Sharing Knowledge
Anwar Djunaidi S.E.,M.A
Jafung Madya Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
Penguatan Peran Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa (UKPBJ) Kementerian
Keuangan melalui Clearing House PBJ
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
2Sekilas Konsep Clearing House PBJ
Implementasi Clearing House PBJ di Lingkungan Kemenkeu
Key Success Factors
Sekilas Konsep Clearing House PBJ
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
Clearing House
Forum koordinasi unit yang terkait dengan
pelaksanaan PBJ untuk melakukan mitigasi
risiko, pendampingan, monev, dan pemecahan
masalah di setiap tahapan pelaksanaan PBJ
dengan mengoptimalkan keterlibatan sumber
daya internal
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
KUNCI
KEBERHASILAN
Implementasi Clearing House PBJ di Lingkungan Kementerian Keuangan
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
Menuju Kematangan UKPBJ Level 4 (Strategis) dan 5 (Unggul)
UKPBJ Kementerian Keuangan sudah dinyatakan secara administratif mencapai level 3 (Proaktif) oleh LKPP di awal TA 2020. Saat ini kami berupaya menjalankan program dan kegiatan menuju level kematangan berikutnya, yaitu:
❑ UKPBJ level 4 (Strategis), yaitu UKPBJ yang melakukan pengelolaan pengadaan inovatif, terintegrasi dan strategis untuk mendukung pencapaian kinerja organisasi
❑ UKPBJ level 5 (Unggul), yaitu UKPBJ yang senantiasa melakukan
penciptaan nilai tambah dan penerapan praktik terbaik PBJ yang
berkelanjutan sehingga menjadi panutan dan mentor untuk UKPBJ
lainnya
13
Penguatan Variabel Pengorganisasian
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
1. Pengembangan Community of Practice (CoP) PBJ (Komunitas SDM PBJ)
▪ CoP PBJ merupakan sebuah komunitas yang berisikan sekelompok orang yang memiliki profesi sama/terkait untuk saling berbagi pengetahuan tentang topik tertentu yang sesifik, serta secara bersama mendukung pelaksanaan PBJ di lingkungan Kementerian Keuangan. Personil CoP PBJ terdiri dari perwakilan unit yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan pelaksanaan PBJ.
▪ Kegiatan yang dilakukan antara lain:
❑ Koordinasi penguatan perencanaan dan strategi percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
❑ Focus Group Discussion (FGD) Menuju Kematangan UKPBJ level 4 (Strategis) dan level 5 (Unggul), FGD Sustainable Public Procurement (SPP), FGD Penguatan
Perencanaan Pengadaan
❑ Forum Jumatan (Sharing Knowledge setiap Jumat pagi)
Menyatukan Kepentingan Seluruh Stakeholder PBJ
Pimpinan
UKPBJ
CoE PBJ
Biro
Keuangan Biro Hukum
Penyerapan Legal Optimal Position
Biro Advokasi
Penanganan Kasus
APIP
Pengawasan Lancar
LKPP Kemen PUPR K/L Teknis Lainnya
Pelaksanaan PBJ Optimal, Pengelola PBJ Nyaman dan Tenang
CoP PBJ
Program penguatan peran para pihak yang terkait PBJ untuk men-support Satker dalam berinteraksi dengan pihak eksternal dalam
bentuk:
• Asistensi/Pendampingan
• Konsultasi
• Peningkatan Kapasitas SDM
• Probity Advice
• Probity Audit
• Silaturrahim (Strategic/
Collaborative Relationship)
Internal
Eksternal
▪ Kontraktor tidak kompeten/kinerja rendah (modal minim, dll)
▪ Konsultan MK/Pengawas tidak kompeten/kinerja rendah
