• Tidak ada hasil yang ditemukan

geolistrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "geolistrik"

Copied!
326
0
0

Teks penuh

(1)

-Geolistrik-

Erisha Aryanti (12313016) Nanda Wening(12313024) Raafiane Asri (12313026) Arzalia Wahida(12313032) Bella Marcelina(12313040) Kevin Hartono (12313048) Rianty K. Dewi (12313074)

(2)

Metode Geofisik a

Geolistri

k

Magneti

k

GPR

Gravity

Elektromagnet

ik

Seismik

(3)

GEOLISTR IK 1. Teori Dasar 2. Konfigurasi Elektroda 3. Tokoh & Sejarah 4. Peralatan Geolistrik 5. Teknik Pengambil an Data 6. Software 7. SOP 8. Pengolahan Data 10. Dokumentasi 9. Kesimpulan 11. Daftar Pustaka

(4)

1.

TEORI

DASAR

(5)

1. TEORI DASAR

Metode geolistrik merupakan salah

satu metode geofisika untuk

mengetahui keadaan bawah tanah dengan mengukur sifat-sifat

kelistrikan batuan di bawah tanah.

Caranya dengan mengirimkan arus

dan mengukur potensial yang terukur di bawah tanah.

(6)

1. TEORI DASAR

Metode geolistrik biasanya

digunakan untuk bahan

pertambangan, panas bumi serta untuk mencari sumber air.

Sumber :

http://www.google.com/imgres?imgurl=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/ http://www.google.com/imgres?imgurl=http://rimrock.com

(7)

Keterangan :

V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere)

R = Hambatan / Resistansi (Ohm)

V = I . R

1. TEORI DASAR

Dalam metode geolistrik berlaku

hukum ohm yang menyatakan bahwa beda potensial berbanding lurus

(8)

1. TEORI DASAR

V = I . R Hukum Ohm : R ~ panjang R ~ 1/luas Resistansi (R) bergantung kepada sifat bahan

(9)

1. TEORI DASAR

L = panjang A = luas ρ =   Keterangan : R=Resistansi (Ω) ρ=Resistivitas(Ω.m)

Resistivitas merupakan karakteristik dari suatu material.

(10)

Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)

Tanah lempung, basah lembek

1.5 – 3.0

Tanah lanau & tanah lanau basah lembek

3 – 15

Tanah lanau, pasiran 15 – 150 Batuan dasar berkekar

berisi tanah lembab

150 – 300

(11)

Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)

Pasir kerikil terdapat lapisan lana

± 300

Batuan dasar berisi tanah kering

300 – 2400

Batuan dasar tak lapuk ≥ 2400 Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

1. TEORI DASAR

(12)

Jenis Batuan/Tanah/Air Resistivitas (Ωm) Clay / lempung 1 – 100 Silt / lanau 10 – 200 Marls / batulumpur 3 – 70 Kuarsa 200.000.000 Sandstone / Batupasir 50 -500 Limestone / Batukapur 100 – 500 Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

(13)

Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

1. TEORI DASAR

Jenis Batuan/Tanah/Air Resistivitas (Ωm) Lava 100 – 50.000 Air Tanah 0.5 – 300 Air Laut 0.2 Breksi 75 – 200 Andesit 100 – 200 Tufa Vulkani 20 – 100 Tabel lanjutan…

(14)

1. TEORI DASAR

Pengukuran resistivitas batuan

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : a. homogenitas batuan, b. kandungan air, c. porositas, d. permeabilitas, e. kandungan mineral.

(15)

Metode yang dapat digunakan untuk

mendeteksi nilai kelistrikan yaitu :

a. arus telluric, b. magnetotelluric, c. elektromagnetik, d. induced polarization, e. resistivity.

1. TEORI DASAR

digunakan dalam metoda geolistrik

(16)

Metode resistivity adalah metode

penginjeksian arus listrik ke bawah tanah melalui dua elektroda arus. Setelah di injeksikan arus, maka nilai beda potensial bawah tanah dapat terukur.

Dari hasil arus dan beda potensial

yang ada dapat ditentukan variasi nilai resistivity dari tiap titik.

(17)

1. TEORI DASAR

Metode geolistrik resistivitas sering

digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah

karena resistivitas dari batuan

sangat sensitif terhadap kandungan air, dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor.

Metode resistivitas umumnya

digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan kedalaman < 300 m.

(18)

1. TEORI DASAR

Prinsip dalam metode resistivitas :

a. penginjeksikan arus listrik ke dalam

bumi melalui dua elektroda arus,

b. menghasilkan beda potensial yang

terjadi akan diukur melalui dua elektroda potensial.

(19)

1. TEORI DASAR

Injeksi arus Menghasilkan beda potensial

(20)

1. TEORI DASAR

Metode resistivitas akan mengalirkan

arus ke segala arah dari sumber titik arus dan membentuk suatu

permukaan bola dengan titik-titik

yang memiliki besar arus yang sama yang di sebut bidang equipotensial.

(21)

Arus yang kita berikan dapat

terjadi secara :

a. alamiah (pasif) b. injeksi arus(aktif)

.Pada metoda geolistrik, arus yang

akan kita berikan adalah arus aktif (injeksi arus)yang bersumber dari aki ataupun dari alat geolistriknya langsung

(22)

1. TEORI DASAR

Hasil yang kita dapatkan pada

metode geolistrik berupa nilai-nilai resistivitas semu (apparent

resistivity) antar lapisan batuan.

