• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN KUESIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2012/2013. Kata Pengantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN KUESIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2012/2013. Kata Pengantar"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

100 LAMPIRAN

1. Kuesioner

KUESIONER

KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2012/2013

No. Item Pertanyaan Koding

A. IDENTITAS RESPONDEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nama Responden: ... Alamat : Dusun/RT/RW: .../……./…… Desa : ...

Umur Responden: ... tahun

Jenis Kelamin responden: 1. Laki-laki 2. Perempuan Status pernikahan responden:

1. Belum menikah 2. Sudah menikah 3. Duda

4. Janda

Pendidikan terakhir responden:

1. Tidak Sekolah 4. Tidak tamat SLTP 7. Tamat SMA

1( ) 2( ) 3( ) 4( )

5( ) Kata Pengantar

Tim lapangan adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga yang saat ini sedang melakukan kuliah lapangan dengan cara melakukan tim lapanganan (belajar) tentang strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi di Desa Jeblog, Kecamatan talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tim lapangan berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi responden tim lapanganan ini dan memberikan informasi yang tim lapangan butuhkan.

Seluruh data dan hasil tim lapanganan ini akan digunakan sebagai bahan kajian dan diskusi sebagai media lengkap yang menjadi sarana atau media untuk belajar. Tujuan lebih jauh dari kuliah lapangan ini adalah mendialogkan teori-teori yang ada dengan fakta-fakta atau fenomena-fenomena di lapangan.

Atas kesediaan Bapak/Ibu menyediakan waktu luang untuk kegiatan wawancara ini tim lapangan sampaikan terima kasih.

No Responden : Pewawancara :

(2)

101 7. 8. 9. 10. 11. 12.

2. Tidak Tamat SD 5. Tamat SLTP 8. Diploma 3. Tamat SD 6. Tidak tamat SMA 9. Sarjana Berapa jumlah anggota keluarga responden: ……… orang (Termasuk responden)

Anggota keluarga responden?

Nama Umur Jenis

kelamin Status dalam keluarga Status kawin Tingkat pendidikan Pekerjaan Pokok Keterangan : Jenis kelamin Status dalam keluarga Status kawin Tingkat

pendidikan Pekerjaan pokok 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Suami/isteri 2. Orang Tua 3. Anak kandung 4. Anak Tiri 5. Anak Asuh 6. Menantu 7. Saudara 1. Blm kawin 2. Kawin 3. Duda 4. Janda RENDAH 1. Tidak Sekolah 2. Tak tamat SD 3. SD 4. Tak tamat SLTP SEDANG 5. SLTP

6. Tak tamat SLTA 7. SLTA TINGGI 9. Tamat Diploma 10. Tamat PT 1. Buruh Tani 2. Petani 3. Peternak 4. Lainnya …………

Bagaimana sebagian besar tingkat pendidikan anggota keluarga responden? 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi

Apakah kategori umur sebagian besar anggota keluarga responden? 1. Tidak Produktif (>55 tahun) 2. Produktif (<55 tahun) Kategori responden:

1. Buruh Tani 2. Petani Pemilik 3. Petani Penggarap 4. Petani Penyewa

Apakah responden memiliki lahan: 1. Ya 2. Tidak 6( ) 7( ) 8( ) 9( ) 10( ) 11( )12( )13( )

(3)

102 13

14.

Jika ya, berapa luas lahan yang dimiliki:... m2 Berapa rata-rata pendapatan responden per hari?

1. Dari pekerjaan pokok : Rp. ...,00 14( )

B. PEMILIHAN STRATEGI SUBSISTENSI 15. 16. 17. 18. 19. 20. .

Apakah responden mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan subsistensi: 1. Tidak 2. Ya

Apa saja kesulitan yang dialami responden:

1. Kesulitan memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori 2. Kesulitan memenuhi kebutuhan sandang

3. Kesulitan memenuhi kebutuhan pendidikan 4. Kesulitan memenuhi kebutuhan kesehatan

5. Kesulitan memenuhi kebutuhan yang mendesak/ tiba-tiba 6. Lainnya ... (sebutkan)

Kapan responden mengalami kesulitan tersebut: 1. Setiap hari

2. Pada waktu tertentu

Bagi responden yang menjawab waktu tertentu

Tepatnya pada saat kapan responden mengalami kesulitan tersebut: 1. Ketika gagal panen.

2. Ketika biaya tanam/ biaya listrik/ biaya pendidikan naik 3. Berbenturan dengan biaya pokok yang lainnya

4. Lainnya...(Sebutkan)

Apakah responden memiliki strategi untuk mengatasi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan subsistensi:

1. Tidak 2. Ya Jika ya, strategi apa yang dipilih responden:

1. Memanfaatkan relasi atau hubungan sosial 2. Alternatif subsistensi (bekerja swadaya) 3. Mengikat sabuk lebih kencang

15( ) 16( ) 17( ) 18( ) 19( ) 20( ) 21( ) 22( ) 23( ) 24( ) 25( ) 26( ) 27( ) 28( ) 29( ) 30( ) Keterangan: 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Keterangan: 1. Tidak 2.Ya Keterangan: 1. Tidak 2.Ya Keterangan: 1. Tidak 2.Ya

(4)

103

C. STRATEGI MEMANFAATKAN RELASI ATAU HUBUNGAN SOSIAL 21.

22.

23.

24.

Bagaimana cara penggunaan strategi (memanfaatkan relasi atau hubungan sosial): Strategi Kesulitan Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja Meminja m/ berhutan g kepada orang lain Menjual Barang berharga yang dimiliki Saling membantu (hubungan timbal balik) Lainnya memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori 31( ) 32( ) 33( ) 34( ) 35( ) memenuhi kebutuhan sandang 36( ) 37( ) 38( ) 39( ) 40( ) memenuhi kebutuhan pendidikan 41( ) 42( ) 43( ) 44( ) 45( ) memenuhi kebutuhan kesehatan 46( ) 47( ) 48( ) 49( ) 50( ) Memenuhi kebutuhan mendesak 51( ) 52( ) 53( ) 54( ) 55( )

Kepada siapa responden meminta bantuan: 1. Majikan

2. Keluarga 3. Tetangga 4. Teman

5. Lembaga pemberi modal (PT) 6. Lainnya ... (sebutkan)

Berupa apa bantuan yang diterima responden : 1. Bibit

2. Sembako 3. Uang

4. Barang

5. Lainnya ... (sebutkan) Intensitas penggunaan strategi tersebut :

1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja 2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain

3. Menjual barang berharga yang dimiliki

56( ) 57( ) 58( ) 59( ) 60( ) 61( ) 62( ) 63( ) 64( ) 65( ) 66( ) 67( ) 68( ) 69( ) Keterangan: 1. Tidak pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering Keterangan: 1. Tidak 2.Ya Keterangan: 1. Tidak 2.Ya Keterangan: 1. Tidak 2.Ya

(5)

104 25.

26.

27.

4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ... (sebutkan)

Apa alasan responden memilih strategi (memanfaatkan relasi atau hubungan sosial): 1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja

2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain 3. Menjual barang berharga yang dimiliki 4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ... (sebutkan)

Alasan:

1. Memiliki hubungan yang erat

2. Penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi 3. Tidak menggunakan bunga saat mengembalikan 4. Situasi yang mendesak

5. Lainnya... (sebutkan)

Apakah responden mengalami kendala dalam penggunaan strategi (relasi atau hubungan sosial): 1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja

2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain 3. Menjual barang berharga yang dimiliki 4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ... (sebutkan)

Jika ya, apa kendala responden tersebut:

1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja 2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain

3. Menjual barang berharga yang dimiliki 4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ... (sebutkan)

Kendala:

1. Adanya rasa sungkan

2. Hubungan tidak terlalu akrab

3. Takut tidak dapat mengambalikan hutangnya 4. Ketika tidak ada yang memberi pertolongan 5. Tidak memiliki barang berharga untuk dijual 6. Lainnya. ... (sebutkan) 70( ) 71( ) 72( ) 73( ) 74( ) 75( ) 76( ) 77( ) 78( ) 79( ) 80( ) 81( ) 82( ) 83( ) 84( ) 85( ) 86( ) Keterangan: 1. Tidak 2.Ya

(6)

105 28.

29.

30.

