• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDEDTEACHING DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI BM SMKMUHAMMADIYAH 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDEDTEACHING DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI BM SMKMUHAMMADIYAH 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING DENGAN PENDEKATAN RESIPROCAL TEACHING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI BM SMK

MUHAMMADIYAH 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

AYU WULANDARI NIM : 709141017

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Pemecahan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 12

2.1.1. Model Pembelajaran Guided Teaching ... 12

2.1.2. Pendekatan Resiprocal Teaching ... 17

2.1.3. Penerapan Model Pembelajaran Guided Teaching dengan Pendekatan Resiprocal Teaching ... 21

2.1.4. Aktivitas belajar ... 25

(3)

ii

2.2 Penelitian Relevan ... 32

2.3 Kerangka Berpikir ... 34

2.4 Hipotesis Tindakan ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 37

3.2 Subjek Penelitian ... 37

3.3 Objek Penelitian ... 37

3.4 Defenisi Operasional ... 37

3.5 Prosedur Penelitian ... 38

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.7 Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian ... 50

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ... 52

4.1.2 Hasil Tes Belajar ... 53

4.2 Analisis Data ... 54

4.2.1 Data Kuantitatif ... 54

4.2.2 Data Kualitatif ... 57

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

4.3.1 Siklus I ... 59

4.3.2 Siklus II ... 63

(4)

iii

4.4 Pembuktian Hipotesis ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3. Materi pembelajaran

4. Soal test awal sebelum tindakan (Pretest)

5. Hasil Perolehan Nilai Pretest/Test Kemampuan Awal Siswa

6. Soal Postest Siklus I

7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

8. Hasil perolehan Nilai Postest Siswa pada Siklus I

9. Soal Postest Siklus II

10.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

11.Hasil perolehan Nilai Postest Siswa pada Siklus II

12.Tabel Penolong Menghitung Varian Sampel Postest I dan Postest II

13.Perhitungan Uji t

14.Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi Uji t

(6)

ABSTRAK

Ayu Wulandari, NIM 709141017. Implementasi Model Pembelajaran Guided Teaching dengan Pendekatan Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan. 2013.

Permasalahan penelitian adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah menerapkan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan Reciprocal Teaching.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan subjek siswa kelas XI BM yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dan tes hasil belajar siswa. Sedangkan untuk analisa data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Dari hasil analisis diperoleh data observasi sebagai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 33,33% (Siklus I 46,67% sedangkan Siklus II 80%). Hasil data pretest sebagai hasil belajar awal siswa dengan 23,3% yang tuntas dengan nilai rata-rata 61. Data postes siklus I siswa yang memenuhi ketuntasan sebesar 56,67% dengan nilai rata-rata 66,16 sedangkan data pada postes siklus II siswa yang memenuhi ketuntasan sebesar 86,67% dengan nilai rata-rata 78,33. Berarti ada peningkatan hasil belajar siswa dari postes siklus I ke postes siklus II sebesar 30%. Pada uji signifikansi hasil belajar siswa antar siklus diperoleh bahwa t hitung > t tabel (11,74 2,04). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antar siklus.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaranGuided Teaching

dengan pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(7)

ABSTRACT

Ayu Wulandari, NIM 709141017. Implementation of Guided Teaching Model Learning With Reciprocal Teaching Approach To Improve The Activity and Student Learning Outcomes in XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan at academic Year 2013/2014. Thesis. Department of Economic Education, Accounting Education Program, Faculty of Economics. State University of Medan. 2013.

The research problem is the low activity and learning outcomes of accounting students in the learning process. The purpose of this study was to find out that by applying Guide Teaching Model Learning with Reciprocal Teaching approach will be able to increase the activity and learning outcomes of accounting students in XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan at academic Year 2013/2014.

The research was carried out in SMK Muhammadiyah 8 Field at academic Year 2013/2014 with the total number of subject in XI BM are 30 peoples. This research is classroom action research (CAR), which was conducted in two cycles, with each cycle consisting of four stages, namely planning, action, observation and reflection. In the data collection techniques used were observation sheet student learning activities and tests student learning outcomes. As for the data analysis carried out in several stages, quantitative and qualitative.