Resistivitas semu (apparent

resistivity) dapat memberi

gambaran bawah tanah secara kualitatif.

(23)

Pengukuran resistivitas semu ini

dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :

a. fungsi spasi (sounding) b. fungsi posisi (mapping)

(24)

Sounding

Digunakan untuk memperoleh

distribusi hambatan jenis listrik bumi terhadap kedalaman dibawah suatu titik di permukaan bumi. Dalam

pengukuran ini jarak antar elektrode berangsur-angsur mengalami

pertambahan.

(25)

1. TEORI DASAR

(26)

1. TEORI DASAR

(27)

1. TEORI DASAR

(28)

1. TEORI DASAR

(29)

1. TEORI DASAR

Mapping

Digunakan untuk mengetahui variasi hambatan jenis bumi secara latera ataupun horizointal. Dalam

pengukuran ini jarak antar elektrode dipertahankan tetap dan secara

bersama-sama digeser sepanjang lintasan pengukuran.

(30)

1. TEORI DASAR

(31)

2.

Konfigur

asi

(32)

KONFIGURA SI ELEKTRODA Schlumberg er Wenner Dipole-Dipole Pole-Dipole Pole-pole Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an Kelebiha n Kekurang an

(33)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi

(34)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Schlumberger

Konfigurasi ini merupakan teknik

sounding.

Jarak antar arus dan antar elektroda

bervariasi, sehingga yang dipindah-pindahkan hanya bentangan arus saja.

Konfigurasi ini paling sering

digunakan untuk mencari sumber air.

(35)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Schlumberger

Idealnya jarak MN(potensial) dibuat

sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah.

(36)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Schlumberger

Karena keterbatasan kepekaan alat

ukur, maka ketika jarak AB (arus) sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya diubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5  jarak AB.

(37)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi SchlumbergerKelemahan :

a. Pembacaan tegangan pada

elektroda MN lebih kecil ketika jarak AB yang relatif jauh,

sehingga diperlukan multimeter yang mempunyai karakteristik

‘high impedance’ dengan akurasi tinggi (mendisplay tegangan

minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma).

(38)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi SchlumbergerKelemahan :

b. Memerlukan peralatan  pengirim

arus yang mempunyai tegangan

listrik DC yang sangat tinggi untuk mengatasi pembacaan tegangan MN yang kecil.

(39)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi SchlumbergerKeunggulan :

a. Mampu mendeteksi adanya

non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan (membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi

perubahan jarak elektroda MN/2).

b. Mudah untuk digunakan untuk

pemula (pemindahan elektroda relatif lebih praktis)

(40)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

(41)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Wenner

Konfigurasi ini digunakan untuk

mendapat profil dari permukaan lapangan, biasa disebut teknik

mapping.

Jarak antar arus dan antar elektroda

sama. Sehingga ketika ingin

dipindahkan, semua dipindahkan.

Konfigurasi ini paling sering

digunakan untuk mencari bahan tambang.

(42)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Wenner

Plot sensitivitas array Wenner

memiliki kontur hampir horizontal di bawah pusat array. Karena hal ini,

array Wenner sensitif secara vertikal terhadap perubahan resisitivitas

bawah permukaan di bawah pusat array, namun kurang sensitif secara horizontal terhadap perubahan

(43)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi WennerKekurangan :

a. Cakupan horizontal relatif buruk

seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada

konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat

permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

(44)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi WennerKekurangan :

a. Cakupan horizontal relatif buruk

seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada

konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat

permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

(45)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi WennerKekurangan :

b. Data yang didapat dari cara

konfigurasi Wenner sangat sulit untuk menghilangkan faktor non

homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.

c. Memiliki kedalaman yang cukup

(46)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi WennerKekurangan :

d. Kekuatan sinyal berbanding terbalik

dengan faktor geometris yang

digunakan untuk menghitung nilai resistivitas

(47)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi WennerKelebihan :

a. Di antara array pada umumnya,

array Wenner memiliki kekuatan

sinyal terkuat. Hal ini dapat menjadi faktor penting jika survei dilakukan di daerah dengan noise yang tinggi.

(48)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi WennerKelebihan :

b. Ketelitian pembacaan tegangan

 pada elektroda MN(potensial) lebih baik meski jarak relatif besar karena elektroda MN relatif lebih dekat

dengan elektroda AB(arus).

Sehingga dapat menggunakan

multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.

(49)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

(50)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Dipole-dipole

Jarak antar arus dan antar elektroda

berada pada satu garis yang sama. Akan tetapi jarak antar elektroda

(51)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Dipole-dipole

Konfigurasi ini ditujukan untuk

mendapatkan gambaran bawah permukaan pada obyek yang nilai

pentetrasinya lebih dalam dibanding

sounding lainnya.

Dapat mereduksi noise yang bersifat

induktif.

(52)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

(53)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Pole-pole

Pada konfigurasi ini jarak antar arus

dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar

elektroda potensial dan elektroda arus tidak terbatas.

(54)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Pole-pole

Jarak arus C1 dan elektroda P1 cukup

dekat (na).

Konfigurasi ini jarang digunakan

untuk metode sounding.

