• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1504019156BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1504019156BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN revisi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB X

ASPEK KELEMBAGAAN

10.1. KONDISI EKSISTING KELEMBAGAAN (ORGANISASI, TATALAKSANA, DAN SDM)

Kelembagaan dibagi dalam 3 (tiga) komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga. Sedang tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan. Sumber daya manusia (SDM) sendiri sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan. Kondisi eksisting masing-masing komponen kelembagaan sebagai berikut :

10.1.1. Kondisi Keorganisasian A. Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya disini merupakan gambaran kondisi struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kabupaten Sragen. Adapun kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Sragen sebagai berikut :

A.1.Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pola Organisasi

Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen

Bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, serta dalam rangka penataan kelembagaan perangkat daerah, maka Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 11 Tahun 2003, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 11 Tahun 2003 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen perlu dicabut dan disesuaikan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen, pasal 2 menyebutkan bahwa :

(1) Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen terdiri atas : a. DPRD.

b. Pemerintah Daerah yang terdiri atas Bupati beserta Perangkat Daerah. (2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:

(2)

b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat Kabupaten; d. Dinas Daerah;

e. Lembaga Teknis Daerah; f. Kecamatan;

g. Kelurahan; dan

h. Satuan Polisi Pamong Praja.

Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008

Gambar 10. 1 Bagan Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen

A.2. Penjelasan Tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Bidang Cipta Karya dalam Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sragen.

Berdasarkan Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen, diatas maka dapat diketahui bahwa Organisasi Bidang Cipta Karya meliputi Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Untuk Dinas Daerah yang masuk dalam Organisasi Bidang Cipta Karya meliputi : Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Sedangkan untuk Lembaga Teknis Daerah yang masuk dalam Organisasi Bidang Cipta Karya meliputi : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).

1. Dinas Kesehatan

Sesuai dengan Perda Kabupaten Sragen Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sragen, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Dinas kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati

(3)

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagai berikut :

a) Kepala Dinas

b) Sekretariat, terdiri dari :

(1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (2) Sub Bagian Keuangan

(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c) Bidang Kesehatan Keluarga, terdiri dari :

(1) Seksi Upaya Kesehatan Anak dan Lansia (2) Seksi Upaya Kesehatan Ibu

(3) Seksi Gizi

d) Bidang Pelayanan Kesehatan (1) Seksi Upaya Kesehatan Dasar

(2) Seksi Upaya Kesehatan khusus dan Rujukan (3) Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan

e) Bidang Promosi Kesehatan dan kemitraan kesehatan (1) Seksi Promosi Kesehatan

(2) Seksi Upaya Kesehatan Institusi dan Pemberdayaan Masyarakat (3) Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan masyarakat

f) Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (1) Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan KLB

(2) Seksi Pengendalian Penyakit (3) Seksi Penyehatan Lingkungan g) UPTD

(1) UPT Puskesmas

(2) UPT Laboratrium Kesehatan masyarakat (3) UPT Instalasi Farmasi Kabupaten

h) Kelompok Jabatan Fungsional

(4)

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

Sub Bag Perencanaan

Evaluasi dan Pelaporan Sub Bag Keuangan

Sub Bag Umum dan

Seksi Gizi Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan

Sumber : Perda Kabupaten Sragen Nomor 14 Tahun 2008

Gambar 10. 2 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan

a). Bidang Promosi Kesehatan dan Kemitraan Kesehatan, mempunyai tugas :

1. Menyiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan bidang promosi kesehatan, upaya kesehatan institusi dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat.

2. Melaksanakan urusan penatausahaan bidang promosi kesehatan, upaya kesehatan institusi dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat.

3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidang berdasarkan program kerja. 4. Menginventarisasi dan mempelajari perundang-undangan, pedoman, petunjuk dan

kebijakan teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan bidang promosi kesehatan, upaya kesehatan instituasi dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat.

5. Menginventarisasi, meneliti serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan promosi kesehatan, upaya kesehatan instituasi dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat.

6. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan bidang promosi kesehatan, upaya kesehatan intituasi dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat.

7. Menjabarkan program kerja promosi kesehatan, upaya kesehatan instituasi dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat. 8. Memimpin pelaksanaan tugas kegiatan.

9. Menjelaskan serta memberikan arahan tentang garis kebijakan pelaksanaan tugas kepada bawahan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

10. Melaksanakan koordinasi dengan bidang lain yang setara.

(5)

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Upaya Kesehatan Institusi dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, penetapan kinerja, RKA/DPA dan LPPD

bidang upaya kesehatan instituasi dan pemberdayaan masyarakat.

2. Melaksanakan penyusunan laporan-laporan kegiatan upaya kesehatan instituasi dan pemberdayaan masyarakat.

3. Melaksanakan koordinasi secara internal di lingkungan unit kerja.

4. Membantu mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang upaya kesehatan instituasi dan pemberdayaan masyarakat.

5. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan institusi. 6. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan desa siaga. 7. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan saka bhakti husada. 8. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dokter kecil.

9. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan kerja sektor informal. 10. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. 11. Melaksanakan pemberian rekomendasi dan pembinaan pengobatan tradisional. 12. Memberikan saran pendapat dan pertimbangan kepada atasan untuk menyelesaikan

masalah sesusi dengan bidang tugasnya.

13. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja sesuai bidang tugasnya.

14. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja dan keuangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

15. Membina, mengawasi dan mengevaluasi bawahan.

16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Kemitraan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya

b). Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, mempunyai tugas :

1. Menyiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.

2. Melaksanakan urusan penatausahaan bidang pencegahan pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.

3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidang berdasarkan program kerja. 4. Menginventarisasi dan mempelajari perundang-undangan, pedoman, petunjuk dan

kebijakan teknis serta bahan-bahan lain yang berhuungan dengan bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.

5. Menginventasisasi, meneliti serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan. 6. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pencegahan, pemberantasan penyakit

dan penyehatan lingkungan.

7. Menjabarkan program kerja gizi masyarakat, kesehatan anak dan lansia. 8. Memimpin pelaksanaan tugas kegiatan.

(6)

10. Menjelaskan serta memberikan arahan tentang garis kebijakan pelaksanaan tugas kepada bawahan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

11. Melaksanakan koordinasi dengan bidang lain yang setara.

12. Menyelenggarakan survei dan epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa masalah penyakit menular dan tidak menular.

13. Melaksanakan pengendalian operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.

14. Melaksanakan bimbingan pelayanan kesehatan haji. 15. Melaksanakan monitoring kesehatan paska haji.

16. Melaksanakan pengelolaan sistem inforasi bencana, KLB, imunisasi dan matra, penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan.

