• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resepsi Audiens

Kata resepsi sendiri berasal dari bahasa latin recipere dan juga bahasa inggris reception yang memiliki arti penerimaan dan juga penyambutan pembaca. Singkatnya resepsi memiliki pengertian pengolahan kata-kata dalam teks dan cara pemberian makna tentang tayangan dari televisi. Selain itu Endeswara juga mengatakan bahwa resepsi merupakan proses menerima atau menikmati sebuah karya oleh pembaca (Endraswara, 2003). Resepsi juga merupakan aliran yang meneliti sebuah teks sastra dan berintikan kepada bagaimana reaksi dan tanggapan pembaca tentang teks tersebut. Dalam melakukan resepsi dari unggahan di instagram, tak hanya memaknai dengan pesan tunggal, namun bagaimana berita di instagram @infodenpasar tersebut dibawakan oleh seorang jurnalis warga.

Kajian analisis resepsi audiens ini dilakukan untuk mengetahui bagimana khalayak melihat, menerima serta memahami teks dari media. Analisis resepsi audiens ini akan memahami bagimana pemaknaan ketika audiens mengkonsumsi media. Selain itu juga bisa digunakan untuk melihat, memahami respon, penerimaan, sikap dan juga makna yang sudah dibentuk oleh penonton atau pembaca terhadap sebuah unggahan di instagram.

Respon yang ditimbulkan oleh pengguna instagram pada berita dari citizen journalism di instagram @infodenpasar ditunjukan memalui unggahan konten baik video maupun foto. Mulai dari awal membuka instagram, melihat unggahan, kemudian memproses unggahan tersebut sampai akhirnya menginterpretasi konten tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Reaksi pengguna yang melihat konten inilah yang mendasari bagaimana respon pengguna instagram itu tentang konten berita citizen journalism.

Fokus analisis resepsi menurut Stuart Hall adalah “perhatian penerimaan individu serta responnya dalam proses komunikasi massa (decoding), yang pada proses penerimaan dan pemaknaannya menciptakan sebuah respon pada khalayak media secara

(2)

7 mendalam tentang teks media dan bagaimana individu tersebut menginterpretasikan isi media dengan pengetahuan dan pengalaman hidupnya sendiri” (Ida, 2014).

2.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Resepsi

Dalam menghasilkan sebuah resepsi dari tiap-tiap individu tentunya tak serta merta terjadi. Proses terciptanya persepsi dari tiap individu menurut Toha adalah (Toha, 2003) :

1. Faktor Internal

Internal sendiri meliputi karakteristik pribadi tiap individu, keinginan maupun harapan, perhatian, proses belajar, keadaan fisik, keadaan mental, nilai, minat dan juga motivasi pribadi dari tiap individu.

2. Faktor Eksternal

Sumber informasi yang diperoleh, latar belakang keluarga, kebutuhan, lingkungan sekitar, kegiatan sehari-hari, hal-hal yang baru dan familiar.

Selain itu menurut Stephen P. Robins, menyebutkan ada dua faktor yang bisa mempengaruhi resepsi seseorang (Robbins, 2002), yaitu:

1. Frame Of Reference merupakan latar belakang kerangka pengetahuan individu yang dipengaruhi pendidikan, bacaan, penelitian dan lain sebagainya

2. Frame Of Experience yaitu kerangka pengetahuan yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seperti keluarga dan lingkungan sekitar

Tak hanya dari faktor yang disebutkan di atas, latar belakang khalayak dalam semua bidang meliputi sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya juga dianggap penting. Seperti yang disampaikan oleh Drs. Sugeng Pujileksono yang menjelaskan jika khalayak harus dipahami porsinya dengan banyak aspek (Pujileksono, 2015) yaitu:

(3)

8 1. Aspek Sosiografis

Aspek ini berfokus pada lingkungan tempat tingal individu, misalnya di perkotaan, pedesaan, pemukiman kluster dan lain sebagainya. Sebab, aspek ini memiliki kaitan dengan kebiasaan yang sedikit mirip dengan adat-istiadat, norma, nilai dan lain sebagainya

2. Aspek Sosiodemografis

Dalam aspek sosiodemografis sendiri meliputi beberapa aspek, yaitu jenis kelamin, agama, SARA, pendidikan, agama dan juga pekerjaan. Dalam banyak hal, aspek sosiodemografis ini juga mempengaruhi individu dalam penerimaan pesan.

