i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh servant leadership terhadap
motivasi kerja. Penelitian ini dilakukan pada P.T. Visi-bookstore Bandung. Sampel
dalam penelitian berjumlah 60 orang (Akunting 5 Orang, Counselor 13 Orang, Desain 2
Orang, IT 4 Orang, Kasir 7 Orang, Keungan 4 Orang, Logistik 8 Orang, Pembelian 3
Orang, Penjualan 3 Orang, Supervisor 10 Orang, Staff HRD 1 Orang. Beberapa
pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah normalitas, outlier, validitas,
reliabelitas, korelasi, dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara servant leadership dan motivasi kerja
sebesar (r = 0,665). Servant leadership juga ditemukan berpengaruh terhadap motivasi
kerja dengan R Square sebesar 44,2% (β = 0,412). Penelitian ini juga menjabarkan
persepsi responden mengenai pimpinan dilihat dari dimensi servant leadership. Sebagai
penutup, peneliti memberikan implikasi manajerial yang penting.
ii Universitas Kristen Maranatha ABSTARCT
This study aims to examined the influence of servant leadership on work
motivation. This research was conducted at the P.T. Visi-bookstore Bandung. The
samples of this research were 60 member (Accounting 5 Member, Counselor 13 Member,
Design 2 Member, IT 4 Member, Cashier 7 Member, Financial division 4 Member,
Logistics 8 Member, Purchasing Division 3 Member, Sales Division 3 Member ,
Supervisors 10 Orang, HRD Staff 1 Member). Some test performed in this study were
normality, outlier, validity chek, reliability chek, correlation, and simple regrresion. The
result showed that there ara positive and significant relationship between servant
leadership and work motivation (r = 0,665). Servant leadership also have found influence
on work motivation with R Square of 44,2% (β = 0,412). This study also describes the
perception of respondents regarding of each dimension of servant leadership. As
conclusion, the researchers provide important managerial implications.
iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………i
HALAMAN PENGESAHAN……….…....….ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...…...iii
KATA PENGANTAR.………..………...iv
ABSTRAK………..………...…vi
DAFTAR ISI………..………...viii
DAFTAR Gambar………..………..xi
DAFTAR Tabel………..………...xii
DAFTAR Lampiran………..………...…xiii
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah……….1
1.2 Identifikasi Masalah………...6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...6
1.4 Manfaat Penelitian………..6
1.5 Sistematika Penulisan……….7
BAB II Kerangka Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Kerangka Pemikiran………...8
2.2 Rerangka Teori dan Pengembangan Hipotesis………...9
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan………..9
2.2.3 Servant Leadership………13
iv Universitas Kristen Maranatha
2.3 Motivasi Kerja………...21
2.3.1 Defini Motivasi……….…….21
2.3.2 Teori Motivasi Kerja………..23
2.3.2.1 Teori Hierarki Kebutuhan Maslow………23
2.3.2.2 Teori X dan Y………24
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja………..25
2.4.1 Faktor Internal Motivasi………25
2.4.2 Faktor Eksternal Motivasi………..27
2.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja………28
3.1 Jenis Penelitian………...31
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……….31
3.3 Definisi Operasional Variabel………31
3.4 Populasi dan Sampel………..32
3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………..33
3.5.1 Uji Normalitas………33
3.5.2 Uji Outlier………..34
3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas……….34
3.5.4 Uji Hipotesis………..35
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 KarakteristikResponden Penelitian………36
4.2 Uji Data………..37
4.2.1 Uji Normalitas………37
v Universitas Kristen Maranatha
4.3 Uji Instrumen Penelitian………39
4.3.1 Uji Validitas………...39
