• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DAMPAK DIKLAT PEMBENTUKAN PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT TERAMPIL BALAI DIKLAT KEHUTANAN PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI DAMPAK DIKLAT PEMBENTUKAN PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT TERAMPIL BALAI DIKLAT KEHUTANAN PEMATANG SIANTAR."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KATAPENGANTAR

Dcngan Rahrnat Tuhan Yang Maha

Esa.

peneliti dapat menyelesai!r.z.n dan meoyusun tcsis dengao judul " Eva/uasi Dampak Diklat l'embcnrukan Penyuluh Kehutamm Tingkal Terampil Dalai Diklat Kehuuman Pematangsiantar ". resis ini di disusun dan diajukan dalam raogka memenuhi salah satu persyaralllll memperoleh gelar Magister Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Program P3SCJ!sarjaoa Universitas Negeri Medao. Tesis i.ni disusun berdasarkan hasil penelitian evaluasi dampak diklat pembentukao penyuluh kehulllllaD tiogkat tcrampil yang dilakukan oteh peneliti pada bulan Desember 2007 s/d Pebruari 2008, pada dinaslinstansi kehutanan Kabupatcn!Kota di wilayah pelayanan Balai Diklat Kehutaoao Pematangsiantar, yang mcliputi 4 Propinsi yaitu : Propinsi Surnaterd Utara, Propinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD), Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Bengkulu.

Dengan selesainya penyusunan tesis ioi, peneliti meogucapkan terima kasih dan penghargaan kcpada: Bapak Prof. Dr. Muhammad Badirao, M.Pd, sclaku doscn pembimbiog 1, Ketua Jurusao Program Studi Teknologi Pendidikao Program Pascasarjan:t Universitas Negeri Medan. dan Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd, selak"U doscn pembimbiog

n,

Assisteo Dircktur II Progmm Pascasarjana Uuiversitas Negeri Medan, yang telah memberikao amhan, bimbiogan, dan motivasi kepada pencliti, sejak awal meogikuti petkuliahao sampai dengan selesainya tesis ini . Kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, BapaJc Prof. Dr. Effendi Napitupulu, M.Pd dan Bapak Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku narasurnber ~m i nac proposal tesis, yang telah banyak mcmberikan sarau dan masukao kepada penuhs dalam rangka perbaikan proposal tcsis dan pelaksaoaan
(2)

penelitian, juga diucapkan terima kasih. Ucapan terima k.asih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Bapakflbu dosen Program Studi Tcknologi Pendidikan, Program Pascasmjana Universitas Negeri Medan, yang Ielah memberikan bekal pengetahuan kepada peneliti sclama mengilruti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Ncgeri Medan ..

Dengan

selesainya tcsis ini, peneliti juga mengucapkan banyak terima

kasih

dan peoghargaan kepada Bapak lr.Hendro Wibowo, M.Sc, Kepala Balai Diklat Kebutanan Pematangsiantar beserta staf, yang telah mcmberikan dukungan dan motivasi serta membcrikan izin penelitian kepada peneliti, sebingga sclesainya tesis ini. Secara khusus ucapan terima kasib juga diperscmbabkan kedua orang tua, bapak ibu mertua, istri terciota Siti Acbirani Sitepu, S.Pd. beserta ananda tersayang Ayu Suriaty dan Muryani, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti untuk menyelc;:saikan studi pnda Program Pa'IC8sarjana Universitas Negeri Medan.

Akhimya, pencliti juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasib kcpada para alumni, rekan sekcrja alumni dan atasan lanngsung alumni peserta diklat pembentukan penyuluh kchutanan tingkat terompil, yang telah berpartisipasi membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. Kepada semua pihak yang te!ah membantu penulis mulai dari peri.-ul iahan sampai dengan selesainya tesis ioi, diucapkan terima kasih. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambab

wawasan

bagi penulis maupun pihak-pibak yang berkcpentingan.

Medan : Mei 2008 Peneliti ,

Yam to

NIM : 055020393

(3)

ABSTRACT

Yamto, Reg.No. 055020393. Evaluation to tbe Impact of Training and Education feu·

Fonning Forestry Coamelor of Skilled Level in Training and Education Section of Forestry Pemataag Sia•tar, Thesis, Medan : Post Gracl . . te Shadies Program, Medan State University, 2008.

The objective of this research is to know and describe: (I) the empowerment of alumnus

of Training and Education for Forming forestry Counselor of Skilled Level as the fon:<ll)

counselor (2) the application of knowledge and skill after following the rraining and education by

the alumnus of training and education for Forming For~-stry Counselor ot Skilled Level

particularly related to planning, implementation,and reporting the results of rorestry coun~ chn/!.

(3) the ability of alumnus in applying the knowledge and s~ill abtaioed during following llw vi

rorestry counseling (4) the relcvanse of the learning program of the training and education for

forming Forestry Counselor of Skilled Level with the main task.~ as forestry counselors.

It is evaluative research. The location of the research is at Re~c y Foresll)

Department in the area of Training and Education Pematang Siantat including 4 provm ce ~.

such as North Sumatera, NAO, West Surnatera, and Bengkulu province. The population of this

research is the alumnus of Training and Education for Forming Foresl'ry Counselor of Skilled

Level Pematang Siantar 2006 for 21 perwns ( all are as the subject of the research). The

method in the data collection is through questionnaire, observ:uioo, interview and documeni<U)

study. The analysis of the data is done using qualitative descriptive technique approach llc!ore

distributing tbe questionnaire, it has been tried for getting the valid and reliable instrument

Validity test uses the formula of Correlation Product Moment and the Alpha formula for

reliability test.

