• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN UNITY 3D UNTUK MEMBANDINGKAN RUANG NYATA DAN VIRTUAL PADA RUMAH TINGGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN UNITY 3D UNTUK MEMBANDINGKAN RUANG NYATA DAN VIRTUAL PADA RUMAH TINGGAL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN UNITY 3D UNTUK

MEMBANDINGKAN RUANG NYATA DAN

VIRTUAL PADA RUMAH TINGGAL

Richard Adyaguna, Sigit Wijaksono, Bonny A. Suryawinata

Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No.9. Kemanggisan, Jakarta Barat 11480, telp/fax

(62-21) 5345830, richardadyaguna@gmail.com

Abstract

Technological advances as nowadays has pushed people to make an innovation creation which can be usefull for society. Technological adcances has a great impact on architectural. Long time ago, the masterpieces of architecture still about 2D and because, computer has been invented in this century. So, the masterpieces has become digital shape. Nowadays, people using game 3D for produce architecture masterpieces as virtual shapes for presentation device. As we know, Virtual has meaning itself like internet reality or reality environment which been fully imitated. The biggest issues in this research is people consider virtual same as reality spatial. So,it will cause people misunderstanding when they are taking a decision in design and virtual environment should be evaluated again. Therefor, the writer conducted research using walkthrough reality and virtual to house which is the object from this research and ulitizing unity 3D to produce game 3D which able deepen comparison between virtual spatial and reality walkthrough in the house with using study comparative to comparing two variables to get an answer or the fact whether having a comparsion or not from this research. The reasons of utilizing Unity 3D to this research is a feature which supports this research about comparing between spatial reality and virtual. Other than that the result of Unity 3D also could be runs in a various platforms.

Keywords: Architecture, Game 3D, Virtual Spatial, Reality Spatial, Study Comparative

Abstrak

Kemajuan teknologi yang pesat, seiiring berkembangnya zaman, manusia didorong untuk berlomba – lomba untuk berinovasi dalam menciptakan temuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat modern dan termasuk juga dalam bidang arsitektur, kemajuan teknologi sangat berbengaruh terhadap bidang arsitektur, yang dulunya gambar yang dihasilkan masih berupa manual 2D, sekarang berkat adanya teknologi komputer, gambar yang dihasilkan sudah berupa digital. Dewasa ini, Game 3D juga sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan karya arsitektur dalam bentuk virtual sebagai alat representasi. Yang kita ketahui virtual mempunyai arti sendiri yaitu realitas maya atau suatu lingkungan nyata yang ditiru. Yang menjadi isu pokok dalam penelitian ini adalah orang sering menganggap ruang virtual itu sama dengan ruang nyata. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kesalahpahaman saat pengambilan keputusan dalam perancangan. Sehingga,lingkungan virtual harus dievaluasi lagi.Untuk itu, penulis melakukan sebuah penelitian dengan melakukan penulusuran ruang secara nyata dan virtual pada rumah tinggal yang merupakan objek dari penelitian ini dan peneliti memanfaatkan Unity 3D untuk menghasilkan sebuah game yang dapat menggali perbedaan antara hasil penelusuran terhadap ruang virtual dan nyata pada rumah tinggal dengan melakukan studi komperatif yang membandingkan kedua variabel untuk mendapatkan jawaban atau fakta apakah adanya perbedaan atau tidak dari object yang sedang diteliti. Penggunaan game engine Unity3D pada penelitian ini dilatarbelakangi adanya fitur – fitur yang mendukung penelitian ini mengenai perbandingan antara ruang nyata dan virtual dan hasilnya dapat dijalankan ke berbagai platform.

(2)

PENDAHULUAN

Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain pangan dan sangan. Maka hampir setiap keluarga baru akan mendambakan rumah sendiri dan perlu diketahui bahwa Negara Indonesia menduduki peringkat 4 dengan penduduk terpadat didunia khususnya di ibu kota Jakarta dengan yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa (www.surgaberita.com,13 april 2013). Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para pengembang untuk berlomba – lomba mengembangkan dan membuka lahan – lahan baru yang diperuntukkan untuk perumahan

.

Untuk itu,objek yang dipilih juga merupakan salah satu rumah yang unik dan mempunyai daya tarik yang dikenal dengan sebutan sebagai rumah pot pada kawasan perumahan taman sari tersebut selain itu pada object rumah tinggal yang dipilih juga memberikan akses kepada penulis untuk melakukan penulusuran hingga ke ruang dalam rumah tinggal tersebut dimana hal ini sangat mendukung penelitian yang akan dilakukan penulis mengenai perbandingan antara ruang nyata dan virtual pad rumah tinggal

.