4.3.2 Uji Reliabilitas………..……..42
4.3.3 Pengujian Korelasi dan Hasil Uji Dekriptif Statistik……….43
4.4 Uji Hipotesis………...44
4.4.1 Uji Regresi………..44
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian………..46
BAB V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan……….50
5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Mendatang………...51
5.4 Implikasi Manajerial………....51 Daftar Pustaka………..…54
vi Universitas Kristen Maranatha Daftar Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Model Penelitian………9
Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Maslow………..23
vii Universitas Kristen Maranatha Daftar Tabel
Tabel 2.1 Perbandingan Servant Leadership, Kepemimpinan Transformasional, dan
Leader-Member-Exchange (LMX) Teori………19
Tabel 4.1 Karakteristik Responden………...36
Tabel 4.2 Uji Normalitas………....38
Tabel 4.3 Uji Outlier………..39
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Awal Item Kuesioner………..40
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Akhir Item Kuesioner………..41
Tabel 4.6 Hasil Uji Realiabilitas Item Kuesioner………...42
Tabel 4.7 Hasil Uji DeskriptifStatistik dan Korelasi………..43
Tabel 4.8a Hasil Uji Regresi (ANOVA)………..44
Tabel 4.8b Hasil Uji Regresi (Coefficient)………..…………..45
Tabel 4.8c Hasil Uji Regresi (Model Summary)………...45
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesuksesan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan yang diukir
melalui aktivitas serta kreativitas memacu manajemen untuk terus memberi motivasi
kerja agar terus menghasilkan output yang diharapkan. Motivasi kerja merupakan
sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja (Martoyo, 2000).
Riset-riset terdahulu menjelaskan bahwa pemberian motivasi secara tepat akan
meningkatkan kinerja (Sinungan, 2000). Hal ini juga didukung oleh Prabu (2005)
dalam penelitiannya mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja. Maka dari itu adalah penting dari sebuah perusahaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menciptakan motivasi kerja karyawan.
Chung dan Megginson dalam Gomes (2001:180) menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja ada dua, yaitu faktor individual dan faktor
organisasional, Faktor individual yang dimaksud meliputi kebutuhan (needs), tujuan
(goals), kemampuan (abilities). Kebutuhan dalam motivasi kerja menjelaskan pengisi
kekurangan hasrat karyawan dalam bekerja agar tetap semangat dan optimis. Tujuan
menjelaskan bahwa motivasi sebagai bentuk pencapaian dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan atasan pada karyawannya. Kemampuan menjelaskan untuk
menunjukan potensi yang dimiliki karyawan terhadap lingkungannya juga
2 Universitas Kristen Maranatha
Faktor organisasional yang memberikan kontribusi yang besar terhadap
motivasi kerja meliputi pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job
security), rekan kerja (co-workers), pujian (praise), gaya kepemimpinan (leadership).
Pembayaran atau gaji menjelaskan mengenai balas jasa yang diberikan perusahaan
kepada karyawannya secara periodik (Hasibuan, 2002). Keamanan pekerjaan
menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang dapat memberikan jaminan pekerjaan
dalam jangka panjang akan memberikan kegairahan bekerja karyawannya. Kondisi
sesama pekerja menjelaskan keharmonisan yang timbul di dalam sebuah lingkungan
kerja antara satu karyawan dengan karyawan yang lain juga dapat memberikan
motivasi yang baik. Pujian menjelaskan bagaimana sebuah penghargaan yang
diberikan pimpinan atau rekan kerja ketika menyelesaikan sebuah tanggungjawab
dalam bentuk kata-kata. Gaya kepemimpinan menjelaskan sikap seorang pemimpin
yang mampu merespon kinerja karyawannya dengan baik mampu menghasilkan
motivasi kerja yang baik pula.
