PEMANFAATAN SOFTWARE GAMIT TRACK UNTUK PENGOLAHAN DATA GPS RAPID STATIC PADA PENGUKURAN BIDANG TANAH
(Skripsi)
Oleh
NICOLAS AKBAR NPM 1715013020
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2022
PEMANFAATAN SOFTWARE GAMIT TRACK UNTUK PENGOLAHAN DATA GPS RAPID STATIC PADA PENGUKURAN BIDANG TANAH
Oleh
NICOLAS AKBAR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2022
ABSTRAK
PEMANFAATAN SOFTWARE GAMIT TRACK UNTUK PENGOLAHAN DATA GPS RAPID STATIC PADA PENGUKURAN BIDANG TANAH
Oleh
Nicolas Akbar
Pengukuran bidang tanah di Indonesia maraknya pada saat ini menggunakan pengukuran GPS metode Real Time Kinematik (RTK) dengan metode pengkoreksian Networked Transport of RTCM via internet protocol (NTRIP) yang mengandalkan pengiriman koreksi via jaringan internet. Pada daerah tertentu terdapat kendala pada proses tersebut dikarenakan beberapa faktor salah satunya jaringan internet yang terbatas. Metode Pengamatan GPS dengan proses post processing dapat menjadi alternatif dalam mengatasi hal tersebut karena proses koreksi dilakukan saat pengolahan.
Metodologi penelitian meliputi proses pengamatan data GPS dengan metode rapid static dengan interval 1 detik dan lama pengamatan 10 menit disetiap titiknya secara kontinu kemudian melakukan pencatatan waktu mulai dan selesai alat merekam pada masing-masing titik batas bidang tanah, selanjutnya data tersebut diproses pada software GAMIT TRACK. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan perhitungan RMSE dan juga perbandingan terhadap toleransi pengukuran bidang tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK menghasilkan kualitas yang cukup baik, ini dibuktikan dengan nilai selisih koordinat terhadap pengukuran terestris ETS yaitu 0,0413 meter pada Easting (dx) dan 0,0266 meter pada Northing (dy) dengan nilai 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑟 sebesar 0,0501 meter.
Perbandingan untuk nilai panjang sisi bidang tanah rata-rata mempunyai selisih sebesar 0,0065 meter dengan nilai 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑝𝑠 0,0066 meter. Nilai akurasi luas bidang tanah yang dihasilkan memiliki nilai 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑙 0,0645 m². Uji hasil pengukuran bidang tanah pengolahan GAMIT TRACK terhadap toleransi pengukuran BPN untuk ketelitian dengan peta skala 1:1000 yakni 0,3 meter atau lebih baik, maka ketelitian pengukuran tersebut masih masuk toleransi. Uji toleransi perbedaan pengukuran hasil panjang sisi yakni dibawah 10 sentimeter maka perbedaan hasil pengukuran panjang sisi masih masuk toleransi. Uji toleransi hasil perbedaan pengukuran luas bidang tanah BPN yakni tidak lebih dari 0,5 √luas atau dalam hal ini ≤ 8,99 m² maka hasil pengukuran luas bidang tanah masih masuk toleransi pengukuran luas BPN.
Kata Kunci : Bidang Tanah, ETS,. GPS, Rapid Static, GAMIT TRACK.
ABSTRACT
UTILIZATION OF GAMIT TRACK SOFTWARE FOR RAPID STATIC GPS DATA PROCESSING ON LAND MEASUREMENT
Oleh
Nicolas Akbar
Land field measurement in Indonesia is widespread at this time using GPS measurement method Real Time kinematics (RTK) with correction method Networked Transport of RTCM via internet protocol (NTRIP) which relies on sending Corrections via the internet network. In certain areas there are obstacles to the process due to several factors, one of which is a limited internet network. GPS observation method with post processing process can be an alternative in overcoming it because the correction process is done during processing. The research methodology includes the process of observing GPS data with rapid static method with an interval of 1 second and 10 minutes of observation time at each point continuously and then recording the start and finish time of the recording device at each boundary point of the land, then the data is processed on the GAMIT TRACK software. The analysis in this study was carried out with the calculation of RMSE and also a comparison of the tolerance measurement of land from the National Land Agency (BPN). The results of this study showed that the coordinates of the processing of GAMIT TRACK produced a fairly good quality, this is evidenced by the value of the difference between the coordinates of the ETS terrestrial measurements of 0.0413 meters at Easting coordinates (dx) and 0.0266 meters at Northing coordinates (dy) with 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑟 value is 0.0501 meters.
Comparison to the value of the side length of the ground plane, with an average difference of 0,0065 meters with 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑝𝑠 value is 0,0066 meters. Accuracy value of the resulting land plot has a 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑙 value of 0.0645 m². Test the measurement results of the gamit TRACK processing land field against the BPN measurement tolerance for accuracy with a 1:1000 scale map of 0.3 meters or better, then the measurement accuracy is still within tolerance. Tolerance test the difference in side length measurement results that are below 10 centimeters, the difference in side length measurement results is still within tolerance. Tolerance test results of the difference in the measurement of land area of BPN which is not more than 0.5 √area or in this case 8.99 m² then the results of the measurement of land area still enter the BPN area measurement tolerance.
Keywords: Land, ETS, GPS, Rapid Static, GAMIT TRACK
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Nicolas Akbar, dilahirkan di Gisting, Tanggamus, pada tanggal 22 Desember 1999, penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Putra dari pasangan bapak Iptu. Hamdan dan Elthisma, S.kom. Penulis menempuh pendidikan pertama di Sekolah Dasar (SD) tepatnya di SD N 1 Banding Agung dan lulus pada tahun 2011. Sekolah Menengah pertama (SMP) ditempuh di SMP N 1 Talang Padang, lulus pada tahun 2014. Sekolah Menengah Akhir ditempuh di SMA N 1 Pulau Panggung dan lulus pada tahun 2017.
Pada tahun 2017, penulis terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika, Program Studi S1 Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dengan jalur masuk melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai organisasi dalam kampus seperti Unit Kegiatan Mahasiswa Badminton Universitas Lampung sebagai anggota bidang Prestasi pada tahun 2017-2018, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung 2019-2020 sebagai anggota kementrian advokasi dan kesejahteraan mahasiswa.
Pada bulan Juli 2020 penulis melakukan Kerja Praktik di PT. Sampurna Jaya yang merupakan perusahaan kontraktor konstruksi dengan topik Kerja Praktik yaitu Pembuatan Profil Melintang Dan Perhitungan Volume Bangunan Revetment Pada Pekerjaan Pengamanan Pantai Pasauran Kab. Serang.
i PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin
Puji syukur kupanjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan,
Kupersembahkan karya ini dengan bangga kepada:
Papa, Mama dan Kakak yang selalu mendoakan dan mendukung kesuksesan dan keberhasilanku, yang selama ini telah memberikan yang terbaik untukku dan
pengorbanan hidup yang tak bisa ku balas dengan apapun.
Kepada kawan – kawan Geodesi 2017 maupun kakak tingkat yang selalu memberikan dukungan serta bantuannya kepada saya.