The result of the research sbows that based on the obtained data, the alumnus of

Training and Education for Forming Foresll)' Counselor of Skilled Level has not l>een all

empowered. From 21 alumnus, it has been only 7 per.lOOs (33.33%) to be empowered as tlw

forestry counselor. In the planning of forestry counseling, from 7 empowered workers a.- the

forestry counselor, it is only 5 persons (71.43%) who has arranged the program for f(w·,.1ry

counseling, whereas Olher activity 1ypcs, such as annual woriling plan, working

•i···•;

an<'

preparation sheet for the counseling, it is all (100"/o) done. On the implementation " ' · •· .,tJ'\

counseling, tbe empowered alumnus has been all {IOOo/o) registering the daily acu· . •:>>

from the reporting, the empowered alumnus as forestry counselor, ali (I 00%) have "'·(•g.C

d1e monthly and quarterly report and it is only 4 per.lOOs (57. 14%) who has arranged the

yearly report.

In principle, the empowered alumnus as the forestry counselor has been :ilik ·o

arrange the planning of forestry counseling, registering daily activities of forestry en·;~,. ill''..

and arranging the report of forestry counseling wid1 the average result is r.i• • · •

suffiC·ient up to good. !.taming p~ for Training and Education for Form" : •. ,. ~­

Counselor of Skilled Level is closely related to d1e tasks of the alumnus of l'r· .,,,..,. , ,,,J

Education for Forming forestry Counselor of Skilled l..evel (the main task of ':m~tr.r

(4)

ABSTRAK

Vamto, NIM 055020393. Evaluasi Oampak Dildat Pembentukan l'cnyuluh Kehutanan Tingkat Terampil Oalai Diklat Kchutanan Pemaumgsiantar. Tesis, Medan: Program rascasarjana

Universitas Negeri Medan. 2008.

Sccara khusus. tujuan pcnclitian ini adalah untuk mcngetahui dan mcndeskripsikaJ1 : t I)

pcmberdayaan alumni diklat pembentukan pcnyuluh kehutanan tingl.at ternmpil scbagai pcnyuluh kehutanan. (2) pcnerapan pcngetahuan dan ketrampilan hasil-hasil mengikuti diktat ysng t.:lah dtlakukan oleh alumni diklat pcmbentukan pcnyuluh kchutanan tingkat terampil. khususnya dalant

merencanakan, melaksanabn, dan melapoO:.an hasil-hasil pcnyuluhan lehutanan, (3) kemampuan

alumni nwncrapkan pcngetahuan dan ketrnmpilan hasil-hasil yang dipcrolehnya sclama mengikuh mcngikuti diklat, khususnya dalam mercrocanakan, melaksanakan dan melnporkan hasil-haso

pcnyuluhan kehutanan (4) relevansi program pcmbelajaran diktat pcmbentukan pcnyuluh

kchutanan tingkat terampil dengatt tugas pokok alumni peserta diktat (tugas pokok pcnyuluh kchutanan ).

l'cnelitian ini merupakan pcnelitian eva! uasi. Lokasi pcnelitian adalah pada Oinasllnswn<

Kehlllanan Kabupat.eniKota diwilayah pelayanan Dalai Diklat Kehutanan Pematangsiantar, yang mcliputi 4 Propinsi. yaitu : Propinsi Surnatera Utara, NAD, Surnatera Barat dan Propinsi Bengkulu. Populasilsubyek penelitian ini adalah alumni diktat pcmbentukan pcnyuluh kehutan.u !ingkat tcrampil Dalai Diklat Kehutanan l'ematangsiantar tahun 2006, sebanyak 21 ornnt• (seluruhnya dijadikan sebag)li subyck penclitian). Metode yang digunakan untuk pcngumpulan data adalah angket, obsefvasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengttr

pcndekatan teknik deskriptif kualitatif. Angket scbelum dipergunakan diujicobakan w>tvk

mcndapatkan instrumeo yang betul-betul valid dan reliabel. Uji validitas digunakan rumus

Korelasi Product Moment. uji reliabilitas digunakan rumus Alpa.

Hasil pcnelitian, dipcroleh data bahwa belum scluruhnya alumni diklat pembentuka••

pcnyuluh kehutanan tingkat terampil diberdayakan sebagai pcnyuluh kchutanan. Dari 21

or"'"

alumni, hanya 7 orang (33,33 %) yang telah diberdayakao scbagai pcnyuluh kehutanan. Oatan·

pcreneanaan penyuluhan kehutanan, dari 7 orang alumni yang telah diberdayakan sebagat

pcnyuluh kehutanan, hanya 5 orang (71,43 %) yang Ieiah menyusun programa penyuluhlll•

kehutanan, sedangkan jenis kegiatan perencanaan yang lain, yaitu reneana kerja tahunan pcnyuluhan kehutanan, jadwal pcnyuluhan kehutanan dan lcmbaran persiapan menyulnh,

seluruhnya ( 100 %) tclah mcnyusun. Dalam pclak._o;anaan penyuluhan kehutanan, alumni yang t.clah

diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan scluruhnya (100 %) telah meoeatat kegiatan harian penyuluhan kebutanan. Dari segi pelajX)I'an, alumni yang telah diberdayakan sebagai penyuluh

kehuuman. selurultnya (100 %) Ieiah menyusun laporan bulanan dan laporan triwulan, scdangl<an

yang menyusun laporan tahunan hanya 4 orang (S7,14 %).

Alumni yang telah diberdayakan scbagai penyuluh kehutanan. pada prinsipnya •olah mampu menyusun perenellll&an pcnyuluhan kehutanan, mcncatat kegiataJt harian pcnyuluhon

kehutanan, dan menyusunan lajX)(an pe11yuluhan kehu1a11an, dengan hasil rata-rata cukup baik

sampai dcngan baik. Program pembelajaran yang dibelajarbn pada diktat pembentukan penyuluh

kehutanan lingkal terampil, pada prinsipnya sangat relevan dcngan 1ugas alumni pescrta dtklat

(lugas pokok pcnyuluh kehutanan), dengan jumlah skor total 38,10.