Kemajuan teknologi yang pesat, seiiring berkembangnya zaman, manusia didorong untuk berlomba – lomba berinovasi dalam menciptakan temuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat modern dan termasuk juga dalam bidang arsitektur, kemajuan teknologi sangat berbengaruh terhadap bidang arsitektur, yang dulunya gambar yang dihasilkan masih berupa manual 2D, sekarang berkat adanya teknologi komputer, gambar yang dihasilkan sudah berupa digital. Dewasa ini, Game 3D juga sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan karya arsitektur dalam bentuk virtual sebagai alat representasi. Yang kita ketahui virtual mempunyai arti sendiri yaitu realitas maya atau suatu lingkungan nyata yang dapat ditiru (www.htysite.com, 17 April 2013). Dengan dapat diaturnya 3D modeling, dan sudut pandang pengamat yang disesuaikan dengan skala manusia. Orang dapat menganggap ruang virtual itu sama dengan ruang nyata. Namun, sebenarnya kedua aspek tersebut sangat berbeda. Ini bisa menyebabkan kesalahpahaman saat proses pengambilan keputusan, sebagai contoh ruang dianggap terlelalu besar dalam lingkungan virtual namun pada kenyataannya mereka mempunyai ukuran yang sudah benar. Sehingga, lingkungan virtual harus dievaluasi lagi.

Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan melakukan penelusuran terhadap ruang nyata dan virtual pada rumah tinggal di taman sari yang merupakan objek penelitian ini dengan memanfaatkan unity 3D untuk menghasilkan sebuah game yang dapat menggali perbedaan antara hasil penelusuran ruang virtual dan nyata pada rumah tinggal tersebut yang berhubungan dengan perancangan arsitektktural.

Penggunaan game engine Unity3d dilatarbelakangi adanya fitur – fitur yang mendukung penelitian ini mengenai perbandingan antara ruang nyata dan virtual seperti adanya sistem navigasi dan interaksi yang mempermudah pemain maupun penulis sendiri untuk menjalankan misi target yang disiapkan pada penelitian ini dan juga fitur yang dapat dimanfaatkan untuk perancangan arsitektural seperti halnya pop up GUI texture dan fitur lainnya yang akan dibahas lebih lanjut. Selain itu Unity 3d juga mampu menghasilkan game yang dapat dijalankan di Windows, Mac, Xbox 360, PlayStation 3, Wii,iPad, iPhone, serta platform Android.

Beberapa penelitian sebelumnya dengan topik yang hampir sama pada penelitian ini antara lain adalah Firza Utama Sjarifudin dan Tatsuo Terai dalam penelitian Characteristic Analysis of 4D Spatial Composition in Virtual Environment,pada jurnal ini membahas tentang karakteristik komposisi ruang 4D. Sehingga, untuk mengetahuinya pada jurnal ini membandingkan ruang 3D dengan 4D dalam galleri virtual tersebut untuk mengetahui hasil perbedaan antara ruang 3D dengan 4D jurnal ini menggunakan metode eksperimen wayfinding,image perception dan kuisioner semantic differential. Sedangkan pada penelitian ini juga mengenai perbandingan ruang. Namun yang dibandingkan adalah ruang nyata dan virtual dan menggunakan metode yang berbeda yaitu studi komperatif. Pada penelitian lain juga seperti Aswin Indraprastha dan Michihiko Shinozaki dalam Investigation on Using Unity 3D Game Engine in Urban Design Study,pada jurnal ini lebih membahas tentang kelebihan dan kekurangan dalam Unity 3D itu sendiri sebagai alat representasi untuk pembelajaran urban desain sedangkan pada penelitian ini juga menggunakan game engine yang sama yaitu Unity 3D, namun lebih dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah game 3D yang dapat menggali perbedan antara hasil penelusuran ruang vitual dan nyata pada rumah tinggal. Bukan hanya focus kepada sistem kerja dan kelebihan kekurangan dalam Unity 3D itu sendiri.

(3)

METODE PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah Memanfaatkan unity 3D untuk menghasilkan sebuah game yang dapat menggali perbedaan antara hasil penelusuran ruang virtual dan nyata pada rumah tinggal. Sehingga, penelitian ini menggunakan studi komperatif. menurut Moh.Nazir (2005) studi komperatif merupakan metode yang digunakan untuk membandingkan kedua variabel agar mendapatkan jawaban atau fakta apakah adanya perbedaan atau tidak dari objek yang sedang diteliti.Variabel yang akan dibandingkan pada nantinya berupa data – data yang didapatkan dari hasil penelusuran ruang nyata dan hasil analisa pada Unity 3D untuk memperoleh data – data tersebut yaitu dengan menggunakan beberapa teknik,sebagai berikut:

1.Studi Pustaka

Memperoleh data berupa teori maupun artikel yang dibuat para penulis, yang berkaitan dengan perbandingan antara penelusuran ruang secara nyata dan virtual, fitur dalam unity 3D yang dapat dimanfaatkan dalam perancangan arsitektural dan pembuatan game.

