• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada praktik pembelajaran dikelas IV, SD Negeri Samban 02 dengan jumlah siswa 24 orang. Penelitian tindakan kelas dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery dan dengan materi Sumber Daya Alam dan Teknologi. SD Negeri Samban 02 terletak di Desa Samban Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam II siklus, pada setiap siklus dilakukan 2 kali proses pembelajaran atau 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdapat satu kali pertemuan untuk memberikan soal evaluasi.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal yaitu kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, kondisi ketika pembelajaran masih menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru kelas yaitu ceramah. Berdasarkan hasil observasi pada mata pelajaran IPA semester II yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Samban 02dengan jumlah siswa perempuan 14 orang dan siswa laki-laki 10 orang, dan keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 berjumlah 24 siswa. Diketahui bahwa nilai hasil belajar IPA siswa masih rendah.Hal ini terlihat dari nilai hasil evaluasi pada mata pelajaran IPA pada semester II yang telah dilakukan.Sebagian besar siswa masih memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70 dan baru sebagian kecil dari siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.Pada kondisi awal, belum ada siswa yang mendapatkan nilai 100.Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi hanya ada tiga orang yaitu mendapatkan nilai 80 dan nilai terendah masihsangat jauh

(2)

38

diawah KKM yaitu 35. Rata-rata nilai kelas pun masih dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah.

Hasil belajar pada kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 dari jumlah 24 orang siswa, persentase siswa yang sudah tuntas adalah 41,7% yaitu dengan jumlah siswa 10 orang. Sedangkan persentase siswa yang belum tuntas adalah 58,3% yaitu dengan jumlah siswa 14 orang. Siswa yang belum tuntas memperoleh nilai yang masih dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Nilai tertinggi pada kondisi awal adalah 80 dan nilai terendah masih dibawah KKM yang diharapkan yaitu 0 sedangkan rata-rata nilai kelasnya adalah 59,2. Belum ada siswa yang mendapatkan nilai sempurna dan persentase dari jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM terpaut cukup jauh.

Kondisi awal tersebut adalah ketika siswa mempelajari materi dengan cara yang biasa disampaikan oleh guru yaitu secara konvensional atau ceramah, sehingga siswa belum terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Kondisi ketika metode pembelajaran Discovery belum diterapkan dalam proses pembelajaran. Siswa belum melakukan kegiatan penemuan untuk mendapatkan konsep tentang materi yang sedang dipelajari, sehingga daya ingat dan daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan masih sangat rendah. Tabel ketuntasan pada kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 9 bertikut ini:

Tabel 9

Persentase Ketuntasan Kondisi Awal Sebelum Tindakan

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

≥70 10 41,7% Tuntas

<70 14 58,3% Belum Tuntas

Dari tabel 9 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram batang pada gambar 9 dibawah ini :

(3)

39

Gambar 4.1

Presentase Hasil Belajar PraSiklus

Diagram Hasil Belajar Kondisi Awal Sebelum Tindakan

Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas adalah sebanyak 41,7% dan yang sudah mencampai KKM atau yang sudah tuntas sebanyak 58,3%. Banyaknya siswa yang masih belum tuntas atau mendapat nilai dibawah KKM dapat diakibatkan karena pembelajaran yang digunakan masih konvensional dan belum menggunakan metode Discovery.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rencana penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Peneliti menggunakan metode Discovery untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas IV SD Negeri Samban 02. Metode Discovery dilakukan dalam dua siklus dalam setiap siklus terdapat dua kali pertemuan.

4.2.2 Siklus I

Penelitian pada siklus pertama terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), Observasi

42% 58% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Tuntas Tidak Tuntas

persentase

(4)

40

(observing) dan Refleksi (reflection).Rincian pada tahap pertama adalah sebagai berikut.Pertemuan pada siklus I dilaksanakan selama 1 minggu terdiri dari 2 kali pertemuan. Dua kali pertemuan digunakan untuk praktik mengajar dan pertemuan terahir digunakan untuk tes akhir siklus I. Jadwal penelitian pada siklus I dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:

Tabel 10 Siklus I

Jadwal Penelitian IPA Kelas IV

SD Negeri Samban 02 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Pertemuan ke-

Hari/Tanggal Jam ke- Keterangan

1 Jumat, 29 April 2016 4 - 5 Pembelajaran 2 Sabtu, 30 April 2016 1 - 2 Pembelajaran dan Evaluasi akhir siklus I

Sebelum pertemuan pertama berlangsung, peneliti melakukan uji validitas soal yang akan dipergunakan untuk tes evaluasi akhir pada siklus pertama dan kedua. Soal evaluasi yang digunakan adalah soal bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal pada setiap siklusnya. Tahap pemilihan soal diawali dengan mempelajari materi yang akan disampaikan pada siklus pertama dan kedua. Tahap selanjutnya adalah membuat kisi-kisi soal sesuai dengan indikator pembelajaran, dilanjutkan dengan membuat 30 butir soal. Langkah ketiga dilakukan uji validitas soal pada SD yang sama yaitu SD Negeri Samban 02 pada kelas selanjutnya yaitu kelas V. dengan landasan pemikiran bahwa SD siswa kelas V pada SD Negeri Samban 02 memiliki karakteristik yang sama dengan siswa kelas IV karena diampu oleh guru yang sama pada kelas IV. Setelah mendapatkan soal yang valid, soal tersebut dipilih kembali dengan jumlah 20 soal untuk siklus pertama dan 20 soal untuk siklus kedua sesuai dengan tingkat kesukaran soal pada setiap

(5)

41

siklusnya. Soal tes digunakan untuk dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang telah dipelajari.

