-Geolistrik-
Erisha Aryanti (12313016) Nanda Wening(12313024) Raafiane Asri (12313026) Arzalia Wahida(12313032) Bella Marcelina(12313040) Kevin Hartono (12313048) Rianty K. Dewi (12313074)Metode Geofisik a
Geolistri
k
Magneti
k
GPR
Gravity
Elektromagnet
ik
Seismik
GEOLISTR IK 1. Teori Dasar 2. Konfigurasi Elektroda 3. Tokoh & Sejarah 4. Peralatan Geolistrik 5. Teknik Pengambil an Data 6. Software 7. SOP 8. Pengolahan Data 10. Dokumentasi 9. Kesimpulan 11. Daftar Pustaka
1.
TEORI
DASAR
1. TEORI DASAR
Metode geolistrik merupakan salah
satu metode geofisika untuk
mengetahui keadaan bawah tanah dengan mengukur sifat-sifat
kelistrikan batuan di bawah tanah.
Caranya dengan mengirimkan arus
dan mengukur potensial yang terukur di bawah tanah.
1. TEORI DASAR
Metode geolistrik biasanya
digunakan untuk bahan
pertambangan, panas bumi serta untuk mencari sumber air.
Sumber :
http://www.google.com/imgres?imgurl=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/ http://www.google.com/imgres?imgurl=http://rimrock.com
Keterangan :
V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere)
R = Hambatan / Resistansi (Ohm)
V = I . R
1. TEORI DASAR
Dalam metode geolistrik berlaku
hukum ohm yang menyatakan bahwa beda potensial berbanding lurus
1. TEORI DASAR
V = I . R Hukum Ohm : R ~ panjang R ~ 1/luas Resistansi (R) bergantung kepada sifat bahan1. TEORI DASAR
L = panjang A = luas ρ = Keterangan : R=Resistansi (Ω) ρ=Resistivitas(Ω.m)Resistivitas merupakan karakteristik dari suatu material.
Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)
Tanah lempung, basah lembek
1.5 – 3.0
Tanah lanau & tanah lanau basah lembek
3 – 15
Tanah lanau, pasiran 15 – 150 Batuan dasar berkekar
berisi tanah lembab
150 – 300
Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)
Pasir kerikil terdapat lapisan lana
± 300
Batuan dasar berisi tanah kering
300 – 2400
Batuan dasar tak lapuk ≥ 2400 Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
1. TEORI DASAR
Jenis Batuan/Tanah/Air Resistivitas (Ωm) Clay / lempung 1 – 100 Silt / lanau 10 – 200 Marls / batulumpur 3 – 70 Kuarsa 200.000.000 Sandstone / Batupasir 50 -500 Limestone / Batukapur 100 – 500 Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
1. TEORI DASAR
Jenis Batuan/Tanah/Air Resistivitas (Ωm) Lava 100 – 50.000 Air Tanah 0.5 – 300 Air Laut 0.2 Breksi 75 – 200 Andesit 100 – 200 Tufa Vulkani 20 – 100 Tabel lanjutan…1. TEORI DASAR
Pengukuran resistivitas batuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : a. homogenitas batuan, b. kandungan air, c. porositas, d. permeabilitas, e. kandungan mineral.
Metode yang dapat digunakan untuk
mendeteksi nilai kelistrikan yaitu :
a. arus telluric, b. magnetotelluric, c. elektromagnetik, d. induced polarization, e. resistivity.
1. TEORI DASAR
digunakan dalam metoda geolistrikMetode resistivity adalah metode
penginjeksian arus listrik ke bawah tanah melalui dua elektroda arus. Setelah di injeksikan arus, maka nilai beda potensial bawah tanah dapat terukur.
Dari hasil arus dan beda potensial
yang ada dapat ditentukan variasi nilai resistivity dari tiap titik.
1. TEORI DASAR
Metode geolistrik resistivitas sering
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah
karena resistivitas dari batuan
sangat sensitif terhadap kandungan air, dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor.
Metode resistivitas umumnya
digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan kedalaman < 300 m.
1. TEORI DASAR
Prinsip dalam metode resistivitas :
a. penginjeksikan arus listrik ke dalam
bumi melalui dua elektroda arus,
b. menghasilkan beda potensial yang
terjadi akan diukur melalui dua elektroda potensial.
1. TEORI DASAR
Injeksi arus Menghasilkan beda potensial1. TEORI DASAR
Metode resistivitas akan mengalirkan
arus ke segala arah dari sumber titik arus dan membentuk suatu
permukaan bola dengan titik-titik
yang memiliki besar arus yang sama yang di sebut bidang equipotensial.
Arus yang kita berikan dapat
terjadi secara :
a. alamiah (pasif) b. injeksi arus(aktif)
.Pada metoda geolistrik, arus yang
akan kita berikan adalah arus aktif (injeksi arus)yang bersumber dari aki ataupun dari alat geolistriknya langsung
1. TEORI DASAR
Hasil yang kita dapatkan pada
metode geolistrik berupa nilai-nilai resistivitas semu (apparent
resistivity) antar lapisan batuan.