3. Aspek Gaya Hidup dan Psikososisal

Tiap individu pasti memiliki waktu senggang dalam hidupnya, yang diisi dengan berbagai hal yang berbeda sesuai dengan karakter individu baik masyarakat. Gaya hidup ini dijelaskan sebagai bagaimana seseorang bisa memanfaatkan 2 hal yaitu uang dan waktu. Selain itu, aspek gaya hidup juga mengekspresikan kegiatan, opini dan juga minat yang menjabarkan keseluruan seseorang bagaimana ia berinteraksi dengan sekelilingnya.

2.3.2 Proses Resepsi Audiens

Persepsi, pemikiran dan juga interpretasi menurut Stuart Hall mempengaruhi khayalak dalam proses decoding pesan. Tak hanya itu, faktor seperti usia, jenis kelamin pendidikan serta pengalaman juga mempengaruhi pemaknaan pesan bagi khayalak (Ida, 2014). Bagi Purwodarminto persepsi sendiri adalah tanggapan langsung tentang proses seseorang mengetahui berbagai hal dari pengindraan (Thunsorin, 2016).

Persepsi juga berarti kesan dan tanggapan bagi individu ketika melihat konten berita citizen journalism di instagram @infodenpasar yang mendukung

(4)

9 individu dalam menerima berita citizen journalism tersebut Unggahan di instagram tersebut pastinya meninggalkan pesan khusus di benak pembaca saat kali pertama melihat, sehingga akan muncul perhatian khusus yang menimbulkan ketertarikan pada konten berita citizen journalism di instagram @infodenpasar. Perhatian khusus yang muncul dari informan ini tak lepas dari peran dari citizen jouralism sendiri.

Sehingga dalam proses decoding pesan citizen journalism di instagram @infodenpasar, pertama informan akan menginterpretasi pesan tersebut melalui pengelihatan. Jika berita tersebut dirasa menarik, maka pesan yang disampaikan dalam unggahan tersebut mulai di proses dan dianalisa oleh informan yang tentunya akan berkaitan dengan faktor pembentuk resepsi seperti yang sudah disebutkan di atas. Setelah itu akan didapatkan hasil dari pemikiran dari informan sebagai respon dari unggahan tersebut.

2.2 Media Sosial dan Kehidupan

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, media sosial menjadi sebuah kegemaran tersendiri bagi masyarakat. Media sosial sendiri merupakan salah satu unit dari media online atau media daring. Tak hanya menjadi kegemaran, bagi beberapa orang media sosial justru menjadi sebuah kebutuhan. Sebab selain kegunaannya sebagai hiburan, media sosial juga memiliki fungsi bisnis dan edukasi sehingga dapat berperan sebagai marketing sebuah bisnis pribadi maupun perusahaan. Selain itu, banyak pula toko online yang menggunakan kekuatan media sosial untuk mempromosikan dagangannya.

Menurut Kaplan Andreas M. Haenlein Michael media sosial merupakan kumpulan aplikasi yang didukung oleh internet dan diciptakan dari dasar teknologi 2.0 yang menyebabkan terciptanya website interaktif (Sulianta, 2015). Menurut Philip dan Kevin Keller pengertian Media sosial adalah wadah bagi khalayak untuk berbagi informasi berupa audio, teks, gambar maupun video dengan orang lain maupun dengan instansi lain.. Sama dengan ahli komunikasi sebelumnya, menurut Marjorie Clayman pengertian media sosial merupakan alat ukur dalam bidang marketing yang bisa

(5)

10 mengetahui kriteria pelanggan dan calon pelanggan dengan cara baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Berdasarkan pengertian dari ketiga ahli tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sosial media merupakan sarana yang digunakan untuk berbagi dalam hal apapun dan berbasis internet. Setiap pengguna bisa saling berinteraksi dan membagikan informasi ke satu dengan yang lainya. Tak hanya digunakan untuk berbagi, tapi media sosial juga digunakan sebagai tempat untuk bisnis sekaligus sebagai tempat untuk memasarkan barang.