Riset terdahulu menjelaskan banyak hasil positif yang muncul dari gaya
kepemimpinan. Schriesheim (1982) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh pada prestasi kinerja karyawan. Podsakoff (1990) menjelaskan gaya
kepemimpin memiliki efek positif terhadap OCB (Oragnizational Citizenship
Behaviour). Fiedler (1996) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan ialah penentu
keberhasilan dalam sebuah organisasi. Heidjrachman dan Husnan (2002:219)
menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan seorang manajer berpengaruh terhadap
motivasi kinerja karyawannya. Hal ini senada dengan Akinboye (2005) yang
mengatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan sebuah langkah untuk membujuk
3 Universitas Kristen Maranatha
Kepemimpinan merupakan suatu proses mengarahkan, mempengaruhi dan
mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan seperti halnya
mempengaruhi motivasi karyawan untuk mencapai tujuan khusus organisasi, Bass
(1998). Oleh karena itu, peran kepemimpinan dalam memberikan motivasi menjadi
penting.
Banyak tipe gaya kepemimpinan yang telah dipakai peneliti terdahulu untuk
menjelaskan keterkaitan dalam mempengaruhi motivasi kerja (Blanchard, 1972). Hal
ini didasarkan karena gaya kepemimpinan dapat mencerminkan tindakan seorang
pemimpin dalam memotivasi, mengarahkan dan mempengaruhi karyawan. Oleh
karena itu pemimpin harus dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat
sehingga secara langsung karyawan dapat termotivasi dan meningkatkan semangat
kerjanya. Karena tak bisa dilepaskannya peran gaya kepemimpinan dari motivasi,
maka banyak pemimpin yang ingin mempunyai karakter tersendiri dalam
menggunakan gaya kepemimpinannya, lalu diungkapkan dalam tipe-tipe
kepemimpinan.
Dalam penelitiannya, Yuki (1994), menjelaskan bahwa kepemimpinan
transformasional ialah suatu proses di mana para pemimpin dan pengikut saling
menaikan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Para pemimpin
tersebut akan mencoba menimbulkan kesadaran dari para pengikut dengan
menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan,
keadilan, dan kemanusian dan bukan didasarkan atas emosi seperti keserakahan,
kecemburuan atau kebencian. Penelitian lain juga mengatakan bahwa kepemimpinan
4 Universitas Kristen Maranatha
karyawannya yang diberikan dalam dua jenis yaitu motivasi eksternal dan motivasi
internal (Deci dkk,1999).
Secara umum, penelitian mengenai jenis gaya kepemimpinan transformasional
dan transaksional telah menunjukan pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja.
Namun penelitian-penelitian tersebut belum menjelaskan secara rinci apakah gaya
kepemimpinan tersebut sudah dapat menjawab kebutuhan yang diperlukan perusahaan
untuk dapat mengoptimalkan motivasi kinerja para karyawannya, mengingat dewasa
ini terus bermunculan gaya-gaya kepemimpinan yang juga secara teori mampu
menyumbangkan sebuah motivasi kinerja yang baik pada karyawannya. Gaya
kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) merupakan satu dari beberapa
gaya kepemimpinan yang juga mampu memotivasi kinerja para karyawannya.
Selain kepemimpinan transformasional dan transaksional, kepemimpinan yang
melayani (servant leadership) juga mulai diperkenalkan lewat penelitian-penelitian
kepemimpinan. Servant Leadership didefinisikan sebagai sebuah gaya kepemimpinan
yang melayani para karyawannya. Ia akan menempatkan kebutuhan pengikutnya
sebagai prioritas utama dan memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja (Greenleaf,
1970). Menurut Graham (1991), konsep kepemimpinan yang melayani adalah suatu
konsep kepemimpinan yang paling berkarisma dari segi moral. Jika peneliti
sebelumnya mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah salah satu faktor yang
mampu menciptakan sebuah motivasi kinerja pada karyawannya. Maka seharusnya
servant leadership yang juga merupakan salah satu dari gaya kepemimpinan, secara
teoritis mampu menciptakan motivasi kinerja para karyawannya.
