• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KAMPANYE POLITIK PASANGAN JOKO WIDODO - MA RUF AMIN DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2019 DI TWITTER. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KAMPANYE POLITIK PASANGAN JOKO WIDODO - MA RUF AMIN DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2019 DI TWITTER. Skripsi"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

WIDODO - MA’RUF AMIN DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2019 DI TWITTER

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh Rahma Ismi Novia NIM11150510000227

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 1441 H/ 2020 M

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli atau merupakan hasil dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Juni 2020

Rahma Ismi Novia

(3)

STRATEGI KAMPANYE POLITIK PASANGAN JOKO WIDODO - MA’RUF AMIN DALAM PEMILIHAN

PRESIDEN 2019 DI TWITTER

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh Rahma Ismi Novia

NIM 11150510000227

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/ 2020

(4)

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

Skripsi berjudul “Strategi Kampanye Politik Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin Dalam Pemilihan Presiden 2019 Di Twitter”, disusun oleh Rahma Ismi Novia, NIM 11150510000227, telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6 Agustus 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 6 September 2020

Tim Penguji Munaqosah Tanggal Tanda Tangan

Ketua

Dr.H.Edi Amin,M.A 15 September 2020

NIP.197609082009011010 Sekretaris

Miftachur Rosyidah, M.Pd.I 15 September 2020 NIP.197207201999032002

Penguji I

Drs. Wahidin Saputra. M,Ag 15 September 2020 NIP.197307252007012018

Penguji II

Pia Khoirotun Nisa,M.I.Kom 15 September NIDN. 2124118501

Mengetahui Dekan,

(5)

Rahma Ismi Novia 11150510000227

Strategi Kampanye Politik Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter

Pemilihan Presiden periode kali ini diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019. Periode kali ini memiliki dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, pasangan nomor urut satu Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sedangkan pasangan nomor urut dua adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno. Kedua pasangan calon memiliki strategi kampanye politiknya masing-masing di media sosial untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2019, khususnya di Twitter.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin menerapkan strategi marketing politik di media sosial pada Pemilihan Presiden 2019. Melakukan kampanye di media sosial dinilai efektif oleh TKN untuk berinteraksi langsung dengan calon pemilih. TKN memiliki tim khusus di media sosial untuk melakukan kampanye, khususnya di Twitter.

Berdasarkan konteks diatas, penelitian ini membahas tentang strategi kampanye politik pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dalam memenangkan Pemilihan Presiden 2019 di Twitter. Terdapat juga pembahasan mengenai penerapan elemen marketing politik yang dilakukan Tim Kampanye Nasional dalam pemenangan pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin di Twitter.

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian berupa analisis deskriptif.

Teori yang digunakan dalam pembahasan ini adalah teori yang dikemukakan oleh Adman Nursal.

Hasil pembahasan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa Tim Kampanye Nasional Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter menerapkan Sembilan elemen marketing politik yang dikemukakan oleh Adman Nursal. Marketing politik Adman Nursal meliputi segmentasi dari calon pemilih yang dituju, dapat diingat di benak masyarakat, solusi untuk isu yang ada di masyarakat, figure pasangan calon, partai pendukung, presentasi sajian produk politik, media yang digunakan, individu atau kelompok yang berpengaruh dan kampanye yang berhadapan lansung dengan masyarakat.

Kata Kunci: Strategi, Kampanye, Twitter, Marketing Politik

(6)

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih sayang dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu Allah curahkan kepada Nabi besar, Nabi Muhammad SAW semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan syafaat-nya kelak di hari kiamat.

Puji syukur penulis haturkan atas pertolongan petunjuk Allah SWT sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Strategi Kampanye Politik Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis selalu mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Baik itu berupa pikiran, tenanga, dorongan moril maupun materi. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu memperlancar penyelesaian skripsi ini.

1. Suparto, M.Ed, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.

Sihabudin Noor, M.Ag., sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr. Cecep Castrawijaya, M.A., sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Dr. Armawati Arbi, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, serta Dr. Edi Amin, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

(7)

banyak memberikan masukan serta saran kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini berlangsung. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau, semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan, kesehatan dan kebaikan setiap saat kepada beliau beserta keluarga.

4. Seluruh Bapak/ Ibu dosen Jurusan dan Fakultas yang telah mendedikasikan jiwa dan raga serta segala ilmu yang penulis dapat selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

5. Koordinator Tim Media Sosial yaitu Kang Indra Saputra beserta semua pihak dari Divisi Media Sosial Tim Kampanye Nasional Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang telah bersedia memberikan informasi untuk penelitian ini.

6. Mama, Papa, Kakak-kakak dan keluarga yang selalu memberikan doa, perhatian dan kasih sayang kepada penulis. Terimakasih atas segala yang telah diberikan diberikan.

7. Suami tercinta, Nurhakim yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang kepada penulis sejak awal masa perkuliahan.

8. Rayhan Bayruni dan Delia Paramitha yang selalu memberikan dukungan serta bantuan kepada penulis tentang penelitian ini. Terima kasih, semoga Allah membalas kebaikan yang telah diberikan.

9. Terakhir, kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi kontribusi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan tidak

(8)

Demikian ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu mulai dari awal penulisan hingga skripsi ini dapat terselesaikan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membaca.