2.3 Instagram Sebagai Aplikasi Kegemaran

Instagram merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagikan moment lewat foto maupun video. Aplikasi yang dibuat pada tahun 2010 ini juga memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi, seperti memberikan komentar atau hanya menyukai postingan tersebut.

Menurut Bambang instagram adalah aplikasi yang bisa digunakan di smartphone dan memiliki kegunaan yang hampir mirip dengan media sosial lain. Namun, bedanya ada fitur pengambilan foto dan tempat untuk berbagi informasi antar pemakainya. Instagram sendiri dapat meningkatkan kreatifitas penggunaanya karena banyak fitur yang indah dan berestetika (Bambang Dwi Atmoko, 2012).

Selain itu, istagram merupakan aplikasi yang dibuat oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger yang tersedia di Iphone dan berfungsi untuk memotret dan mengedit sehingga didapatkan kesan vintage dan dapat disebarkan ke publik. Instagram juga merupakan sebuah galeri dengan ukuran besar sehingga para pengguna dapat saling terhubung dan membuat jaringan pertemanan.

Selain dua pengertian diatas, menurut Kertamukti instagram merupakan aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto dimana pengikut dari penguggahnya bisa saling berinteraksi melalui komentar (Kertamukti, 2015)

Instagram juga merupakan aplikasi photo sharing yang didirikan oleh perusahaan burbn, inc. Perkembangan Instagram sangatlah pesat. Indonesia sendiri menjadi negara ke 3

(6)

11 pengguna instagram terbanyak di Dunia setelah Amerika Serikat dan Brazil. Tentunya perkembangan Instagram di Indonesia juga sangat pesat, 56% dari warga indoensia menggunakan instagram (We Are Social & Hootsuite, 2019).

Dari ketiga penjelasan di atas, ditemukan kesamaan yaitu instagram merupakan sosial media yang digunakan sebagai tempat untuk berbagi gambar maupun media visual dan dapat mengeditnya dengan kesan vintage, serta penggunanya dapat saling terhubung dan berinteraksi. Dulunya instagram hanya bisa digunakan melalui iOS, seperti pendapat yang diutarakan oleh Jubilee, namun sekarang aplikasi instagram dapat digunakan di Android dan Windows Phone.

2.3.1 Fitur-Fitur Instagram

Selain bisa membagikan foto dan video yang dimiliki, instagram juga memiliki berbagai macam fitur-fitur yang bisa digunakan. Menurut Winarso, fitur dalam instagram ada lima, yaitu:

1. Kamera, pengguna instagram tidak hanya bisa mengunggah foto maupun video melalui galeri, tapi bisa langsung membidik dan merekam objek menggunakan aplikasi instagram.

2. Editor, pada tool ini pengguna instagram bisa mengolah hasil foto atau hasil video dengan menggunakan 10 macam tools editor

3. Tag dan hastag, pada instagram tag dan hastag dapat menandai teman dan menjadikan foto dalam satu kelompok.

4. Caption, merupakan kolom keterangan yang bisa digunakan untuk memperjelas maksud foto tersebut.

5. Menyebarkan ke sosial media lain, pengguna instagram juga bisa untuk berbagi foto dan video ke sosial media lain seperti facebook, twitter dan tumblr (dailysocial.id, 2020).

Seiring berjalannya waktu, tentu Instagram melakukan perubahan dan inovasi pada fitur yang dimilikinya. Seperti yang terbaru yaitu adanya instagram

(7)

12 story yang hanya menampilkan foto maupun video dalam jangka waktu 24 jam saja. Menurut Sepaya, berikut adalah fitur baru yang terdapat dalam Instagram (Sepaya, 2015).

1. Insight, jika merubah instagram ke akun bisnis, maka bisa memanfaatkan insight ini untuk mengetahui siapa saja dan berapa jumlah orang yang mengunjungi profil instagram. Hal ini juga disertai dengan demografis serta usia followers yang mengunjungi akun itu.

2. Auto reply, sesuai dengan namanya fitur ini digunakan untuk membalas sebuah story dengan cepat. Fitur ini mirip dengan “Frequently Ask Question” atau FAQ yaitu balasan pesan yang cepat untuk merespons followers.

