0
1
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
2. Hasil MUNAS IV FORHATI
3. Susunan Pengurus Dan Program Kerja Majelis Nasional
FORHATI Masa Bakti 2017-2022
2
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Aĺlah SWT kami panjatkan karena berkat Ridho dan RahmatNyalah Musyawarah Nasional Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) IV telah dilaksanakan di Medan, 18 November 2017, sebagai bagian dari rangkaian Munas KAHMI.
Munas IV FORHATI menghasilkan beberapa ketetapan sebagai pedoman kerja/kebijakan, termasuk memilih presidium untuk selanjutnya membentuk kepengurusan selama satu (satu) periode ke depan masa kerja 5 tahun.
FORHATI sebagai wadah berhimpunnya alumni HMI Wati yang menjadi bagian dari KAHMI mempunyai tugas utama sebagai bagian dari elemen bangsa untuk mewujudkan pencapaian cita HMI menjadi masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT, melalui kreatifitas dan pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Karena itu, kepengurusan yang terbentuk dari hasil musyawarah para presidium menjadi hal penting bagaimana menempatkan personal kader untuk melaksanakan kerja organisasi dengan baik dan efisien. Demikian pula program kerja yang ditetapkan pada rapat kerja nasional yang dilaksanakan di Jakarta,12 Maret 2018 adalah bagian dari menjawab kebutuhan dan tuntutan keluarga besar HMI, masyarakat, bangsa dan negara.
Penguatan sistem organisasi, kaderisasi, pendidikan, agama, sosial budaya, ekonomi, politik, hukum, kesehatan dan lingkungan hidup serta kependudukan dan tenaga kerja menjadi bagian perioritas kerja bidang. Sensitifitas terhadap persoalan keummatan dan nasionalisme, keIndonesiaan juga menjadi perhatian penting pada saat ini. perguliran gerakan, issu yang begitu dahsyat menggugah relung sanubari yang dalam, sebagai kader bangsa untuk ikut berperan ambil bagian terhadap penyelesaian persoalan bangsa ini.
LGBT, narkoba, lunturnya etika, proses pengaburan agama Islam lewat pemahaman baru, tergerusnya budaya, dll menjadi bagian konsentrasi FORHATI membantu menjawab melalui Penyuluhan Ketahanan Keluarga (berbasis agama dan kearifan lokal) guna terbinanya keluarga/generasi insan cita yang akan menjadi kekuatan Indonesia ke depan.
Pengawalan perkaderan di KOHATI terutama LKK sejatinya menjadi perhatian khusus oleh kita semua terutama Majelis Daerah dan Wilayah FORHATI di seluruh Indonesia, dalam rangka menjaga kualitas kader agar tetap menjaga identitas sebagai kader HMI.
Terjauhkan dari paham2 di luar idiologi Islam alquran dan hadist.
3
Di samping itu, program kemanusiaan, FORHATI BERBAGI baik untuk dhuafa, korban bencana akan menjadi konsentarsi program selama periode ini. Semoga FORHATI bangkit di seluruh Indonesia menjadikan sebuah gerakan ulurkan tangan dan cinta kasih pada anak bangsa, penjahit luka dan duka yang berbuah kebahagian pada ummat dan rakyat Indonesia.
Program kerja pengabdian yang disajikan perbidang akan terealisasi jika semua pihak baik internal pengurus FORHATI, KAHMI, kakanda , adinda dan keluarga besar HMI serta masyarakat umumnya menjaga silaturrahim, Kerja sama dan kesinambungan antar generasi. Karena itu adalah kekuatan HMI.
Jaya KOHATI Bahagia HMI
FORHATI Berkibar Sukses KAHMI
Demikian pengantar ini.
Billahi Taufiq Walhidayah.
Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 7 November 2018.
Hanifah Husein
Koordinator Presidium
4
JADWAL ACARA MUNAS KE IV FORHATI MEDAN, SABTU TANGGAL 18 NOVEMBER 2017
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
08.00 – 09.00 Registrasi Peserta FORHATI OC
09.00 – 10.00
PEMBUKAAN MUNAS IV FORHATI - Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Hymne HMI dan Mars KOHATI
- Sambuatan Ketua Periodi FORHATI Nasional - Sambutan Dewan Penasehat oleh Prof. Nurhayati
Djamas.
- Pembukaan MUNAS FORHATI KE IV oleh Presedium Majelis Nasional KAHMI Masa Bakti 2012-2022
- Pembacaan Do’a - Penutup
SC
10.00 – 11.00 Coffe Break
11.00 – 12.00 Sidang Pleno I SC
- Pengesahan Agenda Acara dan Tata Tertib MUNAS IV FORHATI
- Pemilihan Pimpinan Sidang Munas FORHATI 12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.00 Sidang Pleno II Pimpinan
- Penyampaian Laporan
PertanggungjawabanPresidium FORHATI Nasional Masa Bakti2012-2017
- Pandangan dan tanggapan Peserta MunasFORHATI
- Pernyataan Demisioner Presidium Majelis Nasional FORHATI Masa Bakti 2012 – 2017 15.00 – 16.00 Coffe Break
16.00 – 18.00 Sidang Pleno III
- Pengesahan Tata Tertib Pemilihan
PresidiumMajelis FORHATI Nasional Masa Bakti 2017-2022
- Pembacaan Keputusan Panitia Seleksi Presidium Majelis FORHATI Nasional Masa Bakti2017- 2022
- Pemilihan Presidium Majelis FORHATI Nasional Masa Bakti 2017-2022
18.00 - 19.00 Ishoma OC
19.10 – 22.00 Sidang Komisi
- Komisi A (AD dan ART)
- Program B (Keja dan Rekomendasi) Sidang Pleno IV
- Pengesahan Hasil Komisi A dan B Penutupan Munas Ke IV FORHATI
5
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 01/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG JADWAL ACARA
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI Bismillahirrahmanirrahim
Senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi semua tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa untuk kelancaran jalannya Musyawarah Nasional IV FORHATI, perlu ditetapkan jadwal acara MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI.
MENGINGAT : Pedoman Organisasi : 1. Pasal 6 ayat 1 huruf c
2. Pedoman Dasar FORHATI pasal 8 ayat 3
MEMPERHATIKAN : 1. Konsep jadwal acara yang dirumuskan oleh panitia pengarah 2. Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV
FORHATI tanggal 18 Nopember 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Jadwal Acara MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI Steering Committe
ttd ttd
Tati Hartimah Luli Barlini
K e t u a Sekretaris Anggota :
ttd ttd ttd
Kamsani Chaniago Nadhirah Sehanur Gefarina Djohan
ttd ttd ttd
Sitti Marijam Thawil Retna Susanti Hasanah ttd ttd ttd
Niswana Sitti Halimah Sulfia Rambe
ttd ttd ttd
Suprenita Rusnila Hamid Syafa Illy
6
TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI MEDAN, TANGGAL 18 NOVEMBER 2017
PENDAHULUAN
Bahwa untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan Musyawarah Nasional IV FORHATI (FORUM ALUMNI HMI Wati), sebagai forum pertemuan bagi terselenggaranya silaturahim, evaluasi dan proyeksi program kegiatan FORHATI, dan demi kepentingan organisasi, serta anggota FORHATI, maka dipandang perlu untuk mengaturnya dalam suatu Pedoman dan Tata tertib, Musyawarah Nasional IV FORHATI .
