• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PERKULIAHAN : ISU MUTAKHIR INDUSTRI PANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PERKULIAHAN : ISU MUTAKHIR INDUSTRI PANGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI

MAJOR TEKNOLOGI PANGAN; STRATA: MAGISTER PROFESIONAL (S2) RENCANA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : ISU MUTAKHIR INDUSTRI PANGAN Kode Mata Kuliah, SKS : TPG 506 /2 sks

Deskripsi Singkat : Kuliah ini membahas perkembangan-perkembangan mutakhir dalam teknologi dan industri pangan global dan dampaknya pada industri pangan di Indonesia. Isu yang akan dibahas meliputi perkembangan mutakhir teknologi pengolahan dan pengawetan pangan, keamanan dan regulasi pangan (internasional dan nasional), ketahanan pangan, isu lingkungan dan keberlanjutan, isu perubahan iklim, serta isu-isu mutakhir lainnya yang relevan.

Koordinator Mata Kuliah : Prof. Dr.Ir. Purwiyatno Hariyadi,MSc

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menganalisis secara kritis berbagai

perkembangan-perkembangan mutakhir dalam teknologi dan industri pangan; serta mampu mengikuti perkembangan isu mutakhir melalui sumber-sumber yang internet yang bisa dipercaya.

RENCANA PERKULIAHAN

Minggu Pokok Bahasan Pemberi Materi

1 Pendahuluan:

Arti strategis pangan bagi suatu bangsa dan serta berbagai perkembangan/trend dan isu pangan global lainnya

a. Membahas ttg arti penting/strategis pangan bagi suatu bangsa

b. Membahas consumer trend utama di berbagai industri; dan khususnya pangan

c. Perubahan dan perkembangan produk pangan, di internasional dan nasional

d. Perubahan dan perkembangan arti penting pangan (value of foods) dalam kehidupan, di berbagai negara (fast foods vs slow foods,

(2)

Minggu Pokok Bahasan Pemberi Materi organic foods, ethnic foods, local foods, dll).

2-3 Perkembangan teknologi pengawetan dan pengolahan pangan-1

• Prinsip dasar pengawetan dan pengolahan pangan

o Perkembangan proses termal menuju pengolahan aseptik, HTST dan UHT

o Perkembangan menuju teknik pemanasan modern (teknologi gelombang mikro dan ohmic)

a. Prinsip dasar proses pengawetan dan pengolahan pangan

b. Trend teknologi pengawetan dan pengolahan pangan

c. Fokus ke teknologi sterilisasi dan pasteurisasi pangan dan trend optimasi proses,

d. Optimasi proses pemanasan menuju aseptic processing, UHT dan UHT :

- Perkembangan mode pemanasan cepat (dengan gel mikro dan pemanasan ohmic)

PH

4 Perkembangan teknologi Pengolahan dan Pengawetan-2

o Perkembangan proses non-thermal (vs proses termal);

ƒ High Pressure Processing ƒ Pemunculan kembali

Teknologi Irradiasi (reemergence of Food Irradiation)

a. Trend perkembangan teknologi non-termal (vs proses termal)

- Prinsip teknologi tekanan (super) tinggi; keuntungan dan kerugian teknologi tekanan (super) tinggi, dan aplikasi teknologi tekanan (super) tinggi - Prinsip teknologi iradiasi; keuntungan

dan kerugian teknologi iradiasi, aplikasi teknologi iradiasi

- Teknologi iradiasi baru – pancaran elektron

PH

5 Perkembangan teknologi dan isu mutakhir tentang Keamanan Pangan dan Perdagangan Internasional, Bioterrorisme, termasuk pembahasan mengenai isu mutakhir tentang “tropical” fats & Oils: palm oils, trans fat, etc

a. Trend dan isu mutakhir keamanan pangan, beserta regulasinya di berbagai negara b. Perdagangan internasional dan peraturan

keamanan pangan

c. Isue keamanan pangan dan perdagangan yang perkaitan dengan trans fat, tropical fat,

khususnya minyak sawit– industri fats/oils utama Indonesia

d. Ekonomi keamanan pangan dalam perdagangan PH

(3)

Minggu Pokok Bahasan Pemberi Materi internasional

6 Perkembangan dan isu mutakhir lingkungan

industri pangan dan “climate change” a. Trend dan isu mutakhir lingkungan; termasuk “carbon-trade” yang relevan untuk industri pangan

b. Issue perubahan iklim (climate change) dan sistem industri pangan

Dosen Tamu

7 Perkembangan dan isu mutakhir tentang ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan

a. Pengertian ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan

b. Kondisi ketahanan, kemandirian, kedaulatan dan pengenakaragaman pangan,

c. Potensi dan permasalahan mengenai pangan lokal

d. Foods vs Fuels?