17. Melaksanakan pemantauan, pembinaan dan evaluasi kepada bawahan.

18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c). Seksi Penyehatan lingkungan, mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, penetapan kinerja, RKA/DPA dan LPPD bidang penyehatan lingkungan.

2. Melaksanakan penyusunan laporan-laporan kegiatan penyehatan lingkungan. 3. Melaksanakan koordinasi secara internal dilingkungan unit kerja.

4. Membantu mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang penyehatan lingkungan.

5. Memberikan saran pendapat dan pertimbangan kepada atasan untuk menyelesaikan masalah sesuai bidang tugasnya.

6. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja sesuai bidang tugasnya.

7. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja dan keuangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

8. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian norma, standar, prosedur dan kriteria bidang penyehatan lingkungan.

9. Menyelenggarakan survei dan epidemiologi penyelidikan kejadian luar biasan masalah dampak penyehatan lingkungan.

10. Menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan. 11. Menyelenggarakan pemantauan TTU, TPM, TP3 dan TPA.

12. Melaksanakan investigasi lapangan perijinan minuman isi ulang. 13. Membina, mengawasi dan mengevaluasi bawahan.

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

(7)

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dalam bidang pekerjaan umum. Fungsi yang diselenggarakan oleh DPU adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pekerjaan umum. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Secara khusus bagian dari Dinas Pekerjaan Umum yang berkaitan dengan bidang Ke-Cipta Karyaan di Kabupaten Sragen adalah Bagian Cipta Karya. Bidang Cipta Karya menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi kegiatan yang meliputi pembangunan gedung dan perumahan pemerintah, perumahan dan permukiman, dan penataan lingkungan. Dalam menyelenggarakan fungsi, Bidang Cipta Karya mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana kerja di bidang Cipta Karya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan sesuai petunjuk / pedoman / peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3) Mendistribukan tugas kepada bawahan agar tidak ada tugas yang tumpang tindih; 4) Melaksanakan pembinaan, pengarahan dan penilaian DP3 kepada bawahan;

5) Melaksanakan administrasi di bidang Cipta Karya guna membantu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan tugas;

6) Menyusun data dan laporan perkembangan pelaksanaan tugas sebagai bahan evaluasi atasan;

7) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada atasan dalam rangka pengambilan keputusan di bidang Cipta Karya;

8) Melaksanakan tugas lain yang diberi oleh Kepala dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum dapat dilihat pada gambar berikut :

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

Sub Bag Perencanaan

Evaluasi dan Pelaporan Sub Bag Keuangan

Sub Bag Umum dan

Bidang yang masuk dalam organisasi Ke-Cipta Karyaan

Sumber : Perda Kabupaten Sragen Nomor 14 Tahun 2008

(8)

a). Seksi Gedung dan Perumahan Pemerintah

Seksi Gedung dan Perumahan Pemerintah mempunyai tugas:

1. Menyusun perencanaan, melaksanakan, mengendalikan dan mengadakan pengamanan teknis di bidang Tata Kota / Daerah sehingga dapat tercapai tertib Tata Kota / Daerah;

2. Melaksanakan penyuluhan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang pembuatan dan pembongkaran Bangunan, penetapan garis Sempadan, RIK / RUTRK bersama dengan Instansi / Dinas yang terkait agar tercipta masyarakat yang taat aturan di bidang Tata Ruang, Tata Daerah dan Tata Bangunan;

3. Membantu Tim Ijin Gangguan dan Ijin Lokasi letak bangunan baik perorangan maupun perusahaan dalam rangka menertibkan pelaksanaan pembangunan oleh masyarakat agar tidak terjadi pelanggaran peraturan yang ada;

4. Membantu proses perijinan dan pengurusan tanah untuk lokasi bangunan Pemerintah;

5. Menghimpun, memelihara dan menyajikan data dan peraturan perundang-undangan di bidang Tata Kota / Daerah;

6. Membantu pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan Tata Kota / Daerah agar sesuai dengan ketentuan peraturan;

7. Melaksanakan tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kebijakan atasan sesuai peraturan;

8. Melaksanakan koordinasi dengan pihak lain agar tercapai kelancaran pelaksanaan tugas;

9. Membuat rumusan dan penetapan pedoman bentuk / prototype sesuai peraturan perundang-undangan dalam rangka penentuan besarnya biaya ijin bangunan;

10. Melaksanakan persiapan petunjuk yang berkaitan dengan usaha untuk menciptakan keserasian lingkungan dan ruang;

11. Memberikan rekomendasi terhadap permohonan ijin pemanfaatan ruang guna kelancaran proses perijinan;

12. Memberikan pengarahan teknis kepada bawahan sehingga tugas terlaksana tepat sasaran;

13. Mengadakan penilian DP3 bawahan dalam rangka pemberian motivasi peningkatan kinerja;

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b). Seksi Perumahan dan Permukiman

Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas:

1. Menyusun perencanaan kegiatan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; 2. Mengadakan koordinasi dengan pihak lain agar tercapai kelancaran pelaksanaan

(9)

3. Melaksanakan penertiban, pengawasan dan pengendalian terhadap pembangunan perumahan, lingkungan pemukiman khusus dan pengelolaan Rumah Dinas dalam rangka terciptanya lingkungan yang ASRI;

4. Melaksanakan koordinasi dalam rangka kemungkinan pengembangan pembangunan perumahan di lingkungan pemukiman khusus dan daerah hunian / kawasan;

5. Menginventarisasi pembangunan perumahan dilingkungan pemukiman khusus dan Rumah Dinas Pemda untuk tertib pendataan;

6. Melaksanakan pemeliharaan / perawatan Rumah Dinas Pemda untuk menjaga kenyamanan bagi penghuni dan lingkungan;

7. Mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka menjaga terlaksananya peraturan perundang-undangan dibidang tugasnya;

8. Memberikan rekomendasi pada pengajuan perijinan layak huni guna tertib pelaksanaan aturan yang berlaku;

9. Memberikan arahan teknis kepada bawahan dalam rangka pencapaian tepat sasaran pelaksanaan tugas;

10. Memberikan penilaian DP3 kepada bawahan guna memotivasi kinerja;

11. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan dalam rangka proses pengambilan keputusan;

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c). Seksi Penataan Lingkungan

Seksi Penataan Lingkungan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2. Melaksanakan koordinasi dengan pihak lain agar tercapai kelancaran pelaksanaan tugas;

