• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keistimewaan dalam 260 Tahun Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keistimewaan dalam 260 Tahun Yogyakarta."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

tl

@inuuJqja

NO1416/TAHUN4

'

I

JUMAT LEGI

13

MARET

zors

$ HnLqrunN

18

Sambungan Hal. 13 ., Giyenti yang menandai::Palihan

Nagari Mataram. Perjanjian tiga

plhak,

antara

VOC, Sunan Pakubuwana lll, dan Pangeran

#:Mangkubumi,

ini

ditandata-ngani pgda Karnis Kliwon tang-gal 13 Februari 1-755 di Desa

Giyqhti,

Karanganyar, Jawa

Tengah.

Perjanjian

ini

secara de

facto'di,an- de

jure

menandal berakhirnya

integrasi

Mata-rpm. Sejak itulah wilayah

Ma-taram dibagi dua, sebelah timur Kali Opak dikuasai Kasunanan Surakarta (Sunan Pakubuwana

lll)

dan sebelah bardt seh.ias

53.100

cacah Negaragung, dan

33.950

cacah Mancane-gara diserahkan kepada

Pan-'

geran Mangkubumi.

, Kesediaan Pangeran

Mang-kubumi menerima Perjanjian

Giyanti tidak lepas dari wangsit

yang pernah

diterima

oieh Sunah Amangkurat

lV,

aya-handa Pangeran Mangkubumi. Pulung Keraton Mataram

di-sebut

telah: pindah

ke

Alas Bering, Desa Pacethokan, atau

lokasi

Keraton

Yogyakarta sekarang.

Konon

nama

Ngayogya-karta dipilih karena Pangeran

Mangkubumi terinspirasi

de-ngan tokoh Rama (Rqia Ayo-dyapura) yang dianggap

iitisaa;

Wisnu sebagai

penielihara'

jagad

raya.

Ngayogyeikarta ditafsirkan dari kala Ayud a dan Karta. Ayyda beraiti tidak'ada perang atau damaii dan l<arta, berarti aman tenteram.

Pan-geran Mangkubumi

mencita-citakan

agar

di

kerajaannya

kelak menjadi

daerah yang damai, aman, dan tenteram.

.

FaKor Sabdatama Tekad Pangeran Mangku-.

bumi ini diteruskan

oleh'ketu-runannya hinegia saat ini. Salah

satu

penerus

tahta

Keraton Yogyakarta yang juga seorang negarawan:bagi Republik lndo.

nesia ialah

Sultan Hameng-kubuwana ,(HB)

lX.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945,

Sultan HB lX

tanpa ragu menyatakan diri ber: :

ga

ung;an'siap

menoukuqg, Republik.

,

'ri

'

Keputusan ini. memiiiki arti yang besar. Bqhkan Sultan HB

lX ikut torjun langsung dalam

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dalam periode selanjutnya, Sultan HB lX tak pernah absen memikul tugas

negaqa dalam ber'bagai'jabatan

demi

kemaslahatan seluruh rakyat.

Penggantinya, yaitu Sultan

HB X sebagai raja di era

mod-em, juga tetap menjadi panutan

rakyat.

Buktinya

saat

keru-suhan tahun 1998, Sultan HB

'X

berhasil menjadi tokoh

pe-mersatu yang dipercaya oleh rakyat sehingga .Yogyakarta tetap kondusif.

Kearifan

diri

Sultan HB X

juga tampak dari sabdatama

yang dikumandangkan tanggal

6

Maret

2015.

Sabdatama merupakan

perintah

utama

yang dalam tata pemerintahan keraton diposisikan sebagai undang-undang tertinggi. Ada

delapan poin sabdatama yang

berisi persoalan suksesi tahta

keraton.

Sabdatama

ini

di-tujukan untuk internal keraton

,setririgg-a .narus dipatuhi oleh selunth.-

keluarga,

kerbbat, hingga abdi dalem.Meski de:

mikian, keluarnya sabdatama

ini juga mengundang polemik pro dan kontra.