Resistivitas semu (apparent
resistivity) dapat memberi
gambaran bawah tanah secara kualitatif.
Pengukuran resistivitas semu ini
dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :
a. fungsi spasi (sounding) b. fungsi posisi (mapping)
Sounding
Digunakan untuk memperoleh
distribusi hambatan jenis listrik bumi terhadap kedalaman dibawah suatu titik di permukaan bumi. Dalam
pengukuran ini jarak antar elektrode berangsur-angsur mengalami
pertambahan.
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASAR
Mapping
Digunakan untuk mengetahui variasi hambatan jenis bumi secara latera ataupun horizointal. Dalam
pengukuran ini jarak antar elektrode dipertahankan tetap dan secara
bersama-sama digeser sepanjang lintasan pengukuran.
1. TEORI DASAR
2.
Konfigur
asi
KONFIGURA SI ELEKTRODA Schlumberg er Wenner Dipole-Dipole Pole-Dipole Pole-pole Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger
Konfigurasi ini merupakan teknik
sounding.
Jarak antar arus dan antar elektroda
bervariasi, sehingga yang dipindah-pindahkan hanya bentangan arus saja.
Konfigurasi ini paling sering
digunakan untuk mencari sumber air.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger
Idealnya jarak MN(potensial) dibuat
sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger
Karena keterbatasan kepekaan alat
ukur, maka ketika jarak AB (arus) sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya diubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger Kelemahan :
a. Pembacaan tegangan pada
elektroda MN lebih kecil ketika jarak AB yang relatif jauh,
sehingga diperlukan multimeter yang mempunyai karakteristik
‘high impedance’ dengan akurasi tinggi (mendisplay tegangan
minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma).
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger Kelemahan :
b. Memerlukan peralatan pengirim
arus yang mempunyai tegangan
listrik DC yang sangat tinggi untuk mengatasi pembacaan tegangan MN yang kecil.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger Keunggulan :
a. Mampu mendeteksi adanya
non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan (membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi
perubahan jarak elektroda MN/2).
b. Mudah untuk digunakan untuk
pemula (pemindahan elektroda relatif lebih praktis)
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner
Konfigurasi ini digunakan untuk
mendapat profil dari permukaan lapangan, biasa disebut teknik
mapping.
Jarak antar arus dan antar elektroda
sama. Sehingga ketika ingin
dipindahkan, semua dipindahkan.
Konfigurasi ini paling sering
digunakan untuk mencari bahan tambang.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner
Plot sensitivitas array Wenner
memiliki kontur hampir horizontal di bawah pusat array. Karena hal ini,
array Wenner sensitif secara vertikal terhadap perubahan resisitivitas
bawah permukaan di bawah pusat array, namun kurang sensitif secara horizontal terhadap perubahan
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner Kekurangan :
a. Cakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada
konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner Kekurangan :
a. Cakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada
konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner Kekurangan :
b. Data yang didapat dari cara
konfigurasi Wenner sangat sulit untuk menghilangkan faktor non
homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.
c. Memiliki kedalaman yang cukup
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner Kekurangan :
d. Kekuatan sinyal berbanding terbalik
dengan faktor geometris yang
digunakan untuk menghitung nilai resistivitas
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner Kelebihan :
a. Di antara array pada umumnya,
array Wenner memiliki kekuatan
sinyal terkuat. Hal ini dapat menjadi faktor penting jika survei dilakukan di daerah dengan noise yang tinggi.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner Kelebihan :
b. Ketelitian pembacaan tegangan
pada elektroda MN(potensial) lebih baik meski jarak relatif besar karena elektroda MN relatif lebih dekat
dengan elektroda AB(arus).
Sehingga dapat menggunakan
multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Dipole-dipole
Jarak antar arus dan antar elektroda
berada pada satu garis yang sama. Akan tetapi jarak antar elektroda
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Dipole-dipole
Konfigurasi ini ditujukan untuk
mendapatkan gambaran bawah permukaan pada obyek yang nilai
pentetrasinya lebih dalam dibanding
sounding lainnya.
Dapat mereduksi noise yang bersifat
induktif.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Pole-pole
Pada konfigurasi ini jarak antar arus
dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar
elektroda potensial dan elektroda arus tidak terbatas.
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Pole-pole
Jarak arus C1 dan elektroda P1 cukup
dekat (na).
Konfigurasi ini jarang digunakan
untuk metode sounding.
Biasa digunakan dalam bidang
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Pole-pole
Hanya digunakan satu elektroda
untuk arus dan satu elektroda untuk potensial. Sedangkan elektroda
yang lain ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak
minimum 20 kali spasi terpanjang (C1-P1) terhadap lintasan
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Pole-dipole
Pada konfigurasi ini jarak antar arus
dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar
elektroda arus tidak terbatas,
sedangkan jarak antar elektroda potensial
2. KONFIGURASI
ELEKTRODA
Konfigurasi Pole-dipole
Pada konfigurasi Pole-dipole
digunakan satu elektroda arus dan dua elektroda potensial. Untuk
elektroda arus C2 ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1-P1.
