• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KENDALA GURU DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 BALIGE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KENDALA GURU DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 BALIGE."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KENDALA GURU DALAM MENGAJARKAN

IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 BALIGE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FHATAR SIAHAAN

NIM. 309121022

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ANALISIS KENDALA GURU DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 BALIGE

Fhatar Siahaan NIM. 309121022

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa kendala guru dalam mengajarkan IPS Terpadu. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Balige.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang studi IPS Terpadu sebanyak 6 orang guru yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara dandokumentasi. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung proses mengajar IPS Terpadu masing-masing guru secara langsung sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dimana pada saat melakukan observasi, guru dinilai dengan instrument penilaian yang telah disusun yang memiliki nilai 1 sampai dengan 5 masing-masing indikator. Kemudian dilakukan wawancara tertutup dimana hasil wawancara juga memiliki nilai yang sama. Perolehan hasil nilai akan diolah menjadi data yang dapat dikategorikan sesuai kemampuan guru dalam mengajar.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kuasa atas kasih, berkat dan rancangannyalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam penyusunan skripsi sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini agar mencapai hasil yang terbaik, namun penulis juga sangat menyadari masih banyak sekali kekurangan dari hasil penulisan skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, banyak sekali bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penyelesaian skripsi ini. Oleh karena pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Secara teristimewa saya ucapkan kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Urbanus Siahaan dan Ibunda tercinta Hotna Sirait yang selalu mendoakan serta memberi dukungan yang sangat luar biasa kepada saya sehingga penyelesaian tugas akhir ini dapat saya selesaikan dan sekaligus menyelesaikan studi di UNIMED. “Soada be inang hurasa nahurang, molo huingot bohimi tikki ho sonang. Dinipikku ho inang husippan, ditangiakku sihol hu titiphon”.

2. Teruntuk saudara-saudara saya yang tersayang, Ito Lestari Siahaan, Ito Dora Siahaan dan Ito Nada Siahaan yang senantiasa memberikan semangat luar biasa kepada saya, kiranya apa yang kita rencanakan untuk masa depan kita boleh dapat tercapai agar kedua orang tua kita bangga dan bahagia.

3. Bapak prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Drs. Restu, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri membantu penulis. Kiranya kita semua diberi kesehatan, panjang umur dan berlimpah-limpah rejeki.

7. Ibu Dra. Syarifah, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai, kiranya Tuhan membalas semua kebaikan ibu.

8. Ibu Hafnita Sari Dewi Lubis selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji penulis. Terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu karena telah membimbing saya dari awal perkuliahan sampai penyelesaian tugas akhir. Semoga kebaikan ibu dibalas oleh Tuhan yang Maha Esa

(7)

10.Bapak Drs. Yushar Tanjung selaku penguji saya ucapkan trimakasih sebesar-besarnya karena masukan dan saran bapak sehingga skripsi saya bias menjadi lebih baik. Kiranya Tuhan membalas semua kebaikan bapak.

11.Kepada Dinas Pendidikan Tobasa, yang telah mengeluarkan surat izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 4 Balige, saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya, kiranya pendidikan di TOBASA semakin maju dan berkembang.

12.Kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Balige Ibuk Marice Pardede, S.Pd yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah, dan kesempatan untuk melakukan wawancara, kiranya kemurahan dan kebaikan ibu membuat karir dan jabatan kedepan semakin baik.

13.Kepada guru bidang studi IPS Terpadu, penulis sangat berterima kasih sebesar-besarnya telah memberikan banyak waktu dan mendengarkan tujuan dari penelitian ini, serta berkenan membantu penyelesaian skripsi. Kiranya kebaikan bapak/ibu guru dapat terbalaskan, semakin sukses dalam karir pendidikan dan dalam profesi sebagai tenaga mengajar. Menjadi panutan dan digugu oleh banyak orang.