D. STRATEGI ALTERNATIF SUBSISTENSI

Bagaimana cara penggunaan strategi (strategi alternatif subsistensi/ bekerja swadaya): Strategi Kesulitan Berjualan kecil-kecilan Bekerja serabutan Bekerja sebagai tukang bangunan Bekerja keluar desa Lainnya memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori 87( ) 88( ) 89( ) 90( ) 91( ) memenuhi kebutuhan sandang 92( ) 93( ) 94( ) 95( ) 96( ) memenuhi kebutuhan pendidikan 97( ) 98( ) 99( ) 100( ) 101( ) memenuhi kebutuhan kesehatan 102( ) 103( ) 104( ) 105( ) 106( ) Memenuhi Kebutuhan Mendesak 107( ) 108( ) 109( ) 110( ) 111( )

Apa alasan responden memilih strategi (alternatif subsistensi/ bekerja swadaya) 1. Berjualan kecil-kecilan

2. Bekerja serabutan

3. Bekerja sebagai tukang bangunan 4. Bekerja keluar desa

5. Lainnya ... (sebutkan) Alasan:

1. Penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi 2. Menambah penghasilan

3. Penghasilan yang diperoleh lebih menjanjikan 4. Situasi yang mendesak

5. Lainnya ... (sebutkan)

Apakah responden mengalami kendala dalam penggunaan strategi (alternatif subsistensi/ bekerja swadaya):

1. Berjualan kecil-kecilan 2. Bekerja serabutan

3. Bekerja sebagai tukang bangunan 4. Bekerja keluar desa

5. Lainnya ... (sebutkan) 112( ) 113( ) 114( ) 115( ) 116( ) 117( ) 118( ) 119( ) 120( ) 121( ) Keterangan: 1. Tidak 2.Ya Keterangan: 1. Tidak 2.Ya

(7)

106 31.

32.

33.

34.

Jika ya, apa kendala responden tersebut: 1. Berjualan kecil-kecilan

2. Bekerja serabutan

3. Bekerja sebagai tukang bangunan 4. Bekerja keluar desa

5. Lainnya ... (sebutkan) Kendala:

1. Ketika barang jualan tidak laku

2. Ketika tidak ada yang memberi pekerjaan 3. Resiko yang ditanggung tinggi.

4. Lainnya ... (sebutkan)

E. STRATEGI MENGIKAT SABUK LEBIH KENCANG

Strategi Kesulitan Berpuasa Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah Lainnya memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori 127( ) 128( ) 129( ) 130( ) memenuhi kebutuhan sandang 131( ) 132( ) 133( ) 134( ) memenuhi kebutuhan pendidikan 135( ) 136( ) 137( ) 138( ) memenuhi kebutuhan kesehatan 139( ) 140( ) 141( ) 142( ) Memenuhi kebutuhan mendesak 143( ) 144( ) 145( ) 146( )

Intensitas penggunaan strategi tersebut: 1. Berpuasa

2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya ... (sebutkan)

Apa alasan responden memilih strategi (mengikat sabuk lebih kencang): 1. Berpuasa 122( ) 123( ) 124( ) 125( ) 126( ) 147( ) 148( ) 149( ) 150( ) 151( ) 152( ) Keterangan: 1. Tidak pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering Keterangan: 1.Tidak 2.Ya

(8)

107 35. 36. 37. 38. 39.

2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya ... (sebutkan)

Alasan:

1. Penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi

2. Adanya rasa sungkan jika meminta bantuan kepada orang lain 3. Situasi yang mendesak

4. Merupakan kondisi

5. Lainnya ... (sebutkan)

Apakah responden mengalami kendala dalam penggunaan strategi (mengikat sabuk lebih kencang): 1. Berpuasa

2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari)

3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya ... (sebutkan)

Jika ya, apa yang menjadi kendala responden tersebut: 1. Berpuasa

2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya ... (sebutkan)

Kendala:

1. Nafsu atau keinginan untuk makan tiga kali 2. Memiliki penyakit

3. Lainnya ...(sebutkan)

F. DAMPAK STRATEGI TERHADAP KEBUTUHAN SUBSISTENSI

Apakah strategi yang responden pilih sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan subsistensi: 1. Tidak 2. Ya

Untuk jawaban ya

Seberapa sering strategi tersebut dapat memenuhi kebutuhan subsistensi: 1. Pernah sekali

2. Jarang 3. Sering

Kebutuhan apa saja yang dapat terpenuhi setelah penggunaan strategi: 1. Terpenuhinya asupan gizi dan kalori

2. Terpenuhinya kebutuhan sandang 3. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan 4. Terpenuhinya kebutuhan kesehatan 5. Terpenuhinya kebutuhan yang mendesak 6. Lainnya ... (sebutkan) 153( ) 154( ) 155( ) 156( ) 157( ) 158( ) 159( ) 160( ) 161( ) 162( ) 163( ) 164( ) 165( ) 166( ) 167( ) 168( ) 169( ) 170( ) Keterangan: 1. Tidak 2.Ya Keterangan: 1. Tidak 2.Ya

(9)

108 40. 41. 42. 43. 44. 45.

Seberapa ketahanan strategi yang dipilih responden dapat memenuhi kebutuhan subsistensi: 1. Sehari

2. Seminggu 3. Sebulan

Ketika ketahanan strategi hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sebentar, apakah responden tetap mengulangi memilih strategi yang sama:

1. Tidak 2. Ya

Jika strategi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan subsistensi apa yang akan responden lakukan:

1. Terpaksa tidak dipenuhi kebutuhannya 2. Menunda kebutuhan tersebut untuk dipenuhi 3. Mengganti strategi lain

4. Lainnya ... (sebutkan)

Jika terbukti strategi yang dipilih tidak dapat memenuhi kebutuhan subsistensi, apakah responden tetap mengulang untuk memilih strategi tersebut:

1. Tidak 2. Ya

Strategi tersebut tidak dapat memenuhi untuk kebutuhan apa saja: 1. Semua kebutuhan

2. Salah satu kebutuhan

Untuk jawaban salah satu kebutuhan Kebutuhan apa yang tidak dapat terpenuhi:

1. Asupan gizi dan kalori 2. Kebutuhan sandang 3. Kebutuhan pendidikan 4. Kebutuhan kesehatan 5. Kebutuhan mendesak 6. Lainnya ... (sebutkan) 171( ) 172( ) 173( ) 174( ) 175( ) 176( )

(10)

109 2 Pedoman Wawancara

Untuk mempermudah dalam melakukan wawancara dan mempermudah untuk menggalih data agar data yang diperoleh mencangkup semua data yang dibutuhkan dan agar tidak keluar dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berhubungan, maka sangat penting disusun pedoman wawancara, dalam kuliah lapangan ini menggunakan dua pedoman wawancara, yaitu pedoman wawancara bebas dan pedoman wawancara indepth interview.

 Pedoman Wawancara Bebas - Identitas Responden;

- Waktu dan tempat dilakukannya wawancara; - Besar pendapatan yang diperoleh;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi yang dihadapi responden: - Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara penggunaan strategi tersebut;

- Alasan responden memilih strategi tersebut

- Kendala responden dalam penggunaan strategi tersebut;

- Dampak seperti apa yang dihasilkan terhadap kebutuhan subsistensi;  Pedoman Wawancara Indepth

Didalam kuliah lapangan ini, tim lapangan melakukan indept interview terhadap beberapa responden dengan memilah menjadi dua karakteristik yaitu, petani miskin (buruh tani dan petani lahan sempit) dan pusat bantuan

(11)

110

para petani miskin, sehingga dalam pedoman wawancara indepth interview dibedakan menjadi 2 :

1. Petani Miskin (buruh Tani dan petani lahan sempit) meliputi: a. Buruh tani laki-laki;

- Sejak kapan responden bekerja menjadi buruh tani;

- Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi buruh tani; - Berapa luas lahan yang dimiliki;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian; - Pendapatan selama perhari;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi buruh tani;

- Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara pemilihan strategi tersebut;

- Alasan responden memilih strategi tersebut

- Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;

- Dampak seperti apa yang dihasilkan dari ppemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi buruh tani; b. Buruh tani perempuan;

- Sejak kapan responden bekerja menjadi buruh tani;

- Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi buruh tani; - Berapa luas lahan yang dimiliki;

(12)

111

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian; - Pendapatan selama perhari;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi buruh tani;

- Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara pemiliha strategi tersebut;

- Alasan responden memilih strategi tersebut

- Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;

- Dampak seperti apa yang dihasilkan dari ppemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi buruh tani; c. Petani pemilik lahan sempit;

- Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik lahan sempit; - Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;

- Berapa luas lahan yang dimiliki;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian; - Pendapatan selama perhari;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;

- Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara pemilihan strategi tersebut;

(13)

112

- Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;

- Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani;

d. Petani pemilik sekaligus penggarap lahan sempitnya sendiri; - Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik lahan sempit; - Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;

- Berapa luas lahan yang dimiliki;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian; - Pendapatan selama perhari;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;

- Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara pemilihan strategi tersebut;

- Alasan dan kendala responden memilih strategi tersebut

- Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani;

e. Petani pemilik lahan sempit tetapi lahannya digarap orang lain; - Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik lahan sempit; - Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;

(14)

113

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian; - Pendapatan selama perhari;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;

- Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara pemilihan strategi tersebut;

- Alasan responden memilih strategi tersebut

- Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;

- Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani; f. Petani penyewa lahan sempit;

- Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik penyewa lahan sempit;

- Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani; - Berapa luas lahan yang dimiliki;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian; - Pendapatan selama perhari;

- Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;

- Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara pemilihan strategi tersebut;

(15)

114

- Alasan responden memilih strategi tersebut

- Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;

- Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani; 2. Pusat Bantuan Petani Miskin:

a. Ketua Organisasi tani;

- Sejak kapan menjabat sebagai ketua organisasi petani;

- Apa yang menyebabkan responden menjabat sebagai ketua organisasi petani;

- Kegiatan apa saja yang dilakukan organisasi petani untuk memajukan pertanian;

- Peran organisasi pertanian bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian;

- Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;

- Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan; - Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi

hutangnya;

- Penghasilan dan pengeluaran responden; - Upaya untuk memajukan petani miskin;

(16)

115 b. Kepala desa;

- Sejak kapan menjabat sebagai kepala desa;

- Apa yang menyebabkan responden menjabat sebagai kepala desa; - Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk memajukan pertanian;

- Peran kepala desa bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian;

- Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;

- Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan; - Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi

hutangnya;

- Penghasilan dan pengeluaran responden; - Upaya untuk memajukan petani miskin;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi pusat bantuan petani; c. Agen Lembaga pemberi modal (PT);

- Sejak kapan menjabat sebagai agen dari lembaga pemberi modal/PT; - Apa yang menyebabkan responden menjabat sebagaiagen dari

lembaga pemberi moadal/ PT;

- Kegiatan apa saja yang dilakukan PT untuk memajukan pertanian; - Peran PT bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya

petani miskin;

(17)

116

- Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;

- Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan; - Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi

hutangnya;

- Penghasilan dan pengeluaran responden; - Upaya untuk memajukan petani miskin;

- Keuntungan dan kerugian selama menjadi pusat bantuan petani; d. Seorang warga yang menjadi pusat meminjam para petani;

- Sejak kapan menjadi pusat meminjam petani miskin;

- Apa yang menyebabkan respondenmenjadi pusat meminjam petani miskin;

- Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk memajukan pertanian;

- Peran bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;

- Apa responden mengerti detail tentang pertanian;

- Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;

- Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan; - Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi

hutangnya;

- Penghasilan dan pengeluaran responden; - Upaya untuk memajukan petani miskin;

(18)

117 3 Transkrip Indepth Interview

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara : ERIKA ISNAINI MAULIDA Nama Informan : Bapak Pagiyo

Pekerjaan :Buruh Tani miskin

Mata kuliah Sosiologi Pedesaan 2012 kali ini terletak di Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur. Kuliah lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 06-09 Desember 2012. Dengan mengangkat tema tentang “strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi”, banyak kegiatan yang akandilakukan dalam mengobservasi permasalahan tersebut yang ada di Desa Jeblog ini. Hal-hal tersebut antara lain seperti melakukan penyebaran kuesioner, melakukan indepth interview pada tokoh-tokoh yang bersangkutan dengan permasalahan, serta mengambil data aktual berupa foto dan video.

(19)

118

Selanjutnya saya jabarkan pada penulisan kali ini yang merupakan sebagai salah satu metode yang dilakukan yakni melakukan indepth interview pada tokoh-tokoh yang bersangkutan dengan topik strategi yang diangkat. Pada awalnya, tokoh-tokoh indepth interview yang saya dapatkan adalah seorang buruh tani. Indepth interview yang dilakukan pada hari Jum‟at, tanggal 07 Desember 2012, setim lapanganr pukul 02.10, sebagai berikut :

Pada siang hari menjelang sore hari dengan situasi yang mendung petang saya bergegas mencari indepth interview, jarak antara rumah orang yang menjadi indepth saya lumayan sangat jauh dari tempat penginapan di desa,

(ketika saya sampai dirumah respondennya, bapak yang menjadi responden saya sebenarnya dalam keadaan sibuk, dia sedang memperbaiki sepeda pancalnya yang sedang rusak )

Pewawancara : Assalamu‟alaikum Informan : Wa‟alaikumsalam

Pewawancara : Permisi pak, maaf menganggu pak

(Dengan kedatangan saya yang tidak meminta izin terlebih dahulu kepada bapaknya, sehingga raut muka bapak tersebut terkejut, mungkin bisa dibilang heran mau apa saya mendatanginya, setelah saya menjelaskan panjang lebar mengenai maksud dan tujuan dari kedatangan saya lama kelamaan bapak tersebut mengerti dan mau menerima serta membantu untuk berbagi informasi sesuai dengan tujuan kedatangannya, karena pada saat itu bapak di samping rumahnya, maka saya tanya kepada bapaknya),

(20)

119 Pewawancara : Teng pundi pak?

Informan : ngge monggo mriki Pewawancara : oh.. ngge pak

(berjalan bersama untuk menujuke rumah ke rumah bapak Pagiyo) Informan : Iya ada apa.?

Pewawancara : maaf pak sebelumnya nama bapak siapa? Informan : pak Wargiyo, samean nak?

Pewawancara : kulo Erika pak, mahasiswa dari surabaya untuk belajar dari bapak. Informan : Surabaya, anak aku ngge wonten seng di suroboyo nak,

Pewawancara : Nku pak kulo bade tanglet tanglet tentang pertanian kepada bapak, Informan : oh,. Monggo nak, tanglet npo nak

Pewawancara : sejak kapan bapak nku dados bapak berprofesi sebagai buruh petani Informan : sudah lama, sejak mulai dulu, mulai seket limo tahun

Pewawancara : Apakah bapak ngge nggada lahan disamping jadi buruh tani?

Informan : Nggeh nak, tapi ngge sekedik nak, seng penting hasil-e iso digawe maem dewe, cukup nggawe nyukupi keluargane nak, ngge nek disisihkan skeding damel nek tandur nak

Pewawancara : warisan dari orang tua atau bagaimana pak, sak pinten pak luase? Informan : mboten ndang, ngge kerjo dwe, istilah e nyewo. Tapi ngge nggada

lahan kedik mbak petang puluh ru, didamel maem kiyambak. (Tidak lama kemudian hujan gerimis pun turun, suhu semakin dingin) ,

(21)

120

Pewawancara : (dengan sedikit bingung karena tidak mengerti bahasanya) 40 ru nku setim lapanganr pinten ngge pak

Informan : petang puluh ru iku setim lapanganr papat setengah meter, Pewawancara : penghasilan bapak dalam sehari nku penten pak?

Informan : Ngge mboten namtu nak, nek wonten seng ngengken ngge nggarap sawah ngge kerjo liane nak, terkadang ngge mreman, tapi biyen pas tenogoe bapak sek kuat ngge nukang nak, penghasilane ngge lumayan, tapi sakniki ngge mpun mboten kuat nak tenogoe, dados ngge saknki nek mboten ono seng ngengken ngge terkadang ngge ngaret nak. Pewawancara : oh semacam mreman ngge pak,.

Informan : Ngge nak mreman nek wonten seng ngengken ngge kerjo nek mboten ngge nyari seanane nak, jenenge ae digawe mangan anak lan keluarga nak, yaopo ngge,

Pewawancara :Bapak ngertos secara detail tentang pertanian pak.?

Informan : Mulai nadur toh, pas mari nanam yo ditandur, pas mulai dua satu, tandurane yo petang sasi mbak.petang wulan, kadang-kadang lombok, jagung, pari, kacang, jangan.

Pewawancara :Nang saknki ngenten musim npo pak? Informan :Saknki musim pari ngrnriki mbak. Pewawancara : Npo bapak pernah ngalami gagal panen,

Informan : Belog iku yo godonge tanaman putih, biasae diarani potong leher. Pewawancara : penghasilan bapak kalo kerja sehari nku pinten?

(22)

121

Informan : Ngge tergantung nak, terkadang limolas ewu, terkadang rong polo ewu, selawe ewu. (sedang merasa enak-enaknya wawancara, terdengar suara yang mengagetkan yaitu suara orang yang mengambil pepaya,yang jatuhnya gemrosak, kegiatan wawancarapun terhenti sejenak). Kadang yo nyambut ngaret, manjeng, macul, nek awak sek sehat ngunu iko yo iso melu nyambut tukang.

Pewawancara : Eh ngge pak dengan penghasilan bapak yang mboten namtu ngonten, nopo bapak mengalami kangelan damel maem npo damel kebutuhan yang lainnya ngonten pak?

(pada saat itu ibu (istri dari bapak Pagiyo keluar), dan beliau langsung menjawab) Istri Informan : Ngge jelas kangelan nak, kangelan ben dinten nak

Informan :ngge kangelan nak, kangelan damel maem ngge kangelan damel sandang nak, ngge ngeneiki nak harus dicukup cukupne.