Jakarta, 28 Juni 2020

Rahma Ismi Novia

(9)

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Tinjauan Kajian Terdahulu... 7

G. Metodologi Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 14

A. Strategi ... 14

B. Kampanye... 15

C. Marketing Politik ... 19

D. Kerangka Pemikiran ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM ... 27

A. Tim Kampanye Nasional ... 27

B. Joko Widodo ... 37

C. KH Ma’ruf Amin ... 40

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 43

A. Strategi Kampanye Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Memenangkan Pilpres 2019 di Twitter ... 43

B. Penerapan Elemen Marketing Politik Tim Kampanye Nasional dalam Memenagkan Pilpres 2019 di Twitter ... 54

BAB V ANALISIS DATA ... 69

A. Strategi Kampanye Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Memenagkan Pilpres 2019 di Twitter ... 69

(10)

BAB VI Simpulan dan Saran ... 78

A. Simpulan ... 78

B. SARAN ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

FOTO DOKUMENTASI ... 97

(11)

Bagan 2. 1: Kerangka Berpikir Marketing Politik Joko Widodo – Ma’ruf Amin ... 26

Bagan 4. 1: Bagan Alur Kampanye Jokowi - Amin ... 44

(12)

Gambar 3. 1: Logo Tim Kampanye Nasional ... 27

Gambar 3. 2: Tangkapan Layar dari Portal Berita merdeka.com Tentang Tim Kampanye Nasional di Media Sosial ... 29

Gambar 3. 3: Struktur Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin ... 31

Gambar 3. 4: Tinjauan Pengguna Twitter sampai Januari 2019 ... 35

Gambar 3. 5: Akun Twitter yang Paling Banyak Dibicarakan ... 36

Gambar 4. 1: Desain Grafis yang Dibuat oleh Tim Sosial Media Joko Widodo – Ma’ruf Amin ... 45

Gambar 4. 2: Tweet Masyarakat dengan Tagar #JokowiCintaAceh... 45

Gambar 4. 3: Profil Akun dan Contoh Tweet Influencer ... 48

Gambar 4. 4: Beberapa Akun Twitter Relawan Daerah Pendukung ... 49

Gambar 4. 5: Partai Politik Terpopuler Pemilu 2019 ... 50

Gambar 4. 6: Profil Akun Resmi Partai Koalisi dan Tweet Kampanye ... 50

Gambar 4. 7: Screenshoot Trending Topic di Twitter pada Pilpres 17 April 2019 ... 55

Gambar 4. 8: Kumpulan Gambar Tim Desain Sosok Joko Widodo ... 57

Gambar 4. 9: Kumpulan Gambar Figur Ma’ruf Amin ... 60

Gambar 4. 10: Iklan Kampanye di Media Elektronik ... 64

Gambar 4. 11: Tampilan Video Dukungan Influencer di YouTube ... 65 Gambar 4. 12: Tweet Konser Putih Bersatu yang diunggah Influencer Internasional . 66

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 17 April 2019 di seluruh Indonesia. Pemilihan Presiden pada periode kali ini terdapat dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Pemilihan Presiden menjadi penerapan berbagai teoeri keilmuan seperti ilmu politik, komunikasi, pemasaran, statistik dan lainnya.

Pelaksanaan Pemilihan Presiden menjadi wadah untuk melakukan penerapan aneka strategi oleh masing-masing tim pemenangan, para pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden akan menyiarkan visi, misi dan program kerja yang akan dilakukan pada periode kedepan, yang bermaksud agar masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai.

Dalam kampanye politik, kegiatan untuk membangun citra merupakan bagian penting untuk memperoleh dukungan dari masyarakat. Kampanye adalah bagian yang berhubungan erat dari kegiatan Pemilihan Presiden. Tujuan dari kampanye politik adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terhadap kandidat atau partai politik tertentu, menumbuhkan rasa simpati, rasa suka dan keberpihakan, sehingga akhirnya dapat menggiring masyarakat untuk memilih. Dalam konteks komunikasi politik, kampanye dimaksudkan untuk memobilisasi dukungan terhadap suatu hal atau seorang kandidat. “Political campaigns are aimed at the mobilization of support for one’s

(14)

cause or candidate” (Steven Chaffee dalam Rice, 1981).1

Pemilihan Presiden 2019 memiliki dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu pasangan nomor urut satu Joko Widodo - Ma’ruf Amin, dan pasangan nomor urut dua yaitu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden ini memiliki pendukung yang banyak dari dalam negri maupun warga negara Indonesia yang berada di luar negri.

Pasangan calon nomor urut satu Joko Widodo – Ma’ruf Amin diusung oleh sepuluh partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PPP, PKB, PSI, PKPI, Perindo, Hanura dan PBB. Jumlah partai yang besar ini menjadi dukungan nyata untuk mendongkrak elektabilitas pasangan calon nomor urut satu. Pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto – Sandiaga Uno diusung oleh empat partai, yaitu Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, dan PKS. Pada Pemilihan Presiden 2019 pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin diusung oleh partai besar, diantaranya PDIP, Golkar, PPP dan lainnya. Pada Pemilihan Presiden 2014, Partai Golkar, PPP, dan PKB tergabung dalam Koalisi Merah Putih mendukung penuh Prabowo Subianto. Keadaan berubah pada Pemilihan Presiden 2019. Golkar, PPP, dan PBB berubah haluan mendukung pasangan calon Presiden Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Hal ini menjadi potensi besar untuk perolehan suara dari masyarakat.