Biasa digunakan dalam bidang

(55)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Pole-pole

Hanya digunakan satu elektroda

untuk arus dan satu elektroda untuk potensial. Sedangkan elektroda

yang lain ditempatkan pada sekitar lokasi  penelitian dengan jarak

minimum 20 kali spasi terpanjang (C1-P1) terhadap lintasan

(56)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

(57)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Pole-dipole

Pada konfigurasi ini jarak antar arus

dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar

elektroda arus tidak terbatas,

sedangkan jarak antar elektroda potensial

(58)

2. KONFIGURASI

ELEKTRODA

Konfigurasi Pole-dipole

Pada konfigurasi Pole-dipole

digunakan satu elektroda arus dan dua elektroda potensial. Untuk

elektroda arus C2 ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1-P1.

Menghasilkan anomali asimetris yang

(59)

3. TOKOH

&

SEJARAH

GEOLISTRI

K

(60)

3. TOKOH & SEJARAH

Tahun 1720

Gray dan Wheeler mengukur konduktivitas batuan.

Tahun 1746

Watson menemukan bahwa tanah merupakan konduktor karena

memiliki potensial beragam akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat.

(61)

Tahun 1789 – 1877

Robert W. Fox (Bapak Metoda

Geolistrik). Beliau yang pertama kali mempelajari hubungan sifat-sifat

listrik dengan keadaan geologi,

temperatur, terrestrial electric dan geothermal. Fox mempelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn Wall, Inggris.

(62)

Sumber : http ://bloximages.newyork 1.vip.townnews.com/ne wspressnow.com/conten t/tncms/assets /.jpg Robert W. Fox

(63)

Tahun 1918

Conrad Schlumberger (geologist,

physicist, mining engineer)

menemukan konsep baru dalam aspek keslitrikan. Beliau

menggunakan “dynamic aspect” dari arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan batuan sekelilingnya.

(64)

Tahun 1918

Conrad Schlumberger

Beliau sudah membayangkan akibat dari suatu medan listrik terhadap

media yang homogen dan non homogen. Kemudian Conrad

Schlumberger membuat peta

isopotensial yang dilakukan pada endapan pirit di Sain Bel (phone) pada tahun 1918.

(65)

Sumber: http ://sabix.revues .org/docannexe/ image/422/img-2 .jpg Conrad Schlumberger

(66)

3. TOKOH & SEJARAH

Tahun 1968

Koefoed menurunkan metoda

pembuatan kurve baku dari fungsi matematis dan efek cermin.

Gosh memanfaatkan sifat dari

Wenner Filter (minimum least square filter). Gosh muncul dengan Direct

Interpretation Method atau Transform Method.

(67)

3. TOKOH & SEJARAH

Pada masa sekarang perkembangan

geolistrik maju pesat dengan

beberapa modifikasi elektoda untuk menjawab tantangan keadaan

lingkungan (environmental ) dan study keteknikan (enginereeng study).

(68)

3. TOKOH & SEJARAH

Sekarang perkembangan geolistrik

dapat menafsirkan keadaan bawah permukaan dengan membuat

penampang 2 dimensi atau 3

dimensi (Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993 ,Loke,M.H.,Dr.,2000).

(69)

4.

PERALAT

AN

GEOLISTR

IK

(70)

PERALAT AN GEOLISTR IK AGI Mini Sting R1 AGI Super Sting R8 IRES T300F G-Sound NANIURA NRD 300 HF OYO Mc OHM Mark 2 ABEM Terrameter SAS 1000/4000 ARE S

(71)

AGI Mini Sting R1 Spesifikas i Kelebihan Kekuranga n Cara Mengoperasika n Alat Gambar Alat

(72)

4. Peralatan Geolistrik

AGI Mini Sting

(73)

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Moda

perhitungan

Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi (IP), voltase baterai

Rentang

perhitungan

400 kΩ sampai 0.1 miliΩ (resistansi)

0-500 V voltase skala penuh

Resolusi

perhitungan

Maks 30nV, tergantung pada level voltase

Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik

Keluaran intensitas arus

(74)

Input Impedansi >150 MOhm Input voltase Maks 500 V Kompensa si SP

Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan resistivitas.

Pembatalan secara keseluruhan variasi SP konstan dan linear

Tipe

perhitunga n IP

Chargeability domain waktu,

Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori

Transmisi arus IP

ON+, OFF, ON-, OFF

(75)

Siklus

perhitunga n

Menjalankan perhitungan rata-rata yang ditampilkan setelah setiap

siklus. Penghentian siklus otomatis ketika error terbaca dibawah batas yang ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang

ditentukan oleh penggunan sudah selesai

Banyaknya Siklus

Waktu perhitungan dasar, 1.2, 3.6, 7.2 atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui keyboard. Rentang otomatis dan penambahan komutasi sekitar 1.4s

(76)

Penguranga n noise

Lebih dari 100dB pada f>20Hz

Akurasi total

Lebih dari 1% pembacaan pada

kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan

tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan

menghitung dan layar akan

menampilkan estimasi akurasi pengukuran

Kalibrasi Sistem

Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai koreksi yang disimpan dalam memori

(77)

Penyimpanan Data

Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan

bersamaan dengan user

memasukkan koordinat dan waktu serta hari untuk setiap pengukuran

Kapasitas Memori

Memori dapat menyimpan lebih dari 3000 pengukuran pada

memori internal

Siklus IP 1 s, 2 s, 4 s dan 8 s

(78)

Pengukura n Manual

Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan

elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual

Kontrol user

20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsi

Tombol on/of

Tombol pengukur, terhubung dengan keyboard utama

LCD dengan lampu malam

(79)

Multi-elektroda otomatis

MiniSting di desain untuk

menjalakan survey dipole-dipole, otomatis seluruhnya dengan pilihan Swift Dual Mode Automatic

Multi-electrode system (patent 6,404,203)

Power supply (kantor)

12V, 4.5 Ah NiMH dengan batere yang dapat dicharger ulang

Transmisi D Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows

dengan perintah user

(80)

Charger batere Charger dual stage dengan input yang dapat ditukar

(115/230 V AC @ 50/60 siklus)

Berat 6.6 kg (14.5 lb.)

