• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sensus ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS di tahun 2016 diperoleh data yaitu tercatat sebanyak 26,7 juta jumlah perusahaan yang ada di Indonesia. Dari data tersebut diketahui ada 3,98 juta perusahaan baru dalam 10 tahun terakhir yang masuk ke Indonesia. Menurut Kecuk Suhariyanto selaku kepala BPS (2017), jumlah perusahaan pada Sensus Ekonomi 2016 ini meningkat 17,51% dibanding dengan jumlah pada 2006. Hal ini jika dibedakan menurut skala usaha, sebanyak 26,26 juta usaha atau 98,33% digolongkan sebagai Usaha Mikro Kecil (UMK) dan 450.000 perusahaan berskala Usaha Menengah Besar (UMB). Perusahaan ini umumnya bergerak di sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebanyak 12,3 juta atau 46,17% dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Selain itu, banyak juga yang bergerak di bidang usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (16,72%) dan Industri Pengolahan (16,53%). Perkembangan perusahaan tersebut terjadi tiap tahunnya dan munculnya kompetitor menjadi fokus utama perusahaan dalam menjalankan usahanya. Banyaknya persaingan yang mulai muncul dalam perusahaan, membuat beberapa perusahaan harus memikirkan taktik untuk dapat menarik konsumen dan membuat perusahaannya dipandang baik oleh orang luar perusahaan maupun orang dalam perusahaan.

Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020 sebagai Negara Industri Maju Baru, karena sesuai dengan Deklarasi Bogor tahun 1995 antar para kepala Negara APEC pada tahun tersebut liberalisasi di negara-negara APEC sudah harus terwujud. Sebagai negara industri maju baru, sektor industri Indonesia harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar antara lain: memiliki peranan dan kontribusi tinggi bagi perekonomian Nasional, IKM memiliki kemampuan yang

(3)

seimbang dengan Industri Besar, memiliki struktur industri yang kuat (Pohon Industri lengkap dan dalam), Teknologi maju telah menjadi ujung tombak pengembangan dan penciptaan pasar, elah memiliki jasa industri yang tangguh yang menjadi penunjang daya saing internasional industri, telah memiliki daya saing yang mampu menghadapi liberalisasi penuh dengan negara-negara APEC. Diharapkan tahun 2020 kontribusi industri non-migas terhadap PDB telah mampu mencapai 30%, dimana kontribusi industri kecil (IK) ditambah industri menengah (IM) sama atau mendekati kontribusi industri besar (IB). Selama kurun waktu 2010 s.d 2020 industri harus tumbuh rata-rata 9,43% dengan pertumbuhan IK, IM, dan IB masing-masing minimal sebesar 10,00%, 17,47%, dan 6,34%.

Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa strategic outcomes yang terdiri dari: meningkatnya nilai tambah industri, meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri, kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan, menguat dan lengkapnya struktur industri, meningkatnya persebaran pembangunan industri, serta , meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB.

Dalam rangka merealisasikan target-target tersebut, Kementerian Perindustrian telah menetapkan dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang tersinergi dan terintegrasi antara pusat dan daerah. Pertama, melalui pendekatan top- down dengan pengembangan 35 klaster industri prioritas yang direncanakan dari Pusat (by design) dan diikuti oleh partisipasi daerah yang dipilih berdasarkan daya saing internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kedua, melalui pendekatan bottom-up dengan penetapan kompetensi inti industri daerah yang merupakan keunggulan daerah, dimana pusat turut membangun pengembangannya, sehingga daerah memiliki daya saing. Pengembangan kompetensi inti di tingkat provinsi disebut sebagai Industri Unggulan Provinsi dan di tingkat kabupaten/kota disebut Kompetensi Inti Industri Kabupaten/Kota.

Pendekatan kedua ini merupakan pendekatan yang didasarkan pada semangat Otonomi Daerah. Penentuan pengembangan industri melalui penetapan klaster industri

(4)

prioritas dan kompetensi inti industri daerah sangat diperlukan guna memberi kepastian dan mendapat dukungan dari seluruh sektor di bidang ekonomi termasuk dukungan perbankan.

Dalam perusahaan bisnis proses merupakan salah satu bagian terpenting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Karena pada dasarnya bisnis proses yang dilakukan perusahaan akan berhubungan dengan biaya yang besar, waktu yang lama, bersangkutan dengan orang banyak, dan juga menjadi cara pandang eksternal maupun internal untuk melihat perusahaan itu dalam menjalankan bisnisnya. Eksternal yaitu orang-orang yang terlibat dalam bisnis proses tersebut ataupun orang-orang yang melihat bagaimana bisnis proses itu berjalan dan berdampak pada dirinya, maupun perusahaan kompetitor yang memperhatikan perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Orang internal terdiri dari orang-orang yang ada di dalam perusahaan tersebut, seperti vice president, ataupun atasan-atasan yang memantau dan terlibat dalam perkembangan bisnis proses perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan harus benar-benar memperhatikan bisnis prosesnya dengan sangat hati-hati dan perlunya pengawasan penuh agar bisnis proses yang sudah dibuat tersebut berjalan sesuai dengan yang diaharapkan.

Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang jelas dalam perusahaan berguna untuk membantu bisnis proses tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Struktur organisasi perusahaan tersebut biasanya terlihat adanya tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing individu yang berada di dalam perusahaan tersebut. Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing individu sebagai upaya pencapaian tujuan dari bisnis proses tersebut. Sedangkan deskripsi pekerjaan ialah berisi tentang tugas dan tanggung jawab individu dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatan yang diembannnya.

Dalam proses bisnis pada suatu proyek perlu adanya suatu pekerjaan yang harus dirancang sedemikian rupa dan dikembangkan, sehingga meminimalisir kesalahan prosedur yang dapat terjadi disuatu bisnis proses. Kesalahan standard operating prosedur (SOP) yang terjadi biasanya adalah adanya pekerjaan yang tidak dilakukan sebagaimana mestinya dan membuat pekerjaan orang selanjutnya akan terhambat.

Pentingnya SOP dalam bisnis proses adalah untuk menjadi standar bagi setiap karyawan dalam melakukan tugasnya, sehingga tidak ada pekerjaan yang tertinggal maupun

(5)

pekerjaan yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Langkah-langkah standar ini disebut dengan Standard Operating Procedure atau lebih dikenal dengan sebutan SOP.

PT. Dunia Raya merupakan salah satu perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang berberak dalam bidang industri pembuatan suku cadang kendaraan bermotor.

Perusahaan merupakan salah satu pemasok sparepart ke bengkel-bengkel yang ada di wilayah Jabodetabek maupun wilayah lainnya di Pulau Jawa. Penulis tertarik melakukan praktek kerja magang diperusahaan ini karena banyak hal yang dapat penulis pelajari dalam rangka sinkronisasi antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan praktek bisnis yang sesungguhnya. Penulis berkesempatan untuk magang dan ditempatkan pada bagian pengadaan barang (Departemen Purchasing).

1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Magang

Maksud kerja magang yang dilakukan di PT Dunia Raya adalah dalam rangka sinkronisasi antara teori dan praktek bisnis yang berjalan khususnya pada bagian Purchasing/pengadaan barang. Tujuan penulis dalam mengikuti kerja magang adalah : 1. Untuk mengidentifikasi proses bisnis pengadaan, penjualan dan penyimpanan

barang yang berlaku di PT Dunia Raya dalam rangka memenuhi permintaan yang diajukan oleh User

2. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman terkait dengan proses pengadaan, penjualan barang dan aktivitas gudang yang merupakan bagian dari kegiatan manajemen operasional perusahaan khususnya dalam supply chain management 3. Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan, kealihan, serta

kemampuan penulis dalam bidang operasional perusahaan dan pemasaran.

4. Sebagai pembelajaran dan pengalaman untuk lebih memantapkan dalam rangka memasuki dunia kerja

1.3. Waktu Kerja Magang Prosedur Kerja Magang

Kegiatan pelaksaanan kerja magang ini berlangsung selama 4 bulan dimulai 13 Agustus sampai dengan 19 November 2018. Pelaksanaan magang dilakukan setiap hari Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at. Waktu kerja standar yang ditetapkan yakni jam 08.00

(6)

sampai 16.00 atau dengan fleksibel time yakni 7 jam per hari. Kegiatan kerja magang dilakukan di PT Dunia Raya yang beralamat di KIJ-I Jl Jababeka IVD Blok V No 82M Cikarang Bekasi Jawa Barat. Selama magang penulis ditempatkan di divisi Purchasing.

Adapun proses kerja magang yang ditempuh oleh penulis dimulai dengan prosedur sebagai berikut :

1. Pencarian tempat magang

Proses pencarian tempat magang merupakan prosedur pertama yang dilakukan penulis untuk bernegosiasi dengan perusahaan.

2. Pengajuan surat pengantar kerja magang

Setelah mendapatkan tempat magang penulis malakukan pelaporan dan pengajuan surat magang dari kampus sebagai pemenuh pesyaratan bagi perusahaan yakni di gedung A lantai 5 falkutas management Universitas Multimedia Nusantara.

3. Pemberian surat kerja magang

Setelah surat magang selesai penulis memberikan surat magang tersebut kepada pihak perusahaan beserta CV sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam melakukan penerimaan kerja magang.

4. Pemberian surat balasan dari PT Dunia Raya

Selama pemberikan surat pada perusahaan penulis selalu melakukan follow up mengenai proses kerja magang dan setelah diterima penulis meminta surat balasan bahwa penulis dinyatakan benar bekerja di PT Dunia Raya sebagai karyawan magang dan memberikan surat balasan tersebuk ke gedung A lantai 5 falkutas management dan bagian administrasi kemahasiswaan untuk mendapatkan dokumen-dokumen magang yang diperlukan penulis dalam melakukan magang di PT Dunia Raya.

5. Pelakasanan kerja magang

Pelakasaan kerja magang yang dikuti penulis mengikuti jam dan aturan pada PT Dunia Raya.

6. Pengisian dokumen yang berhubungan dengan kerja magang

Pengisian dokumen yang dimaksud adalah Kartu magang, formulir kehadiran

kerja magang atau yang disebut dengan KM 3-7.

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan akan pasar modal akan berdampak pada perusahaan yaitu kemampuan untuk meningkatkan industri dengan meningkatkan profitabilitas perusahaan properti dan

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter