• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1   

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring yang sangat berkembang beberapa tahun belakangan ini. RFID merupakan teknologi wireless yang dapat diimplementasikan di banyak objek, antara lain didalam suatu produk barang, hewan, bahkan sedang dilakukan penelitian untuk memasukkan RFID ke dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk identifikasi dengan menggunakan gelombang radio untuk transmisinya. RFID sering dikatakan sebagai generasi barcode selanjutnya, hal ini dikarenakan barcode akan dapat terbaca oleh reader dalam jarak yang dekat dan harus presisi, sedangkan untuk RFID, tersedia reader RFID yang dapat membaca tag dalam jarak dekat ataupun jarak yang sangat jauh. RFID dibagi menjadi 3 kelas umum berdasarkan frekuensi yang digunakan, antara lain LF(Low Frequency) 125/134KHz, HF(High Frequency) 13.56MHz, UHF(Ultra High Frequency) 860 MHz-960 MHz. Tag merupakan peranti yang memiliki serial number yang nantinya akan terbaca oleh reader RFID. Tag tersedia dalam 2 jenis umum yaitu tag pasif dan tag aktif, dimana tag pasif tidak memerlukan sumber tegangan lagi untuk mengaktifkannya sementara tag aktif memerlukan daya tambahan dan jarak pancar sinyal dari tag aktif lebih jauh dibanding tag pasif.

Kluster merupakan satu bidang tanah yang terdiri dari perumahan-perumahan yang dibangun bersebelahan dengan pagar pemisah antara rumah yang satu dengan rumah

(2)

yang lainnya, pembangunan kluster bersifat tertutup yang artinya seluruh rumah pada satu unit kluster dikelilingi dengan pagar.

RFID sebagai identifikator kendaraan penghuni kluster, diharapkan dapat meningkatkan sistem pendataan bagi kendaraan para penghuni kluster dan juga tamu yang berkunjung ke kluster tersebut. RFID tag pada kendaraan penghuni kluster, membuat kendaraan tersebut dapat didata mengenai siapa pengendara kendaraan tersebut, pukul berapa saja kendaraan tersebut keluar dan masuk kluster, data kendaraan tersebut akan tersimpan lengkap pada database server yang terletak di komputer server. Beberapa kluster sudah menerapkan sistem pendataan yang cukup baik, misalkan dengan menggunakan kartu tanda tamu dan kartu tanda penghuni, namun hal ini terkadang menyulitkan penghuni pada saat kartu hilang. Sistem pendataan berikutnya yang diterapkan di beberapa kluster yaitu dengan memberikan sticker untuk kendaraan penghuni yang ditempel diluar kaca jendela kendaraan, namun akibat dari penggunaan sticker tersebut akan merusak atau mengotori kaca mobil saat sticker tersebut sudah mulai terkelupas karena pengaruh cuaca (hujan, panas) ataupun saat mencuci kendaraan secara tidak sengaja merusak sticker tersebut. Penggunaan sticker pada kendaraan penghuni juga tidak membantu petugas mendata kegiatan penghuni, penggunaan sticker tersebut hanya membantu petugas mengenali bahwa kendaraan tersebut merupakan kendaraan penghuni kluster.

Sistem pendataan dengan mengidentifikasi kendaraan penghuni menggunakan RFID, diharapkan dapat meningkatkan sistem pendataan pada kluster tersebut. Sistem yang dibuat oleh peneliti adalah dengan menempelkan tag RFID pada kaca bagian dalam kendaraan penghuni, tag tersebut tidak mudah dilepas atau terkelupas, dan tag RFID merupakan identifikator kendaraan penghuni yang akan terdeteksi oleh reader dan

(3)

akan menampilkan data dari pemilik kendaraan tersebut, sehingga pada saat pencuri mencoba membawa keluar kendaraan tersebut, kendaraan tersebut akan dikenali sebagai kendaraan penghuni, dan bila petugas keamanan menemukan bahwa pengendara kendaraan tersebut bukan penghuni yang terdaftar, maka mobil tersebut akan ditahan dahulu dan dilakukan pengecekan oleh petugas keamanan, yaitu dengan mengkonfirmasi pemilik kendaraan bahwa kendaraannya berada di pintu keluar kluster. Bila penghuni mengkonfirmasi bahwa pengendara mobil adalah saudara atau sopir baru, maka petugas keamanan akan mengizinkan mobil tersebut lewat, dan bila penghuni tidak mengkonfirmasi pengendara mobil tersebut, maka mobil tersebut beserta pengemudi akan diamankan dahulu sampai pemilik kendaraan datang. Tag yang tertempel di kaca mobil, diharapkan dapat menghindari kehilangan kartu identitas penghuni seperti yang sering terjadi di beberapa kluster yang menerapkan sistem keamanan dengan menggunakan kartu penghuni dan kartu tamu. Pada kondisi dimana petugas keamanan lengah dan kendaraan dapat dibawa kabur oleh pencuri, data yang lengkap tersimpan di database server diharapkan dapat memudahkan pencarian tersangka pencurian tersebut. Maka itu diharapkan sistem pendataan dengan menggunakan RFID dapat membantu pengelola kluster meningkatkan pendataan di dalam kluster untuk memberikan kepuasan kepada para penghuni kluster.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang ditemukan antara lain : • Sistem yang sekarang tidak melakukan pendataan terhadap

aktivitas-aktivitas keluar-masuk kendaraan yang dilakukan oleh penghuni dan tamu pada suatu kluster

(4)

• Sering terjadi kehilangan kartu penghuni yang digunakan sebagai identifikator penghuni dari kluster tersebut sehingga penghuni tidak dapat memasuki kluster

Sticker yang ditempelkan pada kaca depan mobil hanya dapat mengenali bahwa yang masuk-keluar kluster adalah mobil penghuni tetapi tidak dapat mengidentifikasi secara benar apakah pengendara mobil tersebut benar-benar penghuni atau pemilik dari mobil tersebut ?