Dimensi lebar 255mm (10"), panjang 255 mm (10") dan tinggi 123 mm (5")

Power supply (lapangan)

12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V

batere), konektor pada panel depan.

Hasil daya maksimum

meningkat menggunakan sumber2x12V

(81)

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Rentang Input tambahan

Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver

Keluaran Voltase

800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus tertransmisi dan resisitivitas tanah

Konfigurasi pendukung

Resistansi , Schlumberger , Wenner, didipole, pole-dipole, pole-pole, azimuthal,  mise-a-la-masse, SP (absolut) dan SP (gradien).

(82)

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Proses sinyal

Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan

sebagai bacaan persentase.

Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user

Waktu Operasi

Tergantung pada kondisi , rangkaian dalam auto mode dapat

menyesuaikan arus untuk

menyimpan energi. Pada keluaran arus 20mA dan resistansi elektroda 10kW dapat melakukan 2000 siklus saat batere dicharger full

(83)

Kelebihan :

Harga lebih murah dari Super Sting. Ukuran yang kecil (sudah termasuk

baterai) membuat mudah untuk dibawa-bawa.

Menu sistem pada mini sting mudah

untuk digunakan.

Dapat digunakan dalam konfigurasi

yang berbeda-beda.

(84)

Kelebihan :

Dapat digunakan secara manual dan

otomatis (tambahan swift box).

Dapat digunakan pada medan yang

tidak datar.

(85)

Kekurangan :

Saat melakukan stacking harga rho

apparent (resistivitas semu) selalu berubah-ubah. Diperlukan waku >5 menit hingga angkanya konstan.

Alat perlu di kalibrasi ulang karena

sering menunjukkan harga rho

apparent (resistivitas semu) yang negatif.

Hanya dapat menggunakan 12 V.

(86)

AGI Super Sting R8 Kelebihan Kekuranga n Harga Gambar Alat Spesifikasi

(87)

o AGI Super Sting R8

(88)

Moda

perhitungan

Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi, voltasebaterai Rentang perhitungan +/- 10V Resolusi perhitungan

Maks 30nV, tergantung pada level voltase

Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik

Keluaran

intensitas arus

1mA – 2000mA berkelanjutan, dihitung hingga akurasi tinggi

(89)

Keluaran Voltase

800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus

tertransmisi dan resisitivitas tanah

Input Impedansi 200W Kompensasi SP 8 channel Input Impedansi

Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver Input Impedansi >150 MOhm Kompensasi SP

Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan

si i i P mbatal

(90)

Tipe

perhitung an IP

Chargeability domain waktu,

Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori

Transmisi arus IP

ON+, OFF, ON-, OFF

Siklus IP 0.5, 1, 2, 4, dan 8 s

Siklus

perhitung an

Menjalankan perhitungan rata-rata

yang ditampilkan setelah setiap siklus. Penghentian siklus otomatis ketika

error terbaca dibawah batas yang

ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang ditentukan oleh penggunan sudah selesai

(91)

Proses sinyal Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan

sebagai bacaan persentase.

Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user

Pengurangan noise

Lebih dari 100dB pada f>20Hz

Pengurangan noise

jaringan listrik

Lebih dari 120dB pada jaringan listrik dengan frekuensi (16 2/3, 20, 50 & 60 Hz) untuk pengukuran siklus 1.2 s atau lebih besar

(92)

Akurasi total

Lebih dari 1% pembacaan pada

kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan

tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan

menghitung dan layar akan

menampilkan estimasi akurasi pengukuran

Kalibrasi Sistem

Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai

koreksi yang disimpan dalam memori

Konfigurasi pendukung

Resistansi , Schlumberger , Wenner, didipole, dipole dan pole-pole.

(93)

Penyimpa nan Data

Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan bersamaan dengan user memasukkan koordinat dan

waktu serta hari untuk setiap pengukuran

Data Display

Resistiviti nyata (Ohmmeter),

Intensitas Arus (mAmp) dan voltase terukur (mVolt) ditampilkan dan

disimpan dalam memori pada setiap pengukuran

Transmisi Data

Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows dengan perintah user

(94)

Multi-elektrod a

otomati s

Supersting di desain untuk menjalakan

survey dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, Wenner and Schlumberger termasuk

survey roll-along otomatis seluruhnya

dengan Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system (patent 6,404,203).

Supersting dapat menjalankan bermacam-macam array dengan menggunakan

command file yang sudah diprogram user. File-file ini merupakan file ASCII dan dapat dibuat menggunakan text editor biasa.

