PERANCANGAN VISUAL DAN EVENT
BRANDING YOUR BRAND
Junearch
Jl. K. H. Syahdan No. 30, Jakarta+62 819 5151154 JunearchLie@gmail.com
Abstract
Research done is create a visual design for the publication event "Branding itu Mudah".
Design method of analysis that has been done is a literature study, interviews, and surveys
through market research. The results achieved by making the event branding can be easily
recognized by the target market. Concluded, by making a visual design or marketing event
marketing for branding, this event can be easily recognized in the community.
Keywords : visual communication design, branding is easy, branding is investment,
i-brandology, branding, event.
Abstrak
Penelitian dilakukan ialah membuat sebuah perancangan visual untuk publikasi event
Branding itu Mudah. Metode perancangan analisis yang telah dilakukan adalah studi
pustaka, wawancara, dan survei melalui riset pasar. Hasil yang dicapai yaitu membuat
event branding ini dapat mudah dikenal oleh target market. Disimpulkan, dengan membuat
design atau visual untuk marketing pemasaran event branding, event ini dapat mudah
dikenal di masyarakat.
Kata Kunci : Perancangan komunikasi visual, Branding itu mudah, Branding itu investasi,
I-Brandology, branding, event.
Pendahuluan
Perkembangan perdagangan di dunia sungguh berkembang sangat pesat. Dengan bertambahnya permintaan dan penawaran yang melonjak sangat tinggi. Hal ini menyebabkan juga bertambah tingginya tingkat perkembangan merek (brand) yang ada di dunia. Tidak terkecuali dengan Indonesia. Perkembangan merek di Indonesia bertambah pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan usaha di Indonesia pada masa sekarang hampir tidak bias dilepaskan dari pengembangan merek.
Faktor yang mendukung perkembangan merek (brand) di Indonesia semakin maju adalah tingkat pertumbuhan penduduknya. Beradasarkan data BPS, jumlah pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2010 terjadi peningkatan sebesar 1.49%. Sedangkan, berdasarkan data BPS, jumlah pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2012-2013 mengalami peningkatan 5.92&. Menurut para ahli ekonomi, setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan memberikan lapangan pekerjaan lebih kurang 300.000-400.000 lapangan pekerjaan baru. Sementara pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2013 meningkat 6.14% dari bulan Agustus 2012. Hal ini lah yang seharusnya menjadi pusat perhatian oleh pemerintah dan swasta. Ketika telah berhasil menciptakan sosialisasi untuk menjadi entrepreneur yang baik, seharusnya juga melakukan sosialisasi untuk membangun merek (brand) yang baik, dan melakukan branding yang efektif dan tepat.
Branding adalah proses atau usaha membentuk suatu merek untuk mempermudah pemilik memperkenalkan mereknya kepada target pasar dengan menggunakan berbagai taktik tepat. Sebuah merek dapat dikenal oleh target pasar bukan hanya dengan sebuah slogan atau kampanye promosi, akan tetapi suatu gambaran dari pikiran, perasaan, dan ekspektasi yang datang dari benak seseorang ketika seseorang tersebut melihat atau mendengar sebuah nama, logo, produk, layanan, event, ataupun berbagai simbol dan rancangan yang menggambarkannya.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang telah dilakukan adalah studi pustaka, wawancara, survei lapangan dan survei melalui riset pasar.
Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan yaitu membaca beberapa buku desain untuk menunjang teori – teori yang dibutuhkan dalam melaksanakan perancangan ulang identitas visual. Selain buku, studi pustaka juga diambil dari web yang berhubungan dengan penelitian untuk melengkapi pengetahuan yang dibutuhkan serta mencari ide – ide dalam proses desain.
Wawancara
Metode wawancara ditujukan untuk mencari tahu lebih detail tentang objek yang diteliti sehingga mendapatkan informasi yang lengkap, akurat dan asli. Penulis melakukan tanya-jawab dengan Benny Fajarai, CEO kreavi, mengenai proses pembentukan sebuah organisasi atau forum dan juga proses membuat sebuah event yang baik. Selain itu, proses wawancara juga dilakukan dengan pihak brand consultant, Pak Irvan Surjanto untuk mengetahui permasalahan yang ada pada branding yang umumnya terjadi pada kalangan entrepreneur. Penulis pun melakukan wawancara dengan Ibu Prisca Angelica, seorang psikolog, wawancara ini untuk mengumpulkan informasi tentang target market, sifart dan kebiasaan target market, dan juga bagaimana cara menghadapi target market yang ingin dicapai seperti seorang pengusaha.