Rekam jejak kepemimpinan Joko Widodo sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Presiden RI pada tahun 2014 sudah memberikan bukti yang baik terhadap negara.

Sedangkan Ma’ruf Amin adalah Ketua Umum MUI nonaktif dan Rais Aam PBNU. Ma’ruf Amin pernah menjadi anggota DPRD

1Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi (Jakarta: Rajawali Pers 2011) h. 223

(15)

DKI Jakarta dan juga pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden di era Susilo Bambang Yudhoyono. Para pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden mengetahui peran penting kampanye. Jangka waktu yang pendek untuk berkampanye membuat kedua pasangan calon melakukan proses kampanye yang efektif dan efisien.

Marketing politik dalam sebuah kampanye politik berperan sangat penting karena bagian dari aktivitas persuasi. Pada dasarnya Political Marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis. Tujuannya membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orientasi dan perilaku memilih.2 Keberhasilan marketing politik dalam berkomunikasi akan menciptakan dampak yang lebih tinggi kadarnya dibanding dengan komunikasi informatif, karena selain meliputi dampak kognitif, akan berdampak afektif, dan berdampak behavioral.

Marketing politik membutuhkan media kampanye sebagai saluran yang sangat efektif untuk mengomunikasikan berbagai gagasan-gagasan brilian karena daya jangkau media yang luas serta mempunyai efek persuasi yang kuat.3 Menurut Anwar Arifin, dalam abad ke-21 ini media sosial atau media interaktif tersebut telah terbukti efektif dalam komunikasi sosial dan komunikasi politik.

Efektivitas pesan singkat melalui telepon seluler (SMS), Twitter, Facebook, dan Blog memang luar biasa.44 Beberapa media sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Twitter.

Berikut penjelasan singkat mengenai Twitter.

2 Sri Niken Handayani, Strategi Pemenangan Faisal – Biem dalam Pemilukada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012 (Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, 2013)

3 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33

4 Anwar Arifin, KomunikasiPolitik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan- Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) h.171

(16)

Twitter adalah media sosial yang digunakan sebagai media untuk berinteraksi dalam dunia maya dari satu ke yang lainnya.

Selain berfungsi sebagai media interaksi, Twitter juga difungsikan sebagai media promosi terhadap barang atau jasa.

Twitter digunakan untuk kegiatan jual beli, promosi produk, dan juga kampanye politik. Twitter merupakan media sosial, yang banyak dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data data dari PT Bakrie Teleecom, Indonesia memiliki 19,5 juta pengguna dari total 500 juta pengguna global. Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris.5

Laporan dari Twitter ada 124 juta tweet yang membicarakan soal Pemilu 2019. Bila dibancingkan dengan Pemilu 2014, Twitter mengatakan ada kenaikan 30% cuitannya. Angka tersebut tercatat mulai dari hari pertama masa kampanye 23 September 2018 hingga satu minggu setalah hari pemungutan suara 24 April 2019. Dengan demikian, 124 juta tweet itu termasuk berbagai tagar dan kata kunci yang digunakan seputar Pemilu 2019.6

Gambar 1.1

Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia

5https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-

internet-di-indonesia-63-juta-0rang/0/berita_satker diunduh pada 11 September 2019

6https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-4526304/twitter-lebih-ramai-soal-jokowi-amin- atau-prabowo-sandiaga diunduh pada 11 September 2019

(17)

Gambar 1.2

Sumber: https:/tribunnews.com/pilpres-2019/2018/09/21

Twitter merupakan salah satu media marketing politik yang tidak mengeluarkan uang sedikit pun dalam kampanye partai politik ataupun individu. Setiap orang dapat berkomentar apapun dengan bebas tanpa ada batasan-batasan dari pengelola Twitter.

Yang menjadi kendala dari penggunaan Twitter dalam kampanye politik adalah tidak semua orang memiliki akun Twitter. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan pengamatan secara mendalam dengan judul “Strategi Kampanye Politik Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter.”

B. Batasan Masalah

Batasan masalah ini dilakukan untuk mempermudah penulisan dalam memutuskan perhatian pada masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah yang akan dikaji oleh peneliti hanya mefokuskan pada bagaimana strategi kampanye Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 melalui Twitter.

(18)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah-masalah yang sesuai dengan konsentrasi penelitian di atas, adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi kampanye politik pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam memenangkan Pemilihan Presiden 2019 di Twitter?

2. Bagaimana penerapan elemen marketing politik yang dilakukan Tim Kampanye Nasional dalam pemenangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi kampanye politik pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.

2. Untuk mengetahui penerapan elemen marketing politik dalam pemenangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Dalam Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi dan dokumentasi ilmiah di bidang studi dakwah dan ilmu komunikasi yang berhubungan dalam hal

(19)

marketing politik khususnya menggunakan media sosial Twitter.

2. Manfaat Praktis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi literasi keilmuan bagi mahasiswa, masyarakat dan bagi banyak pihak lain yang terkait dalam mengetahui strategi kampanye politik melalui media sosial Twitter.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Pada penelitian ini, penulis menemukan beberapa hasil penelitian yang memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Ada beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai strategi dan komunikasi politik, yang menjadi referensi untuk membantu memberikan informasi mengenasi strategi kampanye politik.

Penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Sosial dalam Pemenangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012” yang diteliti oleh Dewi Pratiwi Putri Aji Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 2014. Dalam penelitiannya berisikan penggunaan media sosial dalam pemenangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta. Persamaan yang diteliti adalah pada kajian ilmunya yaitu Strategi Politik dan Media Sosial. Sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya.

Penelitian yang diteliti oleh Muhammad Ikhsan Basirotun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 2015 yang berjudul “Strategi Kampanye Politik Pasangan Prabowo Subianto – Hatta Radjasa dalam Pemilihan Presiden 2014”.

(20)

Penelitian ini berisi tentang strategi kampanye politik Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa pada Pemilihan Presiden 2014.

Persamaan teori dari penelitian ini yang menjadikan acuan bagi penulis untuk meneliti. Hal yang menjadikan perbedaan penelitan dengan yang akan penulis teliti adalah objek penelitiannya.

Penelitian yang berjudul “Strategi Pemenangan Pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014 (Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi)” dengan nama peneliti Muhammad Manggala Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2015. Persamaannya adalah penelitian ini menggunakan teori yang sama namun perbendaanya adalah penelitian ini melihat strategi marketing politik melalui program mobil aspirasi.

G. Metodologi Penelitian

1. Paradigma dan Metode Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.7 Penelitian ini mencoba menggunakan paradigma konstruktivis, paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengatahuan.

Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap perilaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara

7Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h.9.

(21)

atau mengelola dunia sosial mereka.8 Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita yang terkontruksi pleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain.9

2. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis dan tidak menggunakan analisis data statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Secara prosedur menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati.10

Dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, yaitu memaparkan data dengan menjelaskan dan memberikan gambaran yang terkumpul kemudian disimpulkan. Sesuai dengan penelitian yang akan peneliti ambil yaitu menyelidiki serinci mungkin marketing politik yang digunakan Joko Widodo – Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019 dalam media sosial Twitter.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah divisi media sosial Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah strategi kampanye politik Joko Widodo – Ma’ruf Amin di Twitter dalam Pemilihan Presiden 2019.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

8 Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik, (Jakarta:

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003), h.3.

9Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik, h.4.

10 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung: Rosdakarya, 2006), 4.

(22)

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2019 sampai November 2019. Tempat penelitian dilakukan di Pusat pemenangan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang berlokasi di Gedung HighEnd, MNC News Center, Jl. Kebon Sirih No. 17, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

5. Teknik Pengumpulan Data

Tahap penyelesaian penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data:

a. Observasi

Observasi ialah pengumpulan data yang dilakukan penelitian untuk atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsung dan biasanya penelitian sebagai partisipan dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang diteliti.11

Hal ini peneliti mendatangi kantor pusat Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin di Gedung HighEnd MNC Land, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Untuk melakukan penelitian secara rinci agar memperoleh data-data mengenai strategi kampanye yang digunakan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam pemenangan di Pemilihan Presiden 2019 kemudian membuat catatan yang sistematis.

b. Wawancara

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

11Rosyad Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003) h. 221

(23)

dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Inti dan metode wawancara ini bahwa di setiap penggunaan metode ini selalu muncul beberapa hal yaitu pewawancara, responden, materi wawancara dan pedoman wawancara (yang terakhir ini tidak mesti harus ada).12

Untuk mendapatkan informasi serta data yang lebih akurat maka peneliti akan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang bersangkutan yaitu Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

c. Dokumentasi

Menurut Burhan Bungin, teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, gambar, dan karya-karya monumental, yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian.13

Untuk memperkuat data yang sudah ada maka peneliti ingin mengabadikan peristiwa yang ada dengan menggunakan teknik dokumentasi.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif kualitatif, metode penelitian ini berusaha

12Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2013),h.133.

13Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.178.

(24)

mengungka fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara “apa adanya” pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden.14 Miles & Huberman (1992) mengemukakan tiga tahapan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (1) reduksi data (data reduction); (2) paparan data (data display); dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion/verifying). Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan- kegiatan tersebut dilakukan juga selama dan sesudah pengumpulan data.15

H. Sistematika Penulisan

Penelitian skripsi ini disusun menjadi beberapa bagian dari sistematika penelitian sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian Terdahulu, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penelitian.

BAB II: KAJIAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini, Strategi, Kampanye, Marketing Politik dalam Komunikasi Politik, Media Baru dan Media Sosial.

14Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.

203

15Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, h. 211

(25)

BAB III: GAMBARAN UMUM

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum dari Divisi Media Sosial Twitter Tim Kampanye Nasional, serta gambaran umum Joko Widodo dan Ma’ruf Amin hingga pada akhirnya menjadi pasangan yang mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

BAB IV: TEMUAN HASIL PENELITIAN

Bab ini merupakan hasil data yang telah terkumpul dan pengamatan melalui observasi, wawancara dengan narasumber, dan dokumentasi data berupa hasil unggahan di Twitter.

BAB V: PEMBAHASAN PENELITIAN

Bab ini memberikan penjelasan tentang analisis dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan strategi marketing politik di Twitter dalam Pemilihan Presiden 2019.

