• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. Scanning velocity: m/s (constant linear velocity).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. Scanning velocity: m/s (constant linear velocity)."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Compact Disc

Piringan kecil berbahan dasar plastic yang dapat dipergunakan untuk menyimpan data digital. Pada awalnya dibuat untuk keperluan audio, sinyal suara yang dihasilkan rata-rata 44.100 kali per detik. Piringan itu sendiri berupa sederetan lobang dan permukaan datar dengan ukuran mikroskopik. Piringan tersebut dilapisi oleh lapisan transparan sehingga dapat dibaca dengan sinar laser.

Compact Disc dibuat dari plastic polykarbonat dengan tebal 1.2mm dengan Super purity aluminium yang dilapisi oleh lacquer. Lacquer dapat dicetak untuk pemberian tulisan. Spesifikasi dari Compact Disc adalah sebagai berikut :

• Scanning velocity: 1.2-1.4 m/s (constant linear velocity).

• Track pitch: 1.6 µm.

• Disc diameter 120 mm.

• Disc thickness: 1.2 mm.

• Inner radius program area: 25 mm.

• Outer radius program area: 58 mm.

2.2. Red Book

Red Book adalah standarisasi untuk audio CD (Compact Disc Digital Audio / CDDA). Standarisasi ini menentukan teknis penulisan data secara spesifik untuk audio CD. Ditemukan oleh Sony dan Phillips pada tahun 1981. Rata-rata pengambilan data dari 44.1 kHz berasal dari metode penyimpanan data perubahan audio digital ke audio analog pada video tape.

(2)

Gambar 2.1 Logo dari CDDA

Akhir-akhir ini banyak perusahaan rekaman menjual CD audio yang menyalahi aturan Red Book untuk tujuan pencegahan duplikasi. Phillips yang memiliki paten telah memperingatkan hal ini, oleh karena itu saat ini banyak CD audio yang tidak lagi mencantumkan logo tersebut.

2.3. Yellow Book

Yellow Book adalah standarisasi untuk CD-ROM (Compact Disc Read Only Memory), yaitu format compact disc yang digunakan untuk menyimpan data berbentuk tulisan, gambar dan suara, sehingga terdapat perbedaan dalam metode penulisan data dengan audio CD.

Gambar 2.2 CD-ROM

(3)

Gambar 2.3 Proses baca data pada CD-ROM

Data digital tertulis pada media CD-ROM berupa deretan lubang dan permukaan datar berukuran mikroskopik. CD-ROM Drives melakukan pembacaan data digital sebagai berikut, jika sensor laser mendapatkan perubahan signal yang terpantul maka akan bernilai 1 dan jika tidak ada perubahan (stabil) pada signal maka bernilai 0.

(4)

Gambar 2.4. Proses pembuatan CD-ROM

(5)

2.4. Orange Book

Orange Book adalah satu set dokumentasi mengenai standarisasi untuk CD-R (Compact Disc Recordable) dan CD-RW (Compact Disc Rewriteable).

2.4.1. CD-R

Pada awalnya dikenal sebagai CD-WO (Compact Disc Write Once), tetapi akhirnya lebih dikenal sebagai CD-R (Compact Disc Recordable). CD-R dijelaskan pada Orange Book Part II, yang masih dibagi menjadi 2 yaitu :

• Orange Book Part II Volume 1, menerangkan penulisan data dengan kecepatan 1X, 2X dan 4X. Dokumentasi mengenai hal ini lebih dikenal sebagai Orange Book Part II : CD-R, Volume 1, Version 3.1

• Orange Book Part II Volume 2, menerangkan penulisan data dengan kecepatan 16x, 20x, 24x, 32x, 40x and 48x. Dokumentasi mengenai hal ini lebih dikenal sebagai Orange Book Part II : CD-R, Volume 2, Version 1.2

(6)

Gambar 2.5 Perbedaan CD-ROM dan CD-R

CD-Recordable adalah CD dengan teknologi yang dapat melakukan penulisan data hanya sekali dan tidak dapat dihapus. Gambar diatas menunjukkan bagian dari CD-R yang mengalami perubahan saat penulisan data yaitu lapisan perekam (dye). Laser perekam merubah struktur dari lapisan perekam, sehingga dengan mata telanjang kita dapat melihat perbedaan antara bagian yang telah terisi data berwarna lebih gelap dari yang belum terisi data.

2.4.2. CD-RW

Compact Disc Rewriteable adalah satu-satunya teknologi pada media CD yang mampu melakukan proses penulisan data secara berulang-ulang. Secara umum CD-RW terlihat sama dengan jenis CD yang lain, tetapi jika diperhatikan

(7)

CD-RW memiliki permukaan biru keabu-abuan yang lebih gelap. Pada CD-RW data dapat ditambahkan atau dikurangkan sama seperti pada harddisk.

