Teknologi Budidaya Tanaman Pertemuan ke 13
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
1. Bahan Tanam 2. Penyiapan Lahan 3. Penanaman
4. Pemupukan 5. Penyiangan
6. Pengendaliah Hama & Penyakit 7. Pengairan
8. panen
Outline
BAHAN TANAM
Penggunaan varietas unggul berperan penting dalam peningkatan produktivitas jagung
Pemilihan varietas : melihat deskripsi varietas terutama potensi hasil dan ketahanan
terhadap hama & penyakit, ketahanan terhadap kekeringan, tanah masam, umur tanaman, dll.
Gunakan benih jagung yg bersertifikat menentukan keberhasilkan usaha tani.
Benih bermutu ditandai dengan vigor (daya tumbuh) tinggi, tumbuh serentak pada 4 hari setelah tanam
PENYIAPAN LAHAN
Penyiapan Lahan dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Olah Tanah Sempurna (OTS) bila kadar liat tanah tinggi
2. Tanpa Olah Tanah (TOT) bila lahan gembur
• Penanaman jagung pada musim hujan biasanya perlu dilakukan OTS, ketika musim kemarau dapat
dilakukan TOT
PENANAMAN
• Pemberian pupuk kandang atau kompos dilakukan 3- 7 hari sebelum tanam dengan cara menaburkannya di lubang tanam, atau pada baris dimana benih jagung akan ditanam.
• Pupuk kandang dapat diberikan pada saat tanam sebagai penutup benih pada lubang tanam.
• Jarak tanam:
a) 70 cm x 20 cm dengan 1 benih per lubang tanam b) 75 cm x 40 cm dengan 2 benih per lubang tanam
PEMUPUKAN
• Aplikasi Pupuk:
Tugal sedalam 5 cm dan sekitar 10 cm di samping pangkal tanaman, setelah pupuk dimasukkan ke
dalam tugal (lubang pupuk) kemudian ditutup dengan tanah
• Waktu aplikasi :
a) 7 hari setelah tanam (HST) b) 28-30 HST
c) 45-50 HST
PEMUPUKAN
• Dosis Rekomendasi Pupuk Tanaman Jagung Hibrida (secara umum):
300 kg Phonska 300 kg Urea
• Pada saat pemupukan ke 3 dilakukan pengukuran tingkat kehijauan daun menggunakan Bagan Warna Daun (BWD), tujuan : untuk menentukan jumlah
pupuk Urea
Dasar: 150 kg phonska + 75 kg urea 20 HST : 150 kg Phonska + 75 kg Urea 35 HST : 150 kg Urea
PENYIANGAN
• Dilakukan 2 kali pada umur 14 – 20 HST, sekaligus dilakukan pembumbunan
• Penyiangan kedua dilakukan sekitar 2 minggu setelah penyiangan pertama
• Penggunaan herbisida kontak dapat dilakukan dengan sprayer, nozzle diberi pelindung plastik
berbentuk corong agar tidak mengenai daun jagung Contoh herbisida kontak : Gramoxon atau Bravoxone
276 SL, Noxone 297 AAS
PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
• Penyakit yang banyak dijumpai pada tanaman jagung : a) Bulai pengendalian: perlakuan benih dicampur
dengan pestisida (Ridhomil atau Saromil) 2g/10mL.
b) Jamur (Fusarium sp.) pengendalian: penyemprotan fungisida (Dithane M-45) 45g/15L; dilakukan pada bagian tanaman dibawah tongkol jagung
• Hama :
a) Lalat bibit pengendalian : awal pertumbuhan insektisida carbofuran
b) Penggerek batang & tongkol jika tampak
serangan diberi carbofuran pada pucuk tanaman
yang terserang; atau bersamaan pemupukan (ditugal
Penyakit Bulai pada Jagung
Penyakit Layu Fusarium pada Jagung
Hama Penggerek Batang pada Jagung
PENGAIRAN
• Pengairan saat musim kemarau pada fase pertumbuhan 15, 30, 45, 60, 75 HST
Kekeringan pada lahan jagung akibat kemarau
PANEN
• Panen jagung dilakuan sekitar 100 HST (bergantung jenis/varietas)
• Ciri masak fisiologis : daun jagung/klobot telah kering berwarna kekuningan dan ada tanda hitam di bagian pangkal tempat melekatnya biji pada tongkol
• Permasalahan panen : bila
waktu panen berlangsung saat curah hujan tinggi
menyebabkan kadar air biji cukup tinggi. Penundaan pengeringan akan
menyebabkan penuruan kualitas hasil biji jagung