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
a. Musyawarah Nasional FORHATI merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi yang berfungsi dan berwenang untuk :
1. Mengesahkan pertanggung jawaban pengurus FORHATI Nasional, dalam masa jabatannya.
2. Menetapkan dan melakukan penyempurnaan Pedoman Dasar FORHATI 3. Menetapkan Program Kerja Nasional dan Rekomendasi FORHATI 4. Memilih dan menetapkan Presidium FORHATI NASIONAL
b. Tema Musyawarah FORHATI, adalah “ Meneguhkan Kepemimpinan Berkeadilan Untuk Kejayaan Negara Kesatuan Kesatuan Republik Indonesia”
c. Musyawarah Nasional IV FORHATI, dilaksanakan secara bersamaan dengan Musyawarah Nasional X KAHMI.
d. Musyawarah Nasional IV FORHATI, dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Dyandra Med- an pada hari Jum’at taggal 17 Nopember 2017
BAB II JADWAL
Pasal 2
Jadwal Acara Musyawarah Nasional IV FORHATI adalah sebagaimana terlampir, dan merupakan satu kesatuan dengan Pedoman dan Tata Tertib ini.
BAB III PIMPINAN SIDANG
Pasal 3 Pimpinan Sidang terdiri atas:
a. Presidium FORHATI Nasional 1 orang
b. Pimpinan Sidang terpilih dari peserta munas 2 orang
7
BAB IV PESERTA
Pasal 4
a. Peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI terdiri atas: Pengurus FORHATI Nasional, Wilayah, Daerah.
b. Peserta dari Wilayah dan daerah masing-masing 1 (satu) orang, dengan membawa surat mandat dari pengurus FORHATI, dan SK dari FORHATI Nasional.
Pasal 5
a. Peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI, dari Wilayah dan Daerah memiliki hak bicara dan hak suara.
b. Peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI, dapat mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul baik secara lisan maupun tertulis.
Pasal 6
Setiap Peserta wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pedoman dan tata tertib ini.
BAB V SIDANG-SIDANG
Pasal 7 a. Sidang-sidang terdiri atas:
1. Sidang Pleno 2. Sidang Komisi
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium FORHATI Nasional, dan Pimpinan Sidang terpilih c. Sidang Komisi dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi yang dipilih oleh Anggota sidang
Komisi
Pasal 8
a. Setiap sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh separuh lebih dari jumlah seluruh peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI
b. Apabila ketentuan sebagaimana dalam ayat a tidak tercapai, maka sidang ditunda 2 x 10 menit, dan selanjutnya dinyatakan quorum
Pasal 9 a. Keputusan Sidang diambil secara musyawarah mufakat
b. Apabila ketentuan sebagaimana dalam ayat a di atas tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak (voting)
PENUTUP Pasal 10
Hal yang belum diatur dalam pedoman dan tata tertib ini, akan ditentukan kemudian berdasarkan kesepakatan dari peserta Musyawarah Nasional ke-IV FORHATI.
8
ATURAN TAMBAHAN 1. Hak suara:
Peserta Wilayah dan Daerah Musyawarah Nasional IV FORHATI memiliki hak suara masing-masing 1 suara.
2. Hak Bicara:
a. Dalam sidang pleno, kesempatan berbicara diberikan kepada semua peserta b. Dalam sidang Komisi, kesempatan diberikan kepada semua peserta
3. Pimpinan Sidang Pleno ditetapkan terdiri dari 3 orang
4. Semua peserta pertemuan sepakat untuk menciptakan suasana yang sejuk, nyaman penuh rasa kekeluargaan, untuk tercapainya tujuan penyelenggaraan musyawarah Nasional yang Optimal.
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHAT Steering Committee
ttd ttd
Tati Hartimah Luli Barlini
K e t u a Sekretaris Anggota :
ttd ttd ttd
Kamsani Chaniago Nadhirah Sehanur Gefarina Djohan ttd ttd ttd
Sitti Marijam Thawil Retna Susanti Hasanah ttd ttd ttd
Niswana Sitti Halimah Sulfia Rambe
ttd ttd ttd
Suprenita Rusnila Hamid Syafa Illyin
9
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 02/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI Bismillahirrahmanirrahim
Senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi semua tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa untuk kelancaran jalannya Musyawarah Nasional IV FORHATI, perlu ditetapkan Tata Tertib MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI.
MENGINGAT : Pedoman Organisasi : 1. Pasal 6 ayat 1 huruf c
2. Pedoman Dasar FORHATI pasal 8 ayat 3
MEMPERHATIKAN : 1. Konsep tata tertib yang dirumuskan oleh panitia pengarah
2. Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI tanggal 18 Nopember 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Tata Tertib MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI Steering Committee
ttd ttd
Tati Hartimah Luli Barlini
K e t u a Sekretaris Anggota :
ttd ttd ttd
Kamsani Chaniago Nadhirah Sehanur Gefarina Djohan
ttd ttd ttd
Sitti Marijam Thawil Retna Susanti Hasanah ttd ttd ttd
Niswana Sitti Halimah Sulfia Rambe
ttd ttd ttd
Suprenita Rusnila Hamid Syafa Illyin
10
TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
Pasal 1 Ketentuan Umum
a. Pemilihan pimpinan sidang Munas FORHATI dilakukan secara terbuka melalui musyawarah untuk mufakat
b. Pimpinan sidang Musyawarah nasional sebanyak 3 (tiga) orang terdiri dari satu orang dipilih dari unsur steering Committee dan dua orang dipilih dari peserta penuh MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
c. Pimpinan sidang bertugas untuk mengatur jalannya sidang-sidang demi terciptanya suasana tertib dan lancar dalam Musyawarah Nasional.
Pasal 2 Hak Memilih
a. Yang berhak memilih pimpinan sidang adalah peserta penuh Musyawarah Nasional
b. Majelis Nasional, Majelis Wilayah dan Majelis Daerah masing-masing memiliki hak 1 (satu) suara
c. Pimpinan Sidang dipilih dari peserta munas yang hadir dan bersedia menjadi Pimpinan Sidang
Pasal 3
Tata Cara Pemilihan Pimpinan Sidang
Majelis Nasional, Majelis Wilayah dan Majelis Daerah berhak mengajukan usulan maksimal 3 (tiga) nama yang berbeda sebagai calon pimpinan sidang.
Pasal 4
Penetapan Hasil Pemilihan
a. Apabila terjadi perimbangan suara, pada suara terbanyak ketiga dan seterusnya atau tidak memenuhi ketentuan dalam pasal 3, maka dilakukan pemilihan ulang sampai terdapat selisih suara.
b. Calon pimpinan sidang akan ditetapkan menjadi pimpinan sidang apabila mendapat dukungan suara terbanyak.
11
Pasal 5 Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian selama tidak bertentangan dengan AD/ART KAHMI dan Pedoman Dasar FORHATI.
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI Steering Committee
ttd ttd
Tati Hartimah Luli Barlini
K e t u a Sekretaris Anggota :
ttd ttd ttd
Kamsani Chaniago Nadhirah Sehanur Gefarina Djohan ttd ttd ttd
Sitti Marijam Thawil Retna Susanti Hasanah ttd ttd ttd
Niswana Sitti Halimah Sulfia Rambe
ttd ttd ttd
Suprenita Rusnila Hamid Syafa Illyin
12
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 03/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI.