Berikut ini adalah deskripsi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus pertama dan kedua:

4.2.2.1 Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama diawali dengan perencanaan tindakan (planning), dilanjutkan dengan Pelaksanaan tindakan (acting), Observasi (observing) dan yang terahir adalah Refleksi (reflection). Deskripsi dalam pertemuan pertama dijelaskan dalam penjelasan berikut ini:

1. Perencanaan Tindakan (planning)

Dari hasil observasi yang dilakukan pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Samban 02 dan dari permasalahan yang didapatkan pada bab 1. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan pertama dengan Kompentesi Dasar (KD) menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.

Materi tersebut melanjutkan dari KD sebelumnya yang sudah disampaikan oleh guru kelas IV SD Negeri Samban 02.Materi pokok pada pertemuan pertama adalah hubungan sumber daya alam dan lingkungan. Pembelajaran akan dilakukan dengan sintaks dari metode Discovery yang dikemukakan oleh Hosnan (2014:282). Kemudian mendiskusikan RPP dengan guru kelas dan memberikan penjelasan mengenai RPP yang dibuat peneliti dan juga meminta guru kelas untuk mempelajari kegiatan pembelajaran untuk dapat menerapkan metode pembelajaran Discovery

pada saat pembelajaran IPA berlangsung. Selain mempersiapkan RPP peneliti juga mempersiapkan lembar observasi yang ditujukan untuk guru ketika proses pembelajaran berlangsung, dan untuk siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi yang dibuat disesuaikan dengan sintaks pada pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

(6)

42

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus I ini pada hari jumat, 29 April 2016 pada jam pembelajaran ke 4 dan ke 5 yaitu pada pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB. Pertemuan pertama pada siklus I selama 70 menit atau 2 jam pembelajaran.

Guru mempersiapkan media-media yang akan digunakan untuk pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA setelah sebelumnya mengikuti pembelajaran dengan mata pelajaran lain. kemudian guru menginformasikan materi yang akan di pelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan di capai dan langkah – langkah pembelajaran yang akan di laksanakan. Guru mengarahkan siswa focus dalam pelajaran dengan bertanya kepada siswa “apakah kegunaan matahari bagi alam semesta?“. Dilanjutkan guru memberi motivasi kepada siswa, Setelah memotivasi siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA yang akan dilakukan. Kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 6 orang.Pembagian kelompok dilakukan oleh guru secara acak.

Persoalan yang berkaitan dengan materi sumber daya alam dan lingkungan yang harus di selesaikan bersama anggota kelompok. Kemudian guru memberikan pengarahan mengenai hal-hal yang akan didiskusikan oleh siswa, guru memberikan pengarahan untuk penggunaan media yang akan dibagikan.Pada saat kegiatan penemuan dimulai perwakilan kelompok di minta maju kedepan untuk mengambil kotak rahasia yang berisi gambar SDA dan clue, lalu cluenya adalah keterangan pengertian sumber daya alam kekal, SDA yang tidak dapatdiperbaharui dan SDA yang dapat di perbaharui.Setelah itu siswa duduk secara berkelompok dan guru membimbing siswa untuk melakukan penemuan.Di dalam kotak rahasia terdapat pengertian SDA kekal, dapat di perbaharui dan tidak dapat di perbaharui lalu siswa mengambil cluenya dan menenpelkan pada lembar kerja siswa yang telah di sediakan yang sesuai dengan pengertian.Setelah itu siswa mencari gambar SDA yang sesuai dengan clue dan pengertiannya dan di tempelkan pada table. Guru hanya mengawasi setiap diskusi kelompok dan membatu kelompok yang membutuhkan informasi. Setelah kegiatan diskusi

(7)

43

penemuan selesai, Sebelum kegiatan pembelajaran IPA diakhiri, guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu oleh siswa.Kemudian pembelajaran IPA diakhiri.

3. Observasi ( Observation )

Pada saat pembelajaran berlangsung siklus I peneliti mengamati dengan cermat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir dengan cara mengisi lembar observasi guru (Terlampir) yang telah disediakan. Hasil observasi yang telah dilakukan sebagai berikut :

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama guru menerapkan metode pembelajaran Discovery guru sudah cukup baik dalam penyampaiannya.Hanya saja guru masih menyesuaikan diri dengan metode yang baru dipakai. Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1, tampak adanya peningkatan keaktifan siswa. Siswa menunjukan ketertarikan terhadap multimedia interaktif, karena dalam pembelajaran ini tidak seperti biasanya saat guru mengajar yang hanya mengguanakn media buku paket serta ceramah.Dengan media pembelajaran yang digunakan, siswa cenderung antusias pada saat melihat tampilan media pembelajaran yang menarik.Dalam pembelajaran ini siswa kurang mampu menerima meteri pelajaran dengan baik karena kurangnya bimbingan dari guru, dan dalam melaksanakan RPP belum terlaksana dengan baik.Dari hasil observasi guru melaksanakan pembelajran dalam kategori cukup karena langkah – langkah pembelajran belum sesuai dengan RPP.