Kepada diriku sendiri yang selalu percaya akan usaha dan kemampuannya, yang selalu kuat dalam segala kondisi baik senang, sedih maupun kecewa.
ii MOTTO
“Tidak lain Allah menciptakan Jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Nya”
(Q.S Adz-Zariyat: 56)
“Barang siapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu
memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat”
(HR. Muslim)
“Setiap moment adalah pembelajaran, maka bermaksimalah dalam setiap kesempatan”
(Nicolas Akbar)
iii SAN WACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PEMANFAATAN SOFTWARE GAMIT TRACK UNTUK PENGOLAHAN DATA GPS RAPID STATIC PADA PENGUKURAN BIDANG TANAH” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, saran, serta masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Eng. Helmy fitriawan, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
2. Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T., IPM., selaku Ketua Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika yang sekaligus merupakan Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Eko Rahmadi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing 2 yang selalu memberikan arahan dan bimbingannya dalam penyelesain skripsi ini.
4. Bapak Romi Fadly, S.T., M.eng. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan serta bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh dosen Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.
6. Seluruh staff Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika yang telah membantu seluruh proses administrasi selama perkuliahan.
7. Bapak Iptu. Hamdan yang telah memberikan pengorbanan sehingga anaknya mendapatkan kesempatan belajar di Universitas Lampung.
8. Ibu Elthisma S. Kom yang selalu mengirimkan doa agar anak-anaknya menjadi anak yang tidak lupa kepada sang pencipta.
9. Muthia Marsya, kakak yang selalu memberikan dukungan dan kepedulian atas progres perkuliahan adiknya yang satu ini.
10. Bang Fahmi Arlis, bang Jonathan Dan bang Ridho Riskandi yang turut membantu serta mendukung saya menyelesaikan skripsi ini.
iv 11. Gandi, Nata, Thomboy, Nanda, Ghifari, Gio, Angga, Erin, Okta, Aji, Deni dan kawan-kawan geodesi 2017 yang telah menjadi kawan seperjuangan dalam menempuh pendidikan di Teknik Geodesi.
12. Kawan-kawan Survey Pemetaan angkatan 2017 sebagai kawan-kawan seperjuangan dalam menuntut ilmu bersama di Jurusan Tekniik Geodesi dan Geomatika.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membuat secerca kenangan selama saya menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang lebih besar untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan masa studi dan menyelesaikan skripsi ini dengan penuh perjuangan.
Bandar Lampung, November 2022
Nicolas Akbar
v DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian ... 2
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. Penelitian Terdahulu ... 4
2.2. Penentuan Posisi dengan GPS ... 6
2.3. Rapid Statik atau Statik Singkat ... 7
2.4. TEQC (Translation, Editing, Quality Check) ... 7
2.5. GAMIT/GLOBK ... 8
2.6. GAMIT TRACK ... 10
2.7. Uji Akurasi ... 11
2.8. Toleransi Pengukuran BPN ... 12
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 13
3.1. Lokasi Penelitian ... 13
3.2. Tahapan Penelitian ... 15
3.2.1. Studi Literatur ... 16
3.2.2. Persiapan ... 16
3.2.3. Akuisisi Data Pengukuran GPS ... 18
3.2.4. Pengunduhan Data Raw ... 19
3.2.5. Konversi Data... 19
3.2.6. Pengecekan Data Rinex... 20
3.2.7. Pemasangan Windows Subsystem for Linux dan GAMIT ... 20
3.2.8. Persiapan Pengolahan... 21
3.2.9. Pengolahan Stasiun Base dengan GAMIT ... 21
3.2.10. Pengolahan Stasiun Base dengan GLOBK ... 22
3.2.11. Persiapan Pengolahan Data dengan TRACK ... 23
3.2.12. Pengeditan file Command Prompt TRACK ... 23
3.2.13. Pengolahan Data Bidang Tanah dengan TRACK ... 24
3.2.14. Pengeliminasian Outlier pada Setiap Koordinat Bidang Tanah ... 25
3.2.15. Pengolahan Data Pembanding Electronic Total Station (ETS) ... 27
vi
3.2.16. Perhitungan Akurasi ... 28
3.2.17. Pengecekan Toleransi BPN ... 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1. Hasil Kualitas Data dengan TEQC ... 29
4.2. Hasil Pengolahan Stasiun Base Titik BMPJ dengan GAMIT ... 30
4.3. Hasil Pengolahan Stasiun Base Titik BMPJ dengan GLOBK ... 30
4.4. Tata Cara Pengukuran dan Pemrosesan Data... 31
4.5. Hasil Pengolahan Bidang Tanah dengan GAMIT TRACK ... 32
4.6. Hasil Pengolahan Data Electronic Total Station (ETS) ... 37
4.7. Perbedaan Hasil Koordinat Batas Bidang Tanah ... 38
4.8. Perbedaan Panjang Sisi dan Luasan Bidang Tanah ... 38
4.9. Hasil Perhitungan Akurasi ... 40
4.10. Hasil Uji Toleransi Ketelitian BPN... 41
V. PENUTUP ... 43
5.1. Simpulan ... 43
5.2. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 48
vii DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penelitian terdahulu ... 4
2. Peralatan penelitian ... 16
3. Waktu pengamatan ... 26
4. Standar deviasi di setiap titik batas bidang tanah... 26
5. Rentang data koordinat bebas outlier ... 27
6. Kualitas rinex pengamatan static ... 29
7. Kualitas rinex pengama tan rapid static... 29
8. Wide-lane (WL) dan narrow-lane (NL) ambiguities fixed ... 30
9. Prefit dan postfit nrms ... 30
10. Koordinat kartesian titik BMPJ ... 30
11. Koordinat UTM titik BMPJ ... 31
12. Output file (*.LC) pengolahan GAMIT TRACK ... 32
13. Rata-rata hasil seleksi koordinat batas bidang tanah... 33
14. Koordinat final hasil program GAMIT TRACK ... 34
15. Koordinat hasil pengukuran ETS ... 37
16. Hasil koordinat batas bidang tanah ... 38
17. Perbandingan hasil koordinat batas bidang tanah ... 38
18. Perbedaan hasil panjang sisi bidang tanah ... 39
19. Perbandingan luas bidang tanah ... 39
20. Perhitungan akurasi posisi horizontal ... 40
21. Perhitungan akurasi hasil panjang sisi bidang tanah ... 40
22. Perhitungan akurasi hasil luasan bidang tanah... 41
23. Uji toleransi BPN hasil pengukuran panjang sisi bidang tanah ... 42
24. Perhitungan toleransi pengukuran bidang tanah ... 42
25.File output sh_gamit_332.summary ... 50
26. File output globk_expc_21332.org ... 51
viii DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Interface software GAMIT ... 8
2. Interface software GLOBK ... 9
3. Interface software TRACK ... 10
4. Lokasi penelitian ... 13
5. Base pengamatan ... 14
6. Rover pengamatan ... 14
7. Diagram alir penelitian. ... 15
8. Proses konversi data GNS ke RINEX ... 19
9. Windows subsystem for linux dan ubuntu for windows ... 20
10. Plotting hasil pengolahan TRACK... 33
11. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB01... 35
12. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB02... 35
13. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB03... 36
14. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB04... 36
15. Titik koordinat hasil pengukuran ETS ... 37
16. Ambin file (*amb) ... 52
17. Surat izin pengambilan data dari rektorat UNILA ... 54
18. Surat permohonan izin pengambilan data dari dekanat ... 55
19. Surat peminjaman alat survei ... 56
20. Kegiatan penelitian... 58
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Satelit GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi serta sistem satelit penentuan posisi pertama yang diinisiasi oleh angkatan laut Amerika Serikat, yang bekerja sama dengan angkatan udara. GPS merupakan salah satu dari sistem GNSS (Global Navigation Sattelite System), dimana selain Amerika Serikat terdapat negara-negara lain yang memiliki sistem satelit navigasinya sendiri seperti GLONASS yang dikelola oleh pemerintah Rusia, Galileo oleh beberapa negara Uni Eropa dan BeiDou oleh pemerinah China (Abidin, 2021).