Command file dapat di download ke RAM memory SuperSting dan dapat diajalankan kapan saja. Oleh karena itu tidak

dibutuhkan komputer di lapangan

(95)

Pengukur an Manual

Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan

elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual

Kontrol user

20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsi

Tombol on/of

Tombol pengukur, terhubung dengan keyboard utama

LCD dengan lampu malam

(96)

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Temperatur pengoperasian -5 sampai +50°C Berat 10.2 kg (22.5 lb) instrumen saja Dimensi lebar 184 mm (7.25"), panjang 406 mm (16") dan tinggi273 mm (10.75")

Kapasitas Memori Memori dapat menyimpan

lebih dari 79.000 pengukuran (resisistivity mode) dan lebih dari 26.000 pengukuran

apabila dikombinasikan resistivity/IP mode

(97)

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Siklus

resistivita s

Waktu perhitungan dasar 0.2, 0.4, 0.8, 1.2, 3.6, 7.2, atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui

keyboard. Rentang otomatis dan

penambahan komutasi sekitar 1.4s

Display LCD display (16 baris x 30 karakter) dengan lampu malam

Power supply

(lapangan)

12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V batere), konektor pada panel depan.

Hasil daya maksimum meningkat menggunakan sumber2x12V

(98)

Sistem Operasi

Disimpan pada flash memory yang dapat diprogram ulang. Versi update dapat di download melalui website AGI dan disimpan dalam flash memory

(99)

Harga

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Jumlah Elektroda SuperSting R1/IP Single Channel SuperSting R8/IP 8-Channel 28 elektroda $ 22,484.00 $30,184.00 56 elektroda $30,328.00 $38,228.00 84 elektroda $38,292.00 $46,692.00 112 elektroda $49,296.00 $58,156.00

*Harga sudah termasuk : instrumen, kabel

elektroda, elektroda, software EarthImager dan

(100)

Harga

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Jumlah Elektroda SuperSting R1/IP Single Channel SuperSting R8/IP 8-Channel 28 elektroda Rp 328.648.628 Rp 441.199.528 56 elektroda Rp 443.304.376 Rp 558.778.676 84 elektroda Rp 559.714.164 Rp 682.496.964 112 elektroda Rp 720.559.632 Rp 850.066.252

*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.

(101)

Memiliki kemampuan mengukur 8

channel secara simultan sehingga menghemat waktu di lapangan

secara drastis.

Dapat menggunakan 12V dan 24V. Dapat mengukur pada medan yang

tidak datar.

Kelebihan :

(102)

Dapat digunakan pada berbagai

macam konfigurasi.

Tingkat akurasi data sangat tinggi. Level noise sangat rendah.

Memiliki kapasitas memori internal

yang besar untuk menyimpan data hasil perhitungan.

Kelebihan :

(103)

User dapat memprogram siklus

perhitungan dan disimpan dalam memori dari PC, kemudian bisa

langsung dieksekusi dilapangannya. (penghitungan data dapat secara

otomatis bukan manual).

Dapat mengontrol langsung sistem

Multi Channel Swift Dual Mode Otomatis Multi-elektroda

Kelebihan :

(104)

Induced Polarization mode records 6

individual IP chargeability windows.

Dapat digunakan untuk

penghitungan secara manual juga. Tipe konfigurasi yang dapat dihitung secara manual antara lain:

Resistance, Schlumberger, Wenner, Dipole-dipole, dipole, and Pole-pole.

Kelebihan :

(105)

Jika terdapat nilai resistivitas yang

menyimpang tidak dapat di reset lagi prosesnya.

Ukurannya yang besar membuat

tidak praktis di bawa-bawa.

Jika terdapat satu kabel yang rusak

maka kabelnya tidak dapat

digunakan karena kabelnya saling terhubung.

Kekurangan :

(106)

ABEM Terramet er Kelebihan Kekuranga n Harga Gambar Alat Spesifikas i Overview Instrrument

(107)

o ABEM Terrameter SAS 1000/4000

4. Peralatan Geolistrik

Sumber:

(108)

Sumber :

http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25

o ABEM Terrameter SAS 1000/4000

(109)

Transmitter :

4.3 ABEM Terrameter

Output Power 250 W Current transmission True Current Transmitter Output Current Accuracy Better than 0.4% Maximum Output Current 2500mA Maximum Output Voltage +/- 600V 1200V peak to peak

(110)

Instant Polarity Changer

YES

Accuracy 0.4%

Precision 0.1%

Self Diagnostics Temperature, Power

dissipation, Monitoring Safety Emergency Interrupter easily accessible

Transmitter :

4.3 ABEM Terrameter

(111)

No. of Channels 4,8 or 12 input (+ 2 for Tx monitoring

Isolation All channels are

galvanically separated

Input Voltage Range

+/- 600V

Input impedance 200M Ohm

Precision 0.1%

Accuracy 0.2%

Receiver :

(112)

Linearity 0.005% Range +/- 2.5V , 200 M Ohm +/- 15V , 30 M Ohm +/- 600V , 20 M Ohm Flat Frequency Response Better than 1% up to 300Hz

Receiver :

4.3 ABEM Terrameter

Resolution Theoritical 3 nV at 1 secintegration

(113)

Resistivity YES

SP YES

IP YES

Full wave form Sampled and average

to requested data. Possible to activate recording to file for post analysis

Dynamic Averaging 24 bit A/D conversion

Data Sampling Rate

30kHz

Measuring :

(114)

Cycle time From 0.4 sec to 28,7 sec User selectable, resistivity

Pulse time from 0.1 sec to 8.2

sec. User selectable

IP Windows Arbitary windows

flexibility configures to powerline

frequencies

Measuring :

(115)

Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:

4.3 ABEM Terrameter

Array types Default Multiple Gradient,

Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Wenner etc. (for VES, get info)

Electrode Test YES, Focus One

estimating contact resistance on all

electrodes currently in use

(116)

Switching matrix Internal 10x64, divided into four

blocks for efective use of all receiver channels available

Roll-a-Long YES full coverage,

both 2D & 3D

Take-outs Internal 64 inline + 3 remote

electrodes

Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:

