• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Germo dan Ayam Kampus: Studi Komunikasi interpersonal T1 362010070 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Germo dan Ayam Kampus: Studi Komunikasi interpersonal T1 362010070 BAB V"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA

“AYAM KAMPUS”

1.1Bentuk Strategi Komunikasi Germo Luna Kepada “Ayam Kampus”

Germo Luna juga melakukan beberapa strategi komunikasi dengan tujuan untuk membangun kepercayaan “ayam kampus” kepadanya sehingga diharapkan melalui strategi tersebut “ayam kampus” tetap berada dalam naungannya.

Strategi yang dilakukan oleh Luna terbagi menjadi: 1. Strategi yang berkaitan dengan bisnis.

Strategi yang berkaitan dengan bisnis ini berarti strategi yang

dilakukan oleh Luna dalam menjalankan pekerjaannya sebagai germo dan berhubungan langsung dengan “ayam kampus” yang ada di bawah naungannya serta pelanggan. Strategi yang berkaitan dengan bisnis, antara lain:

a. Manajemen Terbuka.

(2)

“Iya langsung tak kasih. Habis jemput langsung bagi. Kamu segini, aku segini. Aku juga slalu kasih tau anak-anak dapet dari pelanggan segini. Jadi

udah tak kasih tau didepannya.” (Luna)1

b. Tip merupakan hak penuh “ayam kampus”.

Tip atau uang tambahan yang diberikan kepada “ayam kampus” karena pelanggan merasa puas dengan kerjanya, merupakan hak penuh bagi “ayam kampus”. Luna tidak pernah menanyakan kepada “ayam kampus” apakah dia mendapatkan tip setelah melayani pelanggan, karena Luna merasa itu adalah hak atau bonus bagi “ayam kampus”. Bila ada “ayam kampus” yang mengatakan bahwa dia mendapatkan tip dari pelanggan, Luna tidak pernah meminta bagian dari tip tersebut. Biasanya “ayam kampus” yang memberikan bagian secara sukarela kepada Luna.

“Aku juga gak mau minta tip dari anak-anak.

Kadang mereka cerita klo dapat tip, kadang gak. Aku juga gak mau tanya mereka dapet tip apa gak. Klo dikasih ya syukur, gak juga gakpapa.

Pokokmen itu tip ya urusan dia.” (Luna)2

c. Menyeleksi pelanggan.

Luna selalu menyeleksi pelanggannya. Tidak semua pelanggan bisa dilayani oleh “ayam kampus”. Luna tidak ingin terjadi hal buruk terhadap “ayam kampus” di bawah naungannya. Untuk melakukan transaksi, Luna memilih bertemu langsung dengan pelanggannya. Agar dia bisa mengetahui kondisi dari pelanggannya pada saat itu. Yang menjadi fokus Luna adalah

apakah pelanggan tersebut dalam pengaruh minuman beralkohol atau tidak. Hal ini bisa diketahui oleh Luna dari bau mulut si pelanggan saat berbicara. Apabila pelanggan tersebut

1

Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.

2

(3)

bau alkohol, Luna akan membatalkan transaksi atau tidak melayani pelanggan tersebut. Alasannya, pelanggan yang sedang dalam pengaruh alkohol mempunyai kemungkinan besar untuk melakukan hal-hal yang tidak baik dan bisa melukai “ayam kampus”.

“Aku seleksi tamu nya. Bau alkohol apa gak, soale

klo bau suka resek. Aku anti tamu yang bau alkohol. Terus aku juga lihat tamunya dari mana dulu. Anak yang salatiga tak carike yang luar salatiga, biar gak kenal. Kadang tak tanyain juga,

kenal gak sama tamu ini. Gitu.” (Luna)3

d. Memberikan perlindungan.

Memberikan perlindungan dalam hal ini terfokus pada kesehatan “ayam kampus”. Luna selalu memberikan kondom kepada pelanggannya dan mewajibkan pelanggan menggunakan kondom pada saat berhubungan badan dengan “ayam kampus”. Kewajiban menggunakan kondom ini disampaikan Luna pada saat bertransaksi dengan si pelanggan. Sehingga pelanggan yang bisa menggunakan jasa “ayam kampus” di bawah naungannya berarti sudah menyetujui kewajiban tersebut. Apabila ada pelanggan yang melanggar kewajiban tersebut pada saat akan melakukan hubungan badan, si “ayam kampus” akan menghubungi Luna, dan Luna akan menjemput kembali “ayam kampus” dan langsung mengkomplain si pelanggan. Kewajiban menggunakan kondom ini agar “ayam kampus” tidak tertular penyakit kelamin serta HIV/AIDS. Luna juga sering mengajak “ayam kampus” untuk VCT dengan tujuan bisa mengontrol kesehatan dari “ayam kampus”.