3. Instagram Stories, fitur ini digunakan untuk mengunggah foto dan video hanya dalam 24 jam. Menurut Sepaya, Instagram stories juga bisa menambahkan filters, teks, boomerang, polling, gif, ask me a question, sticker dan masih banyak hal menarik lainnya. Selain itu, pengguna juga bisa mengetahui siapa saja yan sudah melihat storiesnya.

4. Live, pengguna dapat melakukan siaran langsung mengunakan fitur ini dan bisa disaksikan secara langsung oleh pengikut tau followersnya.

2.4 Peran Citizen Journalism dalam Membagikan Berita

Dalam kejadian-kejadian tertentu, citizen journalist merupakan orang yang bisa membagikan kejadian tersebut dengan cepat. Walaupun berita yang dibagikan kurang lengkap, seringnya hanya berupa foto dan video dengan caption seadanya, namun hal ini menjadi penting ketika tak ada jurnalis profesional di lapangan ketika hal tersebut sedang terjadi.

Pengertian citizen journalism dapat dipecah menjadi dua kata yaitu citizen dan journalism. Citizen mempunyai makna yaitu warga negara sedangkan journalism mengandung arti jurnalisme. Jadi citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan sebuah kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh warga biasa dan bukan seorang jurnalis

(8)

13 profesional. Seorang warga biasa yang tidak memiliki latar belakang jurnalistik dan memiliki ilmu kewartawanan dapat menyampaikan berita kepada khalayak dengan gayanya sendiri (Kusumaningati, 2013). Iwan Alawudin Yusuf dalam buku Jadi Jurnalis itu Gampang !!! mengatakan bahwa:

“Bila dibandingan dengan jurnalisme media mainstream yang memaknai berita sebagai konstruksi atas realitas sosial yang dianggap penting dan menarik bagi banyak pembaca, citizen journalism lebih menekankan kepada aspek participation (partisipasi), proximity (kedekatan) dan humanity (kemanusiaan)” (Imam FR Kusumaningati, 2013)

Jadi menurut Iwan Alawudin Yusuf, jurnalisme warga ini merupakan kegiatan jurnalistik yang dikerjakan oleh warga biasa namun menekankan ke beberapa aspek yaitu partisipasi, kedekatan dan kemanusiaan. Hal ini terjadi karena jurnalis warga berada pada saat-saat suatu tragedi itu terjadi sehingga kedekatan yang didapat lebih unggul daripada jurnalis yang datang meliput.

Konsep dasar dari jurnalisme warga yaitu, memposisikan audience (pembaca) menjadi produsen dari berita itu juga. Bukan hanya seperti yang terjadi dalam jurnalisme tradisional bahwa audience bersifat pasif, hanya bisa menyaksikan penyajian berita itu saja. Dengan maksud lain, posisi jurnalis sebagai pencari dan penulis berita, narasumber yang menjadi asal berita dan konsumen sebagai penikmat berita tak bisa diidentifikasi lagi secara pasti, karena setiap orang bisa memerankan keduanya. (Adi, 2016).

Disamping itu jurnalisme warga merupakan hasil interpretasi bersama antara jurnalis dengan pembaca. Jika sebelumnya kegiatan jurnalis ini dimaknai sebagai peristiwa yang dilaporkan melalui media massa (Adi, 2016).

Kini berita menemukan makna tersendiri melalui jurnalisme warga. Tidak lagi sesuatu yang elit dan hanya memiliki “satu sisi” melainkan sudah bisa dilakukan oleh orang yang tidak berlabel jurnalis. Karena berita yang biasa diunggah dimedia itu masih difilter mana yang baik diliput bahkan juga luput dari pelaporan peristiwa. Hal ini lah

(9)

14 yang disebut ketika berita berada ditangan jurnalis yang dinaungi perusahaan salah satu media.

Selain itu menurut Shayne Bowman dan Chris Willis

“participatory journalism atau citizen journalism merupakan peran aktif seorang warga atau kelompok warga negara dalam melakukan pengumpulan, menganalisis, pelaporan dan menyebar luaskan berita dan informasi, yang bertujuan untuk menghasilkan berita secara independent sesuai dengan yang dibutuhkan dalam demokrasi” (Aliansyah, 2013)

Shayne Bowman dan Chris Willis menyimpulkan bahwa jurnalisme warga merupakan kegiatan warga ataupun sekelompok warga dalam perihal pengumpulan, analisis, pelaporan dan juga menyebar luaskan berita dan informasi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan berita yang independent yang tidak berat sebelah tentang kepentingan tertentu dan tentunya dibutuhkan untuk perkembangan dan kebutuhan demokrasi.