Menghasilkan anomali asimetris yang
3. TOKOH
&
SEJARAH
GEOLISTRI
K
3. TOKOH & SEJARAH
Tahun 1720
Gray dan Wheeler mengukur konduktivitas batuan.
Tahun 1746
Watson menemukan bahwa tanah merupakan konduktor karena
memiliki potensial beragam akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat.
Tahun 1789 – 1877
Robert W. Fox (Bapak Metoda
Geolistrik). Beliau yang pertama kali mempelajari hubungan sifat-sifat
listrik dengan keadaan geologi,
temperatur, terrestrial electric dan geothermal. Fox mempelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn Wall, Inggris.
Sumber : http ://bloximages.newyork 1.vip.townnews.com/ne wspressnow.com/conten t/tncms/assets /.jpg Robert W. Fox
Tahun 1918
Conrad Schlumberger (geologist,
physicist, mining engineer)
menemukan konsep baru dalam aspek keslitrikan. Beliau
menggunakan “dynamic aspect” dari arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan batuan sekelilingnya.
Tahun 1918
Conrad Schlumberger
Beliau sudah membayangkan akibat dari suatu medan listrik terhadap
media yang homogen dan non homogen. Kemudian Conrad
Schlumberger membuat peta
isopotensial yang dilakukan pada endapan pirit di Sain Bel (phone) pada tahun 1918.
Sumber: http ://sabix.revues .org/docannexe/ image/422/img-2 .jpg Conrad Schlumberger
3. TOKOH & SEJARAH
Tahun 1968
Koefoed menurunkan metoda
pembuatan kurve baku dari fungsi matematis dan efek cermin.
Gosh memanfaatkan sifat dari
Wenner Filter (minimum least square filter). Gosh muncul dengan Direct
Interpretation Method atau Transform Method.
3. TOKOH & SEJARAH
Pada masa sekarang perkembangan
geolistrik maju pesat dengan
beberapa modifikasi elektoda untuk menjawab tantangan keadaan
lingkungan (environmental ) dan study keteknikan (enginereeng study).
3. TOKOH & SEJARAH
Sekarang perkembangan geolistrik
dapat menafsirkan keadaan bawah permukaan dengan membuat
penampang 2 dimensi atau 3
dimensi (Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993 ,Loke,M.H.,Dr.,2000).
4.
PERALAT
AN
GEOLISTR
IK
PERALAT AN GEOLISTR IK AGI Mini Sting R1 AGI Super Sting R8 IRES T300F G-Sound NANIURA NRD 300 HF OYO Mc OHM Mark 2 ABEM Terrameter SAS 1000/4000 ARE S
AGI Mini Sting R1 Spesifikas i Kelebihan Kekuranga n Cara Mengoperasika n Alat Gambar Alat
4. Peralatan Geolistrik
AGI Mini Sting
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Moda
perhitungan
Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi (IP), voltase baterai
Rentang
perhitungan
400 kΩ sampai 0.1 miliΩ (resistansi)
0-500 V voltase skala penuh
Resolusi
perhitungan
Maks 30nV, tergantung pada level voltase
Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik
Keluaran intensitas arus
Input Impedansi >150 MOhm Input voltase Maks 500 V Kompensa si SP
Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan resistivitas.
Pembatalan secara keseluruhan variasi SP konstan dan linear
Tipe
perhitunga n IP
Chargeability domain waktu,
Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori
Transmisi arus IP
ON+, OFF, ON-, OFF
Siklus
perhitunga n
Menjalankan perhitungan rata-rata yang ditampilkan setelah setiap
siklus. Penghentian siklus otomatis ketika error terbaca dibawah batas yang ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang
ditentukan oleh penggunan sudah selesai
Banyaknya Siklus
Waktu perhitungan dasar, 1.2, 3.6, 7.2 atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui keyboard. Rentang otomatis dan penambahan komutasi sekitar 1.4s
Penguranga n noise
Lebih dari 100dB pada f>20Hz
Akurasi total
Lebih dari 1% pembacaan pada
kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan
tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan
menghitung dan layar akan
menampilkan estimasi akurasi pengukuran
Kalibrasi Sistem
Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai koreksi yang disimpan dalam memori
Penyimpanan Data
Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan
bersamaan dengan user
memasukkan koordinat dan waktu serta hari untuk setiap pengukuran
Kapasitas Memori
Memori dapat menyimpan lebih dari 3000 pengukuran pada
memori internal
Siklus IP 1 s, 2 s, 4 s dan 8 s
Pengukura n Manual
Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan
elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual
Kontrol user
20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsi
Tombol on/of
Tombol pengukur, terhubung dengan keyboard utama
LCD dengan lampu malam
Multi-elektroda otomatis
MiniSting di desain untuk
menjalakan survey dipole-dipole, otomatis seluruhnya dengan pilihan Swift Dual Mode Automatic
Multi-electrode system (patent 6,404,203)
Power supply (kantor)
12V, 4.5 Ah NiMH dengan batere yang dapat dicharger ulang
Transmisi D Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows
dengan perintah user
Charger batere Charger dual stage dengan input yang dapat ditukar
(115/230 V AC @ 50/60 siklus)
Berat 6.6 kg (14.5 lb.)