Selain kesehatan, bentuk perlindungan lain yang dilakukan oleh Luna adalah antar jemput “ayam kampus” ke dan dari

3

(4)

pelanggan. Luna hanya ingin memastikan bahwa “ayam kampus” sampai ke pelanggan sesuai kesepakatan, dan kembali dalam kondisi yang baik.

“Baru habis itu tak anter anak nya ke hotel apa

kemana gitu. Klo cocok, ya pelanggan langsung bayar. Klo gak cocok ya kena biaya pembatalan 100 ribu. Nanti aku bisa cari gantinya lagi. Tar anak nya main, tak tinggal. Klo udah selesai anaknya kabari aku,tak jemput lagi. Klo gak antar jemput ada kok ojek langganan gitu jadi udah tau. Oya, klo di aku, tamu ku wajib pake kondom. Anak-anak pekerja seks. Luna lebih senang menyebut para pekerja seks ini

dengan sebutan anak atau teman. Sehingga tidak ada batasan antara hubungan Luna dengan “anak-anak”nya. Bahkan hubungan mereka tidak sebatas dalam pekerjaan, tetapi hubungan diluar pekerjaanpun tetap berjalan dengan baik dan dekat.

“Aku rasa deket ya. Soalnya aku klo kerja,

prinsipku mereka itu temen aku. Jadi gak ada tuh mucikari sama anak buah, terus ada batasan. Aku juga gak mau sebut mereka anak buah. Paling aku sebut anak gitu. Kadang ya suka main bareng. Atau

pada nginep di tempat ku juga sering.” (Luna)5

2. Strategi yang tidak terkait dengan bisnis.

Strategi yang tidak berkaitan bisnis adalah strategi yang dilakukan oleh germo Luna di luar dari pekerjaannya. Strategi yang dilakukan ini tidak berhubungan dengan pekerjaan atau menyangkut prosedur

4

Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.

5

(5)

bekerjanya. Tetapi dalam strategi ini, tetap melibatkan “ayam kampus” tanpa adanya pelanggan.

Beberapa strategi yang tidak terkait dengan bisnis yang dilakukan oleh Luna, antara lain :

a. Hang Out6

Luna sering mengajak pekerja seks dan “ayam kampus” yang ada dibawah naungan untuk hang out bersama. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada hari libur, yaitu Minggu. Tidak

menutup kemungkinan juga, kegiatan ini dilakukan pada hari kerja biasa, atau dadakan. Jarang sekali kegiatan ini direncanakan.

Biasanya Luna dan “anak-anaknya” ini hang out ke tempat makan dan karaoke. Karena tujuan dari hang out ini untuk bersenang-senang, dan tidak memikirkan soal pekerjaan. Tempat makan yang sering mereka datangi seperti Kampung Rawa Ambarawa, Kafe Merah Putih Salatiga, Lotus Salatiga, dan Yege Salatiga.

Setelah makan, biasanya mereka lanjut pergi berkaraoke. Tempat karaoke yang mereka datangi adalah tempat karaoke keluarga, seperti D’Jozz dan Inul Vista. Tapi tak jarang juga mereka berkaraoke di beberapa rumah karaoke yang berada di Sarirejo (Sembir) Salatiga. Karena, Luna mempunyai beberapa teman yang mengelola tempat karaoke di sana. Untuk pembayaran dari hang out ini, biasanya mereka patungan7 atau salah satu dari mereka yang mentraktir8. Dan

6

Hang out merupakan kosakata bahasa inggris yang berarti spend time socially. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti menghabiskan waktu bersama-sama (www.usingenglish.com)

7

Patungan adalah bersama-sama membeli, menyewa, dan sebagainya; bersama-sama mengumpulkan uang untuk suatu maksud. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

8

(6)

biasanya yang mentratktir saat hang out ini adalah “anak -anak” Luna.

“Ya palingan sering pergi bareng gitu kemana makan apa karaoke gitu klo pas pada bisa. Palingan sering dadakan………… Patungan. Klo gak gentian gitu. Tapi seringnya anak-anak yang bayar. Aku

jarang. Ahhahaha.” (Luna)9

Gambar 3.