(8)

44

Tabel 11

Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus I

No. Aspek yang diamati SKOR

I Pra Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama

proses pembelajaran 1 2 3 4

II Kegiatan awal pembelajaran

2. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4

3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

III Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya

melalui kegiatan penemuan 1 2 3 4

6.

Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.

1 2 3 4

7. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4 8. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4 9. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil

penemuan. 1 2 3 4

IV Kegiatan Penutup Pembelajaran

10. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil

penemuannya. 1 2 3 4

11.

Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik

1 2 3 4

12. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4

Total 30

Rata-rata 2,5

Berdasarkan table 11 dapat dilihat bahwa pada penerapan metode pembelajaran Discovery masih terdapat beberapa kegiatan yang terlewatkan dan

(9)

45

belum dilakukan dengan maksimal. Mulai dari kesimpulan materi yang mereka pelajari guru belum meminta siswa merangkum hasil pembelajaran dan guru belum memberikan pujian secara maksimal kepada siswa, Kekurangan-kekurangan tersebut mengakibatkan rata-rata dari hasil penyampaian pembelajaran hanya 2,5 dengan rata-rata maksimal adalah 4. Hal tersebut menunjukan bahwa untuk pertemuan kedua perlu ditingkatkan lagi.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh lembar observasi pada tabel 12 :

(10)

46

Tabel 12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I

No. Aspek yang diamati SKOR

I. Pra Pembelajaran

1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4

2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4

II. Kegiatan Awal Pembelajaran

3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4

4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4

III. Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4

6. Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan

tertib 1 2 3 4

7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4

8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4

9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4

10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan metode

Discovery learning 1 2 3 4

11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses

penemuan. 1 2 3 4

12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4

IV Kegiatan Akhir Pembelajaran

13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4

14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4

Total 30

Rata-rata 2,2

Berdasarkan tabel 12 yaitu hasil observasi siswa, hasil rata-rata 2,2, karena siswa belum termotivasi dan memiliki rasa ingin tahu. Oleh karena itu perlu perbaikan dilakukan oleh guru untuk memperbaiki tingkahlaku siswa.

(11)

47

4. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekurangan pada pertemuan pertama, sehingga pada pertemuan kedua dapat diperbaiki dan proses pembelajaran dapat lebih maksimal. Refleksi tindakan kelas pertemuan 1 pada siklus I ini dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan.Dari kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Masalah yang masih muncul dilihat dari hasil observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut :

1. Guru belum menjelaskan segala kebutuhan yang diperlukan siswa saat kegiatan pembelajaran.

2. Guru masih belum merangsang interaksi antar siswa sehingga menyebabkan siswa bekerja sendiri-sendiri.

3. Siswa belum mencatat rangkuman dari hasil diskusi penemuan kelompok.

4. Siswa masih bingung mengenai apa yang harus dilakukan.

5. Siswa rebut sendiri dan tidak memperhatikan kelompok lain yang sedang presentasi.

Berdasarkan kekurangan yang masih terdapat pada pertemuan pertamma siklus I, maka peneliti berdiskusi dengan guru kelas untuk dapat memperbaiki pembelajaran pada pertemuan yang ke dua pada siklus I.

Hasil Tindakan

Hasil belajar IPA pada siklus I sudah meningkat cukup banyak dari 24 siswa pada sebelunya hanya 10 siswa berhasil mendapat nilai diatas 70, atau dapat dikatakan tuntas dan 14 siswa yang lainnya masih mendapatkan nilai dibawah KKM atau belum tuntas. Hasil evaluasi siklus I jumlah siswa yang berhasil mendapatkan nilai diatas KKM ada 13 siswa dan masih ada 11 siswa lainnya yang mendapatkan nilai dibawah KKM.

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I, sudah terjadi banyak peningkatan meskipun belum seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM. Nilai rata-rata kelas yang semula 59,2 meningkat menjadi 65,8, nilai terendah pun pada awalnya 0 menjadi 35, juga untuk nilai tertinggi pada awalnya mendapatkan 80

(12)

48

setelah siklus I jumlah anak yang mendapatkan nilai tinggi meningkat dan nilai tertiggi adalah 100. Dari hasil pra siklus sampai dengan siklus pertama, sudah ada peningkatan. Ketuntasan pada siklus I dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:

Tabel 13

Presentase Ketuntasan Siklus I

Nilai Frekuensi Presentase Keterangan

≥70 13 54,2% Tuntas

≤70 11 45,8% Belum Tuntas

Tabel 13 dapat diperjelas lagi dengan melihat pada gambar 4.2. Terlihat jelas peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa jumlah persentase siswa yang tuntas hasil belajarnya adalah 54,2% sedangkan untuk siswa yang belum tuntas dalam hasil belajarnya 45,8%. Jelas sekali perubahan yang terjadi dari semula siswa yang belum tuntas sebanyak 58,3% dan siswa yang sudah tuntas hanyalah 41,7%. Kondisi awal sebagian besar belum tuntas hasil belajarnya.Sedangkan pada siklus II persentase lebih banyak siswa yang sudah tutas hasil belajarnya.