(5)

DAFTARIS I

Halaman ABSTRACT ... ... .. ... ..

ABSTRAK ... .. .. ... II

KATA PENOANTAR ... ...

iii

DAFTAR lSI ... v

DAFT AR TABEL ... vii

DAFfAR OAMBAR ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... ... ix

BAB

I PENDAHULUAN ...

I

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. ldentilikasi Masalah ... 9

C. Pcmbatasan Masalah ... ... ... ... 1 0 D. Perumusan Masalah ... ... II E. T ujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 14

BAS II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITI.AN

YANG RELEVAN ... 16

A. Kajian Pustaka ... ... .. ... ... ..

16

I . Hakikat Evaluasi Diklat . .. ... 16

2. H.akikat Penyuluh Kehutanan Tingkat terampil ... 27

3. Hakil<at Perencanaan Penyuluhan Kehutanan ... ... 35

4. Hakikat Catatan Harian Kegiatan Penyuluhan Kehutanan ... 42

5. Hakikat Penyusunan Laporan Penyuluhan Kchutanan ... 43

B.

Penelitian Yang Relcvan ...

46

C. Kerangka Bcrpikir ... 47

BAB Ill METODOLOGI

PEN ELITLAN...

5 1 A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

B. Po pulasi dan Subye k Pe nclitian ... 52

C.

Model Evaluasi ... ... ... ...

53

D. Met ode Penelitian ... ... 55

E.

lnstrumen dan Teknik Pengumpulan

Data. ...

56

F.

Dcfinisi Operasional Variabel ...

63

G. Teknik Pengo lahan dan Anal isis Data Peoelitian ... 67

BAB IV HAS IL

PENELITfAN ...

69

A. Ocsk.ripsi Singkat Hasil Penelitian ... 69

I.

Pemberdayaan Alwnni Seba,gai

Pcnyuluh

Kehutanan ... 69

2. Pencrapan Pengctahuan dan Ketrampilan Hasil-Hasil Mengikuti Diklat ... 72

3. Kemampuan Alumni Menera:>kan Pengetahuan dan Ketram!)ilan Hasil-Hasil Mengikuti Diklat ... 80 4. Rclcvansi Program Pembelajaran Diklat Dengan Tugas Po kok

(6)

Alumni Peserta Diklat (Tugas Pokok Pcnyuluh Kehutanan). .. . 87 U. Pcmbahasan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... 89

I. Pemberdayaan Alumni Scbagai Penyuluh Kebutanan .. .. .. ... 89 2. Penerapan Pcngetahuan dan Ketnunpilan Hasii-Hasil Mengikuti

Diklat... ... ... .... ... ... ... ... .. .. ... ... . 91 3. Kemampuan Alumni Menerapkan Pcngctahuan dan Ketrampilan

llasii-Hasi: Mcngikuti Diklat ... 94 4. Rclevansi Program PembcLajaran Diklat Dengan Tugas Pokok

Penyuluh Kehutanan ... 98 BAB V SIMPULAN, IMPLIKAS! DAN SARAN ... 100

A. Simpulan ... ... I 00 B. lmplikasi ... 102 C. Saran ... 107

DAFT AR PUST AKA .12

(7)

DAFTARTABEL

Halaman Tabel 1 Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Tingkat

Te(1llllpil dan Angka Kreditnya... ...

29

Tabel

2

Pemberdayaan Alumni Diktat Pembentukan Penyuluh Kehutanan

Tingkat TC(1llllpil Balw Diklat Kehutanan Pematangsiantar

Tahun 2006... 70 Tabcl 3 Alasan-Aiasan Alumni Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan

Tingkat Terampil Yang Tidak/Belnm Diberdayakan Sebagai

Penyu!uh Kehutanan ... 72 Tabel 4 Alumni Diklat Pembentukan Penyuluhan Kehutanan Tingkat

T erdlllpil Yang Telah Diberdayakan Sebagw Penyuluh Kehutanan,

Dan Telah Menyusun Perencanaan Penyuluhan Kehutanan ... 75 Tabel

5

Alumni Diklat Pembentukan Penyuluh Kebutanan Tingkat

Te(1llllpil Yang Telah diberdayakan Sebagw Penyuluh Kehutanan

dan Telah Menyusun Laporan Penyuluhan Kehutanan ... 78 Tabel 6 Hasil Penilwan Kemampuan Alumni Menyusun Perencanaan

Penyuluhan Kchutanan ... ... 81 Tabel 7 Hasil Pcnilaian Kemampuan Alumrj Mencacat Kcgiatan

Harian Penyuluhan kehutanan... 84 Tabel 8 Hasil Penilw.an Kemampuan Alumni Menyusun Lapornn

Penyuluhan Kehutanan. ... ... .... 86 Tabel 9 Hasil Penilaian Relevansi Program Pembelajaran Diklat

Pembentukao Penyuluh Kehutanan Tingkal Terampil Dengan Tugas Pokok Alumni Peserta Diklal (Tugas J>okok Penyuluh

Kehutanan) ... ... 88

[image:7.608.75.534.115.679.2]
(8)

DAFfAR GAMBAR

Oambar I. Diagram Batang l'emberdaya:an Alumni Diklat Pembentuk:an Penyuluh Kebutanan Tingkat Tcrampil Balai Diklat Kehutanan

Hal am an

Peatangsiantar Tahun 2006.... ... 71 Gam bar 2. Diagram Satang Alumni Diktat Pcmbentukan Penyuluh

Kehutanan Tingkat Terampil Yang Telah diberdayakan Sebagai Penyuluh Kehutanan dan Telah Menyusun Perencanaan

Penyuluhan Kebutanan ···-··· 76 Gambar 3. Di.agram Satang Alumni Diklat Pembentukan Penyuluh

Kehutanan Tingkat terampil Yang Telah Diberdayakan Sebagai Penyuluh Kebutanan dan Telah Menyusun Laporan

Penyuluhan Kehutanan •... ... ... 79 Gam bar 4. Diagram Satang Kemarnpuan Alumni Dildat Pembentukan Penyu

kuh kehutanan Tingkat Terampil Menyu:;un Pcreocanaan

Penyuluhan Kehutanan... 82 Gambar

5.

