• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Terhadap Pemegang Merek Sejenis yang Terdaftar atas Pendaftaran Kembali Merek oleh Pihak Lain Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Terhadap Pemegang Merek Sejenis yang Terdaftar atas Pendaftaran Kembali Merek oleh Pihak Lain Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PERLINDUNGAN TERHADAP PEMEGANG MEREK DAGANG SEJENIS YANG TERDAFTAR ATAS TINDAKAN PENDAFTARAN KEMBALI MEREK OLEH a LAIN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG

MEREK

DERRY HADIAN

110110090081

Merek sebagai salah satu bagian HKI mempunyai peranan yang sangat penting dalam perdagangan modern. Pendafataran merek merupakan suatu cara pengamanan oleh pemilik merek yang sesungguhnya, sekaligus perlindungan yang diberikan oleh negara. Sampai saat ini masih terdapat celah untuk melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Merek. Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa telah terdapat praktik peniruan merek oleh orang yang menggunakan merek tanpa hak untuk menyalahgunakan merek yang sudah dikenal secara luas. Bustaman sebagai pemegang merek dagang terkenal Sederhana menjadi pihak yang merasa dirugikan oleh Djamilus Djamil karena adanya penggunaan merek tanpa hak dan didaftarkan kembali oleh nya yang terdapat didalamnya persamaan secara keseluruhan atau persamaan pada pokoknya dengan mendaftarkan merek dagang Sederhana Bintaro kedalam Daftar Umum Merek Dirjen HAKI. Berdasarkan hal tersebut maka tindakan pendaftaran kembali oleh pihak lain perlu tinjau lebih lanjut dan diteliti apakah tindakan tersebut terdapat indikasi pelanggaran dan persetujuan merek tersebut dapat dibatalkan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan prinsip pendaftaran konstitutif dan Undang-Undang Merek.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan yuridis normatif yang dilakukan melalui studi kepustakaan atau data sekunder. Spesifikasi penelitian di dalam skripsi ini adalah dengan metode deskriptif analitis yang akan menjelaskan tentang bagaimana perlindungan terhadap pemegang nerek dagang sejenis aats tindakan penggunaan merek tanpa hak untuk kemudian dikaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penggunaan merek tanpa hak dan pendaftaran kembali merek oleh Djamilus Djamil dapat dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran berdasarkan Pasal 4-6 Undang-Undang Merek yang didalamnya terdapat persamaan pada pokoknya. Pemegang merek terdaftar memperoleh perlindungan hukum dan hak atas merek karena stelsel pendaftaran konstitutif menganut asas first to file yang mengutamakan perlindungan hukum terhadap pemegang merek terdaftar.Pendaftaran kembali merek yang telah terdaftar merupakan pendaftaran merek yang tidak memiliki itikad tridak baik. Konsekuensinya adalah sertifikat merek yang telah diperoleh dalam pendaftaran merek harus dihapus dari Daftar Umum Merek.

(2)

v

PROTECTION TOWARDS HOLDERS OF REGISTERED SIMILAR TRADEMARKS ON

READMISSION MARKS ACTION BY THE OTHER PARTY UNDER THE ACT OF

NUMBER 15 YEAR 2001 CONCERNING REGARDING MARKS

DERRY HADIAN

110110090081

Marks, as one of intellectual property law have an important role on modern trade. Marks registration are security and protection way which made by State towards a marks. Until now, there are so many crevice infraction towards law on trademarks.

Many people didn’t recognnize about marks imitation by people who using marks

without the right to abuse the widely known brand. Bustaman, as a party holder of Sederhana trademarks, is being harmed by Djamilus Djamil because of his without-right marks using. The brand is being readmission, by Djamil Djamilus himself which is so many similarity on Bustaman’s, with Sederhana Bintaro name to Director

General of Intellectual Property’s Marks General List. Under this conditions, we need

to observe and review any further towards the readmission action by the other party, are these actions have infraction indication and the marks approvement can be cancelled with the constitutive registration provisions and principles and also law on trademarks.

This thesis using normative juridical approach method through library research and secondary data. The research spesifications is analytical description methode would describe about how is the trademarks holder protection of similar marks towards without-right marks using, and then reviewed based on the national regulation like act of Number 15 Year 2001 Concerning Regarding Marks.

Based on the research, the marks without-rights using and readmission marks by Djamilus Djamil can be categorized as a infraction under Article 4-6 of law on marks which have a similar principle. The registered trademarks holder obtain a legal and rights protection to the marks because stelsel constitutive registration adheres to the principle of first to file that promotes the legal protection against registered trademarks holder. The readmission of registered marks is a un-good faith action. The consequences should be a removal of marks certificate from the General Register of Marks.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui stelsel pendaftaran merek yang berlaku di Indonesia dalam melindungi merek terkenal tidak terdaftar

Raja Grafindo Persada, 2004, hlm.. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa

pidana tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta untuk penggunaan secara komersial yaitu Pasal 113 ayat (2)

Susun Apartemen Mangga Dua Court ini merasa dirugikan terutama karena mereka harus membayar uang pemasukan kepada pemegang Hak Pengelolaan yang jumlahnya jauh lebih besar

Sedangkan ketentuan mengenai itikad tidak baik yang diatur di dalam Pasal 4 UU Merek tersebut, dapat dipergunakan sebagai dasar oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang

Lembaga Lisensi adalah salah satu bagian yang terpenting dalam pelaksanaan Haki dibidang Merek Dagang dan Jasa.Kegiatan pelaksanaan Perjanjian Lisensi Merek di

Kebijakan keputusan yang melatarbelakangi perlindungan Merek yang mencakup perlindungan terhadap pembajakan Merek telah menjadi dunia (Adrian Sutedi,2009:92). Bila dulu

Pengalihan Hak atas merek terdaftar adalah suatu pengalihan hak dari suatu merek yang telah terdaftar dari si pemilik atau pemegang hak atas merek kepada pihak lainnya