Greenleaf (1978) mengatakan kepemimpinan yang besar adalah pemimpin
5 Universitas Kristen Maranatha
bekerja. Dapat diartikan ada sebuah usaha yang dilakukan dari seorang pemimpin
yang menggunakan servant leadership untuk memotivasi kinerja karyawannya
melalui dimensi-dimensi yang dimunculkan. Namun pada kenyataanya gaya
kepemimpinan ini belum terlalu mendapat perhatian khusus karena servant leadership
belum terlalu umum dipakai pada perusahaan-perusahaan, khususnya bagi perusahaan
yang bergerak di bidang profit oriented. servant leadership masih dipakai sebagai
alternatif gaya seorang pemimpin untuk menciptakan motivasi kinerja pada
karyawannya (Makara, 2010).
Riset terdahulu yang menghubungkan servant leadership terhadap komitmen
organisasi dilakukan oleh Meyer (1993) yang menemukan bahwa adanya pengaruh
antara diantara variabel tersebut namun tingkat signifikan masih kecil. Herachwati
(1998) menjelaskan bahwa kepuasan kerja erat kaitannya dengan servant leadership
khususnya pada karyawan buruh pabrik, sementara Thompson (2010) mengatakan
bahwa servant leadership mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan manajemen
proyek.
Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai gaya kepemimpinan, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap servant leadership. Hal ini dikarenakan
masih minimnya gaya kepemimpinan ini dipakai di sejumlah perusahaan-perusahaan
yang bergerak di bidang profit oriented, dan juga mampu mengisi kekosongan
penelitian tentang servant leadership dan motivasi kerja. Selain itu juga diharapkan
penelitian ini dapat menjelaskan pengaruh servant leadership terhadap motivasi
6 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang peneltian yang diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
Apakah terdapat pengaruh servant leadership terhadap motivasi kerja ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji pengaruh Servant
Leadership pada motivasi kinerja.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Penulis, penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga dimana
penulis dapat memperoleh gambaran yang nyata mengenai bagaimana
penerapan teori-teori yang telah dipelajari dibangku kuliah terutama
dalam meningkatkan pemahaman dan wawasan keilmuan di bidang
sumber daya manusia khususnya mengenai servant leadership dan
pengaruhnya terhadap motivasi kinerja.
2. Perusahaan, sebagai salah satu masukan dan bahan pertimbangan
7 Universitas Kristen Maranatha
dalam perusahaan menyangkut servant leadership terhadap motivasi
kinerja.
3. Pihak lain, untuk menambah informasi yang bermanfaat dalam
penelitian selanjutnya di bidang servant leadership serta motivasi
kinerja dan menajemen sumber daya manusia.
1.5 Sistematika Penulisan
Berikut merupakan penyajian laporan penelitian yang akan dilakukan :
Bab 1 Pendahuluan yang meliputi latar belakang, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
laporan penelitian.
Bab 2 Kerangka teori dan hipotesis yang meliputi kerangka pemikiran,
kerangka teori dan pengembangan hipotesis.
Bab 3 Metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, populasi
dan sampel, teknik analisis data dan pengujian hipotesis, uji normalitas, data
outliers, uji validitas dan realilbilitas, serta pengujian hipotesis.
Bab 4 Pembahasan hasil penelitian.
Bab 5 Penutup yang terdiri atas kesimpulan, implikasi penelitian,
50 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh servant leadership terhadap
motivasi kerja. Berikut ini adalah uraian beberapa hasil studi yang sudah dilakukan :
1. Terdapatnya korelasi antara servant leadership dan motivasi kerja (r = 0,665 <
0,01 yang memiliki keeratan kuat). Temuan pada penelitian ini mengkonfirmasi
studi penelitian sebelumnya Kumar (1999) yang menyatakan bahwa servant
leadership mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa jika karyawan memiliki persepsi positif terhadap servant
leadership maka motivasi kerja mereka akan tinggi, dan sebaliknya jika karyawan
memiliki persepsi yang negatif terhadap servant leadership maka motivasi
kerjanya akan rendah.
