• Tidak ada hasil yang ditemukan

S O S I O A K A D E M I K A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S O S I O A K A D E M I K A"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 1979-27439

Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan

S O S I O A K A D E M I K A

Vol. 12, No. 01, November 2019

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas Negeri Merangin

Ahmad Arpandi

Konsep Manajemen Pendidikan Islam Zarkoni

Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri 165/VI Desa Titian Teras Kabupaten Merangin

Asmaraniza

Penanaman Pendidikan Karakter dalam Diri Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 264/VI Bukit Bungkul II Kabupaten

Merangin Sri Zuwanti

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Penggunaan Metode Role Play pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 66/VI Jelatang I Kabupaten Merangin

Hirni

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 146/VI

Mentawak Kabupaten Merangin Erimai Sukmiati

Potensi dan Kontribusi Advokat dalam Penegakan Supremasi Hukum pada Perkara Perdata Pasca Lahirnya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat di

Tinjau Dari Hukum Islam M. Thoiyibi

Manajemen Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 1 Merangin

Muhammad Paryadi, Sahrina Sari, Lisa Kusmita, M. Nuklirullah, Saprudin, Ria Unzila, Muhammad Nuzli dan Masruri

Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 145/VI Salam Buku 1 Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin

Jamilah

Studi ‘Aql dalam Al-Quran (Ditinjau dari Pemikiran Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Mannar)

Hermanto

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Madrasah Maisah, Armida dan Edi Wardani

Diterbitkan oleh:

STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO-JAMBI

(2)

Vol. 12, No. 01, November 2019 ISSN: 1979-27439 Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan

S O S I O A K A D E M I K A

Penanggung Jawab

Ketua Yayasan Pendidikan Islam Syekh Maulana Qori Bangko M. Thoiyibi, S.Sos., M.H. (Ketua STAI Syekh Maulana Qori Bangko)

Dr. H. M. Joni, Lc., M.A (Wakil Ketua I STAI SMQ Bangko) Dr. H. Firdaus, M.A. (Wakil Ketua II STAI SMQ Bangko) Drs. Hamdan, M.Pd.I (Wakil Ketua III STAI SMQ Bangko)

Pimpinan Redaksi Masruri, S.Pd.I., M.Pd.I

Abdul Kholik, M.Fil.

Penyunting Pelaksana Ibrahim, S.Pd., M.Pd.I. Salahuddin, S.E., M.M. Habibah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Pelaksana Tata Usaha Muhammad Nuzli, S.Pd.I., M.Pd.

Ahmadi, S.Pd.I., M.M.

Alamat Redaksi

STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO

Jln. Prof. Muhammad Yamin SH, Pasar Atas Bangko-Jambi Telp. 0746- 3260012

(3)

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu iii

PENGANTAR REDAKSI Assalamu’alaikum Wr. Wb

Salah satu tujuan berdirinya STAI Syekh Maulana Qori sebagaimana secara eksplisit tercermin dalam Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 488 Tahun 2002 tentang status STAI Syekh Maulana Qori adalah untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan ini lebih lanjut di atur dalam Permendiknas nomor: 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala.

Dengan demikian, STAI Syekh Maulana Qori tidak hanya dituntut agar mengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu keislaman dan kemasyarakatan melalui kegiatan pembelajaran, penelitian, dan menyebarluaskannya. Berdasarkan amanat tersebut, pimpinan STAI Syekh Maulana Qori telah mengambil kebijakan yang mengarah kepada peningkatan mutu intelektual akademik dosen STAI Syekh Maulana Qori melalui penerbitan jurnal berkala ilmiah, dan untuk pengelolaannya diberikan pada Pusat Penelitian. Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan adalah salah satu jurnal ilmiah berkala, yang bertujuan pertama, untuk meningkatkan kemampuan akademik para dosen, karyawan, guru, ilmuan maupun cendekiawan dalam menulis karya ilmiah yang lebih baik sesuai dengan kaidah sistematika jurnal terakreditasi. Kedua, dapat menjadi wadah pembelajaran menulis bagi dosen-dosen pemula dan karyawan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam aspek keterampilan menulis ilmiah. Ketiga, menambah khazanah jurnal yang ada di lingkungan STAI Syekh Maulana Qori untuk pengembangan citra diri sebagai lembaga perguruan tinggi Islam yang ada di Provinsi Jambi.