.

Dalam konsep tradisional, seorang pemimpin bukan

or-.ang sembarangan karena

be-rasal dari keturunan yang

ung-,gul. lni

terungkap

dari

per-nyataan trahing kusuma, rem-besing madu, wijiling naratapa, tedaking andana wa:rih. Hal ini

juga

ditegaskan dalam sab-datama.

Persoalan

tahta

keraton memang memiliki ranah yang berbeda. dengan

jabatan

gu-bernur dalam pemerintahan. Tetapi, berdasarkan UU

rKeis-timewaan DIY dua hal ini saling berkaitan. Boleh

jadi

melalui

sabdatama, Sultan HB X sedang

berupaya mencari

titik

temu antara adat dengan nilai-nilai demokrasi yang berkembang dewasa ini.

Akankah sabdatama menu-liskan cerita baru dalam sejarah

suksesi di Keraton Yo$/akarta? Hal.

yahgjelas, dalam usianya yang ke 260 tahun, Yogyakarta harus semakin matang dalam mengu.

kuhkan keistimewaan, dirinya di

tengahtengah arus zaman.

(*;

Keistlmewaan dalam

260Tahun

Yogyakarta

HARI Jumat (1313)

lni tepat

pe-ringatan

260 tahun

berdirinya

Nagari Ngayog/akarta Hadiningrat. Pioklamasi Hadeging Nagari

Nga-yogyakarta

Hadiningrd

dilaksa-nakBn pada Kamis Pon

13

Maret 1755. Untuk itu kiranya tepat bila

tanggal

13

Maret

ditetapkan

sebagai Hari Jadi Yogyakarta.

Saat

Pangeran Mangkubumi

Hendra Kumiawan Mpd

Dosenp.endidikan*jarah diangkat sebagai Raja Kasultanan'

universftassarBta Dharma yogyakarta, dengan gelar Sultan

Hamengkubuwana Senapati lnga. i

laga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah lngkang Kapihg t, keraton memang m-asih dalam proses pernbangunan. Untuk sementara, Sultan dan keluarganya ting$al di Pesanggrahan Arnbarketaw.ang Gamping, sekitar satu tahun.lamanya. Keraton Ngayo$/akarta Hadiningrat

baru mulai ditempati pada Kamis Pahing, 7 OKober 1756. Berdirinya keraton baru ini tidak lepas dari perjanjian

ffi Bersambung ke Hal

14.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti apa yang telah diuraikan dalam Penda- huluan, periode pemerintahan Sultan Hamengku Buwana V (1923-1955) terjadi kontak budaya asing yang mengendap ke dalam budaya

Dalam penelitian ini, abdi dalem mengabdi pada keraton tidak untuk mendapatkan uang karena abdi dalem sudah sangat memahami bahwa dirinya harus memiliki pekerjaan untuk

Asas ini juga dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan sebagai dasar dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara

Menurut Pasal 34 ayat (1) Undang-undang No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY ditetapkan bahwa Kewenangan Kasultanan dan Kadipaten dalam tata ruang sebagaimana

Dalam buku Krisis dan Paradoks Film Indonesia (Nugroho &amp; Herlina, 2015) Yogyakarta muncul sebagai latar perkembangan film nasional yang penting untuk dicatat. Meski

Dalam penelitian ini, abdi dalem mengabdi pada keraton tidak untuk mendapatkan uang karena abdi dalem sudah sangat memahami bahwa dirinya harus memiliki pekerjaan untuk

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa regulasi tentang pertanahan yang saat ini berlaku pada Tanah Keraton Yogyakarta yaitu Peraturan Daerah Istimewa (Perdais)

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sabdtama, Sabdaraja dan Dhawuhraja yang mengatur tentang pemerintahan ini tidak dapat dikategorikan sebagai sumber