BAB VI: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Bab ini memberikan simpulan, implikasi dan saran dari masalah yang dibuat melalui adanya hasil pengumpulan, pengamatan, dan analisis data yang dilakukan mengenai strategi kampanye politik dari pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

(26)

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Strategi

Strategi berasal dari kata bahasa Yunani “Strategos” dan mengarah kepada keseluruhan peran komando umum militer.

Akan tetapi dalam hal bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang kompetitif.16 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Strategi secara umum adalah suatu proses penentuan rencana para pemi mpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Secara khusus strategi adalah tindakan yang bersifat incremental (bersifat meningkat) dan terus menerus. Tindakan ini dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para khalayak di masa depan.

Penetapan strategi dalam kampanye politik merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan secara hati-hati, sebab jika penetapan strategi salah atau keliru hasil yang diperoleh bisa fatal, terutama kerugian dari segi waktu, materi dan tenaga.

Sementara itu Smith dan Hirst melihat bahwa fenomena ini semakin bahwa marketing politik telah masuk pada area strategi marketing. Aktivitas marketing tidak hanya dipusatkan pada pengumpulan informasi yang bersifat jangka pendek selama

16Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, Penerjemah Nurul Hasfi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2018), h. 153

(27)

periode Pemilihan Presiden, melainkan proses yang terus menerus dengan tujuan untuk memastikan pembentukan citra politik dan pencapaian tujuan politik suatu partai.17

Seperti yang dilakukan oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019, menggunakan strategi kampanye dan marketing politik untuk memperoleh suara.

B. Kampanye

a. Pengertian Kampanye

Roger dan Storey mendefinisikan kampanye sebagai

“serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek terttentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Pfau dan Parrot (1993) memiliki rumusan tentang kampanye sebagai berikut: “a campaign is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over a specify period of time fo the purpose of influencing a specified audience” (kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan memengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan). Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi terorganisir yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu.18

Setiap pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden memiliki hak untuk berkampanye, sesuai dengan peraturan kampanye yang berlaku dengan tujuan untuk menarik

17Firmanzah, Marketing Politik, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 267

18Gun Gun Heryanto dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), h.21

(28)

pemilih sebanyak-banyaknya. tidak sedikit kegiatan kampanye yang dilakukan menemui kegagalan, tetapi banyak juga yang berhasil karena direncanakan dengan baik.

Kampanye Pemilihan Presiden dilaksanakan oleh pelaksana kampanye dan didukung oleh petugas kampanye serta diikuti oleh peserta kampanye. Pelaksana kampanye terdiri atas pengurus partai politik, calon anggota, juru kampanye dan satgas. Peserta kampanye adalah masyarakat pemilih, sedangkan yang dimaksude dengan perugas kampanye adalah seluruh petugas yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye.

b. Tujuan Kampanye

Adapun tujuan dari kampanye, yaitu:19

i. Kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan peruubahan pada tataran pengetahuan kognitif. Pada tahap ini, pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaram, berubahnya keyakinan atau meningkatnya pengetahuan khalayak terhadap isu tertentu.

ii. Pada tahap berikutnya diarahkan pada perubahan sikap. Sasarannya adalah untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian, atau keberpihakan khalayak terhadap isu yang menjadi tema kampanye.

iii. Pada tahap terakhir, kegiatan kampanye ditujukan untuk mengubah perilaku khalayak secara konkret dan terukur. Tahap ini menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran kampanye.

Tulisan diatas yang menjadi penyebab penulis untuk

19 Ibid, 23.

(29)

mengkaji bagaimana c. Strategi Kampanye Politik

Tujuan akhir dalam kampanye pemilihan presiden adalah untuk membawa calon Presiden dan Wakil Presiden yang didukung oleh tim kampanye politiknya menduduki jabatan Presiden dan Wakil Presiden yang direbutkan melalui mekanisme Pemilihan Presiden secara langsung oleh masyarakat. Agar tujuan akhir tersebut dapat dicapai, diperlukan strategi yang disebut dengan strategi komunikasi dalam konteks kampanye politik, yaitu:20

i. Penetapan Komunikator

Sebagai pelaku utama dalam aktivitas komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting. Untuk itu, seorang komunikator yang akan bertindak sebagai juru kampanye harus terampil berkomunikasi, kaya ide, serta penuh dengan daya kreativitas.

ii. Menetapkan target sasaran

Dalam studi komunikasi target sasaran disebut juga dengan khalayak. Memahami masyarakat, terutama yang akan menjadi target sasaran dalam kampanye, merupakan hal yang sangat penting sebab semua aktivitas komunikasi kampanye diarahkan kepada mereka. Merekalah yang menentukan hasil atau tidaknya suatu kampanye sebeb bagaimana pun besar biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk memengaruhi mereka, namun jika mereka tidak mau

20Hafied Cangara, Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta: Raja Grafindo, 2009) h. 234

(30)

memberi suara kepada partai atau calon yang diperkenalkan, kampanye akan sia-sia.

iii. Menyusun pesan-pesan kampanye

Untuk mengelola dan menyusun pesan yang mengena dan efektif, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: (a) harus menguasai lebih dahulu pesan yang akan disampaikan termasuk penyusuunan. (b) mampu mengemukakan argumentasi secara logis.

Sehingga harus mempunyai alasan berupa fakta dan pendapat yang mendukung materi yang disajikan.