Diagram Satang Kemampuan Alumni Diklat Pembentuk:an Penyu

lruh kehutanan Tingkat T erarn,pil Mencatat Kegiatan Harian

Penyuluhan Kehutanan... 1!5

Gambar 6. Diagram Satang Hasil Penilaian Kemampuan Alwnni

Menyusun Laporan Penyuluhan kehutanan... 87 Gambar 7. Diagram Satang Hasil Penilai:an Relevansi Program

Pembelajaran Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan Tingkat Terampil Dengan Tugas Pokolc Alumni Pesena Diklat

(Tugas Pokok Pcnyuluh Kchutanan)... 89

(9)

Lampiran I

Lampiran2

Lampiran3

Lampiran 4 Lrunpiran 5

lampiran 6 Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9 Lampiran 10

l..ampiran II

t.ampiran 12

Lampiran I)

DAFT AR LAMPLRAN

Kilii-Kisi Angket Penerapan Pengetahuan dan Ketrampilan Hasii-Hasil Mengikuti Dildat Dalam Mercocanakan. Melak Sanakan dan Melaporlcan H asii-Hasil Pen~luhan Kehutanan Kisi-Kisi Angket Kemamp uan Alumni Menerapkan Pengeta huan dan Kcrrampilan Hasii-Hasil Meogikuti Diktat Dalam Mereocaoabn. Melaksanakan dan Mclaporkan Hasii-Hasil Penyuluhan Kehulllruln ... ... . Kisi-Kisi Angket Re.Jevansi Program Pembelajaran Diklat Dcngan Tugas Pokok Alumni Pesena Diklat (Tugas Pokok Penyuluh Kehutana.n) ... ... .. ... ... . lnstromen Pcnelitian Evaluasi Dampak Diklat

Pembentu-Kan

Penyuluh Kehutanan T ingkat Ternmpil ... ... . Basil Uji Coba lntromen Angket Relevansi Program

Pembelajaran Diklat Dengan Tugas Pokok Alumnini Pesena Diktat (Tugas Pokok Penyuluh Kehutanan) ... . Perhitungan Hasil Uji Coba lnstrumeo Penelitian ... ... .. ... . Data Alumni Diktat Pembentukan Penyuluh Kehutanan Tingkat Terampil Yang Telah Diberdayakan Sebagai

Penyuluh Kehutanan. ... . Data Alumni Diklat Pembentukan Penyuluh Kebutanan Tingkat Terampil, Yang Telah Diberdayakan Sebagai Penyuluh Kebutaoall, dan Telab Menerapkao Pengetabuan dan Ketrampilan Hasii-Hasil Mengikuti Diklat... ... . Data Pcnilaian Kemampuan Alumni Menerapkan

pengetahuan dan ketrampilan Hasii-Hasil Mengikuti Diktat . Contob Perbitungan Meoentukan Predikat Hasil PeneHtian .... Data Hasil Penelitian Relevansi l'rog1am Pembelajatan Dikl.tt dengotugas pokolc Alumni Pescrta Diktat (Pcnyuluh Kehutanan) . . Daftar Nama-Nema Pesem Dildat Pembentukan Peoyuluh

Kehutaoan Tiogltat Terampil, Balai Diklat Kebutanao

Pemataogsiantar Tahun 2006 .... ... ... . Keputusan Kepala Pusat Diktat Kehutanan No.SK..6110ik-212996 Tentang Kurikulum Dikl.tt Pembentukan Penyuluh Kehutaoan Tingkatterampil ... ... ..

IX Halamao 116

ll8

122 12~ 152 151 1)

1 6 ~

(10)

BAB Y

SIMPULAN, IM PLIKASJ, DAN SARAN

A. Simpulao

Berdasarkan basil penelitian dan pembabasan yang diuroikan pada bab IV, dapat disirnpulkan sebagai berikut:

I. Alumni diklat pembcntulcan penyuluh kehutanan tingkat tcrampil, bclum scluruhnya diberdayalcan scbagai penyuluh kehutanan. Dari 21 orang alumni hanya 7 orang (33,33 %) yang telah diberdayakan scbagai penyuluh kehutanan, scdang 14 orang (66,67 o/o) belurn diberdayalcan sebagai penyuluh kehutanan, tetapi diberdayakan pada bidang tugas lain. Dari 14 orang alumni yang belum diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan, tcrdiri dari : 4 orang alib tugas menduduki jabalan struktual essclon IV di instansi lain, 2 orang sebagai staf seksi inventarisasi dan ana lisa usaba, 3 orang staf seksi penyuluhan dan PSDM, 2 orang staf seksi program 2 orang scbagai polisi kehutaoan (Polhut) dan I orang menjalani msa pensiun.

2. Alumni diklat PPKT yang telab diberdayalcao sebagai penyuluh kcbutanan. dalam melaksanalcan tugas pokok penyuluhan kebutanan, belum seluruhnya menerapkan pengetabuan dan kctrampilan hasil-hasil mengilcuti diklat, kbususnya dalam merencanalcan, melalcsanalcan dan mclaporkan hasil-basil penyuluhan kehulanan. Dari 7 orang alumni yang Ielah dibcrdayakan sebagai penyuluh kchutanan hanya

5

orang {71 ,43 o/o) yang telab menyusun programa penyuluhan kehutanan. Sedangkan untuk rencana keJja penyuluhan kehutanan, jadwal penyuluhan
(11)

I OJ

kehutanan, dan Jembaran persia pan men)'\Jiuh, seluruhnya (I 00 o/o ) Ielah menyusun. Dalam melaksanakan pen)'\Jluhan kehutanan, alumni yang Ielah diberdayakan sebagai penyuluh kehu'lanan, seluruhnya (100 %) telah mencatat kegiatan harian penyuluhan kehutanan. Alumni yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan, seluruhnya (I 00 %) telah men)'\JSUD Japoran bulanan dan Japomn triwulan, sedangan untuk Japoran tahuoan hanya 4 orang (57,14 %) yang telah menyusun.