2. Bahwa untuk kelancaran jalannya Musyawarah Nasional IV FORHATI, perlu dipilih dan ditetapkan Pimpinan MUNAS serta diatur dalam Tata Tertib Pemilihan Pimpinan MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI.
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3 MEMPERHATIKAN : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV
FORHATI tanggal 17 Nopember 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Tata Tertib Pemilihan Pimpinan Sidang MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI Steering Committee
ttd ttd
Tati Hartimah Luli Barlini
K e t u a Sekretaris Anggota :
ttd ttd ttd
Kamsani Chaniago Nadhirah Sehanur Gefarina Djohan ttd ttd ttd
Sitti Marijam Thawil Retna Susanti Hasanah ttd ttd ttd
Niswana Sitti Halimah Sulfia Rambe
ttd ttd ttd
Suprenita Rusnila Hamid Syafa Illyin
13
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 04/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah:
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa untuk kelancaran jalannya Musyawarah Nasional IV FORHATI, perlu dipilih dan ditetapkan Pimpinan MUNAS yang diatur dalam Tata Tertib Pemilihan Pimpinan MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI.
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3 MEMPERHATIKAN : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV
FORHATI tanggal 17 Nopember 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Pemilihan Pimpinan MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI
2. Memilih dan menetapkan nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pimpinan MUNAS terpilih:
1. HASANAH
2. Prof. ITJE DIANA DAUD 3. EVA YULIANA
14
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 05/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
PENGURUS FORUM ALUMNI HMI– WATI (FORHATI) MASA BAKTI 2012-2017 DINYATAKAN DEMISIONER
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah:
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum Pertanggung jawaban pengurus
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3 MEMPERHATIKAN : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV
FORHATI tanggal 17 Nopember 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Pengurus FORHATI Masa Bakti 2012 – 2017 dinyatakan demosioner
Ditetapkan di : MEDAN
Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
15
PEDOMAN DASAR FORHATI MUKADDIMAH
Berkat rahmat, karunia dan rida Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Forum alumni HMI-Wati (FORHATI) sebagai wadah pemersatu dan tempat berhimpunnya para alumni yang merupakan kader muslimah, insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam serta mempunyai kesadaran tinggi untuk terus berjuang secara aktif menuju tercapainya masyarakat adil makmur yang diridai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Berdasarkan atas kesadaran tersebut, FORHATI sebagai bagian dari elemen bangsa, juga bertekad untuk terus berperan aktif melibatkan diri dalam perjuangan perempuan Indonesia menuju masyarakat yang adil, mandiri dan bermartabat.
Menyadari akan sejarah panjang perjuangan dalam mencapai tujuan FORHATI bahwa hal tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha bersama yang sungguh-sungguh, terencana, teratur dan berkesinambungan, serta dilandasi oleh niat yang tulus ikhlas, maka atas berkat rahmat dan rida Allah Subhanahu Wa Ta’ala, alumni HMI-Wati pada tanggal 12 Desember 1998 bertepatan dengan tanggal 21 Sya’ban 1419 H, berhimpun dalam suatu wadah organisasi yang bernama FORHATI dengan Pedoman Dasar yang diperbaharui kembali di MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI di Medan pada tanggal 18 November 2017, sebagai berikut :
PEDOMAN DASAR
FORUM ALUMNI HMIWATI (FORHATI) BISMILLAHIRAHMANIRAHIM
PASAL I
NAMA DAN KEDUDUKAN
1. FORHATI adalah forum alumni HMI wati yang selanjutnya dalam Pedoman Dasar ini disebut FORHATI ;
2. Tempat kedudukan atau domisili kepengurusan FORHATI sebagaimana disebut dalam ayat 1 pasal ini, ditingkat Nasional berada di Ibukota Negara Republik Indonesia/
MAJELIS NASIONAL KAHMI, ditingkat Wilayah berada di Provinsi/ MAJELIS WILAYAH KAHMI, dan di tingkat Daerah berada di Kabupaten/ Kota/ MAJELIS DAERAH KAHMI.
Pasal 2 JANGKA WAKTU
FORHATI didirikan di Jakarta pada hari Sabtu tanggal 12 (duabelas) bulan Desember tahun 1998 (seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan) bertepatan dengan tanggal 21 (dua puluh satu) bulan Sya’ban 1419 H (seribu empat ratus sembilan belas hijriyah), untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
16
Pasal 3 AZAS
FORHATI berazaskan Islam dan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
Pasal 4
MAKSUD DAN TUJUAN
FORHATI dibentuk sebagai wadah bagi anggotanya untuk secara bersama sama lebih mengembangkan dan memaksimalkan pengamalan ilmu pengetahuan, wawasan, potensi dan profesi yang dimilikinya, dalam rangka bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Pasal 5 STATUS
FORHATI adalah lembaga semi otonom, yaitu lembaga khusus yang memiliki kegiatan di bidang pemberdayaan perempuan yang tetap melekat dan tidak terlepas dari kelembagaan KAHMI
Pasal 6 KEANGGOTAAN
Keanggotaan FORHATI bersifat stelsel pasif yaitu setiap mereka yang berstatus sebagai alumni HMI-Wati, otomatis menjadi anggota KAHMI dan FORHATI
Pasal 7
ORGANISASI DAN SUSUNAN PENGURUS 1. Organisasi FORHATI terdiri atas :
a. Tingkat Pusat adalah Majelis Nasional FORHATI yang bertindak sebagai koordinator seluruh kegiatan dan usaha FORHATI dalam skala nasional.
b. Tingkat Provinsi adalah Majelis Wilayah FORHATI yang bertindak sebagai koordinator seluruh kegiatan dan usaha FORHATI dalam skala wilayah (Provinsi).
c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Majelis Daerah FORHATI yang bertindak sebagai koordinator seluruh kegiatan dan usaha FORHATI dalam skala Daerah Kabupaten/
Kota.
2. Susunan Pengurus Tingkat Pusat/Majelis Nasional terdiri dari :
a. Dewan Pertimbangan & Penasehat yang keanggotaannya dipilih dan ditetapkan oleh Presidium Majelis Nasional Forhati secara musyawarah yang terdiri dari para alumni senior, para unsur pendiri FORHATI, para unsur Presidium FORHATI Nasional yang secara keseluruhan menyatakan kesediaannya secara tertulis
b. Presidium Majelis Nasional yang dipilih dan ditetapkan oleh MUNAS FORHATI, berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang dan menyatakan kesediaannya secara tertulis dihadapan MUNAS FORHATI.
