy = 0.6 x 2530.8 = 1518.5 kg/cm² Rafter size 100 x 50 x 5 mm

Weight per unit length ( Wr) = 9.36 kg/m

Dimana Wr' = Wr : cos Ɵ = 9.36 : 4.76 = 9.33 kg/m

Section modulus Z = 23.76 cm³ Cross section area A = 10,84 cm² Weight of center drum (Wcd) = 20 kg

Inside radius of tank, r = 2000 mm

Inside radius of center drum, rd= 261.5 mm

Thikness roof = 6 mm

Rafter shell inner spacing dari titik tengah tanki berdasarkan API Std 650

Pasal 3.10.4.4 sebesar 1.7m (1700 mm) dan rafter shell outer spacing (I) dari dalam tanki tidak lebih dari 0.6 Π m ( 1.88 m).

Jumlah rafter yang digunakan 12 batang.

n = 2 x Π x r : I = 2 x 3.14 x 2000 : 1885 = 7 Nos  digunakan 12 Nos

inner spacing ( Is ) = 2Π x 262 :12 =137 mm outer spacing ( Os ) = 2Π x 2000 : 12 = 1047 mm

Jarak antara rafter 1.7 7 8 . 3     n D a m= 1.7 m ≤ 0.6 Π m (1.8 m) (OK)

(13)

RB B RA A F2 F1 w1 w2 L1 = 3188.5 mm L2 = 261.5 mm L = 3450 mm α = 30

Beban dari tiap rafter : Gambar 3.3 perhitungan Rafter a. Beban dari roof + rafter

W1 = ( 2Π x L2x Wt) : n + 9.36

= (2 x 3.14 x 0.26 x 211 ) : 12 +9.36 = 38.07 kg/m b. Beban dari roof

W2 = ( 2Π x L1x Wt) : n

= (2 x 3.14 x 3.18 x 211 ) : 12 = 351.15 kg/m

Gambar 3.4 perhitungan center ring

Beban center ring dan crown plate :

(14)

Pembagian beban :  F1= W1x L1= 38 x 3.19 = 121.22 kg  F2= W2x L1: 2= 351 x 3.19: 2 = 559.85 kg  Σ MB= 0 0 2 3 2 2 1 1 1    L F H F RAL RA= 1 1 2 1 1 ) 1 3 2 2 ( L L F L F   kg x F F 84 . 433 23 . 373 61 . 60 3 85 . 559 2 2 22 . 121 3 2 2 2 1         Fy = 0 RA + RB – F1 – F2 = 0 RB = F1 +F2– RA = 121.22 + 559.85 – 433.84 = 247.23 kg 3.6.4 Perhitungan Kolom Data-data : D = 3800 mm Ri = 1900 mm H = 6000 mm Ɵ = 4.76 ͦ

Center column H – 150 x150 x 7/10 (asumsi)

Berat per unit length ( W) = 31.5 kg/m Radius ( r ) = 37.5 mm

(15)

Minimum yield stress , Fy = 36,000 PSI ( 2530.8 kg/cm² ) Modulus Elastisitas E = 3E+07 PSI

Perhitungan panjang dan beban pada pusat column :  Height of center column, L = H + (Ri .Tan Ɵ)

= 6000 + (1900 x tan 4.76 ) = 6158 mm  F = n x RB + F3= 12 x 247.23 + 64.84 = 3,031.60 kg

Untuk mengetahui tegangan yang diijinkan sesuai API Std 650 Pasal 3.10.3.4 pada kolom yang digunakan untuk tanki penyimpanan :

Maksimum ratio L : r tidak lebih dari 180 Ratio L : r = 6158 : 38 = 164.22 Cc = Fy E 2 2 = 128.19 36000 07 3 14 . 3 2 2   E x x

Untuk L : r tidak lebih dari Cc :