Gambar 4.2

Presentase Hasil Belajar Siklus I

54.2 45.8 40 42 44 46 48 50 52 54 56

(13)

49

4.2.2.2 Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama yaitu diawali dengan perencanaan tindakan (planning), dilanjutkan dengan Pelaksanaan tindakan (acting), Observasi (observing) dan yang terahir adalah Refleksi

(reflection). Deskripsi dalam pertemuan kedua dijelaskan dalam penjelasan berikut ini:

1. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan pertemuan kedua pada siklus I ini pada hari Sabtu, 30 April 2016 pada jam pembelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB.

Guru mempersiapkan media yang akan digunakan untuk pembelajaran. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran dan guru mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa, kemudian guru melakukan absensi kehadiran siswa.. Guru melakukan apresepsi, guru melakukan Tanya jawab mengenai materi sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan guru menyampaikan tujuan pembelajara IPA yang akan dilakukan. Guru mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati keadaan lingkungan sekolah. Lalu guru meminta siswa berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya supaya tidak terlalu menyita waktu pembelajaran.

Kegiatan inti dilakukan setelah semua siswa berkumpul bersama dengan anggota kelompok. Guru menyampaikan persoalan kepada siswa, yaitu dengan meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar dan meminta siswa untuk melakukan hipotesis (dugaan sementara) tentang pengelompokan benda yang termasuk hayati dan non hayati ke dalam table yang sudah disediakan. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk berkumpul dengan kelompoknya dan mulai mengerjakan. Guru melakukan bimbingan pada kelompok – kelompok yang membutuhkan informasi dan data yang masih belum mereka pahami dan membimbing supaya siswa saling berinteraksi dalam penemuan sumber daya alam hayati dan non

(14)

50

hayati yang ada disekitar mereka. Setiap kelompok boleh mencari sumber daya alam yang ada di sekitar lingkungan sekolah mereka. Setelah selesai, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang apa yang telah mereka diskusikan sebelumnya tentang pengelompokan benda yang termasuk hayati dan non hayati.

Setelah kegiatan penemuan selesai kemudian memasuki kegiatan akhir yaitu membuat rangkuman dan melakukan tindak lanjut.

2. Observasi ( Observation )

Pada pertemuan kedua proses pembelajaran sudah semakin membaik dan semakin sesuai dengan sintak pembelajaran Discovery yang sudah disusun. Berikut ini adalah hasil observasi dari pertemuan kedua siklus I :

(15)

51

Tabel 14

Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus I

No. Aspek yang diamati SKOR

I Pra Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama proses

pembelajaran 1 2 3 4

II Kegiatan awal pembelajaran

2. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 1 2 3 4

3. Guru mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai 1 2 3 4

4. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4

5. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

III Kegiatan Inti Pembelajaran

7. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui

kegiatan penemuan 1 2 3 4

8.

Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.

1 2 3 4

9. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4 10. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4 11. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil penemuan. 1 2 3 4

IV Kegiatan Penutup Pembelajaran

12. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. 1 2 3 4

13.

Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik

1 2 3 4

14. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4

Total 48

Rata-rata 3,4

Pada pertemuan kedua guru dalam mengajar sudah lebih membaik dan sesuai dengan sintak yang sesuai dengan RPP.Hal itu dapat dilihat dari hasil observasi guru pertemuan kedua siklus I. Pada tabel 14 dapat diketahui bahwa

(16)

52

guru mengajar sudah jauh lebih baik. Karena rata-rata dari hasil observasi meningkat dari pertemuan pertama 2,5 pada pertemuan kedua meningkat menjadi 3,4. Guru hanya saja perlu membiasakan diri untuk menggunakan metode pembelajaran Discovery supaya dapat lebih menguasainya dan bisa lebih baik lagi dalam penerapan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Hasil observasi siswa untuk pertemuan 2 siklus I dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini:

(17)

53

Tabel 15

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I

No. Aspek yang diamati SKOR I. Pra Pembelajaran

1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4

2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4

II. Kegiatan Awal Pembelajaran

3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4

4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4

III. Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4

6. Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan

tertib 1 2 3 4

7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4 8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4

9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4

10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan

metode pembelajaran Discovery 1 2 3 4

11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses

penemuan. 1 2 3 4

12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4

IV Kegiatan Akhir Pembelajaran

13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4

14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4

Total 50

Rata-rata 3,5

Tindakan yang dilakukan oleh guru selalu berpengaruh terhadap perilaku siswa, hal itu dapat kita lihat dalam hasil observasi selama dua kali pertemuan.Ketika guru dalam mengajar belum maksimal maka siswa pun

(18)

54

mengikuti pembelajaran dengan tidak maksimal. Pada pertemuan kedua siklus pertama hasil observasi siswa meningkat dari pertemuan pertama rata-rata adalah 2,2 menjadi 3,5 pada pertemuan kedua. Hal ini menunjukan perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Siswa mulai terbiasa dengan cara belajar yang baru, siswa mulai terbiasa untuk aktif dalam pembelajaran. Aktif dalam penemuan dan aktif bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum dimengerti oleh siswa.Siswa juga semakin bisa bekerja dalam kelompok, berdiskusi dan berinteraksi dengan teman-temannya.