17
c. Periodesasi ketua harian Majelis Nasional FORHATI disesuaikan dengan urutan hasil pemilihan Musyawarah Nasional dan atau berdasarkan kesepakatan presidium terpilih
d. Presidium dilengkapi dengan formasi kepengurusan, yang terdiri dari Sekretaris Jenderal, para Wakil Sekretaris, Bendahara Umum, para Wakil Bendahara, dan bidang-bidang yang dipilih dan ditetapkan secara musyawarah, dengan memperhatikan faktor kebutuhan organisasi.
e. Pengurus Forhati Nasional disahkan dan dikukuhkan oleh Presidium Majelis Nasional KAHMI.
f. Pengurus Majelis Nasional FORHATI menjalankan tugasnya setelah disahkan dan dikukuhkan
3. Susunan Pengurus Tingkat Provinsi/ Pengurus Majelis Wilayah FORHATI.
a. Dewan Pertimbangan & Penasehat dipilih dan ditetapkan oleh Presidium Wilayah FORHATI di antara para senior dan Presidium FORHATI demisioner yang menyatakan kesanggupan dan kesediaannya
b. Presidium Majelis Wilayah FORHATI, dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah FORHATI dan menyatakan secara tertulis dalam forum musyawarah tersebut maksimal 5 orang.
c. Periodesasi ketua harian Majelis Wilayah FORHATI disesuaikan dengan urutan hasil pemilihan musyawarah wilayah
d. Presidium Majelis Wilayah FORHATI dilengkapi dengan formasi kepengurusan : Sekretaris dan para wakil sekretaris, Bendahara dan para Wakil Bendahara, serta bidang-bidang dipilih dan ditetapkan secara musyawarah dengan memperhatikan faktor kebutuhan organisasi.
e. Pengurus Majelis Wilayah FORHATI disahkan dan dikukuhkan oleh Majelis Nasional FORHATI
f. Pengurus Majelis Wilayah FORHATI menjalankan tugasnya setelah disahkan dan dikukuhkan
g. Apabila kondisi suatu wilayah dimana FORHATI tidak memungkinkan di bentuk kepengurusan presidium, maka bentuk kepengurusan bisa dipilih bentuk presidensial dengan cara musyawarah untuk mufakat.
4. Susunan Pengurus Tingkat Kabupaten/ Kota.
a. Dewan Penasehat dipilih dan ditetapkan oleh Presidium Majelis Daerah FORHATI di antara para senior dan presidium forhati demisioner yang menyatakan kesanggupan dan kesiapannya.
b. Presidium Majelis Daerah FORHATI yang menyatakan kesediaannya secara tertulis dalam forum Musyawarah tersebut maksimal 3 orang.
c. Periodesasi ketua harian Majelis Daerah FORHATI disesuaikan dengan urutan hasil pemilihan musyawarah daerah.
d. Presidium Majelis Daerah FORHATI dilengkapi dengan formasi kepengurusan;
Sekretaris dan wakil sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, serta bidang- bidang sesuai formasi yang dibutuhkan yang keseluruhannya dipilih dan ditetapkan secara musyawarah dengan memperhatikan faktor kebutuhan organisasi.
e. Pengurus Majelis Daerah FORHATI disahkan dan ditetapkan oleh Majelis Wilayah FORHATI, dan memberikan tembusan Surat keputusan kepada Majelis Nasional FORHATI.
f. Pengurus Majelis Daerah FORHATI menjalankan tugasnya setelah disahkan dan dikukuhkan
18
g. Apabila kondisi suatu wilayah dimana FORHATI tidak memungkinkan di bentuk kepengurusan presidium, maka bentuk kepengurusan bisa dipilih bentuk presidensial dengan cara musyawarah untuk mufakat.
5. Ketua Harian Presidium Majelis Nasional FORHATI, Majelis Wilayah FORHATI, Majelis Daerah FORHATI menjadi Ex Officio dalam Presidium Majelis KAHMI setingkat.
6. Masa jabatan Pengurus FORHATI di semua tingkatan disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus Majelis KAHMI setingkat.
Pasal 8 MUSYAWARAH 1. MUSYAWARAH FORHATI terdiri dari :
a. Musyawarah Nasional b. Musyawarah Wilayah c. Musyawarah Daerah
2. Musyawarah Luar Biasa di tingkat Nasional dilaksanakan apabila ada permintaan dari 2/3 (dua per tiga) jumlah Pengurus Majelis Nasional FORHATI, ditingkat wilayah apabila ada permintaan 2/3 (dua per tiga) Pengurus Wilayah FORHATI dan ditingkat daerah apabila ada permintaan 2/3 (dua per tiga) pengurus Daerah FORHATI serta disetujui oleh KAHMI setingkat
3. Pelaksanaan musyawarah sebagaimana tersebut pada ayat 1 dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah KAHMI di setiap tingkatan.
4. Hasil Keputusan Musyawarah Nasional FORHATI sebagai forum tertinggi FORHATI bersifat mengikat bagi semua tingkat organisasi FORHATI dan menjadi dasar acuan bagi Musyawarah Wilayah dan Musyawarah Daerah FORHATI.
5. Musyawarah FORHATI di semua tingkatan kepengurusan dilaksanakan oleh Pengurus FORHATI di masing-masing tingkatan, yang berkoordinasi sepenuhnya dengan pelaksanaan musyawarah KAHMI ditingkatan yang sama.
6. Pengurus FORHATI di semua tingkatan mempertanggungjawabkan semua pelaksanaan program kegiatan dan ketentuan organisasi secara keseluruhan kepada Forum Musyawarah di masing-masing tingkat dan pengurus setingkat di atasnya.
Pasal 9 RAPAT-RAPAT Rapat-rapat FORHATI terdiri dari :
1. Rapat Dewan Penasehat.
2. Rapat konsultasi antara Pengurus FORHATI dan Dewan Penasehat.
3. Rapat Presidium.
4. Rapat Pengurus Harian.
5. Rapat Pleno.
6. Rapat masing-masing Bidang.
7. Rapat pengurus Lengkap: Pengurus FORHATI, dan Dewan Penasehat.
8. Rapat Koordinasi Nasional FORHATI; Pengurus lengkap pengurus FORHATI Nasional, Utusan pengurus Wilayah dan Daerah FORHATI yang pelaksanaannya sepenuhnya dikoordinasikan bersamaan dengan Rapat Koordinasi Nasional KAHMI.
19
Pasal 10
KEWAJIBAN PENGURUS
Pengurus FORHATI berkewajiban menjalankan semua ketentuan Pedoman FORHATI baik di tingkat Pengurus Nasional, Pengurus Wilayah maupun Pengurus Daerah Kabupaten/Kota.
Pengurus Nasional, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah Kabupaten/ Kota diwajibkan mentaati dan menjalankan segala keputusan yang tidak menyimpang dari Pedoman Dasar FORHATI dan dalam melaksanakan kepengurusannya harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah dan Musyawarah Daerah.
Pasal 11
KEKAYAAN FORHATI 1. Kekayaan FORHATI terdiri dari :
a. Uang pangkal yang terkumpul dari awal berdirinya FORHATI;
b. Sumbangan-sumbangan tetap dan tidak tetap dari masyarakat dan pemerintah yang tidak mengikat;
c. Hibah-hibah atau wakaf yang tidak mengikat;
d. Penghasilan usaha-usaha FORHATI;
2. Setiap uang yang diterima dan dikeluarkan untuk kepentingan organisasi dicatat dalam pembukuan.
Pasal 12
USAHA-USAHA FORHATI
1. Dalam melaksanakan kegiatan organisasi, pengurus dapat mendirikan badan usaha sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Pengurus yang menjalankan dan bertanggung jawab atas kelancaran badan usaha tersebut dalam ayat 1, pasal ini harus memberikan pertanggung jawabannya minimal 6 (enam) bulan sekali;
3. Setiap usaha dan pengeluaran uang di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) harus mendapat persetujuan 2 (dua) orang Dewan Presidium.
Pasal 13
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
1. Putusan untuk merubah Pedoman Dasar FORHATI, dapat diterima dan dilaksanakan dalam Musyawarah Nasional yang diminta oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah pengurus dan 2/3 (dua pertiga) anggota yang hadir;
2. Putusan pembubaran FORHATI dapat diterima dan dilaksanakan hanya dalam Musyawarah Nasional yang diadakan khusus untuk itu (Luar Biasa) dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa FORHATI.