Penggunaan GPS di Indonesia pada penerapannya untuk survei dan pemetaan serta penentuan posisi dimulai pada akhir tahun 80-an, yang dimana penerapannya mulai mengalami perkembangan pada analisis-analisis pergerakan bumi seperti analisis deformasi bumi, geodinamika bumi, dan tak hanya itu perkembangan GPS sekarang sampai pada pelengkap instrumen untuk kemudahan manusia dalam bermobilitas seperti transportasi dan juga pada penetapan-penetapan administrasi pertanahan masyarakat.
Pengimplementasian GPS pada pengukuran lahan guna pendaftaran tanah di Indonesia, populer dengan penggunaan metode Real Time Kinematik, dimana hasil koordinat-koordinat titik batas bidang tanah langsung dapat diketahui koordinatnya secara real time dengan menggunakan receiver GPS namun, penerapan di lapangan tidak jarang mengalami kendala-kendala dalam proses implementasi tersebut terutama pada daerah-daerah atau bidang tanah yang memiliki topografi tidak mendukung, terlebih jika pada suatu daerah yang akan dipetakan tidak didukung dengan sinyal media pembawa informasi yang memadai sehingga data koreksi fase tidak tersampaikan dengan baik dari base station ke rover ataupun koneksi receiver terhadap satelit akan terganggu dan mengakibatkan koordinat yang dihasilkan tidak teliti atau tidak tepat (Andreas dkk, 2019).
2
Berdasarkan masalah tersebut peneliti mencoba untuk menerapkan metode perekaman rapid static dimana dalam proses perekamanannya meniadakan hubungan antar base dan rover dengan prinsip merekam data menggunakan interval singkat pada setiap titik secara kontinu yang kemudian pengolahan data dilakukan secara post processing menggunakan software GAMIT TRACK yang diklaim dapat menyelesaikan masalah ambiguitas fase dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Penggunaan suatu metode pengukuran harus memiliki tahapan-tahapan dan hasil yang jelas dan tervalidasi agar metode tersebut dapat digunakan dalam penerapan di lapangan maka timbul rumusan masalah sebagai berikut:
1. Berapa nilai akurasi yang dihasilkan pada pengamatan GPS metode rapid static dengan pengolahan software GAMIT TRACK pada pengukuran bidang tanah terhadap pengukuran Electronic Total Station (ETS)?
2. Apakah hasil pengamatan GPS metode rapid static dengan pengolahan software GAMIT TRACK masuk toleransi pengukuran yang ditetapkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN)?
3. Apakah pengamatan GPS metode rapid static dengan pengolahan software GAMIT TRACK memungkinkan untuk diterapkan dalam pengukuran bidang tanah?
1.3. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memiliki Tujuan sebagai berikut:
1. Menerapkan pengolahan sofware GAMIT TRACK pada data pengamatan GPS rapid static untuk pengukuran bidang tanah.
2. Menghitung nilai akurasi hasil pengolahan GAMIT TRACK terhadap hasil pengukuran terestris Electronic Total Station (ETS).
3. Menguji hasil pengukuran bidang tanah dari pengolahan GAMIT TRACK terhadap ketentuan toleransi pengukuran dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
3
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat pada penelitian ini dibagi dalam dua aspek yaitu aspek teoritis/ akademis dan aspek praktis.
1. Aspek Teoritis/ Akademis pada penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan inovasi dalam bidang penentuan posisi GPS terutama menggunakan metode rapid static dengan diproses menggunakan program GAMIT TRACK yang merupakan salah satu program pengolah data GNSS berbasis akademis dimana menggunakan parameter-parameter yang cukup kompleks sehingga dapat memberikan hasil yang baik
2. Aspek Praktis pada penelitian ini ditujukan untuk pihak terkait pekerjaan pengukuran bidang tanah sehingga memberikan alternatif cara atau metode pengukuran bidang tanah dan juga berbagi ilmu dalam penerapan pengolahan data GNSS metode tersebut menggunakan program GAMIT TRACK.
1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pembahasan dan masalah yang akan dianalisis pada penelitian ini dibatasi dengan:
1. Pengamatan GPS di lahan terbuka di lingkungan kampus Universitas Lampung.
2. Data pengukuran GPS diperoleh dengan metode rapid static.
3. Data titik pengamatan yang digunakan sebagai base dan rover berturut-turut adalah titik PJSB (Benchmark yang berlokasi di Lapangan Baruna ria, Kec.
Panjang) dan titik SB01, SB02, SB03, SB04 (Sampel Bidang Tanah berada di Shuttle Bus Universitas Lampung).
4. Penelitian ini hanya akan mengamati koordinat, panjang sisi dan luas bidang tanah yang dihasilkan dari pengolahan GAMIT TRACK dengan hasil pengukuran Electronic Total Station (ETS).
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai referensi pustaka, tentunya peneliti menjadikan penelitian-penelitian tertentu menjadi referensi, baik itu dalam segi ide, tulisan, hal-hal teknis dan lainnya yang akan digunakan untuk melihat kekurangan serta kelebihan dari penelitian-penelitian tersebut sehingga menjadi bahan penyempurnaan bagi penelitian peneliti.
Di bawah ini merupakan sedikit uraian dari penelitian-penelitian terkait yang peneliti jadikan sebagai referensi, perbandingan dan pertimbangan peneliti susun dalam tabel berikut
Tabel 1. Penelitian terdahulu
Peneliti Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Armenda
Bagas, Moehammad
Awaluddin, Bandi Sasmito
(2017).
Analisis Pengukuran Bidang
Tanah dengan Menggunakan GPS
Pemetaan
Absolut dan rapid static,
metode terestrial Total Station
a.metode absolut minim obstruksi RMS ± 3,033 meter
b.metode absolut lokasi perumahan ± 2,915 meter.
c.metode rapid static obstruksi minim RMS bernilai ± 0,864 meter
d. perumahan bernilai ± 0,649 meter.
Ory Andrian, Bambang
Darmo Yuwono, L M
Sabri (2018)
Analisis Pengukuran metode
rapid static dengan single base dan
multi base
Rapid Static Hasil penelitian ini menunjukan:
Nilai simpangan baku horizontal untuk pengukuran metode rapid static dengan lama perekaman 20 menit dengan multi base yaitu sebesar 0,002-0,092 meter, dan nilai
simpangan baku vertikal yaitu sebesar 0,002-0,96 meter.
5
Peneliti Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Restiana,
Romi Fadly, Eko Rahmadi
(2021)
Pendefinisian Koordinat ULP2
Universitas Lampung Terhadap Itrf 2014 Menggunakan Titik
Ikat Igs Dan Cors Badan Informasi Geospasial
Static Hasil penelitian berupa koordinat definitif titik ULP2 dalam Koordinat kartesian 3D sumbu
X = -1.669.327,67933 m ± 0,00232 m,
Y = 6.127.212,73483 m ± 0,00173 m, dan
Z = -592.068,04474 m ± 0,00984 m.
Cindy Aulia Puteri (2020)
Analisis Perubahan baseline gunung tangkuban parahu menggunakan data
pengamatan GPS pada erupsi 7 September 2019
Kinematik Proses pengolahan dilakukan dengan menggunakan program TRACK menunjukan nilai pergeseran maksimum perubahan baseline 0,7895 meter di titik pantau ITBR dan 0,9937 meter di titik pantau SUCI terhadap titik referensi POSP.