14.Teristimewa untuk kekasih hati Deva Chrisnawaty Manurung yang mendukung dan mengingatkan disetiap kata dan tindakan, sehingga saya mau dan bergiat dalam penyelesaian skripsi ini. Kiranya Yesus memberkati hubungan kita dan masa depan yang gilang-gemilang tercurah untuk kita.

15.Kepada teman-teman Pendidikan Sejarah Unimed terkhusus Stambuk 2009, kita sama-sama belajar dan berjuang, Tapi setelah ini kita akan berjuang masing-masing untuk menggapai apa yang diharapkan. Kiranya setiap langkah, tujuan dan keputusan kita di berkati Tuhan dan rencana-rencana indah yang kita rencanakan dapat terwujud dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

16.Kepada teman-teman PPL-UNIMED di SMP Negeri 3 Perbaunga, Terkhusus Novriandi Simanjuntak. Fitry Ayu Mei Hardian, Harry Iskandar Pulunga, Aulia Rahman Manurung. Saya ucapkan terimakasih berkat motivasi dan doa, saya dapat menyelesaikan studi saya dengan baik. Kiranya masa depan kita sesuai dengan harapan kita.

17.Teman-teman Setongkrongan yang saling bertukar pikiran, Januar Siahaan, Novriandi, Armeindo, Rio Capryogi, Yasir, Risdam, bg Iven, bg Boris, dan teman-teman yang lain. Trimakasih buat kebersamaan kita selama ini.

18.Kepada teman satu pembimbing skripsi, Melda, Febri, Nasria, dan teman-teman yang lain, trimakasih buat informasi yang diberikan dan masukan-masukan bagi penulis dalam menghadapi masalah selama proses penulisan skripsi ini.

(8)

Medan, 06 Maret 2014

(9)

iv

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah………... 6

1. Kendala Dalam Mengajarkan IPS Terpadu……… 9

2. Kurikulum……….. 11

3. Mata Pelajaran IPS Terpadu………. 13

4. Strategi Belajar dan Mengajar IPS Terpadu………. 16

5. Kompetensi Guru………. 21

(10)
(11)

vi

4. Jumlah Guru di SMP Negeri 4 Balige……….… 40

5. JumlahSiswa SMP Negeri 4 Balige……… 46

6. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Balige……… 46

7. Fasilitas Belajar IPS Terpadu……….. 48

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 49

A. Hasil Penelitian……… 49

1. Aspek Pemahaman Guru Tentang KTSP………. 52

2. Aspek Pemahaman Guru Tentang IPS Terpadu………… 54

3. Aspek Penyusunan Perangkat Pembelajaran……… 55

4. Aspek Penguasaan Bahan Ajar………. 57

5. Penguasaan Alat, Media dan Sumber Belajar……… 58

B Pembahasan……… 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… 66

A. Kesimpulan……….. 66

B. Saran………. 67

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sarana Pendidikan di Kecamatan Balige ………. 36

Tabel 2 Nama dan Alamat Sekolah Penelitian ………. 37

Tabel 3 Nama Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat ……… 38

Tabel 4 Nama Guru Bidang Studi SMP Negeri 4 Balige ………. 41

Tabel 5 Pendidikan Akhir Guru SMP Negeri 4 Balige ……… 44

Tabel 6 Jumlah Guru Bidang Studi SMP Negeri 4 Balige ……… 44

Tabel 7 Jumlah Siswa SMP Negeri 4 Balige ……… 46

Tabel 8 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Balige ……… 46

Tabel 9 Fasilitas Belajar IPS Terpadu ………... 48

Tabel 10 Data Guru yang Mengajar IPS Terpadu ………. 51

Tabel 11 Penilaian Pemahaman Guru Tentang Kurikulum KTSP…… 53

Tabel 12 Penilaian Pemahaman Guru Tentang IPS Terpadu…………. 54

Tabel 13 Penilaian Penyusunan Perangkat Pembelajaran……….. 55

Tabel 14 Penilaian Penguasaan Bahan Ajar……….. 57

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Denah SMP Negeri 4 Balige

Gambar 2 Foto Peneliti di SMP Negeri 4 Balige

Gambar 3 Foto Observasi dikelas

Gambar 4 Foto Saat Melakukan Wawancara dengan Guru

Gambar 5 Foto Bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Balige

Gambar 6 Peta Kabupaten Toba Samosir

(14)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 2 Penilaian Guru Dalam Penelitian