2.Observasi

Memperoleh data langsung dari lapangan dengan melakukan pengamatan, foto, dan mencatat (data mengenai lokasi, kebutuhan ruang dan penelusuran ruang nyata dalam rumah tinggal).

3.Simulasi

Simulasi menggunakan Unity3D untuk mengetahui data – data mengenai game element apa saja yang akan diaplikasikan dalam perancangan pembuatan game perbandingan antara ruang nyata dan virtual pada nantinya seperti jenis shader(render) yang digunakan pada material,jenis pencahayaan apa saja yang digunakan dibagian luar dan dalam rumah tinggal virtual tersebut dan fitur – fitur pendukung lainnya.

HASIL DAN BAHASAN

Data penelusuran secara nyata pada rumah tinggal

Pada gambar 1 memperlihatkan beberapa data yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan rumah tinggal pada virtual yang dihasilkan oleh Unity 3D itu sendiri. Dari data inilah yang akan dibandingkan pada nyata nantinya. Data – data tersebut dapat berupa kesan ruang, object modelling,material yang diaplikasian pada rumah tinggal tersebut serta pencahayaannya.

Gambar 1 Rumah Tinggal pada Tapak

(4)

Pada gambar ruang makan, menunjukkan posisi ruang makan yang berada diarea taman, pada ruang tersebut hanya lengkapi oleh 1 set furniture meja makan dan tempat duduk adanya rangka pot pada dinding luar ruang tersebut selain berfungsi untuk memberikkan atraksi tersendiri atau keunikkan pada ruang makan juga dapat memaksimal pencahyaan matahari yang masuk tanpa menyilaukan mata dan ruang tamu yang memperlihatkan data – data berupa furniture yang diaplikasikan dalam ruang tersebut seperti sofa dan meja dengan gaya minimalis dan permainan warna yang sederhana seperti hitam dan putih, untuk kondisi pencahyaan pada kedua ruang tersebut diambil pada saat siang hari. Sehingga, hasil pencahyaan dari gambar kedua ruang tersebut berasal dari pencahayaan alami.

Pada Ruang tengah,menunjukkan pada ruang tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan barang sehingga pada ruang ini dilengkapi oleh furniture lemari dengan object – object kecil lainnya dan juga adanya keyboard yang digunakan oleh penghuni rumah untuk bermain. Pada ruang tengah tersebut juga memiliki lubang ventilasi yang berfungsi agar sinar matahari dapat masuk kedalam secara maksimal sehingga inilah yang akan berpengaruh pada virtual nantinya apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak pada pencahayaan ruang tengah tersebu. Sedangkan, pada ruang koridor

memiliki detail arsitektural yang unik seperti pada ruang makan, namun pada ruang ini rangka pot tersebut juga diaplikasikan pada bagian plafon,ketika lampu dinyalakan pola bulat dari lubang – lubang dasar pot akan meneruskan cahayanya diantara kedua rangka pot dan memiliki lampu downlight sebagai penerangan tambahan.

Analisa Unity 3D dalam perancangan arsitektural

Tujuan dari analisa Unity 3D adalah untuk memperoleh data – data seperti kesan ruang,object modelling,material dan pencahayaan yang akan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari penelusuruan ruang secara nyata yang telah dilakukan oleh peneliti sendiri.

Modelling rumah tinggal virtual dalam Unity 3D

Dalam pembuatan modelling Unity 3D mempunyai keterbatasan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan suatu object. Untuk itu object di buat dan diproses menggunakan software sketchup. Setelah itu object dipindahkan kedalam Unity 3D dalam format fbx.Namun,perlu diketahui beberapa object yang memiliki tingkat kedetailan yang tinggi atau dengan jumlah vertex yang tinggi tidak dapat dimasukkan atau terdeteksi dikarenakan keterbatasan dalam Unity 3D yang hanya mengijinkan jumlah maksimal 65000 vertex per object.

(5)

Pengaturan pencahayaan dan pembayangan pada Unity 3D

Dalam Unity 3D, untuk membuat penerangan dalam perancangan virtual memiliki 4jenis lampu seperti : point light,area light,spot light, dan directional light.Namun yang digunakan dalam perancangan virtual rumah tinggal tersebut peneliti menggunakan point light sebagai lampu penerangan ruangan seperti pada nyatanya dan directional light yang digunakan sebagai Matahari buatan dengan tingkat intensitas cahaya dan jarak penerangan yang dapat diatur oleh peneliti secara maksimal.Perlu diketahui bahwa dari directional light yang telah dibuat tersebut dapat menghasilkan pembayangan yang disesuaikan dari posisi perletakkan directional light.Namun, untuk menghasilkan pembayangan perlu adanya proses lightmapping

.

