• Tidak ada hasil yang ditemukan

kepmen tambang dan energi nmr 1211 th 95

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kepmen tambang dan energi nmr 1211 th 95"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Ke pu t u sa n M e n t e r i Pe r t a m ba n ga n D a n En e r gi

N o. 1 2 1 1 k Ta h u n 1 9 9 5

Te n t a n g : Pe n ce ga h a n D a n Pe n a ggu la n ga n Pe r u sa k a n

D a n Pe n ce m a r a n Lin gk u n ga n Pa da Ke gia t a n Usa h a

Pe r t a m ba n ga n Um u m

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI ,

Menim bang :

bahw a sebagai pelaksanaan dari Pasal 17 Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu m engat ur ket ent uan m engenai pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pencem aran lingkungan pada kegiat an usaba pert am bangan um um ;

Mengingat :

1. Undang- undang Nom or 1 Tahun 1967 ( LN Tahun 1967 Nom or 22, TLN Nom or 2831) ;

2. Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 ( LN Tahun 1982 Nom or 2, TLN Nom or 3215) ;

3. Perat uran Pem erint ah Nom or 32 Tahun 1969 ( LN Tahun 1969 Nom or 60, TLN Nom or 2916) sebagaim ana t elah diubah dengan Perat uran Pem erint ah Nom or 79 Tahun 1992 ( LN Tahun 1992 Nom or 30, TLN Nom or 3510) ;

4 Perat uran Pem erint ah Nom or 27 Tahun 1980 ( LN Tahun 1980 Nom or 47, TLN Nom or 3174) ;

5. Perat uran Pem erint ah Nom or 20 Tahun 1990 ( LN Tahun 1990 Nom or 84, TLN Nom or 3409) ;

6. Perat uran Pem erint a Nom or 51 Tahun 1993 ( LN Tahun 1993 Nom or 84 TLN Nom or 3538) ;

7. Keput usan Presiden Nom er 96/ M Tahun 1993 t anggal 17 Mar et 1993

(2)

Menet apkan

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBAN GAS DAN ENERGI TENTANG

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PERUSAKAN DAN DAN PENCEMARAN LI NGKUNGAN PADA KEGI ATAN USAHA PERTAMBANGAN I JMUM

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Pengert ian

Dalam Keput usan Ment eri ini yang dim aksud dengan :

a. Pencegahan dan penaggulangan perusakan dan pencem aran lingkungan adalah salah sat u upaya t erpadu dalam pelaksanaan pengelolaan dan pem ant auan lingkungan sehingga t ercapai t uj uan pem anfaat an, penat aan, pem eliharaan, pengaw asan, pengendalian, pem ulihan dan pengem bangan lingkungan pada kegiat an usaha pert am bangan um um .

b. Penam bangan adalah kegiat an yang dilakukan baik secara m anual m aupun m ekanis unt uk m endapat kan bahan galian.

c. Reklam asi adalah kegiat an yang bert uj uan m em perbaiki at au m enat a kegunaan lahan yang t erganggu sebagai akibat kegiat an usaha

penam bangan um um , agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai perunt ukannya.

d. Pasca t am bang adalah m asa set elah berhent inya kegiat an t am bang pada seluruh at au sebagian w ilayah usaha pert am bangan

eksploit asi/ operasi produksi, baik karena berakhirnya izin usaha pert am bangan dan at au karena dikem balikannya seluruh at au

sebagian w ilayah usaha pert am bangan eksploit asi / operasi produksi. e. Tanah pucuk ( t op soil) adalah lapisan t anah pada horizon t erat as yang

m engandung unsur hara.

f. Tanah penut up adalah t anah dan at au bat uan yang m enut upi bahan galiam at au berada diant ara bahan galian

g. Tailing adalah m at erial buangan dari proses pengolahan.

(3)

i. Direkt ur Jenderal adalah Direkt ur Jenderal yang bert anggung j aw ab di bidang pert am bangan um um .

Pasal 2 Ruang Lingkup

Pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pencem aran lingkungan dalam Keput usan Ment eri ini berlaku bagi kegiat an eksploras,. Konst ruksi, eksploit as,. pengolahan/ pem urnian, penim bunan, pengangkut an t erm asuk kegiat an sarana penunj ang.