3. Refleksi

Pada pertemuan kedua sudah lebih baik dari pertemuan pertama guru hanya perlu lebih membiasakan diri dengan metode pembelajaran Discovery dan lebih memahami setiap sintak yang harus dilakukan supaya dapat melakukan proses pembelajaran dengan maksimal, pada pertemuan kedua yang masih harus diperbaikai dari pihak guru maupun siswa adalah:

1. Guru belum memberi pujian kepada siswa, supaya siswa lebih berantusias mengikuti pembelajaran.

2. Guru perlu lebih aktif dalam mengarahkan siswa dan membimbing siswa dalam proses penemuan supaya interaksi antar siswa dapat lebih baik.

3. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa lebih banyak lagi dalam menyampaikan hasil diskusi.

4. Memberikan tindak lanjut kepada siswa.

Hasil refleksi akan dipergunakan pada pembelajaran selanjutnya yaitu pada siklus II guna meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

4.2.3 Siklus II

Jadwal penelitian siklus II dapat dilihat pada tabel 16 pertemuan sama seperti pada siklus I yaitu dua kali pertemuan, dua kali pertemuan kegiatan pembelajaran menggunakan metode Discovery dan dilakukan evaluasi akhir siklus II.

(19)

55

Tabel 16

Jadwal Penelitian IPA Kelas IV

SD Negeri Samban 02 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Pertemuan ke-

Hari/Tanggal Jam ke- Keterangan

1 Sabtu, 14 Mei 2016 4 - 5 Pembelajaran

2 Senin, 16 Mei2016 1 - 2 Pembelajaran

dan Evaluasi akhir siklus II

4.2.3.1 Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama sama seperti pertemuan pada siklus I yaitu, diawali dengan perencanaan tindakan (planning), dilanjutkan dengan Pelaksanaan tindakan (acting), Observasi (observing) dan yang terahir adalah Refleksi

(reflection). Deskripsi dalam pertemuan pertama siklus II dijelaskan dalam penjelasan berikut ini :

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan ke 2 siklus I dan melalui refleksi yang telah dubuat, maka peneliti mempersiapkan RPP yang lebih baik.Seperti pada pertemuan siklus I peneliti juga menyediakan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan tindakan yang dilakukan oleh guru dan bagaimana perubahan sikap siswa.

Pada siklus II pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah KD Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan..Peneliti juga menyiapkan LCD guna mendukung pembelajaran IPA dengan mempertontonkan siswa video tentang pembuatan kertas untuk di awalinya pembelajaran.

(20)

56

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus I ini pada hari jumat, 29 April 2016 pada jam pembelajaran ke 4 dan ke 5 yaitu pada pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB. Pertemuan pertama pada siklus II selama 70 menit atau 2 jam pembelajaran.

Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus II ini pada hari rabu, 13 April 2016 pada jam pembelajaran ke 3 dan ke 4 yaitu pada pukul 08.10 sampai 09.20 WIB. Pertemuan diawali dengan guru mempersiapkan media-media yang akan digunakan untuk pembelajaran. Dan guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA setelah sebelumnya mengikuti pembelajaran dengan mata pelajaran lain. Kegiatan awal adalah apresepsi, guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan yaitu mengidentifikasi hasil teknologi yang digunakan manusia dengan menggunakan sumberdaya alam, misalnya cara pembuatan kertas dari kayu dan pakaian dari kapas. Dilanjutkan guru memberi apersepsi kepada siswa yaitu dengan guru mengajak siswa untuk melihat video tentang cara pembuatan kertas, kemudian guru melakukan tanya jawab tentang isi dari video yang sudah di putarkan. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA yang akan dilakukan. Sama seperti pertemuan pada siklus pertama, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, jadi 1 kelompok terdiri dari 6 orang.Pembagian kelompok dilakukan oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan dari masing-masing siswa, sehingga dalam setiap kelompok terdapat berbagai macam karakter siswa dengan kemampuan yang berbedadan tidak terlalu banyak menyita waktu pembelajaran.