Tabel 1 Pengaturan Pencahayaan dan Pembayangan Dalam Unity3D

JENIS LAMPU PENGATURAN PENCAHAYAAN HASIL

Directional light (Matahari buatan)

Point light (Pencahayaan dalam ruang)

Pengaturan Material pada Unity 3D

Dalam Perancangan virtual Unity 3D telah menyediakan fitur render terhadap material yang akan diaplikasikan kedalam rumah tinggal virtual tersebut dan perlu diketahui bahwa Unity 3D mempunyai kekurangan dalam membaca gambar material dengan format .png Sehingga,Hasilnya yang seharusnya bolong atau tidak terlihat menjadi hitam saat diaplikasikan ke Object design di Unity 3D dan terdapat beberapa jenis render yang digunakan peneliti.

Informasi arsitektural pada Unity 3D

Untuk Menampilkan informasi arsitektural seperti dimensi,jenis material yang digunakan dan fungsi ruang kedalam perancangan virtual. Peneliti memanfaatkan Fitur GUI texture pada Unity 3D. Peneliti mengaplikasikan pop up GUI texture yang berisi informasi arsitektural tersebut pada target – target yang telah disediakan peneliti yang tersebar pada 4 ruang dalam rumah tinggal virtual yang dijadikan sebagai reward kepada pemain saat menemukan target yang diberikan peneliti.

Fitur ini memperbolehkan kita untuk memasukkan logo atau kotak yang berisi informasi didalamnya. (Directional light) (Lightmapping)

(6)

Sehingga fitur ini sangat bermanfaat untuk memberikan informasi yang diperlukan pengguna seperti cara bermain, misi yang akan dijalankan dan keterangan arsitektural. Untuk mengaplikasikan GUI texture kedalam game tersebut tentunya kita perlu mendesain gambar akan kita tampilkan dengan bantuan aplikasi lain seperti photoshop, kemudian disimpan dalam bentuk format png. Setelah itu drag gambar yang telah dibuat kedalam game dan apply GUI texture, dan kita diperbolehkan untuk setting ukuran, resolusi gambar dan posisi gambar tersebut dalam layar computer kita dan perlu ditekankan bahwa untuk melakukan pop up GUI texture yang berisi informasi arsitektural juga perlu adanya setting-an java script pada Unity 3D.

Story design

Pada awal permainan posisi pemain ditempatkan pada ujung jalan kemudian pemain diberikan misi awal yaitu mencari rumah tinggal virtual yang akan ditelusuri. Sehingga, sebelum memasuki object rumah tinggal virtual yang dimaksud, pemain dapat melihat lingkungan sekitar rumah tinggal virtual tersebut yang menjadi ketertarikkan tersendiri dan menggali rasa penasaran pemain dalam game ini. Saat, pemain sudah berhasil memasuki atau menemukan object rumah tinggal yang akan ditelusuri. Maka, selanjutnya pemain memiliki misi utama. Yaitu mencari detail arsitektur dan furniture yang terdapat pada empat ruang yang dipilih secara acak pada rumah tinggal virtual tersebut. Misi utama dari permainan tersebut juga dapat dilihat dari kolom sebelah kiri pada game.Setiap target yang ditemukan oleh pemain. Maka, sebagai gantinnya pemain mendapatkan reward bintang. Semakin susah target yang dicari tersebut. Maka, semakin banyak bintang yang didapatkan oleh pemain dan pemberian berupa pop up informasi arsitektural mengenai gambar kesan ruang pada nyatanya, material yang digunakan, dimensi, dan fungsi dari ruang tersebut. Setelah pemain telah berhasil menyelesaikan semua misi yang terdapat pada sisi kiri layar. Maka, gambar misi utama tersebut akan hilang yang menunjukkan akhir dari permainan dan pemain diberi kebebasan untuk memulai permainan dari awal, keluar dari game atau tetap lanjut permainan untuk mencari informasi – informasi arsitektural yang diinginkan pemain tersebut.

Analisa perbandingan hasil penelusuran antara ruang nyata dan virtual pada rumah tinggal Tabel 2 Perbandingan antara Ruang Makan Nyata dan Virtual

RUANG MAKAN

PENELUSURAN PADA RUANG MAKAN NYATA

PENELUSURAN PADA RUANG MAKAN VIRTUAL

Pop up informasi arsitektural pada ruang makan virtual

(7)

Penelusuran ruang makan nyata dan virtual, kesan ruang

1. Pada ruang makan virtual memiliki suatu kelebihan tidak dimiliki oleh ruang pada nyatanya yaitu dapat memberikan informasi arsitektural mengenai ruang makan tersebut dalam konsep arsitektural yang diterapkan,dimensi,fungsi,serta jenis – jenis material yang digunakan dalam ruang makan tersebut.

