• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PEMAHAMAN ANALISA RAMBUT DENGAN HASIL REBONDING PADA SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN RAMBUT DI SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PEMAHAMAN ANALISA RAMBUT DENGAN HASIL REBONDING PADA SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN RAMBUT DI SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR T.A. 2012/2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

RETNI TRI RAMASARI. NIM 508143044, Hubungan Pemahaman Analisa Rambut Dengan Hasil Rebonding Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 3 Pematang Siantar T.A 2012/2013. Skripsi : Program Studi Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman analisa rambut dengan hasil rebonding pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematang Siantar. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012. Lokasi penelitian di SMK Negeri 3 Pematang Siantar.

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XII program keahlian tata rias kecantikan rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar tahun ajaran 2012/2013 sebanyak berjumlah 59 orang. Pengambilan sampel digunakan teknik Purposive sampel sehingga jumlah sampel penelitian adalah 30 orang. Metode pengumpulan data menggunakan tes pemahaman analisa rambut dan pengamatan praktek hasil rebonding. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji lineritas, uji hipotesis dan uji t dengan korelasiproduct moment.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman analisa rambut menunjukan bahwa terdapat kategori cenderung tinggi 57% hasil rebonding termaksud dalam kategori cenderung cukup 53%. Untuk uji normalitas data menggunakan rumus chi – kuadrat pada taraf signifikan 5% dengan dk=5, diperoleh variabel pemahaman analisa rambut berdistribusi normal, karena 10,84 < 11,070 dan variabel hasil rebonding berdistribusi normal, karena 4,285 < 11,070. Sedangkan uji lineritas dan uji keberartian persamaan regresi, untuk persamaan regresi Y atas X di peroleh Persamaan Yˆ= 62,189+0,430X mempunyai hubungan yang linier pada taraf signifikan 5% karena untuk uji linier Fhitung < Ftabel (0,071<2,44) dan koefisien arah rgresi Y atas X adalah berarti karena Fhitung > Ftabel (5,81>4,20).

Dari hasil analisis korelasi diperoleh rxy adalah sebesar 0,414 sedangkan nilai rtabel pada taraf signifikan 5% dengan N=30 adalah sebesar 0,361. Dengan demikian rxy>rtabelatau 0,414> 0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa “ terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman analisa rambut dengan hasil rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar T. A 2012/2013”

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya

yang senantiasa melindungi dan membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan dan penulisan skripsi ini dengan judul: “Hubungan pemahaman analisa rambut

dengan hasil rebonding pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematang Siantar T.A

2012/2013.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari

segi isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti

dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED

2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

FT UNIMED, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang senantiasa membimbing,

memotivasi saya dalam penyelesaian skripsi.

3. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PKK.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias.

5. Ibu Dra. Nuwairi Hilda M.Pd sebagai Pembimbing Akademik yang telah membimbing

saya sejak awal masuk kuliah hingga sekarang.

6. Ibu Dra. Ade CH Gultom M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan

9. Bapak / ibu Dosen serta Asisten Dosen di Lingkungan UNIMED, Khususnya di Jurusan

PKK, yang telah menyumbangkan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama

perkuliahan.

10. Bapak Drs. Safrudin, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pematang Siantar dan Ibu Sri

Idah Sebayang S.Pd selaku guru tata kecantikan rambut yang telah memberikan bantuan

Serta kak Yul Afnizar kepada penulis selama penelitian di SMK Negeri 3 Pematang

Siantar. Dan Bapak Drs. H. Ali Hasmi Nasution, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 8

(3)

iii

bidang studi yang telah membantu penulis selama melaksanakan uji instrument di sekolah

SMK Negeri 8 Medan.

11. Teristimewa untuk orangtuaku tercinta Ayahanda Yahdi dan Ibunda tersayang Suriati

yang telah memberikan motivasi yang sangat besar selama hidupku dan doa yang tulus di

setiap sujudnya. Kepada abang Darwin Syahputra, Kakak Dwi Anggraini, Adik Enma

Syahputri serta kakak ipar. Dan pengobat kelelahan saya Ponakan tercinta Khadaffy

Alhaffy.

