DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ... II ORISINALITAS PENELITIAN ... III INTISARI ... IV ABSTRACT ... V KATA PENGANTAR ... VI DAFTAR ISI ... VIII DAFTAR TABEL ... X DAFTAR GAMBAR ... XI
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Pertanyaan Penelitian ... 4
1.4. Tujuan ... 4
1.5. Kegunaan dan Manfaat ... 4
BAB II ... 5
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN SEBELUMNYA ... 5
2.1. Tinjauan Pustaka ... 5
2.1.1. Penginderaan Jauh ... 5
2.1.2. Sistem Landsat ... 7
2.1.3. Pengolahan Citra Digital ... 10
2.1.4. Pengertian dan Ekosistem Mangrove ... 16
2.1.5. Zonasi Mangrove ... 17
2.1.6. Jenis-jenis Perakaran Mangrove ... 19
2.1.7. Kerusakan Kawasan Mangrove... 20
2.1.8. Penginderaan Jauh untuk Mangrove ... 22
2.1.9. Pesisir ... 23
2.2. Penelitian Sebelumnya ... 23
2.3. Kerangka Pemikiran ... 30
2.4. Batasan Istilah ... 32
BAB III ... 34
METODE PENELITIAN ... 34
3.1. Alat dan Bahan ... 34
3.1.1. Alat... 34
3.1.2. Bahan ... 35
3.2. Daerah Penelitian ... 35
3.3. Persiapan Data ... 38
3.3.1. Data yang dikumpulkan ... 38
3.3.2. Tahap Pre-processing Citra... 38
3.4. Identifikasi Parameter Kondisi Mangrove ... 41
3.4.1. Identifikasi mangrove dan non mangrove ... 41
3.4.2. Kerentanan tanah terhadap abrasi ... 42
3.4.3. Kerapatan Kanopi ... 42
3.5. Analisis Perubahan ... 46
3.5.1. Kriteria Baku Kerusakan Mangrove ... 46
3.5.2. Analisis Perubahan ... 47
3.5.3. Analisis Data ... 47
3.6. Teknik Pengambilan Sampel ... 48
3.6.1. Sampel Plot kajian untuk Kajian Mangrove ... 48
3.7. Uji Akurasi ... 49
3.8. Hasil yang diharapkan ... 51
3.9. Diagram Alir Penelitian ... 52
BAB IV ... 53
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1. Preprocessing Citra ... 53
4.1.1. Koreksi Geometrik ... 53
4.1.2. Koreksi Radiometrik ... 54
4.2. Processing Citra... 58
4.2.1. Klasifikasi Multispektral ... 58
4.2.2. Indeks Vegetasi ... 62
4.3. Data Lapangan ... 62
4.3.1. Pengambilan data lapangan ... 62
4.3.2. Pemrosesan menggunakan software CAN-EYE ... 67
4.4. Pembuatan Model Regresi Kerapatan Kanopi ... 71
4.4.1. Uji statistik model ... 71
4.4.2. Analisis Regresi ... 73
4.5. Uji Akurasi Model ... 76
4.5.1. Statistik uji akurasi ... 76
4.6. Perubahan Kondisi Kerapatan Kanopi dan Luas Mangrove ... 78
4.6.1. Kondisi kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 1991 ... 78
4.6.2. Kondisi kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 1996 ... 81
4.6.3. Kondisi kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 2001 ... 86
4.6.4. Kondisi kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 2007 ... 91
4.6.5. Kondisi kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 2010 ... 96
4.6.6. Kondisi kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 2016 ... 101
4.6.7. Analisis kerapatan kanopi dan luas mangrove tahun 1991 2016 ... 105
4.7. Analisis Kondisi Kerusakan Mangrove ... 107
4.7.1. Kondisi kerusakan mangrove tahun 1991 ... 107
4.7.2. Kondisi kerusakan mangrove tahun 1996 ... 110
4.7.3. Kondisi kerusakan mangrove tahun 2001 ... 113
4.7.4. Kondisi kerusakan mangrove tahun 2007 ... 115
4.7.5. Kondisi kerusakan mangrove tahun 2010 ... 117
4.7.6. Kondisi kerusakan mangrove tahun 2016 ... 119
4.7.7. Analisis kondisi kerusakan mangrove tahun 1991 2016 ... 122
BAB V ... 126
KESIMPULAN DAN SARAN ... 126
5.1. Kesimpulan ... 126
5.2. Saran ... 127
DAFTAR PUSTAKA ... 128
LAMPIRAN ... 132
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Karakteristik Citra Landsat 5 TM, 7 ETM+ dan 8 OLI Tabel 2. 2. Konteks Penelitian Terhadap Penelitian Sebelumnya Tabel 3. 1. Waktu Perekeman Citra yang digunakan
Tabel 3. 2. Kriteria penilaian kondisi lahan mangrove dengan metode penginderaan jauh
Tabel 3. 3. Tabel klasifikasi kondisi mangrove Tabel 3. 4. Jumlah titik sampel berdasarkan skala peta Tabel 4. 1. RMSE koreksi geometrik
Tabel 4. 2. Rentang nilai surface reflectance hasil koreksi radiometrik
Tabel 4. 3. Perbandingan Nilai Pantulan Spektral Objek sebelum dan setelah dikoreksi radiometrik pada citra Landsat 8 Oli tahun 2016