Dimensi lebar 255mm (10"), panjang 255 mm (10") dan tinggi 123 mm (5")
Power supply (lapangan)
12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V
batere), konektor pada panel depan.
Hasil daya maksimum
meningkat menggunakan sumber2x12V
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Rentang Input tambahan
Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver
Keluaran Voltase
800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus tertransmisi dan resisitivitas tanah
Konfigurasi pendukung
Resistansi , Schlumberger , Wenner, didipole, pole-dipole, pole-pole, azimuthal, mise-a-la-masse, SP (absolut) dan SP (gradien).
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Proses sinyal
Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan
sebagai bacaan persentase.
Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user
Waktu Operasi
Tergantung pada kondisi , rangkaian dalam auto mode dapat
menyesuaikan arus untuk
menyimpan energi. Pada keluaran arus 20mA dan resistansi elektroda 10kW dapat melakukan 2000 siklus saat batere dicharger full
Kelebihan :
Harga lebih murah dari Super Sting. Ukuran yang kecil (sudah termasuk
baterai) membuat mudah untuk dibawa-bawa.
Menu sistem pada mini sting mudah
untuk digunakan.
Dapat digunakan dalam konfigurasi
yang berbeda-beda.
Kelebihan :
Dapat digunakan secara manual dan
otomatis (tambahan swift box).
Dapat digunakan pada medan yang
tidak datar.
Kekurangan :
Saat melakukan stacking harga rho
apparent (resistivitas semu) selalu berubah-ubah. Diperlukan waku >5 menit hingga angkanya konstan.
Alat perlu di kalibrasi ulang karena
sering menunjukkan harga rho
apparent (resistivitas semu) yang negatif.
Hanya dapat menggunakan 12 V.
AGI Super Sting R8 Kelebihan Kekuranga n Harga Gambar Alat Spesifikasi
o AGI Super Sting R8
Moda
perhitungan
Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi, voltasebaterai Rentang perhitungan +/- 10V Resolusi perhitungan
Maks 30nV, tergantung pada level voltase
Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik
Keluaran
intensitas arus
1mA – 2000mA berkelanjutan, dihitung hingga akurasi tinggi
Keluaran Voltase
800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus
tertransmisi dan resisitivitas tanah
Input Impedansi 200W Kompensasi SP 8 channel Input Impedansi
Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver Input Impedansi >150 MOhm Kompensasi SP
Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan
si i i P mbatal
Tipe
perhitung an IP
Chargeability domain waktu,
Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori
Transmisi arus IP
ON+, OFF, ON-, OFF
Siklus IP 0.5, 1, 2, 4, dan 8 s
Siklus
perhitung an
Menjalankan perhitungan rata-rata
yang ditampilkan setelah setiap siklus. Penghentian siklus otomatis ketika
error terbaca dibawah batas yang
ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang ditentukan oleh penggunan sudah selesai
Proses sinyal Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan
sebagai bacaan persentase.
Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user
Pengurangan noise
Lebih dari 100dB pada f>20Hz
Pengurangan noise
jaringan listrik
Lebih dari 120dB pada jaringan listrik dengan frekuensi (16 2/3, 20, 50 & 60 Hz) untuk pengukuran siklus 1.2 s atau lebih besar
Akurasi total
Lebih dari 1% pembacaan pada
kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan
tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan
menghitung dan layar akan
menampilkan estimasi akurasi pengukuran
Kalibrasi Sistem
Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai
koreksi yang disimpan dalam memori
Konfigurasi pendukung
Resistansi , Schlumberger , Wenner, didipole, dipole dan pole-pole.
Penyimpa nan Data
Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan bersamaan dengan user memasukkan koordinat dan
waktu serta hari untuk setiap pengukuran
Data Display
Resistiviti nyata (Ohmmeter),
Intensitas Arus (mAmp) dan voltase terukur (mVolt) ditampilkan dan
disimpan dalam memori pada setiap pengukuran
Transmisi Data
Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows dengan perintah user
Multi-elektrod a
otomati s
Supersting di desain untuk menjalakan
survey dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, Wenner and Schlumberger termasuk
survey roll-along otomatis seluruhnya
dengan Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system (patent 6,404,203).
Supersting dapat menjalankan bermacam-macam array dengan menggunakan
command file yang sudah diprogram user. File-file ini merupakan file ASCII dan dapat dibuat menggunakan text editor biasa.