BAB I I

KEWAJI BAN PENGUSAHA PERTAMBANGAN DAN KEPALA TEKNI K TAMBANG

Pasal 3 Pengusaha pert am bangan w aj ib :

a. Menj am in t erlaksananya dan dit aat inya ket ent uan dalam Keput usan Ment er i ini

b. Menyediakan biayadan fasilit as yang diper lukan dalam m elaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pencem aran lingkungan

c. Mendidik dan m em berikan pelat ihan m engenai pengelolaan dan

pem ant auan lingkungan pert am bangan kepada pekerj a t am bang yang m enangani pencegahan dan penangulangan perusakan pencem aran lingkungan

Pasal 4

( 1) Pengusaha pert am banganw aj ib m enunj uk Kepala Teknik Tam bang unt uk m em im pin langsung di lapangan dalam pelaksanaan

pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pecem aran lingkungan pada kegiat an usaha pert am bangan um um

( 2) Dalam hal Kepala Teknik Tam bang t idak dapat m em im pin langsung pelaksanaan kegiat an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1)

Pengusaha w aj ib m enunj uk pet ugas unt uk m elaksanakan t ugas dan kew aj iban Kepala Teknik Tam bang.

(4)

( 1) Kepala Teknik Tam bang w aj ib m enyam paikan laporan kepada Kepala Pelaksana I nspeksi Tam bang dengan t em busan kepada Kepala

Pelaksana lnspeksi Tam bang Wilayah m engenai :

a. pelaksanaan kegiat an pengelolaan dan pem ant auan lingkungan secara berkala, sesuai dengan bent uk yang dit et apkan.

b. j um lah pengadaan, penggunaan, penyim panan, dan persediaan bahan beracun berbahaya t erm asuk j um lah yang hilang dan t erbuang dalam kegiat an penam bangan dan proses pengolahan dan at au pem urnian secara berkala set iap 6 bulan.

c. adanya gej ala yang berpot ensi m enim bulkan perusakan dan at au pencem aran lingkungan

d. t erj adinya perusakan dan at au pencem aran lingkungan berikut upaya penanggulangannya dalam j angka wakt u 1x 24 Jam ( 2) Kepala Teknik Tam bang w aj ib m enet apkan t at a cara baku unt uk

penanggulangan perusakan dan pencem aran lingkungan pada t em pat -t em pa-t yang berpo-t ensi m enim bulkan perusakan dan a-t au

pencem aran lingkungan

BAB I I I

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANCAN

Pasal 6

( 1) Pengusaha pert am bangan w aj ib m enyam paikan rencana t ahunan pengelolaan lingkungan kepada Kepal Pelaksana I nspeksi Tam bang dengan t em busan kepada Kepala Pelaksana I nspeksi Tam bang Wilayah yang m em uat ant ara lain :

a. Rencana perunt ukan lahan;

b. Teknik dan m et ode pengelolaan lingkungnan;

c. Jadw al / pelaksanaan pekerj aan dan penyelesaian t iap t ahap reklam asi d. Luas lahan yang akan direklam asi;

e. Jenis t anam an yang akan dit anam i; f. Perkiraan biaya.

(5)

c. Kekerapan pem ant auan a. Perkiraan biaya pem ant auan.

Pasal 7

Kepala Teknik Tam bang harus m elakukan upaya pencegahan at as kem ungkinan perusakan dan pencem aran lingkungan.

Pasal 8

Dalam hal sudah t erj adi perusakan dan at au pencem aran lingkungan Kepala Teknik Tam bang harus m elakukan upaya penanggulangan pada sum ber pencem aran

Pasal 9

( 1) Air larian( r un off) yang m engalir di perm ukaan daer ah yang t er buka harus dialirkan m elalui saluran yang berfungsi dengan baik ke kolam pengendapan sebelum dibuang ke perairan um um .

( 2) Kolam pengendapan harus dibuat di lokasi yang st abil sert a t erpelihara dan berfungsi dengan baik.

Pasal 10

Air yang berasal dar i kegiat an usaha pert am bangan sebelum dialirkan ke perairan um um harus diolah t erlebih dahulu sehingga m em enuhi baku m ut u lingkungan sesuai perat uran perundangan yang beraku.

Pasal 11

Lereng yang dibent uk dan at au t erbent uk pada kegiat an usaha

pert am bangan harus m ant ap sesuai dengan kondisi lingkungan set em pat .

Pasal 12

( 1) Reklam asi daerah bekas penam bangan harus dilakukan secepat nya sesuai dengan rencana reklam asi dan persyarat an yang t elah

dit et apkan.

( 2) Reklam asi sebagaim ana dim aksud ayat ( 1) dinyat akan selesai, set elah diset uj ui oleh Direkt ur Jenderal.