Pepi Nugraha juga menjelaskan bahwa dasar menjadi seorang jurnalis warga harus memiliki naluri yang tajam untuk menilai berita, hal ini agar bisa mengolah berita dari segala peristiwa yang ada (Nugraha, 2012).

Dari pemaparan teori dan penjelasan tentang jurnalisme warga diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, jurnalisme warga merupakan salah satu kegiatan berupa mencari, memproses dan membuat berita yang bisa dilakukan oleh warga biasa tanpa harus melibatkan jurnalis profesional dalam pembuatannya. Bekal menjadi jurnalisme juga harus memiliki penilaian yang tajam terhadap suatu peristiwa untuk dijadikan sebuah berita. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi pembaca, karena berita tersebut sesuai dengan realita dan masih diberitakan secara apa adanya sehingga tidak ada unsur keberpihakan dari manapun.

(10)

15 2.4.1 Kategori Citizen Journalism

1. Opening Up to Public Comment yaitu memungkinkan publik untuk

berkomentar. Pembaca dapat berinteraksi dengan penulis untuk mengkritik, memuji atau menambahkan beberapa bahan untuk tulisan jurnalisme profesional. Pada media cetak dengan jenis ini dikenal dengan surat pembaca.

2. Bloghouse Warga merupakan blog gratisan seperti wordpress, blogger,

multiply dan dengan menggunakan blog semua orang bisa berbagai apapun sesuai dengan sudut pandangnya

3. Newsroom Citizen Transparency Blogs yaitu blog yang disediakan oleh

media mainstream sebagai transparansi dari media itu. Pada kategori ini, pembaca bisa melakukan pujian, kritik serta saran atas apa yang disajikan di media itu.

4. Stand-alone citizen journalism website yaitu tulisan warga yang sudah

melalui editin sebelum di sebarkan. Informasi yang dilaporkan oleh warga ini diedit tanpa merubah isi pesan. Tujuannya yaitu untuk menjaga kualitas berita agar menarik dan layak untuk dilaporkan.

5. Hybrid : pro + citizen journalist yaitu penggabungan antara jurnalis

profesional dengan jurnalis warga pada media. Pada hal ini seorang penulis dapat berkomentar di tulisan yang ia buat tersebut (Nurudin, 2009)

Dalam konsep citizen journalism, warga berperan untuk memberikan informasi yang berada di sekeliling mereka. Hal ini tentunya tidak ada paksaan dari pihak manapun yang berarti benar-benar keinginan dari dalam diri seorang warga. Keinginan ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu sebagai warga negara yang berhak mendapatkan informasi serta hak sebagai warga untuk memberikan informasi.

Fenomena citizen journalism yang ada di instagram @infodenpasar lebih mengedepankan visual dan audio seperti foto dan video. Narasi yang dilibatkan

(11)

16 dalam citizen journalis di @infodenpasar juga tidak terlalu banyak, biasanya hanya dua sampai tiga kalimat namun sudah lengkap informasi 5W+1H. Dalam sehari bisa mengunggah konten dari citizen journalism sebanyak tujuh sampai sembilan berita. Dalam pengirimannya, melalui line@ @infodenpasar. Siapapun bisa mengirim informasi melalui akun line tersebut, kemudian akan di unggah melalui instagram.

2.5 Motif Khalayak dalam Menggunakan Media (Teori Uses and Gratification) Seiring berjalannya waktu, jenis-jenis media semakin banyak dan terus berkembang. Hal ini membuat khalayak memiliki pilihan berbeda dalam memilih media untuk dikonsumsi, yang berkaitan dengan tujuan dan juga kepuasan khalayak. Sehingga pada tahun 1940 Herzog mengawali riset untuk mengetahui kepuasan khalayak yang pada akhirnya menimbulkan sebuah teori bernama Teori Uses and Gratification (Nurudin, 2009). Pada dasarnya teori ini merupakan perkembangan dari teori jarum hipodermik.