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan ini diperuntukkan bagi “mahasiswa baru dan lama”, dosen, karyawan dan peminat informasi-informasi terapan maupun filosofis tentang pendidikan, sosial, bahasa serta budaya yang mengakar pada ilmu keislaman. Oleh karena itu fokus tulisannya lebih banyak menyentuh pada “Pendidikan Islam dalam arti luas dan persoalan sosial kemasyarakatan serta terdapat pula beberapa tulisan yang membahas tentang syari’ah sebagai salah satu keilmuan dalam Islam”.

Pada kesempatan ini tim redaksi mengucapkan alhamdulillahirobbil ‘alamin yang mana jurnal Sosio Akademika STAI SMQ Bangko telah berjalan pada tahun ke-12, seiring dengan ini diterbitkan pula jurnal Vol. 12, No. 01, November 2019. Yang merupakan semangat ke arah pengembangan yang lebih baik.

Saran dan masukan dari semua pihak sangat kami harapkan demi terwujudnya tujuan dan cita-cita mulia kita bersama. Semoga kita dapat berkarya lebih baik lagi di masa mendatang. Demi kemajuan civitas akademika STAI Syekh Maulana Qori.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

(4)

DAFTAR ISI

Tim Redaksi... i

Pengantar Redaksi ... ii

Daftar isi ... v

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika dalam

Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas Negeri Merangin

Ahmad Arpandi ... 1-22

Konsep Manajemen Pendidikan Islam

Zarkoni ... 23-44

Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri 165/VI Desa Titian Teras Kabupaten Merangin

Asmaraniza ... 45-58

Penanaman Pendidikan Karakter dalam Diri Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 264/VI Bukit Bungkul II Kabupaten Merangin

Sri Zuwanti ... 59-68

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Penggunaan Metode Role Play pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 66/VI Jelatang I Kabupaten Merangin

Hirni ... 69-78

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 146/VI Mentawak Kabupaten Merangin

Erimai Sukmiati ... 79-90

Potensi dan Kontribusi Advokat dalam Penegakan Supremasi Hukum pada Perkara Perdata Pasca Lahirnya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat di Tinjau Dari Hukum Islam

M. Thoiyibi... 91-108

Manajemen Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 1 Merangin

Muhammad Paryadi, Sahrina Sari, Lisa Kusmita, M. Nuklirullah, Saprudin, Ria

Unzila Muhammad Nuzli dan Masruri... 109-118

Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 145/VI Salam Buku 1 Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin

Jamilah ... 119-128 Studi ‘Aql dalam Al-Quran (Ditinjau dari Pemikiran Muhammad Abduh dalam

Tafsir Al-Mannar)

Hermanto ... 129-136

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Madrasah

(5)

79

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR NEGERI 146/VI MENTAWAK KABUPATEN MERANGIN

ERIMAI SUKMIATI

Guru Sekolah Dasar Negeri 146/VI Mentawak ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran terpadu terhadap keterhubungan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Model pembelajaran terpadu merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori dan menggabungkan beberapa konsep melalui mencari keterhubungan antara konsep satu dengan yang lain, tidak terkecuali implikasi pengalaman belajar dalam masyarakat. Penggunaan model pembelajaran terpadu diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa yang pada kondisi awal yang masih kurang dan masih banyak belum tuntas belajarnya pada hasil Ulangan Tengah Semester pada observasi awal. Pembelajaran terpadu dapat diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), karena pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang menyeluruh sehingga mudah untuk dipahami oleh siswa. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga yang cerdas, terampil dan berpengetahuan luas yang setia pada bangsa dan Negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD45. Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka hasil penelitian ini adalah bahwa terjadi peningkatan keaktifan yang signifikan dari pada kondisi awal. Kondisi awal yang menghasilkan keaktifan yang tinggi yang sedikit diperbaiki dengan adanya tindakan yang dilakukan Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran terpadu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Terpadu dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu memberi dampak pada lembaga pendidikan salah satunya, di mana lembaga pendidikan dituntut untuk dapat menyelenggarakan proses pendidikan secara optimal dan aktif sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan itu sendiri.