(117)

Voltage +/- 600V Current +/- 2500 mA Full waveform monitored Current Accuracy 0.2% Current Precision 0.1%

Tx Monitor :

4.3 ABEM Terrameter

(118)

Casting Rugged Aluminum case meets IEC IP 66

Computer Embedded ARM 9, 200 MHz

GPS 20 channels SirF star III chip

Display 8,4” Active TFT LCD, full

colour, daylight visible

I/O ports 2x KPT 32 p for imaging

(1xKPT 32 p for VES) AUX,USB A, USB B,RJ45 for LAN

General:

(119)

Service point

Accessible through Internet, Multifunction connector

Memory Capacity

8GB, More than 1 500 000 readings

Power 8 Ah Internal NiMH

12V power pack andExternal

12 VDC battery (recommended option for all Imaging and VES)

General:

(120)

Dimensions (WxLxH) 39x21x32cm Weight 12 kg Ambient Temperature Range -20°C to + 70°C operating ¹·² -30°C to + 80°C storage³

General:

4.3 ABEM Terrameter

(121)

Harga diatas sudah termasuk :

1 - Abem Terrameter LS unit, 4 channel, 250 Watts Imaging System G70 - 2D software

     s/n 209110020 ( built December 2009 ) including:

        1-12 volt NiMH battery pack

        1-CCC battery charger, 100-230 volt        

Harga

4.2 ABEM Terrameter

*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.

27 September 2015

(122)

Harga diatas sudah termasuk :

1-DC external battery cable         2-Torx wrench

        1-USB Memory sticks 1GB

        1-LAN cable RJ45 connectors 5m         1-USB connection cable

        1-LS documentation kit / User Manual

        1-LS software on CD

        1-LS wooden transport case

Harga

(123)

4 - Abem Lund Electrodes cables ( built

September 2012 ) with 21 take-outs each at 5 meters intervals spacing with:

        4-Reel

        2-Cable joint

        75-Cable to electrode jumper         2-Wooden transport case

 

75-Steel Electrode  

1-RES2DINV Software ( 2D Res. & IP inversion S/W for Lund data )

Harga

(124)

Sumber : http://www.abem.s e/support/downloa ds/user- manuals/user- guide-terrameter-ls-2012-10-25

o ABEM Terrameter SAS 1000/4000

(125)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Sumber : http:// www.abem.se/support/dow nloads/user-manuals/use r-guide-terrameter-ls-2 012-10-25 . Page 14

(126)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

USB : Mengkoneksikan alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.

(127)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Elekt

r

oda 1-32: Konektor untuk kabel 32 pole elektroda (bukan edisi VES)

(128)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Elektroda 33-64: Konektor untuk kabel 32 pole elektroda

(129)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi C1, C2 : Koneksi kabel banana untuk elektroda arus.

(130)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi P1, P2 : Koneksi kabel banana untuk elektroda potensial.

(131)

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi USB : Mengkoneksika n alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.

(132)

Overview Instrumen (Connector Panel) Fungsi Eksternal Equipment : Menghubungkan dengan Terrameter SAS LOG 300

4.3 ABEM Terrameter

(133)

Overview Instrumen (Power Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Sumber : http:// www.abem.se/support/dow nloads/user-manuals/use r-guide-terrameter-ls-2 012-10-25 . Page 15

(134)

Overview Instrumen (Power Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Emergency Stop Button : Untuk mengatur aliran arus, jika dipencet maka arus tidak akan keluar

(135)

Overview Instrumen (Power Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Transmitter Cooling Area: Mengeluarkan udara panas dari dalam alat

(136)

Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi External Power Supply Connector: Tempat memasukkan kabel Charger

4.3 ABEM Terrameter

(137)

Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi Internal Power Supply Connector: Tempat batre internal diletakkan

4.3 ABEM Terrameter

(138)

Overview Instrumen (Built-in GPS Receiver)

4.3 ABEM Terrameter

Sumber : http:// www.abem.se/support/dow nloads/user-manuals/use r-guide-terrameter-ls-2 012-10-25 . Page 16

(139)

Overview Instrumen (Built-in GPS

Receiver)

4.3 ABEM Terrameter

ABEM Terrameter memiliki receiver GPS yang secara otomatis menyimpan posisi pengukuran

(140)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Sumber : http:// www.abem.se/support/downloads/user-manuals/us er-guide-terrameter-ls-2012-10-25 . Page 16

(141)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi LED Window: . LED merah  aktifitas disk . LED hijau  indikator berjalannya software

(142)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Tampilan display layar yang berwarna

(143)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Sumber : http:// www.abem.se/suppor t/downloads/user-m anuals/user-guide-terrameter-ls-2012 -10-25 . Page 19

(144)

Overview Instrumen (The User

Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi status bar :

Menunjukkan pesan interaktif (kiri) dan notifikasi alat (kanan)

batere

(145)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Active project and Task : Menunjukkan

project dan task yang baru saja dibuka

(146)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Active project and Task : Menunjukkan

project dan task yang baru saja dibuka Fungsi view : Menunjukka n informasi yang sedang user jalankan

(147)

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi built-in keyboard : Tempat menginput komando dari user

(148)

Overview Instrumen (The User

Interface Panel)

(149)

Overview Instrumen (The User

Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Tombol Fungsi

<menu> Menunjukkan menu navigasi

<play-stop>

Berpindah ke progres

pengukuran, start / stop pengukuran

<power> On atau of alat <browse

>

Berpindah dari tabs ke Menu Item

(150)