Teori uses and gratification pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Kartz dalam sebuah buku berjudul The Uses on Mass Communicaton: Current Perspective on Gratification Research. Teori ini menjelaskan baha pengguna media sendiri memiliki peran untuk memilih maupun menggunakan sebuah media untuk memenuhi kebutuhannya. Pengguna media ini berusaha mencari yang terbaik serta yang menarik baginya. Bisa diartikan bahwa teori uses and gratification ini menafsirkan bahwa pengguna media ini memiliki pilihan alternatif yang lain untuk memuaskan kebutuhan pribadi mereka (Nurudin, 2009).

Sedangan menurut Philip Palmgreen, teori uses and gratification ini harus terfokuskan pada motif sebagai variabel yang memengaruhi khalayak dalam memilih dan menggunakan media. Dengan kata lain, menurut Palmgreen teori ini menghasilkan apakah khalayak puas dengan dirinya setelah menggunakan media atau tidak. Tingkat

(12)

17 kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought) adn GO (Gratification Obtained). Gratification sought merupakan kepuasan yang diharapkan akan didapat oleh khalayak jika menggunakan suatau media, hal ini bisa disebut juga motif, sedangkan gratificaion obtained merupakan kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setela ia menggunakan media. Gratificaton sought sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh harapan dari khalayak yang diabstraksi dari pengalaman dengan berbagai bentuk media massa (Morissan, 2015).

Dari penjabaran para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan teori uses and gratification ini merupakan tindakan khalayak untuk memilih dan menentukan bagaimana ia mengkonsumsi media. Baik itu tentang jenis, maupun isi dari media tersebut. Dalam penerapannya teori ini menghasilkan dua model yaitu GS dan GO. GS sendiri merupakan kepuasan yang diharapkan khalayak dari suatu media, sedangkan GO merupakan kepuasan nyata setelah khalayak menggunakan media.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu memiliki tujuan untuk mendapat bahan dasar dan juga contoh dalam melakukan penelitian. Selain itu, penelitian terdahulu bersifat penting untuk menghindari kesamaan dalam penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Untuk itu, peneliti memilih dua penelitian yang sama-sama menggunakan metode analisis resepsi namun dengan subyek penelitian yang berbeda.

Tabel 1. Penelitian terdahulu 1 Nama Peneliti Muhammad Rizky Santoso

Asal Universitas Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jenis Karya Tulis Skripsi

Judul Penelitian Analisis Resepsi Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Suarabaya Tentang Berita Hoaks di Media Sosial Tahun Penelitian 2018

Metode Penelitan Analisis Resepsi

Tujuan Penlitian Agar mengetahui respon mahasiswa perguruan tinggi negeri di Surabaya tentang banyaknya beredar berita hoaks

(13)

18 Hasil Penelitian Pada penelitian ini peneliti mendapatkan 5 Oppositional

Posisition dari 10 subyek yang di wawancarai secara mendalam. Dalam hal ini setengah dari subyek mengatakan bawa mereka recheck tentang kebenaran berita yang „tidak jelas‟ yang mereka temui di media sosial.

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa pengguna instagram terutama mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri tak mudah terhegemoni dengan peredaran berita hoax di media sosial. Setiap membaca berita, para mahasiswa selalu melakukan konfirmasi ulang tentang kebenaran berita tersebut. Mereka juga melakukan perlawanan terhadap berita hoax yang beredar. Persamaan dan

perbedaan

Dalam penelitian ini Muhammad Rizky Santoso melihat bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap berita hoax yang beredar dan menemui kesimpulan yaitu bayak dari mahasiswa yang akan me-rechek berita dahulu sebelum di percaya. Sedangkan dalam penelitian “Analisis Resepsi Masyarakat Denpasar Tentang Konten Citizen Journalism di Instagram @Infodenpasar” penulis akan mendeskripsikan bagaimana penerimaan masyarakat tentang berita yang disampaikan oleh jurnalisme warga. Terlebih subyek penelitian yang diambil oleh peneliti lebih luas dan menjangkau berbagai macam lapisan masyarakat

Tabel 2. Penelitian terdahulu 2 NamaPeneliti Billy Susanti

Asal Universitas Universitas Muhammadiyah Surakarta Jenis Karya Tulis Jurnal Ilmiah

Judul Penelitian Analisis Resepsi Terhadap Rasisme Dalam Film (Studi Analisis Resepsi Film 12 Years A Slave pada Mahasiswa Multi Etnis)