Fa =                        48 . 1 200 45 . 242 6 . 1 ) 48 . 1 : 45 . 242 ( 23 29500000 14 . 3 12 200 6 . 1 ) : ( 23 12 2 2 2 2 x x x r L r L xE x = 7231.76 psi (508.39 kg/cm²) dimana : L = 242.45 inc =6,158 mm r = 1.48 inc = 37.59 mm

maka tegangan tekanan sebenarnya pada center column : f = { f + (L x W) } : A

(16)

3.7 Pemeriksaan Terhadap Uplift

Pada API Std 650 Appendix F ditentukan bahwa harus dilakukan pemeriksaan pada daerah pertemuan antara bagian shell, roof, dan top angle. Tekanan internal dapat dihitung menggunakan persamaan (2.12) dibawah ini:

  

h t D A P 1.1 2tan 0.08

Digunakan profil siku L 50 x 50 x 6 mm untuk top angle diperoleh data

Gambar 3.5 perhitungan compression Rings sebagai berikut :

Rc = 1900 mm th = 6 mm

Ø = 4 76° ta = 9 mm

tc = 6 mm

A1 ( cross section of angle ) = 11.40 cm²

A2 ( cross section area of shell ) Wc = 0.6  (Rc x tc)

= 0.6 x(1900 x 6) = 64.06 mm = 6.4 cm² A3 ( cross section area of roof ) Wh x th = 11.12 x 0.6 = 6.67 cm²

(17)

Dimana Wh adalah nilai minimum roof : mm R R 22,896.49 76 . 4 sin 1900 sin 0 2

  Wh = 0.3 x(R2x th) = 0.3 x( 22,896.49 x 6 ) =111.19 mm Nilai A = A1 + A2 +A3 = 11.40 + 6.4 + 6.67 = 24.47 cm² Internal Pressure uplift :

  

h t D A P 1.1 2tan 0.08

 



h t P 0.08 8 . 3 76 . 4 tan 2447 1 . 1 2   =15.52 + 0.48 = 16 kPa

Tekanan uplift tanki 16 kPa < 18 kPa tekanan uplift tanki dari berdasarkan API STD 650, maka tangki aman sehingga tidak perlu diberi angker.

3.8 Perhitungan Stabilitas Terhadap Beban Angin

a. Berdasarkan API Standart 650, Pasal 3.11.

Beban berdasarkan kecepatan angin V = 100 mil/jam menurut API Std 650

8thEdition Pasal 3.11.1, adalah :

Beban angin

Ps = 0.86 kPa (88 kg/m² = 880 N/m²) → untuk permukaan selinder Pc = 0.72 kPa (73 kg/m² = 730 kg/m²) → untuk permukaan kerucut

(18)

Gambar 3.6 Overturning akibat beban angin

Design wind Pressure :

Untuk silinder Pds= f x Ps = 0.16 x 880 = 140.80 N/m² (14.08 kg/m²) Untuk kerucut Pdc= f x Pc = 0.16 x 730 = 116.80 N/m² (11.68 kg/m²) Keterangan : HT = 6000 mm OD = 3800 mm Ɵ = 4.76 ͦ Hr = 158 mm

Projection area tank :

a. Pada shell : As = OD x Hs = 3800 x 6 = 22,800 mm² = 22.88 m² b. Pada roof : Ar = OD x Hr : 2 = 3800 x 0,158 :2 = 300.20 mm² = 0.30 m² Beban angin : a. Pada shell : Fs = Pds x As = 14.08 x 22.88 = 322.15 kg/m²

(19)

b. Pada roof :

Fr = Pdc x Ar = 11.68 x 0.30 = 3.5 kg

Total wind load : Fw = Fs + Fr = 322.15 + 3.5 = 325.65 kg/m² Dari dua perhitungan diatas diambil momen terbesar yaitu : M = (F x HT) + Fr (HT + Hr : 3)