Survei Lapangan
Survei lapangan yang dilakukan adalah dengan mendatangi langsung para entrepreneurship (pengusaha). Dengan meninjau langsung target market akan mendapatkan pengenalan yang lebih mendalam dengan target penelitian. Survei lapangan ini bertujuan untuk mengenali dan merasakan sendiri bagaimana proses pemikiran dari seorang pengusaha atau pemilik UMKM.
Survei Melalui Kuisioner
Penulis tidak melakukan teknik survei melalui kuisioner. Karena hal ini dianggap tidak lebih efektif dari survei lapangan yang dijalakan penulis.
Hasil dan Bahasan
Masterbrand Logo
Gambar 1. Masterbrand Logo I-Brandology.
Logogram I-Brandology memiliki pengertian yang dalam, dari satu garis yang membentuk beberapa lingkarang, dan setiap lingkaran yang ada membentuk suatu gabungan yang menjadikannya sebuah visual baru. Visual yang terbentuk dapat menjadi tiga bentuk visual secarah harafiah, visual yang dibentuk adalah bentuk otak, bentuk gelembung suara yang biasa digambarkan pada buku anak-anak, dan bentuk awan pikirian.
Hal ini memiliki arti yaitu satu line adalah orang-orang yang berkumpul dan berbuat sesuatu terhadap desain dan perekomian Indonesia yang menjadi sebuah bulatan-bulatan yang diartikan sebagai perkumpulan yang kemudian menyatu menjadi satu sebagai sebuah forum yang memiliki pengetahuan dan wawasan tentang branding yang digambarkan sebagai otak, kemudian mau berbagi kepada orang pengusaha Indonesia yang digambarkan sebagai gelembung suara, dan juga selalu melakukan inovasi-inovasi untuk mengembangkan branding di Indonesia yang membentuk awan pikiran.
Logotype
Gambar 2. Logotype I-Brandology.
Logotype untuk I-Brandology dibuat dengan proses yang detail dan presisi. Dibuat dengan menggunakan teknik curva pada setiap ujung tarikan garisnya untuk mewakili unsur dari Indonesia. Begitu juga dengan bentuk tulisan I-Brandology. Bentuk tulisannya dibuat semi rounded dan tegas pada setiap tarikannya untuk menunjukkan konsitensi dan fleksibilitas yang mencerminkan brand values dari I-Brandology.
Skema Warna
Gambar 3. Skema warna.
Warna menjadi salah satu unsur yang penting untuk sebuah desain. Karena warna dapat menentukan psikologis objek tersebut dan juga secara marketing warna dapat menjadi media penting untuk menjangkau target market yang ingin dicapai.
I-Brandology memiliki brand value yaitu LEARN, DO, SHARE, FUN, and INFORMATIVE. Oleh karena itu I-Brandology memilih menggunakan warna cerah dan bervariasi seperti festive color, playful color, dan pastel color. Pemilihan warna tersebut agar dapat menunjukkan citra dari I-brandology tersebut dan dapat dengan jelas memberikan arti kepada target market dari I-Brandology.
Poster
Gambar 4. Poster Branding itu Tidak Sulit.
Gambar 6. Poster Branding itu bukan logo.
Poster event branding itu tidak sulit dengan ukuran (42 x 70 cm), dicetak di atas kertas albatros. Poster untuk event branding itu tidak sulit menggunakan beberapa teknik design. Menggunakan teknik doodle style untuk ilustrasi pada background poster, teknik typography pada strapline, dan menggunakan warna festve dan pastel. Konsep ini dilakukan untuk memastikan keberhasilan design dan promosi untuk event ini. Konsep terbentuk melalui hasil dari survey lapangan yang dilakukan penulis.
.
Brosur
Gambar 8. Desain brosur tampak belakang
Brosur event branding itu tidak sulit dengan ukuran A4 (21 x 29.7 cm), dicetak di atas kertas mate paper yang kemudian dilipat menjadi 3 bagian. Berisikan informasi atau pengenalan awal branding, yang bertujuan untuk memberikan umpan informasi sederhana kepada target market.