Kegiatan inti dilakukan setelah semua siswa duduk bersama dengan anggota kelompok dan Guru hanya mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan penemuan. Siswa dibagi kotak rahasia olehguru yang berisi tentang gambar langkah – langkah pembuatan kertas. Pada kegiatan kelompok ini siswa diminta untuk mengurutkan cara pembuatan kertas yang potongan gambar – gambarnya sudah ada didalam kotak rahasia, setelah itu masing –

(21)

57

masing kelompok diminta untuk menuliskan cara pembuatan dan mengurutkan gambar proses pembuatan kertas secara singkat. Siswa pun juga dibimbing untuk menyelesaikan lembar kerja kelompok oleh guru. Setelah kegiatan diskusi penemuan selesai, guru meminta perwakilan untuk setiap kelompok mempresentasikan apa yang sudah mereka diskusikan dengan anggota kelompoknya.

Sebelum kegiatan pembelajaran IPA diakhiri, guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu oleh siswa.Serta guru memberikan tindak lanjut untuk siswa kembali untuk mempelajari materi yang selanjutnya.Kemudian pembelajaran IPA diakhiri dan siswa beristirahat.

3. Obsevasi (Observation)

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus II, pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan sintak yang telah disediakan. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 18

(22)

58

Tabel 17

Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus II

No. Aspek yang diamati SKOR

I Pra Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama

proses pembelajaran 1 2 3 4

II Kegiatan awal pembelajaran

2. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4

3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

III Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya

melalui kegiatan penemuan 1 2 3 4

6.

Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.

1 2 3 4

7. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4

8. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4

9. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil

penemuan. 1 2 3 4

IV Kegiatan Penutup Pembelajaran

10. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil

penemuannya. 1 2 3 4

11.

Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik

1 2 3 4

12. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4

Total 44

(23)

59

Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat bahwa pada penerapan metode Discovery

sudah baik. Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh lembar observasi pada tabel 18 :

Tabel 18

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II

No. Aspek yang diamati SKOR

I. Pra Pembelajaran

1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4

2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4

II. Kegiatan Awal Pembelajaran

3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4

4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4

III. Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4

6. Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan

tertib 1 2 3 4

7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4

8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4

9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4

10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan metode

Discovery learning 1 2 3 4

11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses

penemuan. 1 2 3 4

12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4

IV Kegiatan Akhir Pembelajaran

13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4

14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4

Total 52

(24)

60

Berdasarkan tabel 18 yaitu hasil observasi siswa, hasil rata-rata sudah sempurna sama dengan hasil observasi guru.

4. Refleksi (Reflection)

Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. Siswa mengikuti pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan antusias dan lebih semangat.Saat pelajaran berlangsung siswa terlihat aktif dalam melaksanakan tugas kelompoknya dan tidak merasa asing lagi dengan metode yang telah diterapkan oleh guru kelas yaitu metode Discovery.Hal ini dapat dilihat dari skor dari setiap aspek yang sudah dalam kategori baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah – langkah pembelajaran metode discover, hal ini dapat di tunjukkan pada rata – rata skor dari hasil observasi yaitu 3,7 dengan pernyataan kategori sangat baik.

4.2.3.2Pertemuan kedua

Pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama, berikut adalah deskripsi kegiatannya :

1. Perencanaan Tindakan (planning)

Dari refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama maka pada pertemuan kedua Peneliti harus lebih banyak menyiapkan gambar – gambar tentang materi cara pembuatan kain untuk lebih memperjelas materi yang akan di sampaikan oleh siswa pada pertemuan 2 siklus II. Pertemuan 2 siklus II mempelajari yaitu, pembuatan bahan pakaian.

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pelaksanaan pertemuan kedua pada siklus II ini pada hari Senin, 16 Mei 2016 pada jam pembelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB.

Guru mempersiapkan media yang akan digunakan untuk pembelajaran. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama untuk

(25)

61

mengawali pembelajaran dan guru mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa, kemudian guru melakukan absensi kehadiran siswa. Guru melakukan apresepsi, guru melakukan Tanya jawab mengenai materi sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan memberi cerita pendek untuk memotivasi siswa, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajara IPA yang akan dilakukan. Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya.Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 6 orang.

Kegiatan inti dilakukan setelah semua siswa duduk bersama dengan anggota kelompok. Guru menyampaikan persoalan kepada siswa. Setelah berkumpul dengan kelompoknya masing – masing, guru menceritakan persoalan kepada siswa tentang tugas kelompok yang akan mereka kerjakan. Secara berkelompok, siswa diminta untuk mengidentifikasi dan mengurutkan gambar cara pembuatan kain dan setelah itu, dan secara berkelompok siswa juga harus menuliskan proses pembuatan kain. Guru memberikan waktu selama 15 menit untuk mengurutkan proses pembuatan kain dengan kelompoknya. Guru juga harus membimbing siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Setelah kegiatan penemuan selesai kemudian beberapa perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil penemuan mereka dan menjelaskan proses pembuatan kain, dan siswa yang lain memberikan tanggapan pada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya dan membuat rangkuman.

Sebelum kegiatan pembelajaran IPA berakhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah disediakan oleh peneliti.Soal berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal. Sebagian soal mengenai materi pada pertemuan pertama dan kedua. Guru memberikantindak lanjut dengan mempelajari materi selanjutnya.