M ridho Nugroho,
Fauzan Murdapa, Eko
Rahmadi
Analisis Pengukuran Bidang
Tanah menggunakan
Metode RTK NTRIP Dengan Beberapa Provider
4G.
RTK NTRIP dan Rapid
Static
RTK NTRIP dengan provider Telkomsel, memiliki rata-rata terkecil diantara provider lainnya sebesar 0,038 m dengan nilai RMSE sebesar 0,011 m. Hasil toleransi ketelitian luas pada pengukuran metode RTK-NTRIP dengan provider Telkomsel, Indosat, dan Three rata-rata masuk dalam standar toleransi ketelitian luas BPN dengan catatan pengukuran dilakukan di bidang yang datar, terbuka, dan panjang base line <= 10 km.
6
2.2. Penentuan Posisi dengan GPS
GPS merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa satelit yang digunakan pada masa kini untuk keperluan positioning atau penentuan posisi baik untuk keperluan navigasi maupun pemetaan dengan ketelitian tinggi. Sistem GPS memiliki beberapa segmen yaitu yang pertama segmen angkasa (space segment) yang termasuk di dalamnya terdiri dari beberapa satelit yang memancarkan sinyal, yang kedua segmen sistem kontrol (control system segment) yang bertanggung jawab menjaga dan mengontrol keberlangsungan operasinal sistem GPS dan yang ketiga segmen pemakai/pengguna (user segment) yang terdiri dari pengguna GPS termasuk alat-alat penerima dan pemroses sinyal serta data dari GPS satelit (Gumilar dan Bramanto, 2021).
Penentuan posisi oleh GPS memerlukan sebuah alat receiver yang berguna untuk menerima dan mentransmisikan tiga binary code/ code biner yang termodulasikan pada spektrum sinyal tertentu yang dikirim dari satelit, alat receiver juga menerima data navigation massage yang berisi status dari satelit tersebut, mulai dari posisi satelit, data almanac satelit, kesehatan satelit, dan beberapa parameter koreksi (Abidin, 2001).
Dalam penentuan posisi GPS terdapat beberapa metode tapi pada prinsipnya hanya dibedakan menjadi metode absolut dan metode differensial/ relatif. Metode absolut adalah penentuan posisi langsung menggunakan 1 receiver dengan cara perhitungan berapa lama kode yang dikirim dari satelit terenkripsi kemudian dikalikan dengan cepat cahaya dan didapatlah jarak satelit ke receiver, untuk mendapatkan posisi absolut tersebut tentu dibutuhkan data – data lainnya yang diperlukan seperti posisi satelit, jam satelit dan lain sebagainya. Metode differensial/ relatif sedikit berbeda dengan metode absolut, pembedanya adalah pada metode differensial/ relatif membutuhkan 2 receiver karena penentuan posisi akan ditentukan berdasarkan jarak relatif terhadap base/ 1 receiver lain.
7
2.3. Rapid Statik atau Statik Singkat
Penentuan posisi dengan metode statik singkat adalah salah satu metode penentuan posisi dengan waktu pengamatan yang cukup singkat di setiap titiknya, yaitu sekitar 5 hingga 20 menit dibandingkan 1 sampai 2 jam seperti pada metode statik. Metode statik singkat bertumpu kepada proses penentuan phase ambiguity atau ambigutas fase yang singkat, dan disamping itu memerlukan software atau perangkat lunak yang andal dan canggih, metode statik singkat ini juga memerlukan geometri satelit yang baik pada saat pengamatan (BIG, 2002).
2.4. TEQC (Translation, Editing, Quality Check)
TEQC merupakan software yang diterbitkan UNAVCO yang merupakan suatu komunitas berisikan peneliti, pengajar dan profesional di bidang geodesi. TEQC digunakan untuk pre-processing data GNSS guna penyesuaian data pengamatan sesuai dengan keperluan pengguna, berbagai fungsi TEQC antara lain:
1. Translation, yaitu kegunaan untuk membaca file pengamatan suatu receiver GNSS dan mengkonversinya menjadi data pengolahan GNSS yang universal (RINEX).
2. Editing, yaitu untuk memasukan serta mengedit data informasi pada file RINEX pengamatan GNSS sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, contohnya Monumen titik pengamatan, Interval, lama pengamatan dan lain- lain.
3. Quality Check, yaitu perintah yang sangat sering digunakan di TEQC yang berfungsi untuk membaca serta melihat kualitas data RINEX pengamatan GNSS, yang di dalamnya terdapat informasi multipath, satelit yang teramati, dan lain sebagainya.
Penggunaan TEQC yang umum digunakan adalah untuk cek kualitas dari data rinex pengamatan, TEQC dijalankan pada command promt sistem operasi Windows dengan perintah sebagai berikut:
teqc +qc <input file>
8
2.5. GAMIT/GLOBK
GAMIT adalah paket analisis GNSS yang dibuat dan dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Scripps Institution of Oceanography SIO), Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) dan Australian National University untuk memperkirakan stasiun koordinat dan kecepatan, representasi stokastik atau fungsional pasca-seismik deformasi, penundaan atmosfer, orbit satelit, dan parameter orientasi bumi.
Gambar 1. Interface software GAMIT
Program GAMIT dalam penggunaannya untuk penentuan posisi suatu titik berfungsi untuk perhitungan kuadrat terkecil atau least square dengan beberapa parameter untuk menghitung estimasi posisi differensial terhadap beberapa titik base station atau titik ikat yang digunakan (Herring, King dkk, 2015).
Program GAMIT memerlukan beberapa data input yaitu:
1. Data pengamatan GNSS (RINEX).
2. L-file, merupakan suatu file yang berisi daftar koordinat pendekatan dari setiap stasiun yang akan digunakan dalam pengamatan.
3. File station.info, suatu file yang berisi informasi-informasi dari setiap stasiun, seperti tipe antena, tipe receiver, waktu pengamatan, tinggi antena dan firmware yang digunakan.
9
4. File sittbl, yaitu file yang berisi nilai-nilai konstrain pada setiap stasiun yang digunakan
5. File ephemeris/ file orbit satelit.
Gambar 2. Interface software GLOBK
GLOBK merupakan paket software dari GAMIT yang tujuan utamanya adalah untuk menggabungkan hasil dari pengolahan data primer dari ruang-pengamatan geodetik atau terestrial. Software tersebut menerima data, atau “kuasi-pengamatan”
perkiraan dan matriks kovarians suatu stasiun koordinat, parameter rotasi bumi, parameter orbital, dan posisi sumber yang dihasilkan dari analisis pengamatan utama.
10
2.6. GAMIT TRACK
GAMIT TRACK adalah perangkat lunak analisis GNSS berbasis ilmiah yang dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge dan University of Montana, Missoula, MT, Amerika Serikat.
Gambar 3. Interface software TRACK
GAMIT Track sendiri merupakan produk baru dari perangkat lunak GAMIT dimana algoritma yang terdapat di GAMIT Track ini berfungsi untuk memperbaiki masalah ambiguitas dalam penentuan posisi dengan data fase baik secara post processing maupun secara real time, GAMIT TRACK menggunakan algoritma Melbourne-Wubbena Wide Lane (MW-WL) untuk mengatasi ambiguitas fase dari channel (L1-L2) secara terpisah. (Floyd, 2017).