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Lampiran 4 Dokumentasi

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

diselenggarakan secara terpadu dan diarahkan pada peningkatan kualitas serta pemerataan

pendidikan. Untuk mampu bersaing dan menghadapi era globalisasi sekarang ini, hal yang paling

utama dipersiapkan sebuah bangsa adalah dengan cara membangun sumber daya manusia yang

berkompeten yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa yang telah maju. Salah satu cara

adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Kemajuan pendidikan tergantung bagaimana

sikap dari masyarakat untuk menerima perkembangan ilmu pengetahuan dari luar dan

menerapkannya secara bijak.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan

pokok yang harus dilakukan oleh seorang pendidik atau guru. Dalam proses belajar mengajar

terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, serta sarana dan prasarana.

Walaupun memiliki keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum dan sarana dan

prasarana, namun penerapan pendidikan tidak lepas dari berbagai masalah yang mengakibatkan

terhambatnya proses belajar mengajar. Kebanyakan guru tidak memperhatikan perbedaan yang

dimiliki siswa dalam proses pembelajaran, karena pada umumnya tujuan utama guru hanya ingin

menuntaskan pelajaran sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan

(16)

akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan pemahaman,

keterampilan, dan nilai-sikap dalam diri anak didik. (Djamarah 2000:12)

Dalam usaha mencapai tujuan keberhasilan proses belajar mengajar, komponen yang sangat penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Dalam Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab IX, pasal 39, Ayat 1 disebutkan “Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.” (DEPDIKNAS dalam Djamarah 2000:23)

Peran kurikulum dalam pendidikan formal disekolah merupakan syarat mutlak dan

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan itu sendiri. Dikatakan demikian

karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar disekolah.

Kurikulum dapat diartikan secara sempit atau luas. Dalam pengertian sempit, kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah itu. Undang-undang No. 2 Tahun 1989, mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. (Soetjipto2007:148).

Dalam perjalanan dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam kurikulum, yaitu

kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 atau

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan terakhir kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) diperkenalkan oleh Pusat Kurikulum kepada

sekolah pada sekitar tahun 2004, salah satu inovasi yang disertakan di dalam KBK adalah model

pembelajaran IPA Terpadu dan IPS Terpadu untuk jenjang SMP. Model pembelajaran terpadu

ini mewajibkan bahwa pelajaran IPA Terpadu yang terdiri dari bidang Fisika, Biologi, dan Kimia

diajarkan oleh satu orang guru, demikian juga dengan pelajaran IPS Terpadu yang terdiri dari

(17)

Perubahan ini tentu menuntut kesiapan dari seorang guru, salah satunya dalam pengelolaan

pembelajaran mulai dari tahap perencanaan, proses pelaksanaan belajar mengajar di kelas hingga

tahap penilaian kemampuan pesetra didik.

Pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema atau topik tentang suatu wacana yang

dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal

peserta didik. Dalam pembelajaran terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek

kajian. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS Terpadu harus ada

keterpaduan didalamnya.

Dalam proses belajar mengajar IPS Terpadu tentu saja terdapat masalah-masalah yang

dihadapi oleh guru. Banyak terjadinya pro-kontra diberbagai kalangan, khususnya dikalangan

para guru yang selama ini sudah terbiasa dengan mengajarkan satu bidang studi saja. Banyak

guru yang menolak atau secara terpaksa mengajarkan mata pelajaran IPS Terpadu dengan bahan

kajian keilmuannya. Misalnya guru yang pada dasarnya berlatar belakang keilmuannya

(spesialisasinya) pendidikan sejarah, tentu saja kesulitan dalam mengajarkan geografi, sosiologi

maupun ekonomi. Namun demikian, ada juga sebahagian guru yang menganggap model

pembelajaran terpadu ini tantangan yang harus dijawab dengan cara meningkatkan pengetahuan

para guru, baik melalui pendidikan formal maupun dengan pembelajaran mandiri.