3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan perencanaan;

4. Melaksanakan penyuluhan, pemberian bantuan teknis dan pengelolaan pembangunan, pemeliharaan, pemanfaatan sarana dan prasarana dibidang teknis penyehatan air bersih dan air limbah;

5. Menyusun jadwal dan melaksanakan pemeriksaan dan pengujian terhadap kadar air bersih dan air limbah serta alat-alat yang digunakan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

6. Menyusun petunjuk teknis mengenai sistem pemeliharaan alat-alat, pedoman operasional dan usaha pencegahan terhadap pencemaran air bersih dan kadar air bangunan agar terjaga kesehatan lingkungan;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan guna membantu kelancaran tugas; 8. Memberikan pengarahan teknis dan penilian DP3 bawahan guna memotivasi kinerja; 9. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mengamankan peraturan

perundang-undangan.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(10)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Sragen Nomor 36 tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi Pemerintahan Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah serta pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Susunan Organisasi Bappeda terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan;

3) Sub Bagian Penyusunan Rencana Program. c. Bidang Ekonomi, terdiri dari :

1) Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha; 2) Sub Bidang Pertanian.

d. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, terdiri dari :

1) Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat; 2) Sub Bidang Sosial Budaya.

e. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, terdiri dari : 1) Sub Bidang Prasarana Wilayah;

2) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. f. Bidang Statistik, Pengendalian dan Evaluasi, terdiri dari :

1) Sub Bidang Statistik dan Pelaporan; 2) Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam menyelenggarakan fungsi, secara umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas:

1. merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah;

2. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

3. melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;

Sedangkan secara khusus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas : a. Melaksanakan urusan Kepegawaian yang secara substansial menjadi cakupan bidang

kepegawaian yang meliputi : Kartu Pegawai, Karis/Karsu, Taspen, Askes, DP3, Kenaikan Gaji Berkala, Kenaikan pangkat, Cuti/libur, Mutasi, DUK, Disiplin Pegawai, Diklat, Pensiun dan Penghargaan;

b. Melaksanakan optimalisasi kinerja dan budaya kerja PNS internal SKPD dengan menerapkan dan meningkatkan Disiplin Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melaksanakan pengawasan seluruh aktivitas PNS internal SKPD dalam pelaksanaan Kewajiban dan Larangan PNS yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(11)

e. Melaporkan hasil pembinaan PNS yang melanggar Disiplin PNS kepada Bupati disertai Berita Acara Pemeriksaan dan atau kelengkapannya;

f. Memberikan sanksi kepada PNS internal SKPD yang melanggar Disiplin PNS secara prosedur dan tata cara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku, yang berupa Penjatuhan Hukuman Disiplin sesuai tingkat dan jenis hukuman disiplin yang meliputi :

a. Jenis hukuman Disiplin Ringan terdiri dari : 1) Teguran Lisan;

2) Teguran Tertulis;

3) Pernyataan Tidak Puas secara tertulis. b. Jenis hukuman Disiplin Sedang terdiri dari :

1) Penundaan Kenaikan Gaji Berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun;

2) Penurunan Gaji sebesar satu kali Kenaikan Gaji Berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun;

3) Penundaan Kenaikan Pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun. c. Jenis hukuman Disiplin Berat terdiri dari :

1) Penurunan Pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun;

2) Pembebasan dari jabatan;

3) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; 4) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

g. Menerima dengan ikhlas sanksi yang diberikan oleh Bupati dan atau Pejabat yang berwenang bagi kepala SKPD yang tidak melaksanakan dan atau lalai dalam penegakan Disiplin PNS pada SKPD yang dipimpin.

Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dapat dilihat pada gambar berikut :

KEPALA DINAS

Bidang yang masuk dalam Organisasi Ke-Cipta Karyaan

(12)

a). Bidang Pemerintah dan Sosial Budaya

Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan lima tahunan dengan Dinas/Unit Kerja terkait dalam Bidang Hukum, Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi, Aparatur Pemerintah, dan pengawasan, Politik, Penerangan, Komonikasi dan Media Massa, Keamanan dan Ketertiban Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (Peranan Wanita, Anak, Dan Remaja), Kependudukan, Kemiskinan, Kesehatan, Keluarga Berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrsi , Kesejahteraan Sosial, Pendidikan , Pemuda, Olahraga, Kesenian dan Kebudayaan, Agama, dan Kepercayaan dan Pariwisata;

2. Melaksanakan Koordinasi Perencaan tahunan dan lima tahunan dengan Dinas/Instansi Terkait dalam Bidang Hukum, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Aparatur Pemerintah, dan Pengawasan, Politik, Penerangan, Komonikasi dan Media Massa, Keamanan dan Ketertiban Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (Peranan Wanita, Anak, Dan Remaja), Kependudukan, Kemiskinan, Kesehatan, Keluarga Berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kesejahteraan Sosial, Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Kesenian dan Kebudayaan, Agama, dan Kepercayaan dan Pariwisata;

3. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan analisa kegiatan pembangunan Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya pada setiap akhir tahun sebagai bahan perncanaan pembangunan Pemerintahan dan Sosial Budaya tahun berikutnya;

4. Menginformasikan hasil diskusi Musrengbang Desa / Kelurahan / Kecamatan khususnya Bidang Pemeritahan dan Sosial Budaya kepada Dinas/Satuan Kerja Terkait sebagai bahan usulan kegiatan guna mewujudkan bottom-up planing;

5. Menyusun program tahunan Bupati di Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya dengan memadukan usulan-usulan kegiatan dari Dinas/Satuan Kerja Terkait;

6. Menyusun konsep laporan Pertanggungjawaban Bupati tahunan dan lima tahunan di Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya;

7. Memberikan penilaian DP3 kepada personil yang ada di Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya pada setiap akhir tahun;

8. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala BAPPEDA sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1) Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan lima tahunan dengan

Dinas/Satuan Kerja Terkait dalam sektor Hukum ,Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi, Aparatur Pemerintah, dan Pengawasan, Politik, Penerangan, Komonikasi dan Media Massa, Keamanan dan Ketertiban Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (Peranan Wanita, Anak, Dan Remaja);

(13)

Media Massa, Keamanan dan Ketertiban Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (Peranan Wanita, Anak, Dan Remaja);

3. Melaksanakan evaluasi dan analisa kegiatan pembangunan Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada setiap akhir tahun sebagai bahan perncanaan pembanguna Pemerintahan dan Pemberdayan Masyarakat tahun berikutnya;