Hangout, karaoke bersama.

9

(7)

Gambar 4.

Hangout, renang.

b. Arisan10

Luna mempunyai 3 jenis arisan yang dijalaninya sekarang ini. Peserta dari arisan-arisan tersebut adalah Luna, pekerja seks dan “ayam kampus” dibawah naungannya, serta rekanan Luna dengan berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.

Tujuan dari semua arisan ini hanya untuk bersenang-senang dan menjalin hubungan relasi yang baik.

Waktu serta tempat pelaksanaan juga berbeda-beda.

“Ya itu arisan campur-campur, aku sama

temen-temen ku yang lain juga. Ada Happy, Sosialita Silver, sama Manja, hahahahahahaha. Ya temen-temen ku yang waria, banci juga banyak yang ikut. Anak-anak ku juga ada yang ikut. Yang punya

10

(8)

karaoke di sembir ada, salon, perias, banyak kok.” pelaksanaannya, tergantung dari pemenang arisan bulan sebelumnya. Paling sering diselenggarakan di Kafe Merah Putih dan Lotus. Dress code13 yang digunakan bervariasi, dan penentuan tema dress code dilakukan oleh pemenang arisan bulan sebelumnya. Beberapa tema dress code yang pernah dipakai, seperti India, bunga-bunga, polkadot, dan leopard. Penggunaan dress code ini sebagai variasi dalam

berpakaian agar tidak monoton dan berbeda dengan arisan-arisan pada umumnya. Dalam arisan-arisan ini juga mewajibkan pesertanya untuk melakukan iuran sebesar Rp 200.000 setiap orang, yang nantinya akan dikumpulkan dan diundi siapa pemenangnya. Bagi peserta yang mendapatkan arisan, akan menentukan tempat serta dress code untuk

bulan berikutnya. Anggota arisan ini berjumlah 30 orang, dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda, yaitu para pengusaha atau wiraswata dibidang karaoke, butik, konveksi, salon, dan make up artist. “Anak” Luna yang bergabung dalam arisan ini berjumlah 5 orang, dan mereka berasal dari golongan A1. Secara gender, anggota arisan ini terdiri dari 20 perempuan, 6 laki-laki, dan 4 waria. Isi

11

Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.

12

Semua nama arisan yang diikuti oleh Luna, disamarkan. Berdasarkan kesepakatan pada penelitian tanggal 4 Oktober 2015

13

(9)

acara dari arisan ini hanya sebatas berkumpul dan senang-senang, dimulai dengan pembahasan rencana event (bila ada), pengundian arisan, makan bersama, dilanjutkan dengan karaoke. Tujuan dari arisan ini hanya untuk berkumpul dan bersenang-senang melepas penat, karena sebagian besar dari anggotanya adalah pengusaha yang kesehariannya sangat sibuk.

Gambar 5.

Arisan Happy, dresscode bunga-bunga.

2. Arisan Sosialita Silver

Arisan Sosialita Silver dilaksanakan sebulan dua kali, yaitu setiap tanggal 9 dan 25. Acaranya dimulai pukul 15.00 WIB. Dilaksanakan sore hari karena sebagian dari anggotanya sudah berkeluarga sehingga tidak bisa pulang larut malam. Dalam arisan ini juga menggunakan dress code yang berbeda-beda. Penentuan tempat dan dress

code, juga ditentukan oleh pemenang arisan sebelumnya.

(10)

golongan A1 dan A2, serta 8 orang yang merupakan teman lama atau teman bermain Luna. Untuk iuran arisan, anggotanya membayar sebesar Rp 250.000. Isi acara arisan ini hanya pengundian arisan, makan bersama, dan karaoke. Tujuannya agar lebih dekat dan menjalin persaudaraan antara Luna dengan teman-temannya. Kelompok arisan ini juga mempunyai kegiatan lain, yaitu bakti sosial yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali di panti asuhan atau

panti jompo. Pada bulan Ramadhan mereka juga melakukan kegiatan sosial berupa pembagian takjil dan sembako.

Gambar 6.