3. Pada prinsipnya alumni diklat PPKT yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan mampu menerapkan pengelahuan dan ketrampilan hasil-hasil yang diperolchnya selama mengikuli dildat, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil-hasil penyuluhan kehutanan. Berdasarkan basil analisis data, dari ketiga indikator yang dinilai, yaitu perencanaan penyuluhan kehutanao, pelaksanaan penyuluhan kehutanan dan laporan hasil-hasil penyuluhan kehutanan, masing-m.asing basi lnya rata-rata cukup ba.ik sampai dengan baik. Perencanaan penyuluhan kehutanan rnemperoleh jumlah sekor 32,33 (ba.ik), catatan kegiatan harian penyuluhan kehutanan memperoleh jumJah sekor 8,24 (baik) dan penyusunan laporan hasil-hasil penyuluhan kehutanan memperoleh jumlah sekor I 5,48 (cukup ba.ik)

(12)

102

penyuluhan kehutanan, hasilnya sao gat relevan dengan tugas pokok penyuluh kehutanan, deogan jumlah sekor 38.1 0. Materi diklat memperoleh sekor rata·rata 6,62 (san gat relevan), bahan diklat 6,29 (relevan), peralatan praktek 5, I 0 (relevan), metode pembelajaran 13,14 (sangat relcvan), dan alat baotulalat peraga yang digunakan dalarn pembelajaran memperoleh sekor rata-rata 6,14 (relevan).

B. lmpli.I<Jlsi

Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian cvaluasi dampak diklat ini, tentunya akan memberikan implikasi bagi penyelenggara diklat, alumni peserta diklat. instansi alumni peserta diklat, maupun bagi pencliti. Latar belakang diselcnggardkan diklat pembcntukan penyuluh kehutanan tingkat terampil (Diklat PPKT) , salah satu diantaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan jumlah pcnyuluh kehutanan di daerah (PropiKabJKota), guna mendukung kcberhasilan program pembaogunan kehutaoan daerah. Berdasarknn basil penelitiao, dari 21 orang alumni diklat PPK T, hanya 7 orang (33,33 %) yang Ielah diberdayakan sebagai penyuluh kehutaoan. Padabal yang diharapkan seluruh alumni diberdayaknn sebagai peoyuluh kehutaoan. Dengao tidak diberdayakannya alumni diklat PPKT scbagai penyuluh kehuumao, menyebabkan jumlah kebutuhan penyuluh kehutaoan didaerah (PropJKabupaten/Kota), tidak terpenuhi. Dengan rcndahnya jumlah penyuluh kehutanao yang dimiliki oleb Prop/Kab./Kota, akan berdampak langsung terbadap rendahnya keberbasilan pcmbangunao kehutaoan daerah.

(13)

103

Penyuluhan Kehutanan), pada surat edaran pcrmintaan peserta telah mencanrumkan beberapa pcrsyaratan caJon peserta diklat PPKT. Persyaratan tersebu" diantaranya adalah yang bersanglcutan diprioritaskan akan diangkat dalam jabatan penyuluh kehutanan tingkat tcrampil (dikuatkan dengan surat keterangan Pemda yang bersakutan), pendidikan SLTA/sederajat, pangkat minimal Pengatur Muda (JUa), dan umur maksimal 48 tahun. Namun kenyataan dilapangan, terdapat beberapa orang peserta yang dildrim oleh instansi kurang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Jika dilihat dari biodata peserta diklat, yang dituangkan dalam laporan penyelenggaraan diklat maupun pada dokumen penyelenggaraan diklat PPKT tahun 2006, tidak ada satupun surat keterangan dari instansi pengirim yang menyatakan bahwa peserta diklat akan diprioritaskan diangkat menjadi penyuluh kehutanan tingkat terampil. Oilihat dari segi umur, terdapat 2 orang peserta yang pada saat mengi.kuti diklat telah berusia 52 dan 54 tahun. PNS pada usia tersebut kurang layak jika diangkat diangkat menjadi penyuluh kehutanan ..

(14)

104

terdapat dua orang yang bersetatus sebagai polisi kehutanan (Polhut). Polbut merupakan salah satu jabatan fungsional dibidang kchutanan, sehingga sangat sulit jika yang bersangkutan dialibtugaskan sebagai penyulub kchutanan. Disisi lain tenaga polhut sangat dibutuhl<an dalam rangka perlindungan dan pengamanan hutan. Berag~ya karakeristik peserta diklat dan pcmberdayaan alumni peserta diklat PPKT tersebut, disebabkan karena dalam penyelenggaraan dik.lat PPKT sebelwnnya tidak dilakukan analisis kebutuhan pelatihan (Tralnning Needs Asussment)

Berdasarkan basil penclitian, bel urn semua alumni diklat PPKT yang telah diberdayakan scbagai penyuluh kehutanan meoyusun scmua jenis kegjatan perencanaan penyuluban kcbutanan. Dari 7 orang alumni diklat PPKT yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kebutanan, hanya

5

orang telah menyusun programa penyuluban kehutanan, dan 2 orang tidak menyusun. Dua orang yang tidak menyusuo programa penyuluban kehutanan, berarti yang bersangkutan belum melaksanakan tugas dengan baik. Sebab menyusun programa penyuluhan menjadi tugas pokok penyulub kchutanan. Disan1piog itu prograrna penyuluhan kehutanan dipergunakan sebagai acuanlpedoman bagi penyulub kehutanan untuk menyusuo rencaoa kelja penyuluban kehutanan. Oleh sebab itu jika rencaoa kelja penyuluban kebutanan yang disusuo tidak berpedoman pada programa penyuluhan, dikawatirkan tujuan penyuluban yang dirwnuskan tidak tercapai seseuai yang dibarapkan.
(15)

kebut.anan dan rencana kerja penyuluban kehutanan, dalam proses penyusunannnya tidak dilakukan berdasarkan basil identifikasi penyuluhan kehutanan. Hal

ini

dikakhawatirkan . topik/materi penyuluhan yang dirumuskan pada programa penyuluhan maupun rencana kerja penyuluhan kehutanan, kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat/sasaran.

