• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System (DSS) - Erik Kurniawan BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System (DSS) - Erik Kurniawan BAB II"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System(DSS)

Pada awal tahun 1970-an, Scot Morton pertama kali mengartikulasikan

konsep penting DSS. Ia mendefinisikan DSS sebagai “sistem berbasis

komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk

menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur” (Gorry dan Morton (1971) dalam Turban, dkk. (2005)).

Sistem pendukung keputusan (DSS) memadukan sumber daya intelektual dari

individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para

pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur (Keen dan Morton (1978) dalam Turban, dkk. (2005)). DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk

memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan

penilaian atau pada keputusan yang sama sekali tidak didukung oleh algoritma.

Simon (1977) dalam Turban, dkk. (2005) mengatakan pengambilan

keputusan meliputi tiga fase utama yaitu intelegensi, desain, kriteria dan implementasi. Proses pengambilan keputusan dimulai dari fase intelegensi.

(2)

dilakukan dengan membuat asumsi-asumsi yang menyederhanakan relaitas dan menuliskan hubungan di antara semua variabel. Model ini kemudian

divalidasi, dan ditentukan kriteria dengan menggunakan prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah diidentifikasi. Proses

pengembangan model sering mengidentifikasi solusi-solusi alternatif, dan demikian sebaliknya. Begitu solusi yang diusulkan masuk akal, siap untuk fase implementasi keputusan. Hasil dari fase implementasi adalah

terpecahnya masalah rill, namun jika gagal membuat kita harus kembali ke fase sebelumnya.

B. TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution)

TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution) didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak

hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif (Hwang (1981) dan Zeleny (1982)

dalam Kusumadewi, dkk. (2006). Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.

b. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.

c. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.

d. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi ideal positif dan matriks solusi ideal positif.

(3)

TOPSIS membutuhkan rating kerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cjyang ternormalisasi seperti pada persamaan 1 berikut.

= ………..…..(1)

Dimana :

= matriks ternormalisasi [i][j]

= matriks keputusan [i][j]

i=1,2,…,m

j=1,2,…,n

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (Yij) seperti pada persamaan 2, 3 dan 4 berikut.

Yij= wirij; dengan i=1,2,…,n. ………..….. (2) A+= (y+1 , y+2,.., y+n); ………..….. (3)

A-= (y-1 , y-2,…, y-n); ………..….. (4) Dimana :

Yij = matriks ternormalisasi terbobot [i][j]

= matriks ternormalisasi [i][j]

wi = vector bobot [i]

Y+j = max Yij; jika j adalah atribut keuntungan

(4)

max Yij; jika j adalah atribut biaya j = 1,2,…,n.

Jarak antara alternatif A1 dengan solusi ideal positif dirumuskan seperti pada persamaan 5 berikut.

= (y − y ) ………..….. (5)

Dimana :

= jarak alternatif dengan solusi ideal positif y = matriks normalisasi terbobot[i][j]

y = solusi ideal positif[i]

i= 1,2,…,m

Jarak antara alternatif A1 dengan solusi ideal positif dirumuskan

seperti pada persamaan 6 berikut.

= (y − y )

……..….. (6)

Dimana :

= jarak alternatif dengan solusi ideal negatif y = matriks normalisasi terbobot[i][j]

y = solusi ideal negatif[i]

(5)

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (V1) diberikan seperti pada persamaan 7 berikut.

= ………..….. (7)

Nilai V1yang lebih besar menunjukan bahwa alternatif A1lebih dipilih. Dimana :

= kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal

= jarak alternatif dengan solusi ideal positif

= jarak alternatif dengan solusi ideal negatif i=1,2,…,m

C. Microsoft SQL Server 2005

Microsoft SQL Server 2005 merupakan produk relasional database

server terbaru dari Microsoft, pengembangan dari Microsoft SQL Server

2000, SQL Server 2005 menambahkan fungsi baru dan meningkatkan kinerja,

kehandalan, programabilitas, dan kegunaan dari SQL Server 2000 (Hamilton, 2006).

Dari perspektif pemrograman, fitur baru SQL Server 2005 meliputi:

1. Tools and Utilities(Peralatan dan Utilitas)

Sebuah IDE baru yang disebut SQL Server Management Studio untuk

(6)

2. Data Types(Jenis data)

Dukungan baru untuk menyimpan dan bekerja dengan data XML native

dan data biner yang besar.

3. T-SQL enhancements(perangkatT-SQ)

Tambahan dukungan baru untuk trigers Data Definition Language

(DDL), event notifications, bulk operations, recursive queries, dan

pengenalan operator baru.

4. Programmability Enhancements(tambahanProgrammability)

Dukungan baru untuk mengembangkan objek database sepertiprosedure

simpan, trigers, dan fungsi yang ditetapkan pengguna menggunakan bahasa pemrograman NET. SQL Native Client (SQLNCLI) menggabungkan dan menggantikan penyedia Native OLE DB untuk SQL

Server dan penyedia ODBC dengan single standalone API,SQLXML 4.0

meningkatkan SQLXML 3.0 dengan dukungan untuk SQL Server 2005

kemampuan dataXMLbaru danSQLNCLL.

