• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli

Konsep dan teori dalam keperawatan.

Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan yaitu konsep manusia, keperawatan, konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan. Meskipun keempat konsep digunakan pada setiap teori keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda antara teori yang satu dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa teori keperawatan.

- Sister Calista Roy: Model Adaptasi Roy

Pada tahun 1964 model ini banyak di gunakan sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam pendidikan keperawatan. Model adaptasi roy adalah system model yang esensial dalam keperawatan. Asumsi dasar model ini adalah:

1. Individu adalah mahluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan

sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan social.

2. Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negative untuk

dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu penyebab utama terjadinya perubahan, kondisi dan situasi yang ada serta keyakinandan pengalaman dalam beradaptasi.

3. Setiap individu berespons terhadap kubutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang

positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau kemandirian serta kebutuhan akan kemampuan melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara intergritas diri.

4. Individu selalu berada pada rentang sehat sakit, yang berhubungan erat dengan keefektifan

koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.

Menurut roy, respons yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu kebutuhan dan menyebabkan individu berespons terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau perilaku tertentu. Menurutnya, kebutuhan fisiologis meliputi oksigenisasi dan

(2)

sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, makanan , tidur dan istirahat, pengaturan suhu, hormonal dan fungsi sensoris. Kebutuhan akan konsep diri yang positif berfokus pada persepsi diri yang meliputi kepribadian, norma, etika dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih di fokuskan pada kebutuhan dan kemampuan melakukan interaksi social termasuk kebutuhan akan dukungan orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang diembannya.

Singkatnya, Roy menegaskan bahwa individu adalah mahluk biopsikososial sebagai satu kesatuan utuh yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau selalu beradaftif terhadap perubahan lingkungan. Roy mengidentifikasi lingkungan sebagai semua yang ada disekeliling kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri. Menurutnya, peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.

- Teori Martha E. Roger

Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori ini berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan poola pertumbuhan dan perkembangan seseorang.

Asumsi dasar teori roger tentang manusia adalah:

1. Manusia adalah kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

2. Manusia berinteraksi langsung dengan lingkungan di sekelilingnya.

3. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik. Jalan hidup seseorang berbeda dengan

orang lain.

4. Perkembangan manusia dapat di nilai dari tingkah lakunya.

5. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Misalnya dalam hal sifat dan

(3)

Secara singkat disimpulkan bahwa teori Roger berfokus pada manusia sebagai satu kesatuan yang utuh dalam siklus kehidupannya. Menurutnya, lingkungan adalah segala hal yang berada di luar diri individu.

- Teori Dorothy E. Johnson

Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efesien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah mahluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu system biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik pisik, mental, emosi, dan social terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.

- Teori Dorothea E. Orem

Menurut orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai self Care/Self care Defisit. Ada tiga prinsip dalam perawatan diri sendiri atau perawatan mandiri.

1. Perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistic meliputi kebutuhan oksigen, air, makanan,

eliminasi, aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan hidup lainya. 2. Perawatan mandiri yang dilakukan harus sesuai dengan tumbuh kembangnya manusia.

3. Perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk pencegahan

dan peningkatan kesehatan.

Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan dan kemampuan pasien. Oleh karena itu terdapat tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri.

(4)

1. Perawat memberi perawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena

tingkat ketergantungan pasien yang tinggi.

2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam melakukan tindakan keperawatan.

3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat.

- Model Betty Neuman

Model neuman berfokus pada individu dan respons atau reaksi individu terhadap stress termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi dan kemampuan adapts pasien. Menurut neuman asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder,dan tersier. Pencegahan primer meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah terjadinya reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pasien yang konstruktif. Pencegahan sekunder seperti tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor. Sedangkan pencagahan tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.

- Kerangka Konsep Imogene M King

Kerangka ini di kenal sebagai kerangka system terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah:

1. Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi

kesehatan seseorang.

2. Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, keloompok dan masyarakat.

3. Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan.

Menurut King tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat tercapai jika perawat dan pasien saling bekerjasama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.

(5)

Teori Levine berfokus pada interaksi manusia. Asumsi dasar Teori Levin adalah:

1. Pasien membutuhhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika mempunyai masalah

kesehatan.

2. Perawat bertanggung jawab untuk mengenali respons/reaksi dan perubahan tingkah laku serta

perubahan fungsi tubuh pasien. Respons pasieen terjadi ketika ia mencoba beradaptasi dengan perubuhan lingkungan atau suatu penyakit. Bentuk respons tersebut dapat bearupa khetakutan, stress, inflamasi dan respons panca indra.

3. Fungsi perawat adalah melakukan intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik.

Intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit serta memperbaiki status kesehatan.

B1

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa berbagai fenomena yang terjadi dalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar dan pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penyusunan dan pengorganisasian berbagai fakta, fenomena, keyakinan dan pengalaman secara sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan umum biasanya disusun dalam bentuk falsafah, konsep, teori dan proses.

Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yang mendasar, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau pandangan terhadap suatu system nilai dan keyakinan. Bagi setiap individu, falsafah berperan dalam membantu seseorang memahami makna dari pengalaman hidup yang dijalaninya serta berfungsi sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup seseorang berkembang melalui hasil belajar, hubungan interpersonal, pendidikan formal yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan informal yang lebih menekankan pada peningkatan kemampuan secara teknis berdasarkan teori, agama dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya serta lingkungan.