From the analysis obtained data as a result of observations student learning activities that have been conducted show that an increase in students' learning activities by 33,33% (Cycle I Cycle II 46,67% while 80%). Pretest data results as a result of early learning with 23,3% of students who completed the value - average 61. Posttest data first cycle of students who reached the completeness of 56,67% with an average value of 65 while the post-test data on the second cycle students who reached the completeness of 86,67% with an average value of 78,33. Means there is an increase in student learning outcomes of the post-test to post-test cycle I cycle II of 30%. In significant test of result study get tcount > ttable (11,74 > 2,04). In show that there is the different significant of learning result between cycle.

It can be concluded that the implementation of Guided Teaching Model Learning with Reciprocal Teaching approach can increase the activity and accounting learning outcomes in XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan at academic Year 2013/2014.

(8)
(9)

i BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya

manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang

hidup dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya

masyarakat. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta

mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan pendidikan nasional. Salah

satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan mutu

pendidikan yang sebagian besar merupakan tanggung jawab profesional setiap

guru. Seorang guru dituntut untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan

pengetahuan, keterampilan dan keahlian agar tidak tergilas oleh perkembangan

pendidikan yang semakin maju.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan

kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan

banyak mendapat perhatian khusus demi meningkatnya kualitas pendidikan.

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, telah banyak usaha yang

dilakukan pemerintah, diantaranya ialah melakukan perbaikan dan pembaharuan

kurikulum, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan

prasarana pendidikan. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih aktif dalam

melakukan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas sehingga hasil

(10)

ii

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dan siswa, serta antara siswa dengan

sumber-sumber belajar lainnya dalam satu kesatuan waktu yang berlangsung

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik apabila proses belajar mengajar

tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara

aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian,

kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan bagi dirinya dan masyarakat.

Dengan demikian, seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan

yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi siswa.

Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah banyak dipengaruhi oleh

faktor guru dan siswa. Guru merupakan tokoh sentral dalam menentukan

keberhasilan siswa menerima pelajaran yang disampaikan. Guru bukan hanya

sekedar mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap

mengajar dan menggunakan kesadaran dirinya untuk siap mengadakan

perubahan-perubahan dan perbaikan pada proses pembelajarannya. Seorang guru yang ideal

akan mampu bertindak dan berfikir kritis dalam melaksanakan tugasnya secara

profesional dan dapat menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses

belajar mengajar.

Namun masih banyak guru belum memiliki keterampilan untuk

mengembangkan potensi siswa karena guru masih menjadi pusat dalam

pembelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran dirasakan membosankan karena

(11)

iii

guru menjadi sumber belajar di kelas. Sedangkan siswa hanya menjadi pendengar

yang hanya menerima pengetahuan yang diketahui guru tersebut. Ruang gerak

siswa pun menjadi terbatas, siswa menjadi terbiasa untuk mendengar, mencacat

dan kemudian menghapal pelajaran tersebut sehingga siswa kurang termotivasi

untuk memahaminya. Kondisi ini terkadang menjadikan siswa enggan untuk

belajar, merasakan kejenuhan dan keinginan agar proses belajar mengajar cepat

selesai. Bahkan sebelum proses belajar selesai siswa cenderung mencari-cari

alasan agar bisa keluar untuk menghilangkan kejenuhan. Akibatnya, tidak sedikit

siswa yang mendapatkan nilai tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM).

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di kelas X BM SMK

Muhammadiyah 8 Medan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

menyelesaikan pembelajaran akuntansi masih rendah, siswa kurang dapat

mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan pembelajaran dengan

baik. Hasil belajar siswa dalam menyelesaikan pembelajaran akuntansi secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Triwulan Pertama Semester Genap T.P 2012/2013

(12)

iv

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari ulangan 1 hanya 13 siswa (43%) yang

mendapat ketuntasan belajar. Pada ulangan 2 hanya 10 siswa (33%) dan pada

ulangan ketiga hanya 14 siswa (46%) yang mendapat ketuntasan belajar. Jika

dirata-ratakan dari ulangan 1 sampai ke 3 hanya 12 siswa (41%) siswa yang

mendapat ketuntasan dalam belajar, sedangkan 17 siswa atau (58%) siswa belum

tuntas dalam pembelajaran akuntansi sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70.