Arisan Happy dan Sosialita Silver di Kafe Merah Putih,

Kafe Lotus, dan Pak No

3. Arisan Manja

(11)

tempat di family karaoke. Acara dimulai pukul 17.00 WIB. Isi acaranya hanya pengundian arisan, makan dan karaoke. Anggota berjumlah 20 orang yang terdiri dari 3 “anak” Luna golongan A2, dan 17 orang teman lama Luna di sekolah dan perguruan tinggi. Iuran anggotanya sebesar Rp 100.000 untuk diundi, dan Rp 25.000 sebagai uang konsumsi. Tujuan arisan ini hanya untuk kumpul dan bersenang-senang.

1.2Strategi Komunikasi Interpersonal Germo Luna kepada “Ayam

Kampus” Indah

Proses komunikasi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut, Pertama, komunikator membentuk pesan dan menyampaikannya melalui saluran atau media tertentu, seperti telepon, SMS, BBM, LINE, atau bertatap muka langsung dengan lawan komunikasinya, si penerima pesan, yaitu komunikan. Kedua, komunikan yang menerima pesan tersebut mengartikan dan menginterpretasikan apa yang diterimanya. Apabila komunikan sudah menangkap isi pesan tersebut, maka komunikan akan segera memberikan umpan balik atau feedback kepada komunikator. Yang ketiga, komunikator bertindak sebagai penerima pesan atau feedback. Apabila ada reaksi atau feedback lagi, maka akan disampaikan kepada lawan komunikasinya.

Begitulah proses komunikasi terjadi dan secara terus menerus, walaupun tidak selamanya proses terjadi secara lancar. Terkadang dalam proses komunikasi juga terjadi hambatan yang mengakibatkan pesan atau feedback dapat tertunda penyampaiannya.

Hal tersebut dapat dilihat dalam komunikasi interpersonal yang

melibatkan germo dan “ayam kampus”. Setiap germo dan setiap “ayam kampus” memiliki caranya tersendiri untuk saling membangun kepercayaan, tergantung dari pesan dan feedback dari masing-masing pelaku komunikasi.

(12)

sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Devito, 1997:231).

Selain itu, komunikasi interpersonal banyak membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan, dan keretakan suatu hubungan (Berger, 1979; Dainton & Stafford, 2000).

Untuk mengetahui komunikasi interpersonal seorang germo dengan “ayam kampus” yang ada di bawah naungannya, peneliti harus mengetahui dulu tentang latar belakang dan kepribadian dari germo dan “ayam kampus” yang akan

diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari pengamatan dan melakukan in-depth interview untuk mengetahui informasi tentang hubungan dari

germo dan “ayam kampus”.

Dalam kasus komunikasi interpersonal antara Luna dengan Indah, sesuai dengan konsep dari Berger, bagaimana suatu hubungan dimulai, diawali dengan hubungan pertemanan antara mereka berdua. Indah sudah mengenal Luna sekitar 4 tahun. Awalnya, Luna dan Indah tidak saling kenal. Karena seringnya bertemu secara tidak sengaja ditempat biasanya dari masing-masing mereka menghabiskan waktu atau tempat nongkrong, mereka mulai saling menyapa satu sama lain. Dari saling sapa berlanjut dengan sering ngobrol bersama dan lebih dekat lagi, Indah sering menginap di tempat atau kos Luna. Meskipun hubungan pertemanan antara keduanya dekat, tetapi Indah tidak mengetahui tentang profesi Luna yang seorang mucikari.

“Dulu dari tempat nongkrong. Tempat nongkrong aja. Dari tempat nongkrong gitu, apa namanya, dari situ mulai kenal suka

nyapa-nyapa gitu aja……… Iya. Dulu kan bertemannya

hanya sekedar berteman aja. Sering ngobrol, sering main ketempat dia gitu aja…………. Ya awalnya sih Cuma berteman biasa biasa aja sih ya. Gak tau juga kalau dulunya Mak’e itu juga… apa namanya… suka cariin klien gitu gak tau namanya”

(Indah)14

Karena alasan ekonomi dan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya, Indah memilih menjadi “ayam kampus”. Diawal Indah menjadi “ayam kampus”,

14

(13)

dia tidak bergabung dengan Luna, tetapi bergabung dengan germo lain. Hingga akhirnya Indah tahu dari seorang temannya, yang juga bernaung dibawah Luna, bahwa Luna juga berprofesi sebagai germo. Dari situ Indah lalu bergabung dengan Luna.

“Ya awalnya karena butuh uang buat beli biar bisa belanja -belanja……… Dulu ada, ada. Pertama kali?...