(6)

Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan keperawatan serta falsafah pada institusi pelayanan kesehatan yang berperan sebagai pedoman utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Implementasi peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, pengelola atau peneliti, pada hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui pemahaman tentang nilai dan konsep keperawatan seperti konsep sehat-sakit, kesehatan, penyakit, akontabilitas dan pemahaman terhadap etika keperawatan.

Peran pelaksana yang dikenal dengan istilah care giver. Dimana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector dan advocate, communicator serta rehabilitator. Sebagai pendidik atau health educator, perawat berperan mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan lain yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran sebagai pengelola, dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggungjawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan/pelayanan keperawatan serta mengerganisasi dan mengendalikan system pelayanan kesehatan. Peran sebagai peneliti dimana perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.

Falsafah keperawatan itu sendiri adalah : ² Memandang pasien sebagai manusia yang utuh ² Pelayanan diberikan secara langsung dan manusiawi

² Setiap orang berhak mendapat perawatan tanpa memandang suku, kepercayaan, status social, dan status ekonomi

² Perawatan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan.

² Pasien merupakan mitra yang aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan penerima jasa yang pasif.

BAB II PEMBAHASAN

A. Model Konsep dan Teori Keperawatan 1. Pengertian model konsep

Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatu model atau kerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah dimana rumah yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka konsep.

(7)

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik.

2. Pengertian teori keperawatan

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.

Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.

B. Karakteristik Teori Keperawatan

Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya : ² Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan

hal-hal nyata dalam keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, dan konsep lingkungan.

² Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada atau bersifat ilmiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan cara berpikir logis.

² Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. ² Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan

(8)

² Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.

C. Factor pengaruh teori keperawatan

Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat bebrapa pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya:

² Filosofi Florence nightingale

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkungannya. Selain itu, Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan dan standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien serta membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perawatan pada orang sakit dengan orang sehat.

² Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanta karna wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat di bawah pengawasan langsung dokter dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

² System pendidikan

Pada system pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai system dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki system pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

² Pengembangan ilmu keperawatan

Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu

(9)

keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapar dikembangkan sasuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

D. Tujuan Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :

² Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.

² Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.

² Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.

² Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan merupakan bagian penting dari masyarakat dimana keperawatan dikembangkan dari masyarakat dan terlibat penuh didalamnya. Keperawatan berespons terhadap kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat, yang dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi, social, dan budaya.

Definisi keperawatan menggambarkan perubahan dalam praktik keperawatan dan membantu mengatasi perubahan dengan cara mengidentifikasi ranah praktik keperawatan dan tuntunan penelitian, praktik dan pendidikan. Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.

Model konsep dan teori keperawatan memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian, dan kurikulum keperawatan dan mengidentifikasi ranah dan tujuan praktik keperawatan.

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik sedangkan teori keperawatan didefinisikan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Dengan adanya kerangka konsep dan teori keperawatan melahirkan aplikasi proses keperawatan yang menuntut perawat untuk menjalankan fungsi dan peranannya yang meliputi pemberian perawatan, pembuat keputusan, pelindung, advocate bagi klien, menajer kasus,

(10)

rehabilitator, pemberi rasa nyaman, komunikator dan pendidik. Dalam hal ini proses berlangsung secara sistematis, bertahap dan terus menerus untuk mencapai suatu tujuan.

B. Saran

² Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya

² Untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. Fundamental Keperawatan, 2005, Jakarta : EGC Alimul H, A. Aziz. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, 2006, Jakarta : salemba medika

Gaffar S.kp, La Ode Jumadi. pengantar keperawatan professional, 1999, Jakarta : EGC Ali H, Zaidin. Dasar-Dasar Keperawatan Professional, 2001, Jakarta : Widya Medika

Referensi

Dokumen terkait

Arester adalah peralatan yang digunakan untuk memproteksi peralatan dan sistem elektrik terhadap tegangan lebih yang salah satu penyebabnya adalah surja petir.. Karena

Jika harga suatu barang tersebut meningkat, maka produsen ingin menjualnya dengan jumlah yang besar sehingga penawaran meningkat sedangkan permintaan konsumen akan menurun

Oleh itu, projek ini akan menggunakan pelbagai jenis gaya muka sarna dengan jarak yang berbeza dan juga dalam keadaaan intensiti cahaya yang berbeza untuk menguji kaedah

The goal of this study is to empirically analayze effect of liabilities, total financing, income from financing, income from services, free-interest earning asset and

yang terisolasi, pengaruh dari transpor, perubahan kimia, metabolisme dan ekskresi obat menjadi minimal dan distribusi menjadi lebih sederhana, sehingga diharapkan

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas X TKJ 2 SMK Negeri 1 Nglegok Blitar dengan tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil

Suwardi, perempuan tidak dilarang untuk memiliki “kemampuan” tetapi tidak juga diperintah untuk memiliki kemampuan, hal ini dikarenakan suami adalah orang yang bertanggung

d. Ilmu politik atau ilmu pemerintahan atau tentang dunia yang juga disebut Arthasastra. 3.2 KEDUDUKAN UPAWEDA DALAM WEDA.. Sesuai dengan arti dan tujuannya serta apa