[ [ [
[ Kode Kode Kode Kode : H.32: H.32: H.32 ]]]]: H.32
PENGUATAN
PENGUATAN
PENGUATAN
PENGUATAN
PENGUATAN
PENGUATAN
PENGUATAN
PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN
MITIGASI
MITIGASI
MITIGASI
MITIGASI
MITIGASI
MITIGASI
MITIGASI
MITIGASI BENCANA
BENCANA
BENCANA
BENCANA
BENCANA
BENCANA
BENCANA
BENCANA
Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Deputi Bidang Penginderaan Jauh
Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Fajar Yulianto, Parwati, Parwati, Parwati, Parwati, Parwati, Parwati, Parwati, Parwati, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Any Zubaidah, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Dede Dirgahayu, Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S Kusumaning Ayu D.S
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa
Kondisi geografis wilayah Indonesia sangat rentan terhadap berbagai jenis bencana alam yang tidak dapat dihindari
Dampak dari bencana tersebut dapat dikurangi dengan melakukan kegiatan manejemen bencana
Terdapat tiga fase penting dalam kegiatan menajemen bencana, yaitu: fase
sebelum bencana, pada saat bencana, dan setelah bencana (Sumber : ISO/PAS ) sebelum bencana, pada saat bencana, dan setelah bencana (Sumber : ISO/PAS ) Setelah dilakukan menajemen bencana dapat mengurangi dampak bencana
Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi
Kebutuhan respon cepat (quick respon) untuk mengetahui dampak kerusakan dari bencana dapat dilakukan dengan pemetaan cepat (rapid mapping)
Kebutuhan tersebut dilakukan sebagai upaya membantu pelaksanaan manajemen bencana pada saat bencana terjadi
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi
Synthetic Aperture Radar (SAR) jenis penginderaan jauh dengan sensor aktif Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar (ALOS PALSAR) JAXA 24 January 2006 melalui roket H-IIA Status saat ini dalam kondisi OFF
ALOS PALSAR Generasi Ke-2
ALOS PALSAR Peranan penting Terjadi bencana Citra satelit optis Permasalahan awan dan atmosfer
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa
BNPB telah mencatat
Kejadian bencana di Indonesia (1815 – 2012) banjir, kebakaran, puting belitung,
tanah longsor dan kekeringan Kegiatan difokuskan pada
permasalahan banjir
32%
permasalahan banjir (32% bencana di Indonesia)
• Bagaimanakah efektivitas penerapan dan pemanfaatan data penginderaan jauh
SAR untuk deteksi banjir ?
• Bagaimanakah upaya penguatan kapasitas daerah dapat dilakukan sebagai salah
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan
Fokus Kegiatan
• Penelitian penerapan dan pemanfaatkan data penginderaan jauh SAR untuk
deteksi banjir
• Melakukan sinergitas kegiatan dan bimbingan teknis pengolahan data
penginderaan jauh dalam upaya penguatan kapasitas daerah penginderaan jauh dalam upaya penguatan kapasitas daerah Desain Penelitian
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan
Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan proposal (literature review, konsep dan metodologi kegiatan, penyiapan bahan
data dan peralatan), Pengolahan data awal atau pre-processing (import data PALSAR level 1.5, koreksi geo-coding, radiometrik, kalibrasi faktor, filter data, laporan kemajuan kegiatan ke-1 form B.1), Pengolahan data lanjutan 1 (pengolahan metode Split Based Approach SBA, pengolahan perhitungan threshold error minimum K&I, pengkelasan daerah banjir dan non banjir, pengolahan perhitungan threshold error minimum K&I, pengkelasan daerah banjir dan non banjir, analisis hasil pengolahan data), Kegiatan koordinasi dan survei lapangan ke-1 (pembuatan proposal kegiatan koordinasi dan survei ke-1, pembuatan materi presentasi kegiatan koordinasi, pelaksanaan koordinasi dan survei, pembuatan laporan survei), Pengolahan data lanjutan 2
(pengolahan dengan pendekatan tekstur, pengolahan metode Split Based Approach SBA, pengolahan perhitungan threshold error minimum K&I, pengkelasan daerah banjir dan non banjir, analisis hasil pengolahan data, laporan kemajuan kegiatan ke-2 form B.2-4), Kegiatan
bimbingan teknis lanjutan koordinasi ke-1 (pembuatan proposal kegiatan bimtek,
pembuatan modul kegiatan bimtek, pembuatan materi presentasi kegiatan bimtek, pelaksanaan kegiatan bimtek, pembuatan laporan hasil kegiatan bimtek, laporan kemajuan kegiatan ke-3 form B.3-6),Pembuatan laporan akhir(draft laporan akhir, monitoring dan evaluasi, laporan akhir).