4. Menginformasikan hasil diskusi Musrengbang Desa/Kelurahan/Kecamatan khususnya Sub Bidang Pemeritahan dan Pemberdayan Masyarakat kepada Dinas/Satuan Kerja Terkait sebagai bahan usulan kegiatan guna mewujudkan bottom-up planing;

5. Menyusun program tahunan Bupati di Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan memadukan usulan-usulan kegiatan dari Dinas/Satuan Kerja Terkait;

6. Menyusun konsep laporan Pertanggungjawaban Bupati tahunan dan lima tahunan di Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat;

7. Memberikan penilaian DP3 kepada personil yang ada di Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayan Masyarakat pada setiap akhir tahun;

8. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan lima tahunan dengan Dinas/Satuan Kerja terkait dalam sektor Kependudukan, Kemiskinan , Kesehatan, Keluarga Berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrsi , Kesejahteraan Sosial, Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Kesenian dan Kebudayaan, Agama, dan Kepercayaan dan Pariwisata;

2. Melaksanakan Koordinasi Perencaan tahunan dan lima tahunan dengan Dinas/Satuan Kerja Terkait dalam sektor, Kependudukan, Kemiskinan , Kesehatan, Keluarga Berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrsi, Kesejahteraan Sosial, Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Kesenian dan Kebudayaan, Agama, dan Kepercayaan dan Pariwisata;

3. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan analisa kegiatan pembangunan Sub Bidang Sosial Budaya pada setiap akhir tahun sebagai bahan perencanaan pembangunan Sosial Budaya tahun berikutnya;

4. Menginformasikan hasil diskusi Musrengbang Desa/Kelurahan/Kecamatan khususnya Sub Bidang Sosial Budaya kepada Dinas/Satuan Kerja Terkait sebagai bahan usulan kegiatan guna mewujudkan bottom-up planing;

5. Menyusun program tahunan Bupati di Sub Bidang Sosial Budaya dengan memadukan usulan-usulan kegiatan dari Dinas/Satuan Kerja Terkait;

6. Menyusun konsep laporan Pertanggungjawaban Bupati tahunan dan lima tahunan di Sub Bidang Sosial Budaya;

(14)

8. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b). Bidang Sarana dan Pengembangan Wilayah

Bidang Prasarana dan Pengembangan wilayah mempunyai tugas :

1. Pelaksanaan Koordinasi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Tahunan dan Lima Tahunan dengan Dinas/Unit Kerja terkait dalam kegiatan pembangunan di sektor Prasarana Wilayah dan Pariwisata, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Permukiman, Pertambangan dan Energi;

2. Pelaksanaan Evaluasi dan Analisis Kegiatan Pembangunan Bidang Fisik dan Prasarana pada setiap akhir tahun sebagai bahan perencanaan pembangunan tahun berikutnya; 3. Menginformasikan hasil Musrenbang Desa/Kel. dan Kecamatan khususnya Bidang

Fisik dan Prasarana kepada Dinas/Unit Kerja terkait sebagai bahan usulan program/kegiatan guna mewujudkan bottom up planning;

4. Penyusunan program tahunan Bupati di Bidang Fisik dan Prasarana dengan memadukan usulan-usulan program/kegiatan dari Dinas/ Unit Kerja terkait;

5. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban Bupati tahunan dan lima tahunan di Bidang Fisik dan Prasarana;

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPPEDA sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1) Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas :

1. Menyusun program kerja rencana kegiatan pembangunan daerah di Bidang Prasarana Wilayah dan Pariwisata meliputi Sumber Daya Air dan Irigasi, Transportasi, Pariwisata dan Telekomunikasi Daerah, baik bulanan, triwulanan dan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2. Melaksanakan koordinasi perencanaan tahunan dan lima tahunan dengan Dinas/ Unit Kerja terkait dalam Bidang Prasarana Wilayah dan Pariwisata;

3. Melaksanakan evaluasi dan analisa kegiatan pembangunan Bidang Prasarana Wilayah dan Pariwisata pada setiap akhir tahun sebagai bahan perencanaan pembangunan tahun berikutnya;

4. Menginformasikan hasil diskusi Musrenbang Desa/Kelurahan dan Kecamatan khususnya Bidang Prasarana Wilayah dan Pariwisata kepada Dinas/Unit Kerja terkait sebagai bahan usulan program/kegiatan guna mewujudkan bottom up planning;

5. Menyusun program tahunan Bupati di Bidang Prasarana Wilayah dan Pariwisata dengan memadukan usulan-usulan program/kegiatan dari Dinas/Unit Kerja terkait;

6. Menyusun konsep lapran pertanggungjawaban Bupati tahunan dan lima tahunan di Bidang Prasarana Wilayah dan Pariwisata;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(15)

1. Menyusun program kerja rencana kegiatan Pembangunan Daerah di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup meliputi sektor Pembangunan Daerah dan Permukiman Kembali, Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman, Pertambangan dan Energi, baik bulanan, triwulanan dan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2. Melaksanakan koordinasi perencanaan tahunan dan lima tahunan dengan Dinas/ Unit Kerja terkait dalam Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;

3. Melaksanakan evaluasi dan analisa kegiatan Pembangunan Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup pada setiap akhir tahun sebagai bahan perencanaan pembangunan tahun berikutnya;

4. Menginformasikan hasil diskusi Musrenbang Desa/Kelurahan dan Kecamatan khususnya Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada Dinas/Unit Kerja terkait sebagai bahan usulan program/kegiatan guna mewujudkan bottom up planning;

5. Menyusun program tahunan Bupati di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dengan memadukan usulan-usulan program/kegiatan dari Dinas/Unit Kerja terkait;

6. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban Bupati tahunan dan lima tahunan di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Sragen Nomor 42 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen yang menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi Pemerintah Daerah di bidang lingkungan hidup, tata kota dan kebersihan yang meliputi pengkajian dampak, pengembangan kapasitas dan teknologi lingkungan hidup, pengendalian pemulihan dan pengamanan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan, keindahan kota dan pergedungan.