(c) memiliki kemampuan untuk membuat intonasi bahasa (vokal), serta gerakan-gerakan tubuh yang dapat menarik perhatian pendengar. (d) memiliki kemampuan membumbui pesan berupa humor untuk menarik perhatian pendengar. Penyampaian pesan terdiri dari tiga jenis yaitu pesan yang berbentuk informatif, pesan yang berbentuk persuasif serta propaganda.

iv. Pemilihan media

Jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam kampanye politik meliputi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media ruang kecil dan saluran tatap muka langsung dengan rakyat Tulisan diatas yang menjadi penyebab penulis

untuk mengkaji bagaimana strategi kampanye politik Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 di Twitter. Dengan melakukan penelitian diharapkan penulis dapat berbagi informasi kepada khalayak.

d. Karakteristik Kampanye

Kampanye terbuka dimaknai beragam, tergantung

(31)

siapa user di dalamnya. Partai politik besar dan mapan memanfaatkan kampanye terbuka sebagai ‘unjuk diri’ di hadapan publik ketika dihadiri ribuan massa, tanpa perlu memerhatikan arti penting pendidikan politik di dalamnya, sedangkan peserta kampanye terbuka memanfaatkannya sebagai ruang kebebasan untuk dijadikan arena kompensasi atas kepenatan hidup depresi sosial, bahkan pelarian dari berbagai himpitan hidup selama ini.

C. Marketing Politik

a. Marketing Politik dalam Komunikasi Politik

Semakin tingginya partisipasi politik masarakat, media, dan LSM menunjukan bahwa perkembangan partisipasi politik di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan. Dunia politik yang awalnya dimonopoli para elit politik telah bergeser menjadi konsumsi publik.

Tidak hanya perkembangan partisipasi politik masyarakat saja yang mengalami perubahan namun iklim politik Indonesia juga mulai terjadi perubahan. Semakin banyak kampanye terbuka dan transparan, para kontestan membutuhkan cara yang efektif untuk memasarkan gagasan politik mereka. Sehingga marketing politik menjadi penting untuk memenangkan persaingan politik.

Seiring dengan perkembangan masyarakat dalam partisipasi politik, kini masyarakat menjadi pragmatis dalam menyikapi hal-hal yang berlangsung dalam dunia politik yang berarti masyarakat lebih tertarik kepada apa saja yang dapat diperbuat oleh para kontestan dalam

(32)

upaya memecahkan masalah yang dialami masyarakat.

Masyarakat lebih menuntut realisasi dari janji-janji yang diutarakan.

Komunikasi politik dalam marketing politik tentu dibutuhkan dalam menjawab tantangan di atas.

Marketing politik memang menyediakan perangkat teknik dan metode marketing dalam dunia politik, namun kemampuan komunikator politik dalam meyakinkan bahwa orang yang diwakilinya merupakan pemimpin yang efektif adalah kunci dari keberhasilan pemenangan.

Seorang ahli kampanye harus memiliki kemampuan merasakan denyut masyarakat sehingga dapat menanggapi opini publik dengan baik.

Marketing politik adalah salah satu cara partai politik untuk memperkenalkan program mereka kepada orang lain agar orang lain yakin untuk memilihnya. Menurut Fandy Tjiptono pemasaran atau marketing merupakan yang memiliki kontak paling besar dalam lingkungan eksternal dan memegang peranan penting dalam pengembangan strategi. Dalam peranan strategisnya pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok yakni bisnis apa yang akan dimasuki di masa mendatang dan bagaimana bisnis yang dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalamlingkungan persaingan atas dasar perspektif, distribusi, produk, harga dan promosi.21

Metode dan pendekatan marketing politik pada saat ini dapat dirasakan sebagai sebuah keniscayaan, seiring

21 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) h. 3

(33)

dengan makin tingginya persaingan di ranah politik. Ilmu marketing memegang peranan penting dalam aktivitas yang dilakukan institusi-institusi politik.22

Pemasaran politik menurut Adman Nursal adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk

menyebarkan makna politik kepada

pemilih.23Penggunaan dan pendekatan metode untuk membantu politikus atau para aktor politik (individual maupun partai) agar lebih efisien dan efektif di masa kampanye menjadi sorotan utama dalam marketing politik.

2. Teori Marketing Politik Adman Nursal

Menurut Adman Nursal untuk mendapatkan perhatian masyarakat dalam pemilihan umum dapat dicapai melalui sembilan elemen marketing politik:24

i. Segmentasi

Segmentasi sangat diperluka untuk menyusun program pratai, terutama cara berkomunikasi dan membangun interaksi dengan masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam penyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi politik dan produk politik. Dalam orientasi pasar, kondisi real yang dihadapi masyarakat adalah sumber utama dalam penyusunan program kerja.

22Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 41

23 Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004)

24 Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) h. 245

(34)

ii. Positioning

Dalam iklim persaingan partai politik harus mampu menempatkan produk politik dan image politik dalam benak masyarakat. Untuk dapat tertanam, produk dan image politik dalam benak masyarakat. Untuk dapat tertanam, produk dan image politik harus memiliki sesuatu yang berbeda dibandingkan produk-produk politik lainnya. Keseragaman produk dan image akan menyulitkan masyarakat dalam mengidentifikasi suatu partai politik, karena semua produk dan image politiknya berbagai karakteristik yang sama iii. Policy (Kebijakan)

Tawaran program kerja jika terpilih kelak. Policy merupakan solusi yang ditawarkan kontestan untuk memecahkan masalah masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap penting bagi pemilih, itu juga berarti policy merupakan solusi dari berbagai persoalan yang dianggap sebagai biang yang menyebabkan kehidupan tidak atau belum membaik. Policy meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, budaya dan sebagainya.

iv. Person (Figur)

Figur kandidat seringkali menentukan keputusan pilihan, hal iniberkaitan proses pembentukan keyakinan para pemilih. Person (kandidat yang akan dipilih), berisi tentang bagaimana kandidat tersebut berpenampilan sehari-hari atau pada saat kampanye, bagaimana karakteristik pribadi dari kandidat tersebut serta bagaimana kemampuan kandidat tersbut dalam pekerjaan atau keorganisasian.

v. Party (Partai)

Partai merupakan mesin politik dengan aneka kegiatan

(35)

politik. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memperoleh kekuasaan atau ikut mengendalikan kekuasaan, partai berusaha merebut simpati para pemilih dengan menawarkan policy dan person yang diharapkan sesuai dengan pemilih.

vi. Presentation (Presentasi)

Presentasi penyajian produk politik yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Tetapi dalam political marketing, presentasi bukan sekedar cara atau alat untuk menyampaikan pesan. Pasalnya, cara-cara presentasi yang berbeda akan menghasilkan makna politis berbeda.

vii. Pull Marketing

Pull-Marketing adalah bagaimana penyampaian produk politik dengan memanfaatkan media elektronik, media massa, website dan media luar ruang. Kebanyakan media yang dikembangkan adalah media luar ruang, seperti baliho, poster, leaflet, bendera, billboard dan bahkan membuat posko. Strategi seperti ini menitik- beratkan pada pembentukan image politik yang positif.

Roboniwitz dan Machdonald (1989) menganjurkan bahwa supaya simbol dan image politik dapat memiliki dampak yang signifikan, kedua hal tersebut harus mampu membangkitkan sentimen dari pemilih.

Kehadiran situs jejaring sosial (social networking site) atau yang sering disebut dengan media sosial (social media) seperti Facebook, Twitter, dan Skype merupakan media yang digunakan untuk memublikasikan konten seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat pengguna juga sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang

(36)

siber. Misalnya fasilitas di Facebook, yakni “wall”

(dinding) pengguna bisa mengungkapkan apa yang sedang disaksikan/dialami, keadaan di sekitar dirinya, hingga bagaimana tanggapannya terhadap situasi, misalnya, politik pada saat ini.25

viii. Pass Marketing

Strategi ini menggunakan individu-individu maupun kelompok yang dapat memengaruhi opini pemilih (influencer). Sukses atau tidak penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh pemilihan para influencer yang terpilih, efek yang diraih pun akan menjadi semakin besar dalam memengaruhi pendapat, keyakinan dan pikiran publik.

ix. Push Marketing

Push marketing juga mempunyai keunggulan dalam sentuhan secara lebih costumized (personal). Para politisi dapat mengirimkan atau menyampaikan produk-produk politik dengan memilih substansi dan cara presentasi yang cocok dengan pemilih. Cara ini agak rumit dan mahal akan tetapi hasilnya akan efektif bagi pasar tertentu. Secara umum sentuhan langsung dengan para pemilih dapat dilakukan dengan melalui event-event khusus, seperti rapat umum, pawai, event hiburan, kontes, peringatan peristiwa atau tokoh tertentu, seminar, konferensi dan sebagainya, sehingga dapat memberikan kesan mendalam kepada para pemilih.

D. Kerangka Pemikiran

Marketing politik yang sekarang telah menjadi salah satu media dalam memasarkan produk politik yang dimiliki

25 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014) h. 36

(37)

kandidat ataupun partai agar masyarakat yang mengikuti pemilu dapat mengetahui program kerja serta visi misi mereka sehingga dapat memilih para kandidat dan partai politik yang mengikuti pemilu. Marketing politik yang mempunyai tujuan mengemas dengan menarik produk dari partai ataupun kandidat agar para pemilih tertarik ternyata tidak hanya dilakukan secara non media melainkan juga lewat media. Marketing politik lewat media dapat berupa spanduk, baliho, poster, pamflet dan yang lainnya.

Marketing politik dengan non media dapat berupa menawarkan program kerja dan visi misinya dengan door to door.

Pada zaman sekarang media massa dianggap banyak mengeluarkan biaya dalam marketing politik. Sehingga penggunaan media massa tidak lagi banyak diminati oleh partai politik ataupun kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilu. Setelah media massa kurang diminati, munculah media sosial sebagai alat dalam marketing politik. Media sosial dalam marketing politik lebih menghemat biaya karena program kerja, visi misi, ataupun yang dapat membaut citra partai politik atau kandidat menjadi baik dapat dilakukan dengan cara mengirimkan kata-kata, gambar ataupun mengunggah video dengan gratis tanpa ada batasan waktu. Hanya perlu sebuah akun di dalam media sosialyang diinginkan. Maka setiap orang yang memiliki akun dalam media sosial tersebut dapat melihatnya.