(14)

19 Tahun Penelitian 2014

Metode Penelitan Analisis Resepsi

Tujuan Penlitian Untuk mendeskripsikan pemaknaan audiens terhadap rasisme yang terjadi di Amerika Serikat

Hasil Penelitian Dari sekian informan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh informan berada pada posisi oposisi, yaitu menolak adegan perbudakan dan kekerasan dalam film akibat rasisme yang ditayangkan. Tapi, beberapa informan mengalami posisi dominan di adegan tertentu. Latar belakang dari informan menjadi sangat penting ketika mahasiswa keturunan China setuju dengan salah satu adegan yang merugikan kulit hitam. Persamaan dan

perbedaan

Penelitian yang dilakukan oleh Billy Susanti yaitu

mendeskripsikan bagaimana penerimaan sikap rasis dalam sebuh film studi pada mahasiswa berbagai etnis.Sedangkan penelitian „Analisis Resepsi Masyarakat Denpasar Tentang Konten Citizen Journalism di Instagram @Infodenpasar‟ akan mendeskripsikan bagaimana penerimaan masyarakat tentang beredarnya berita dari jurnalis warga di Instagram

@infodenpasar. Penulis juga akan mengelompokkan subyek penelitian tidak berdasarkan etnis sepert penelitian yang

dilakukan oleh Billy Susanti, melainkan akan mengelompokkan sesuai dengan pendidikannya.

2.7 Fokus Penelitian

Agar penelitian lebih mudah, maka penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan satu fokus yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar penelitian lebih jelas, terarah serta tidak terlalu luas. Selain itu, menurut Moleong fokus penelitian juga bisa dijadikan sebagai batasan dalam studi dan juga penetapan kriteria dalam penelitian (Moleong, 2017).

(15)

20 Penelitian ini akan berfokus pada penerimaan masyarakat tentang berita dari jurnalisme warga yang ada di instagram @infodenpasar, meliputi:

1. Respon masyarakat tentang berita citizen journalism di instagram @infodenpasar

2. Kelengkapan caption citizen journalism di instagram @infodenpasar

3. Instagram sebagai media penyebaran berita citizen journalism di instagram @infodenpasar

Penerimaan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu bagaimana masyarakat merespon berita yang dipublikasikan oleh instagram @infodenpasar yang didapatkan dari jurnalis non profesional. Peneliti berfokus pada aspek-aspek yang ada di dalam khalayak melakukan decoding terhadap sebuah pesan yang ada di media.

Dengan fokus ketiga aspek tersebut peneliti akan mendapatkan penelitian yang spesifik dan mengerucut. Selain menentukan sikap penerima pesan dari media, peneliti juga memfokuskan penelitian terhadap konsep citizen journalism yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti akan berfokus pada kelengkapan berita citizen journalism.

Gambar

Tabel 1. Penelitian terdahulu 1  Nama Peneliti  Muhammad Rizky Santoso
Tabel 2. Penelitian terdahulu 2  NamaPeneliti  Billy Susanti

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi dan wawancara di lapangan ditemukan bahwa masyarakat desa Malino sadar keberadaan biaya operasional dan pemeliharaan merupakan faktor penting

Moeda Project sebelumnya sudah memiliki identitas, hanya saja belum memiki gaya visual untuk masuk ke ranah penjualan di Instagram mulai dari Instagram Post sampai Instagram

Puji Syukur kepada Allah Subhȃnahhȗwata’alȃ yang senantiasa memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya dan memberikan kesehatan serta kekuatan sehingga penulis dapat

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2021 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga

Di samping itu, dapatan kajian ini menunjukkan tidak wujud hubungan signifikan antara tahap komitmen terhadap organisasi guru dengan gaya kepemimpinan mencetuskan struktur

Kajian ini telah mengesahkan bahawa kandungan kursus, peranan jurulatih dan sokongan pengurusan berupaya bertindak sebagai pemboleh ubah peramal yang berkesan

Dalam penelitian ini, terdapat 14 perusahaan dari 38 perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013 hingga 2016

Voltmeter untuk mengukur tegangan antara dua titik, dalam hal ini adalah tegangan pada lampu 3, voltmeter harus dipasang secara paralel dengan beban yang hendak diukur, posisi