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut BLH mempunyai tugas : a) Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan program kerja BLH b) Melaksanakan pengelolaan administrasi di bidang lingkungan hidup c) Mengesahkan rekomendasi dokumen AMDAL, UKL-UPL dan SPPL d) Mengadakan pembinaan dan pengarahan kepada staf

e) Melaksanakan pelaporan di bidang lingkungan hidup

f) Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan audit lingkungan

g) Memberi saran dan pertimbangan kepada bupati dalam bidang lingkungan hidup Susunan organisasi BLH terdiri dari :

a) Kepala Badan b) Sekretariat Badan

(1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (2) Sub Bagian Keuangan

(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(16)

(1) Sub Bidang Pengkajian Teknis Dampak Lingkungan Hidup

(2) Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup d) Bidang Pengendalian, Pemulihan Dan Pengamanan Lingkungan Hidup

(1) Sub Bidang Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan Hidup (2) Sub Bidang Pengamanan Lingkungan Hidup

e) Bidang Kebersihan Dan Pertamanan

(1) Sub Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan (2) Sub Bidang Pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman f) Bidang Keindahan Kota Dan Pergedungan

(1) Sub Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Gedung Aset Khusus (2) Sub Bidang Penerangan Jalan, Penataan dan Penertiban Reklame g) Kelompok Jabatan Fungsional

Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Badan Lingkungan Hidup dapat dilihat pada gambar berikut :

KEPALA BLH

SEKRETARIAT

Sub Bag Perencanaan

Evaluasi dan Pelaporan Sub Bag Keuangan

Sub Bag Umum dan

Sub Bid Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan

Sub Bid Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan

Sub Bid Pengelolaan Pertamanan dan

Pemakaman

Sub Bid Pengelolaan dan Pemanfaatan Gedung Aset

Khusus

Sub Bid Penerangan Jalan, Penataan dan Penertiban

Reklame Bidang yang masuk dalam

organisasi Ke-Cipta Karyaan

Sumber : Peraturan Bupati Sragen Nomor 42 Tahun 2009 Gambar 10. 5 Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup

a). Bidang Pengkajian Dampak, Pengembangan Kapasitas Dan Teknologi Lingkungan Hidup Bidang Pengkajian Dampak, Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi Badan di Bidang Pengkajian Dampak, Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup yang meliputi Penelitian dan Pengujian Dampak Lingkungan Hidup, Pengembangan Kapasitas dan Tehnologi Lingkungan Hidup.

Dalam menyelenggarakan fungsi, Bidang Pengkajian Dampak, Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup mempunyai tugas :

1. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan teknis AMDAL, UKL, UPL, SPPL;

2. Melaksanakan koordinasi dan menyusun pedoman teknis serta melaksanakan penelitian dan pengkajian uji laboratorium lingkungan;

(17)

4. Pengawasan baku mutu lingkungan;

5. Melaksanakan koordinasi pengesahan rekomendasi dokumen APAL, UKL, UPL dan SPPL;

6. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf; 7. Memberikan penilaian DP3 kepada staf;

8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang;

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1) Sub Bidang Pengkajian Teknis Dampak Lingkungan Hidup, mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kegiatan sub bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas; 2. Menyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis AMDAL di segala bidang

(Bidang pertambangan dan energi, kehitanan, perhubungan, parpostel, kesehatan, pengembangan tenaha nuklir, pertanian, pekerjaan umum, perindustrian dan perdagangan, transmigrasi dan permukiman, perambahan hutan, pertahanan dan keamanan) UKL – UPL dan DPPL bagi kegiatan yang tidak wajib AMDAL dan UKL – UPL;

3. Menyiapkan bahan pediman dan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan teknis AMDAL di segala bidang, UKL – UPL dan DPPL bagi kegiatan yang tidak wajib AMDAL dan UKL – UPL;

4. Menghimpun dan mengkaji usulan kegiatan pembahasan AMDAL untuk menyusun program;

5. Menyusun/merumuskan pedoman teknis kegiatan usaha yang wajib dilengkapi dokumen lingkungan;

6. Melaksanakan koordinasi perencanaan dan penilaian AMDAL;

7. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan dan pelaksanaan AMDAL; 8. Melaksanakan pengawasan terhadap baku mutu lingkungan;

9. Menyiapkan bahan pengesahan rekomendasi atas dokumen lingkungan (AMDAl, UKL – UPL, DPPL);

10. Memnerikan pengarahan dan pembinaan kepada staf; 11. Memberikan penilain DP 3 kepada staf;

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang; 13. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sub bidang;

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pengkajian Dampk, Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan Fungsinya.

(2) Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup, mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan sub bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas; 2. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

3. Menyiapkan bahan perumusan analisa dan evaluasi hasil pelaksanaan AMDAL dan Kualitas Lingkungan;

(18)

6. Melakukan analisa dan evaluasi penerapan standarisasi di bidang lingkungan hidup;

7. Memberikan rekomendasi rancangan pembuatan Instalasi Pengelolaan Limbah (cair, padat, gas);

8. Melakukan analisis dan evaluasi atas pelaksanaan usaha eksploitasi pertambangan;

9. Melakukan analisis dan evaluasi atas pelaksanaan konservasi sumberdaya alam, reklamasi dan kegiatan serupa lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup; 10. Memberikan petunjuk, arahan dan pembinaan kepada staf;

11. Memberikan penilain DP 3 kepada staf;

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang; 13. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sub bidang;

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pengkajian Dampk, Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan Fungsinya.

b). Bidang Pengendalian, Pemulihan Dan Pengamanan Lingkungan Hidup

Bidang Pengendalian Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi badan di Bidang Pengendalian Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup yang meliputi pengawasan dan pencegahan kerusakan lingkungan serta pengendalian kualitas lingkungan. Dalam menyelenggarakan fungsi, Bidang Pengendalian Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup mempunyai tugas : 1. Melaksanakan tugas Bidang Pengendalian, Pemulihan Dan Pengamanan Lingkungan

Hidup.

2. Melaksanaan tugas BLH di bidang pemberian ijin pengelolaan lingkungan hidup dan ijin pemukiman.

3. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan pengendalian pemulihan dan pengamanan lingkungan hidup.

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1) Sub Bidang Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana kegiatan sub bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 2. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang

tugasnya.

3. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian pemulihan lingkungan hidup.

4. Melaksanaan pengendalian dan penanggulangan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan air, udaran dan tanah.

5. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis serta evaluasi pengawasan dan atau kerisakan lingkungan pada semua sektor.

(19)

7. Melaksanakan penanggulangan kerusakan lingkungan hidup akibat dari dapak kegiatan dan atau usaha pada semua sektor diantaranya adalah sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, pariwisata, pertambangan, industri, perdagangan dan jasam kesehatan, pekerjaan umum/permukiman dan sektor lain yang menimbulkan dampak pencemaran lingkungan.