𝑀𝑊 − 𝑊𝐿 = ∅1− ∅2− (𝑓1−𝑓2)
(𝑓1+𝑓2)[𝑅1𝑓1
𝑐 +𝑅2𝑓2
𝑐 ] ... (1) Persamaan pada algoritma MW-WL, dimana 𝑅𝑓
𝑐 adalah jarak dalam siklus (memperhatikan jumlah yang seharusnya untuk merubah tanda delay ionosfer). ∆𝑓
Σ𝑓
adalah rentang noise yang dikurangi (Floyd, 2017).
11
2.7. Uji Akurasi
Uji Akurasi dalam penelitian ini bertujuan untuk menghitung seberapa akurat hasil pengukuran batas bidang tanah yang dihasilkan oleh metode rapid static atau statik singkat dengan pengolahan GAMIT TRACK terhadap hasil pengamatan Electronic Total Station (ETS).
Pengujian akurasi dari posisi horizontal pada penelitian ini menggunakan persamaan Root Mean Square Error (RMSEr), RMSEr adalah hasil perhitungan akar kuadrat dari rata-rata kuadrat selisih nilai koordinat pengukuran dan nilai koordinat dari hasil pengukuan independent yang memiliki akurasi lebih tinggi (BIG, 2014).
Rumus RMSE posisi horizontal menggunakan rumus berikut:
𝑅𝑀𝑆𝐸𝑟 = √∑(𝑥𝑖−𝑥𝑖𝑖)2+(𝑦𝑖−𝑦𝑖𝑖)2
𝑛 ... (2) Keterangan:
𝑅𝑀𝑆𝐸𝑟 = Root Mean Square Error posisi horizontal 𝑥𝑖 = Koordinat Absis pengukuran ETS
𝑥𝑖𝑖 = Koordinat Absis pengukuran GPS 𝑦𝑖 = Koordinat Ordinat pengukuran ETS 𝑦𝑖𝑖 = Koordinat Ordinat pengukuran GPS
𝑛 = Jumlah titik
Pengujian akurasi untuk hasil pengukuran jarak panjang sisi di setiap sisi batas bidang tanah menggunakan rumus:
𝑅𝑀𝑆𝐸𝑝𝑠 = √∑(𝑑𝑖−𝑑𝑖𝑖)2
𝑛 ... (3) Keterangan:
𝑅𝑀𝑆𝐸𝑝𝑠 = akurasi panjang sisi bidang tanah 𝑑𝑖 = panjang sisi hasil pengukuran ETS 𝑑𝑖𝑖 = panjang sisi hasil pengukuran GPS
𝑛 = jumlah data
12
Pengujian akurasi untuk luasan bidang tanah hasil pengukuran GPS metode rapid static pada penelitian ini menggunakan rumus:
𝑅𝑀𝑆𝐸𝑙= √(𝐿𝑖− 𝐿𝑖𝑖)² ... (4) Keterangan:
𝑅𝑀𝑆𝐸𝑙 = Akurasi luasan bidang tanah
𝐿𝑖 = Luas bidang tanah hasil pengukuran ETS 𝐿𝑖𝑖 = Luas bidang tanah hasil pengukuran GPS
2.8. Toleransi Pengukuran BPN
Proses pengukuran bidang tanah baik yang dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) maupun pihak ketiga harus memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran dan pemetaan sehingga suatu batas bidang tanah yang diukur dapat dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta serta dapat direkonstruksi batas-batasnya kelak, maka dari itu setiap pengukuran memiliki toleransi kendali mutu tertentu untuk mendukung maksud tersebut (BPN, 2016).
1. Kendali mutu peta dasar pendaftaran mengacu pada toleransi peta dasar yaitu, daerah pemukiman, komersil dan/atau daerah industri, ketelitian yang digunakan adalah 0,3 mm x skala peta.
2. Pengukuran jarak dapat mengacu pada petunjuk teknis PMNA 3 tahun 1997 dimana toleransi perbedaan pengukuran jarak yang dihasilkan adalah 10 cm untuk daerah non pertanian dan 25 cm untuk daerah pertanian.
3. Ketelitian hasil pengukuran luas bidang tanah yang diperkenankan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah KL ≤ 0,5√L, dengan KL adalah ketelitian luas dan L adalah luas bidang tanah tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Kualitas Data dengan TEQC
Pada hasil pengecekan kualitas data rinex pengamatan, dilakukan terhadap seluruh data yang digunakan baik data pengukuran static dan juga rapid static, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
1. Pengamatan Static
Tabel 6. Kualitas rinex pengamatan static Tanggal
Pengamatan
Titik
Pengamatan MP1 MP2 IOD SLIP
IOD or MP slips
Interval (s)
25/11/2021 ULP2 0,448 0,371 6 8 30
25/11/2021 BMPJ 0,589 0,353 16 17 30
Rata-rata 0.519 0,362 11,0 12,5
2. Pengamatan Rapid Static
Tabel 7. Kualitas rinex pengama tan rapid static Tanggal
Pengamatan
Titik
Pengamatan MP1 MP2 IOD SLIP
IOD or MP slips
Interval (s)
28/11/2021 PJSB 0,406 0,328 42 43 1
28/11/2021 SBPJ 0,321 0,266 20 20 1
Rata-rata 0,364 0,297 31 31,5
Pada hasil kualias data RINEX pengamatan yang telah dialakukan pada setiap data rinex menunjukkan nilai 0,297 hingga 0,519 pada nilai MP1 dan MP2 walau nilai yang baik adalah < 0,5 namun data akan tetap digunakan karena pada pengolahan GAMIT akan dilakukan dengan beberapa parameter koreksi dimana nantinya akan diperbaiki.
30
4.2. Hasil Pengolahan Stasiun Base Titik BMPJ dengan GAMIT
Pada hasil pengolahan 2 titik pengamatan yakni titik ULP2 dan BMPJ dengan 16 titik ikat internasional yang kemudian titik BMPJ akan digunakan sebagai Base pada metode statik singkat atau rapid static, berikut hasil statistik yang dihasilkan:
Tabel 8. Wide-lane (WL) dan narrow-lane (NL) ambiguities fixed Doy Phase Ambiguities
332 WL Fixed 90,10%
NL Fixed 77,20%
Wide-lane (WL) dan Narrow-lane (NL) merupakan nilai yang menggambarkan ambiguity resolution atau pengukuran penyelesaian ambiguitas fase, pada titik BMPJ menunjukan Wide-lane (WL) bernilai 90,10 % artinya noise pseudorange yang terselesaikan sebesar nilai tersebut. Narrow-lane (NL) bernilai 77,20 % nilai yang baik adalah nilai yang mendekati 80 % namun hasil pengolahan GAMIT tersebut tetap dapat dilanjutkan untuk mendapatkan nilai koordinat base titik BMPJ.
Tabel 9. Prefit dan postfit nrms Prefit nrms Postfit nrms
0,1968 0,1927
Untuk nilai prefit dan postfit berturut-turut berada diangka 0,1968 dan 0,1927, nilai tersebut menggambarkan bahwa data pengamatan sudah terbebas dari cycle slips atau terputusnya sinyal saat perekaman.
4.3. Hasil Pengolahan Stasiun Base Titik BMPJ dengan GLOBK
Pada pengolahan GLOBK memanfaatkan hasil perhitungan matrik varian kovarian dari pengolahan GAMIT sebelumnya akan didefinisikan koordinat final pada folder /gsoln, dengan file ekstensi (.org).
