• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu sektor pembangunan ekonomi di Indonesia berasal dari bidang industri. Namun semakin meningkatnya perkembangan tersebut, perusahaan di Indonesia kurang memperhatikan dampak negatif yang dihasilkan dari sisa hasil kegiatan produksi. Salah satu sektor penyumbang pencemaran lingkungan diakibatkan oleh hasil produksi dari suatu industri yaitu industri pabrik gula. Pabrik Gula yang ada di Yogyakarta merupakan penghasil limbah industri yang tidak mengelola limbahnya dengan baik. Limbah yang dihasilkan seperti limbah padat, cair dan gas. Salah satu limbah padat yang dapat di manfaatkan kembali yaitu ampas tebu.

Ampas tebu (bagasse) adalah hasil samping dari porses ekstraksi cairan tebu. Ampas tebu dibuang begitu saja karena kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan limbah tersebut. Padahal ampas tebu dapat dijadikan bahan campuran dalam pembuatan kertas daur ulang. Salah satunya pembuatan paper bag. Karena ampas tebu mengandung lignin selulosa. Panjang seratnya antara 1,7-2 mm dengan diameter 20 µm, sehingga ampas tebu ini dapat memenuhi persyaratan untuk diolah menjadi bahan kertas daur ulang. Serat bagasse tidak dapat larut dalam air dan sebagian besar terdiri dari selulosa, pentosan, dan lignin (Allita et al. 2018).

Paper bag atau sering disebut tas kertas merupakan salah satu produk ramah lingkungan yang pada era modern ini banyak digunakan oleh masyarakat.

Penggunaan paper bag juga merupakan cara untuk mengatasi limbah plastik yang sulit terurai di lingkungan. Akibatnya menimbulkan banyak permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Fungsi paper bag bermacam-macam yaitu untuk penggunaan tas souvenir, kantong belanja, kantong makanan dan sebagai ajang promosi usaha.

(2)

Bahan dasar paper bag dalam industri kertas di Indonesia memakai kayu yang diperoleh dari hutan. Seiring dengan berkembangnya industri kertas dan industri manufaktur yang menggunakan kayu sebagai bahan baku mengakibatkan ketersediaan kayu semakin terbatas dan harganya semakin mahal. Oleh karena itu, untuk mengurangi penggunaan bahan baku kayu pada industri kertas, maka diperlukan bahan baku alternatif pembuatan kertas seperti limbah biomassa (Ristianingsih, Angreani dkk, 2018).

Salah satu limbah biomassa yang dapat dijadikan alternatif pembuatan kertas yaitu pelepah pisang dan ampas tebu. Selama ini limbah tersebut dianggap sebagai bahan yang tidak bisa digunakan kembali. Padahal dapat dimanfaatkan sebagai bahan material yang bernilai ekonomis tinggi. Limbah tersebut mudah dan murah untuk ditemukan, dan ramah lingkungan (Sirruhu, 2020).

Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ristianingsih et al (2018) limbah ampas tebu dapat dijadikan bahan pembuatan kertas, menurut Dewi et al (2019) pelepah pisang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas seni, menurut Apriani et al (2019) pembuatan kertas daur ulang dari limbah serat tumbuhan dan kertas bekas. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan solusi untuk mengurangi jumlah pemakaian kayu sebagai bahan baku kertas.

Dalam penelitan ini juga dilakukan pembuatan kertas daur ulang dengan menambahkan perekat yaitu Polyninyl Acetate (PVAc). Perekat tersebut digunakan untuk menjadi bahan perekat pada bahan campuran tersebut. Karena PVAc merupakan perekat ramah lingkungan yang digunakan dalam industri perkayuan.

Sebelum bahan-bahan dicampurkan ke dalam wadah, pelepah pisang dan ampas tebu dijadikan bubur seperti bubur kertas (pulp). Penambahan PVAc pada pembuatan kertas daur ulang dari pelepah pisang dan ampas tebu ini merupakan masalah yang perlu diteliti, sehingga nantinya mampu menghasilkan produk yang efektif dan alternatif produk ramah lingkungan. Metode pembuatan paper bag ini dilakukan secara manual. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan kertas daur ulang dan komposisi terbaik untuk menghasilkan kertas yang layak untuk digunakan.

(3)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Limbah industri yang belum dikelola dengan baik salah satunya limbah dari pabrik gula.