Command file dapat di download ke RAM memory SuperSting dan dapat diajalankan kapan saja. Oleh karena itu tidak
dibutuhkan komputer di lapangan
Pengukur an Manual
Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan
elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual
Kontrol user
20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsi
Tombol on/of
Tombol pengukur, terhubung dengan keyboard utama
LCD dengan lampu malam
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Temperatur pengoperasian -5 sampai +50°C Berat 10.2 kg (22.5 lb) instrumen saja Dimensi lebar 184 mm (7.25"), panjang 406 mm (16") dan tinggi273 mm (10.75")Kapasitas Memori Memori dapat menyimpan
lebih dari 79.000 pengukuran (resisistivity mode) dan lebih dari 26.000 pengukuran
apabila dikombinasikan resistivity/IP mode
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Siklus
resistivita s
Waktu perhitungan dasar 0.2, 0.4, 0.8, 1.2, 3.6, 7.2, atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui
keyboard. Rentang otomatis dan
penambahan komutasi sekitar 1.4s
Display LCD display (16 baris x 30 karakter) dengan lampu malam
Power supply
(lapangan)
12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V batere), konektor pada panel depan.
Hasil daya maksimum meningkat menggunakan sumber2x12V
Sistem Operasi
Disimpan pada flash memory yang dapat diprogram ulang. Versi update dapat di download melalui website AGI dan disimpan dalam flash memory
Harga
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Jumlah Elektroda SuperSting R1/IP Single Channel SuperSting R8/IP 8-Channel 28 elektroda $ 22,484.00 $30,184.00 56 elektroda $30,328.00 $38,228.00 84 elektroda $38,292.00 $46,692.00 112 elektroda $49,296.00 $58,156.00*Harga sudah termasuk : instrumen, kabel
elektroda, elektroda, software EarthImager dan
Harga
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Jumlah Elektroda SuperSting R1/IP Single Channel SuperSting R8/IP 8-Channel 28 elektroda Rp 328.648.628 Rp 441.199.528 56 elektroda Rp 443.304.376 Rp 558.778.676 84 elektroda Rp 559.714.164 Rp 682.496.964 112 elektroda Rp 720.559.632 Rp 850.066.252*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.
Memiliki kemampuan mengukur 8
channel secara simultan sehingga menghemat waktu di lapangan
secara drastis.
Dapat menggunakan 12V dan 24V. Dapat mengukur pada medan yang
tidak datar.
Kelebihan :
Dapat digunakan pada berbagai
macam konfigurasi.
Tingkat akurasi data sangat tinggi. Level noise sangat rendah.
Memiliki kapasitas memori internal
yang besar untuk menyimpan data hasil perhitungan.
Kelebihan :
User dapat memprogram siklus
perhitungan dan disimpan dalam memori dari PC, kemudian bisa
langsung dieksekusi dilapangannya. (penghitungan data dapat secara
otomatis bukan manual).
Dapat mengontrol langsung sistem
Multi Channel Swift Dual Mode Otomatis Multi-elektroda
Kelebihan :
Induced Polarization mode records 6
individual IP chargeability windows.
Dapat digunakan untuk
penghitungan secara manual juga. Tipe konfigurasi yang dapat dihitung secara manual antara lain:
Resistance, Schlumberger, Wenner, Dipole-dipole, dipole, and Pole-pole.
Kelebihan :
Jika terdapat nilai resistivitas yang
menyimpang tidak dapat di reset lagi prosesnya.
Ukurannya yang besar membuat
tidak praktis di bawa-bawa.
Jika terdapat satu kabel yang rusak
maka kabelnya tidak dapat
digunakan karena kabelnya saling terhubung.
Kekurangan :
ABEM Terramet er Kelebihan Kekuranga n Harga Gambar Alat Spesifikas i Overview Instrrument
o ABEM Terrameter SAS 1000/4000
4. Peralatan Geolistrik
Sumber:
Sumber :
http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25
o ABEM Terrameter SAS 1000/4000
Transmitter :
4.3 ABEM Terrameter
Output Power 250 W Current transmission True Current Transmitter Output Current Accuracy Better than 0.4% Maximum Output Current 2500mA Maximum Output Voltage +/- 600V 1200V peak to peakInstant Polarity Changer
YES
Accuracy 0.4%
Precision 0.1%
Self Diagnostics Temperature, Power
dissipation, Monitoring Safety Emergency Interrupter easily accessible
Transmitter :
4.3 ABEM Terrameter
No. of Channels 4,8 or 12 input (+ 2 for Tx monitoring
Isolation All channels are
galvanically separated
Input Voltage Range
+/- 600V
Input impedance 200M Ohm
Precision 0.1%
Accuracy 0.2%
Receiver :
Linearity 0.005% Range +/- 2.5V , 200 M Ohm +/- 15V , 30 M Ohm +/- 600V , 20 M Ohm Flat Frequency Response Better than 1% up to 300Hz
Receiver :
4.3 ABEM Terrameter
Resolution Theoritical 3 nV at 1 secintegrationResistivity YES
SP YES
IP YES
Full wave form Sampled and average
to requested data. Possible to activate recording to file for post analysis
Dynamic Averaging 24 bit A/D conversion
Data Sampling Rate
30kHz
Measuring :
Cycle time From 0.4 sec to 28,7 sec User selectable, resistivity
Pulse time from 0.1 sec to 8.2
sec. User selectable
IP Windows Arbitary windows
flexibility configures to powerline
frequencies
Measuring :
Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:
4.3 ABEM Terrameter
Array types Default Multiple Gradient,
Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Wenner etc. (for VES, get info)
Electrode Test YES, Focus One
estimating contact resistance on all
electrodes currently in use
Switching matrix Internal 10x64, divided into four
blocks for efective use of all receiver channels available
Roll-a-Long YES full coverage,
both 2D & 3D
Take-outs Internal 64 inline + 3 remote
electrodes
Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:
Voltage +/- 600V Current +/- 2500 mA Full waveform monitored Current Accuracy 0.2% Current Precision 0.1%
Tx Monitor :
4.3 ABEM Terrameter
Casting Rugged Aluminum case meets IEC IP 66
Computer Embedded ARM 9, 200 MHz
GPS 20 channels SirF star III chip
Display 8,4” Active TFT LCD, full
colour, daylight visible
I/O ports 2x KPT 32 p for imaging
(1xKPT 32 p for VES) AUX,USB A, USB B,RJ45 for LAN
General:
Service point
Accessible through Internet, Multifunction connector
Memory Capacity
8GB, More than 1 500 000 readings
Power 8 Ah Internal NiMH
12V power pack andExternal
12 VDC battery (recommended option for all Imaging and VES)
General:
Dimensions (WxLxH) 39x21x32cm Weight 12 kg Ambient Temperature Range -20°C to + 70°C operating ¹·² -30°C to + 80°C storage³
General:
4.3 ABEM Terrameter
Harga diatas sudah termasuk :
1 - Abem Terrameter LS unit, 4 channel, 250 Watts Imaging System G70 - 2D software
s/n 209110020 ( built December 2009 ) including:
1-12 volt NiMH battery pack
1-CCC battery charger, 100-230 volt
Harga
4.2 ABEM Terrameter
*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.
27 September 2015
Harga diatas sudah termasuk :
1-DC external battery cable 2-Torx wrench
1-USB Memory sticks 1GB
1-LAN cable RJ45 connectors 5m 1-USB connection cable
1-LS documentation kit / User Manual
1-LS software on CD
1-LS wooden transport case
Harga
4 - Abem Lund Electrodes cables ( built
September 2012 ) with 21 take-outs each at 5 meters intervals spacing with:
4-Reel
2-Cable joint
75-Cable to electrode jumper 2-Wooden transport case
75-Steel Electrode
1-RES2DINV Software ( 2D Res. & IP inversion S/W for Lund data )
Harga
Sumber : http://www.abem.s e/support/downloa ds/user- manuals/user- guide-terrameter-ls-2012-10-25
o ABEM Terrameter SAS 1000/4000
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http:// www.abem.se/support/dow nloads/user-manuals/use r-guide-terrameter-ls-2 012-10-25 . Page 14Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
USB : Mengkoneksikan alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Elektr
oda 1-32: Konektor untuk kabel 32 pole elektroda (bukan edisi VES)Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Elektroda 33-64: Konektor untuk kabel 32 pole elektrodaOverview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi C1, C2 : Koneksi kabel banana untuk elektroda arus.Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi P1, P2 : Koneksi kabel banana untuk elektroda potensial.Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi USB : Mengkoneksika n alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.Overview Instrumen (Connector Panel) Fungsi Eksternal Equipment : Menghubungkan dengan Terrameter SAS LOG 300
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (Power Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http:// www.abem.se/support/dow nloads/user-manuals/use r-guide-terrameter-ls-2 012-10-25 . Page 15Overview Instrumen (Power Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Emergency Stop Button : Untuk mengatur aliran arus, jika dipencet maka arus tidak akan keluarOverview Instrumen (Power Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Transmitter Cooling Area: Mengeluarkan udara panas dari dalam alatOverview Instrumen (Power Panel) Fungsi External Power Supply Connector: Tempat memasukkan kabel Charger