Sama yang lain dulu…………. Dari temen.” (Indah)15

Karena pertemanan mereka sebelumnya, sebelum mereka saling

mengetahui tentang pekerjaan masing-masing, Luna seorang germo dan Indah seorang “ayam kampus”, membuat Indah mudah diterima oleh Luna sebagai pekerja seks atau “ayam kampus” yang ada dibawah naungan. Luna tidak gampang menerima seseorang untuk bergabung dibawah naungannya. Luna harus mengetahui terlebih dahulu latar belakang kehiudpannya, tujuan, serta perilaku kesehariannya, baru dia bisa memutuskan untuk menerima atau menolak orang tersebut. Faktor pertemanan dan kedekatan tersebut yang menjadi penentunya.

Konsep kedua dari Berger yaitu bagaimana mempertahankan suatu hubungan. Dalam mempertahankan hubungan ini, Luna menggunakan beberapa strategi komunikasi yang diterapkan kepada “anak-anak” yang ada dibawah naungannya, termasuk kepada Indah. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Luna dimaksudkan dengan harapan agar “anak-anak”, terkhusus Indah, tidak berpindah ke germo yang lain. Apabila mereka berpindah ke germo lain, maka pendapatan yang akan diterima oleh Luna akan berkurang.

Manajemen yang terbuka, terutama terbuka soal pendapatan, dilakukan Luna sebagai salah satu startegi komunikasinya. Indah mengetahui hal itu. Karena menurut Indah, sebelum deal dengan pelanggan, Indah sudah diberitahu terlebih dahulu berapa besar pendapatan yang diterima dari pelanggan. Dan Luna selalu

memberitahukan berapa besar pendapatan yang diterima dari pelanggan setiap bekerjasama dengan Indah.

“Iya terbuka. Terbuka dari awalnya sebelum deal, udah terbuka.” (Indah)16

15

(14)

Luna tidak pernah menanyakan soal tip yang diperoleh “ayam kampus” dari pelanggan. Luna juga tidak pernah menanyakan soal tip yang Indah peroleh dari pelanggan. Luna tahu kalau Indah mendapatkan tip, karena Indah yang memberitahunya langsung. Meskipun tahu kalau Indah mendapatkan tip, Luna tidak pernah meminta bagian ke Indah. Biasanya, Indah berinisiatif untuk berbagi tip yang dia peroleh ke Luna dalam bentuk uang. Tidak ada persentase khusus, hanya secara sukarela.

“Kadang tau kadang nggak………… Nggak, nggak pernah…………. Pernah……… Kasih uang.” (Indah)17

Selain itu, Indah juga tahu kalau Luna melakukan seleksi terhadap pelanggannya sebelumnya deal. Luna selalu menanyakan kepada Indah apakah Indah kenal dengan pelanggannya terlebih dahulu. Bila kenal, maka Indah tidak akan menerima pelanggan itu dan Luna mengalihkan ke “ayam kampus” yang lain. Indah tidak ingin dia mendapatkan pelanggan yang kenal dirinya, karena tidak mau mengambil resiko. Indah juga tahu kalau Luna tidak menerima tamu yang rese, karena alasan keamanan Indah. Menurut indah itulah yang seharusnya dilakukan oleh seorang mucikari. Indah akan menerima pelanggan tersebut jika sudah aman.

“Iya, tahu. Karena emang juga harus seperti itu. Karena kita juga gak mau ambil resiko kan, ternyata kita orang yang kenal gitu…………. Ya otomatis tamu yang gak resek ya. Tamunya resek atau nggak. Terus, apa namanya, dia kasih tau aku dulu apakah kenal atau nggak. Seperti itu…………..Iya. Emang yang harus aman dulu.” (Indah)18

Kewajiban menggunakan kondom bagi pelanggan Luna, merupakan keamanan buat Indah. Karena untuk menjaga Indah tidak terkena penyakit kelamin. Dan indah juga menerapkan itu kerika berhubungan badan dengan pelanggan. Selain itu, yang membuat Indah merasa aman dan terlindungi karena

16

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

17

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

18

(15)

Luna memiliki koneksi atau bekerjasama dengan aparat. Sehingga bila terjadi suatu masalah, ada yang bisa membantu untuk menyelesaikannya.