8. Melaksanakan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat kerusakan lingkungan hidup.

9. Melaksanakan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat kerusakan lahan.

10. Melaksanakan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan kualitas lingkungan kawasan lindung.

11. Melaksanakan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan kualitas lingkungan akibat suatu usaha/kegiatan yang menimbulkan pencemaran udara dari sumber bergerak.

12. Melaksanakan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan kualitas lingkungan akibat suatu usaha/kegiatan yang menimbulkan pencegahan udara dari sumber tida bergerak.

13. Melaksanakan pengendalian dan penanggulangan kualitas lingkungan akibat limbah domestik yang menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara.

14. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembuagan limbah cair, padat dan B3.

15. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis tentang udara emisi tidak bergerak, udara emisi sumber bergerak, kualitas udara ambient. Kebauan, kebisingan, getaran, limbah cair, limbah padat dan limbah domestik.

16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bidang Pengamanan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas :

1. Menyusun perencanaan program sub bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Melaksanakan tugas koordinasi dan unit terkait.

3. Menyiapkan pedoman dan petujuk teknis pelaksanaan pengamanan lingkungan hidup.

4. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi tenis kegiatan pengamanan kualitas lingkungan.

5. Melasanakan pengamanan lingkungan.

6. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan bimbingan teknis serta evaluasi pengamanan lingkungan hidup.

(20)

8. Pengawasan, pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan akibat suatu usaha/kegiatan yang menimbulkan pencemaran udara dari sumber emisi bergerak.

9. Pengawasan, pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan akibat suatu usaha/kegiatan yang menimbulkan pencemaran udara dari sumber emisi tidak bergerak.

10. Pengawasan, pencegahan dan penanggulangan damak lingkungan akibat limbah domestik yang dapat menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara.

11. Pengawasan terhadap sistem dan kinerja pengelolaan limbah cair di semua sektor kegiatan yang relevan.

12. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kelengkapan administrasi yang berhubungan dengan ijin lingkungan.

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c). Bidang Kebersihan dan Pertamanan

Bidang Kebersihan dan Pertamanan menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi Badan Lingkungan Hidup yang meliputi kebersihan lingkungan, pengangkutan, pembuangan dan pemanfaatan sampah, pembangunan dan pemeliharaan taman, pelayanan dan pengelolaan pemakaman. Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan kegiatan yang meliputi kebersihan , keindahan kota.

2. Melaksanakan koordinasi antar bidang yang berkaitan dengan tugas di lapangan. 3. Memberikan penilaian DP3 kepala pelaksana.

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan.

5. Memberikan tugas - tugas kepada pelaksana baik di bidang Administrasi maupun di lapangan.

6. Memelihara kebersihan kota serta keindahan taman kota. 7. Membagi tugas kepada pelaksana.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1) Sub Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan mempunyai tugas : 1. Membuat rencana kerja harian.

2. Membagi tugas harian kepada pelaksana. 3. Merencanakan kegiatan.

4. Merencanakan program tahunan. 5. Mengevaluasi hasil kerja di lapangan.

6. Melaksanakan koordinasi dengan instasi terkait.

7. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang kebersihan. 8. Melaksanakan program 3R tentang pengelolaan sampah.

9. Memberikan laporan perkembangan kegiatan kepada atasan. 10. Memberikan pengarahan kepada pelaksana.

(21)

12. Memberikan penilain DP3 kepada pelaksana.

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bidang Pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas : 1. Menyusun rencan kegiatan sub bidang Pertamanan dan Pemakaman.

2. Mengumpulkan bahan/informasi untuk perencaan sub bidang Pertamanan dan Pemakaman.

3. Melaksanakan tugas teknis dan administrasi sub bidang Pertamanan dan Pemakaman.

4. Membagi tugas – tugas kepada pelaksana.

5. Melaksanakan koordinasi dengan bidang /instansi terkait.

6. Memberikan petunjuk, pengarahan dan pembinaan kepada pelaksana.

7. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sub bidang Pertamanan dan Pemakaman. 8. Memberikan penilain DP3 kepada pelaksana.

9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d). Bidang Keindahan Kota dan Pergedungan

Bidang Keindahan Kota dan Pergedungan menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sebagian fungsi Badan Lingkungan Hidup yang meliputi pengelola dan pemeliharaan aset/gedung, keindahan kota, penataan kota, pengendalian perijinan dan pengelolaan lampu penerangan jalan. Dalam menyelenggarakan fungsi, Bidang Keindahan Kota dan Pergedungan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kerja tahunan sebagai pedoman kerja di bidang Keindahan Kota dan Pergedungan.

2. Memberikan pengarahan teknis kepada kepala seksi agar rencana kerja tercapai tepat sasaran.

3. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 4. Menindaklanjuti tugas yang diberikan oleh atasan dan untuk ditindaklanjuti oleh

bawahan.

5. Mengeluarkan kebijakan atas masalah yang terjadi.

6. Memberikan penilain DP3 kepada pelaksana guna memotivasi kerja.

7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan dalam rangka proses pengambilan keputusan.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan atau Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(1) Sub Bidang Pengelola dan Pemanfaatan Gedung Aset Khusus mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas di bidang

pengendalian perijinan dan pengelolaan, pemelihara asset/gedung.

2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait agar tercapai kelancaran pelaksanaan tugas.

(22)

4. Melaksanakan proses perijinan penggunaan asset (gedung kartini, KNPI, GOR Diponegoro, Alun – Alun Sasono Langen Putro, Stadion Taruna, Bumi Perkemahan Kyai Srenggi Sambirejo dan Padepokan Mas Karebet.

5. Melaksanakan inventarisasi sarana prasarana asset/gedung.

6. Melaksanakan pengembangan sarana prasarana asset dan gedung meliputi alat kebersihan , keindahan dan peralatan olah raga.

7. Melaksanakan rencana kerja yang berkaitan dengan pengembangan sarana prasarana aset/gedung.

8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan sarana prasarana aset/gedung.

9. Memelihara dan mengelola areal parkir khusus.

10. Memberikan pengarahan teknis kepada bawahan dalam rangka pencapaian tepat sasaran pelaksanaan tugas.

11. Memberikan penilaian DP3 kepada pelaksana guna memotivasi kerja.

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan dalam rangka proses pengambilan keputusan.

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keindahan Kota dan Pergedungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bidang Penerangan Jalan, Penataan dan Penertiban Reklame mempunyai tugas : 1. Melaksanakan perencanaan dan penataan reklame, pengelolaan lampu

penerangan jalan umum.

2. Menentukakn titik reklame di lapngan bersama – sama dengan tim reklame. 3. Mengatur tata ruang/letak reklame di lokasi.