(26)

62 3. Observasi (observation)

Tabel 19 menunjukkan hasil observasi guru dan tabel 20 menunjukkan hasil observasi siswa yang dilakukan oleh observer :

Tabel 19

Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus II

No. Aspek yang diamati SKOR

I Pra Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama

proses pembelajaran 1 2 3 4

II Kegiatan awal pembelajaran

2. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4

3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4

III Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya

melalui kegiatan penemuan 1 2 3 4

6.

Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.

1 2 3 4

7. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4

8. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4

9. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil

penemuan. 1 2 3 4

IV Kegiatan Penutup Pembelajaran

10. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil

penemuannya. 1 2 3 4

11.

Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik

1 2 3 4

12. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4

Total 56

(27)

63

Tabel 20

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan kedua Siklus II

No. Aspek yang diamati SKOR

I. Pra Pembelajaran

1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4

2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4

II. Kegiatan Awal Pembelajaran

3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4

4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4

III. Kegiatan Inti Pembelajaran

5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4

6. Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan

tertib 1 2 3 4

7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4

8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4

9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4

10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan metode

Discovery learning 1 2 3 4

11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses

penemuan. 1 2 3 4

12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4

IV Kegiatan Akhir Pembelajaran

13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4

14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4

Total 56

Rata-rata 4

Hasil observasi sama dengan pertemuan pertama pada siklus II dan hasil observasi guru sama dengan hasil observasi siswa. Jadi semakin baik guru dalam

(28)

64

mengajar maka perubahan sikap siswa juga semakin baik dan diharapkan hasil belajar pun meningkat.

4. Refleksi

Dari pertemuan pertama siklus I sampai per temuan kedua pada siklus II, hasil observasi guru dan siswa semakin meningkat.Saat guru mengajar dengan maksimal maka perubahan tingkah laku siswa juga sangat baik, Jadi semakin baik guru dalam mengajar maka perubahan sikap siswa juga semakin baik dan diharapkan hasil belajar pun meningkat.Melalui pembelajaran Discovery

diharapkan konsep yang siswa temukan dapat mereka ingat lebih lama dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil TindakanSiklus II

Telah dilihat bahwa hasil belajar IPA pada siklus I sudah meningkat di bandingkan pada pra siklus.Terjadi pula peningkatan antara siklus I dan siklus II.Pada siklus II terdapat 1 orang siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 95 dan seluruh siswapun mendapatkan nilai diatas KKM atau dapat disebut tuntas.

Dari hasil pra siklus hingga siklus ke 2, sudah terdapat peningkatan. Namun pada siklus II masih ada 5 siswa yang belum mencapai KKM atau bias dikatakan belum tuntas.

Pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah 65,8 kemudian pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 73,5. Dari nilai hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilihat bahwa metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA semester II.Tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini.

Tabel 21

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Nilai Frekuensi Presentase Keterangan

≥70 19 79,2% Tuntas

(29)

65

Untuk memperjelas tabel 21 maka dapat melihat gambar 4.3 yang sangat jelas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.

Gambar 4.3

Presentase Hasil Belajar Siklus II

4.3 Analisis Data Hasil Tindakan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pada siklus I dan siklus II maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery.Hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari rekapitulasi pada tabel 22 berikut ini :

79.2 20.8 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

(30)

66

Tabel 22

Rekapitulasi Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No. ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

f % f % f %

1. Tuntas 10 41,7 13 54,2 19 79,2

2. Tidak Tuntas 14 58,3 11 45,8 5 20,8

Nilai Tertinggi 80 100 95

Nilai Terendah 0 35 45

Rata – rata Kelas 59,2 65,8 73,5

Melalui tabel 22 yaitu rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa. Sebelumnya siswa tidak mendapatkan nilai diatas KKM yang berarti tidak tuntas, menjadi tuntas atau mendapat nilai sama atau diatas KKM setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Discovery. Pada pra siklus hanya ada 10 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM atau bisa dikatakan tuntas, sedangkan setelah dilakukan tindakan yaitu penerapan metode pembelajaran Discovery hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan peningkatan dari hasil belajar siswa.Pada mulanya hanya 10 siswa yang mendapat nilai tuntas setelah siklus I terdapat 13 siswa yang mendapatkan nilai tuntas.

Kemudian dilakukan tindakan siklus II, dan pada hasil evaluasi pada siklus II siswa mengalami peningkatan hasil belajar, yaitu 19 anak sudah mendapatkan nilai di atas KKM dan masih ada 5 anak yang masih belum tuntas.

Hal tersebut menunjukkanbahwa penerapan metode Discovery dapat berhasil meningkatkan hasil belajar IPA siswa kekals IV SD Negeri Samban 02.

Secara lebih jelasnya dapat dilihat rekapitulasi hasil belajar siswa pada gambar 4.4 berikut ini:

(31)

67

Gambar 4.15

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Keberhasilan dalam proses pembelajaran menggunakan metode Discovery

sesuai dengan tujuan pembelajaran Discovery yang dikemukakan oleh Hosnan (2014:282) salah satu dari tujuan yang dikemukakan untuk pembelajaran

Discovery adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Melalui pemahaman ilmiah, dapat disimpulkan bahwa tujuan model Discovery adalah untuk memperoleh pengalaman langsung sesuai dengan strategi pembelajaran yang ditawarkan.