“Perlindungan? Ya otomatis, kondom ya……. Oya, dia bekerjasama sih ada lobi orang, sama aparat gitu.” (Indah)19

Indah memanggil Luna dengan panggilan Say, Mbok’e, atau Mak’e. ini menunjukkan bahwa mereka dekat dan tidak ada hubungan yang terlalu serius dalam pekerjaan. Apalagi pertemanan Luna dan Indah sudah terjalin semenjak mereka belum mengetahui tentang profesi dari masing-masing.

“Ya…Say, Mak’e, Mbok’e gitu aja.” (Indah)20

Indah mengatakan bahwa hubungannya dengan Luna tidak sebatas dalam pekerjaan. Tetapi diluar dari pekerjaan, mereka juga sering pergi bersama. Hang out bersama, seperti makan bersama dan ngobrol dilakukan antara satu

sampai dua kali dalam seminggu. Hal-hal yang sering diobrolin oleh mereka berdua seputar masalah cowok, belanja, makan dan arisan. Indah juga sering tidur

di tempat Luna. Ini membuat hubungan mereka semakin dekat diluar pekerjaan.

“Arisan, ngobrol, kumpul-kumpul, kongkow gitu… ya juga

sering juga tidur di tempat Luna……….. Hampir,

hampir….. yah seminggu itu pasti. Satu minggu sekali, dua kali……… Banyak lah, namanya juga perempuan… masalah semua. Masalah cowok, belanja, makan, arisan, banyak deh yang diobrolin.” (Indah)21

Arisan yang dibuat oleh Luna dan teman-temanya, juga diikuti oleh Indah. Yaitu arisan Sosialita Silver. Indah ikut karena ajakan dari Luna. Meskipun teman-teman di arisan itu tau profesi indah sebagai “ayam kampus”, tapi Indah merasa nyaman. Karena mereka menggunakan sistem “sama-sama tau” atau saling mengerti, meghargai, dan menjaga profesi yang satu dengan yang lainnya. Bahkan, Indah menjadi lebih dekat dengan teman-teman arisannya ini.

“Arisan sosialita silver……… Iya, sama-sama tau juga. Karena

sama temen-temen yang lain juga lumayan deket

19

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

20

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

21

(16)

juga……….. Ya pastinya lebih deket sama temen-temen.”

(Indah)22

Dalam konsep Middleton (Cangara, 2014:64) mengatakan bahwa

strategi komunikasi adalah kombinasi antara elemen-elemen komunikasi, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan feedback.

Selain Luna yang berperan sebagai komunikator dan Indah sebagai komunikan, unsur lain yang tidak kalah penting adalah pesan, media dan feedback.

Dalam komunikasi interpersonal tersebut pesan yang disampaikan oleh Luna dikemas dengan baik. Dalam strategi manajemen terbuka, dimana Luna melakukan transparasi dalam soal pendapatan dan pembagian pendapatan secara langsung dan terbuka, pengemasan pesan ini ingin menyampaikan bahwa Luna bukan seorang yang koruptor atau dengan kata lain bahwa Luna adalah orang jujur. Pesan ini diterima baik oleh Indah yang menggap Luna adalah orang yang jujur.

Selain itu pengemasan pesan dalam strategi tip merupakan hak penuh bagi “ayam kampus”, dimana Luna tidak pernah menanyakan dan meminta bagian tip yang diterima oleh Indah. Pesan yang ingin disampaikan bahwa Luna tidak akan meminta sesuatu yang bukan hak nya. Indah menangkap pesan ini, dan feedback yang dihasilkan adalah sesekali Indah membagikan uang tip yang di

dapat ke Luna secara sukarela.

Pesan sebagai orang selektif ditunjukkan Luna dalam melakukan seleksi pelanggannya. Disini Luna tidak sembarang dalam menerima pelanggan, sehingga menjamin kerahasiaan identitas dari “ayam kampus”. Feedback yang diberikan oleh Indah adalah kepercayaan terhadap Luna untuk menjaga identitasnya karena Luna orang selektif.

Strategi memberikan perlindungan, Luna ingin menyampaikan pesan bahwa dia melindungi dan menjaga kesehatan dari “ayam kampus” dengan menggunakan media kondom. Feedback yang diberikan oleh Indah adalah dia

22

(17)

merasa aman bekerja dengan Luna, karena dia akan terhindar dari penyakit kelamin menular.

Strategi hubungan kekeluargaan atau pertemanan, pesan yang ingin disampaikan Luna adalah bahwa dia ingin adanya kenyamanan dalam bekerja karena hubungan yang tidak kaku. Feedback dari Indah adalah dia merasa nyamana bekerja dengan Luna.