(6)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

Peningkatan kualitas dan mutu pendidikan yang baik diharapkan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang mempunyai daya saing tinggi untuk menghadapi ketatnya tantangan dan persaingan di dunia kerja. Oleh sebab itu, perbaikan-perbaikan yang membangun di bidang pendidikan harus terus dilaksanakan guna mencapai kualitas dan mutu pendidikan yang sesuai dengan harapan.

Upaya melakukan perbaikan di bidang pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, salah satunya yaitu guru. Sebagaimana dijelaskan oleh Oemar Hamalik (1991 : 44) yang mengatakan bahwa “Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada para siswa”. Guru harus dapat melakukan suatu inovasi yang menyangkut tugasnya sebagai pendidik yang berkaitan dengan tugas mengajar siswa. Inovasi-inovasi yang dilakukan guru dalam tugasnya sebagai pendidik diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Mengingat bahwa guru juga memberi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Hamzah B. Uno (2008 :17) bahwa “Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh peserta didiknya”. Oleh karena itu perubahan-perubahan berkaitan dengan tugas mengajar guru harus selalu ditingkatkan. Salah satu cara yang dapat ditempuh berkaitan dengan inovasi tugas mengajar guru adalah guru hendaknya mempunyai kemampuan dalam mengembangkan metode mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai sebagaimana mestinya .

Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud menggunakan model pembelajaran terpadu. Model ini dipilih karena melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Sehingga Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik.

Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti dengan mengadakan tes kemampuan awal dan wawancara dengan guru IPA kelas V, maka penelitian ini akan dilaksanakan di kelas Sekolah Dasar Negeri 146/VI Mentawak Kabupaten Merangin. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), peneliti bermaksud menerapkan model pembelajaran terpadu pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 146/VI Mentawak Kabupaten Merangin. Model ini diterapkan agar dapat membantu guru khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu agar penyajian bahan ajar IPA tidak lagi terbatas hanya ceramah dan membaca isi buku, sehingga diharapkan siswa tidak lagi merasa bosan dan jenuh dengan materi pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti

(7)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu 81

terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 146/VI Mentawak Kabupaten Merangin”.

PEMBAHASAN

A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar

Menurut J. Gino (2000: 6) mengatakan bahwa belajar diartikan sebagai proses tingkah laku dalam arti luas yang diubah melalui praktik atau latihan, “Learning is a process which behavior (in the broader sense) is originated through practice or training”. Di samping itu J. Gino juga mengatakan bahwa, “belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.” (J. Gino, 2000 :6). Sedangkan Cronbach dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002 :12) berpendapat“Learning is shown by change in behavior as a result of experience”, yang artinya belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Jadi belajar menurut penulis adalah perubahan perilaku akibat pengalaman.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi guna mencapai tujuan pembelajaran”. (Oemar Hamalik, 1995 : 57). Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self-instruction dan external self-instruction. Pembelajaran yang external datangnya dari guru yang disebut “teaching” atau pengajaran.

Dalam pembelajaran yang bersifat external prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip- prinsip pembelajaran. Sesuatu yang dikatakan prinsip biasanya berupa ketentuan dasar yang bila dilakukan secara konsisten, sesuatu itu akan efektif atau mendeskripsikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan kondusif agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku si belajar (behavioristik). Tujuan (goals) pembelajaran adalah “rumusan yang luas mengenai hasil- hasil pendidikan yang diinginkan.

Di dalamnya mengandung tujuan yang menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalaman belajar.” (Oemar Hamalik, 1995: 76).Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan suatu strategi yang diyakini efektivitasnya. Penerapan strategi pembelajaran tidak asal memilih tetapi, seorang guru perlu memilih suatu model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang sesuai dengan teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan model mengajar. Jadi dapat disimpulkan pembelajaran menurut

(8)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

penulis adalah siasat, strategi guru agar peserta didik mau belajar dan mau memahami subyek belajar sehingga peserta didik mengalami perubahan perilaku akibat pengalaman dari pembelajaran tersebut.