4. Menertibkan pemasangan reklame.

5. Memonitor kondisi reklame yang kurang layak.

6. Mengevaluasi pelaksanaan pemasangan ataupembongkaran reklame bersama - sama dengan Tim Reklame yang terkait serta mengadakakn bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi pengelolaan lampu penerangan jalan umum.

7. Memberikan pengarahan teknis kepada pelaksana dalam rangka pencapaian tepat sasaran pelaksanaan tugas.

8. Memberikan penilaian DP3 kepada pelaksana guna memotivasi kerja.

9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan dalam rangka proses pengambilan keputusan.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keindahan Kota dan Pergedungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Keorganisasian PDAM

(23)

Daerah Kabupaten Sragen Nomor 9 Tahun 2012 tanggal 20 Oktober 2012 tentang perubahan nama perusahaan menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Kabupaten Sragen.

Keorganisasian PDAM diatur dalam Keputusan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen Nomor :34/KPTS/PDAM/SRG/VII/2012 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen yang menjelaskan bahwa Perusahaan Daerah sebagai Perusahaan milik Pemerintah Daerah adalah suatu alat kelengkapan Otonomi Daerah. Perusahaan Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah bagan organisasi PDAM Kabupaten Sragen.

Sumber : Keputusan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen Tahun 2012 Gambar 10. 6 Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Sragen

Fungsi PDAM Kabupaten Sragen adalah :

1. Menyelenggarakan pelayanan umum / jasa di bidang penyediaan air minum; 2. Menyelenggarakan kemanfaatan umum penggunaan air minum;

3. Memupuk Pendapatan Asli Daerah.

10.1.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

(24)

hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.

Secara internal, Cipta Karyakeorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.

Penjabaran peran dan masing-masing instansi dan hubungan kerja dalam pembangunan bidang Cipta Karya serta inventarisasi SOP (Standar Operasional Prosedur) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL X. 1

HUBUNGAN KERJA INSTANSI BIDANG CIPTA KARYA

No Instansi

Peran Instansi Dalam Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya

1. Dinas Kesehatan (Dinkes)

 Merumuskan kebijakan teknis bidang kesehatan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan

 Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan

 Bidang Promosi Kesehatan dan Kemitraan kesehatan

- Seksi Upaya Kesehatan Institusi dan Pemberdayaan Masyarakat

 Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan penyehatan Lingkungan

- Seksi Penyehatan lingkungan

2. Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

 Merumuskan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pekerjaan umum

 Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum

 Bidang Cipta Karya

- Seksi Gedung dan Perumahan Pemerintah

- Seksi Perumahan dan Permukiman

- Seksi Penataan Lingkungan

3. Badan

 Merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah;

 Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

 Bidang Pemerintah dan Sosial Budaya

- Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat

- Sub Bidang Sosial Budaya

(25)

No Instansi

Peran Instansi Dalam Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya

pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan

 Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan program kerja BLH

 Melaksanakan pengelolaan administrasi di bidang lingkungan hidup

 Mengesahkan rekomendasi dokumen AMDAL, UKL-UPL dan SPPL

 Mengadakan pembinaan dan pengarahan kepada staf

 Melaksanakan pelaporan di bidang lingkungan hidup

 Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan audit lingkungan

 Memberi saran dan

pertimbangan kepada bupati dalam bidang lingkungan hidup

 Bidang pengkajian dampak,

pengembangan kapasitas dan teknologi lingkungan hidup

- Sub Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup

- Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Teknologi Lingkungan Hidup

 Bidang pengendalian, pemulihan dan pengamanan lingkungan hidup

- Sub Bidang Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan Hidup

- Sub Bidang Pengamanan Lingkungan Hidup

 Bidang kebersihan dan pertamanan

- Sub Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan

- Sub Bidang Pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman

 Bidang keindahan kota dan pergedungan

- Sub Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Gedung Aset Khusus

- Sub Bidang Penerangan Jalan, Penataan dan Penertiban Reklame

 Implementasi Operasional Dengan Teknologi yang

Relevan Management

Berorientasi Go Green, serta Wawasan Global.

 Meningkatkan Produktivitas dan Profesionalisme Karyawan serta Internal Stakeholder Lainnya.

 Meningkatkan Level Layanan ke Pelanggan sejalan dengan Dinamika Zaman.

 Memberikan Kontribusi untuk Pembangunan Daerah

 Dewan Pengawas

 Direktur Utama, dibantu oleh :

- Direktur Umum, dibantu 5 Divisi dan 18 Sub Divisi,

- Direktur Teknik, dibantu 4 Divisi dan 10 Sub Divisi,

- Manajer Area/ Pimpinan Unit Area,

- Satuan Pengawasan Intern,

- Pengolahan Data Elektrik,

- Satuan Litbang.

Sumber : Tim Penyusun, 2014

10.1.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)

(26)

TABEL X. 2

KOMPOSISI PEGAWAI DALAM UNIT KERJA BIDANG CIPTA KARYA

No Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan

Sumber : Tim Penyusun, 2014

10.2. ANALISIS KELEMBAGAAN (ORGANISASI, TATALAKSANA, DAN SDM)

Analisis ini menguraikan dan menggambarkan permasalahan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sragen yang menangani bidang Cipta Karya. Analisis permasalahan pada masing-masing komponen kelembagaan Kabupaten Sragen diuraikan sebagai berikut:

10.2.1. Analisis Keorganisasian

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Ada beberapa hal yang penting untuk dicermati terkait keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Sragen, antara lain :

(27)

Sedangkan untuk struktur keorganisasian PDAM Keputusan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen Nomor :34/KPTS/PDAM/SRG/VII/2012 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen.

 Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi. Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya di Kabupaten Sragen telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sragen dan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen.

 Struktur organisasi bidang Cipta Karya di Kabuapten Sragen di pengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.

 Ada beberapa permasalahan terkait keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Sragen, seperti :

 Kurangnya sumberdaya/personil yang sesuai dengan kebutuhan  Minimnya pendanaan

 Kurangnya koordinasi antar dinas/lembaga teknis daerah terkait  Konfilk kepentingan antar dinas/lembaga teknis daerah terkait

10.2.2. Analisis Ketatalaksanaan

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Ada beberapa hal penting terkait ketatalaksanaan kelembagaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Sragen, antara lain :

1. Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit kerja yang ada. Hal ini sudah terpenuhi dengan adanya Peraturan Bupati yang mengatur tupoksi masing-masing Dinas Teknis maupun Lembaga Teknis Daerah yang ada di Kabupaten Sragen.