Media yang digunakan oleh Luna dalam strategi komunikasi yang dibuatnya dapat dilihat dari arisan dan hang out. Pemilihan media ini sebagai bentuk pesan bahwa teman Luna adalah teman juga bagi “anak-anak”nya. Dari media ini, Indah mendapatkan teman-teman baru dan bisa lebih dekat dengan teman-temannya itu. Sehingga hubungan Luna dan Indah menjadi semakin dekat dan lebih akrab. Hubungan yang dikatakan sebagai hubungan kekeluargaan atau pertemanan juga terlihat dalam media ini.

Strategi-strategi yang dilakukan oleh Luna kepada Indah, membuat Indah masih bertahan bekerjasama dengan Luna, dan hampir 2 tahun mereka bekerjasama sebagai germo dan “ayam kampus”. Bila ada germo lain yang menawari Indah untuk bergabung dengan menawarkan fasilitas yang lebih daripada yang diberikan oleh Luna, Indah akan bergabung dengan germo tersebut, tetapi tetap mengutamakan atau memprioritaskan Luna.

“Ya, nyaman……….Saya, ya, bisa gabung, tapi prioritas sama Mak’e.” (Indah)23

1.3Modal Sosial sebagai Feedback dari Komunikasi Interpersonal Germo

Luna kepada “Ayam kampus” Indah

Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian ide dari komunikator kepada komunikan dengan dengan maksud untuk mengubah tingkah laku penerima pesan sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rogers (Mulyana, 2007). Lasswell (Mulyana, 2007) menggambar proses tersebut melalui “Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”.

23

(18)

Dalam proses komunikasi, setiap orang yang berada di dalamnya bisa saling bertukar peran sebagai komunikator maupun komunikan. Komunikator dalam penelitian ini adalah germo Luna dimana dia menyampaikan pesan kepada komunikannya yaitu “ayam kampus”. Pesan yang disampaikan oleh germo Luna menggunakan beberapa media yang terbagi dalam beberapa strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang digunakan oleh germo Luna disampaikan melalui sebuah komunikasi interpersonal. Dengan harapan akan muncul timbal balik yang disebut sebagai modal sosial.

Hasil dari penelitian ini pada akhirnya menunjukkan bagaimana proses komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh seorang mucikari terhadap “ayam kampus” dibawah naunganya, perlunya melakukan strategi komunikasi oleh mucikari dalam menyampaikan pesannya untuk mencapai tujuannya terhadap “ayam kampus”, pemilihan strategi-strategi yang dianggap cocok untuk dirinya oleh “ayam kampus”, serta feedback dari “ayam kampus” kepada germo, dan manfaat feedback tersebut untuk bisnis yang dijalaninya.

Secara keseluruhan, dapat dipastikan proses komunikasi yang dilakukan Luna terhadap Indah melalui strategi komunikasi yang diterapkannya berjalan sesuai dengan yang Luna harapkan. Proses komunikasi Luna dengan Indah menghasilkan feedback berupa modal sosial.

Modal sosial akan Nampak dari suasana saling percaya yang terjadi antara perorangan dalam sebuah hubungan interpersonal. Dalam penelitian ini, tampak adanya rasa aman dan nyaman dari Indah atas apa yang dilakukan oleh Luna. Dimana unsur utama dalam modal sosial, yaitu:

1. Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan merupakan faktor penting dalam hubungan interpersonal. Karena kepercayaan dapat mendorong seseorang

untuk bekerjasama lebih baik dengan orang lain dan menimbulkan kegiatan yang lebih produktif.

(19)

tersebut. Mengingat besarnya resiko yang harus ditanggung oleh “ayam kampus” apabila identitasnya terbongkar.

Kepercayaan Indah terhadap Luna terlihat dalam strategi dimana Luna selalu menyeleksi pelanggannya dengan menanyakan apakah Indah mengenal calon pelanggan tersebut. Karena bila tidak melakukan hal tersebut, maka ada kemungkinan Indah akan bertemu dengan pelanggan yang mengenal dia. Sehingga identitas Indah sebagai “ayam kampus” dapat terbongkar. Hal tersebut akan membuat Indah tidak percaya lagi dengan Luna dan bisa meninggalkannya.