▪ Pengelola Teknis PU tidak kompeten/kinerja rendah
▪ Tim Teknis/Tim Ahli tidak tersedia
▪ Kendala material dan tukang
▪ Penanganan Kontrak Kritis
▪ Administrasi perubahan kontrak (addendum/CCO)
▪ Sengketa kontrak
▪ Tender Gagal
▪ Pengelola Teknis lambat didapat
▪ Penganggaran kurang
▪ Koordinasi dengan stakeholder
▪ Kesiapan lahan (Penghapusan, dll)
▪ Konsultan MK / Perencana tidak kredibel
▪ PPK kurang berpengalaman, tidak fokus, dan banyak pertimbangan
▪ Pengurusan IMB
Permasalahan yang Sering Muncul Dalam Pelaksanaan PBJ Khususnya Konstruksi:
2. Penguatan Tim Asistensi Belanja Modal (Konstruksi dan Non-Konstruksi)
Tim Koordinasi Asistensi BM
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
Tujuan:
- Memberikan pemahaman yang sama (transfer knowledge) pada seluruh UE I yang melakukan fungsi asistensi/monitoring/evaluasi
- Penguatan fungsi asistensi/monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBJ pada masing-masing sekretariat UE I - Pendampingan kepada PPK khususnya Pekerjaan Konstruksi semakin baik
- Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dan pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih baik - Mendorong percepatan penyerapan belanja modal, khususnya pekerjaan konstruksi
- Mendapatkan data yang valid sebagai bahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan pelaksanaan pengadaan di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Komposisi:
Tim ini merupakan kombinasi dari perwakilan pejabat/pegawai dari Biro Manajemen BMN dan Pengadaan, Bagian Perlengkapan/Umum Unit Eselon I dan Bagian Keuangan Unit Eselon I, serta didukung oleh Unit kerja teknis terkait
TUJUAN
KOMPOSISI
Clearing House
Pendamping Kontrak
L
K Probity Advice
P
P Konsultansi / Bimbingan Teknis
Pengembangan Domain Kelembagaan sesuai tusi
UKPBJ Kemenkeu
• Pembinaan SDM &
kelembagaan PBJ
• Pelaksanaan pendampingan,
konsultansi, dan/atau bimbingan teknis PBJ
• Pengelolaan knowledge management PBJ
• Stakeholder Engagement PBJ
(Pasal 75 ayat (2) P 16/2018 &
Perlem 14/2018)
Layanan Penyelesaian Sengeketa (LPS)
Pemberi Keterangan Ahli (PKA)
Asistensi Proses Pengadaan B/J Secara Menyeluruh
Pihak yang terlibat (diantaranya):
• Unit pengguna/inisiator
• KPA
• PPK
• Tim Asistensi PBJ (Lead: UKPBJ)
• Unit Teknis terkait lainnya
• Tim Teknis/Ahli/Pendukung PPK (sesuai kebutuhan)
• PPHP (counterpart KPA)
Output:
• Dokumen RUP (KPA) berupa:
Penganggaran (RAB), KAK, Pemaketan, Kebijakan Umum
• Dokumen RPP (PPK) berupa: spesifikasi teknis, HPS, draft kontrak
Perencanaan dan Persiapan
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B/J
Pelaksanaan Kontrak dan Pasca PBJ
Pihak yang terlibat (diantaranya) :
• Pokja Pemilihan UKPBJ (UKPBJ)
• Tim Teknis/Ahli (Aanwijzer)
Output :
• Dokumen pengadaan
• Penyedia Pemenang Lelang
Pihak yang terlibat (diantaranya) :
• PPK
• Tim Teknis/ Ahli/ Pendukung PPK (sesuai kebutuhan)
• Tim Asistensi PBJ (Lead: UKPBJ)
Output :
• Dokumen kontrak beserta perubahannya
• Dokumen manajemen kontrak
• Dokumen perizinan: IMB
• Dokumentasi dan laporan kegiatan
• BAST
• Rangkuman Dokumentasi PBJ
untuk persiapan Audit dan
permintaan stakeholder lainnya
Mitigasi Risiko Perencanaan BM Konstruksi
Analisa Kebutuhan Bangunan*