= (325.65 x 6) + 3.5(6 + 0.15 : 3) = 1953.90 + 7 = 1960.90 kg/m² Pemeriksaan terhadap stability for overtuning akibat beban angin : Wshell = 4004 kg/m²

Wroof = 172.36 kg /m²

Wrafter = 211.70 kg /m²

Wtop angle = 54.92 kg /m²

Jadi Wt = Wshell+ Wroof + Wrafter+ Wtop angle

= 4004 + 172.36 + 211.70 + 54.92 = 4,442.98 kg/m² Momen tahanan dicari menggunakan pers. (2.9) sebagai berikut :

2 / 77 . 5627 2 8 . 3 98 . 4442 3 2 ) 2 ( 3 2 m kg x WtD M         1960.90 Kg/m² ≤ 5627.77 kg/m² (OK) Maka tangki aman tidak perlu diangker.

(20)

3.9 Perhitungan Stabilitas Terhadap Beban Gempa (API Std 650)

1. Terhadap momen guling (overturning moment) Koefisien zona gempa : 2, dari table E-1 didapatkan : Z = 0.08

Imfortance factor : I = 1

Latera force coefficient : C1= 12 Keterangan : H = 6000 mm OD = 3800 mm Ɵ = 4.76 ͦ Hr = 158 mm tb = 6 mm

Ws ( berat shell tank) = 4004 kg Wr (berat roof tank) = 577 kg Faktor D : H = 3.8 : 6 = 0.63

Dengan menggunakan gambar 2.7 didapat nilai k = 0.578, maka natural

period first sloshing, T dapat dicari menggunakan persamaan sebagai berikut :

ik x

D k

T  ( 0.5)1.81 0.578(3.80.5)2.04det

Untuk nilai S diambil sebesar 1.5 dapat dilihat dalam Tabel E-2 dimana tipe tanah belum diketahui.

Apabila : 55 . 0 04 . 2 5 . 1 75 . 0 75 . 0 5 . 4 1     x T S makaC T

(21)

35 . 1 04 . 2 5 . 1 75 . 3 755 . 3 5 . 4 222   x T S makaC T

Untuk menentukan nilai W1X1 dan W2X2 menggunakan gambar 2.8 dan gambar 2.9, dimana nili D/H=0.63 dan WT= π: 4(D²) x HLx p x G

= 3.14 x 4 x 3.8² x 5.8 x 1000 x 0.84 = 55,226.07 kg Maka didapat : kg x W W W T 42 . 494 , 47 07 . 226 , 55 86 . 0 86 . 0 1 1     kg x W W W T 91 . 828 07 . 226 , 55 15 . 0 15 . 0 2 2     m x X H X 58 . 2 6 43 . 0 43 . 0 1 1     m x X H X 92 . 4 6 82 . 0 82 . 0 2 2    

Dengan menggunakan persamaan 2.13 dapat dihitung momen guling akibat gaya gempa pada bagian bawah dinding pelat sebagai berikut :

M = ZI(C1WsXs + C1WrHt + C1W1X1+ C2W2X2) M = 0.08 x 1.0x [(0.55x4004x3.03) +(0.55x577x6)

(0.55x47,494.42x2.58) +(1.35x828.91x4.92) = 533.81 + (1904) + (67,394.58) +(5,505.62) = 75,338.01 Kg-m = 738,813.5 N-m

2. Tahanan terhadap guling (resistence to overturning) Keteebalan bottom plate : tb= 6.35 mm

Minimum yield strength : Fby= 36,000 PSI (248 MPa)

Spesifik gravity cairan (solar) : G = 0.84

(22)

Batasan dari berat cairan yang digunakan untuk menahan uplift, 196GHD = 196 x 0.84 x 6 x 3.8

= 3,753.79 kg/m

Berat isi tangki untuk menahan overturning

GH F t wL 99b by 6 84 . 0 248 35 . 6 99x x x x wL  = 22,225.42 N/m = 2,266 kg/m = 2,266.36 kg/m < 3,753.79 kg/m (OK)