Tim kampanye Media Sosial pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin menggunakan Twitter sebagai media dalam marketing politiknya. Joko Widodo dan Ma’ruf Amin memiliki akun resmi Twitter dengan nama pengguna

@jokowi dan @KHMarufAmin_. Pasangan calon Joko

(38)

Joko Widodo – Ma’ruf A Amin

Marketing Politik

Twitter

Widodo – Ma’ruf Amin menggunakan media sosial Twitter dalam memasarkan produk politiknya serta ajakan untuk memilih mereka pada Pilpres 2019. Untuk lebih mudah menelaah, kerangka pemikiran akan digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2. 1: Kerangka Berpikir Marketing Politik Joko Widodo – Ma’ruf Amin

Penggunaan Twitter sebagai marketing politik Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang dilakukan dalam Pilpres 2019 sehingga mengantarkan pasangan tersebut memenangkan Pilpres 2019

(39)

BAB III GAMBARAN UMUM A. Tim Kampanye Nasional

1. Latar Belakang Tim Kampanye Nasional

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis daftar tim kampanye nasional dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pilpres 2019. Struktur tim sukses Joko Widodo- Ma'ruf Amin didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari Senin, 20 Agustus 2018. Jokowi mengarahkan untuk menyusun tim kampanye dengan berfokus pada upaya pemenangan. Jokowi memiliki pengalaman menghadapi berbagai pesta demokrasi mengingat mantan Wali Kota Solo itu pernah mengikuti Pemilihan Gubernur hingga Presiden pada 2014.26

Gambar 3. 1: Logo Tim Kampanye Nasional

Sumber: https://www.jokoway.com diakses pada 22 November 2019 pukul 14.45 WIB

Seorang anggota Tim Kampanye Nasional yang bernama Aria Bima mengatakan yang menjadi simbol pasangan nomor urut satu Joko Widodo – Ma’ruf Amin memiliki pesan politik ceria bukan menyebarkan ketegangan. Aria mencontohkan, ajakan untuk menikmati Pilpres 2019 yang ceria adalah dengan

26https://amp-kompas- com/nasional/read/2018/08/20/13490091/sekjen- pengusung-jokowi-maruf- akan-serahkan-daftar-anggota-timses-ke-kpu diakses pada 15 November 2019 pukul 15.49 WIB

(40)

pengambilan warna dalam baju relawan. Terdapat warna biru tua, oranye, merah, putih, kuning dan hijau. Menurutnya, warna tersebut mempresentasikan partai-partai yang tergabung dalam koalisi yang mendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Artinya, ada simbol kebersamaan dan gotong royong dalam koalisi untuk memenangkan Pilpres 2019.27

Hari Jumat, 7 September 2018 pasangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin, mengumumkan nama yang dipilih untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Pilpres 2019, pengumuman itu disampaikan secara langsung oleh Jokowi di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat. Nama yang akhirnya terpilih dan dipercaya untuk menjadi pimpinan tim pemenangan ini adalah sosok pengusaha muda yang bergerak di bidang media dan olahraga, Erick Thohir. Erick Thohir menjadi Ketua TKN ditawari sejak Agustus 2018. Namun, hingga akhir Agustus dirinya belum memberi jawaban apapun terkait penawaran tersebu karena dia masih bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Jokowi berpendapat, calon ketua TKN tidak harus memiliki latar belakang di bidang politik, karena tugasnya cenderung kepada manajemen dan harmonisasi kerja berbagai unsur dalam tim pemenangan. Erick Tohir dinilai selalu sukses oleh banyak kalangan. Alasan berikutnya Jokowi memilih Erick Thohir menjadi Ketua Tim Pemenangan karena ia dekat dengan kalangan milenial atau kaum muda masa kini. Erick Thohir diyakini mampu mengatur manajemen kampanye Jokowi-Ma'ruf

27https://amp-kompas-

com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/nasional/read/2018/11/17/22244 301/tkn-hendak-hadirkan-politik-ceria-lewat-logo-dan-baju-

relawan?amp_js_v=a2&amp_gsa diakses pada 15 November 2019

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat pelbagai aspek yang mampu mempengaruhi pengurusan kesakitan yang tidak efektif dan salah satu penyebab kemungkinan adalah disebabkan oleh kekurangan

Dalam beberapa tempat itu penguasa Jawa yang belum menganut Islam kemudian menganut Islam, dan maulana-maulana dan pedagang- pedagang muslim ini menggambil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai profil tekanan darah sistolik, diastolik, dan tekanan arteri rata-rata pada galur Sprague-Dawley (SD) lebih tinggi

Berdasarkan tabel 4.3 dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan frekuensi gejala terbanyak pada masyarakat suspek TB yang kontak serumah dengan pasien TB adalah batuk

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola pengorganisasian kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi air bersih serta faktor- faktor penyebab lemahnya penyelenggaraan

Laporan data barang Laporan data barang Laporan data barang Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Pembelian Laporan Pembelian Laporan Pembelian

Pada waktu kita memastikan untuk menetapkan total quality control atau pengendalian mutu terpadu dalam perusahaan ada beberapa syarat yang harus diperhatikan

Klasifikasi index kualitas air tanah di daerah penelitian pada area pesisir dan kawasan pertanian garam didominasi kategori baik hingga tidak layak, sumur gali yang