20
Pasal 14
ATRIBUT ORGANISASI FORHATI 1. Atribut Organisani Forhati terdiri dari:
a. Lambang b. Bendera c. Papan Nama d. Kop Surat e. Stempel
f. Kartu Anggota;
2. Atribut Organisasi Forhati ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Forhati
Pasal 15 DEKLARASI
Pedoman Dasar FORHATI dibuat di Jakarta pada hari Selasa, 21 (dua puluh satu) bulan Desember tahun 2004 (dua ribu empat) yang ditetapkan berdasarkan musyawarah mufakat oleh Munas I FORHATI di Jakarta yang bertepatan dengan tanggal 9 (sembilan) bulan Dzul Qaidah tahun 1425 (seribu empat ratus dua puluh lima) Hijriah dan disahkan dalam MUNAS VII KAHMI tanggal 19-22 Desember 2004 di Jakarta. Diperbaharui pada Munas II FORHATI 20 Februari 2010 di Graha Insan Cita, Depok dan diperbaharui kembali pada Munas III Forhati pada tanggal 30 Desember 2012 di Hotel Labersa Pekan baru Riau.
Pasal 16 PENUTUP
1. Pedoman dasar ini di sahkan dan di tetapkan oleh munas FORHATI ke IV, pada tanggal 18 Nopember 2017 di Medan dan mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Dasar FORHATI ini akan diatur lebih lanjut dalam peraturan-peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART KAHMI dan Pedoman Dasar FORHATI
Ditetapkan di : MEDAN
Pada tanggal : Muharam 1434 H
November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yulian
21
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 06/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
PEDOMAN DASAR FORUM ALUMNI HMI– WATI (FORHATI) MASA BAKTI 2012-2017
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa Memohon Ridho dan Rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah:
MENIMBANG : Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI.
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3
MEMPERHATIKAN : Persetujuan peserta MUNAS IV FORHATI terhadap keseluruhan konsep Pedoman Dasar FORHATI yang disusun oleh panitia pengarah MUNAS IV FORHATI
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Pedoman Dasar FORHATI disingkat PDF Masa Bakti 2017-2022 Ditetapkan di : MEDAN
Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
22
PROGRAM KERJA
FORUM ALUMNI HMI-WATI (FORHATI) NASIONAL Masa Bakti 2017-2022
I. PENDAHULUAN
FORHATI, organisasi tempat berhimpunnya alumni HMI Wati, dalam menjalankan roda organisasi, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KAHMI.
FORHATI didirikan mempunyai maksud dan tujuan sebagai wadah dalam menjalin kebersamaan dan silaturahim seluruh anggota, untuk mengembangkan kemampuan akademik serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan potensi yang dimiliki dalam bentuk karya nyata sebagai Warga Bangsa. Dengan bekal iman,ilmu dan amal, FORHATI terus berikhtiar menuju terwujudnya masyarakat madani yaitu masyarakat adil, makmur yang diridai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Untuk tercapainya tujuan tersebut perlu dirumuskan pelaksanakan berbagai usaha/ program kerja yang dapat direalisasikan serta dipertanggungjawabkan oleh pengurus FORHATI, mengingat dewasa ini banyak masalah kebangsaan yang muncul termasuk masalah perempuan, yang perlu direspon dan dicarikan solusi oleh segenap elemen bangsa secara bersama-sama.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka FORHATI masa bakti 2017-2022, mengusulkan beberapa program kerja pada forum Musyawarah Nasional untuk dijadikan panduan pengurus ke depan dalam melaksanakan kegiatannya.
Program kerja tersebut adalah :
1. Berperan aktif dalam program pemberdayaan perempuan sebagai elemen bangsa dalam upaya menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan melalui penguatan keis-laman, keilmuan dan keindonesiaan.
2. Melaksanakan berbagai kegiatan implementatif dalam berbagai sektor kehidupan, dengan mengedepankan tenaga-tenaga kader yang terampil dan professional dalam bidangnya.
3. Menjadikan karakter bangsa yang bertumpu pada nilai-nilai moralitas dan akhlakul karimah, sebagai prioritas acuan dalam membantu menuntaskan berbagai permasalahan masyarakat dan bangsa melalui kebijakan, baik secara internal maupun eksternal, terutama di bidang pendidikan dan meminimalisasi kemiskinan di kalangan warga perempuan, kekerasan dalam keluarga, masalah kenakalan remaja, masalah kesehatan serta masalah keterlibatan pe-rempuan dalam politik, sebagai pengejewantahan dari Undang Undang Partai Politik.
Tiga program besar di atas, tentu tidak akan mudah untuk dilaksanakan tanpa kesungguhan serta sinergisitas pengurus terpilih. Untuk meminimalisir serta memudahkan terealisasinya program tersebut, maka perlu dilakukan penyederhanaan.
II. PROGRAM KERJA NASIONAL
Untuk melaksanakan usaha-usaha pencapaian tujuan FORHATI tersebut di atas, maka disusunlah Program Kerja Nasional FORHATI sebagai berikut :
1. Penguatan jaringan kelembagaan Forhati.
23
1.1. Melakukan kajian dan mempererat silaturahim untuk membangun kesadaran berkeluarga, bermasyarakat dalam memecahkan berbagai masalah keumatan dan kebangsaan terutama terkait dengan masalah perempuan dalam berbagai dimensinya.
1.2 Membuka ruang untuk secara langsung bersinergi dalam membina-kembangkan segenap kader HMI Wati untuk membangun visi kebangsaan yang dilandasi visi ke Islaman, Ke Ilmuan, dan ke Indonesiaan bersama FORHATI dalam mewujudkan masyarakat Madani.
1.3 Membangun dialog intensif dengan kelompok-kelompok civil society dalam menyikapi berbagai masalah kehidupan masyarakat, untuk melakukan langkah perbaikan yang signifikan.
1.4 Memperkuat jejaring dengan berbagai organisasi untuk menyusun agenda bersama dalam mewujudkan program kemasyarakatan yang humanis dan berkeadilan Gender.
1.5 Membuat Data Base, Website, dan pusat informasi untuk memperkuat jaringan kelembagaan, informasi dan silaturahim antar anggota.
2. Peningkatan Kekuatan Moral dan Kapasitas Keilmuan
2.1 Melakukan kajian dan penelitian yang dalam terhadap masalah-masalah kemasyarakatan
2.2 Melakukan gerakan kemasyarakatan yang Islami untuk membantu menyelesaikan masalah kesenjangan pendidi¬kan, ekonomi, kese¬hatan dan politik perempuan.
2.3 Menjalin hubungan baik dengan kelompok masyarakat (civil society) yang bertugas membantu menyelesaikan kasus-kasus perem¬puan yang bermasalah.
III. PENGORGANISASIAN PROGRAM
1. Pimpinan Harian Forhati di tingkat Nasional/Wilayah/Daerah, merupa¬kan penanggungjawab utama dalam memimpin pelaksanaan program di satuan organisasi masing-masing.
2. Departemen/Bidang/Bagian dalam organisasi FORHATI difungsikan untuk melakukan kegiatan-kegiatan teknis.
3. Bidang-bidang atau bagian-bagian kerja di tingkat Nasional, Wilayah, Daerah diusahakan bersinergi dalam menangani berbagai program yang dilakukan agar terencana dengan baik untuk mencapai tujuan FORHATI.