Tabel 10. Koordinat kartesian titik BMPJ Nama
Titik
Koordinat Kartesian
X (m) Y (m) Z (m)
BMPJ -1.678.120,73398 6.123.385,18832 -605.337,75046 ULP2 -1.669.327,75014 6.127.212,63692 -592.068,07097
31
Tabel 11. Koordinat UTM titik BMPJ Nama
Titik
Koordinat UTM
Zona Easting (m) Northing (m) Height (m)
BMPJ 536.077,3072 9.393.971,6835 16,2380 48 S ULP2 526.596,4300 9.407.310,9621 130,5455 48 S Titik koordinat BMPJ tersebut selanjutnya akan digunakan untuk input atau masukan titik koordinat base (Fix) pada pengolahan GAMIT TRACK untuk menghitung koordinat titik-titik batas bidang tanah.
4.4. Tata Cara Pengukuran dan Pemrosesan Data
Penggunaan pengukuran GPS metode rapid static untuk pengukuran batas bidang tanah pada penelitian ini menggunakan konfigurasi dan teknik serta proses pengolahan data tertentu dengan pembahasan seperti dibawah ini:
1. Konfigurasi alat receiver GPS
Konfigurasi alat receiver pada penelitian ini menggunakan mode static pada menu survei karena data akan diproses pasca pengukuran dan tidak ada hubungan antar receiver. Konfigurasi interval pengamatan yang diterapkan pada alat receiver menggunakan nilai 1 detik interval, ini bertujuan agar pengamatan menghasilkan banyak data yang maksimal pada setiap titik bidang tanah sehingga data diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepresisiannya.
Lama pengamatan yang dilakukan pada survei bidang tanah ini dilakukan dengan waktu yang cukup singkat yaitu 10 menit untuk setiap titik batas bidang tanah.
2. Teknis Perekaman
Proses perekaman titik-titik batas bidang tanah dilakukan secara kontinu dengan artian alat receiver hanya perlu dilakukan konfigurasi saat alat dihidupkan sebelum mulai merekam pada titik batas bidang tanah, kemudian alat dibiarkan selama 10 menit pada titik pertama dengan bantuan alat tripole agar tetap seimbang, setelah melakukan pengamatan pada titk yang pertama, alat dipindahkan ke titik-titik selanjutnya yang akan direkam tanpa harus melakukan konfigurasi ulang.
32
3. Pengolahan
Pengolahan data GPS dilakukan dilakukan dengan software GAMIT TRACK yang dijalankan pada operating system ubuntu, dengan perintah:
track -f <command file> -d <day>
Perintah tersebut dijalankan 3 kali, dengan running pertama bertujuan untuk mendapatkan nilai penyesuaian pada titik pengamatan, running kedua bertujuan untuk mendapatkan nilai ambiguitas fase, dan running ketiga untuk mendapatkan nilai koordinat hasil pengamatan.
4.5. Hasil Pengolahan Bidang Tanah dengan GAMIT TRACK
Hasil pengolahan dengan TRACK terdapat ribuan data dari setiap titik bidang tanah pada satu output file (.LC), yang kemudian akan diseleksi berdasarkan waktu berdiri alat di setiap titik dan juga dieliminasi berdasarkan nilai 2 kali standar deviasi, masing-masing hasil pengolahan dapat dilihat dibawah ini:
1. Hasil pengolahan track
Tabel 12. Output file (*.LC) pengolahan GAMIT TRACK
No *YY DOY Jam Menit Detik Easting (m) Northing (m) 1 2021 332 16 35 22,9998 526742,550 9406734,528 2 2021 332 16 35 28,0000 526753,360 9406734,992 3 2021 332 16 35 28,9998 526755,521 9406735,085
.
.
3025 2021 332 17 25 51,0001 526752,546 9406735,083 3026 2021 332 17 25 52,0001 526752,497 9406735,095 3027 2021 332 17 25 53,0002 526752,466 9406735,056
Tabel diatas merupakan hasil awal pengolahan data GPS menggunakan GAMIT TRACK, pada tabel tersebut terdapat lebih dari 3 ribu data koordinat hasil pengamatan, karena interval perekaman adalah selama 1 detik dan lama perekaman setiap titik adalah 10 menit maka terdapat 600 data pada setiap titik (SB01, SB02, SB03, SB04) namun data tersebut akan dilakukan perhitungan lebih lanjut sehingga mendapatkan koordinat terbaik di setiap titiknya.
33
2. Hasil Plotting Pengamatan GPS Hasil Pengolahan TRACK
Gambar 10. Plotting hasil pengolahan TRACK
Gambar di atas merupakan plotting hasil program GAMIT TRACK pada batas bidang tanah. Garis merah diatas merupakan jalur perjalanan alat receiver mulai dari titik merah kemudian berjalan ke titik pertama hingga akhir, dan selanjutnya titik koordinat setiap titik batas bidang tanah kemudian akan ditentukan dengan beberapa parameter.
3. Hasil seleksi koordinat setiap titik bidang tanah
Tabel 13. Rata-rata hasil seleksi koordinat batas bidang tanah No Nama Titik Easting (m) Northing (m) Zona
1 SB01 526.755,43293 9.406.734,50317 48 S 2 SB02 526.767,74634 9.406.751,07208 48 S 3 SB03 526.749,27445 9.406.760,08412 48 S 4 SB04 526.743,44399 9.406.746,95084 48 S
Tabel diatas merupakan rata-rata koordinat hasil seleksi koordinat berdasarkan waktu pengamatan di masing-masing titik batas bidang tanah, rata-rata nilai koordinat dihasilkan dari kurang lebih 600 koordinat setiap titik batas bidang tanah hasil pemrosesan GAMIT TRACK, namun masih dari 600 koordinat setiap titik tersebut terdapat beberapa koordinat yang digolongkan jauh dari mayoritas sebaran titik oleh karena itu akan dieliminasi terlebih dahulu di langkah selanjutnya untuk menghasilkan koordinat final.
34
4. Hasil koordinat final setelah eliminasi outlier
Tabel 14. Koordinat final hasil program GAMIT TRACK
No Nama
Titik Easting (m) Northing (m) Selisih koordinat Easting (m) Northing (m) 1 SB01 526.755,43772 9.406.734,50063 -0,004782 0,002544 2 SB02 526.767,74568 9.406.751,07234 0,000665 -0,000256 3 SB03 526.749,27507 9.406.760,08355 -0,000616 0,000577 4 SB04 526.743,44600 9.406.746,95007 -0,002013 0,000766 Rata-rata -0,001687 0,000908 Pada tabel di atas merupakan koordinat final dari setiap titik bidang tanah setelah diseleksi berdasarkan waktu perekaman setiap titik dan juga setelah eliminasi data outlier di setiap titik batas bidang tanah. Setelah dilakukan eliminasi data outlier menghasilkan rerata koordinat yang berbeda dengan sebelumnya, terlihat pada Tabel 14, selisih pada titik SB01, SB02, SB03, SB04 berturut-turut pada koordinat Easting (m) yaitu -0,004782, 0,000665, - 0,000616, -0,002013, dan pada koordinat Northing (m) yaitu 0,002544, 0,000256, 0,000577, 0,000766. Pada hasil selisih tersebut terlihat nilai paling besar ada pada titik SB01 ini dikarenakan pada pengukuran atau pengamatan menggunakan satelit GNSS terdapat proses fixing ambiguity pada reciever alat, dan nilai selisih rata-rata pada koordinat easting dan northing berturut-turut yaitu -0,001687 meter dan 0,000908 meter. Untuk sebaran titik koordinat di setiap titik batas bidang tanah dapat dilihat pada Gambar 11 hingga Gambar 14.