Belajar berdasarkan penemuan yang melalui proses pengalaman langsung merupakan kondisi yang sangat baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dihasilkan sesuatu perubahan karakter dan tingkah laku anak didik, yang membawanya pada perubahan interaksi, variasi dan aspek lingkungan. Dari tujuan tersebut sudah terbukti bahwa pembelajaran Discovery dapat mencapai tujuan pembelajaran yang dibuat.Hal itu dibuktikan dari hasil belajar siswa yang semakin meningkat pada setiap siklusnya.Keberhasilan dapat dilihat pada gambar 4.15. Grafik menunjukkan dengan jelas keberhasilan dalam penerapan metode

41.7 54.2 79.2 58.3 45.8 20.8 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas Tidak Tuntas

(32)

68

pembelajaran Discovery pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Samban 02 semester II Tahun pelajaran 2015/2016.

4.3 Pembahasan

Sama seperti penelitian tindakan kelas terdahulu yang sudah dibahas dalam bab II yaitu hasil penelitian dari Prasetyo (2010) dan Triyono, pembelajaran Discovery berhasil meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini juga mengalami keberhasilan, setelah dilakukan tindakan dengan mata pelajaran IPA ,yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 mengalami peningkatan.

Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan, pada pertemuan pertama guru dan siswa masih menyesuaikan diri dengan metode Discovery yang di berikan oleh peneliti dan harus di terapkan pada saat proses pembelajaran dikelas, untuk pertemuan kedua proses pembelajaran sudah mulai sesuai dengan metode pembelajaran Discovery dan dari hasil observasi guru dan siswa, nilai observasi yang diperoleh sudah mengalami sedikit peningkatan pada nilai rata-rata hasil observasi siswa adalah 4 dan rata – rata hasil observasi guru adalah 3,8.

Tabel 23 berikut ini adalah hasil dari observasi guru dan siswa pada siklus I dan siklus II :

Tabel 23

Rekapitulasi Rata-rata Hasil Observasi

Observasi Siklus I Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Guru 2,5 3,4 3,6 3,8

Siswa 2,2 3,5 3,7 4

Berdasarkan tabel 23 menunjukkan bahwa sudah terjadi perbaikan tingkah laku siswa dan juga perbaikan guru dalam mengajar. Terlihat pula perubahan tingkah laku siswa berdasarkan hasil evaluasi, semakin baik cara guru mengajar,

(33)

69

maka perubahan tingkah laku siswa juga semakin membaik. Pada siklus pertama dan kedua terus mengalami perbaikan sampai pada pertemuan kedua siklus II hasil observasi guru dan siswa mendapat rata-rata 4, berarti perlakuan guru dan sikap siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga melalui perbaikan cara guru mengajar dan perbaikan tingkah laku siswa hasil pembelajaran yang diperoleh oleh siswa menjadi lebih baik.

Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar seperti yang diungkapkan oleh Hosnan (2014:282) pembelajaran Discovery adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan setia dan tahan lama dalam ingatan siswa, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan (Discovery) siswa dapat belajar analisis dan mencoba memecahkan sendiri permasalahan yang dihadapi.Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery siswa dapat lebih lama mengingat materi yang dipelajari, sehingga hasil belajar siswa meningkat.Jadi hasil penelitian ini adalah metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

Gambar

Tabel 10  Siklus I
Tabel 19 menunjukkan hasil observasi guru dan tabel 20 menunjukkan hasil  observasi siswa yang dilakukan oleh observer :
Tabel 23 berikut ini adalah hasil dari observasi guru dan siswa pada  siklus I dan siklus II :

Referensi

Dokumen terkait

karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA DRIVER GRAB BIKE DI KOTA

PK 5 Mencerminkan kondisi bank yang secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan

Pola tersebut terindikasi pada pernyataan bapak Tamrin selaku kepala dusun Biring Kassi ketika peneliti menanyakan terkait keluhan ibu Rahmatia tentang kondisi lingkungan

19 Dikotomisasi dan antagonisasi yang secara praktis digambarkan antara sufi pada satu pihak dengan ulama ahli fi kih pada pihak lain, dalam konteks perkembangan historis Islam di

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa senyawa metabolit yang dihasilkan oleh isolat fungi endofit FEF2 dan bakteri endofit BEF1 memiliki aktivitas antimikroba.. Hal

Gotik, yang diciptakan oleh PT Nagaswara. 11 Negara melalui aparat penegak hukum, baik secara langsung maupun tidak langsung harus bertanggung jawab dengan adanya kasus

Hasil tersebut memperlihatkan bahwa volume penjualan pada rokok sampoerna di kota Padang yang dapat dijelaskan oleh biaya iklan, biaya penjualan personal, biaya

Keberhasilan dan keberlanjutan produktivitas tanaman padi sawah memerlukan motivasi petani yang baik dalam mengusahakan usaha tani padi sawah.Agar motivasi