Dalam melaksanakan seluruh program, FORHATI harus senantiasa mengedepankan sifat independensi dan menonjolkan sifat akademis yang penuh tanggungjawab dan dedikasi dengan sikap santun dan terpuji sebagai hakikat kader yang berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Allah SWT, untuk mewujudkan masyarakat dan bangsa yang berkualitas dan professional.
Untuk pelaksanaan program kerja tersebut Forhati harus menekankan pada program utama yaitu :
a. Konsolidasi organisasi
b. Komunikasi melalui berbagai media
c. Evaluasi tahunan, diharapkan dapat dilakanakan setiap tahun
24
IV. PENUTUP
Program Kerja Nasional FORHATI seperti yang telah dikemukakan di atas, akan dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil dengan baik pula, manakala seluruh pimpinan/pengurus FORHATI, mempunyai kesadaran, pengertian, tanggungjawab, intergritas dan komitmen serta kemampuan yang baik untuk menerjemahkan serta merealisasikan program tersebut dalam kegiatan nyata.
Tanpa didasari hal tersebut maka segala hambatan, tantangan serta kendala tidak akan mampu dilalui, sehingga pada gilirannya program tersebut hanya merupakan angan-angan belaka yang tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap ketercapaian tujuan organisasi yang telah diputuskan bersama dalam organisasi.
Oleh karena itu segenap pimpinan/pengurus hendaklah secara terus-menerus mengkaji dan memperkuat kebersamaan membangun visi yang sama untuk kemajuan bersama.
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHAT
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
25
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 07/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
PROGRAM KERJA NASIONAL FORUM ALUMNI HMI– WATI (FORHATI) MASA BAKTI 2017-2022
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah:
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI
2. Dipandang perlu untuk menetapkan program kerja FORHATI 2017-2022 sebagai pedoman arah kegiatan bagi semua jajaran organisasi FORHATI
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3 MEMPERHATIKAN : Persetujuan peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI tanggal 18
Nopember 2017, tentang konsep program kerja yang dirumuskan oleh Panitia Pengarah MUNAS IV FORHATI
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Program Kerja Nasional FORHATI Masa Bakti 2017-2022 Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
26
REKOMENDASI
BIDANG INTERNAL ORGANISASI
1. Alumni HMI-Wati bertanggungjawab dalam mencetak kader-kader kohati yang profesional dengan tetap mengacu pada fungsi kohati sebagai putri, istri, ibu, dan sebagai anggota masyarakat yang akademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan Islam dan ikut bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Strategi yang dicapai untuk hal tersebut antara lain memberi masukan dan mengawal kurikulum Latihan Khusus Kohati (LKK) dan penyediaan narasumber LKK yang berasal dari Alumni HMI-Wati dengan mempertimbangkan keprofesionalannya.
2. Dalam meningkatkan dan memperlancar roda organisasi, Forhati nasional dapat meningkatkan konsolidasi organisasi dengan Forhati Wilayah dan Daerah secara intensif baik dalam pemberian informasi tentang isu-isu mutakhir, melalui media sosial (medsos) serta perlu adanya temu regional dan temu nasional.
3. Program kerja Forhati harus mengacu pada bidang-bidang yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan program yang produktif, terukur dan memiliki dampak yang positif baik dalam pengembangan diri (capacity building) pengurus/anggota forhati dan untuk kemaslahatan Umat dan Bangsa.
4. Untuk menghasilkan pimpinan forhati yang profesional , maka calon anggota presidium Forhati dapat memenuhi persyratan administrasi sebagaimana tercantum dalam pedoman dasar forhati (PDF).
Setiap pelaksanaan Musyawarah Wilayah (MUSWIL) FORHATI dan Musyawarah Daerah (MUSDA) FORHATI dilaksanakan bersamaan dengan MUSWIL KAHMI dan MUSDA KAHMI.
BIDANG EKSTERNAL ORGANISASI 1. Agama
Maraknya gerakan yang cenderung mengarah pada kekerasan dengan mengatas- namakan agama/sara akhir akhir ini sering menimbulkan kecemasan, rasa tidak aman serta ketidaknyamanan bagi sebagian besar masyarakat, oleh sebab itu Forhati mendesak pemerintah untuk melakukan komunikasi yang intensif terhadap semua pihak dan golongan, melakukan pemantauan dan pengawasan, mengikuti/ mengawal proses hukum terhadap isu sara dan penistaan terhadap agama. Sehingga dapat tercipta harmonisasi kehidupan beragama dan bermasyarakat.
2. Sosial
a. Berbagai tayangan dan berita media elektronik maupun media cetak dan media sosial berdampak terhadap kehidupan dan dinamika sosial. Tayangan dan berita pornografi, pornoaksi, kekerasan pada Perempuan dan anak. Oleh sebab itu forhati sebagai segmen kekuatan perempuan mendorong pemerintah dan stakeholder untuk memperkuat ketahanan keluarga.
27
b. Maraknya fenomena gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang semakin massiv, forhati bersama organisasi perempuan yang lain hendaknya
dapat bersinergi untuk mencari solusi untuk mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat khususnya generasi anak-anak bangsa.
c. Program Kerja Forhati diharapkan dapat bersinergi dengan stakeholder melalui MoU antara lain dengan kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM.
d. Traficking Perempuan,Anak dan TKI
• Forhati memberikan respon hukum yang tegas atas perlindungan hukum terhadap kekerasan Perempuan, Anak, trafiking, maupun bentuk kekerasan lainnya khususnya pada pihak kepolisian diharap lebih tegas dalam melakukan tindakan hukum
• Forhati bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan perlindungan diplomatik, hukum,terhadap penempatan dan keselamatan TKI di luar negeri dan melakukan seleksi terhadap TKI yang akan dikirim keluar negeri sehingga tidak terjadi kekerasan dikarenakan kurang nya SDM TKI tersebut.
3. Hukum dan HAM
a. Praktek korupsi yang hampir melibatkan seluruh jajaran di Instansi pemeritah telah menimbulkan ketidakstabilan roda ekonomi pembangunan di Indonesia karena hukuman/
vonis yang diberikan tidak menimbulkan efek jera, bahkan pelaku korupsi dengan mudah masih menikmati berbagai fasilitas yang diberikan oleh negara. Oleh karena itu, secara bersama-sama Forhati dan stakeholder melakukan upaya pencegahan dan mendorong pemberantasan korupsi.
b. Dalam menegakkan supremasi hukum, Forhati memberikan dukungan kepada pihak kepolisian dan kejaksaan, serta institusi KPK untuk lebih berani melakukan penindakan terhadap koruptor kelas kakap. KPK juga di harapkan dapat mengambil alih dan membuka kembali kasus kasus besar dan penanganannya jangan tebang pilih.
4. Politik
a. Pentingnya posisi perempuan dalam pengambilan keputusan di pemerintahan
(Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif) maka forhati merasa perlu mendorong afirmatif action keterwakilan perempuan 30 % dimasing-masing institusi politik dimaksud.
b. Beberapa perkembangan yang terkait dengan perintah undang-undang tentang lembaga ad-hoc negara yang diimplementasikan melalui pembentukan komisi-komisi, forhati merasa perlu mendorong dan mengawal seluruh anggota yang potensial untuk mengisi ruang tersebut di semua tingkatan seluruh Indonesia.