35
Gambar 11. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB01
Gambar 12. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB02
9406734.470 9406734.505 9406734.540 9406734.575
526755.360 526755.390 526755.420 526755.450 526755.480
SEBARAN KOORDINAT HASIL PENGOLAHAN TITIK SB01
Koordinat Full Koordinat Final
9406751.040 9406751.060 9406751.080 9406751.100
526767.700 526767.720 526767.740 526767.760 526767.780 526767.800
SEBARAN KOORDINAT HASIL PENGOLAHAN TITIK SB02
Koordinat Full Koordinat Final
36
Gambar 13. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB03
Gambar 14. Sebaran koordinat hasil pengolahan GAMIT TRACK titik SB04
9406760.1 9406760.1 9406760.1 9406760.1
526749.24 526749.25 526749.26 526749.27 526749.28 526749.29 526749.3 526749.31
SEBARAN KOORDINAT HASIL PENGOLAHAN TITIK SB03
Koordinat Full Koordinat Final
9406746.920 9406746.940 9406746.960 9406746.980
526743.390 526743.405 526743.420 526743.435 526743.450 526743.465 526743.480
SEBARAN KOORDINAT HASIL PENGOLAHAN TITIK SB04
Koordinat Full Koordinat Final
37
4.6. Hasil Pengolahan Data Electronic Total Station (ETS)
Hasil Pengolahan Data Electronic Total Station (ETS) merupakan koordinat batas bidang tanah (SB01, SB02, SB03, SB04) yang akan digunakan sebagai koordinat acuan nilai benar untuk metode GPS Rapid Static.
Tabel 15. Koordinat hasil pengukuran ETS
No Nama Titik Easting (m) Northing (m) Zona 1 BMSB 526.747,0970 9.406.777,2779 48 S 2 CPSB 526.713,5649 9.406.777,5607 48 S 3 SB01 526.755,3932 9.406.734,5398 48 S 4 SB02 526.767,7089 9.406.751,0969 48 S 5 SB03 526.749,2418 9.406.760,1042 48 S 6 SB04 526.743,3955 9.406.746,9721 48 S
Tabel di atas adalah koordinat final pengamatan Electronic Total Station (ETS) setelah dilakukan penyesuaian yaitu translasi (Pergeseran) berdasarkan titik ikat (BMSB dan CPSB) dan juga penyesuaian rotasi (perputaran) berdasarkan azimuth yang dihitung dari dua koordinat titik ikat (BMSB dan CPSB).
Gambar 15. Titik koordinat hasil pengukuran ETS
Gambar diatas merupakan hasil plotting koordinat final hasil pengukuran Electronic Total Station (ETS), pada garis biru merupakan bidang tanah yang diukur menggunakan metode polar dengan memanfaatkan titik Benchmark dan Control point (BMSB dan CPSB) yang telah dilakukan pengamatan GPS metode static sebelumnya.
SB01 SB02 SB03
SB04 CPSB BMSB
9406720 9406740 9406760 9406780
526710 526725 526740 526755 526770 526785
TITIK KOORDINAT ETS
38
4.7. Perbedaan Hasil Koordinat Batas Bidang Tanah
Hasil utama yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah koordinat setiap titik batas bidang tanah yang dihasilkan dari pengukuran GPS metode rapid static dengan hasil pengukuran Electronic Total Station (ETS).
Tabel 16. Hasil koordinat batas bidang tanah Nama
Titik
ETS GPS
Zona Easting (m) Northing (m) Easting (m) Northing (m)
SB01 526.755,393 9.406.734,540 526.755,43772 9.406.734,50063 48 S SB02 526.767,709 9.406.751,097 526.767,74568 9.406.751,07234 48 S SB03 526.749,242 9.406.760,104 526.749,27507 9.406.760,08355 48 S SB04 526.743,396 9.406.746,972 526.743,44600 9.406.746,95007 48 S
Tabel 17. Perbandingan hasil koordinat batas bidang tanah
Nama Titik
Selisih Koordinat
ETS - GPS Jarak Resultan Easting (m)
(m)
Northing (m)
SB01 0,0445 0,0392 0,0593
SB02 0,0368 0,0246 0,0442
SB03 0,0333 0,0207 0,0392
SB04 0,0505 0,0220 0,0551
Rata-rata 0,0413 0,0266 0,0494
Pada tabel di atas, perhitungan perbedaan koordinat antara pengukuran GPS metode rapid static menggunakan GAMIT TRACK dan pengukuran Electronic Total Station (ETS) dihasilkan perbedaan selisih koordinat pada fraksi sentimeter (cm) dengan rata-rata selisih koordinat Easting yaitu 0,0413 meter dan selisih koordinat Northing yaitu 0,0266 meter serta untuk selisih rata-rata jarak resultan antar koordinat yang dihasilkan dari kedua pengukuran yaitu 0,0494 meter.
4.8. Perbedaan Panjang Sisi dan Luasan Bidang Tanah
Pada pengukuran bidang tanah selain posisi koordinat batas bidang tanah dapat diketahui pula akurasi pada hasil pengukuran yaitu panjang setiap sisi yang terdapat pada suatu bidang tanah dan juga luasan bidang tanah yang dihasilkan. Tabel dibawah ini merupakan hasil perhitungan selisih serta akurasi hasil pengukuran.
39
Tabel 18. Perbedaan hasil panjang sisi bidang tanah Perbedaan Panjang Sisi Bidang Tanah
Sisi Panjang Sisi (m) Selisih Panjang Sisi (m)
ETS GPS
SB01-SB02 20,635 20,642 0,0071 SB02-SB03 20,547 20,552 0,0049 SB03-SB04 14,375 14,369 0,0057 SB04-SB01 17,277 17,286 0,0082 Rata-rata 0,0065
Pada seluruh sisi bidang tanah (SB01-SB02, SB02-SB03, SB03-SB04, SB04- SB01) selisih hasil pengukuran GPS metode rapid static terhadap pengukuran Electronic Total Station (ETS) diperoleh nilai seperti pada Tabel 18 dengan nilai rata-rata selisih panjang sisi yaitu 0,0065 meter.
Tabel 19. Perbandingan luas bidang tanah Akurasi Luas Bidang Tanah
Metode ETS GPS
Luas (m²) 323,4668 323,5313 Selisih (m²) 0,0645
Pengukuran luas bidang tanah antara pengukuran GPS metode rapid static terhadap pengukuran Electronic Total Station (ETS) mempunyai perbedaan yaitu senilai 0.06445 meter persegi, selisih berada pada nilai fraksi sentimeter persegi (cm²).
40
4.9. Hasil Perhitungan Akurasi
Perhitungan akurasi pengamatan GPS metode rapid static dengan hasil pemrosesan menggunakan GAMIT TRACK perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa baik output yang dihasilkan dari metode dan pengolahan tersebut.