B. Tinjauan Umum tentang Model Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar-mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.”(tim pengembang PGSD,2001:6) Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep lain yang sudah mereka hadapi. Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai: 1) Pembelajaran yang beranjak dari satu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya, 2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak, 3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara silmutan,4) Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna. (Tim Pengembang PGSD, 2001:8) . Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Sebagai suatu proses pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) berpusat pada anak ( child centered); 2) memberikan pengalaman langsung pada anak; 3) pemisahan antar bidang studi tidak begitu jelas; 4) menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran; 5) bersifat luwes; 6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.( tim pengembang PGSD,2001:8)

Tujuan Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa juga dapat: 1) meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajari secara lebih bermakna. 2) mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi. 3) menumbuh-kembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan. 4) menumbuh-kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain. 5) meningkatkan gairah dalam belajar. 6) memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan.

Model-Model Pembelajaran Terpadu

Di dalam praktiknya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara guru melaksanakan pembelajaran terpadu. Hal ini mengakibatkan terdapatnya beraneka macam bentuk pelaksanaan pembelajaran terpadu. Ada 3 model pembelajaran terpadu, yaitu : model keterhubungan (connected), model jaring

(9)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu 83

laba-laba (webbed), model perpaduan (integrated). Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: 1) model keterhubungan (connected) Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang dengan sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester/catur wulan dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester/catur wulan berikutnya, dalam satu bidang studi. 2) model jaring laba-laba (webbed) Merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.

Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu, tema bisa ditetapkan dengan negosiasi antara guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. 3) model perpaduan (integrated) Merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. (http://anwarholil.blogspot.com/2019/04/10 model- model-pembelajaran-terpadu.html).

Berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing model pembelajaran tersebut, maka model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model keterhubungan, karena model terhubung ini penekanannya terletak pada perlu adanya integrasi antar bidang studi itu sendiri. Selain itu model terhubung ini juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan lain, tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester berikutnya.

C. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru.

Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru

(10)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Sifat-sifat Motivasi

Berdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumah tentang soal-soal matematika, bertujuan untuk memahami konsep-konsep matematika melalui penyelesaian soal-soal itu, bukan karena takut kepada guru atau ingin mendapat pujian dari guru.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu. Misalnya siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak dipatuhi guru akan memarahinya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Di dalam kehidupan sehari-hari motivasi banyak dipelajari, termasuk motivasi dalam belajar. Oleh karena itu motivasi belajar dapat timbul tenggelam atau berubah, disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:

a) Cita-cita atau Aspirasi

Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.

(11)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu 85

b) Kemampuan Belajar

Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.

c) Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis.

d) Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bagi guru hal ini penting, karena guru terlibat langsung dalam pembelajaran siswa. Guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk memotivasi belajar siswa.

4. Upaya Untuk Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk siswa. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku siswa. Ada tiga komponen dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.

Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Ada beberapa upaya motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:

a) Memberi Angka

Angka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang. Angka ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.

b) Hadiah

Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua, atau tiga dari anak didik lainnya. Pemberian hadiah bisa juga diberikan dalam bentuk beasiswa atau dalam bentuk lain seperti alat tulis. Dengan cara itu anak didik akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.

(12)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

c) Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak didik telah terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Selanjutnya, setiap anak didik sebagai individu melibatkan diri mereka masing-masing ke dalam aktivitas belajar.

d) Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

e) Memberi Ulangan

Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Namun demikian, ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap hari dengan tidak terprogram, akan membosankan anak didik. Oleh karena itu, ulangan akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis.

f) Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada semester atau catur wulan berikutnya.

g) Pujian

Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan begitu anak didik tidak antipati terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi.

h) Hukuman

Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.

(13)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu 87

Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif dimaksud di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. Akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya di hari mendatang. Oleh karena itu, hukuman hanya diberikan oleh guru dalam konteks mendidik seperti memberikan hukuman berupa membersihkan kelas, menyiangi rumput di halaman sekolah, membuat resume atau ringkasan, atau apa saja dengan tujuan mendidik.

TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR 1. Pengertian Prestasi Belajar

Kegiatan belajar mengajar erat kaitannya dengan prestasi belajar, karena hasil dari usaha belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk prestasi. Sebagaimana diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2005:102) menyatakan bahwa: “Prestasi belajar dapat disebut juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai dalam periode tertentu”.

Zainal Arifin (1990:2) menjelaskan bahwa fungsi utama prestasi belajar adalah: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prestasi belajar, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha belajar yang dilakukan oleh siswa termasuk di dalamnya penguasaan pengetahuan maupun ketrampilan, selanjutnya prestasi belajar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai dalam periode tertentu.

2. Alat Penilaian Prestasi Belajar

Menurut Nana Sudjana (2005: 5)“ Dari segi alatnya penilaian prestasi belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tes dan non tes” .Untuk jenis kategori tes dapat berupa tes tulisan dan tes lisan sedangkan untuk non tes dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll ”. Dari pendapat pakar ahli di atas dapat disimpulkan bahwa alat ukur prestasi belajar dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes dan non tes. Kedua jenis kategori penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengukur seberapa keberhasilan

(14)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

proses pembelajaran. Pembuatan alat penilaian ini tergantung pada aspek yang mau dinilai untuk aspek kognitif menggunakan tes sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor dapat menggunakan alat non tes.

SIMPULAN

Pembelajaran Terpadu dapat dilihat sebagai: 1) Pembelajaran yang beranjak dari satu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya, 2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak, 3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara silmutan,4) Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar antara seorang guru dan siswanya, kemudian Di dalam motivasi belajar setiap individu bisa jadi tidaklah sama. Kita harus mengetahui arti motivasi itu sendiri, agar kita dapat memahami arti dari motivasi itu sendiri dan dapat melaksanakannya ke dalam kehidupan kita. Jenis motivasi seperti apa yang dibutuhkan untuk membangkitkan agar siswa termotivasi. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berasal dari dalam diri antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar di antaranya adalah faktor metode pembelajaran dan faktor lingkungan. Bila faktor lingkungan dalam keadaan baik maka akan berdampak baik pula terhadap siswa dan sebaliknya jika lingkungan sekitar tidak baik maka akan berpengaruh negatif dan kita sebagai calon guru harus tahu upaya apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Jika semua dapat teratasi maka kita siap untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Setelah mengetahui arti penting motivasi bagi siswa dan juga guru, maka di harapkan bagi guru agar selalu menjaga motivasi belajar siswanya. Guru juga harus paham akan kebutuhan motivasi anak didiknya. Karena motivasi yang dibutuhkan masing-masing siswa itu berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Hamzah B. Uno. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara J. Gino. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Surakarta: UNS Press

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

(15)

Erimai Sukmiati Penerapan Model Pembelajaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu 89

Oemar Hamalik. 1995. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara. .1991. Pendidikan Guru Konsep dan Strategi. Bandung: Mandar Maju.

Tim pengembang PGSD. 2001.metode pembelajaran terpadu. Bandung.cv maulana

Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

(http://anwarholil.blogspot.com/2019/04/10 model- model-pembelajaran-terpadu.html).

(16)
(17)

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/November 2019

154 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-18.mu

PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL Ketentuan Umum

1. Artikel harus merupakan produk ilmiah orisinil dan belum pernah dipublikasikan di media dan terbitan manapun,

2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia baku (atau bahasa asing) dengan ragam tulisan ilmiah atau ilmiah populer, tetapi bukan ragam komunikasi lisan, 3. Panjang tulisan antara 15-25 halaman kwarto atau A4 dengan satu spasi, 4. Artikel dikirimkan melalui akun penulis yang dapat didaftarkan di

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/pendaftaran.mu

Hak penulis yang diterbitkan Jurnal Sosio Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko adalah:

1. Mendapat rekomendasi untuk penerbitan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko,

2. Penulis artikel mendapatkan hard copy sebanyak 2 (dua) eksemplar. Petunjuk Teknis

1. Judul:

a. Informatif mencerminkan isi artikel

b. Maksimum 12 kata (Bahasa Indonesia) atau 10 kata (Bahasa Inggris) c. Memuat variabel atau konsep yang dicakup dalam artikel

d. Tidak ada singkatan

e. Tidak menggunakan kata-kata klise

2. Penulis, yaitu: nama penulis diketik tanpa mencantumkan gelar kesarjanaan dan gelar lainnya, dan ditambah dengan pekerjaan dengan jelas