Proses penulisan data pada media CD-RW dilakukan oleh laser perekam dengan merubah bentuk dari kristal pada lapisan perekam, sehingga kristal dapat seolah-olah merupakan lubang atau permukaan datar pada CD biasanya.

Sebenarnya CD-RW tidak memenuhi standar dari orange book, karena tidak semua CD-ROM Drives dapat membaca CD-RW akibat dari pantulan sinar laser yang tidak sebaik CD umumnya. CD-RW dijelaskan pada Orange Book Part III yang terbagi dalam :

• Orange Book Part III Volume 1, menerangkan penulisan data dengan kecepatan 1X, 2X dan 4X. Dokumentasi mengenai hal ini lebih dikenal sebagai Orange Book Part II : CD-RW, Volume 1, Version 2.0

• Orange Book Part III Volume 2 : High Speed, menerangkan penulisan data dengan kecepatan 4x dan 10x. Dokumentasi berakhir pada versi 1.1

• Orange Book Part III Volume 3 : Ultra Speed, menerangkan penulisan data dengan kecepatan 8x dan 24x. Dokumentasi berakhir pada versi 1.0

2.5. White Book

Diterbitkan pada tahun 1987 oleh Sony, Phillips, Matsushita dan JVC sebagai standarisasi untuk compact disc yang tidak hanya dapat menyimpan suara melainkan dapat menyimpan juga gambar dan gambar bergerak. Tipe CD ini lebih dikenal sebagai video CD (VCD) dan terdapat banyak di asia.

Informasi mengenai format VCD, yang menyimpan audio dan video adalah :

File system: ISO 9660-compliant

Format: Mode 2/XA

Maximum Length: Usually 74 minutes

Audio Format

o Format: MPEG-1 layer 2

o Bit rate: 224 kilobits per second

o Sample rate: 44,100 kHz (kilohertz)

(8)

o Format: MPEG-1

o Resolution: 352×240 pixel for NTSC video, 352×288 pixel for PAL video

o Frame rate: 29.97 Hz (NTSC), 25 Hz (PAL)

o Bit rate: About 1.13 Mbit/s

2.6. Eight to Fourteen Modulation

Eight to Fourteen Modulation (EFM) adalah teknik pengkodean yang dilakukan untuk Compact Disc. EFM bertujuan untuk menjaga agar CD tetap dapat dibaca walaupun terjadi kerusakan pada permukaan CD, yang disebabkan oleh debu atau goresan tipis. EFM merubah 8 bit yang terdapat dalam 1 blok menjadi 14 bit sehingga memperkecil kemungkinan data tidak terbaca oleh laser.

2.7. ISO 9660

CD-ROM file system yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization (ISO). ISO 9660 menjelaskan format dari directory, dimana secara fisik telah didefinisikan pada yellow book. ISO 9660 menjembatani perbedaan yang ada pada sistem operasi berbasis Windows, Mac dan UNIX.

ISO 9660 terbagi dalam beberapa level yaitu :

• Level 1: Nama file dibatasi hingga berjumlah delapan karakter dan ditambah 3 karakter untuk extension. Semua huruf merupakan huruf besar, nomer dan garis bawah. Kedalaman directory hingga 8 tingkat.

• Level 2 : Nama file dapat digunakan hingga berjumlah 31 karakter.

• Level 3 : file dapat berupa fragment (digunakan untuk packet writing atau penulisan data secara bertahap)

(9)

2.8. Multisession

Multisession adalah suatu proses penulisan data pada media optik secara bertahap pada waktu yang berbeda, dengan atau tanpa melakukan perubahan pada penulisan data pada waktu sebelumnya. Tujuan utama dari multiple sessions adalah kemampuan untuk menambahkan data pada media optik yang telah pernah diisi. Sebuah session didefinisikan dengan area yang terdiri dari lead-in, data, dan lead-out. Sebuah perangkat keras yang memiliki kemampuan menulis secara multisession akan menulis media optik tersebut dengan session yang saling berhubungan, dan tetap memiliki lead-in, data, dan lead-out untuk setiap session- nya. Semua perangkat keras yang mampu membaca media optik dapat mengakses semua data, entah itu session pertama atau yang ke-sekian.

2.9. Metode Penulisan Data

Penulisan data pada media optik memiliki beberapa metode penulisan, diantara lain track at once, session at once, dan disc at once. Adapun penjelasan sebagai berikut :

2.9.1. Track at Once

Metode track at once saat ini adalah metode yang paling banyak dipakai oleh kebanyakan program penulisan data pada media optik. Hal ini karena metode ini merupakan metode yang paling sesuai untuk penggunaan multisession, terutama untuk penulisan data. Garis besar dari metode ini adalah setiap proses penulisan data pada tiap track selesai, maka laser perekam dari perangkat keras akan berhenti dan menulis Run-Out blocks sebanyak dua blok, hal ini dilakukan untuk menunggu harddisk mempersiapkan data untuk proses penulisan track selanjutnya. Ketika proses penulisan dimulai lagi, metode ini menulis Link Block sebanyak satu blok dan Run-In blocks sebanyak empat blok, setelah itu baru data yang akan dimasukkan. Penulisan blok-blok tersebut tidak akan terbaca oleh perangkat keras dan tidak akan mempengaruhi transmisi data, tetapi untuk audio player kadang-kadang akan terdengar bunyi “klik” diantara track.