2. Scene pada ruang makan nyata dan virtual sedikit berbeda yang dipengaruhi oleh posisi angle dan lensa kamera yang digunakan. Saat, pengambilan gambar ruang nyata posisi fotografer agak turun sehingga menghasilkan angle yang tidak dapat diikuti oleh pengambilan scene pada virtual dan kamera yang yang digunakan untuk pengambilan adegan ruang makan nyata adalah Canon 60D dengan lensa semi wide 17-85,f4-5.6 dan besar field of view pada camera yang digunakan FPS dalam virtual adalah 50.

Material pada ruang makan nyata dan virtual

1. Material yang digunakan pada lantai ruang makan nyata dan virtual memiliki perbedaan yang signifikan yang terletak pada ukuran nat yang berbeda dan teksture kayu pada material lantai nyata lebih kuat dibandingkan virtual.

2. Ukuran material keramik yang digunakan pada ruang makan nyata memiliki ukuran yang spesifik dan terukur lainnya halnya dengan material keramik yang digunakan dalam virtual tidak memiliki ukuran yang pasti, ukuran pada virtual biasanya hanya bisa diatur dengan memperbesar atau memperkecil ukuran pixel gambar materil tersebut dalam unity 3D.

3. Meskipun material yang diterapkan dalam detail arsitektural ruang makan virtual yang mengikuti nyatanya. Namun, tetap saja memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari warna material pada virtual cenderung lebih terang dibandingkan dari nyata dan mengarah ke abu- abu tua dikarenakan pengaruh pencahayaan yang kuar dari directional light (matahari buatan).

4. Material yang diaplikasikan pada dasar pot bunga nyata menggunakan lempengan mika putih yang bersifat semi transparan yang bertujuan untuk mempermudah masuknya cahaya matahari tanpa terlihat silau namun pada virtual hal tersebut tidak berpengaruh.

5. Pada object furniture kursi dan meja virtual terlihat menyatu berbeda dengan nyatanya yang terlihat perbagian dari furniture tersebut dan detail pemasangannya.

Object modelling pada ruang makan nyata dan virtual

1. Perbedaan object modeling furniture dan detail arsitektural pada ruang makan terletak pada lekukkan (bend) pada virtual masih kelihatan kaku dan kurang kelihatan meskipun sudah mengikuti nyatanya.

2. Pada object furniture kursi dan meja virtual terlihat menyatu berbeda dengan nyatanya yang terlihat perbagian dari furniture tersebut dan detail pemasangannya.

Pencahayaan pada ruang makan nyata dan virtual

1. Meskipun kondisi pada ruang virtual yang telah mengikuti pada nyatanya namun tetap terdapat perbedaan pencahayaan pada ruang makan virtual maupun nyata. Untuk pencahayaan virtual tidak menggunakan penerangan tambahan didalamnya seperti point light dikarenakan letaknya yang berada diluar ataupun outdoor sehingga penerangannya hanya mengandalkan dari directional light (Matahari buatan) Meskipun pada kondisi ruang makan nyata juga tidak menyalakan lampu dan hanya mengandalkan dari terang matahari juga namun hasilnya lebih maksimal dibandingkan virtual dan perlu diketahui juga terang matahari buatan (directional light) pada virtual tudak dapat melewati lubang – lubang yang berada pada pot bunga seperti pada nyatanya yang meneruskana cahaya matahari yang masuk dan menghasilkan estetika atau atraksi tersendiri dalam ruang.

(8)

Tabel 3 Perbandingan antara Ruang Tamu Nyata dan Virtual RUANG

TAMU

PENELUSURAN PADA RUANG TAMU NYATA

PENELUSURAN PADA RUANG TAMU VIRTUAL

RUANG TAMU

PENELUSURAN PADA RUANG TAMU NYATA

PENELUSURAN PADA RUANG TAMU VIRTUAL

Material pada ruang tamu nyata dan virtual

1. Perbedaan material lantai pada ruang tamu baik nyata dan virtual terletak pada teksture keramik yang digunakan pada nyatanya memiliki garis abu – abu halus pada permukaanya berbedal halnya dengan material keramik yang diterapkan pada virtual yang memiliki gradiasi berbeda – beda dan effect bump.

2. Selain itu perbedaan tersebut juga terletak pada keramik yang digunakan pada ruang tamu nyata memiliki ukuran yang terukur atau spesifik yaitu 40 x 40cm, berbeda halnya dengan ukuran material keramik pada virtual yang tidak memiliki ukuran yang pasti atau dapat diukur. Material tersebut diatur dengan memperbesar atau memperkecil dari ukuran pixel gambar material tersebut dalam unity 3D.