2. Limbah ampas tebu dapat merusak ekosistem lingkungan.

3. Selama pandemic penggunaan kantong plastik semakin bertambah jumlah pemakaiannya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis memfokuskan pada:

1. Proses pembuatan kertas daur ulang menggunakan pelapah pisang dan ampas tebu secara manual.

2. 5 variasi sampel komposisi campuran bahan-bahan penyusun kertas daur ulang dengan nilai persentase sampel ke-1 (80% kertas bekas : 10% air : 10%PVac), sampel ke-2 (30% ampas tebu : 30% kertas bekas : 20% air : 20% PVac), sampel ke-3 (30% pelepah pisang : 30% kertas bekas : 20%air : 20% PVac), sampel ke-4 (80% ampas tebu : 10% air : 10% PVac) dan sampel ke-5 (80% pelepah pisang : 10% air : 10% PVac).

3. Penelitian ini memfokuskan pada pengujian kuat sobek kertas daur ulang dari bahan campuran pelepah pisang dan ampas tebu dengan penambahan PVac.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan kertas daur ulang menggunakan bahan campuran pelepah pisang dan ampas tebu secara manual?

2. Termasuk jenis klasifikasi kertas apa dari 5 variasi komposisi sampel campuran bahan-bahan penyusun dengan nilai persentase sampel ke-1 (80%

(4)

kertas bekas : 10% air : 10%PVac), sampel ke-2 (30% ampas tebu : 30%

kertas bekas : 20% air : 20% PVac), sampel ke-3 (30% pelepah pisang : 30%

kertas bekas : 20%air : 20% PVac), sampel ke-4 (80% ampas tebu : 10% air : 10% PVac) dan sampel ke-5 (80% pelepah pisang : 10% air : 10% PVac)?

3. Bagaimana hasil pengujian kuat sobek kertas dari bahan campuran pelepah pisang dan ampas tebu dengan penambahan PVac?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui proses pembuatan kertas daur ulang menggunakan bahan campuran pelepah pisang dan ampas tebu secara manual.

2. Mengetahui jenis klasifikasi kertas dari 5 variasi komposisi sampel campuran bahan-bahan penyusun kertas daur ulang menggunakan pelepah pisang dan ampas tebu yang layak digunakan.

3. Mengetahui hasil pengujian kuat sobek kertas dari bahan campuran pelepah pisang dan ampas tebu dengan penambahan PVac.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Mahasiswa

1. Dapat menerapkan Ilmu Pengelolaan Limbah Industri yang diperoleh dari Dosen Pengajar.

2. Menambah pengetahuan mengenai Ilmu Pengelolaan Limbah Industri yang tidak didapatkan dari Dosen Pengajar.

3. Memberikan informasi umum terkait hasil penelitian Studi Eksperimental Daur Ulang Kertas dari Limbah Ampas Tebu dan Pelepah Pisang dengan Penambahan Polyvinyl Acetate (Pvac) terhadap Kuat Sobek Kertas.

1.6.2 Bagi Program Studi Teknik Lingkungan

1. Dapat memberikan hasil penelitian untuk diteliti kembali.

2. Memberikan ide baru untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal.

(5)

3. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan hasil dari penelitian tersebut.

4. Memperoleh masukkan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam penelitian selanjutnya.

1.6.3 Bagi Masyarakat

1. Memberikan informasi umum kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah biomassa menjadi produk ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi.

2. Masyarakat dapat mengaplikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan di lingkungan sekitar.

3. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk berwirausaha dari hasil pemanfaatan limbah ampas tebu dan pelepah pisang tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 5.6 dapat dilihat perbandingan hasil akhir penelitian laju aliran massa refrigeran dari beberapa variasi yang dilakukan penelitian bahwa disebabkan

(1) Seksi Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan memimpin dan melaksanakan tugas seksi perencanaan dan

Untuk meningkatkan pembelian konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan diperlukan peningkatan strategi dalam program pemasaran.Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil

Pendapat auditor berpengaruh negatif terhadap ARL menurut penelitian Sari & Mulyani (2019), Hidayatullah et al.. Mengacu pada uraian latar belakang di atas,

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa analisis profitabilitas dari tahun ketahun umumnya mengalami fluktuasi maka penulis memberikan saran kepada perusahaan agar

Biokimia Sarjana Biologi F-MIPA III/2001 – sampai sekarang Biokimia Sarjana Kimia F-MIPA VI/2001,2002,2003,2004,2005 Biokimia Sarjana Pendidikan Kimia FKIP V/2001,2002,2003,2004

Tindakan dalam optimalisasi peran dan fungsi taman sungai kayan sebagai ruang publik kota Tanjung Selor berdasarkan faktor – faktor pemanfaatan yang ada adalah dengan...

Lama demam terhadap kadar IgM dan IgG yang diperoleh dari hasil laboratorium pada hari kelima atau lebih sejak awal demam menunjukkan korelasi yang berbeda. Korelasi