• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1. Menurut data IDC (Internet Indo Data Centra Indonesia), ada sekitar 196 juta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1. Menurut data IDC (Internet Indo Data Centra Indonesia), ada sekitar 196 juta"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

Menurut data IDC (Internet Indo Data Centra Indonesia), ada sekitar 196 juta

pengguna Internet di seluruh dunia sampai akhir tahun 1999, dan menjadi 502 juta

pengguna pada tahun 2003. Untuk tahun 2009 jumlah pengguna internet di dunia

meningkat pesat yaitu naik menjadi sebesar 1,7 milyar. Berikut terlampir tabel hasil

survei untuk pengguna internet tahun 2009 di dunia.

Sumber : www.internetworldstat.com

Sedangkan perkembangan penggunaan Internet di Indonesia tidak pula kalah

mengesankannya dengan ramalan IDC tersebut. Angka statistik yang disajikan diatas

cukup mengejutkan mengingat secara keseluruhan internet relatif baru dikenal oleh

masyarakat Indonesia, bahkan pada tahun 1996 dimana masyarakat Indonesia

umumnya baru saja mengenal internet, kurang dari sepersepuluh jumlah pengguna

massa sekarang, dan frekuensi pemakaiannya pun cenderung rendah. Namun internet

(2)

dengan jumlah pengguna sampai tahun 2009 adalah sebesar 25 juta pengguna

internet. Sumber: www.anfidz.wordpress.com

1.1.2 Konsep Pemasaran dan Merek

Salah satu aspek yang menunjang berkembangnya industri internet di

Indonesia saat ini yaitu dengan adanya pemasaran/marketing. Semakin banyak

penyedia layanan internet yang menggunakan pemasaran untuk menawarkan produk

dan layanannya, sebagai salah satu cara dalam meningkatkan nilai jual produk dan

layanan ke konsumen. The American Marketing Assocciation (AMA) pada tahun

2007 membuat definisi mengenai pemasaran: "Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large."

Dalam konsep pemasaran, peranan pelanggan atau konsumen sangat penting

dalam menentukan nilai dan kualitas suatu produk yang dipasarkan dalam membuat

keputusannya untuk membeli. Karena itu, dalam membentuk citra konsumen terhadap

kualitas dan nilai jual suatu produk, peranan brand atau merek wajib untuk

dikedepankan. Menurut penuturan Aaker (1991) merek adalah nama atau simbol yang

bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) untuk

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual

tertentu, serta membedakannya dari barang atau jasa yang dihasilkan para pesaing.

Terdapat beberapa manfaat dari merek yang kuat yaitu, dapat membangun

loyalitas dan loyalitas akan mendorong bisnis berulang kembali, merek yang kuat

(3)

tinggi, sebuah merek yang sangat mapan dapat memberikan kredibilitas untuk sebuah

produk baru.

Merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan

berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat

membantu dalam strategi pemasaran. Dalam persaingan industri internet provider saat

ini, baik itu yang menggunakan fasilitas Wi-mode, GPRS, dan terutama yang

menggunakan fasilitas cable, peranan merek dan layanan menjadi hal yang sangat

penting untuk dikedepankan, karena dengan adanya merek yang kuat dan layanan

yang baik akan dapat membantu perusahaan dalam melakukan perluasan pasar dalam

menghadapi persaingan antar penyedia layanan internet provider lainnya. Selain itu

juga dengan adanya merek yang kuat, tentunya akan membantu dalam membangun

loyalitas konsumen.

1.1.3 Brand Equity

Untuk mendapatkan respon yang positif di masyarakat luas, para penyedia

layanan internet cable sangat memerlukan perferensi dan loyalitas dari pelanggan

agar bisa tetap bertahan dalam persaingan bisnis internet provider di Indonesia pada

umumnya dan wilayah Jakarta sekitarnya pada khususnya, karena itulah aspek brand

loyality memegang peranan dalam hal ini. Selain itu, aspek brand awareness juga berpengaruh dalam menentukan apakah produk tersebut dapat dikenal dan diingat

dengan mudah di mata konsumen. Kemudian yang menjadi aspek selanjutnya adalah

(4)

internet cable dalam menentukan keputusan konsumen untuk memilih brand tersebut.

Aspek lain yang menjadi acuan yaitu aspek perceived quality. Persepsi dari kualitas

produk dan layanan secara keseluruhan dapat menentukan keputusan konsumen untuk

memilih brand tersebut. Aspek terakhir yang penting untuk dilihat adalah aspek

switching cost, yaitu sampai sejauh mana pengaruh biaya baik itu material maupun inmaterial dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk berganti

dengan penyedia layanan internet cable lainnya.

Berdasarkan dari ketiga hal tersebut, maka peneliti mengambil judul ”Analisis

Pengaruh Brand Image, Brand Awareness, Perceived Quality dan Switching Cost

Dalam Pembentukan Brand Loyalty Penyedia Layanan Internet Cable di wilayah

Jakarta dan sekitarnya.”

1.2 Perumusan

Masalah

Masalah utama yang akan diteliti yaitu: ”Bagaimana pengaruh antara Brand Image, Brand Awareness, Perceived Quality dan Switching Cost Dalam Pembentukan Brand Loyalty Penyedia Layanan Internet Cable di wilayah Jakarta dan sekitarnya? ” Pertanyaan dalam penelitian :

• Apakah variabel brand image mempengaruhi pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya.