5. Kesehatan
a. Forhati bersinergi dengan pemerintah melakukan upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih sangat tinggi (angka kematian 248 per 100.000 kelahiran hidup).
Untuk itu pemerintah harus serius dalam menurunkan angka kamatian ibu dan anak yaitu dengan merevitalisasi pos yandu, memberikan pelayanan persalinan di puskesmas dengan standar yang memadai serta mendirikan puskesdes yang terjangkau oleh penduduk
28
b. Forhati meminta pemerintah mengevaluasi penyaluran asuransi seperti; jamkeskin dan jamkesmas yang tidak tepat sasaran.. meminta pemerintah membrikan perhatian serius atas fenomena penyakit mewabah seperti AIDS/ HIV dan penyakit menular lainnya.
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHAT
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
29
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 08/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
REKOMENDASI NASIONAL FORUM ALUMNI HMI– WATI (FORHATI) MASA BAKTI 2017-2022
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa memohon ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah:
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa Musyawarah IV FORHATI sebagai forum tertinggi organisasi perlu menetapkan rumusan rekomendasi baik interen maupun eksteren merupakan sikap dan arah kebikajan FORHATI.
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3 MEMPERHATIKAN : Persetujuan peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI tanggal 18
Nopember 2017, tentang konsep Rekomendasi yang dirumuskan oleh Panitia Pengarah MUNAS IV FORHATI.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Rekomendasi Nasional FORHATI Masa Bakti 2017-2022 Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
30
TATA TERTIB PEMILIHAN
PRESIDIUM FORHATI NASIONAL MASA BAKTI 2017-2022 MUSYARAWAH NASIONAL IV FORHATI
Pasal 1 Ketentuan Umum
1. Anggota presidium yang dipilih berjumlah 5 (lima) orang;
2. Pemilihan presidium dilakukan secara langsung dan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional;
3. Presidium dipilih melalui pemungutan suara;
4. Presidium terpilih memiliki wewenang penuh untuk menyusun kepengurusan FORHATI Nasional masa bakti 2017-2022 paling lambat 2 (dua ) minggu setelah Musyawarah Nasional berakhir;
5. Susunan pengurus FORHATI Nasional masa bakti 2017-2022 dilaporkan dan disosialisasikan kepada Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah di seluruh Indonesia paling lambat 3 bulan setelah munas.
6. Presidium terpilih wajib mematuhi dan menjalankan AD/ART KAHMI, Pedoman Dasar FORHATI, Program Kerja Nasional FORHATI dan Rekomendasi Munas IV.
Pasal 2 Hak Memilih
1. Yang berhak memilih presidium FORHATI Nasional adalah peserta dari Musyawarah Nasional yang membawa mandat sebagai peserta dari wilayah dan Daerah masing – masing.
2. Majlis Wilayah dan Majlis Daerah masing-masing memiliki Hak 1 (satu) suara .
Pasal 3
KRITERIA DAN SYARAT PRESIDIUM FORHATI NASIONAL 1. Kriteria:
a. Anggota Biasa KAHMI dan FORHATI.
b. Beriman, bertakwa, dan ber Akhlaqul Karimah.
c. Berkomitmen penuh menjalankan tugas secara aktif sebagai Presidium selama lima tahun, yang dinyatakan dalam pakta integritas.
d. Memiliki integritas dan kapabilitas.
e. Memiliki pengalaman organisasi dan rekam jejak yang baik selama aktif di HMI/
FORHATI/KAHMI serta organisasi lainnya, berdasarkan CV yang disampaikan pada Pansel.
31
2. Syarat:
a. Berumur sekurang-kurangnya 35 tahun pada saat pencalonan dan berdomisili di Jabodetabeksekar (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, & Karawang) dibuktikan dengan menyerahkan copy Kartu Tanda Penduduk dan atau keterangan dari RT setempat.
b. Menyampaikan pandangannya secara tertulis/lisan/video (durasi maksimal 10 menit) tentang visi dan misi FORHATI dalam rangka memajukan Umat dan Bangsa;
c. Menyampaikan sertifikat atau tanda bukti formal telah mengikuti pengaderan HMI/KOHATI dan aktif dalam kepengurusan HMI/KOHATI dan/atau surat pernyataan kesaksian dari Ketua Umum HMI/KOHATI dan/atau Sekretaris Umum dan/atau Pengurus Harian asal Cabang sesuai periodeisasi kepengurusannya ketika menjadi pengurus atau mengikuti pengaderan HMI/KOHATI.
d. Menandatangani Pakta Integritas dan Surat kesediaan pengunduran diri apabila tidak aktif menjalankan tugas dalam satu tahun sebagai Presidium FORHATI selama masa kepengurusan atau diberhentikan melalui sidang Dewan Etik KAHMI berdasarkan laporan hasil Rapat Evaluasi Presidium FORHATI.
e. Mengikuti tahapan seleksi yang diselenggarakan oleh Panitia Seleksi yang ditetapkan oleh Majelis Nasional KAHMI/FORHATI NASIONAL.
f. Bukan merupakan Pimpinan Tertinggi Partai Politik Tingkat Nasional.
g. Hadir dalam Forum Musyawarah Nasional IV FORHATI
Pasal 4
Tata Cara Pemilihan Presidium
1. Peserta Wilayah dan Daerah berhak mengajukan usulan 5 (lima) nama yang berbeda untuk calon presidium.
2. Peserta dari Majelis Wilayah dan Daerah berhak memilih 5 (lima) orang calon presidium dari 17 (tujuh belas) orang yang di tetapkan oleh Pansel Presidium FORHATI.
3. Apabila Peserta mencantumkan lebih atau kurang dari ketentuan 5 (lima) orang yang ditetapkan, maka di anggap gugur
Pasal 5
Penetapan Hasil Pemilihan
1. 5 (lima) calon presidium yang mendapat suara terbanyak ditetapkan sebagai presidium FORHATI Nasional Masa Bakti 2017-2022
2. Apabila terjadi perimbangan suara pada suara terbanyak kelima maka dilakukan musyawarah untuk mufakat penentuan calon terpilih ke 5 (lima)
3. Apabila tidak ada kesepakatan terhadap calon yang jumlah suaranya sama tersebut, maka akan dilakukan pemlihan ulang sampai terpilih suara terbanyak.
32
Pasal 6 Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian selama tidak bertentangan dengan Pedoman dasar FORHATI.