Hal tersebutlah yang harus diperhatikan sangat serius oleh lembaga-lembaga terkait

untuk menunjang perkembangan pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas tenaga pendidik

IPS utuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik di sekolah. Diakui atau tidak,

masih ada kecendrungan guru dalam pembelajaran IPS Terpadu menggunakan cara Tradisional.

Hal ini diakibatkan karena masih kurangnya fasilitas belajar IPS, juga dorongan oleh rendahnya

(18)

termasuk didalamnya pembelajaran IPS Terpadu yang efektif. Disekolah yang kekurangan

tenaga pendidik, model pembelajaran Terpadu, tidak bisa terselenggara dengan baik mengingat

guru kurang menguasai bahan kajian tentang ilmu-ilmu sosial yang lain, selain yang menjadi

spesialisasinya.

Terkait dengan hal tersebut, terutama di SMP, guru IPS Terpadu merupakan faktor

utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan kurikulum. Karena merekalah yang pada akhirnya

melaksanakan pembaharuan kurikulum didalam kelas, sehingga tercapai standar kompetensi

lulus. Sebaik apapun kurikulum dan system pendidikan yang ada, tanpa didukung oleh mutu

guru yang memenuhi syarat, maka akan sis-sia. Guru akan tetap berada digaris terdepan dalam

menciptakan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sebagai mana yang

diamanatkan oleh undang-undang pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara sementara yang didapat dari guru yang mengajarkan mata

pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 4 Balige mengatakan bahwa kalau mereka mengalami

kesulitan dalam mengajarkan IPS Terpadu. Hal ini dialami karena para guru yang mengajarkan

IPS terpadu merupakan guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

Sebelum IPS Terpadu diterapkan mereka mengajarkan satu bidang studi saja. Namun dalam

tuntutan kurikulum mereka harus tetap profesional dalam mengajarkan mata pelajaran yang baru

bagi mereka. Mereka tetap mengajarkan IPS Terpadu walaupun dengan berbagai tingkat

kesulitan yang mereka hadapi pada saat mengajar, para guru sering melakukan diskusi sesama

guru IPS yang tentu saja memiliki latar belakang yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah

pelajaran yang tidak bisa dimengerti oleh guru.

Mengingat bahwa banyak sekali permasalahan yang muncul semenjak penerapan

(19)

pendidikan belum mampu dan tidak siap untuk memegang peran lain sebagai pengajar diluar

latar belakang keilmuannya. Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulis tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap guru IPS Terpadu. Penulis mengambil Analisis Kendala Guru

Dalam Mengajarkan IPS Terpadu di SMP Negeri 4 Balige sebagai Judul Penelitian.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah-masalah yang

ditemukan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Latar belakang pendidikan guru yang berasal dari disiplin ilmu berbeda yang

dipaksakan mengajarkan IPS Terpadu.

2. Adanya kesulitan guru dalam menguasai bahan ajar IPS Terpadu.

3. Fasilitas belajar yang kurang untuk menunjang proses pembelajaran IPS Terpadu.

4. Tidak mampunya guru untuk menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar

yang mendukung mata pelajaran IPS Terpadu.

5. Kurang siapnya guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.

6. Tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

7. Guru mengalami kesulitan dalam pergantian kurikulum.

8. Guru tidak mampu menumbuhkan minat siswa untuk belajar IPS Terpadu.

9. Adanya kesulitan guru dalam menerapkan KTS.

(20)

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah kendala yang dihadapi guru IPS dalam mengajarkan IPS Terpadu di SMP.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana kendala yang dihadapi guru IPS dalam mengajarkan IPS Terpadu di SMP

Negeri 4 Balige ?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui kendala yang dihadapi guru IPS dalam mengajarkan IPS Terpadu di SMP Negeri 4

Balige.

F.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk selalu mendorong guru-guru bidang studi

untuk terus meningkatkan kompetensi profesionalnya dalam mengajarkan IPS Terpadu

2. Bagi guru bidang studi yang mengajarkan mata pelajaran IPS Terpadu, sebagai

referensi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mengembangkan kompetensi

(21)

3. Bagi mahasiswa calon guru, mampu menyiapkan diri dan meningkatkan kompetensi

diri kelak dalam mengajarkan IPS Terpadu

4. Bagi pemerintah khususnya dinas pendidikan, memberikan info tentang sejauh mana

(22)

1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh

kesimpulan bahwa guru IPS Terpadu di SMP Negeri 4 Balige dikategorikan

mengalami kendala. Dimana perolehan persentase keseluruhan guru yaitu

68,46%.

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti banyak melihat

bahwa guru yang mengajarkan IPS Terpadu dengan latar belakang

pendidikan yang berbeda sangat mempengaruhi penguasaan materi yang akan

diajarkan oleh guru tersebut. Rata-rata guru IPS Terpadu di SMP Negeri 4

Balige kesulitan untuk menguasai materi pelajaran. Guru hanya berpatok

dengan buku pedoman mata pelajaran tanpan ada pengembangan ilmu yang

lain karena seperti diketahui buku pedoman hanyalah menjelaskan garis besar

dari suatu pukok materi atau tema materi.

Peneliti juga memperoleh data melalui pertanyaan-pertanyaan

bersifat tertutup kepada guru IPS Terpadu. Sebagian besar guru mengeluh

pada penetapan kurikulum yang membuat suatu keterpaduan dalam mata

(23)

2

menerapkan ilmu pembelajaran yang bukan berasal dari latar belakang

pendidikan guru tersebut.

B. Saran

1. Diharapkan kepada guru maupun calon guru untuk terus

meningkatkan kompetensi profesionalnya pada bidang IPS Terpadu

untuk mendukung terlaksananya KTSP pada pembelajaran IPS

Terpadu.

2. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat meningkatkan

pengadaan prasarana dan sarana pendukung pembelajaran IPS

Terpadu.

3. Bagi pemerintah, khususnya Dinas pendidikan, agar lebih

memperhatikan kurikulum sekarang, terutama penerapan pada mata

(24)

Daftar Pustaka

Ahmadi, Khoiru. 2011. Mengembangkan Pelajaran IPS Terpadu. Jakarta : Prestasi

Pustaka

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. dkk. 1997. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Bumi Aksara

Aqib, Zainal. 2009. Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung :

Yrama Widya

Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :

Rineka Cipta

Gulo, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Grasindo

Hardini, Isriani. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia

Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta : Grasindo

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat :

Quantum Teaching

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group

Soetjipto. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta

Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran

(25)

Somantri, Muhammad. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung :

Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Yamin, Martinis. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasisi Kompetensi. Ciputat :

Gambar

Gambar 1 Denah SMP Negeri 4 Balige

Referensi

Dokumen terkait

KOMUNIKASI INTERAKTIF BANK INDONESIA DAN MASYARAKAT MELALUI CALL CENTER BICARA 500-131 TENTANG E-MONEY ( Analisis Isi Pesan Telepon dalam Call Center BICARA [Bank Indonesia

dengan koefisien beta sebesar 0,227, sehingga hipotesis yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja manajerial terbukti. Angka tersebut membuktikan komitmen

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI.

Sertifikat diberikan setelah dilakukan pemeriksaan kesesuaian terhadap standar kelaikudaraan rancang bangun (initial airworthiness) dan telah memenuhi uji tipe. Termasuk

Timbangan / bobot yang tidak jujur (tidak sesuai) saat membeli cabai merah mempengaruhi konsumen. 7 Ketersediaan cabai merah selalu terpenuhi

Dengan tercapainya tujuan pendidikan akan menyadarkan manusia yang berilmu tentang Allah, dengan terus mendekatkan diri kepada Allah karena sadar akan kekuasaanNya dan takut

Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan

[r]