5. XML support(DukunganXML)

Dukungan baru untuk tipe data xml digunakan untuk menyimpan native

fragmen XML, dokumen dan untuk memanipulasi tipe data xml. Contoh dengan XML Query language (XQuery) dan XML data Manupulation

(7)

6. Native XML web services

Dukungan baru memungkinkan SQL Server menerima permintaan SOAP

sehingga dapat mengeksekusi query tanpa aplikasi server middle-tier

sepertiInternet Information Server(IIS).

7. SQL Management Object(SMO)

Memperpanjang dan menggantikan Distributed Manajemen Object

(DMO) untuk mengkonfigurasi dan mengelola semua aspek dari SQL

Server.

8. SQL Server Integration Services(SSIS)

Sebuah teknologi baru untuk membangun solusi integrasi data dan solusi alur kerja. SSIS menggantikan Data Transformation Services (DTS) diperkenalkan di SQL Server 2000.

9. SQL Server Reporting Services(SSRS)

Sebuah teknologi laporan berbasis server yang mendukung penulisan,

mendistribusikan, mengelola, dan mengakses laporan. SSRS

diperkenalkan pada SQL Server 2000 dan telah ditingkatkan secara signifikan di SQL Server 2005.

10.SQL Server Notification Services

Teknologi baru untuk membangun aplikasi yang dapat menulis dan

(8)

11.SQL Server Services Broker

Sebuah teknologi baru untuk membangun scalable, loosely coupled,

aplikasi terdistribusi menggunakan komunikasi berbasis pesan.

12.Replication Management Objects(RMO)

Memperpanjang dan mengungguli kemampuan replikasi DMO untuk mengkonfigurasi dan mengelola semua aspek replikasi SQL Server.

13.SQL Server Agent

Automates administrative task dengan menjalankan pekerjaan,

pemantauan SQL Server, dan tanda pengolahan. SQL Server 2005

memperkenalkanclass SMO baru untuk menciptakan dan mengelolaSQL Server Agent.

14.SQL Server Mobile Edition

Menyediakan relasional database functionality untuk perangkat mobile

dalam compact footprint dengan model programing consistent SQL

Server 2005. PembaruanSQL Server 2000 Windows CE Edition 2.0.

D. Microsoft Visual Studio 2010

Visual Studio 2010 (VS) adalah sebuah alat untuk menulis program.

Tanpa VS, text editor harus dibuka untuk menulis semua kode, dan harus menjalankancommand-line compiler. Permasalahan yang ditemui dengantext

editor dan command-line compiler adalah banyaknya waktu produktivitas

yang hilang karena melalui proses manual. Dengan VS, banyak perintah yang

(9)

E. Penelitian Sejenis

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2015), mengembangkan sistem pendukung keputusan untuk membantu pemilihan siswa yang

mendapatkan beasiswa. Studi kasus tersebut dilakukan di SMP Negri 3 Kalimanah. Penelitian tersebut menggunakan metode TOPSIS (Technique

For Order Preference By Similarity To Ideal Solution) sebagai metode pengambilan keputusan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah penghasilan orang tua, jumlah tanggungan orang tua, pekerjaan

orang tua, jarak tempat tinggal, dan rata-rata nilai raport. Hasil dari penelitian tersebut adalah alternatif siswa yang menerima beasiswa, baik

beasiswa berprestasi maupun beasiswa kurang mampu.

2. Slamet (2015) telah menerapkan Metode TOPSIS (Technique For Order

Preference By Similarity To Ideal Solution) untuk membantu memilih

lokasi perumahan di daerah Purwokerto. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe, harga, fasilitas umum, jarak ke pusat kota, jarak

ke rumah sakit. Hasil dari penelitian ini yaitu alternatif lokasi perumahan yang cocok berdasarkan input yang dimasukan.

3. Kurniasih (2003) telah membangun sistem pendukung keputusan dengan

metode TOPSIS untuk membantu keputusan dalam pemilihan laptop. Data yang dimasukkan ialah kriteria, kriteria tersebut antara lain harga, ukuran

Referensi

Dokumen terkait

Adapun unsur-unsur tindak pidana mendistribusikan VCD bajakan tersebut sebagai berikut : unsur setiap orang dan yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin

Pendidikan kokurikulum di SK NAMA SEKOLAH adalah suatu usaha berterusan ke arah memperkembangkan potensi individu dalam kegiatan sukan, permainan,

Hasil penelitian menunjukkan, empat nomor unggul kencur (V1, V3, V4, V5), dari lima nomor yang diuji, mempunyai kemampuan untuk menghasilkan rimpang segar dan kering yang

a) Definisi Konseptual : Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro berinvestasi adalah mendorong atau keinginan mahasiswa untuk

Bahan – bahan yang digunakan Bahan yang akan digunakan untuk pembuatan kartu adalah dari bahan kertas, untuk bahan papan permainan juga akan menggunakan kertas

Metodologi merupakan langkah-langkah sistematis yang diperlukan untuk mempermudah dalam menganalisis dan merancang Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT.. Sampurna

Permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha kuliner di klaster ini cukup beragam, antara lain promosi usaha kuliner baik lokal dalam Malang maupun luar Malang yang kurang,