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
33
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 09/MUNAS IV/XI/2017
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN
PRESIDIUM FORHATI NASIONAL MASA BAKTI 2017-2022 MUSYARAWAH NASIONAL IV FORHATI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa mengharap ridho dan rahmat Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa dengan berakhirnya presidium Majelis Nasional FORHATI masa bakti 2017-2022, perlu tata tertib pemilihan Presidium Majelis Nasional FORHATI Masa Bakti 2017-2022
MENGINGAT : Pedoman Dasar Organisasi pasal 6 ayat 1 huruf c dan pasal 8 ayat 3 MEMPERHATIKAN : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV
FORHATI tanggal 18 Nopember 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Tata Tertib Pemilihan Presedium MAJELIS NASIONAL FORHATI MASA BAKTI 2017-2022
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
34
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI NO : 10/MUNAS IV/XII/2017
Tentang
PRESIDIUM MAJELIS NASIONAL FORHATI MASA BAKTI 2017 – 2022
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridho Allah SWT, MUSYAWARAH NASIONAL IV FORHATI, setelah :
Menimbang : 1. Bahwa Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan Organisasi yang bersifat mengikat bagi seluruh tingkatan organisasi FORHATI
2. Bahwa dengan berakhirnya Presidium Majelis Nasional FORHATI Masa Bakti 2012 – 2017, perlu dipilih dan ditetapkan Presidium Majelis Nasional FORHATI Masa Bakti 2017 – 2022 Mengingat : Pedoman Dasar Organisasi
1. pasal 6 ayat 1, huruf a
2. Pasal 6 ayat 2 huruf a,b,c dan d
Memperhatikan : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional IV FORHATI tanggal 18 Nopember 2017
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Memilih dan menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai Presidium Majelis Nasional FORHATI Masa Bakti 2017 – 2022 adalah sebagai berikut:
1. HANIFAH HUSEN 2. ZAKIYAH
3. MUKMINATI 4. LULI BARLINI 5. NUNING RODIYAH
2. Menetapkan HANIFAH HUSEIN sebagai Koordinator Presidium Majelis Nasional FORHATI
3. Surat ketetapan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan penetapan ini akan diadakan pembetulan sebagai mana mestinya.
Ditetapkan di : MEDAN Pada tanggal : 29 Safar1439 H
18 November 2017 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional IV FORHATI
Prof. Itje Diana Daud Hasanah Eva Yuliana
35
MAJELIS NASIONAL
36
37
38
39
40
41
42
43
RENCANA PROGRAM KERJA MAJELIS NASIONAL FORHATI
MASA BAKTI 2017 – 2022
SEKRETARIS JENDERAL
NO Program Kerja Tujuan Target Waktu
Pelaksanaan Anggaran Penanggung Jawab (person) 1 Renovasi Ruang Forhati dan Ruang
Sekitarnya • Terciptanya ruang kerja
yang kondusif • 3 Ruangan Desember 2017 Rp. 20.000.0000,- Hanifah Husein 2 Pengadaan Peralatan Kantor: AC (1), Meja
(2), Meja tamu (1), Kursi tamu (2), Komputer (1), Printer (1), Filling Kabinet (1), Laptop (1)
• Terciptanya system kerja yang baik
Januari 2018 Rp. 32.188.000,- Hanifah Husein / Jamilah Abdul Gani
3 Raker / Rakernas • Merumuskan Program kerja
Forhati Nasional 2017-2022 12 Maret 2018 Rp. 35.400.000,- MNF/YPS
4 Pengadaan Sepeda Motor 1 Unit 2018 Rp. 18.000.000,- Jumrana
5 Sosialisasi Pedoman Dasar Forhati dan
Program Kerja • Terciptanya keseragaman
cara pandang pedoman Forhati
• Tersosialisasinya program kerjaForhati
• Sebagai pedoman program kerja, FORHATI Secara Nasional.
• Seluruh pengurus Forhati wilayah dan Daerah
April s/d Juni
2018 1000 eks X @ Rp
50.000,-
Rp 50.000.000,-
Nina D
6 Penyusunan Data base alumni HMI wati seluruh Indonesia. (Kearsipan,
Keanggotaan, dll)
• Terciptanya Bank Data Alumni Hmi Wati secara Nasional
Seluruh HMI wati di
wilayah Indonesia AApril 2018 s/d
April 2019 Rp 9.000.000,- Endah Cahya I
44 7 Penataan system dan mekanisme
organisasi (Kearsipan, Keanggotaan, dll) • Terbentuknya sistem informasi dan komunikasi FORHATI yang berkualitas
1 (satu) Standar Operasional Prosedur (SOP)
Rp 5.000.000,-
8 Penataan system informasi dan branding
FORHATI • Tersebarnya informasi
kegiatan Forhati
• Tersosialisanya lembaga Forhati sebagai organisasi perempuan di Indonesia
• Seluruh media social yang ada (FB, Twitter, Instagram, dll)
1 Periode Rp 5.000.000,- Rizky Wahyuni
9 Penguatan kesekretariatan • Terciptanya tata kelola dan tertib administrasi
• Penyeragaman atribut:
logo,kop surat, stemple, dan bendera
• Terbentuknya seragam Forhati
5 laporan 1 Periode 60 X @ Rp
8.199.000,- Rp 491.940.000,-
Diah
10 Koordinasi Pengkajian dan diskusi Ilmiah
(Rutin Bulanan) • Terlaksananya pengkajian
perempuan
40 laporan 1 Periode 40 X Rp 7.650.000,-
Rp 306.000.000,- Tim Kesekjenan
Jumlah Rp 967.528.000,-
45
BENDAHARA UMUM
NO Program Kerja Tujuan Target Waktu
Pelaksanaan Anggaran Penanggung Jawab (person) 1 Inventarisasi Donatur Tidak Mengikat Terlaksananya system
pendanaan 1 laporan April – Okt 2018 - Tim Bendahara
2 Donatur Tetap Mengidentifikasi alumni
sebagai donator tetap 1 laporan April –Juli 2018 - Kasmawati
3 Tata kelola keuangan Terciptanya tata kelola keuangan yang
akuntabel, transparan dan efisien
5 laporan 1 Periode 60 X @ Rp
1.900.000,- Rp 114.000.000,-
Farida I
4 Merintis Dana Abadi Forhati melalui event
Forhati Terkumpulnya dana
abadi Forhati 1 laporan 2018 -2019 Rp. 50.000.000,- Jamilah
5 Menetapkan iuran pokok dan sukarela
pengurus Forhati Tersedianya sumber
dana operasional perkantoran
5 laporan 1 Periode - Siti Mafruroh
Jumlah Rp 164.000.000,-
46
BIDANG ORGANISASI , KADERISASI DAN KELEMBAGAAN
NO PROGRAM KERJA TUJUAN TARGET WAKTU PELAKSANAAN ANGGARAN Penanggung
Jawab (PERSON) 1 ORGANISASI
Melakukan Penataan Organisasi dengan kegiatan sbb
1. Melaksanakan konsolidasi organisasi.
2. Membentuk kepengurusan Majelis Forhati Wilayah dan Daerah 3. Mengawal perkaderan kohati di
wilayah dan daerah
Terciptanya mekanisme organisasi yang baik.
Terciptanya kader HMI- wati/alumni yang berkualitas secara merata
1 laporan
6 wilayah LKK percontohan
2018 dan 2019
1 periode
2018 - 2019
Rp. 10.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
6 @Rp. 10.000.000,-
=Rp. 60.000.00,-
Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Kelembagaan
2 Kaderisasi:
Pemetaan kader Alumni HMI wati yang berpotensi untuk bisa diakomodir menjadi pengambil kebijakan
Terciptanya kaderisasi dan peningkatan peran KOHATI di Pemerintah, BUMN, Sektor Swasta dan Lembaga lain.
1 laporan pemetaan 2018 Rp. 25.000.000,- Bidang
Organisasi, Kaderisasi dan Kelembagaan 3 Kelembagaan:
Membangun kerjasama yang kohesif dengan lembaga/instansi
pemerintah/swasta, organisasi perempuan dan organisasi lain.
Terciptanya kerjasama dalam pelaksanaan program dan ikut berpartisipasi dalam program pemerintah /lembaga/BUMN dll
2 MOU 1 Periode Rp. 50.000.000,- Bidang
Organisasi, Kaderisasi dan Kelembagaan
Jumlah Rp 245.000.000,-