Selain itu, dapat dilihat dengan manajemen terbuka yang dilakukan oleh Luna. Indah bisa mengetahui pendapatan asli yang diterima dari pelanggan, sehingga dia dapat menghitung dan menerima bagian yang jumlahnya sesuai dengan kesepakatan bagi hasil antara mereka. Manajemen yang terbuka ini, juga membangun kepercayaan Indah terhadap Luna, karena tidak ada kebohongan atau korupsi dalam hubungan kerja mereka.

Kepercayaan ini membuat indah aman bekerjasama dengan Luna, dan hubungan mereka terjalin dengan baik.

2. Timbal Balik (Reciprocal)

Timbal balik antara germo dengan “ayam kampus” berperan penting dalam pembentukan hubungan keduanya. Dengan saling menerima, terbuka, dan membantu satu dengan yang lain melalui interaksi sosial dapat menjadikan mereka lebih peka satu sama lain, baik dalam hal pekerjaan maupun diluar dari pekerjaan.

(20)

Berbagi hasil tip yang diperoleh Indah kepada Luna secara sukarela, mentraktir Luna makan, adalah bentuk timbal balik dalam hubungan ini.

Dari timbal balik ini, mereka menjadi lebih dekat. Dapat dilihat dengan seringnya mereka hang out satu sampai dua kali dalam seminggu, seringnya Indah menginap di tempat Luna, ngobrol bersama baik masalah pekerjaan maupun diluar pekerjaan.

Timbal balik ini menimbulkan rasa nyaman, terutama rasa

nyaman oleh Indah.

3. Jaringan Sosial

Jaringan sosial terbentuk karena adanya rasa simpati dan kewajiban dalam sebuah kelompok. Dalam hubungan germo dan “ayam kampus”, jaringan sosial terbentuk karena mereka mempunyai kesamaan sebagai bagian dari bisnis prostitusi yang memiliki resiko yang besar. germo memiliki resiko ditahan oleh pihak berwajib karena melakukan perdagangan manusia dan bisa dihukum penjara sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Bagi “ayam kampus” resikonya adalah dikelurkan atau drop out dari kampus mereka dan image yang buruk dari lingkungan sekitar, mencoreng nama baik keluarga, dan bahkan bisa tidak dianggap lagi sebagai bagian dari keluarga oleh keluarganya. Ini yang menimbulkan rasa simpati antara pekerja prostitusi.

(21)

Jaringan sosial yang terbentuk tidak hanya sebatas hubungan Luna dan Indah dalam dunia prostitusi. Tetapi mereka memperluas jaringan sosial mereka diluar dari dunia prostitusi, yaitu dengan mengikuti arisan. Arisan yang mereka ikuti, anggota di dalamnya terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan. Dimana setiap pekerjaan mempunyai kelebihan, kekurangan, dan resikonya masing-masing. Tetapi dalam arisan ini, mereka saling menghargai dan menjaga profesi dari masing-masing anggotanya.

Jaringan sosial ini membantu mereka juga dalam bekerja. Karena jaringan ini dapat membantu mereka menemukan pelanggan-pelanggan baru. Karena, teman-teman mereka dalam arisan bisa membantu menawarkan atau menjual jasa mereka ke orang lain. Secara otomatis, jaringan bisnis yang dilakukan oleh Luna dapat menjadi luas.

Tiga unsur modal sosial inilah yang merupakan feedback dari “ayam kampus” kepada germonya. Modal sosial ini dapat digunakan kembali oleh germo, dalam penelitian ini adalah Luna, untuk meningkatkan kerjasama dengan “ayam kampus”, serta mendapatkan keuntungan yang lebih dari bisnisnya.

Gambar

Arisan Gambar 6. Happy dan Sosialita Silver di Kafe Merah Putih,

Referensi

Dokumen terkait

proses pelunasan utang oleh kreditur baru. Adapun hal yang umumnya menjadi pertimbangan bagi kreditur lama untuk menolak melepas KPR lama adalah terkait dengan nominal

Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas dari segi proses apabila seluruh siswa atau setidak-tidaknya sebagian besar 75% peserta didik terlibat secara aktif,

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

[r]

Dari 44 (empat puluh empat) perusahaan yang mendaftar dan mengambil dokumen, ternyata 5 (lima) Perusahaan memasukkan dokumen penawaran.. Demikian Berita Acara ini

[r]

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan akan mengadakan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi yang bersumber dari Dana DAK Luncuran 2011

[r]