Alumni yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan, seluruhnya (I 00 %) telah mencatat kegiatan barian penyuluhan kehutanan. Namun demikian masih perlu banyak peningkatan, khususnya keseragaman buku catatan harian, frekuensi pengisinan dan peroeriksaan buku agenda oleh atasan langsung. Jika dilihat basil penelitian lampiran 6 bagian B, jenis buku cacatan harian yang dipergunakan masih belum seragam. Ada yang menggunakan buku agendalbuku catatan harian yang sudah dicetak khusus oleh instansi, ada yang menggunakan buku agenda yang dibeli, dan ada pula yang masih menggunakan buku notes. Frekuensi pengisian dan pemeriksaan buku catatan harian oleh atasan langsung juga bel urn teratur

(16)

peoyuluh kehutanan yang bersagkutao belum melaksanakan tugasnya dcngan baik. Sebab menyusun laporan tahunan, merupakan salah saru rugas pokok pcnyuluh kebutanan.

Walapuo basil penelitian telah menujukkan bahwa pada umwnnya alumni diklat

PPKT

yang telab diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan mampu

meoerapkan pengctahuan dan ketrarnpilan hasil-hasil yang dipcrolehnya selama mengikuti diklat, namun alumni/penyuluh yang bersangkutan masih perlu peningkatan pengetahuan

dan

ketrampilan khususnya dalam merencanak.an, melaksanakan dan mclaporkan basil-basil penyuluhan kehutanan. Berdasarkan basil penelitian, kemampuan alumni merencanakao penyuluhan kehutanan diperoleb sekor 32,33(Baik), kemampuan alumni mencatat kegiatan harian penyuluhan kebutanan diperoleh sekor 8,24 (Baik) dan kemampuan alumni melaporkan hasil-hasil peoyuluhan kehutanan, memperoleb sekor 15,48 (Cukup Baik). Sekor/predikat tersebut belwn mencapai puncak yang diharapkan, yaitu sangat baik, sehingga yang bersangkutan masih perlu peningkatan pengetahuan dan ketrarnpilan, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan basil-basil penyuluhan kehutanan.

Berdasarkan basil penelitian, pada prinsipnya bahwa program pembelajaran diklat yang dibelajarkan pada diklat PPKT, tclah sesuai/relevan dcngan tugas pokok

alumni

peserta diklat (Tugas Pokok Penyuluh kehut.anan), deogan rnemperoleb sekor
(17)

107

C. San1n

Berdasarkan basil kesimpulan dan implikasi pcnclitian yang c!iuraikan di atas, maka disarankan sebagai

berikut :

1. UntukAlumni Peserta Dildat

a. Bagi alumni diklat PPKT yang telah diberdayakao sebagai penyuluh kehutanan, agar seluruhnya menyusun perencanaan penyuluhan kebutanan, yang meliputi : menyusun programa penyuluhan kebutanan, rencana kelja penyuluhan kebutanan, jadwal penyuluhan kehutanan, dan lembaran persia pan menyuluh. Programa penyuluban kebutanan dan rencana kerja penyuluhan kehutanan, agar disusun berdasarkan basil identiftkasi kebutuhan penyuluhan (JKP).

b. Alumni diklat PPKT yang Ielah diberdayakan sebagai penyulub kehutanan, dalam melaksanakan tugas penyuluhan kehutanan, agar seluruhnya mencatat kegiatan harlan penyuluhan kehucanan. Buku catatan penyuluhan agar diisi rutin setiap bari dan diperiksa secard rutin oleb atassannya/lcoordinator penyuluh kebutanan. Untuk keseragaman, sebaiknya buku catatan harian dicetak khusus oleb instansi.

(18)

lOR

d. Untuk meninglcatkan kompetensi/kemampuan dibidang tugasnya, alumni diklat yang telah diberdayakan sebagai penyulub kehul•n•.n, agar teros berupaya mcninglcatkan pengctahuan dan ketrampilannya, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan basil-basil penyuluhan kehutanan. Upaya ini dapat dilakukan melalui birnbingan dari atasannya, magang, maupun melalui dikJal

2. Untuk Atllsan Lan~ung fPimpinan Unit Kerja Alumni

a

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan dibidang kehutanan, serta untuk mengatasi kekurangan tenaga penyuluh kehutanan didaerah, disarankan agar alwnni dikJat PPKT yang belum diberdayakan sebagai penyuluh kebutanan (khususnya alwnni yang masih diberdayakan sebagai stat), diusulkan kepada pihak yang berwenang, agar yang bersangkutan diangkat sebagai penyuluh kehutanan tingka1 terampil.

b. Pimpinan unit unit kerja agar menyusun perencanaan kebutuban penyuluh kchutanan tinglcat terampil yang defenitif di daerahnya masing-masing, sehingga hila diminta untuk mengirim peserta dikJat untuk mengikuti pelatiban pembentukan penyuluh k-ehutanan tinglcat terampil, maka PNS yang dikirim benar-benar akan dipersiapkan dan diprioritaskan untuk diangkat menjadi penyuluh kehutanan tingkat terampil.

