iii
Comparison Of The Prevalence Of Malocclusion Based On Angle’s Classification Among Disabled Children at SLB Negeri Cicendo, Bandung And The Nondisabled Children at SMP PGRI Dago Pakar, Bandung – Pavitra Balakrishnan - 160110103029.
ABSTRACT
Malocclusion is an unacceptable deviation either esthetically or functionally
from an ideal occlusion and is classified using Angle
’s
classification. Not many
studies have been carried out to compare both disabled and nondisabled children.
Hence, the aim of the study is to compare the prevalence of malocclusion among
disabled children and normal children.
This study implied a descriptive and analytical cross sectional survey
approach. There are a total of 30 subjects in this research, 15 disabled students from
SLB Negeri Cicendo, Bandung and 15 nondisabled students from SMP PGRI,
Bandung of age 12 to 16 years. The data was collected based on examination
method and analysed using the SPSS statistical analysis and Mann
–
Whitney test.
The results show that Class I, Class II, and Class III malocclusion has a
prevalence of 13.3%, 66.7% and 6.7% respectively among the disabled subjects and
a prevalence of 73.7%, 13.3% and 13.3% among nondisabled students.
In conclusion, there is significant difference in malocclusion and specifically
in Class I malocclusion. However, Class II and Class III malocclusion does not
show significant difference.
iv
Perbandingan Antara Prevalensi Maloklusi Berdasarkan Klasifikasi Angle antara
Anak Luar Biasa di SLB Negeri Cicendo , Bandung dan anak tidak luar biasa di
SMP PGRI Dago Pakar , Bandung - Pavitra Balakrishnan - 160110103029
.
ABSTRAK
Maloklusi didefinisikan sebagai deviasi yang tidak dapat diterima baik
estetis maupun fungsional dari oklusi ideal. Ada banyak metode yang dapat
digunakan dalam mengklasifikasikan maloklusi , dan diklasifikasi menggunakan
klasifikasi Angle. Tidak banyak studi yang telah dilakukan untuk membandingkan
pada anak nondisabled atau disabled. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membandingkan prevalensi maloklusi di kalangan anak-anak luar
biasa (disabled) dan anak-anak normal (nondisabled).
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei sectional deskriptif dan
analitis. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 siswa,
diantaranya 15 siswa luar biasa dari SLB Negeri Cicendo Bandung dan 15 siswa
normal dari SMP PGRI Bandung yang berusia dari 12 sampai 16 tahun .
Pengumpulan data dilakukan dengan metode pemeriksaan dan menggunakan
analisis statistik SPSS dan Mann
–
Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada anak luar biasa memiliki
prevalensi maloklusi kelas I , kelas II dan kelas III sebesar 13,3%, 66,7% dan 6,7%
masing
–
masing dan pada anak normal, prevalensi sebesar 73,7 % ; 13,3 %; dan
13,3 % masing-masing.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan dalam maloklusi, khususnya pada kelas I. Sedangkan kelas II dan kelas
III tidak menunjukkan perbedaan maloklusi yang signifikan.