1. Perhitungan akurasi atau ketelitian posisi horizontal dihitung dengan nilai Root Mean Square Error (RMSEr), perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 20. Perhitungan akurasi posisi horizontal No
Titik
Nama Titik
X Pengukuran
ETS
X Pengukuran
GPS
Y Pengukuran
ETS
Y Pengukuran
GPS
dx2+dy2 1 SB01 526.755,3932 526.755,4377 9.406.734,5398 9.406.734,5006 0,0035 2 SB02 526.767,7089 526.767,7457 9.406.751,0969 9.406.751,0723 0,0020 3 SB03 526.749,2418 526.749,2751 9.406.760,1042 9.406.760,0835 0,0015 4 SB04 526.743,3955 526.743,4460 9.406.746,9721 9.406.746,9501 0,0030 Jumlah 0,0100
RMSEr 0,0501
Pada tabel di atas, perhitungan akurasi posisi horizontal dihitung dengan cara mengakarkan nilai jumlah kuadrat selisih koordinat easting dan kuadrat selisih koordinat northing dibagi dengan jumlah titik, ketelitian akurasi horizontal bernilai 0,0501 m atau ketelitian berada dalam fraksi sentimeter (cm).
2. Perhitungan akurasi panjang sisi bidang tanah yang dihasilkan dapat dihat pada Tabel 21 dibawah ini:
Tabel 21. Perhitungan akurasi hasil panjang sisi bidang tanah Akurasi Panjang Sisi Bidang Tanah
Sisi Panjang Sisi (m) Selisih Panjang Sisi (m)
Selisih Panjang ^2
ETS GPS
SB01-SB02 20,635 20,642 0,0071 0,000051
SB02-SB03 20,547 20,552 0,0049 0,000024
SB03-SB04 14,375 14,369 0,0057 0,000033
SB04-SB01 17,277 17,286 0,0082 0,000067
Rata-rata 0,0065
Jumlah 0,000174 Rata-rata 0,000044 RMSEps 0,0066
41
3. Perhitungan akurasi hasil pengukuran luasan bidang tanah dapat dilihat pada Tabel 22 dibawah ini:
Tabel 22. Perhitungan akurasi hasil luasan bidang tanah Akurasi Luas Bidang Tanah
Metode Total Station GPS Luas (m²) 323,4668 323,5313
RMSEl 0,0645
Nilai akurasi luasan bidang tanah pada hasil pengolahan software GAMIT TRACK ditunjukan oleh nilai 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑙 terhadap hasil pengukuran Electronic Total Station (ETS) yaitu sebesar 0,0645 meter persegi.
4.10. Hasil Uji Toleransi Ketelitian BPN
Uji hasil pengukuran bidang tanah menggunakan pengamatan GPS metode rapid static pada penelitian ini akan mengacu kepada ketentuan toleransi yang dibuat oleh Badan Pertanahan Nasional, unsur yang diuji adalah hasil ketelitian posisi titik batas bidang tanah, hasil pengukuran panjang sisi bidang tanah, hasil pengukuran luasan bidang tanah, hasil dari uji toleransi dapat dilihat di bawah ini:
1. Toleransi ketelitian peta dasar
Hasil perhitungan akurasi horizontal atau RMSEr pada koordinat pengukuran GPS rapid static adalah sebesar 0,0501 meter jika mengacu pada ketentuan toleransi BPN yaitu sebesar 0,3 meter atau lebih baik, maka hasil pengukuran GPS metode rapid static dengan pengolahan menggunakan GAMIT TRACK dinyatakan masuk toleransi ketelitian posisi BPN pada skala 1:1000 (untuk luas bidang tanah dibawah 10 Hektare).
42
2. Toleransi perbedaan pengukuran panjang sisi bidang tanah
Tabel 23. Uji toleransi BPN hasil pengukuran panjang sisi bidang tanah Akurasi Panjang Sisi Bidang Tanah
Sisi Panjang Sisi (m) Selisih Panjang Sisi (m)
Toleransi Pengukuran Panjang Sisi <10 cm ETS GPS
SB01-SB02 20,635 20,642 0,0071 Masuk Toleransi SB02-SB03 20,547 20,552 0,0049 Masuk Toleransi SB03-SB04 14,375 14,369 0,0057 Masuk Toleransi SB04-SB01 17,277 17,286 0,0082 Masuk Toleransi
Rata-rata 0,0065
Uji toleransi pengukuran panjang sisi BPN dilakukan pada masing-masing sisi yang terdapat pada bidang tanah pada penelitian ini. Berdasarkan toleransi pengukuran panjang sisi bidang tanah pada petunjuk teknis PMNA/KaBPN No. 3 tahun 1997 toleransi perbedaan pengukuran panjang sisi bidang tanah yaitu dibawah 10 cm, semua nilai hasil pengukuran panjang sisi bidang menunjukan nilai yang masih termasuk dalam nilai toleransi, dimana rata-rata selisih perbedaan panjang sisi yang dihasilkan adalah 0,0065 meter.
3. Toleransi pengukuran luas bidang tanah
Tabel 24. Perhitungan toleransi pengukuran bidang tanah Toleransi Perbedaan Luas Bidang Tanah Metode ETS GPS Selisih (m²) Acuan Ketelitian
Luas BPN (m²) Keterangan Luas (m²) 323,467 323,531 0,0645 ≤ 8,993 Masuk Toleransi
Hasil perhitungan selisih luas bidang tanah yang dihasilkan oleh pengukuran GPS metode rapid static menggunakan pengolahan software GAMIT TRACK jika dibanding dengan luas bidang tanah hasil pengukuran Elecronic Total Station (ETS) mempunyai selisih sebesar 0,0645 m², dimana jika mengacu pada batas toleransi pengukuran luas dari BPN menggunakan rumus sebelumnya yakni sebesar 8,993 m² maka hasil pengukuran GPS metode rapid static menggunakan pengolahan software GAMIT TRACK masih masuk toleransi.
V. PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian kajian penerapan pengukuran GPS metode rapid static menggunakaan GAMIT TRACK pada pengukuran bidang tanah menghasilkan kualitas pengukuran yang cukup baik hal tersebut dapat dilihat dari beberapa simpulan di bawah ini:
1. Nilai akurasi posisi horizontal atau 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑟 dari hasil pengolahan GAMIT TRACK terhadap hasil pengukuran Electronic Total Station (ETS) adalah sebesar 0,0501 m. Nilai akurasi pada hasil pengukuran panjang sisi atau 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑝𝑠 0,0066 meter. Nilai akurasi pada hasil pengukuran luasan bidang tanah atau 𝑅𝑀𝑆𝐸𝑙 sebesar 0,0645 meter persegi.
2. Uji hasil pengukuran batas bidang tanah menggunakan pengamatan GPS metode rapid static menggunakan pengolahan GAMIT TRACK terhadap ketentuan toleransi pengukuran yang dibuat oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk ketelitian peta dasar yaitu sebesar 0,3 m atau lebih baik, dengan nilai ketelitian yang dihasilkan sebesar 0,0501 m, maka nilai ketelitian masih masuk dalam toleransi. Uji hasil perbedaan pengukuran untuk panjang sisi bidang tanah dengan toleransi pengukuran jarak dari BPN yaitu dibawah 10 sentimeter dengan nilai perbedaan rata-rata 0,0065 meter maka panjang sisi yang dihasilkan masih masuk dalam toleransi. Uji toleransi hasil pengukuran luasan bidang tanah menghasilkan perbedaan sebesar 0,0645 m² atau sebesar 0,02 persen, jika mengacu pada toleransi pengukuran luas dari BPN adalah ≤ 8,3 m² maka luasan yang dihasilkan masih masuk toleransi.
3. Pengukuran bidang tanah menggunakan data pengukuran GPS metode rapid static yang diolah dengan GAMIT TRACK dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran bidang tanah, dibuktikan dengan nilai akurasi yang cukup baik dan hasil pengukuran yang masih masuk dalam toleransi pengukuran dari BPN.