Rendahnya hasil belajar siswa tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu kurangnya perhatian siswa dalam proses belajar mengajar dan pola

pembelajaran guru yang monoton (ceramah), yang menimbulkan rasa jenuh dan

bosan bagi peserta didik, sehingga siswa tidak maksimal dalam menyerap materi

pembelajaran yang sedang berlangsung dan juga tidak aktif dalam kegiatan belajar

mengajar. Ketidakaktifan siswa dalam belajar tersebut mengakibatkan aktivitas

siswa dalam pembelajaran akuntansi menjadi rendah. Hal ini diketahui dari hasil

pengamatan yang menunjukkan bahwa siswa kurang berani dalam menyampaikan

pendapatnya, takut bertanya jika kurang mengerti penjelasan dari guru dan

cenderung hanya menerima materi pembelajaran dari guru saja.

Melihat kondisi diatas maka guru perlu memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran akuntansi yang

diajarkan. Banyak model dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran akuntansi. Salah satunya adalah dengan menerapkan Model

Pembelajaran Guided Teaching dengan Pendekatan Reciprocal Teaching sehingga

(13)

v

Model pembelajaran Guided Teaching memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara terbimbing untuk

meningkatkan aktifitas dan kreatifitas dalam proses belajar mengajar. Model

pembelajaran Guided Teaching dirancang dengan beberapa tahapan pembelajaran

secara sistematik dengan tujuan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan

kemandirian serta rasa percaya diri terhadap mata pelajaran akuntansi, agar bahan

pelajaran selesai dengan waktu yang ditentukan maka model pembelajaran ini

dapat diaplikasikan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Reciprocal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana guru

mengajarkan strategi-strategi kognitif atau pengetahuan diri yaitu keaktifan dalam

membuat rangkuman, membuat pertanyaan, mengklarifikasi dan memprediksi

materi lanjutan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa menjadi lebih aktif

dengan cara melakukan pergantian peran. Siswa berperan menjadi seorang guru

didalam kelas, sedangkan guru hanya menjadi moderator dan fasilitator.

Penerapan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan

Resiprocal Teaching dimaksudkan untuk membantu guru merangsang

kemampuan berpikir siswa, menyampaikan pendapat, dan menyelesaikan tugas.

Melalui proses yang seperti ini siswa akan terlibat langsung dalam pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penellitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Guided Teaching

dengan Pendekatan Resiprocal Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan

(14)

vi 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka yang

menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara untuk meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siwa di kelas

XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan dalam mengikuti proses belajar

mengajar?

2. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa di kelas

XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Medan?

3. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Guided Teaching dengan

pendekatan Resiprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar akuntansi siswa di kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan?

4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI

BM SMK Muhammadiyah 8 Medan antar siklus?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Guided Teaching dengan

Pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar

akuntansi siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Guided Teaching dengan

(15)

vii

siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus siswa

kelas XI BM SMK Muhamadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.4 Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah diatas maka akan dilakukan Penelitian

Tindakan Kelas dengan menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran

yang digunakan adalah model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan

Resiprocal Teaching.

Dalam model pembelajaran Guided Teaching, guru berperan sebagai

fasilitator yang menolong siswa untuk melakukan refleksi diri dan diskusi

kelompok. Guru juga harus mampu menciptakan dan mengembangkan rasa

percaya diri pada siswa sehingga dapat mengurangi rasa takut dan malu dalam diri

mereka. Agar siswa merasa nyaman dalam belajar, guru seharusnya memberi

pengawasan yang tidak terlalu ketat dan otoriter sehingga siswa dapat belajar

secara aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar dan tidak merasa jenuh dan

bosan.

Model pembelajaran Guided Teaching juga dapat membantu siswa dalam

proses belajar mengajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda tingkat kemampuannya

serta berbeda bakatnya. Siswa dapat belajar dengan sendiri (individual) dan juga

dapat dibentuk kelompok, namun lebih disukai soal yang memiliki banyak

(16)

viii

berfikir bermacam-macam arah dan menghasilkan banyak alternatif

penyelesaiaan) dan proses berfikir konvergen (proses berfikir yang mencari

jawaban tunggal). Tahap-tahapannya meliputi orientasi, pemahaman diri dan

kelompok, pengembangan, kelancaran dan kelunturan berfikir dan bersifat kreatif,

pemacu gagasan-gagasan kreatif, serta pengembangan kemampuan memecahkan

masalah yang nyata dan kompleks. Maka dari itu dengan menerapkan model

pembelajaran Guided Teaching diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa akan

meningkat.