(6)

( 1) Kepala Teknik Tam bang w aj ib m elakukan penanam an kem bali daerah bekas penam bangan dan daerah yang digunakan unt uk kegiat an usaha pert am bangan sesuai dengan st udi Analisis Mengenai Dam pak Lingkungan ( Am dal) at au upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL) dan Upaya Pem ant auan Lingkungan ( UPL) yang bersangkut an.

( 2) Kepala Pelaksana I nspeksi Tam bang dapat m em berikan pengecualian at as kew aj iban penanam an kem bali sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1)

Pasal 14

( 1) Kepala Teknik Tam bang w aj ib m em buat pet a pengelolaan dan pem ant auan lingkungan.

( 2) Bent uk dan t at a cara penyam paian pet a sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.

Pasal 15

( 1) Dalam pelaksanaan penam bangan:

a. Pem bukaan lahan harus dilakukan sesuai dengan kebut uhan penam bangan.

b. Tanah pucuk ( t op soil) hasil pengupasan harus segera di m anfaat kan unt uk keperluan reveget asi.

c. Tanah penut up hasil pegupasan dan m at erial buangan lainnya harus dit im bun dengan cara yang benar dan pada t em pat yang am an.

d. Tim bunan t anah penut up dan m at erial buangan lainnya harus dipant au secara berkala.

e. Gangguan keseim bangan hidrologis harus sem inim al m ungkin. f. Kegiat an penam bangan dan penim bunan bahan galian, lim bah sert a penam pungan air lim pasan harus dilakukan sedem ikian rupa sehingga air t anah t erhindar dari pencem aran.

g. Kegiat an t ransport asi t erut am a yang m elalui daerah pem ukim an t idak boleh m enim bulkan polusi udara.

(7)

Pasal 16

( 1) Pelaksanaan kegiat an t am bang perm ukaan dan t am bang baw ah t anah sedapat m ungkin dilakukan dengan m et ode pengisian kem bali ( back filling)

( 2) Penam bangan dengan m et ode pengisian kem bali ( back filling) harus m em anfaat kan t anah penut up at au t ailing sebagai bahan pengisian kem bali daerah bekas penam bangan.

Pasal 17

( 1) Kegiat an t am bang baw ah t anah t idak boleh dilakukan di baw ah bangunan- bangunan pent ing apabila penam bangan t ersebut dapat m engakibat kan penurunan perm ukaan.

( 2) Dalam hal kegiat an t am bang baw ah t anah pada lokasi sebagaim ana dim aksud dalan ayat ( 1) , t idak m enim bulkan penurunan perm ukaan, m aka kegiat an penam bangan dapat dilakukan set elah m endapat kan perset uj uan dari Kepala Pelaksana I nspeksi Tam bang.

( 3) Kegiat an t am bang baw ah t anah yang diat asnya t idak ada bangunan bangunan pent ing dan m engakibat kan penurunan perm ukaan t anah, sedapat m ungkin kegunaan lahan yang rusak akibat penurunan perm ukaan t anah t ersebut dipulihkan fungsinya.

Pasa 18

( 1) Penyim panan bahan berbahaya dan beracun harus sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

( 2) Penggunaan lahan berbahaya dan beracun unt uk keperluaan kegiat an usaha pert am bangan harus sesuai dengan ket ent uan perat uran

perundang- undangan

Pasal 19

Tingkat kebisingan yang dit im bulkan oleh kegiat an usaha pert am bangan t idak boleh m elebihi baku m ut u lingkungan yang dit ent ukan dalam perat uran perundang- undangan

Pasal 20

Kegiat an peledakan t idak boleh m enim bulkan gangguan dan at au kerusakan t erhadap rum ah, bangunan pent ing lainnya, dan lingkungan sekit arnya.

(8)

Sarana penam pungan t ailling harus dibuat di daerah yang st abil dengan konst ruksi yang am an.

Pasal 22

Kepala Teknik Tam bang w aj ib m em eriksa t ailing yang m engandung bahan berbahaya dan beracun secara berkala set iap 6 bulan dan m elaporkan hasilnya kepada Kepala Pelaksana lnspeksi Tam bang dengan t em busan kepada Kepala Pelaksana lnspeksi Tam bang Wilayah.

Pasal 23

Konsent rasi debu dan gas dari proses pengolahan dan pem urnian yang keluar ke udara bebas t idak boleh m elam paui bat as m aksim um yang diperbolehkan sesuai baku m ut u lingkungan yang dit et apkan.

Pasal 24

Penggunaan air kerj a pada proses pengolahan dan pem urnian, dan pada penam bangan hidrolis harus diupayakan dilakukan dengan sirkulasi t ert ut up.