Pewawancara : trus yaknopo ngonten nku pak ngatasane, damel ngatasi kangelan dalam maeme pak?

Informan : ngge maem sak anane nak, ngge yaknpo mane nak seng penting dicukupne damel maem, jenenge ae gawe nyukupi kluarga

Pewawancara : La trus npo bapak pernah ngutang, npo pernah nyuwun bantuan terhadap tetangga npo saudara bapak?

Informan : mboten pernah nak bapak ngutang tonggo, mboten tau nak, bapak mboten wani nak nek nyaure nak.

(23)

122

Informan : ngge nek kekurangan terkadang nyuwun anak nak, anak kulo wonten seng mpun kerjo nak.

Pewawancara : Kendalae npo pak nek nyuwun anak nku? Informan : Ngge pas anak ngak ndue duwek nak,

Pewawancara : nang ngonten nku pas mpun diparingi anak npo mpun tercukupi pak? Informan : tercukupi ngge tercukupi nak,

Pewawancara : alasane bapak npo kok nyuwun teng anak?

Informan : jenenge ngge anak ngge yaknopo yaknopo nek butuh ngge nyuwun anak nak, wong wes akrab kok, ndisek kan mpun susah payah nyekolahne dadi ngge saknki belas kasihan lah anak e nang bapak, Pewawancara : ngge juga ngge pak,

(karena waktu sudah sangat sore, serta grimis hujan pun, saya meminta izin untuk kembali pulang ke tempat penginapan)

Sudah selesai tugas indepth interview ini, dengan dilengkapi data pendukung berupa foto saya sebagai pewawancara dengan Bapak Mudjahidin sebagai narasumber. Selain itu, ada juga bukti rekaman yang menjadi pedoman yang membantu saya saat menyusun laporan indepth interview ini. Setelah saya menyelesaikan kewajiban ini, saya ijin pulang.

(24)

123

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara : ANIN KHOIRUNNISA Nama Informan : Sunandar

Pekerjaan :Warga Pusat Bantuan Petani Miskin

Saya sebagai anggota kelompok 2, saat itu mendapat tugas untuk melakukan wawancara mendalam (indepth interview) kepada salah seorang warga yang memiliki peranan dalam pusat pemenuhan kebutuhan subsistensi petani. Sore itu hari Tim lapangans, tanggal 6 Desember 2012 setim lapanganr pukul 13.00 saya memulai perjalanan untuk mencari warga yang berperan sebagai pusat peminjaman petani di desa Jeblog dengan cara bertanya kepada salah satu warga yang bekerja sebagai buruh tani dan pernah punya pengalaman meminjam modal uang kepada PT, pemilik modal dari swasta. Ketika ditanyakan tentang warga biasa didesa yang sering meminjami bantuan berupa dana, modal, dan lainnya. informan yang dimaksud tersebut saya rasa cukup untuk mewakili penggalian data untuk bisa mengetahui informasi lebih dalam tentang bagaimana mekanisme survival petani yang

(25)

124

memanfaatkan relasi / hubungan sosial. Informan tersebut dimungkinkan untuk bisa mewakili dikarenakan informan tersebut cukup dikenal oleh semua orang sebagai orang yang berkecukupan didaerah tersebut dan cukup dekat dengan petani khususnya petani lombok. Namun karena ternyata informan masih dalam perjalanan pulang dari luar kota kata istrinya, kemudian mulai mengadakan perjanjian untuk kembali datang lagi untuk melakukan wawancara dengan informan dan kemudian jam 16.00 kembali untuk mewawancarai.

Wawancara pun dimulai.

Pewawancara : “ selamat sore Pak”

Informan : “ ya mbak, silakan masuk. Ada apa ini mbak ?”

Pewawancara : “ iya ini pak, tim lapangan dari mahasiswa UNAIR. Dateng mriki ing deso jeblog badhe kuliah lapangan, belajar tentang kehidupan masyarakat petani. Kalau ndak mengganggu boleh nopo mboten pak kulo wawancara ?”

Informan : “ lho, tentang pertanian tho mbak. Piye yo… sampeyan nopo ndak salah tho kok kulo sing diwawancarai ? kulo mboten petani kok mbak”

Pewawancara : “ oh nggih pak, niki enten mriki mboten badhe belajar tani. Namung tim lapangan badhe belajar kehidupannya. Biasanya petani niku kan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari itu kurang. Nah, ketika dengan kondisi demikian itu, pasti wonten cara yang

(26)

125

dilakukan petani buat memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Dan rata – rata niku pak, petani biasanya dengan cara meminjam….”

Informan : “oalah, iya mbak kayak ngutang niku tha ?”

Pewawancara : “ inggih pak, seperti itu. Nah berdasar salah satu responden wau, wonten sing beritau kalau bapak biasanya sering meminjamkan uang atau bantuan ke para petani. Bener nggih pak ?”

Informan : “ oh iya mbak sering kok enten mriki”

Pewawancara : “ kalau gitu dimulai riyin nggih pak. Bapaknya namanya?” Informan : “Sunandar”

Pewawancara : “ usianya pak ?” Informan : “ 31 tahun”

Pewawancara : “pekerjaannya pak ?” Informan : “ pedagang Lombok”

Pewawancara : “ sudah tinggal dateng rumah niki brapa lama pak?” Informan : “yawes sudah mulai lahir mbak”

Pewawancara : “ oh, nggih pedagang Lombok. Nah, kalau berdasar responden itu kan bapak sering memberikan bantuan gitu pak berupa uang, modal. Nah kalau boleh saya tahu pak, bapak sunandar sudah sejak kapan nggih mulai berperan membantu, meminjamkan bantuan berupa hutang, peminjaman itu kepada para petani didaerah sini?”

(27)

126

Informan : “ya sejak saya mulai menjadi pebisnis Lombok ini mbak, dulu mulai berdagang cabe sejak tahun 2002. Memang saya ini bisnis cabe mbak, tapi awalnya itu saya pengen bisnis ternak”

Pewawancara : “oh ngoten tho pak, berarti udah cukup lama ya pak jadi pedagang Lombok…”

Informan : “ iya mbak, dulu merintis mulai dari kecil sekarang saya dagangnya sudah sampai Kalimantan dan Ambon”

Pewawancara : “wah, lumayan sukses nggih pak. Memangnya dulu sebelum jadi pedagang Lombok pernah punya garapan sawah tanaman Lombok tho pak. Kok bapak milih jadi pebisnis Lombok jadinya”

Informan : “ mboten mbak, ya itu tadi pengennya dulu ternak. Kan sebenarnya dulu saya pernah kuliah trus saya mikir lha kalau kayak gini terus saya mau jadi apa. Makanya itu akhirnya saya kerjasama bareng temenku bisnis ternak tapi lha kok rugi. Trus saya coba cari – cari channel dapetnya chanel dagang Lombok. Ya itu akhirnya yang saya pilih sampai sekarang”

Pewawancara : “ oh ngonten tho pak, lumayan kerja keras berarti. Sekarang sampun gadah jumlah karyawan pinten pak ?”

Informan : “ total karyawan tho mbak… total karyawan ada 45 orang, supirnya ada 7 orang. Semua karyawan dan supirku ini ya dari tetangga – tetangga sini, temen – temenku dulu juga”

(28)

127

Pewawancara : “ berasal dari tetangga dan temen setim lapanganrnya tho… itu udah sejak lama ya pak mempekerjakan mereka. Dulu gimana itu pak kok saget jadi karyawan dan supirnya bapak?”

Informan : “ ya sejak saya sudah mulai dagang, mereka udah ikut saya. Ya saya ngambilnya itu memang orang – orang yang deket aja mbak, soalnya udah kenal. Kan penak kalau sudah sama – sama kenalnya”

Pewawancara : “ dateng mriki, mboten wonten karyawannya yang berasal dari tetangga deket nggih berarti pak ?”

Informan : “ iya ada, cuman saya kenal betul orangnya mbak. Aku wes peroyo sama karyawanku semua. Wong nek mereka nganterin dagangan nang kapal aku ora melu Cuma tak cek lewat hape aja. Makanya aku wes kenal semua karo karyawan – karyawanku”

Pewawancara : “ nggih – nggih pak. Mbok menawi nggih pak, kalau petani biasanya minta bantuan ke bapak. Nopo pak kok gelem bantuin petani – petani itu ?”

Informan : “ biasanya itu mbak yang tak bantuin niku petani kecil, petani sing nduwe lahan sawah tapi sempit. Yo nek aku biasane nek sing cedak – cedak ngene koyok‟o tetonggo yo aku wani bantuin mbak. Tapi yo nek sing adoh aku ora kenal yo ora wani gawe ngasih‟I bantuan mbak”

Pewawancara : “pak punten nggih niki konco kulo badhe moto rumah kale niki pas wawancara”

(29)

128 Informan : “oh ya ora opo – opo mbak”

Langsung memotret rumah dan foto ketika wawancara

Pewawancara : “ oh nggih – nggih. Lha bapak ngasih bantuan ke petani niku dan jadi petani Lombok. Nopo bapak ngertos tentang pertanian tho pak ?” Informan : “ inggih ngertos sekedak – sekedak. Lombok niku awal tanam‟e

kapan, piye bibit Lombok sing apik karo ora. Nggih paling niku” Pewawancara : “ oh niku pak sunandar ngasih bantuannya berupa bibit tho

biasanya?”

Informan : “ ya bibit di beberapa petani yang butuh bibit untuk ditanam di awal musim tanam biasanya”

Pewawancara : “ nopo mboten wonten yang minta bantuan berupa dana uang atau barang selain bibit pak ?”

Informan : “ oh ya ada mbak yang pinjem duit ke saya. Tapi kalau selain itu kok kayaknya gak ada”

Pewawancara : “ nah niku nopo pak pengembalian yang dilakukan petani dari hutangnya itu ? ”

Informan : “ ya tergantung mbak, kalau yang pinjemnya dulu tak kasih bibit, biasanya ya cara bayarnya pakai hasil tanam lomboknya itu dijual kesaya. Tapi kalau baliknya pakai duit ya ada”

(30)

129

Informan : “ sekilo kalau normal ya bisa sampai 30 – 40 ribu. Tapi kalau ndak normal kayak dulu waktu Lombok menanjau nggih kulo bayar sampai 70ribu per kg.”

Pewawancara : “ petani – petani yang meminjam itu biasanya apa ada persyaratannya tho pak buat minjem ?”

Informan : “ oalah yo ora onok mbak, langsung ketemu bilang kalau butuh, ya tak kasih. Ya niku wau, nyilihi tetangga biasane jadi lebih mudah mbak”

Pewawancara : “ niku wau karyawannya bapak itu ada yang berasal dari petani nopo mboten pak ?”

Informan : “ nek petani ora onok, kebanyakan ya mereka itu pengangguran, karyawan mebel. Ya pokoknya itu asalnya ya kenalan, temenku, tetonggoku mbak”

Pewawancara : “ nopo pak biasanya kalau petani – petani itu datang ke bapak minjem uang alasannya niku nopo sing dikeluhkan?”

Informan : “ biasanya kalau gak buat awal tanam ya buat pendidikan”

Pewawancara : “ pangapunten nggih pak, kalau misalnya wonten petani yang minjem, tapi mboten saget bayar hutang‟e. niku piye responnya bapak?

Informan : “ yang bakal tak lakukan tho mbak ?. nggih yo dibar‟ke mawon. Lha wong mereka itu kan orang kecil mbak, sakno nek wes dibebanke.” Pewawancara : “ tapi wonten nggih pak, pengalaman yang seperti itu?”

(31)

130

Informan : “ yo ada mbak, itu warga dari desa lain malah. Tapi y owes tak jar‟ke. Nek di tarik‟i yo kasihan”

Pewawancara : “ kalau misalkan petani niku yang dikasihin modal buat awal musim tanam niku ternyata usahanya gagal panen, niku piye pak?”

Informan : “yo gini mbak, gakpapa tak tunggu sampai dia kembalikan. Yo aku sabar aja nungguin. Dicicil piro – piro yo gakpopo mbak”

Pewawancara : “nopo pak keluh kesahnya selama bapak minjemkan uang ke petani – petani kayak gitu ?”

Informan : yo dibilang tim lapangan ngeluh yo ora mbak. Aku iku kadang yo seneng nek isok bantu wong – wong liyo kuwi. Tapi ya mesti ada, kayak pas petani iku ternyata ngapusi wae pinjem duitnya. Tapi yo iku wau nek kenal ken enak mbak onok kepastian walaupun suwi mbalek‟ke yo ora opo – opo.

Pewawancara : “ pangapunten maleh nggih pak, biasanya niku penghasilan bapak selama menjadi pedagang Lombok niku pinten pak per bulan ?” Informan : “ wah piro yo mbak. Neng kene aku ora tahu ngitung yang seperti itu

kalau sebulan”

Pewawancara : “nopo wonten bendaharane tho pak ?”

Informan : “yo gak mbak. Biasane yo istriku yang ngitung. Adanya ya harian” Pewawancara : “ pinten pak, nek pendapatan hariane niku ?”

Informan : perhari kalau bersih Rp 1.100.000,- kalau minimalnya Rp 500.000,- Pewawancara : “ kalau pengeluarannya berapa pak?”

(32)

131

Informan : “ perharinya itu bisa sampai 12 juta rupiah mbak” Pewawancara : “ nopo pak keluh dan kesannya jadi dagang Lombok?”

Informan : “ yo pas musim hujan gini, pas gagal panen, ngene iki dadine pendapatanku berkurang. Tapi y owes sampei rene iki yo aku seneng banget ngunu mbak”

Pewawancara : “oh ngiten nggih pak. Nggih pun pak, ngonten mawon kulo wawancara. Datanya sampun terkumpul. Suwun nggih pak. Kulo badhe pamit riyin”

(33)

132

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara : QOLBY ALBAR Narasumber : Bapak Zubaidi

Pekerjaan Narasumber : Ketua Organisasi Petani

Saya dari Mahasiswa Fisip unair sedang mengadakan tim lapanganan tentang petani miskin di desa jeblog . Waktu itu hari Rabu sore setim lapanganr pukul 16.00 saya berangkat untuk mencari indep saya yang bernama bapak zubaidi . Beliau berumur 49. Alamat beliau terletak di Pundensari Rt 1 Rw 2. Saya kerumah pak zubaidi sore karena pak zubaidi tidak ada di rumah jika waktu pagi atau siang dikarenakan beliau bekerja untuk melihat sawah nya di kerjakan pekerja nya dan juga sekaligus menjadi pedagang untuk menjual kan hasil panen nya ke luar kota .Beliau terbilang petani sukses karena beliau mempunyai lahan yang sangat luas Dan juga pekerja yang senantiasa menggarap lahan beliau .Pak zubaidi sendiri di kenal terbilang cukup di segani di daerahnya karena di samping banyak tetangga yang ikut

(34)

133

bekerja bersama beliau serta juga di katakan dermawan karena sering membantu bila ada karyawan beliau yg mengalami kesusahan . akhirnya Saya pun bertemu dengan pak zubaidi untuk berbincang-bincang mengenai organisasi petani di desa Jeblog ini.Saat itu saya juga bertemu dengan istri dan anak wanita dari pak zubaidi. Berikut perbincangan saya dengan beliau .

Pewawancara : assalamualaikum , Informan : walaikumsalam ,

Pewawancara : apa benar ini rumah nya bapak zubaidi ? Informan : benar saya sendiri ada perlu apa?

Pewawancara : saya dari mahasiswa unair surabaya .Tujuan saya kesini ingin sekedar berbincang bincang dengan bapak untuk menggali lagi lebih dalam seputar masalah petani-petani di setim lapanganr desa jeblog ini.

Informan : ooh iya mari silahkan .KKN ya mas ?

Pewawancara : oh tidak pak saya hanya kuliah lapangan dan mungkin Cuma sampai jumat disini .

Informan : ohh..sejak kapan datang ? Pewawancara : baru tadi pak

Informan : tinggal dmn mas nya ini ?

Pewawancara : awal nya tim lapangan tinggal di balai desa . tetapi karena balai desa kurang memungkin kan untuk tim lapangan bersepuluh ini

(35)

134

tinggal maka tim lapangan di tempat kan di rumah mantan lurah dulu.

Informan : ohh pak hawin.

Pewawancara : iya pak .oia apa benar pak zubaidi mengikuti organisasi Petani JAYA di desa ini ??

Informan : iya mas memangnya kenapa ?

Pewawancara : sejak kapan bapak menjabat sebagai ketua organisasi petani ? Informan : setim lapanganr 2 tahun yang lalu

Pewawancara : gini pak . saya disini bertujuan meneliti tentang petani-petani di desa Jeblog sini. Oia apakah sampai sekarang masih aktif organisasi tersebut ?

Informan : benar saya mengikuti organisasi petani di sini . alhamdulilah sampai sekarang masih aktif namun organisasi ini sempat vakum 5 tahun dari tahun 2005 dan aktif kembali pada tahun 2010 .

Pewawancara : bapak sendiri asli sini atau bukan ?

Informan : saya sendiri pendatang mas . dulu orang bali . tapi setelah nikah sama ibu nya ini pindah jadi disini .

Pewawancara : oia apa benar bapak menjabat sebagai ketua organisasi petani JAYA di sini ?

(36)

135

Pewawancara : saya ingin tahu untuk data tim lapanganan saya .Berapa jumlah anggota d dalam organisasi yg bapak pimpin itu sendiri ?

Informan : banyak e mas .. setim lapanganr 30 orang .

Pewawancara : oh 30 orang . lumayan ya pak , dulu kenapa jadi ketua di organisasi tersebut ?

Informan : ya g tau ya mas .banyak yg milih saya dulu waktu pemilihan ketua , awal nya seh tidak mau tapi saya ya mau gmn lagi terlanjur banyak memilih saya . tapi saya waktu itu bilang mau jadi ketua asal temen saya yang jadi wakilnya .. akhirnya temen saya pak Nasro menjadi wakil .

Pewawancara : kegiatan apa saja yang pernah di lakukan oleh organisasi petani JAYA ini untuk membantu para petani di desa jeblog ini ?

Informan : ohh kalo di sini mungkin Cuma di ada kan pertemuan tiap 1 bulan sekali untuk mengiformasikan jika ada bantuan yang di peroleh dari dinas pertanian . Mungkin peran organisasi di sini .Cuma itu mas karena kalau tim lapangan tidak berkelompok begini bantuan susah datang

(37)

136

Pewawancara : bapak selama menjabat 2 tahun jadi ketua di organisasi tersebut apa pernah mengalami masalah atau kesusahan dalam mengatur dan mengarahkan agar petani di desa jeblog itu bisa maju.

Informan : kalau ada kegiatan gitu biasa kendala bapak yang ya susah di kumpulin semua anggota karena mungkin terbentur jadwal masing-masing.

mari di minum dulu teh nya . santai-santai dulu mas .

Pewawancara : oia pak makasih . maaf ngerepotin.

Informan : ga apa-apa mas . itung-itung jg silahturahmi gt .

Pewawancara : iya . oia bapak dulu kenapa kok memilih menjadi petani ?

Informan : awalnya saya bekerja sebagai pedagang mas . Cuma di rasa kurang berhasil maka saya mencoba peruntungan untuk menjadi petani . tepatnya 10 tahun yang lalu saya mulai menjadi petani. yah alhamdullilah hasil nya lebih baik .

Pewawancara : apa saja kendala yang bapak alami ketika menjadi petani ? suka duka nya gt pak .

Informan : ya banyak mas wong namanya juga petani kalau gagal panen ya tekor . kalau lg di serang hama gt mas . pernah dulu itu selama

(38)

137

beberapa bulan tanaman di serang hama dan membuat petani berhenti sementara . tapi ya apa lagi ya gini-gini ini petani mas . baru kemarin ini air Dam nya itu di perbaiki ya dengan menggunakan dana dari beberapa kumpulan orang-orang yang ikut organisasi dan juga pasti bantuan dari dinas pertanian. Yawes gini-gini aja nasibnya petani mas .

Pewawancara : tapi bapak sendiri cukup sukses ya .

Informan : alhamdullilah ya disyukuri saja

Pewawancara : apa bapak punya lahan sendiri ?

Informan : punya mas .

Pewawancara : berapa kira-kira luas nya ?

Informan : 1,5 Hektar

Informan : saya punya lahan tapi ya saya tidak menggarap sendiri . saya di bantu beberapa pekerja saya

Pewawancara : kira-kria ada berapa pekerja bapak ?

Informan : setim lapanganr 8 orang , tp ya ga tiap hari kok mas .

(39)

138

Informan : sesuai standard disini mas setim lapanganr 30rb 1 hari .

Pewawancara : biasa nya dengan upah demikian buruh tani tersebut pekerja berapa jam sehari nya ?

Informan : mulai jam 6 sampai 10 pagi kemudian di teruskan jam 1 siang sampai jam 4 sore ?

Pewawancara : kalau bapak sendiri gaji nya berapa ?

Informan : kalau per hari g pernah hitung e mas . biasa nya per panen itu sekiktar 25 juta . panen nya 4 bulan sekali .

Informan : tapi ya gak mesti karena kadang gagal , penyebab nya ya terserang hama atau keadaan cuaca

Pewawancara : bapak ingin kedepannya organisasi ini seperti apa ?

Informan : ya ingin bisa mengarahkan petani disini yang sebagian besar masi memakai alat tradisional nanti nya mau memakai alat modern . karena itu sangat membantu sekali dalam kecepatan hasil panen dan juga kualitas nya . saya harap dengan pendekatan yang di lakukan oleh organisasi dalam pertemuan tiap 1 bulan sekali dapat merubah sudut pandang para petani di desa jeblog ini .

(40)

139

Pewawancara : semoga bapak dapat merubah sudut pandang seperti yang bapak lakukan .ya sudah kalau begitu saya pamit dulu pak

Informan : oiya mas jangan sungkan-sungkan kalau mau mampir lagi . sukses tentang tim lapanganan nya .

KETERANGAN :

(41)

140

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara : SONNY HENDRA SEPTIAN Narasumber : Bapak Damiri

Pekerjaan : Petani

Mata kuliah Sosiologi Pedesaan 2012 kali ini berada di Desa Jeblog Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.Tema yang diambil adalah tentang “Strategi Petani Dalam Memenuhi Kebutuhan Subsistensinya”.

Selanjutanya yang saya jabarkan pada penulisan kali ini adalah metode tim lapanganan Indepth Interview. Tim lapangans 6 Desember 2012, Waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB, kulangkah kan kaki ku kerumah Pak Damiri untuk melakukan indept interview tentang petani pemilik lahan luas. Pertama saya tanyakan tentang bio data beliau.

Pewawancara : Assalamualaikum Pak ngapunten ngganggu waktuni pun bapak, bapak asmani pun sinten?”

(42)

141 Informan : Nama saya Damiri.

Pewawancara : Bapak nik uyus wonipun pinten?

Informan : Kulo kelahiran 1968 mas dadingge hsakniki umur kulo 44 tahun. Pewawancara : Niku pak Bapak yugo nipun pinten kalian asmini pun ibuk?

Informan : Istri saya namanya Ciami, kulo nggadah 3 anak mas jaler sedoyo, ingkang pertama Zuhat Husen berumur 14 tahun, sekolah ten MTS desa Jeblog. Ingkang nomer kale niku Nibras Azmiu mur 9 tahun, tasik ten MI desa Jeblog.Lhaingkang terakirniki Azib berumur 3 tahun.

Informan : Bapak mulai dados petani ingkang tahun pinten?

Informan : Aku mas dadi tani iku mas mulai tahun 1992, nang tahun iku aku mulai ngewang ititik – titik bapak tani mas. Awale iku aku ndelok bapak ngolah sabin, lhan iku aku iso ngewangi langsung ten sabin mas.Tapi aku ngewangi bapak niku nggeh mboten bendin ten mas, nggeh naming pas mulai tandur, ngrawat tanduran. Lha pas panen niku mas aku wes mestinge wangi bapak manen hasil tanduran niku. Tapi masak ulek masalah ngedol gabah aku gak tau melok ngurusi mas. Lha saiki aku etok warisan sawah mas saking bapak mas. Pewawancara : Niku pak masalah pri puncarane tani, bapak nggeh ngertos masalah

detail pertanian bapak sumirep nggeh?

Informan : Nggeh sumirep mas, kulo nggeh sampun tumut bapak ten sabi ningkang kulo tasik enem meniko mas, lha saiki kulo nggeh tetep toh

(43)

142

mas ten sabin tapi mboten lami – lami toh mas kulo ten sabin, kulo namungniku kok mas ngecek manjing (buruh tani nggarap sabin). Kulo contohi pas tandur jagung nggeh mas, pas wayahe tandur jagung dek wingi kolo kulo angsal bibit saking pemerintah masteroseniku varie tasanyar mas jagunge, namine niku jagung P21. Lha niku mas bibite disemai ten sabin kalian di sukani pupuk mas. Lha kulo sementara niki damel pupuk urea mas kangge jagung esampek panen,lek pun tandur niku nggeh naming nyirami, nyukani pupuk rutin mas kalian niku ngresiki rumput – rumput ingkang ngganggu jagung.

Disela – sela wawancara saya, ibu Dami rime nyugu hakan the dan sedikit camilan. Ibu Damiri orang nyama sih muda dan ramah sekali dalam menyambut saya. Kemudian saya melanjut kan wawancara saya, saya memberi pertanyaan lagi kebapak Damiri

Pewawancara : Niku pak, dos pundi pengeluaran bapak damel proses produk sitan ini pun telas pinten mulai tandur sampek panen pak?

Informan : Nggeh pri punnggeh mas, kulo contohi jagung nggeh mas, mulai mundut bibit saking PT terus mupuk sampek panen, niku bayaran kanggeh buruh tani ini pun, proses pemanenan nggeh sedoyo pinten nggeh mas, kinten – kinten nggeh telu juta lima ngatuslah mas. Pewawancara : pak nku pak nyuwun sewu, penghasilane bapak inking sampun

(44)

143

Informan : Penghasilan nggeh mas, mboten mesti lho mas penghasilan kulo ingkang dados petani niku, lek pas gagal panen behjan mas rugine iku lho kroso mas, tapi panen berhasil niku behati senenge eram mas. Penghasilan kulo ingkang tani niku nggeh lek panen jagung nikuangsal nggeh wonten songo lasj uta mas.

Pewawancara : Niku hubungane bapak ingkang kalian rencang buruh tani niku yok nopo pak?

Informan : nggeh mbote nono opo – opo lho mas, buruh tani kulo niku nggeh apik lho mas kelakuan kulo nggeh kudu apik to mas kalian buruh tani kulo. Terus niku mas menowo buruh tani kulo nggadah kesulitan arto nggeh nate kok mas nyambut ten kulo. La yok nopo masni kunggeh tasik bolo dewe kalian kulo.

Pewawancara : bapak Damiri niki dados petani nggeh nate nopo pak nggadake sulitan damel nyukupi kebutuhane bapak?

Informan : la yoknopo to mas, namine tiang kerjo nopo maneh kulo petani nggeh nate to mas kesulitan nyukupi kebutuhan. Nopo maleh pas tanduran niku gagal panen, walahne sungun umas nengatin opo maleh kebutuhan saiki nggeh katah toh mas.

Pewawancara : lha nikup akcarani pun bapak damel ngatasi maslah niku dos pundi?

(45)

144

Sudah Selesai tugas indepth interview, dengan juga dilengkapi adanya data pendukung foto saya sebagai pewawancara bersama bapak Damiri sebagai narasumber. Setelah saya menyelesaikan tugas wawancara ini saya ijin pulang.

KETERANGAN : P :Pewawancara N : Narasumber

(46)

145

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara : AYLA KARINA BUDITA Narasumber : Bpk. Mukaini

Pekerjaan : Petani Penyewa

Dari beberapa mata kuliah di jurusan sosiologi ini , terdapat beberapa mata kuliah tertentu yang dalam kurikulumnya memang mewajibkan tim lapangan para mahasiswa untuk melakukan kuliah lapangan, salah satunya adalah Mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Tahun ini saya beserta teman – teman mahasiswa sosiologi Unair tahun angkatan 2011 melakukan kuliah lapangan di Kabupaten Blitar, Kecamatan Talun, Desa Jeblog, tepatnya di Dusun Pundensari dan Sumberasri. Kuliah lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal enam sampai sembilan Desember tahun 2012.

(47)

146

Tim lapangan mengangkat tema tentang “ strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi.” Langkah pertama yang tim lapangan lakukan demi merampungkan tugas tim lapangan adalah dengan melakukan pembuatan kuesioner yang relevan dengan tema yang tim lapangan angkat untuk menjaring data di lapangan, kemudian mencari data populasi beserta menentukan sampel yang sekiranya dapat digunakan menjadi responden ataupun informan tim lapangan. Selain mengumpulkan data dengan wawancara kuesioner, tim lapangan juga melakukan indepth interview kepada tokoh yang bersangkutan untuk menggali informasi lebih dalam. Selain itu juga tim lapangan menggali data aktual dari foto ataupun video.

Kebetulan saya mendapat bagian melakukan indepth interview dengan seorang petani penyewa yang bernama bapak Mukani. Indepth interview tersebut dilaksanakan pada Tim lapangans siang, tanggal 6 Desember 2012, pukul 15.12-15.50 WIB, yang saya jabarkan sebagai berikut:

P: Assalamualaikum, permisi pak. Apa benar ini rumahnya bapak Mukaini? Z: Waalaikumsalam, oh nggeh mbak. Sekedap...( memanggilkan bapak-bapak

yang sedang menonton TV bersama anak kecil ) Monggo-monggo...

Tak lama kemudian keluarlah pria paruh baya menemui saya I: Sinten? Enten nopo nggih??

P: Permisi pak, maaf mengganggu. Saya dari unair, ingin bertanya-tanya sedikit tentang kegiatan pertanian yang bapak lakukan.

(48)

147

I: Monggo- monggo, mari-mari silahkan masuk ( sambil mempersilahkan saya duduk )

P: Makasih pak,,( duduk )

P: Nama bapak benar pak Mukaini? I: Ya, saya pak Kaini.

P: Apa benar bapak ini kerjaya sebagai petani? I: Iya, saya petani.

P: Kalau boleh tahu, sudah berapa lama bapak menjadi petani?”

I: Wah,, sudah lama mbak..sudah puluhan tahun...dari usia muda mbak.... P: Kenapa bapak memilih bekerja menjadi petani?”

I: Ya...Cuma bisa jadi tani mbak...

P: Bapak ini petani apa ya? Ingkang nggadah sawah nopo ingkang ngolah? I: Kulo nggih nggadah sawah mbak nanging mung 200 ru. Dados kulo nyewo

kalian tiyang liyane.

P: Kalau boleh saya tahu pak, bapak menyewanya itu seberapa? I: Kula nyewane 400 ru, untuk per cengkal 100 nya dihargai tiga juta. P: Trus, bagaimana pembagian hasilnya dengan pemilik tanah pak? I: Ndak pakek, ya itu 3 juta tadi....

P; Dengan luas tanah segitu berapa biaya pengeluaran untuk produksi tani dalam awal masa tanam?

I: Pengeluarannya setiap empat bulan kan??? niku setim lapanganran itu sekawan juta..

(49)

148

P: Bapak ngerti soal menanam padi atau tanaman lainnya yang ada di sawah bapak?

I: Ngih ngertos...

P: Dari mana bapak mengetahui tentang tata cara pengolahan lahan pertanian yang selama ini bapak lakukan?

I: Ini sebenarnya sudah turun-temurun. Tapi PPL juga selalu memberi tahu. Dikasih tahu tentang mengolah sawah...

P: Oh, begitu ya pak....

Turun temurun, berarti dari orang tuanya bapak juga bekerja sebagai petani ? I: Iyya...

P: Lha, anak-anak bapak kerjanya juga sebagai petani? I: Iya, Kalau yang pertama petani, yang kedua ini bukan. P: Trus kerja apa pak yang bukan petani itu?

I: yang kedua ini milih nyablon, kadang dagang.. P: Yang tadi itu, yang manggil bapak siapanya bapak? I: itu anak yang ke dua

P: Kalau biasanya dalam sekali masa panen itu hasil yang didapat kira-kira berapa banyak pak?

I: Yo nggak tentu...

P: Ya..., biasanya kira-kira berapa gitu pak?

I: Panennya kan empat bulan sekali. Kalau bagus yo setim lapanganran 25 an sampek 30. Itu kalau bagus mbak....

(50)

149

P: Selain pengeluaran untuk produksi tani, untuk konsumsi sehari-hari bagaimana pak?

I: Ya makan seadanya mbak..

P: Dengan menjadi seorang petani, biasanya kesulitan apa yang bapak hadapi? I: Yo sebenere nggih mboten wonten mbak, paling- paling nggih nek hama

werenge teko.

P: Seumur hidup bapak, pernahkah bapak mengalami kesulitan ketika menjadi petani?

I: Em, dulu pernah. Kapan yo..?? niku tahun 1960 an ngoten nate wonten gagal panen setahun. Nggih dados mboten enten ingkang kangge mangan terkadang ngge poso mbek nek wes mrepet ngono iku..

P: Niku trus dos pundi pak?

I: Niku nggih yotrone di cekap-cekapaken mbak. P: Apa bapak nggak melakukan strategi lain gitu pak ? I: Nopo???

P: Niku,,niku,em.. apa bapak tidak melakukan usaha lain selain nyekap-nyekapaken kebutuhanipun, mencari pekerjaan lain gitu misalnya pak?

I: Oh, nggih. Manjing kalihan enten anak kulo ingkang kesah kangge merdamel ten mriko.

P: Mboten nyobi dagang kecil-kecilan gitu pak? I: Moten , mboten gadah modal. Ya pernah puasa. P: Lho nggak nyoba pinjem PT gitu pak?

(51)

150 I: Iya PT juga, saya dapat bibit .

P: Maksudnya dipinjami atau dikasih gitu pak? Trus cara pengembaliannya bagaimana?

I: Kalau PT itu diberi bibit perseratus dan uang Rp.500.000. Kalau panennya berhasil, hasilnya itu entah jagung atau padi harus dijual kepada PT. Kalau tidak dijual di sana mereka marah.

P: Trus kalau panennya gagal gimana? Kan nggak ada hasil apa-apa yang bisa dijual pak?

I: Ooo, kalau panennya gagal ndak apa-apa. P: Mereka nggak minta ganti rugi?

I: ndak-ndak. Sama-sama ruginya mbak...

P: Lha , kalau dijual kembali ke PT itu dihargai berapa? I: 3000 per kilo.