(19)

\09

tugasnya dengan baik, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan hasil-hasil penyuluhan kehutanan.

d. Khusus bagi alumni/penyulub kehutanan yang dalam melaksanakan tugasnya belum menyusuo programa penyuluhan kehutanan dan lapordll tahunan penyuluhao kehutanan, agar ditugaskan dan dibimbing secara khusus, sehingga yang bersangkutan dapat mcnyusuo programa penyuluhan kehutanan dan laporan tahuoao penyuluhan kehutanan dengan baik

e. Untuk meningkatkan keberbasilan penyuluhan kehutanan, pimpinan

unit

kerjalatasan langsung alumni, agar memfaslitasi penyuluh kehutanan, agar dalam proses penyusunan programa penyuluhan kehutanan dan rencana keJja penyuluhan kehutanan, dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, serta disusun berdasarkan basil identiftkasi kebutuhao penyuluhao kehutanao.

f. Untuk keseragaman, serta untuk mempermudah pemeriksaan, agar buku agendalbuku kerja penyulub kehutanan, dicetak secara ld1usus oleh iostansi. Buku agendalbuku keJja penyuluh kehutanao, agar diperiksa secara rutin oleh atasaolkordinator penyuluh kehutanan setiap dua minggu sekali, atau setiap bulan sekali

(20)

I I I'

kchu1anan, menyusun programa penyuluhan kehutanan, serta untuk menyusun

rencaoa kerja peoyuluban kehutanan.

h. Pimpinan unit kerja agar selalu berupaya meniogkatkan peogetahuan dan

ketrampilan bagi alumni diklat PPKT yang telah diberdayakan scbagai

penyuluh keh utanan, kbususoya dalam merencanakan, melaksanakan dan

melaporkan basil-basil penyuluhan kehutanan. Upaya

ini

dapat dilakukan

melalui: pertemuan alih teknologi dua mioggu sekali dan atau sebulan sekali yang diselenggarakan oleh instansi, magang, in bouse training maupun

mengusulkan mengikuti diklat managemen peoyuluhan kehu1anan kc Balai

Diklat kebutanan Pematangsiantar.

3. Untuk Penyelen ggara Diklat PPKT (Balai Diklat Kehu tanan Pem atangsianta r )

Berdasarka.n basil kesimpulan dan implikasi penelitian yang diuraian di atas, maka untuk perbaikan program diklat pembentukan penyulub kehutanan

tingkat terampil (diktat

PPKn

kedepan, disarankan sebagai berikut :

a. Sebelum menyelenggarakan diklat pembentukan penyulub kebutanao tingkat

terampil (Diklat PPKT), terlebih dahulu agar dilkakukan analisis kebutuhan

pelatihan

(Trainning Needs Assessment)

b. Dalam rekructmen pescrta, penyelenggaraan diklat harus bersikap tegas.

CaJon peserta yang tidak memenuhi persyaratan, khususnya ealon pesena

yang tidak membawa rekomendasi dari pemerintah daerah babwa yang

(21)

I I I

tingkat terampil , maupun pescrta yang usianya sudah mendckati mass pcnsium, scbaiknya ditolak dan dikcmbalikan ke ins:~r_sinya .

c. Untuk meningkatkan pengetabuao dan ketrampilan bagi alumni diklat PPKT yang telah diberdayakan scbagai penyuluh kehutanan, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporlcan

hasil-hasil

penyuluhan kebutanan, disaranlcan agar Balai diltJat Kehutanan pematangsiantar, melatib alumni yang bcrsangkutan mengiukuti diklat managemen penyuluhan kehutanan., penyusunan progJliDla penyuluhan kebutanan, dan pembuatan alat bantu dan alat peraga penyuluhan kehutanan

d. Program pembclajaran diklat PPKT, khususnya materi diklat, bahan ajar, bahan dan pcralatan praktek, metode pembclajaran dan alat bantulalat peraga, yang dibelajarkan pada diklat PPKT tabun 2006 sangat relevan dengan tugas pokok alwnni pescrta diklat (tugas pokok penyuluh kehutanan). Untuk itu disarankan agar terus dipcnahankan. Namun demikian ma.~ih perlu ada peningkatan khususnya penambaban peralatan praktek dan alat bantulalat peraga yang dipergunakan dalam pembclajaran.

4. Untuk Peneliti

(22)

DAITARPUSTAKA

J\rikunto, S. ( 1990). Managemen Peneliticn. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2004). EvaiiJOSi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Atmodiwirio,

S.

(2002). Manajemen Pelalihan. Jakarta: Ardadizya Jaya Daryanto, H . ( 1997). Evalua.vi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Da1am Negeri, (1998). Panduan Perencanaan Pelatihan. Jakarta: Sekretaint Tim Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusut

Departemen Dalam Negeri, (1998). Panduan Pelaksanaan PelaJihan Program Penghijauan dan Reboisasi. Jakarta: Sekrelaiat Tim Pengendali Bantwin Penghijauan dan Reboisasi

Pusat

Departemen Dalam Negeri, (1998). Panduan Evaluasi Pelatihan Prgram Bantuan Penghijauan dan Reboisasi. Sckletaiat Tim Pengendali Bantuan Pcnghijauan dan Rcboisasi Pusat.

Departcmcn Kchutanan, (2004). Peraturan .Menleri Kehuranan Nomor : P.20/Menhut-JU2004. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. Jakarta: Depertemen Kehutanan

Farida Y. (2000). Eva/uasi Program. Jakarta: Rineka Cipta

Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikon. Yogyakarta: Pustaka Pel ajar.