Roll Up Banner
Roll up banner event branding itu tidak sulit dengan ukuran (80 x 160 cm). Roll up banner digunakan untuk media promosi yang sangat efektif di letakkan pada public space. Untuk menarik perhatian dari pada pengunjung mall, pengguna jalan, atau pun pengunjung took.
Baju
Gambar 10. Desain baju.
Baju event branding itu tidak sulit dicetak di atas baju dengan bahan kain cotton 30s atau 40s yang dicetak dengan teknik sablon atau print DTG (direct to garment). Baju digunakan sebagai media ekspresi dari event branding itu tidak sulit.
Tote Bag
Gambar 11 Tote bag.
Tote bag event branding itu tidak sulit dengan ukuran (27 x 35 x 5 cm), dicetak di atas bahan kain belacu dengan teknik cetak sablon, pressing atau print DTG (direct to garment).
Mug
Gambar 12. Desain mug
Mug untuk merhandise event branding dicetak pada gelas keramik (mug) yang kemudian di gunakan sebagai hadiah bagi peserta.
Food Container
Gambar 13. Desain Cover notebook.
Note book sebagai merchandise untuk event branding itu tidak sulit dengan ukuran A5 (15.8 x 21 cm), dicetak dengan bahan kertas linen.
Pembatas Buku
Gambar 17 Desain Paper Bag
Pembatas buku sebagai merchandise untuk event branding itu tidak sulit dicetak dengan bahan kertas linen.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Sebagaimana rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bagian “Pendahuluan” kemudian dilakukan proses perancangan ulang akhirnya didapat seperti dalam “Hasil dan Bahasan” sehingga sebagai kesimpulan desain Dengan pemikiran, konsep, dan juga desain yang dilakukan untuk membuat sukses event “branding itu Tidak Sulit”. Diharapkan dapat membuat masyarakat terutama entrepreneur (pengusaha) mengerti dan mendapatkan wawasan untuk melakukan branding yang lebih baik. Begitu juga agar pengusaha mau berkontribusi untuk melakukan branding untuk diimplementasikan pada usaha atau bisnisnya.
Saran
Melalui penelitian yang cukup dalam hal melakukan branding yang baik dikalangan pengusaha (entrepreneur). Banyak sekali usaha atau bisnis di Indonesia yang dilakukan tidak menggunakan branding yang baik yang akhirnya menjadi salah satu faktor dalam kegagalan usaha. Padahal jika melakukan branding akan menjadi bantuan utama dalam pengembangan suatu usaha atau bisnis. Karena itulah event ini dibuat dan dirancang sedemikian rupa, dibantu dengan visual yang mendukung
untuk promosi event ini diharaplan dapat menarik minat target market untuk berpartisipasi dan berkontribusi untuk mempelajari seperti apa branding itu sebenarnya.
Referensi
Kottler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. PT Indeks kelompok Gramedia. Jakarta.
Libya, A. (2013). Pengertian Typography, Omphestudio, diakses 13 Maret 2014 dari http://www.notepedia.info/2013/04/pengertian-typography.html
Neumeier, Marty. (2003). The Brand Gap. Edisi kedua. New Riders Publisher
Safanayong, Y.(2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedia.
Laura, Lake. (2013). What is branding, diakses 18 Maret 2014 dari http://marketing.about.com/cs/brandmktg/a/whatisbranding.html
Samara, Timothy. (2003). Making and Breaking the Grid. Rockpot.
Eisseman, L. (2002). Pantone: Guide to Communication With Color. Ohio: Grafix Press.
Pickton dan Broderick. (2001). Strategi Branding oleh perusahaan, diakses 18 Maret 2014 dari http://alfianbranding.blogspot.com/2011/06/brand-management-pengenalan-brand.html
Hoyle, LH. (2006). Prinsip Pemasaran, diakses 16 Maret 2014 dari
http://www.marketingteacher.com/2006 -1-00206-IF%20Bab%202.pdf
Shane, S. 2003. A General Theory of Entrepreneurship.the Individual-opportunity. Nexus. USA: Edward Elgar