2. Terkait mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang cipta karya yang terjadi selama ini dirasa cukup baik. Hal ini salah satunya tercermin pada koordinasi antar lembaga/dinas dalam hal perijinan.

3. Keorganisasian bidang cipta karya yang ada di Kabupaten Sragen sudah mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007. Semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk.

4. Seperti halnya Struktur organisasi, bahwa Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi juga merupakan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya. 5. Ada beberapa permasalahan terkait ketatalaksanaan kelembagaan Bidang Cipta Karya

Kabupaten Sragen, seperti :

(28)

 Kurangnya sumberdaya/personil yang sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kualitas maupun kuantitas

 Belum tersedia pedoman teknis yang secara rinci mengatur tentang ketatalaksanaan kelembagaan Bidang Cipta Karya bagi daerah

10.2.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Adapun kondisi SDM Bidang Cipta Karya Kabupaten Sragen dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang cipta karya, antara lain :

 Kurangnya koordinasi antar dinas terkait

 Minimnya personil yang menguasai bidang terkait  Terbatasnya pendanaan/keuangan daerah  Minimnya upaya peningkatan kapasitas SDM

 Masih rendahnya kualitas pendidikan dan pengalaman personil

2. Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya.

Faktor Internal :

 Tingkat pendidikan personil

 Budaya/tradisi yang ada dilingkungan kerja  Umur/Produktivitas personil

Faktor Eksternal :  Keuangan daerah

 Kondisi politik/ Transisi kebijakan  Hukum/kebijakan pemerintah  Kebudayaan di luar sistem

10.2.4. Analisis SWOT Kelembagaan

(29)

TABEL X. 3

MATRIKS ANALISIS SWOT KELEMBAGAAN KABUPATEN SRAGEN

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang (O) Ancaman (T)

1. Daerah mendapatkan kebebasan dalam mengatur tata laksana pemerintahannya.

2. Peluang pendanaan cukup besar. 3. Stabilitas politik/keamanan baik.

1. Tumpang tindih kepentingan. 2. Adanya konflik kepentingan.

Kekuatan (S) Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)

1. Keorganisasian bidang cipta karya sudah diatur dalam melalui peraturan bupati.

2. Tata laksana bidang cipta karya telah sesuai dengan tupoksi.

3. Kuantitas dan Kualitas SDM cukup memadai.

Peningkatan kinerja organisasi kelembagaan yang sudah ada.

Peningkatan kapabilisitas SDM.

Peningkatan dana penunjang kinerja kelembagan.

Peningkatan upaya untuk menjaga stabilitas politik/ keamanan.

Penyediakan

pedoman/rujukan yang jelas terkait keorganisasian dan tata laksana kelembagaan.

Pemerataan SDM pelaksana kelembagaan.

Peningkatan koordinasi antar lembaga teknis dan dinas terkait bidang cipta karya.

Kelemahan W) Strategi WO (Kuadran 3) Strategi WT (Kuadran 4)

1. Kendala Waktu. 2. Minimnya pembinaan. 3. Minimnya informasi. 4. Minimnya pendanaan. 5. Keterbatasan Personil.

Peningkatan upaya pembinaan kepada Daerah melalui strategi-strategi dan program-program pengembangan dan peningkatan kapasitas.

Peningkatan fasilitasi akses Daerah terhadap program-program yang didanai oleh Pemerintah dan bila diperlukan dari Lembaga-lembaga Donor.

Peningkatan upaya koordinasi yang berkaitan dengan

program/ kegiatan

Sumber : Tim Penyusun, 2014

10.3. RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Daerah dan Perusahaan Daerah (PDAM), serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya. Sedangkan untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya.

(30)

SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU.

Rencana pengembangan kapasitas kelembagaan yang meliputi aspek keorganisasian, tata laksana, dan sumber daya manusia di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL X. 4

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KABUPATEN SRAGEN

Aspek

Kelembagaan Strategi Rencana Aksi

Organisasi  Peningkatan kinerja organisasi kelembagaan yang sudah ada.

Evaluasi dan monitoring terhadap kinerja organisasi kelembagaan yang sudah ada.

 Peningkatan sumber pendanaan dalam mendukung kinerja organisasi kelembagaan

Pengalokasian dana baik itu lewat DAU maupun DAK

Pencarian alternatif pendanaan non pemerintah

Tata Laksana  Penyediakan pedoman/rujukan yang jelas terkait tata laksana kelembagaan bidang Cipta Karya

Penyusunan buku pedoman/juknis terkait tata laksana kelembagan bidang Cipta Karya

 Peningkatan upaya koordinasi yang berkaitan dengan program/ kegiatan pengembangan dan peningkatan kapasitas kepada semua stakeholder.

Rapat koordinasi antar lembaga teknis dan dinas terkait bidang Cipta Karya.

 Penyediaan data base dan informasi untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas.

Penyusunan data base terkait tata laksana kelembagan bidang Cipta Karya

Sumber Daya Manusia

 Peningkatan kapabilisitas SDM . Pelatihan-pelatihan khusus bidang Cipta Karya

 Peningkatan upaya pembinaan kepada Daerah melalui strategi-strategi dan program-program pengembangan dan peningkatan kapasitas.

Fasilitasi/pembinaan bidang Cipta Karya

 Pemerataan SDM pelaksana kelembagaan Mutasi kepegawaian

Gambar

Gambar 10. 1 Bagan Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen
Gambar 10. 2 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan
Gambar 10. 3 Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Gambar 10. 4 Susunan Organisasi Bappeda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Langkah kedua proses dari proses keperawatan adalah rencana dimana perawat akan menyusun rencana yang akan dilakukan pada klien untuk mengatasi masalahnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberhasilan pelatihan kerja da- pat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti : reaksi karyawan, bahan pembelaja- ran,

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial synchrounous kecepatan tinggi yang dapat digunakan pada banyak.. mikrokontroler,

melakukan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan dalam beberapa stasiun kerja pada setiap langkah penekanan menghasilkan beberapa jenis pengerjaan dan setiap stasiun kerja

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya katni mcnr;ucapkan tcrinl'1

Menetapkan kegiatan pembelajaran yang tepat yang mampu mengaktualisasikan potensi dan kreativitas peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Prinsip kerja dinamometer yang akan dipergunakan pada penelitian ini adalah, putaran roda belakang motor bakar disambungkan langsung terhadap belt , belt ini berfungsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini melalui metode karyawisata di Taman kanak-kanak Al-Irsyad