Gorys Keraf, (1980). Kompoisisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa .. Jakarta: Nusa Jndah.

lrawan, P (2001). Eva/UilSi Proses Be/ajar Mengajar. Proyek Pengembangan UniversitaS Terbuka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depanemen Pendidikan Nasional

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, (2002). Keputusan Menteri Pendayagunaan AparaJur Negara Nomor 130/KEPIM.PAN/12/2002, Tentang Jabatan Fungsional Perryuluh Kehutanan dan Angko Kreditnya.

(23)

113

Lembaga Administrasi Negara (2001). Pedoman Penyelenggaraan Dik/at Kepemimppinan Tingkat IV, LAN, Jakarta

Liipit, R.J. Watson, and B. Westly, (1958). The Dynamics ofpalnnedfl/inois: The Interstate Orienters, Inc.

Manulag, M ~1988), Dasar-Dasar Managemen. Jakarta: Ghalia Indonesia

Unthasib, dkk (1998). Evaluasi Pasco Diklat Managemen PKT, Penelitian Kediklatan, Pusat Diltlat Kehutanan, Bogor.

Moleong, J.L, (2006). Metodo/ogi Penelitian Kua/itatif Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moekijat' (I 991 ). Lalihan dan Pengembangan Sumber Daya Manuasia. Bandung: MandarMaju

Noe R.A & Mondy, (1996). Hurrum Resource Managemenl, New York: Prentice Hall

Patton, M.Q. (1980). Qualitative Evaluation Methods. SAGE Publication: Beverty Hills London.

Poham, W.J. ( 1996). EducaJional Evaluation. Prentice-Hall, Joe. Englewood Cliffs New Jersey.

Po han, Sutan W, (2004). "Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Pembina Pramuka Tingkat Kwartir cabang KotamadyaSalatiga". Tesis. Program Pascasrujana Universitas Negeri

Y

ogyakana.

Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan, Departernen Kehutanan, (1996). Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Jakarta : Departemen Kehutanan

Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan, Departemen Kehutanan, (1999). Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanon dan Perlr:ebunan Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Jakarta : Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan Pusat Bina Penyuluhan Kebutanan, Departemen Kehutanan, (2004). Buku Pintar

Penyuluhan Kehutanan. Jakarta: Bina Penyuluhan Kehutanan.

(24)

114

Robort 0, Brinkerhoff, Dale M, Brethower, OM, (1983). Program Evaluation: A Practitioners Guide for Trainners and Educators. Boston: Kluwer-Nijhofl Sibuea Abdul Muin, (1987) "Hubungan Antara Sikap Mandiri, Pcngetahuan

Kewiraswastaan, dan Motivasi

Bcrwiraswasta

Dengan Sikap Berwiraswasta Siswa-Siwa STM Di Kotamadya Mcdan". Tesis, Falcultas Pascasrujana lnstitut Keguroan dan Ilmu Pt:ndidikan, Jakarta.

Sircgar Ariyanto, (2007). "Evaluasi Dampak Pembekalan Guru Kelas/Agama". Thesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Suhariyanto, (1980). Pedoman Penyusunan Laporan Proyelc. Program Oantuan Peoghijauan dan Reboisasi, Departemen Pertanian.

Sumamo, D (1995). Managemen proyelc dan Perumggungjawaban Pengelalaan Keuangan Negara. Jakarta: CV Mini Jaya Abadi

Suparman, Atwi, (1997). Desain lnstruksiona/. Program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik lnstruksional. Jakarta : Direktomt JenderaJ Pendidikan Tinggi, Departemen Pcndidikan Dan Kebudayaan.

Sugiyono, (2005). Memahami Penelitlan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sudjana, (1984). Metode Statistikcl. Bandung: Tarsito

Sudjana, D (1989) Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, D. (2006)- Eva/uasi Program Pendidikcln Luar Sekofah. Bandung: PT.Rernaja Rosdakarya.

Swastha, B. (1984) Azas-Azas Managemen Moderen. Yogyakarta: Liberty

Stewart L. Tubbs, Syllvia Moss, (1996). Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suradji, ((2005). Manajemen Diklat. Jalwrta: Jakarta: Sekolab Tinggi Jlmu Administrasi, Lembaga Administrasi Negcm.

Undang-undang Nomor 41 Tabun 1999 Tentang Kchutanan

(25)

I

I:-Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemcrintahan Oacrah

Pesson, L.H, (1966). "Extension Program Plannnmg with Participation of Clientele"

in H.C. Sanders ct al. The Cooperative Extension Service. Winnrdi, (1982). Azas-Azas Managemen. Bandung: Pereetakan Alumni

Wiriaatmadja,S, dkk ( 1983). Penyuluhan Pertanian. Oirektomt Jendeml Pendidikan Oasar dan Menengah. Jakarta : Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan .

Gambar

Tabel 1 Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Tingkat Te(1llllpil dan Angka Kreditnya................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam mengonstruksi bukti bentuk biimplikasi di tinjau dari tingkat kecemasan matematika ( math

Menurut seratnya, bahan komposit serat dibagi menjadi dua jenis yaitu serat panjang (continues fiber) dan serat pendek (discontinues fiber). Untuk membuat komponen-komponen

Evaluasi pembelajaran merupakan keharusan yang dilakukan oleh guru atau pendidik. Hal ini dilakukan sebagai hasil proses pembelajaran selama 1 semester, yang terakumulasi

(dibimbing oleh Zainal Said dan Andi Tenripadang). Eksploitasi adalah merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memanfaatkan atau memeras

bahasan operasi hitung campuran pada bilangan bulat dengan media nomograf. d) Peserta didik memperhatikan penjelasan Guru. e) Siswa belajar sesuai dengan kelompok tutornya. f) Tutor

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa model CLAG yang telah dilakukan telah berhasil meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian, model CLAG yang telah

Di erupsi Peelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan

Ketika bertemu dengan orang- orang yang memiliki karakter keras, di mana mereka hanya bisa memaksakan kehendaknya pada diri kita, maka HATi ini rasanya seperti