Bangun Baru / Penambahan
Lahan Siap Pernitungan Kebutuhan
Anggaran (Dinas PU)
Multi years contract
Single year contract
Pembangunan Bertahap (Pasal 44 PermenPUPR
22/2018) ****
Lahan Belum Siap** Pekerjaan Pendahuluan (dampak ke waktu dan
biaya)
Optimalisasi BMN
Renovasi / Rehabilitasi (sesuai kebutuhan)
* Gedung Kantor / Rumah Dinas / Bangunan Lainnya (gudang, aula, dll)
** Contoh : terdapat bangunan yang harus dihapuskan, diperlukan pematangan lahan terlebih dahulu, dan/atau penyelidikan tanah terperinci (misal: pembangunan pada lahan gambut) → Pasal 33 PermenPUPR 22/2018
*** Contoh: membutuhkan prosedur perizinan terkait objek tertentu setelah berkoordinasi dengan Pemda setempat/Instansi terkait (misal: renovasi bangunan cagar budaya, penggunaan lahan tertentu yang membutuhkan AMDAL dan/atau masterplan, perizinan ketinggian lantai gedung, dan sebagainya) → Pasal 33 PermenPUPR 22/2018
Bangunan Khusus*** Pekerjaan Pendahuluan (dampak ke waktu dan
biaya)
Mitigasi Risiko Perencanaan Pengadaan (scheduling)
Road Map Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Asistensi Pengelolaan
Kontrak Pekerjaan Konstruksi
24
3. Stakeholder Engagement PBJ
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
▪ Upaya untuk mengelola pemangku kepentingan (stakeholder) internal dan eksternal yang memiliki perhatian, kepentingan, pengaruh dan kekuatan untuk melakukan perbaikan atas pelaksanaan PBJ di lingkungan Kementerian Keuangan.
▪ Kegiatan yang dilakukan antara lain:
❑ Stakeholder analysys dengan metode Stakeholder Based Approach (SBA) dengan cara mengidentifikasi dan memetakan pihak-pihak kunci (memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap organisasi) yang harus dikelola dengan skala prioritas
❑ Stakeholder engagement plan berupa strategi untuk membangun dukungan,
memberikan ruang keterlibatan dan ekspektasi terhadap posisi dan peran para
stakeholder terhadap tujuan organisasi dengan melibatkan mereka sesuai peran
dan kontribusinya
Bentuk Kegiatan Stakeholder Engagement
▪ Membangun komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan pihak Aparat Penegak Hukum dalam bentuk diantaranya:
− Melakukan MoU antar pimpinan untuk penegakkan integritas dalam pelaksanaan PBJ
− Membangun hubungan sinergis melalui forum komunikasi dan sharing knowledge seputar penegakkan hukum dan penguatan integritas
• Mengembangkan Community of Practice (CoP) PBJ
• Menyusun standard audit secara daring
▪ Edukasi Penyedia (webinar peningkatan kapasitas Penyedia dalam melakukan proses tender di lingkungan Kementerian Keuangan)
▪ Call center dan Help Desk PBJ
▪ Vendor briefing/de briefing
• Koordinasi dan kolaborasi sinergis dalam berbagai forum dengan berbagai pihak
Key Success Factors
SEKRETARIATJENDERAL– KEMENTERIAN KEUANGAN
▪ Dukungan pimpinan dalam membangun sinergitas antar unit
▪ Pengembangan UKPBJ sebagai Center of Excellent (prime mover pengelolaan PBJ)
▪ Penajaman tusi unit teknis terkait PBJ (penguatan counterpart asistensi dan monev PBJ: APIP, Biro keuangan, Biro Hukum, dll)
▪ Pengembangan Jafung PBJ dan Pengelola PBJ lainnya (profesionalitas SDM PBJ)
▪ Koordinasi yang intensif dengan seluruh stakeholder
(stakeholder engagement)
Terima Kasih
31