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi Internal Power Supply Connector: Tempat batre internal diletakkan
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (Built-in GPS Receiver)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http:// www.abem.se/support/dow nloads/user-manuals/use r-guide-terrameter-ls-2 012-10-25 . Page 16Overview Instrumen (Built-in GPS
Receiver)
4.3 ABEM Terrameter
ABEM Terrameter memiliki receiver GPS yang secara otomatis menyimpan posisi pengukuran
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http:// www.abem.se/support/downloads/user-manuals/us er-guide-terrameter-ls-2012-10-25 . Page 16Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi LED Window: . LED merah aktifitas disk . LED hijau indikator berjalannya softwareOverview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Tampilan display layar yang berwarnaOverview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http:// www.abem.se/suppor t/downloads/user-m anuals/user-guide-terrameter-ls-2012 -10-25 . Page 19Overview Instrumen (The User
Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi status bar :
Menunjukkan pesan interaktif (kiri) dan notifikasi alat (kanan)
batere
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Active project and Task : Menunjukkanproject dan task yang baru saja dibuka
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Active project and Task : Menunjukkanproject dan task yang baru saja dibuka Fungsi view : Menunjukka n informasi yang sedang user jalankan
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi built-in keyboard : Tempat menginput komando dari userOverview Instrumen (The User
Interface Panel)
Overview Instrumen (The User
Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Tombol Fungsi
<menu> Menunjukkan menu navigasi
<play-stop>
Berpindah ke progres
pengukuran, start / stop pengukuran
<power> On atau of alat <browse
>
Berpindah dari tabs ke Menu Item
Overview Instrumen (The User
Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Tombol Fungsi
<clear> Menghapus <left> Kursor ke kiri
<down> Kursor ke bawah <right> Kursor ke kanan
<shift> Merubah fungsi <option
>
Menunjukan menu option
Software untuk mengolah data dari
ABEM Terrameter
Kelebihan :
Memiliki receiver GPS
Layar yang sudah terdisplay
berwarna sehingga layarnya bukan monokrom (hitam putih)
Ada tanggal dan informasi waktu
pada status bar
Memiliki keyboard internal dan
eksternal
Kelebihan :
4.3 ABEM Terrameter
Batere dan suhu
dapat dikontrol secara langsung
Kelebihan :
4.3 ABEM Terrameter
Jika dioperasikan pada suhu yang
sangat tinggi dan terjadi
overheating, alat akan mati secara otomatis
Mudah di bawa karena ada
Kelebihan :
4.3 ABEM Terrameter
Hasil resistivitas akan terdisplay
dalam bentuk tabel sehingga saat di lapangan kita tidak repot mencatat
Kelebihan :
4.3 ABEM Terrameter
Alat dapat memperlihatkan
Kelebihan :
4.3 ABEM Terrameter
Alat dapat memperlihatkan kurva
Kekurangan :
4.3 ABEM Terrameter
Memiliki harga yang relatif lebih
OYO Mc OHM Mark 2 Kelebihan Kekuranga n Cara Mengoperasikan Alat Spesifikasi Gambar
OYO Mc OHM Mark 2
4.4
OYO Mc OHM Mark 2
Potential Output : Tempat diterimanya potensial Current Output : Tempat keluarnya arusPower Input : Tempat memasukkan daya Switch Buton : Tombol on / of alat
Screen : Layar tempat output data Battery Indicator : Tempat melihat persentase baterai
Numer Pad : Tempat menginput perintah user
Stack : Tombol men-stacking Mode : Input metode yang digunakan (Schlumber ger, Wenner dll).
Current : Meng-input arus Measure : Tombol untuk mengambil data
Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 2
Receiver
Input Impedance: 10 OM-ohm
Measurement Potential: 25 mV, 250
mV, 3500 mV
Resolution: 1 uV
S/N ratio: 90 dB (50/60 Hz) Stack Count: 1,4, 16, 64
Time of one measurement cycle: 3.7
sec
Transmitter
Input Voltage: 400 Vpp max
Output current: 1, 2, 5, 10, 100, 200
mA
Operating Voltage: 12 VDC
Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 2
Cara mengoperasikannya mudah,
cocok untuk pemula.
Bisa melakukan stacking
berkali-kali untuk keakuratan data.
Data yang didapatkan bagus dan
akurat.
Kelebihan :
Tidak dapat menjalankan
perhitungan secara otomatis, jadi perhitungan dilakukan secara
manual.
Tidak ada lampu pada layar
sehingga jika pengambilan data diambil di malam hari akan tidak terlihat.
Layar masih monokrom.
Kekurangan :
Naniura NRD 300 HF Spesifika si Gambar Kekuranga n Kelebiha n
NANIURA NRD 300 HF
4.5 NANIURA NRD 300
HF
Potensial Input : Tempat input tegangan DC Input Fuse4.5 NANIURA NRD 300
HF
Curent Output : Tempat keluarnya arus
Current Loop : Tempat untuk menyeter besarnya
arus ON/OFF
4.5 NANIURA NRD 300
HF
Coarse Compensator
V Autorange : Tampilan tegangan Tampilan arus
4.5 NANIURA NRD 300
HF
Power supply DC in 12 Volt
Power Output 300 watt for >20A Output Voltage 500 V maximum
Output Current 2000 mA maximum Current accuracy 1 mA
Reading Type Digital Power for Digital
Meter
9 V, dry battery
Reading Facility Current loop Indicator
4.5 NANIURA NRD 300
HF
Input impendency 10 M-ohm
Range 0,1 mV up to 500 V
Accuracy 0,1 mV
Compensator (Rough) 10 x turn Compensator (Smooth) 1 x turn
Reading Digital
Power for Digital Meter 3 Volt Reading Facility HOLD
Weight 6 kg
Receiver :
4.5 NANIURA NRD 300
HF
Kelebihan :
sudah menggunakan kartu PCB
terpisah untuk setiap skala tegangan yang diinjeksikan.
Berat Naniura NRD 300 HF lebih
ringan daripada NRD 22 yang masih menggunakan transformator.
Bila terjadi kerusakan pada
transormer maka satu skala
pengukuran saja yang terganggu.
4.5 NANIURA NRD 300
HF
banyak menggunakan komponen
pasif sehingga bisa dibilang lebih ‘robust’ dan ‘sturdy’
masih menggunakan analog
kompensator untuk menetralisir efek SP (Self Potensial), sehingga
membutuhkan waktu dan ketelitian surveyor saat menetralisir nilai SP
Kekurangan :
4.5 NANIURA NRD 300
HF
G Sound Kelebihan Kekuranga n Aplikas i Gamba r Alat Spesifika si
Sumber :
http://www.geocis.net/page.php?G-Sound
G-Sound
4. Peralatan
Geolistrik
Spesifikasi G-Sound
4.6 G-Sound
Tegangan 400 V (100mA)
Tegangan Max 500 V
Arus 100 mA (Rab < 4k ohm) constant current
Daya 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
Impedance 10 MOhm (high
impedance
Resolution 12 bit (high resolution)
Kedalaman analisa
Eksplorasi air tanah
Mitigasi gerakan tanah (longsor) Investigasi Geoteknik
Eksplorasi mineral
Studi lingkungan (pencemaran air
tanah)
Arkeologi
Aplikasi G-Sound
Pengukuran dapat di upgrade
melalui komputerisasi.
Ringan dan Portable (berat hanya 1
kg, tidak termasuk betere).
100 mA current source. Anti short circuit.
Long life battery (hemat arus).
Kelebihan :
Bisa digunakan untuk pengukuran
sounding atau profiling/mapping resistivitas (skala lapangan)
Bisa digunakan untuk pengukuran
dalam skala laboratorium:
pengukuran resistance tanah, core dan lumpur.
Kelebihan :
Kelebihan :
4.6 G-Sound
Murah dan handal
Adjusting SP tidak rumit Ringan dan portable
Sangat presisi dan akurat Hemat arus
Mendukung semua keperluan baik di
Pengukuran hanya bsa dilakukan
secara manual dan tidak otomatis
Pengukurannya lebih lama dari
pada multi channel
konversi data secara manual
Kekurangan :
IRES T300F Kelebihan Kekuranga n Harga Spesifika si Gamba r Alat
IRES T300F
4. Peralatan
Geolistrik
Catu Daya/ DC in (Power Supply) 12 Volt, minimal 6 AH (Untuk power maksimum gunakan accu basah) Daya (Power output)
300 Watt untuk catu daya > 20 A Tegangan Keluar (Output Voltage) 500 V maksimum Arus keluar (Output Current) 2000 mA maksimum
Spesifikasi :
4.7 IRES T300F
Spesifikasi :
4.7 IRES T300F
Ketelitian arus 1 mA Sistem Pembacaan Digital Catu Daya Digital M eter 9 Volt, Baterai Kering Fasilitas Current Loop Indicato r Fasilitas Current Loop Indicato r Penerima (Receiver) Impendansi Masuk an 10 M-ohm Ketelitian (Accuracy) 0,1 mVoltSpesifikasi :
4.7 IRES T300F
Kompensator Kasar 10 x
putar (Precission Multi Turn Potensiometer)
Kompensator Halus 1 x putar
(Wire Wound Resistor)
Sistem pembacaan Digital (Auto Range)
Catu daya digital meter
3 Volt (2 buah baterai kering ukuran AA)
Fasilitas pembacaan data Hold (Tersimpan di Memory) Batas Ukur Pembac aan 0,1 mV hingga 500 Volt
N o
Uraian Harga
Satuan
1. Instrumen Geolistrik IRES T300F 1 Dimensi.
Included
-1 unit Instrument IRES T300F -300m kabel
-100m kabel potensial -martil
-3 unit radio
-3 unit proof calibration Jumper cable
Rp 41.500.000
Harga :
Harga:
4.7 IRES T300F
N o Uraian Harga Satuan 2. Perlengkapan 2 Dimensi -Switching 48 Channel -Tembaga 48 Batang -Kabel 2D 480 meter Rp 30.000.0000 Rp 4.800.000 Rp 24.000.000 Total Rp 100.300.000 PPN 10 % Rp 10.030.000 Grand Total Tp 110.330.000Kelebihan :
Daya akurasi tinggi dengan hasil
memuaskan
Lebih ringan
Relatif lebih murah
Kekurangan :
memerlukan waktu yang lama
saat pengambilan data.
Pengambilan data dilakukan
secara manual.
ARES Kelebihan Harga Spesifikasi Gambar Alat