12. Kepada Kak Tika yang selalu membantu dalam menyiapkan surat – surat dalam

penyusunan skripsi, Teman baik saya Pupeh yang selalu memberi bantuan dari kuliah

hingga selesai perkuliahan. Rekan – rekan LDK di Ukmi- Arrahman Stambuk 2008, serta

adik – adik stambuk 2010. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan PKK, Prodi Tata Rias

Stambuk 2008 Khususnya Ai yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi

saya. Parsem, Merli, Pita, Putri, Yuan, Septa, Mey Alsih, Ade dan lainnya yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu, memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian

studi dan skripsi ini.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa

semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan menjadi

pengalaman kepada penulis dalam dunia penelitian.

Medan, Januari 2013

Retni Tri Ramasari

(4)

vi

DAFTAR TABEL

1. Lembar Analisa... 17

2. Skema Variabel Penelitian... 34

3. Kisi – Kisi Tes... 38

4. Kriteria Lembar Pengamatan... 39

5. Ringkasan Data pemahaman Analisa rambut... 49

6. Distribusi Frekuensi (X)... 50

7. Ringkasan Data hasil Rebonding... 51

8. Distribusi Frekuensi(Y)... 51

9.Tingkat kecenderungan (X)... 53

10.Tingkat kecenderungan (Y)... 53

11. Ringkasan Hasil Uji Normalitas (X)... 54

12. Ringkasan ANAVA untuk persamaan Regresi (Y) atas (X)... 55

13. Uji Validitas Test... 71

14. Indeks Kesukaran... 74

15. Daya beda... 75

16. Perhitungan Diskriminasi... 76

17. Hasil Penelitian... 77

18. Distribusi Pemahaman Analisa Rambut (X)... 80

19. Distribusi Hasil Rebonding (Y)... 81

20.Tingkat Kecenderungan... 82

21. Tingkat Kecenderungan Variabel (X)... 83

22. Tingkat kecenderungan Variabel (Y)... 84

23. Unterval Kurva Normal... 85

24. Perhitungan uji normalitas(X)... 86

25. Perhitungan uji normalitas (Y)... 86

(5)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Test pemahaman analisa rambut... 64

2. Lembar hasil pengamatan rebonding... 64

3. Lembar penilain... 68

4. Lembar Uji coba instrumen... 69

5. Uji Validitas... 70

6. Uji Realibitas... 72

7. Perhitungan Derajat Kesukaran... 73

8. Perhitungan Daya Beda... 75

9. Tabulasi data hasil penelitian ... 76

10. Tabulasi hasil pengamatan... 76

11. Data hasil penelitian... 77

12. Perhitungan data variabel penelitian... 78

13. Tingkat Kecenderungan Data Variabel... 82

14. Uji Normalitas... 85

15. Uji Lineritas... 87

16. Perhitungan koefisien Korelasi... 94

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia sebab melalui

proses pendidikanlah terjadi transfer ilmu, sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional No. 20 pasal 3 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yan di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan tujuan diatas, akan di tentukan oleh berbagai komponen yang

menunjangnya, baik itu siswa, guru, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana dan

sebagainya. Salah satu unsur pokok yang terpenting adalah guru dan siswa. Guru

bertugas untuk mentransfer ilmu (mengajar) sedangkan siswa pihak yang di

transfer ilmu (diajar). Hal ini mengimplikasikan bahwa kegiatan belajar mengajar

merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan.

Seorang guru dituntut memiliki kompetensi dalam proses belajar mengajar,

baik itu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional (UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik guru di tuntut memiliki kemapuan

secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran.

(7)

2

Dengan adanya penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar

mengajar maka keberhasilan belajar siswa dapat tercapai hal ini dapat dilihat dari

perubahan tingkah laku siswa, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Di Indonesia telah diselenggarakan kegiatan pendidikan melalui pendidikan

formal, non formal dan informal. Pendidikan formal ialah pendidikan yang

terstruktur yakni pendidikan sekolah dasar, pendidikan menengah pertama,

pendidikan menengah umum dan perguruan tinggi. Pendidikan menengah umum

terbagi atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah umum mengutamakan pengetahuan peserta didik.