3. Material yang digunakan pada tirai jendela ruang tamu nyata maupun virtual memiliki perbedaan yang signifikan yaitu terletak pada tekstur material virtual yang kelihatan seperti pola lingkaran kecil yang menyebar disebabkan karena permukaan object yang bergelombang dan juga ukuran gambar material tersebut yang tertarik dan warna material yang digunakan pada tirai jendela nyata lebih terang dan membiasa bila terkena pencahayaan. Sedangkan, hasil dari warna material virtual yang menggunakan tensselation shader tersebut lebih gelap dan tidak membias jika terkena cahaya buatan.

4. Perbedaan material yang digunakan pada furniture nyata dan virtual hanya terletak pada virtual, material yang diaplikasikan pada sofa tidak merata ada bagian gelap dan terang yang dipengaruhi oleh tensselation shader dan pencahayaan dalam ruang sedangkan pada nyatanya permukaan material pada sofa tersebut lebih merata dan sama meskpun terkena pencahayaan dalam ruang tersebut.

Pop up informasi arsitektural pada ruang tamu virtual

(9)

Object modelling pada ruang tamu nyata dan virtual

1. Pada object modeling sofa pada ruang tamu nyata maupun virtual memiliki perbedaan yang terletak pada pendetaillan sofa nyata yang terlihat jelas penjahitan berwarna putih yang menonjol dan membentuk pola grid pada sofa tersebut sedangkan pola grid pada virtual yang mengikuti nyatanya peneliti menggunakan point light tambahan yang didekatkan pada object sofa virtual tersebut. Sehingga pola grid pada virtual terlihat semakin jelas dan lekukkan (Bend) pada sofa virtual lebih kaku dan tidak terlalu kelihatan seperti pada nyatanya.

Pencahayaan pada ruang tamu nyata dan virtual

1.Meskipun kondisi pada ruang tamu virtual dan nyata yang telah diatur sedemikian rupa namun pada kenyataannya Sinar matahari yang masuk kedalam ruang tamu nyata lebih maksimal dan tidak memerlukan penbahan penyalaan lampu pada ruang tamu nyata tersebut disiang hari. Sedangkan, pada virtual,penerangan dari matahari buatan (directional light) yang masuk tidak maksimal sehingga diperlukan penambahan seperti point light pada tengah ruang virtual tersebut intensitas cahaya sebesar 0.52 jarak penerangan yang mencakupi seluruh ruang tengah tersebut.

Tabel 4 Perbandingan antara Ruang Tengah Nyata dan Virtual RUANG

TENGAH

PENELUSURAN PADA RUANG TENGAH NYATA

PENELUSURAN PADA RUANG TENGAH VIRTUAL

(10)

Material pada ruang tengah nyata dan virtual

1. Perbedaan pada material detail arsitektural ruang tengah tengah nyata dan virtual bisa dilihat dari permukaan material pada nyata yang memiliki bump atau tonjolan kecil yang tidak merata dan lebih kasar sedangkan detail arsitektural pada ruang tengah virtual lebih halus dan tidak memiliki bump atau tonjolan kecil yang kelihatan dan pada material detail arsitektural virtual tersebut menggunakan diffuse-Unity3D dan warna yang dihasilkan lebih ke abu terang yang dipengaruhi oleh penerangan dalam ruang.

2. perbedaan yang lain terdapat pada kaca material furniture ruang tengah baik nyata maupun virtual, material kaca pada virtual lebih mengarah ke warna biru terang dan tidak tembus pandang seperti pada nyatanya dikarenakan pada material tersebut dipengaruhi oleh hasil render transparent specular dalam unity.

3. Material yang digunakan pada pintu ruang tengah virtual dan nyata memiliki sedikit perbedaan yang terletak pada permukaan material pintu virtual lebih halus dan glossy jika terkena pantulan cahaya dari point light dalam ruang tengah tersebut dan warna pada pintu nyata lebih mengarah ke hitam solid.

Object modelling pada ruang tengah nyata dan virtual

1. Perbedaan object modeling furniture dan detail arsitektural dalam ruang tengah nyata maupun virtual dapat dilihat Nat pada furniture lemari nyata yang lebih jelas kelihatan meskipun menggunakan tesktur warna yang gelap dan sama. Meskipun, Garis Nat pada permukaan object lemari virtual telah mengikuti nyatanya namun saat di masukkan ke dalam Unity 3D, Nat tersebut tidak muncul atau kelihatan smooth dan menyatu.

2. Selain itu perbedaan yang paling signifikan pada modeling object furniture baik nyata maupun virtual terletak pada tingkat kedetaillan. Object yang telah dibuat dalam sketchup tidak bisa dimasuki kedalam unity 3D dikarenakan keterbatasan dari game engine tersebut yang hanya mendukung 65000 vertex per object.