Pendekatan Reciprocal Teaching menerapkan empat strategi pemahaman

mandiri kepada siswa, yaitu menimbulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan,

menyelesaikan masalah, dan menjelaskan kembali pengetahuan yang telah

diperolehnya. Pendekatan Reciprocal Teaching merupakan pendekatan

pembelajaran yang dikembangkan melalui kegiatan mengajarkan teman sebaya

atau bertindak sebagai seorang guru yang bersifat kerja sama untuk mengajarkan

pemahaman tentang materi pelajaran secara mandiri di kelas. Dengan penggunaan

pendekatan Reciprocal Teaching setiap siswa dituntut untuk memadukan

kemampuan, ketelitian, mengamati, mendiskusikan dan membuat kesimpulan

terhadap materi yang telah diajarkan.

Dalam pendekatan Reciprocal Teaching , guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok secara heterogen, dan setiap kelompok membahas materi

yang diberikan oleh guru. Kemudian guru menunjuk seorang siswa untuk

menggantikan perannya sebagai guru dalam kelompok tersebut. Dengan

(17)

ix

akan lebih aktif lagi dari sebelumnya karena mereka dituntut untuk mampu

menggantikan peran seorang guru.

Dalam penerapan model pembelajaran model pembelajaran Guided

Teaching dengan pendekatan Resiprocal Teaching siswa juga diajak untuk bisa

menerima dan menyampaikan informasi yang dibahas secara tepat. Masing-

masing siswa diharuskan aktif dan dapat bekerja sama dengan teman

kelompoknya karena dengan begitu dapat membantu siswa untuk menyesuaikan

diri dan meningkatkan rasa percaya diri. Siswa akan lebih terbuka wawasannya

ketika siswa menerima pengetahuan-pengetahuan baru yang diterima dari teman

satu kelompoknya.

Dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariatif di dalam

kelas, sangat diharapkan dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajarnya

yang kemudian akan mengalami peningkatan, dan tidak menimbulkan kebosanan

di dalam kelas. Selain itu, penerapan model pembelajaran yang bervariatif juga

dapat mengajak siswa untuk lebih aktif dan kreatif lagi dalam berfikir sehingga

mereka dapat memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan guru.

Berdasarkan uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah melalui penerapan model pembelajaran Guided

Teaching dengan pendekatan Resiprocal Teaching diharapkan dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI BM SMK

(18)

x 1.5 Tujuan Penelitian

Bersadarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa melalui

penerapan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan

Resiprocal Teaching di kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa melalui

penerapan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan

Resiprocal Teaching di kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus

siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut di atas, maka manfaat penelitian ini

adalah:

1. Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan, kemampuan dan

pengalaman penulis sebagai calon guru dalam menerapkan model

pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan Resiprocal Teaching

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah, khususnya bagi guru pada mata

(19)

xi

tentang pelaksanaan penerapan model pembelajaran Guided Teaching dengan

pendekatan Resiprocal Teaching untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar.

3. Sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya bagi civitas UNIMED. Khususnya

Program Pendidikan Akuntansi atau pihak-pihak yang ingin melakukan

(20)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian dapat disimpulkam

sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan

Reciprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kemampuan

dalam diskusi serta keberanian siswa untuk tampil didepan kelas mengalami

kemajuan. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan

aktivitas yang aktif, pada siklus I rata–ratanya hanya 63,95 dengan persentase

46,67% menjadi rata–rata 76,46 dengan persentase 80% pada siklus II.

Peningkatannya sebesar 33,33% dari siklus I ke siklus II. Hal ini telah sesuai

dengan kriteria penilaian ≥71,87%.