(10)

Metode disc at once adalah metode penulisan data secara langsung dan menyeluruh. Pada metode ini laser perekam yang mengerjakan penulisan data pada media optik dapat terus merekam tanpa perlu berhenti pada setiap perubahan track. Metode ini memberikan keuntungan bagi penulisan data bagi Audio CD, karena dengan metode ini kita dapat mengatur besar jeda waktu antar track. Jika dibandingkan dengan track at once maka dengan menggunakan metode ini akan menghilangkan bunyi klik saat perpindahan track pada CD Player. Metode ini tidak disarankan untuk penulisan data secara multisession.

2.9.3. Session at Once

Metode session at once digunakan hanya untuk tipikal penulisan dengan bentuk CD-Extra. Metode ini dilakukan untuk penulisan data audio dalam jumlah besar tanpa menutup sesi tersebut.

2.10. Borland Delphi 7

Borland Delphi 7 adalah salah satu program kompiler, yang berguna dalam pembuatan program berbasis Windows. Delphi menggunakan dasar bahasa pemograman pascal yang ditunjang dengan Graphical User Interface.

2.10.1. Shell Controls.

Shell Controls merupakan salah satu komponen bawaan tambahan yang dimiliki oleh Borland Delphi 7, karena pada versi sebelumnya komponen ini belum disertakan, sehingga harus ditambahkan secara terpisah. Shell Controls sebenarnya komponen turunan dari beberapa komponen dasar seperti ComCtrls, StsCtrls, dan ShlObj. Komponen ini memiliki fungsi utama sebagai komponen yang dapat mengakses sistem operasi windows sehingga dapat mengoperasikan fungsi-fungsi pengoperasian shell layaknya Windows Explorer. Shell Controls

(11)

terdiri dari TShellTreeView, TshellListView, TshellComboBox, dan TshellChangeNotifier.

TShellTreeView yang merupakan salah satu komponen turunan yang dihasilkan dari komponen TTreeView, komponen ini dapat langsung dipergunakan layaknya fungsi bagian kiri dari Windows Explorer, yaitu untuk mengakses folder. Komponen TShellTreeView dapat memberikan menu popup yang sama dengan Windows Explorer, dan fungsi komponen ini tidak berhenti sampai disana, karena setiap aktivitas seperti cut, copy, paste dapat dilakukan, sehingga bukan hanya sekedar tampilan saja. Dengan beberapa penyesuaian komponen ini dapat menampilkan file juga, sehingga tidak terbatas pada folder saja seperti bagian kiri Windows Explorer.

2.10.2. Shell API.

Shell API merupakan salah satu komponen bawaan dari borland delphi 7, komponen ini berfungsi agar delphi dapat mengakses resource Windows. Salah satu contoh penggunaan komponen ini adalah ketika Delphi membutuhkan nilai dari besar suatu file dalam byte. Komponen ini tidak menyediakan fitur berupa GUI (Graphical UserInterface), melainkan sederetan procedure dan function yang dapat dipanggil.

2.11. Starburn SDK

Starburn Software Development Kit mendukung proses penulisan data pada Optical Media. Starburn SDK mampu mengakomodasi sistem operasi yang menggunakan NT Native, NT Kernel, Win32 dan Linux.

Starburn adalah SDK yang memiliki lisensi sah yang terdaftar secara hukum, adapun terdapat banyak jenis lisensi yang dapat dibeli dengan harga yang disesuaikan dengan hak yang dimiliki. Salah satu lisensi tersebut adalah versi uji- coba (evalutional license) yang memberikan fasilitas SDK gratis bagi penggunaan yang tidak bertujuan untuk komersial.

(12)

Teknologi yang dimaksud adalah proses penulisan data melalui kernel pada sistem operasi windows, dalam hal ini Starburn meng-klaim bahwa saat ini mereka satu- satunya yang memiliki teknologi tersebut.

Teknologi yang dimiliki Starburn telah melampaui keterbatasan yang biasa dialami oleh SDK sejenis Starburn, yaitu keterbatasan mengakses perangkat perekam melalui driver, dengan Starburn yang mengakses melalui layer SCSI pada sistem operasi windows maka tidak lagi diperlukan driver.

Gambar

Gambar 2.1 Logo dari CDDA
Gambar 2.3 Proses baca data pada CD-ROM
Gambar 2.4. Proses pembuatan CD-ROM
Gambar 2.5 Perbedaan CD-ROM dan CD-R

Referensi

Dokumen terkait