2. Servant leadership ditemukan mempengaruhi motivasi kerja secara positif sebesar
44,2 % sedangkan sisanya sebesar 55,8 % dipengaruhi faktor lain. Hasil
pengujian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Barbuto (2006) yang
menyatakan ada pengaruh yang positif antara servant leadership dan motivasi
51 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Mendatang
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, penelitian ini hanya
dilakukan pada satu perusahaan dengan jumlah responden yang relatif sedikit sehingga
tingkat generalisasinya rendah. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk
menambah jumlah sampel agar penelitian dilakukan memiliki tingkat generalisasi yang
lebih tinggi. Kedua, penelitian ini menggunakan instrumen yang terdiri dari pertanyaan
yang relatif banyak sementara jumlah sampel yang digunakan adalah relatif sedikit. Hal
ini menjadi hambatan bagi peneliti untuk melakukan pengujian validitas dengan metode
yang lebih ketat. Ketiga, penelitian ini hanya menggunakan variabel motivasi kerja
sebagai dependen variabel. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan dapat
menggunakan variabel yang lain seperti kepuasan kerja dan organizational citizenship
behavior.
5.4 Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial untuk
P.T. Visi-bookstore Bandung. Pertama, hasil penelitian menjelaskan bahwa servant
leadership secara signifikan berpengaruh terhadap motivasi kerja. Oleh karena itu
diharapkan pimpinan secara konsisten dapat terus menerapkan praktek servant leadership
dalam perusahannya yang salah satunya digambarkan dari nilai perusahaanya yaitu
minister atau melayani, untuk dapat terus menjaga motivasi kerja karyawannya. Kedua,
Manajer HRD dari P.T. Visi-bookstore Bandung diharapkan secara konsisten dapat
52 Universitas Kristen Maranatha
Menurut Robbins dan Judge (2008), motivasi kerja dapat diciptakan melalui beberapa
hal. Misalnya dilakukan melalui pemberian penghargaan untuk karyawan terbaik yang
dapat menyelesaikan pekerjaan secara baik, dukungan organisasi dengan partisipasi
anggota kelompok kerja yang saling mendukung dan percaya, serta komitmen terhadap
organisasi dan loyalitas terhadap pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, dengan
melakukan komunikasi terbuka dan memberikan wewenang kepada karyawan untuk
menciptakan kepaduan dalam memecahkan masalah akan menunjukkan kuatnya budaya
perusahaan. Selain itu juga peneliti menemukan bahwa pimpinan pada P.T.
Visi-bookstore Bandung kurang memperhatikan aspek penyembuhan emosi (emotional
healing) terhadap karyawannya yang merupakan salah satu dari dimensi servant
leadership, dalam penelitian ini dimensi emotional healing menempati urutan terendah,
dengan nilai mean sebesar 10,9333, ini artinya pimpinan pada Visi-bookstore Bandung
kurang memperhatikan aspek penyembuhan emosi (emotional healing) terhadap
karyawannya, diharapkan melalui penelitian ini pimpinan pada Visi-bookstore Bandung
dapat meningkatkan aspek penyembuhan emosi (emotional healing) terhadap
karyawannya agar motivasi kerja karyawan terus terjaga dan juga meningkatkan persepsi
servant leadership dalam kepemimpinannya. Ketiga, keterlibatan karyawan dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan mengindikasikan bahwa pimpinan
memiliki kepercayaan pada bawahan yaitu karyawan memiliki kecakapan dan
pengetahuan yang luas untuk dapat menyelesaikan tugas. Artinya, pimpinan tidak hanya
bersikap hangat pada bawahan, tetapi juga pimpinan memberi kerpercayaan pada
karyawan untuk dapat menyelesaikan tugas serta kepercayaan bahwa karyawan dapat
53 Universitas Kristen Maranatha
akan merasa sangat dihargai dan diakui dengan ikut dilibatkannya karyawan pada
berbagai persoalan perusahaan. Dengan demikian pimpinan dapat menciptakan komitmen
54 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar prabu mangkunegara, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya
Akinboye. (2009). University of Ibadan. Influence of Work Motivation, Leadership Effectiveness
and Time Management on Employees' Performance in Some Selected Industries in Ibadan, Oyo State, Nigeria. Europan Journal of Economics, Finance and Administrative
Sciens ISSN 1450-2557 Isuue 16 (2009).