Overview Instrumen (The User

Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Tombol Fungsi

<clear> Menghapus <left> Kursor ke kiri

<down> Kursor ke bawah <right> Kursor ke kanan

<shift> Merubah fungsi <option

>

Menunjukan menu option

(151)

Software untuk mengolah data dari

ABEM Terrameter

(152)

Kelebihan :

Memiliki receiver GPS

Layar yang sudah terdisplay

berwarna sehingga layarnya bukan monokrom (hitam putih)

Ada tanggal dan informasi waktu

pada status bar

Memiliki keyboard internal dan

eksternal

(153)

Kelebihan :

4.3 ABEM Terrameter

Batere dan suhu

dapat dikontrol secara langsung

(154)

Kelebihan :

4.3 ABEM Terrameter

Jika dioperasikan pada suhu yang

sangat tinggi dan terjadi

overheating, alat akan mati secara otomatis

Mudah di bawa karena ada

(155)

Kelebihan :

4.3 ABEM Terrameter

Hasil resistivitas akan terdisplay

dalam bentuk tabel sehingga saat di lapangan kita tidak repot mencatat

(156)

Kelebihan :

4.3 ABEM Terrameter

Alat dapat memperlihatkan

(157)

Kelebihan :

4.3 ABEM Terrameter

Alat dapat memperlihatkan kurva

(158)

Kekurangan :

4.3 ABEM Terrameter

Memiliki harga yang relatif lebih

(159)

OYO Mc OHM Mark 2 Kelebihan Kekuranga n Cara Mengoperasikan Alat Spesifikasi Gambar

(160)

OYO Mc OHM Mark 2

(161)

4.4

OYO Mc OHM Mark 2

Potential Output : Tempat diterimanya potensial Current Output : Tempat keluarnya arus

(162)

Power Input : Tempat memasukkan daya Switch Buton : Tombol on / of alat

(163)

Screen : Layar tempat output data Battery Indicator : Tempat melihat persentase baterai

(164)

Numer Pad : Tempat menginput perintah user

(165)

Stack : Tombol men-stacking Mode : Input metode yang digunakan (Schlumber ger, Wenner dll).

(166)

Current : Meng-input arus Measure : Tombol untuk mengambil data

(167)

Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 2

Receiver

Input Impedance: 10 OM-ohm

Measurement Potential: 25 mV, 250

mV, 3500 mV

Resolution: 1 uV

S/N ratio: 90 dB (50/60 Hz)Stack Count: 1,4, 16, 64

Time of one measurement cycle: 3.7

sec

(168)

Transmitter

Input Voltage: 400 Vpp max

Output current: 1, 2, 5, 10, 100, 200

mA

Operating Voltage: 12 VDC

Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 2

(169)

Cara mengoperasikannya mudah,

cocok untuk pemula.

Bisa melakukan stacking

berkali-kali untuk keakuratan data.

Data yang didapatkan bagus dan

akurat.

Kelebihan :

(170)

Tidak dapat menjalankan

perhitungan secara otomatis, jadi perhitungan dilakukan secara

manual.

Tidak ada lampu pada layar

sehingga jika pengambilan data diambil di malam hari akan tidak terlihat.

Layar masih monokrom.

Kekurangan :

(171)

Naniura NRD 300 HF Spesifika si Gambar Kekuranga n Kelebiha n

(172)

NANIURA NRD 300 HF

(173)

4.5 NANIURA NRD 300

HF

Potensial Input : Tempat input tegangan DC Input Fuse

(174)

4.5 NANIURA NRD 300

HF

Curent Output : Tempat keluarnya arus

Current Loop : Tempat untuk menyeter besarnya

arus ON/OFF

(175)

4.5 NANIURA NRD 300

HF

Coarse Compensator

(176)

V Autorange : Tampilan tegangan Tampilan arus

4.5 NANIURA NRD 300

HF

(177)

Power supply DC in 12 Volt

Power Output 300 watt for >20A Output Voltage 500 V maximum

Output Current 2000 mA maximum Current accuracy 1 mA

Reading Type Digital Power for Digital

Meter

9 V, dry battery

Reading Facility Current loop Indicator

4.5 NANIURA NRD 300

HF

(178)

Input impendency 10 M-ohm

Range 0,1 mV up to 500 V

Accuracy 0,1 mV

Compensator (Rough) 10 x turn Compensator (Smooth) 1 x turn

Reading Digital

Power for Digital Meter 3 Volt Reading Facility HOLD

Weight 6 kg

Receiver :

4.5 NANIURA NRD 300

HF

(179)

Kelebihan :

sudah menggunakan kartu PCB

terpisah untuk setiap skala tegangan  yang diinjeksikan.

Berat Naniura NRD 300 HF lebih

ringan daripada NRD 22 yang masih menggunakan transformator.

Bila terjadi kerusakan pada

transormer maka satu skala

pengukuran saja yang terganggu.