Tabel 4. 5. Olah statistik data sampel lapangan
Tabel 4. 6. Beberapa sampel overestimate dan underestimate Tabel 4. 7. Standar error sampel uji
Tabel 4. 8. Kerapatan dan luas hutan mangrove tahun 1991 Tabel 4. 9. Keraptan dan luas hutan mangrove tahun 1996 Tabel 4. 10. Kerapatan dan luas hutan mangrove tahun 2001 Tabel 4. 11. Kerapatan dan luas hutan mangrove tahun 2007 Tabel 4. 13. Kerapatan dan luas hutan mangrove tahun 2016 Tabel 4. 14. Kondisi kerusakan mangrove tahun 1991 Tabel 4. 15. Kondisi kerusakan mangrove 1996
Tabel 4. 16. Kondisi kerusakan hutan mangrove tahun 2001 Tabel 4. 17. Kondisi kerusakan hutan mangrove tahun 2007 Tabel 4. 18. Kondisi kerusakan hutan mangrove tahun 2010 Tabel 4. 19. Kondisi kerusakan hutan mangrove tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Sistem penginderaan jauh Gambar 2. 2. Satelit Landsat 7
Gambar 2. 3. Pantulan spektral vegetasi
Gambar 2. 4. Tipe zonasi mangrove di Indonesia
Gambar 2. 5. Bentuk-bentuk perakaran tegakan mangrove Gambar 2. 6. Penebangan hutan mangrove
Gambar 2. 7. Diagram Kerangka Pemikiran Gambar 3. 1. Peta wilayah kajian
Gambar 3. 2. Pengambilan foto upward canopy cover (kanan) canopy closure Gambar 3. 3. Desain pengamatan vegetasi di lapangan dengan metode plot Gambar 3. 4. Plot goodness of fit 1:1
Gambar 3. 5. Diagram alir penelitian
Gambar 4. 1. Kenampakan citra Landsat 5 TM tahun 1991, 1996, Landsat 7 ETM+
tahun 2001, Landsat 5 TM tahun 2007, 2010 dan Landsat 8 OLI tahun 2016 hasil koreksi radiometrik.
Gambar 4. 2. Perbandingan visual citra sebelum dan setelah post classification pada citra Landsat 8 OLI perekaman tahun 2016.
Gambar 4. 3.Citra Landsat 8 OLI perekaman tahun 2016 sebelum dan setelah dimasking.
Gambar 4. 5. Pengambilan sampel lapangan Gambar 4. 6. Jenis mangrove
Gambar 4. 7. Foto sampel yang terdistraksi cahaya matahari Gambar 4. 8. Kalibrasi titik sentral foto
Gambar 4. 9. Kalibrasi sistem proyeksi foto Gambar 4. 10. Hasil kalibarsi optical central Gambar 4. 11. Hasil kalibrasi sistem proyeksi foto
Gambar 4. 12. Klasifikasi kerapatan kanopi menggunakan software CAN-EYE Gambar 4. 13. Grafik regresi kerapatan kanopi lapangan dengan nilai indeks SAVI Gambar 4. 15. Lokasi Mixed Pixel
Gambar 4. 18. Peta kerapatan kanopi mangrove tahun 1991 Gambar 4. 20. Grafik abrasi dan akresi periode tahun 1991-1996 Gambar 4. 21. Peta keraptan kanopi mangrove tahun 1996
Gambar 4. 22. Peta perubahan garis pantai periode tahun 1991 - 1996 Gambar 4. 24. Peta kerapatan kanopi mangrove tahun 2001
Gambar 4. 25. Grafik kerapatan kanopi hutan mangrove tahun 2001 Gambar 4. 26. Grafik abrasi dan akresi periode tahun 1996 - 2001 Gambar 4. 27. Peta perubahan garis pantai periode tahun 1996 - 2001 Gambar 4. 29. Grafik abrasi dan akresi periode tahun 2001 - 2007 Gambar 4. 31. Peta perubahan garis pantai periode tahun 2001 -2007 Gambar 4. 33. Grafik abrasi dan akresi periode tahun 2007 - 2010
Gambar 4. 34. Peta Abrasi dan Akresi Kecamatan Brebes Tahun 1999 2009
Gambar 4. 35. Peta kerapatan kanopi mangrove tahun 2010
Gambar 4. 36. Peta perubahan garis pantai periode tahun 2007 - 2010 Gambar 4. 38. Grafik abrasi dan akresi periode tahun 2010 - 2016
Gambar 4. 41. Grafik perubahan luasan hutan mangrove dari tahun 1991 2016 Gambar 4. 42. Grafik perubahan keraptan hutan mangrove dari tahun 1991 2016 Gambar 4. 44. Peta kerusakan hutan mangrove tahun 1991
Gambar 4. 45. Grafik kerusakan mangrove tahun 1996 Gambar 4. 46. Peta kerusakan hutan mangrove tahun 1996 Gambar 4. 48. Peta kerusakan hutan mangrove tahun 2001 Gambar 4. 50. Peta kerusakan hutan mangrove tahun 2007
Gambar 4. 53. Grafik kondisi kerusakan hutan mangrove tahun 2016 Gambar 4. 54. Peta kerusakan hutan mangrove tahun 2016
Gambar 4. 56. Mangrove dengan kondisi rusak dan tanah tidak peka abrasi Gambar 4. 57. Mangrove dengan kondisi rusak dan tanah sangat peka abrasi Gambar 4. 58. Mangrove dengan kondisi tidak rusak dan tanah sangat peka abrasi