Pencahayaan pada ruang tengah nyata dan virtual

1. Pengaturan kondisi ruang tengah virtual yang telah mengikuti pada nyatanya tetap saja memiliki perbedaan pencahayaan dalam kedua ruang tersebut. Pencahayaan pada ruang tengah virtual juga menggunakana directional light (Matahari buatan). Namun, hasilnya masih lebih gelap dibandingkan nyatanya. Sehingga, pada ruang tengah virtual masih membutuhkan penerangan tambahan seperti point light dengan intensitas cahaya sebesar 0.55 yan ditempatkan pada tengah ruang dengan jarak penerangan yang mencakupi seluruh ruang tersebut dan bagaimanapun juga hasil akhir setelah adanya penambahan penerangan tambahan tetap saja ruang nyata lebih terang dibandingkan ruang virtual denga kondisi yang sama.

Tabel 5 Perbandingan antara Ruang Kolidor Nyata dan Virtual RUANG

KOLIDOR

PENELUSURAN PADA RUANG KOLIDOR NYATA

PENELUSURAN PADA RUANG KOLIDOR VIRTUAL

(11)

RUANG KOLIDOR

PENELUSURAN PADA RUANG KOLIDOR NYATA

PENELUSURAN PADA RUANG KOLIDOR VIRTUAL

Material pada ruang kolidor nyata dan virtual

1. Meskipun material yang diterapkan dalam detail arsitektural kolidor virtual yang mengikuti nyatanya. Namun, tetap saja memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari warna material pada virtual cenderung lebih terang dibandingkan dari nyata dan mengarah ke abu- abu tua dikarenakan pengaruh pencahayaan yang kuar dari directional light (matahari buatan).

2. Render pada material detail arsitektural pada kolidor virtual menggunakan tessellation shader. Sehingga, hasilnya pada permukaan material virtual menghasilkan effect glossy jika terkena pencahayaan secara lansung.

3. Material yang diaplikasikan pada dasar pot bunga nyata menggunakan lempengan mika putih yang bersifat semi transparan yang bertujuan untuk mempermudah masuknya cahaya matahari tanpa terlihat silau namun pada virtual hal tersebut tidak berpengaruh.

4. Perbedaan selain pada material detail arsitektural rangka pot bunga juga terdapat pada material tanaman rambat dalam Dalam ruang kolidor nyata maupun virtual bias dilihat dari penerapan material virtual dalam bentuk .png yang sekitarnya kelihatan bolongan seperti pada nyatanya.Namun, di unity 3D memiliki keterbatasan dalam membaca material bentuk .png tersebut. Sehingga, hasilnya pada sekitar daun – daun tanaman rambat tersebut menjadi hitam dan tidak bolong sepeti pada gambar material aslinya. Sehingga, hal tersebut menjadi perbedaan yang signifikan pada material tanaman rambat yang dipakai pada fasade kolidor ruang nyata dan virtual.

Object modelling pada ruang kolidor nyata dan virtual

1. Perbedaan pada deail arsitektural ruang kolidor nyata maupun virtual terletak pada object tanaman rambat dikarenakan adanya keterbatasan pada Unity itu sendiri yang hanya mendukung 65000 vertex perobject. Sehingga, untuk mengakalinya peneliti melakukan modelling dengan memanfaatkan gambar bertexture tanaman rambat tersebut dalam format .png. Sehingga,hasil dari object tanaman rambat virtual tersebut berbeda dengan nyatanya yang dapat dilihat dari tingkat kedetailan nyata seperti adanya lipatan – lipatan pada permukaan setiap object daun lebih menyebar dan menimpa satu sama lain sedangkan object modelling tanaman rambat virtual lebih terlihat kaku dan datar.

Pencahayaan pada ruang koridor nyata dan virtual

1. Kondisi pencahayaan pada ruang kolidor virtual yang telah disamakan dengan nyata. Namun, tetap saja memiliki perbedaan. Pada ruang virtual juga menggunakan matahari buatan (directional light). Namun, Penerangan dari directional light terhadap ruang koridor nyata tersebut masih gelap. Sehingga, pada ruang koridor virtual tersebut membutuhkan 3 lampu tambahan point light dengan intensitas cahaya 0.4 dan jarak titik lampu point light 1 ke lainnya berjarak 3m sedangkan Kondisi kolidor nyata ruang pada saat itu hanya menggunakan 1 penerangan tambahan yaitu lampu downlight pada tengah kolidor nyata saat siang hari dan hasilnya juga masih lebih terang disbandingkan pada ruang kolidor virtual.

Pop up informasi arsitektural pada ruang kolidor virtual

(12)

2. Perlu diketahui juga terang matahari buatan (directional light) pada virtual tidak dapat melewati lubang – lubang yang berada pada pot bunga seperti pada nyatanya yang meneruskana cahaya matahari yang masuk dan menghasilkan estetika atau atraksi tersendiri dalam ruang kolidor nyata.