3. Abstrak:

a. Abstrak ringkas dan padat (dalam 1 alinea) tentang ide-ide yang paling penting

b. Abstrak memuat:

1) Masalah dan/atau tujuan penelitian 2) Prosedur penelitian

3) Ringkasan hasil penelitian 4) Simpulan

c. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris untuk bisa diakses sehingga memperoleh peluang untuk disitasi

d. Menurut Undang-undang tentang Bahasa, abstrak juga harus ditulis dalam bahasa Indonesia

e. Abstrak memuat 50-250 kata 4. Kata Kunci:

a. Kata kunci memuat kata-kata konseptual, b. Jumlah kata kunci sekitar maksimal 5 kata, c. Dapat berbentuk kata maupun prase. 5. Pendahuluan

a. Biasanya tidak diberi judul b. Memuat:

(18)

2) Landasan teori (jika diperlukan),

3) Hasil kajian pustaka yang menunjukkan adanya kesenjangan temuan penelitian,

4) Wawasan rencana pemecahan masalah dan potensi kontribusinya bagi perkembangan bidang ilmu,

5) Rumusan tujuan penelitian.

6. Metode (khusus tulisan ilmiah hasil penelitian) a. Desain/prosedur penelitian

b. Populasi & sampel/sumber data

c. Alat/Instrumen & bahan yang digunakan d. Bagaimana data dikumpulkan

e. Bagaimana data dianalisis

7. Hasil (khusus tulisan ilmiah hasil penelitian) 8. Pembahasan

a. Pemaknaan/penafsiran hasil analisis data

b. Membandingkan dengan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya untuk menunjukkan adanya temuan baru yang memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu

c. Pengintegrasian hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan

d. Penyusunan teori baru atau modifikasi teori yang ada 9. Simpulan dengan pendekatan:

a. Menjawab masalah penelitian yang diajukan pada bagian pendahuluan b. Merupakan inti sari hasil pembahasan yang dianggap paling

penting/yang mengandung sesuatu yang baru 10. Biodata Singkat tentang penulis

Alamat Redaksi

STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO

Jln. Prof. Muhammad Yamin SH, Pasar Atas Bangko-Jambi Telp. 0746-3260012/ 0812-7380-416/082185911720 e-mail: staismqbangko@gmail.com

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan,

merupakan jurnal ilmiah populer membahas masalah Pendidikan, Sosial dan Keagamaan yang aktual, terbit berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAI

Syekh Maulana Qori (SMQ) Bangko sebagai wahana komunikasi dan informasi antar Peneliti, Ilmuan, Dosen dan Cendekiawan.

Referensi

Dokumen terkait

A : Pertama di paling atas itu ada namanya Direktur Pemasaran & Humas, kemudian di bawahnya ada sekretaris sebagai pencatat, lalu Direktur Pemasaran Reguler

Variabel jig pada Kapal Keruk 19 Bangka 2, dilakukan perubahan pada panjang pukulan menjadi lebih besar dari sebelumnya (1 – 2 mm), dengan tujuan menyesuaikan ukuran

Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu

Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dan suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama enam

Penelitian tentang literasi pembelajaran astronomi berbasis sains, teknologi dan religi ini dilakukan dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada mahasiswa calon pendidik

i. PPT wajib mendefinisi secara jelas dan menyebarkan dasar, peraturan dan proses tentang perkembangan dan operasi alumni secara efektif. PPT patut melibatkan alumni dalam

Dari grafik pada gambar 4.6 terlihat bahwa susunan paralel 220V memiliki nilai arus output yang paling besar, kemudian diikuti dengan susunan lainnya, yaitu :.. Namun

Ujian Tulis UGM 2016 Jalur seleksi ini merupakan seleksi masuk UGM dengan menggunakan pola ujian tertulis yang diselenggarakan oleh UGM.