• Apakah variabel brand awareness mempengaruhi pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya

(5)

• Apakah variabel perceived quality mempengaruhi pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya

• Apakah variabel switching cost mempengaruhi pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya

• Apakah variabel brand awareness mempengaruhi perceived quality dalam pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

Jakarta dan sekitarnya

• Apakah variabel perceived quality mempengaruhi brand image dalam pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

Jakarta dan sekitarnya

• Apakah variabel brand awareness mempengaruhi brand image dalam pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

Jakarta dan sekitarnya

Model pengukuran dan struktural yang digunakan dalam penelitian, dapat

(6)

Gambar 1.1 Model Pengukuran dan Struktural

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah variabel brand image mempengaruhi

pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

Jakarta dan sekitarnya.

2 Untuk mengetahui apakah variabel brand awareness mempengaruhi

pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

(7)

3 Untuk mengetahui apakah variabel perceived quality mempengaruhi

pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

Jakarta dan sekitarnya

4 Untuk mengetahui apakah variabel switching cost mempengaruhi

pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah

Jakarta dan sekitarnya

5 Untuk mengetahui apakah variabel brand awareness mempengaruhi

perceived quality dalam pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya

6 Untuk mengetahui apakah variabel perceived quality mempengaruhi brand

image dalam pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya

7 Untuk mengetahui apakah variabel brand awareness mempengaruhi brand

image dalam pembentukan brand loyalty penyedia layanan internet cable wilayah Jakarta dan sekitarnya

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi penyedia layanan internet cable, penelitian ini akan memberikan

sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kinerja dan layanan dari

para penyedia internet cable khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

(8)

informasi dalam menjaga dan mempertahankan loyalitas konsumen

pengguna layanan internet cable.

2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi

untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai informasi yang

bermanfaat tentang aplikasi dan penerapan branding dalam aspek

kehidupan sehari-hari.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut :

1. Objek penelitian hanya terbatas untuk pelanggan dan pemakai dari layanan

internet cable dan wilayah penelitian hanya terbatas untuk wilayah Jakarta dan beberapa daerah sekitar Jakarta meliputi Bekasi,Tangerang

2. Variabel penelitian terbatas kepada brand image, brand awareness,

perceived quality dan switching cost . Faktor inilah yang nantinya akan menjadi sumber munculnya brand loyalty penyedia layanan internet cable

di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

3. Jumlah kuesioner yang diolah hanya berjumlah 100 buah, yang disebarkan

(9)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang; latar belakang permasalahan, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta ruang lingkup penelitian

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan tentang; konsep merek, konsep brand equity,

konsep brand loyalty, konsep brand awareness, konsep perceived quality,

konsep brand image, konsep switching cost, definisi internet,

perkembangan internet dan konsep broadband internet.

Bab III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang ; alur penelitian, hipotesis penelitian,desain penelitian yang sesuai, objek penelitian, metode

pengumpulan data, skala pengukuran, operational variabel, uji validitas, uji

reliabilitas ,analisis data dan penulisan laporan hasil penelitian.

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan tentang ; pretes, uji validitas dan reliabilitas, data

cleaning, knowledge question, profil responden, analisis faktor

confirmatory, analisis model pengukuran dan struktural, analisis hipotesis

(10)

Bab V Kesimpulan

Dalam bab ini diuraikan tentang; kesimpulan, implikasi manajerial, limitasi penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang: Terapi diet merupakan bagian dari perawatan penyakit yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ tubuh. Meskipun

6DODK VDWX IDNWRU SHQJKDPEDW SHPEHULDQ GLVSHQVDVL NDZLQ GL 3HQJDGLODQ $JDPD 3ROHZDOL \DLWX MLND NHGXD DQDN WHODK VDOLQJ PHQFLQWDL WHWDSL RUDQJ WXD VDODK VDWX SLKDN DWDX NHGXDQ\D

Melalui pembelajaran online peserta didik mampu menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dan substitusi dalam

Dalam ilmu komunikasi, Praktik komunikasi sebagai kebutuhan manusia sehari-hari dalam menyampaikan ide dan pesannya membutuhkan dasar-dasar ilmu filsafat sebagai

Menurut Mohammad (2007) dalam Suwerda (2012:14), pengelolaan sampah dengan pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara. 3) Menyebabkan pencemaran air,

SOAL DAN PEMBAHASAN MATA UJI MATEMATIKA TKD SAINTEK SBMPTN 2015 Berikut ini 15 soal mata uji matematika beserta pembahasannya yang diujikan dalam TKD Saintek SBMPTN Tahun 2015

Kawiyana, I.K.S., 2009, Crosslink Telopeptida C-Terminal (CTx) sebagai petanda aktivitas Sel Osteoklas pada Osteoporosis Paska Menopause Defisiensi Estrogen.. Bone

(reciprocal teaching) di SMP N 7 Pati adalah: (a) belum pernah diadakan penelitian terhadap pembelajaran menggambar bentuk di SMP N 7 Pati; (b) berdasarkan hasil