4.5 NANIURA NRD 300

HF

(180)

banyak menggunakan komponen

pasif sehingga bisa dibilang lebih ‘robust’ dan ‘sturdy’

masih menggunakan  analog

kompensator untuk menetralisir  efek SP (Self Potensial), sehingga

membutuhkan waktu dan ketelitian surveyor saat menetralisir nilai SP

Kekurangan :

4.5 NANIURA NRD 300

HF

(181)

G Sound Kelebihan Kekuranga n Aplikas i Gamba r Alat Spesifika si

(182)

Sumber :

http://www.geocis.net/page.php?G-Sound

G-Sound

4. Peralatan

Geolistrik

(183)

Spesifikasi G-Sound

4.6 G-Sound

Tegangan 400 V (100mA)

Tegangan Max 500 V

Arus 100 mA (Rab < 4k ohm) constant current

Daya 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery

Impedance 10 MOhm (high

impedance

Resolution 12 bit (high resolution)

Kedalaman analisa

(184)

Eksplorasi air tanah

Mitigasi gerakan tanah (longsor)Investigasi Geoteknik

Eksplorasi mineral

Studi lingkungan (pencemaran air

tanah)

Arkeologi

Aplikasi G-Sound

(185)

Pengukuran dapat di upgrade

melalui komputerisasi.

Ringan dan Portable (berat hanya 1

kg, tidak termasuk betere).

100 mA current source. Anti short circuit.

Long life battery (hemat arus).

Kelebihan :

(186)

Bisa digunakan untuk pengukuran

sounding atau profiling/mapping resistivitas (skala lapangan)

Bisa digunakan untuk pengukuran

dalam skala laboratorium:

pengukuran resistance tanah, core dan lumpur.

Kelebihan :

(187)

Kelebihan :

4.6 G-Sound

Murah dan handal

Adjusting SP tidak rumitRingan dan portable

Sangat presisi dan akurat Hemat arus

Mendukung semua keperluan baik di

(188)

Pengukuran hanya bsa dilakukan

secara manual dan tidak otomatis

Pengukurannya lebih lama dari

pada multi channel

konversi data secara manual

Kekurangan :

(189)

IRES T300F Kelebihan Kekuranga n Harga Spesifika si Gamba r Alat

(190)

IRES T300F

4. Peralatan

Geolistrik

(191)

Catu Daya/ DC in (Power Supply)  12 Volt, minimal 6 AH  (Untuk power maksimum gunakan accu basah) Daya (Power output)

300 Watt untuk catu daya > 20 A Tegangan Keluar (Output Voltage) 500 V maksimum Arus keluar (Output Current) 2000 mA maksimum

Spesifikasi :

4.7 IRES T300F

(192)

Spesifikasi :

4.7 IRES T300F

Ketelitian arus 1 mA Sistem Pembacaan Digital Catu Daya Digital M eter 9 Volt, Baterai Kering Fasilitas Current Loop Indicato r Fasilitas Current Loop Indicato r Penerima (Receiver)   Impendansi Masuk an 10 M-ohm Ketelitian (Accuracy) 0,1 mVolt

(193)

Spesifikasi :

4.7 IRES T300F

Kompensator Kasar 10 x

putar (Precission Multi  Turn Potensiometer)

Kompensator Halus 1 x putar

(Wire Wound Resistor)

Sistem pembacaan Digital (Auto Range)

Catu daya digital meter

3 Volt (2 buah baterai kering ukuran AA)

Fasilitas pembacaan data Hold (Tersimpan di Memory) Batas Ukur Pembac aan 0,1 mV hingga 500 Volt

(194)

N o

Uraian Harga

Satuan

1. Instrumen Geolistrik IRES T300F 1 Dimensi.

Included

-1 unit Instrument IRES T300F -300m kabel

-100m kabel potensial -martil

-3 unit radio

-3 unit proof calibration Jumper cable

Rp 41.500.000

Harga :

(195)

Harga:

4.7 IRES T300F

N o Uraian Harga Satuan 2. Perlengkapan 2 Dimensi -Switching 48 Channel -Tembaga 48 Batang -Kabel 2D 480 meter Rp 30.000.0000 Rp 4.800.000 Rp 24.000.000 Total Rp 100.300.000 PPN 10 % Rp 10.030.000 Grand Total Tp 110.330.000

(196)

Kelebihan :

Daya akurasi tinggi dengan hasil

memuaskan

Lebih ringan

Relatif lebih murah

(197)

Kekurangan :

memerlukan waktu yang lama

saat pengambilan data.

Pengambilan data dilakukan

secara manual.

(198)

ARES Kelebihan Harga Spesifikasi Gambar Alat

(199)

Ares :

4.7 Peralatan

Geolistrik

(200)

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan data (akuisisi data) geolistrik dilakukan dengan menggunakan elektroda untuk menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi serta mengetahui beda potensial yang

Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu metode geofisika yang dapat mengukur nilai resistivitas batuan di bawah permukaan tanah dengan cara menginjeksikan arus,

medium homogen yang resistivitasnya  a maka hasil pengukuran arus I dan potensial V akan tetap.. • Resistivitas semu tidak

Prinsip kerja dari metode tahanan jenis ini adalah megalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui dua elektdoda arus, kemudian beda potensialnya diukur melalui dua

Pengambilan data (akuisisi data) geolistrik dilakukan dengan menggunakan elektroda untuk menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi serta mengetahui beda potensial yang

Emujakporue Metode: Self Potential Investigation of Contaminants in a Dumpsite, University of Port Harcourt, Nigeria Hasil: Nilai beda potensial yang terukur yaitu -8 mV hingga 1.5

Dari hasil pengukuran didapatkan nilai R sebagai V/I, sehingga akan didapatkan : ρa = k R dimana nilai resistivity yang terukur adalah nilai resistivity semu, untuk mendapatkan nilai

Hasil dari pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda, dapat digunakan untuk menentukan variasi harga tahanan jenis masing- masing lapisan di bawah