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan
SINERGI KOORDINASI
SINERGI KOORDINASI
SINERGI KOORDINASI
SINERGI KOORDINASI
Lingkup dan Bentuk Koordinasi yang Dilakukan
1. Kegiatan Survey Lapangan dan Koordinasi Ke-1 2. Kegiatan Bimbingan Teknis dan Koordinasi Ke-2
Nama Lembaga yang Diajak Koordinasi
1. BAPPEDA Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat
1. BAPPEDA Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat
2. BPBD Provinsi Jawa Barat
Strategi Pelaksanaan Koordinasi
1. Melakukan koordinasi dengan pihak BAPPEDA
2. Melakukan sosialisasi, diskusi dan sinergi secara langsung baik pada saat survei lapangan dan pelaksanaan Bimbingan Teknis
3. Melakukan komunikasi perkembangan terkait pelaksanaan program
4. Peningkatan kapasitas daerah melalui Bimbingan Teknis pengolahan data penginderaan jauh
SINERGI KOORDINASI
SINERGI KOORDINASI
SINERGI KOORDINASI
SINERGI KOORDINASI
Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan
1. Kegiatan Survey Lapangan dan Koordinasi Ke-1
Sinergi dan koordinasi kelembagaan program yang pertama dilakukan pada tanggal 23 – 27 April 2012
Surat Koordinasi LAPAN No: 72/04/2012/Pusfatja 2. Kegiatan Bimbingan Teknis dan Koordinasi Ke-2
Pembuatan Modul Bimbingan Teknis
Pelaksanaan Bimbingan Teknis tanggal 02 – 06 Juli 2012 Surat Koordinasi LAPAN No: 130/06/2012/Pusfatja
Surat Koordinasi Pemerintah Kabupaten Karawang BAPPEDA No. 005/787/Pras-TR
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil Kegiatan
1. Sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan kepada pemerintah daerah dan dinas
terkait
2. Pembuatan modul pengolahan data penginderaan jauh untuk deteksi banjir
3. Melakukan Bimbingan Teknis peningkatan kapasitas daerah (SDM)
4. Submit publikasi hasil kegiatan
Wujud – Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan
1. Dokumen laporan hasil kegiatan
2. Metode deteksi banjir untuk keperluan pemetaan cepat (rapid mapping)
3. Pelaksanaan Bimbingan Teknis
4. Modul Bimbingan Teknis
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
Data Pihak yang Memanfaatkan Hasil Kegiatan
1. Dokumen laporan hasil kegiatan : LAPAN, RISTEK, BAPPEDA, BPBD, BNPB
2. Modul Bimbingan Teknis :
9 orang (BAPPEDA Kabupaten Karawang), 2 orang (Dinas Sosial dan
Penanggulangan Bencana), 3 orang (Dinas Bina Marga dan Pengairan), 1 orang (BPLH Kabupaten Karawang)
Signifikasi Pemanfaatan yang Dirasakan Pihak Penerima Manfaat Hasil Kegiatan
1. Kegiatan Bimbingan Teknis
Kegiatan bimtek pengolahan data penginderaan jauh dirasakan sangat bermanfaat sehingga perlu dilakukan keberlanjutan kegiatan
2. Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh
Pemda merasa perlu sekali untuk mengadakan kerjasama dalam memanfaatkan data penginderaan jauh dalam upaya mendukung program mitigasi bencana
POTENSI PENGEMBANGAN
POTENSI PENGEMBANGAN
POTENSI PENGEMBANGAN
POTENSI PENGEMBANGAN
KE DEPAN
KE DEPAN
KE DEPAN
KE DEPAN
Rancangan Pengembangan ke Depan
Rencana pengembangan setelah paket PKPP selesai berdasarkan hasil diskusi dan koordinasi yang telah dilakukan, pihak BAPPEDA dan beberapa instansi terkait
lainnya akan mendirikan semacam posko bencana daerah Karawang. Dengan telah terlaksananya kegiatan ini pihak daerah mendapatkan modal awal