3. Tekanan Dinding (Shell Compression)

52 . 4998 8 . 3 14 . 3 345 577 4004      x D Wf Wr Ws wt  kg/m Jika, )] ( [(D2 wt wL M  785 . 0 721 . 0 )] 36 . 266 , 2 52 . 4998 ( 8 . 3 [( 75,388.01 2    Maka 1.2732 D M w bt     2 8 . 3 01 . 338 , 75 273 . 1 52 . 4998 x 11,633.16 kg/m

4. Maximum Allowable Shell Compression

Tebal bottom shell course tanpa CA : t = 6.35 mm

Maximum gaya tekan longitudinal pada dinding yang terjadi

MPa x t b fa 73.87 35 . 6 1000 16 . 633 , 11 1000    Jika, 2 2 t GHD < 44 44 8 . 1 35 . 6 8 . 3 6 84 . 0 2 2   x x

(23)

GH D t Fa 7.5 5 . 283   ) 6 84 . 0 ( 5 . 7 ) 8 . 3 5 . 2 ( ) 35 . 6 83 ( x x x

= 72.32 MPa < fa= 73.87 MPa (OK)

Periksa, Fa < 0.5Fty=0.5 x 248 = 124 MPa (OK)

Tangki stabil, dengan ketebalan bottom shell 6,35 mm ditambah corrosion

allowence 3 mm dan didapatkan tebal bottom shell 9 mm sudah dapat menahan

beban tanki.

3.10 Perhitungan Shell plate menggunakan diameter 1 m

Dengan kapasitas yang sama sebesar 70,000 liter kita ganti ukuran diameter menjadi 1 m dan tinggi 84 m, kita memakai pelat ukuran 6 m x 1.5 m, disini tanki dipasang vertical dengan menggunakan rumus perhitungan yang sama. Dengan ketinggian sekitar 84 m kita membutuhkan 14 tingkat susunan plat didapatkan data sebagai berikut :

(24)

1. Tebal pelat (shell) : 8.00 mm

2. Tebal roof shell : 6.00 mm 3. Tebal bottom plate : 9.50 mm

Secara aktual design tanki jenis ini tidak bisa digunakan selain kurang efektif juga lebih banyak material plat yang dipakai dan kurang ekonomis. Beban angin juga lebih besar akibat adanya defleksi pada dinding dan ketinggian tanki. Di bawah ini merupakan table dari tebal plat yang digunakan.

Table 3.3. Berat total Shell Plate (Wshe) diameter 1 m

N0. Description Nom.Thk mm Width mm Cicumferencial

mm Surfacearea m² Weight kg 1 Course #1 8 6000.0 3165.1 19.0 1192.6 2 Course #2 8 6000.0 3165.1 19.0 1192.6 3 Course #3 8 6000.0 3165.1 19.0 1192.6 4 Course #4 8 6000.0 3165.1 19.0 1192.6 5 Course #5 8 6000.0 3165.1 19.0 1192.6 6 Course #6 6 6000.0 3158.8 19.0 892.7 7 Course #7 6 6000.0 3158.8 19.0 892.7 8 Course #8 6 6000.0 3158.8 19.0 892.7 9 Course #9 6 6000.0 3158.8 19.0 892.7 10 Course #10 6 6000.0 3158.8 19.0 892.7 11 Course #11 4 6000.0 3152.6 18.9 890.9 12 Course #12 4 6000.0 3152.6 18.9 890.9 13 Course #13 4 6000.0 3152.6 18.9 890.9 14 Course #14 4 6000.0 3152.6 18.9 890.9 Total 48,000.0 265.4 11,317.4

(25)

Gambar

Gambar 3.1. Shell plate courses
Table 3.1. Berat total Shell Plate (Wshe)
Table 3.2. Perhitungan tinggi dari transformed shell
Gambar 3.4 perhitungan center ring
+5

Referensi

Dokumen terkait