Dosen Tamu

8 Perkembangan dan isu mutakhir tentang

ketahanan gizi a. Kondisi ketahanan gizi nasional - Status gizi populasi (dengan pembahasan berdasarkan gender, kelompok umur, kelompok golongan pendapatan, dll)

- Status gizi pada kelompok rentan; khususnya ibu mengandung, ibu menyusi dan bayi

b. Peranan industri dalam pembangunan gizi nasional, dan berbagai isu mutakhir

- Isu tentang fortifikasi gizi - Isu tentang susu formula - Dll

Dosen Tamu

9-10-11-12 Presentasi & Diskusi Mahasiswa : mengenai Perkembangan teknologi dan isu mutakhir Industri Pangan

Presentasi trend mutakhir oleh mahasiswa (sesuai

dengan bidang minat/pekerjaannya) PH

13-14 Isu kotemporer/isu mutakhir pilihan mahasiswa (isu nano technology, nutrigenomic, dll) yang akan ditentukan berdasarkan kejadian dan minat mahasiswa

(4)

Daftar Pustaka:

1. Global Issues in Food Science and Technology. 2009. Carnova-Barbados, G., Mortiner, A., Lineback, D., Spiess, W., Buckle, K. And Colonna, P. Editors. Elsevier-Academic Press, Amsterdam.

2. Kinetics of Microbial Inactivation for Alternative Food Processing Technologies (http://www.unusualresearch.com/GovLab/FDA/ift/ift-pref.html)

3. Trends in Food Science & Technology (http://www.elsevier.com/wps/find/journaldescription.cws_home/601278/description) 4. Knowledge Center of the Institute of Food Technologists

(http://www.ift.org/Knowledge-Center/Read-IFT-Publications/Science-Reports/Expert-Reports/Emerging-Microbiological-Food-Safety-Issues/Next-Steps.aspx) 5. Science and Technology Resources of the Institute of Food Science and Technology

(http://www.ifst.org/science_technology_resources/)

6. World of Food Science (www.worldfoodscience.org). World of Food Science, published jointly IUFoST and its USA Adhering Body IFT, is intended for -and provides insight on- the global food industry and related fields. The purpose of World of Food Science is to inform the professional community of food scientists and technologists, and others worldwide who have interests in the promotion of a safe and sufficient food supply. Through timely news on business activities, regulatory measures, government policy updates, scientific advances, regional reports, product developments, consumer trends and international food science and technology events, the World of Food Science strives to keep its audiences abreast of advancements affecting this field.

7. European Food Safety Authority-EFSA (http://www.efsa.europa.eu/). The European Food Safety Authority (EFSA) is the keystone of European Union (EU) risk assessment regarding food and feed safety. In close collaboration with national authorities and in open consultation with its stakeholders, EFSA provides independent scientific advice and clear communication on existing and emerging risks. 8. US Food and Drug Administration (http://www.fda.gov/Food/default.htm). FDA is an agency within the Department of Health and

Human Services and consists of Centers and Offices, which are listed in menu at left. The FDA is responsible for protecting the public health by assuring the safety, efficacy, and security of human and veterinary drugs, biological products, medical devices, our nation’s food supply, cosmetics, and products that emit radiation, and by regulating the manufacture, marketing, and distribution of tobacco products. The FDA is also responsible for advancing the public health by helping to speed innovations that make medicines and foods more effective, safer, and more affordable; and helping the public get the accurate, science-based information they need to use medicines and foods, and to reduce tobacco use to improve health.

9. Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM RI (http://www.pom.go.id/). BPOM adalah Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang bertugas untuk melindungi masyarakat; dengan (i) Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar Internasional, (ii) Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Secara Konsisten, (iii) Mengoptimalkan Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan di Berbagai

(5)

Lini, (iv) memberdayakan Masyarakat Agar Mampu Melindungi Diri dari Obat dan Makanan yang Berisiko Terhadap Kesehatan, dan (v) Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization).

10. CODEX ALIMENTARIUS (http://www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp). The Codex Alimentarius Commission was created in 1963 by FAO and WHO to develop food standards, guidelines and related texts such as codes of practice under the Joint FAO/WHO Food Standards Programme. The main purposes of this Programme are protecting health of the consumers and ensuring fair trade practices in the food trade, and promoting coordination of all food standards work undertaken by international governmental and non-governmental organizations.

Tim Pengajar:

1. Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi 2. Dr Eko Hari Purnomo

Referensi

Dokumen terkait