SIMPULAN DAN SARAN

Terdapatnya perbedaan yang signifikan antara ruang nyata dan virtual yang dapat menyebabkan kesalahpahaman saat perancangan nantinya yang terletak pada kesan ruang virtual yang dipengaruhi oleh besar field of view pada FPS,keterbatasan Unity 3D untuk menghasilkan object modelling yang memiliki pendetailan cukup tinggi dikarenakan hanya Unity 3D mendukung 65000 vertex perobject,pembuatan material dalam virtual juga tidak memliki ukuran yang dapat diukur ataupun spesifik seperti halnya pada ruang nyata dan pengaturan pencahayaan virtual yang menggunakan directional light sebagai matahari buatan dan point light,lampu dalam ruang.namun perlu diketahui juga bahwa pada ruang virtual memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh ruang nyata seperti adanya pemanfaatan fitur popup GUI texture di Unity 3D dan minimap. Kelebihan pada virtual ini tentunya sangat bermanfaat bagi perancangan arsitektural untuk mengurangi kekurangan – kekurangan dalam virtual seperti yang sudah disebutkan pada sebelumnya dan dapat dijadikan alat representasi perancangan arsitektural yang baik dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang ada pada lapangan nantinya.

Untuk penelitian perbandingan antara ruang nyata dan virtual serta game yang dihasilkan oleh penilitian ini masih dapat dikembangkan lagi pada peneliti selanjutnya untuk menggali lebih dalam lagi mengenai perbedaan antara ruang nyata dan virtual yang dapat membantu perancangan arsitektural terutama dalam virtual 3D untuk menghindari kesalahpahaman dan mengetahui dimana letak kekurangan dan kelebihan pada perancangan virtual 3D pada nantinya yang bermanfaat bagi mahasiswa arsitektur

.

REFERENSI

- Hartoyo.Dwi. (2013). Belajar Menjadi Pilot dengan Virtual Pilot3D dan Pro Flight Simulator Diakses 17 April 2013 dari http://www.htysite.com/belajar%20jadi%20pilot.htm

- Indraprastha Aswin., Shinozaki Michihiko. (2009) The Investigation on Using Unity3D Game Engine in Urban Design Study.ITB J. ICT, Vol. 3, No. 1,: 1-17

- Nazir.Moh (2005) Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia.

- Sjahrifudin Firza, Terai Tatsuo. (2007) Charateristic Analysis of 4D Spatial Composition in Virtual Environment.J.Archit.Plann.Environn.Eng,Au,No.617 : 39 – 46

- Surgaberita. (2013). 10 Kota Penduduk Terpadat Diakses 13 April 2013 dari http://www.surgaberita.com/2011/09/10-kota-penduduk-terpadat.html

RIWAYAT HIDUP

Richard Adyaguna lahir di kota Medan pada tanggal 27-04-1991. Penulis menamatkan pendidikan SMA di Methodist-2,Medan pada 2009. Saat ini berstatus sebagai Mahasiswa tugas akhir di Universitas Bina Nusantara.Penulis aktif di organisasi HIMARS sebagai anggota.

Gambar

Gambar 2 Ruang Makan  Gambar 3 Ruang Tamu
Gambar 4 Ruang Tengah  Gambar 5 Ruang Koridor
Tabel 1 Pengaturan Pencahayaan dan Pembayangan Dalam Unity3D
Tabel 3 Perbandingan antara Ruang  Tamu Nyata dan Virtual  RUANG
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Mekanisme resistensi adalah perubahan PBP, yaitu dengan memodifikasi PBP sehingga mempunyai afinitas rendah terhadap antibiotik beta-laktam dan secara klinik

Penerapan permainan tradisional seperti permainan jamuran dapat meningkatkan kemampuan sosial pada anak, diharapkan pendidik dapat menerapkan permainan jamuran

Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh fungsi, ukuran dan bentuk jendela kemasan dan model lipatan kemasanterhadap perilaku pembelian.Penelitian ini ingin mendapatkan

Untuk menghadirkan pengalaman baru bagi penikmat cerita rakyat, Penulis membuat cara penceritaan sedemikian rupa sehingga buku cerita rakyat tersebut nantinya akan

Indika tor Target Reali sasi % Reali sasi Sumber Data Keterangan Sasaran Program Program Persandian untuk Pengamanan Informasi (Meningkatnya layanan persandian dalam

bahwa bahwa ibu yang melahirkan 1 kali sebesar 46.1% Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa paritas 1 lebih besar mengalami durasi lahirnya plasenta >6 menit sebesar

Dengan memiliki orientasi kewirausahaan yang cukup tinggi akan memudahkan perusahaan untuk menganalisis lingkungan dan memformulasikan serta melaksanakan strategi