pengetahuan teknologi penginderaan jauh dan kemampuan SDM yang memadai untuk dapat menerapkan dan mendukung mitigasi bencana di daerah. Adapun untuk dapat menerapkan dan mendukung mitigasi bencana di daerah. Adapun untuk melaksanakan pengembangan kapasitas SDM di daerah dalam tingkat lebih
lanjut (advance) pihak daerah akan mengirimkan beberapa SDM dalam rangka On Job Training ke LAPAN
Strategi Pengembangan ke Depan
1. Riset lanjutan melalui program RISTEK atau program LAPAN
2. Koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam rangka On Job
POTENSI PENGEMBANGAN
POTENSI PENGEMBANGAN
POTENSI PENGEMBANGAN
POTENSI PENGEMBANGAN
KE DEPAN
KE DEPAN
KE DEPAN
KE DEPAN
Tahapan Pengembangan ke Depan
1. Menyampaikan hasil kegiatan yang diperoleh ke LAPAN, RISTEK, Pemerintah
Daerah
2. Mengajukan proposal riset lanjutan ke RISTEK untuk pengkajian elemen tingkat
vulnerability dan risk assessment
3. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam upaya
mitigasi bencana dan pengembangan SDM mitigasi bencana dan pengembangan SDM
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
KEGIATAN SURVEY LAPANGAN
DAN KOORDINASI KE - 1 … (1)
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
KEGIATAN SURVEY LAPANGAN
DAN KOORDINASI KE - 1 … (2)
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS
DAN KOORDINASI KE - 2 … (3)
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS
DAN KOORDINASI KE - 2 … (4)
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS
DAN KOORDINASI KE - 2 … (5)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN PENELITIAN … (1)
Pengolahan Data Penelitian
INPUT 4 (empat) Scene ID
ALOS PALSAR Level 1.5:
ID_ALPSRP_20100309_219617050; ID_ALPSRP_20100309_219617060; ID_ALPSRP_20100326_219617050; ID_ALPSRP_20100326_219617060.
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN PENELITIAN … (2)
Hasil Pre-Processing
Mozaik Citra
Nilai Piksel
Intensity (DN)
Intensity (DN)
Konversi
Sigma nought (dB)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN PENELITIAN … (3)
Nilai Piksel
Sigma nought (dB)
Change Detection
Normalized Change Index (NCI)
Normalized Change Index (NCI)
KEGIATAN PENELITIAN … (4)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN PENELITIAN … (5)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
Sebanyak 5063 grid
(grid warna merah)
dibuat dengan ukuran
50 * 50 piksel
Dipilih sebanyak 1737
grid (grid warna biru)
yang mencakup
wilayah darat daerah
penelitian
(Masking Area :
Tubuh air Laut,
KEGIATAN PENELITIAN … (6)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap Split-image X
Cidengan size p * q
Hitung
Mean (µ
XCi)
,
Standar deviasi (σ
)
XCiStandar deviasi (σ
XCi)
Plot
Koefisien variasi (CV
XCi)
KEGIATAN PENELITIAN … (7)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN PENELITIAN … (8)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pemilahan sub scene-image (X
n‘’)
Xn’’ = { X1’, X2’, X3’, … , Xn’ | ΔCV X1’ ≤ ΔCV X2’ ≤ … ≤ ΔCV Xn’, n ≤ N’’}KEGIATAN PENELITIAN … (9)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
Perhitungan Threshold
Pengkelasan Banjir dan Non Banjir
KEGIATAN PENELITIAN … (10)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN PENELITIAN … (11)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
Banjir kawasan
permukiman
KEGIATAN PENELITIAN … (12)
H A S I L
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Banjir kawasan permukiman Korelasi data T1 dan T2 = 0,60