P: Oh, iya pak kembali ke pertanyaan sebelumnya. Apa alasan bapak itu berpuasa?

I: Yaa, karena untuk bisa bertahan. Ya tidak ada pilihan lain mbak, bisanya ya cuman puasa saja mbak yang tak lakukan

P: Dalam melakukan manjing, puasa seperti itu. Apa bapak mengalami kesulitan?

I: Oh, nggak ada, ya mungkin kepingin makan aja. Ora enak mbak pas gagal panen.

(52)

151

P: Setelah bapak melakukan manjing ataupun puasa itu. Apa bapak tetap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?

I: Oh, ya enggak. Kalau makan ya seadanya saja mbak.

P: Bapak kan sudah bertahun-tahun menjadi petani ya. Kalau bapak rasakan apa enaknya jadi petani dan apa susahnya jadi petani itu pak?

I: Ya enaknya, kalau panennya bagus to, lha kalu ngggak enaknya kalau ada hama trus kalau panennya gagal.

P: Oh , kalau begitu terima kasih pak atas waktunya. Saya mohon pamit. Trimakasih banyak. Oh iya pak. Apabila diperkenankan tim lapangan ingin mengambil foto bapak dan rumah bapak.

I: Oh, iya mbak, nggak apa- apa. P: Terimakasih banyak pak.

Keterangan :

P : pewawancara. I : Informan. Z :anak informan

(53)

152

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara : M. GIBRAN HADIPRADANA Informan : Bpk. Bahrudin

Pekerjaan : Petani Pemilik yang Penggarap Lahan Sempitnya Sendiri

Pada tim lapangans hari ke-6 di bulan Desember 2012 tepatnya pukul 4 lebih 57 menit sore hari.Saya melakukan wawancara dengan Bapak Bahrudin, warga Dusun Sumberasri RW 004 RT 003 Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Beliau adalah tamatan Sekolah Rakyat (SR) atau sekarang lebih umum disebut Sekolah Dasar (SD) yang menjad isalah salah satu petani pemiks ekaligus penggarap lahan sempitnya sendiri. Beliau lahir pada tahun 1946 dan sekarang berusia 66 tahun.Tinggal di rumah sederhana bersama istrinya yang bernama Kasih yang juga berprofesi sebagai petani.

Asal muasal beliau menjadi seorang petani adalah karena mewarisi sepetak tanah berukuran 100x15 M2 dari mendiang orang tuannya dan kemudian diolahnya dan ditanami dengan berbagai macam jenis tanaman pertanian sesuai musimnya. Dan berikut ini adalah perbincangan yang tim lapangan lalukan

Pewawancara : Apa yang melatar belakangi bapak untuk mengolah lahan bapak sendiri?

Informan : Yaa.. sebenarnya saya mengolah lahan saya sendiri itu karena saya ini kan sudah tua dan saya juga tidak mempunyai

(54)

153

pekerjaan lain, jadi dari pada saya menganggur di rumahnya saya kerjakan sendiri lahansaya itu, selain itu saya juga tidak punya uang untuk membayar orang buat ngerjakan lahan saya itu.

Pewawancara : Tanaman apa yang biasanya anda tanam di lahan?

Informan : Tergantung musimnya, kalau untuk sekarang ini sayas edang menanam pede sana tau cabe rawit. Tapi selamaini yang lebih sering saya tanami itu padi, gandum, cabe rawit dan tomat, selain itu saya belum pernah mencoba.

Pewawancara : Terus sekarang tanaman apa yang sedang bapak tanam? Informan : Sekarang saya sedang menanam cabe rawit

Pewawancara : Berapa modal yang bapak keluarkan untuk proses produk sicabe?

Informan : Yaaa..setim lapanganr 300 ribu rupiah, itu meliputi bibit dan pupuk

Pewawancara : Kenapa bapak memilih menanam cabe?

Informan : Karena harga bibitnya tidak terlalu mahal dan perawatannya juga mudah, tinggal menabur bibit, dan diberi pupuk saja Pewawancara : Bagaimana dengan hasilnya pak?

Informan : Sejauh ini ya Alhamdulillah masih bisa mencukupi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu

(55)

154

Informan : Biasanya dalam setahun panen bisa sampai 3 kali Pewawancara : Pupuk apa yang biasa bapak gunakan?

Informan : Biasanya saya menggunakan pupuk urea yang saya beli di toko pertanian

Pewawancara : Pernahkah bapak menggunakan pupuk selain urea?

Informan : Kalau selama ini belum pernah, tapi terkadang saya mencampurnya dengan pupuk kompos

Pewawancara : Bagaimana dengan perbandingan harga dari kedua pupuk tersebut?

Informan : Memang pupuk urea itu tergolong agak mahal dibanding kan dengan pupuk kompos, tapi saya sudah terlanjur cocok dengan pupuk urea

Pewawancara : Kenapa bapak tidak mencoba untuk membuat pupuk kompos sendiri? Kan selain bisa menghemat pupuk kompos juga tidak terlalu sulit untukdibuat

Informan : Saya belum terlatih untuk masalah seperti itu, selain itu juga saya ini sudah tua dan tidak telaten orang nya

Pewawancara : Apakah di Desa ini ada penyuluhan dari dinas pertanian ataupun dari lembaga terkait yang lain?

Informan : Ada, biasanya sebulan sekali

Pewawancara : Apakah bapak rutin hadir dalam acara tersebut? Informan : Pernah hadir tetapi jarang

(56)

155

Pewawancara : Sejauh ini apa kendala bapak selama menjadi seorang petani? Informan : Kalau untuk saya ya kendala ada pada modal ,hama dan

pada saat gagal panen

Pewawancara : Apakah bapak pernah mengalami gagal panen? Berapa kali bapak mengalaminya?

Informan : Sering sekali, tapi itu merupakan hal yang lumrah terjadi pada petani

Pewawancara : Bagaimana upaya anda dalam mengatasi kendala pada modal?

Informan : Yaa.. biasanya saya pinjam pada saudara atau teman maupun tetangga, terus saya bayar setelah mendapat kan hasil panen, tapi saya lebih sering pinjam kekeluarga

Pewawancara : Hama apa saja pak yang pernah anda jumpai pada tanaman? Informan : Ya sama seperti para petani yang lain pada umumnya,

pernah hama wereng, ulat bulu, cekek gulu, tikus dan burung Pewawancara : Cekek gulu? Saya baru mendengar nyapak, boleh anda

jelaskan?

Informan : Cekek gulu itu istilah yang diberika noleh petani daerah sini untuk tanaman padi yang terkena hama tersebut. Sebenarnya itu adalah hama ulat, telurulat yang bersarang diantara batang tanaman padi dan bunga, kemudian telur menetas dan ulat – ulat kecil menggerogoti daerah itu sehinggaji kadari

(57)

156

luar tanaman padi terlihat seolah tercekik, dan akibat nya batang padi terlihat segar tetapi bunganya layu.

Pewawancara :Kalau perbedaan dengan hama yang lain pak?

Informan : Kalau diserang oleh hama yang lain para petani masih memiliki kesempatan maupun peluang untuk mengatasinya, sedangkan kalau sudah terkena cekek gulu para petani Cuma bisa pasrah, karena menurut sepengetahuan saya hama tersebut belum ada cara mengatasinya, karena seperti serangan dari dalam tanaman.

Pewawancara : Apa saja keuntungan bapak selama menjadi petani?

Informan : Keuntunganya pas lagi panen dan mendapatkan hasil yang banyak

Demikian hasil wawancara saya dengan petani pemilik sekaligus penggarap lahan sempitnya sendiri

(58)

157

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara :WILDAN NUR MUSTAQIM Narasumber : Pak Zaky

Pekerjaan :Kepala Desa

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Sosiologi angkatan 2011. Saat ini saya kuliah semester 3, dimana pada semester sekarang, diadakan kuliah lapangan yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sosiologi pedesaan. Untuk tahun 2012 ini, kuliah lapangan Sosiologi pedesaan diadakan di beberapa desa di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar selama 3 hari yaitu tanggal 6 Desember -9 Desember 2012. Setelah melalui proses perijinan dan survei yang cukup panjang, hasilnya diputuskan mengambil 8 desa di Kecamatan Talun dikarenakan dalam angkatan tim lapangan

Gambar

FOTO SARANA DAN PRASARANA
Gambar  di  atas  merupakan  suasana  Desa  Jeblog.  Terlihat  jalan  yang  lebar  danberbagai  aktivitas  penduduk  setempat
Gambar  di  atas  adalah  jenis  tanaman  yang  di  tanam  oleh  para  petani  Desa  Jeblog saat ini,yaitu jagung dan cabai
FOTO STRATEGI YANG DIPILIH PETANI MISKIN
+2

Referensi

Dokumen terkait