Pasal 25

Laborat orium dan peralat an pem ant auan yang digunakan unt uk keperluan pem ant auan lingkungan haurs m em enuhi ket ent uan yang t elah dit et apkan.

BAB V PASCA TAMBANG

Pasal 26

( 1) Pengusaha pert am bangan w aj ib m enyam paikan laporan secara t ert ulis kepada Direkt ur Jenderal m engenai rencana penut upan lam bang, selam bat - lam bat nya 1 ( sat u) t ahun sebelum berakhirnya operasi penam bangan

( 2) Kew aj iban sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) berlaku j uga bagi rencana pengem balian seluruh at au sebagian dari w ilayah usaha pert am bangan t ahap eksploit asi/ operasi produksi.

(9)

dikelola pada pasca t am bang dan pelaksanaan pengelolaan dam pak lingkungan dim aksud.

Pasal 28

Bat as w akt u t anggung j aw ab pengusaha pert am bangan dalam pengelolaan dan pem ant auan lingkungan pada pasca t am bang dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.

BAB V

JAMI NAN REKLAMASI

Pasal 29

( 1) Pengusaha pert am bangan dapat diw aj ibkan unt uk m enem pat kan dana j am inan pelaksanaan reklam asi dan m endeposit okan dana t ersebut dalam rekening perusahaan yang bersangkut an di suat u bank yang dit unj uk oleh pem erint ah

( 2) Besarnya dana j am inan pelaksanaan reklam asi sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan t at a cara penem pat an sert a pengem baliannya, dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.

( 3) Dana j am inan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) t idak m em bebaskan pengusaha pert am bangan unt uk m elaksanakan reklam asi.

BAB VI KETENTUAN LAI N

Pasai 30

( 1) Terhadap pem isahaan yang dinilai berhasil dalam pelaksanaan pengelolaan dan pem ant auan lingkungan akan diberikan t anda penghargaan oleh Ment eri Pert am bangan dan Energi

( 2) Tat a cara pelaksanaan pem berian t anda penghargaan dan penilaian t erhadap keberhasilan pelaksanaan pengelolaan lingkungan sert a persyarat an unt uk m em peroleh t anda penghargaan sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.

( 3) Segala biaya yang diperlukan unt uk pem berian t anda penghargaan dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) dibebankan kepada anggaran Direkt orat Jendera at au sum ber sum ber lain yang sah.

BAB VI I

KETENTUAN PENUTUP

(10)

Sem ua kegiat an pengelolaan dan pem ant auan lingkungan pert am bangan yang t elah ada sebelum dit et apkan Keput usan Ment eri ini, dalam j angka w akt u 2 t ahun w aj ib m enyesuaikan dengan Keput usan Ment eri ini

Pasal 32

Pelanggaran t erhadap ket ent uan dalam Keput usan Ment eri ini dikenakan ancam an hukum an sesuai ket ent uan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 33

( 1) Dengan berlakunya Keput usan Ment er i ini, m aka Per at uran Ment eri Pert am bangan Nom or 04/ P/ M/ Pert am b/ 77 t anggal 28 Sept em ber 1977 dan perat uran pelaksanaannya dinyat akan t idak berlaku lagi.

( 2) Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Keput usan Ment eri ini dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.

Pasal 34

Keput usan Ment eri ini m ulai berlaku pada t anggal dit et apkan

Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 17 Juli 1995

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Tt d

I .B Sudj ana

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kriteria penilaian investasi dengan menggunakan metode Average Rate of Return (ARR), rencana investasi aktiva tetap layak dilakukan karena hasil perhitungan

2) Program Kerja Kelompok a.. Agar TIK dapat dimanfaatkan pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan Untuk merubah paradigm pendidikan yang lebih baik. Sebagai

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Kota Padang

Misalnya Hotel Sahid Jakarta, discount 35% dari Published Rate, Hotel Sahid Jaya Makassar, disc 50% dari Published Rate, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, disc 10% untuk F&B, disc

Adapun Dokumen-Dokumen yang akan diadakan pembuktian dan harus dibawa, diserahkan serta diperlihatkan Aslinya kepada Pokja ULP, yakni :.. Formulir Isian Kualifikasi Asli

Cocktail making evening in Sussex is an ideal corporate event to enhance the team-building attitude in corporate people.. This event is like a breath of fresh air after the

Berdasarkan hasil evalu Dan Cepat Tumbuh Dana APBD Harga / Biaya sebagaimana te 28 Agustus 2017, Pejabat Penga Dana APBD Kabupaten Asahan.. Rehab

[r]