• Bila terjadi pencurian, maka sistem yang sekarang ini tidak dapat menganalisa, kapan dan siapa pencuri yang mencuri kendaraan penghuni karena tidak adanya pendataan yang dilakukan oleh pihak pengelola kluster

1.3 Ruang lingkup

Penelitian dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :

• Sistem tidak dapat digunakan pada kondisi outdoor dimana sistem dapat berinteraksi langsung dengan cuaca, kondisi lingkungan, dan kondisi-kondisi tertentu yang dapat merusak sebagian atau keseluruhan sistem

Tag RFID yang merupakan bagian dari sistem hanya akan digunakan oleh penghuni yang memiliki mobil (penggunaan indoor)

• Implementasi pada kluster yang memiliki ruangan berteduh untuk petugas keamanan pada gerbang kluster dan untuk pemasangan sistem, seperti peletakkan komputer pada ruangan indoor, reader RFID pada tempat yang aman, dan peletakkan web camera yang benar

(5)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Prototype Sistem Pendataan Keluar Masuk Kendaraan pada kluster.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

• Sistem diharapkan dapat meningkatkan sistem pendataan keluar/masuk kendaraan pada kluster

• Kegiatan keluar/masuk penghuni dan tamu tersimpan di database

• Tamu yang menukarkan KTP-nya dengan kartu tamu, datanya dimasukkan ke database

• Data tamu yang tersimpan lengkap di database, diharapkan dapat mempermudah pencarian data tamu yang menjadi tersangka pencurian bila terjadi kelengahan

• Data yang tersimpan dapat membantu admin server mengetahui lalu lintas kendaraan pada suatu kluster

1.5 Metodologi Penelitian

Pada peneltian ini tahap-tahapan peneltiannya antara lain sebagai berikut: a. Metode Analisa

• Survei sistem yang ada pada kluster sekarang

• Analisa temuan survei dan temukan kelebihan dan kekurangannya • Identifikasi kebutuhan user terhadap pendataan kluster

• Identifikasi persyaratan dari sistem yang akan bekerja b. Studi Pustaka

(6)

Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku dan paper referensi, textbook dan databook. Mempelajari semua bahan yang peneliti perlukan dari sumber-sumber terpercaya seperti dari textbook yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Pelajari dan analisa sistem sebelumnya yang sudah pernah dibuat oleh peneliti sebelumnya.

c. Metode Perancangan

• Perancangan pertama adalah pengaturan program RFID reader agar dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti

• Perancangan program yang akan digunakan antara lain, program yang akan digunakan pada kantor pusat untuk registrasi penghuni baru dan program yang akan digunakan di komputer gerbang kluster dengan menggunakan program Qt SDK.

• Perancangan database dengan menggunakan MySQL Workbench. Pada database ini terdapat sepuluh buah tabel, yaitu tabel Login, tabel Region, tabel Kluster, tabel Master Rumah, tabel Penghuni, tabel Member, tabel Kendaraan, tabel Tamu, tabel Transaksi Tamu dan tabel Transaksi Penghuni.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dari penulisan tugas akhir ini adalah :

• BAB 1 PENDAHULUAN, bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

(7)

• BAB 2 LANDASAN TEORI, dalam bab ini dibahas mengenai perkembangan dalam penggunaan RFID, teori yang dibutuhkan dalam perancangan sistem dan paper-paper dari peneliti sebelumnya yang dijadikan acuan.

• BAB 3 Perancangan Prototype Sistem Keamanan dan Pendataan Kendaraan pada Kluster, dalam bab ini diuraikan metode yang dipakai dalam perancangan sistem, pengumpulan data, penetapan variable-variabel penelitian.

• BAB 4 Implementasi dan Evaluasi, bab ini menampilkan hasil data yang kita dapat dan menganalisanya.

• BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN, bab ini berisi simpulan hasil pembahasan sistem dan penelitian hasil analisa data yang kita dapat dan saran untuk peneliti berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Toksisitas Granula Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti L.; Natalia Leonora Yuliana Lilipaly, 100210103030; 2014; 100 halaman;

9 pengetahuan matematika siswa kelas IV di SD Gugus Raden Ajeng Kartini Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

Telah dibahas pada awal bab ini, bahwa materi genetik bakteri dibawa dalam satu kromosom utama dan pada banyak kasus dari satu ke beberapa molekul DNA ekstrakomosom atau “mini

Aksesi – aksesi yang terseleksi adalah aksesi menunjukan karakter komponen hasil dan hasil terbaik pada setiap parameter yang diukur, berupa tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah

5. Prinsip kerja mesin pengering tipe bak diawali dengan mengalirnya udara sekeliling memasuki saluran udara, yang selanjutnya dipanaskan oleh tungku pemanas. Udara panas

Mengingat hasil penilaian multimedia yang telah diperoleh, maka peneliti menyarankan agar multimedia berbasis web materi sistem pencernaan manusia digunakan sebagai

Laboratorium OPEL juga melakukan dokumentasi kelautan, kegiatan ini dilakukan untuk data - data kelautan yang terkumpul dengan baik melalui observasi hasil kegiatan

Heru menilai dalam pencitraan di iklan capres 2014 tidak ada yang menarik menurutnya, tidak ada yang cukup menggambarkan karakter pribadi capres tersebut dan belum