Pendidikan menengah kejuruan lebih mengutamakan kemampuan peserta didik

guna untuk mempersiapkan keluaran yang siap pakai untuk kerja dan mampu

bekerja di bidang tertentu. Sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia (SISDIKNAS) No. 20 tahun 2003 bab VI pasa 15 tentang

jalur, jenjang dan jenis pendidikan kejuruan, yaitu : “ pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja di bidang tertentu”.

SMK Negeri 3 PematangSiantar merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang formal yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik

memasuki lapangan kerja dan bekerja secara professional. Berkompetensi dan

mampu mengembangkan diri menyiapkan tenaga kerja untuk memenuhi

kebutuhan dunia industri dan dunia usaha serta mampu menjadi warga yang patuh

(8)

3

SMK Negeri 3 Pematangsiantar terdiri dari 4 bidang keahlian yaitu :

bidang keahlian perhotelan, Tata Boga, Tata busana dan Tata Kecantikan Rambut

dan Kulit. Tata Kecantikan mempunyai beberapa kompetensi yang harus di capai

mulai dari tingkat I hingga tingkat III. Pada bidang keahlian Tata kecantikan

terdapat subtansi pemelajaran Instruksional yang telah dirancang secara

terstruktur di dalam kurikulum di kelompokkan menjadi program normativ,

adaptif dan produktif. Program produktif bertujuan untuk mempersiapkan peserta

didik untuk bekerja dalam bidang pendidikan. Dalam program produktif terdapat

kompetensi-kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, salah satu nya

adalah mata Rebonding. Dimana materi nya meliputi tujuan dari kegunaan

Rebonding, meliputi analisa rambut dan kulit kepala, pengetahuan peralatan dan

kosmetik serta pengetahuan langkah kerja rebonding.

Hasil belajar rebonding dapat dinilai dan diukur secara ilmiah baik dilihat

dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Dimana setelah melalui mata pelajaran

rebonding diharapakan peserta didik mempunyai kemampuan kognitif

pengetahuan dan pemahaman dalam menganalisa rambut dan kulit kepala,

pengetahuan pemahaman alat dan kosmetik rebonding. Kemampuan afektif dapat

dilihat dari ketelitian dan kedisiplinan dalam melakukan analisa, Kemampuan

psikomotor dapat dilihat melalui kemampuan peserta didik dalam melakukan

langkah kerja rebonding.

Rebonding akan mendapatkan hasil yang baik jika siswa memiliki

kemampuan, pengetahuan, pemahaman dalam menganalisa maupun mendiagnosa

(9)

4

jenis rambut, kulit kepala, kelainan kulit kepala dan rambut sehingga dapat

menentukan kosmetika yang akan digunakan yang sesuai dengan kondisi rambut

dan kulit kepala.

Berdasarkan hasil wawancara pada salah satu guru Produktif Rebonding di

SMK Negeri 3 Pematang Siantar ditemukan pada saat siswa melakukan prahtek

jarang sekali siswa melakukan analisa kulit kepala dan rambut. Hal ini terjadi

karena mata pelajaran Anatomi rambut di pelajari dikelas X. Siswa juga sulit

mendapatkan klien untuk praktek rebonding. Ini sebabnya siswa hanya beberapa

kali melakukan praktek rebonding. Disamping itu, siswa hanya sekali

menganalisa kulit kepala dan rambut pada saat praktek. Ini sebabnya mengapa

siswa menganggap sepele dalam menganalisa rambut. Hal inilah yang dapat

mempengaruhi hasil praktek siswa menjadi tidak sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan uraian diatas, melihat pentingnya pemahaman dalam belajar

maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

Pemahaman Analisa Rambut Dengan Hasil Rebonding Pada Siswa Kelas XII

(10)

5

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan

indentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program

Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar yang

mengikuti pelajaran Rebonding?

2. Apakah dalam melaksanakan Praktek rebonding dilakukan analisa rambut

pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang

Siantar?

3. Bagaimanakah pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Tata

Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

4. Bagaimanakah pemahaman jenis – jenis rambut pada siswa kelas XII Tata

Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

5. Bagaimanakah pemahaman bentuk - bentuk rambut pada siswa kelas XII

Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

6. Bagaimanakah pemahaman alat, bahan, dan kosmetika pada siswa kelas

XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

7. Bagaimanakah pemahaman rebonding pada siswa kelas XII Tata

Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

8. Bagaimanakah pemahaman teknik – teknik rebonding pada siswa kelas

XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

9. Bagaimanakah hasil Rebonding pada siswa kelas XI Program Keahlian

(11)

6

10. Apakah terdapat hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil

rebonding?