2. Penerapan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan

Reciprocal Teaching juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus

I diperoleh nilai rata–rata 66,16 dengan persentase ketuntasan belajar siswa

sebesar 56,67% selanjutnya pada siklus II diperoleh nilai rata–rata 78,33

dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 86,67%. Dimana

peningkatan nilai kemampuan siswa antar siklus I ke siklus II adalah 12,17

untuk hasil belajar akuntansi dengan peningkatan persentase 30%. Ketuntasan

(21)

70

3. Terdapat tingkat perbedaan yang signifikan antar tiap siklus, hal ini dapat

dilihat dari hasil perhitungan dengan perbandingan thitung > ttabel yaitu 11,74 >

2,04, sehingga perbandingan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI BM SMK

Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 pada saat postest

siklus I dan postest siklus II adalah signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti mengharapkan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru khususnya guru bidang studi

akuntansi dapat menjadikan penerapan model pembelajaran Guided

Teaching dengan pendekatan Reciprocal Teaching sebagai salah satu

alternative dan variasi model pembelajaran untuk mata pelajaran akuntansi

khususnya pada materi dana kas bank dan umumnya berbagai materi yang

cocok diterapkan model pembelajaran agar mampu meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti lain terutama yang melakukan penelitian yang sejenis

untuk dapat memodifikasi kearah yang lebih baik dari yang dilakukan

peneliti dalam menerapkan model pembelajaran Guided Teaching dengan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Arends. (2011). dalam Yunita. Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Biologi Siswa Kelas Vii-G Smp N 5 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Jurnal Pendidikan Biologi. Volume 3 Nomor 2, Hal 43. (diakses 14 Mei 2013)

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.

Aziz, Abdul. (2010). dalam Bungseducation. Resiprocal Teaching. http://bungsed ucation.blogspot.com/2010/09/reciprocalteaching.html.Diakses tanggal 19 Mei 2013

Bahri. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Guided Teaching Kelas XI IS di MAN Stabat. Skripsi.Universitas Negeri Medan.

Bloom, S.Benjamin. (2009). dalam Sudjana. .Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (hal 22). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Diedrich. (2011). dalam Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (hal 101). Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Dimyati & Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2010 .Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap , Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Harti, Dwi. 2011. Akuntansi 2A. Semarang: Penerbit Erlangga

(23)

Indien. 2012. Model Pembelajaran Guided Teaching. http://007indien.blogspot.co m/2012/11/model-pembelajaran-guided-teaching.html. Diakses tanggal 12 Mei 2013

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Jatiman. 2010. Penerapan Metode Guided Teaching Dalam Pembelajaran Kooperatif Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMKN 2 Madiun. Jurnal Pendidikan. Vol 16b. (diakses 05 Mei 2013)

Joice. (2010). dalam Trianto. Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivistik. (hal 5). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nur. (2013) dalam Anwar. Perbandingan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Menggunkan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Stad Pada Standart Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Kelas X Tav Di SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 493 - 500. (diakses 16 Mei 2013)

Nur & Wikandari. (2010). dalam Trianto. Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivistik. (hal 173). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Palinscar dan Brown. (2010). dalam Trianto. Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivistik. (hal 173). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Pratiwi, dkk. 2012. Pembelajaran Akuntansi Melalui Reciprocal Teaching Model Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemandirian Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol X, No 2. (diakses 02 Mei 2013)

Sanjaya, Wina. 2011. StrategiPembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

(24)

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bndung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudrajat, Akhmad. 2009. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. http://www.psb- psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran. Diakses tanggal 15 Mei 2013

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Trianto. 2010. Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Gambar

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti lain, sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan aktualisasi diri, kematangan emosi dan self-disclosure

No Nama Perusahaan Dividen Payout Plow Back Ratio Pendptn Stlh Pajak Total Modal ROE Dividen Yield PBR*ROE Biaya Modal Sendiri.. (%) /PBR (%) (EAT)

Sebanyak 14 sampel tanah ini dikeringudarakan untuk selanjutnya dilakukan isolasi, sehingga diperoleh masing-masing 14 isolat bakteri penitrifikasi, yaitu bakteri pengoksidasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep perjuangan melawan penjajahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep negara kesatuan

Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini tentu akan menjadi pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai

BPR Bank Pasar Boyolali menunjukkan kinerja keuangan yang baik dinilai dari standar historis likuiditas, rentabilitas dan permodalan karena mengalami peningkatan tiap tahunnya.. Pada

Penelitian tentang pengaruh struktur dan kultur organisasional terhadap keefektifan pengangaran partisipatif dalam peningkatan kinerja manajerial sebelumnya telah dilakukan