Abraham H. Maslow. 1986. Farther Reaches of Human Nature. New York: Orbis Book.
Andiny & Gita. 2009, Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi
Barbuto, JR Jhon E, and Wheeler, Daniel W (2006). University Of Nebraska-Lincoln. Scale
Development and Construct Clarification of Servant Leadership. Group & Organization
Management, Vol. 31 No. 3,June 2006.
Boediharjo. 2002. Kinerja Organisasi. Erlangga: Jakarta
Dessler, Gary., 1992, Manajemen Sumber-daya Manusia, Jakarta:Prenhalindo
Deci, E., Koestner, R., & Ryan, R. (1999).The undermining effect is a reality after all intrinsic motivation. Organizational Behavior and Human Performance
Fiedler, F. E. (1967) Leader Attitudes and Group Effectiveness, Urbana, IL: University of Illinois PressReferences
Gibson, Ivancevich, Donnely. (2001). Perilaku Struktur Organisas. Edisi Kedelapan. Gelora
Aksara Pratama. Jakarta 2002
Gitusudarmo, Indriyo (1986). Prinsip Dasar Manajemen. BPFE, Yogyakarta.
Greenberg, J., & Baron, R. A. (2003). Behaviour in Organization: Understanding and Managing
the Human Side of Work. ( .ed).
Greenleaf, R. K. (2002). Servant-Leadership: A Journey into the nature of legimate power and
greatness (L. C. Spears, Ed) ( Anniversary Edition), New York: Paulist Press.
55 Universitas Kristen Maranatha
Hadari Nawawi, 2003, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hasibuan, S.P Malayu, “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi kedelapan, PT.Gunung
Agung, Jakarta 1995.
Jaramillo, Fernando, et, all. (2009). Examining The Impact Of Servant Leadership On Sales
Person’s Turnover Intention. Journal of Personal Selling & Sales Management, vol. XXIX, no 4 (Fall 2009), pp.351-365.
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: C. V. ANDI OFFSET
Kumar R. (1999) 'Research Methodology : A Step-by-Step Guide for Beginners', Sage, 1999
Kuncoro, Mudrajat. (2003). Metode Riset untuk Ekonomi Bisnis. Penerbit Erlangga. Jakarta
Lantu, Donal, dkk (2007). Servant Leadership: The Ultimate Calling to Fulfill Your Life's
Greatness. Cetakan pertama. Gradien Books: Yogyakarta.
Laub, J. A (2008). Assessing the servant organization: Development of the organizational
Leadership Assessment (OLA) instrument, Dissertation Abstracts international, 60 (02),
308A. (UMI No. 9921922).
Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi edisi sepuluh. Yogyakarta: Penerbit: Andi.
Martoyo, Susilo, 2000, Manajemen Sumber daya Manusia
McGREGOR D (1960) The Human Side of Enterprise New York McGraw-Hill
Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta Universitas Indonesia
Pasalog, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi, Bandung: CV ALFABETA
Podsakoff, P.M (1990) The Relationship between Leadership Behaviors,Leader-Member
Exchange and Organizational Citizenship Behaviors. Europan Journal of Social Sciences – Volume 6, Number 4 (2008)
Veithzal, Rivai. (2004) . Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Pustaka
Schriesheim, 2011. ”Leadership Style" http://www.nwlink.com/~donclark/leader/leadstl.html
Spears, Larry. (2004). Practicing Servant Leadership. Leader To Leader, No.34, Fall 2004.
56 Universitas Kristen Maranatha
Wahjosumidjo, 1994. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta. Ghalia Indonesia,