C. Pembatasan Masalah

Selain masalah – masalah yang di kemukakan di atas, masih banyak lagi

masalah – masalah yang akan muncul yang tentu saja membutuhkan penelitian

tersendiri, Dalam penelitian ini permasalahan di batasi:

1. Pemahaman analisa rambut yaitu tipe jenis rambut, tipe rambut, bentuk

rambut, porositas rambut, elastisitas rambut serta kelainan pada rambut.

2. Rebonding Basic adalah rebonding yang merupakan teknik dasar dalam

meluruskan rambut

3. Hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil Rebonding pada

siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri

3 Pematang Siantar

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program

Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

2. Bagaimana hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata

(12)

7

3. Apakah terdapat hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil

Rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan

Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII

Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK 3 Pematang Siantar

2. Untuk mengetahui hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian

Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

3. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman analisa rambut terhadap hasil

rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan

Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat meningkatkan kemampuan belajar rambut terhadap hasil rebonding

pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang

Siantar sehingga hasil praktek siswa lebih baik.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah agar lebih

memperhatikan serta untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar siswa

(13)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik.

Jakarta: Rieneka cipta.

,2000. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik.

Jakarta: Rieneka cipta.

,2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

,2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

,2006Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta

,2009Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Basuki. 1998.Anatomi rambut. Jakarta

Depdikbud (1994).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 1994.Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Hadi, Sutrisno. 1998. Metodologi Research.Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001)

(14)

62

Permadi, Pong, Georgeus, Darmohusodo. (1992). Anatomi Dan Fisiologi Untuk

Penata

Poesprodjo, (1987). Pengetahuan tentang Hidup.

Rakhmat, Jalaludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rodaskarya

Rostamailis, dkk. 1999. Tata kecantikan rambut jilid 2. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasionla

Rostamilis. (2005).Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan & Berbusana Yang

Serasi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Rostamailis, dkk (2008). Tata kecantikan rambut jilid 2. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

Rostamailis, (2009).Perawatan Badan, Kulit, Dan Rambut. PT Rineka Cipta.

Jakarta.

Sudjanah. 2002.Metode Statistik. Bandung: TARSITO.

Sudjanah. 2005.Metode Statistik. Bandung: TARSITO

Sudijono Anas,2009. Stastistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2001.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

(15)

63

Sonntag, Linda. (1992). The Hairstyle Hair Care & Beauty Book. Tiger Books

Internasional. London. Kecantikan Kulit Dan Penata

Kecantikan rambut. Karya Utama. Jakarta.

Sisdiknas, No.20 tahun 2003 bab VI pasal 15. Undang – undang Republik

Indonesia

Wiradi, (2001). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta

Widjiastuti, Eka Wahyu. 2007. “Hubungan Antara Pengetahuan Busana Dengan

Penampilan diri Mahasiswa Tata Busana. Universitas Negeri

Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat ini, di Desa Cihambulu terutama para petani khususnya timun perlu adanya lembaga yang dapat memberikan bimbingan, arahan dan

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan “Diduga melalui Metode Bermain Peran dapat meningkatkan Motivasi Belajar

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membangun sistem berbasis Deep Learning untuk melakukan klasifikasi sinyal EKG menggunakan

Teman-teman angkatan 2011 (Dwi Astuti, Luqman Seno Aji, Intan Puspitasari, Nika Yunianingsih, Anang Primantoro, Sudarsono, Bima Septianto, Lukman Tri Susanto,

Mendapatkan pengetahuan yang diperlukan dari berbagai bidang seperti risiko dan model pengendalian sering hanya dianggap ranah auditor mengekspos profe- sional manajemen risiko

KPK dibentuk berdasarkan amanat Pasal 43 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Untuk memperkuat eksistensi dan legitimasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ragi dan waktu fermentasi terhadap kadar alkohol hasil fermentasi sari umbi uwi. Parameter yang diukur dalam penelitian