• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS BLENDED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS BLENDED LEARNING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

394

RANCANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

BERBASIS BLENDED LEARNING

Nurhidayati

Universitas Negeri Malang Email: nurhid1@yahoo.com

Abstrak: Pembelajaran berbasis blended learning merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan belajar yang beragam. Belajar blended menawarkan kesempatan belajar untuk menjadi baik secara bersama-sama dan terpisah, demikian pula pada waktu yang sama maupun berbeda. Sebuah komunitas belajar dapat dilakukan oleh pelajar dan pengajar yang dapat berinteraksi setiap saat dan di mana saja karena memanfaatkan yang diperoleh komputer maupun perangkat lain (iPhone) sebagai fasilitasi belajar. Blended learning memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar. Untuk pembelajaran bahasa Arab tingkat SMA/ MA ke bawah mungkinkah pembelajaran Blended ini dilaksanakanan?. Pembelajaran Blended bisa dikemas dengan menggunakan materi online dan ofline, sesuai dengan kondisi sekolah dan ketersediaan fasilitas. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian pembelajaran Blended, keuntungan dan kelemahan pembelajaran Blended, pembelajaran bahasa Arab berbasis Blended learning, dan contoh RPP pembelajaran bahasa Arab berbasis Blended. Kata Kunci: Rancangan pembelajaran , Pembelajaran bahasa Arab berbasis Blendid learning

Pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer secara online (internet dan mobile learning). Pembelajaran berbasis Blended learning berkembang sekitar tahun 2000 dan sekarang banyak digunakan di Amerika Utara, Inggris, Australia, kalangan perguruan tinggi dan dunia pelatihan. Melalui blended learning semua sumber belajar yang dapat memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang yang belajar dikembangkan. Pembelajaran blended dapat menggabungkan pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya, pembelajaran yang menggunakan pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler atau iPhone, saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya. Pebelajar dan pengajar/fasilitator bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar terjadi belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik.

(2)

395

Pembelajaran berbasis blended learning, di samping untuk meningkatkan hasil belajar, bermanfaat pula untuk meningkatkan hubungan komunikasi pada tiga mode pembelajaran yaitu lingkungan pembelajaran yang berbasis ruang kelas tradisional, yang offline, dan yang sepenuhnya online. Para peneliti memberikan bukti yang menunjukkan bahwa blended learning menghasilkan perasaan berkomunitas lebih kuat antar mahasiswa daripada pembelajaran tradisional atau sepenuhnya online (Dwiyoga, 2013).

Komponen Pembelajaran Blended

Picciano (2009) telah mengembangkan model multimodel untuk mendesain pembelajaran blended. Dia mengidentifikasi enam komponen model yang dipandu dengan tujuan atau capaian pembelajaran untuk setiap keterampilan yang akan dilatihkan. Beberapa komponen aspek pembelajaran dilaksanakan secara online dan sebagian yang lain dilaksanakan secara offline dan tatap muka. Keenam komponen tersebut meliputi kegiatan (1) penyampaian materi dengan berbagai teknik dan media, (2) memfasilitasi kegiatan kerjasama dan memberikan motivasi, (3) mendorong siswa untuk berdialog dan bertanya jawab, (4) memberikan kegiatan yang mendorong siswa unntuk memberikan respon dan refleksi, (5) mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam belajar dan menyelesaikan tugas, dan (6) mengajak siswa untuk menyimpulkan dan menilai proses pembelajaran.

Berikut kunci penting pembelajaran blended model flipping yang diidentifikasi oleh Brame (2013) yaitu:

1) Memberi kesempatan pada siswa untuk mencapai peringkat di kelas;

2) Secara insentif memberi kesempatan siswa ntuk mempersiapkkan kelas belajar; 3) Memfasilitasi sarana untuk menillai keterpahaman siswa;

4) Menyediakan kegiatan kelas yang difokuskan pada berpikir tingkat tinggi dalam belajar.

Tahap pelaksanaan Blended Learning

Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi (2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended Learning agar hasilnya optimal, yaitu

1. Tetapkan macam dan materi bahan ajar.

2. Tetapkan rancangan dari Blended Learning yang digunakan. 3. Tetapkan format dari on-line Learning.

4. Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat.

5. Selenggarakan Blended Learning dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.

6. Siapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Blended Learning (Anonim, 2016; online)

Terdapat empat model pembelajaran berbasis blended, yaitu rotation model, the flex model, the a la carte model, and the enriched virtual model. Model Rotation para siswa diarahkan untuk mengalami berbagai tipe aktifitas pembelajaran yang salah satu aktifitasnya melalui pembelajaran online yang kadangkala dilaksanakan di kelas atau lab computer. Slah satu contoh model rotasi ini sering disebut dengan

(3)

396

flipped classroom yang mengarahkan siswa berpartisipasi dalam kegiatan secara online sebelum sesi tatap muka di kelas.

Flex model memfasilitasi siswa dengan pembelajaran online di kelas, sehingga siswa dapat belajar mandiri dengan computer di tempat duduk, sementara guru membantu dan memberi bimbingan. Model A la carte mengarahkan siswa untuk belajar melalui tatap muka di kelas pada sebagian besar proses kegiatannya, namun mereka akan menyempurnakan kegiatan belajarnya secara online. Sementara model Enriched virtual mengarahkan siswa pada mayoritas kegiatan belajar online di kelas dan menghabiskan sedikit waktu saja untuk kegiatan tatap muka di kelas (Hudson, 2013).

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Blended

Pembelajaran blended memiliki kelebihan sebagai berikut:

1) Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling mellengkapi;

2) Pembelajaran lebih efektif dan efesien;

3) Peningkatan aksesbilitas dalam mengakses materi pembelajaran; 4) Pembelajaran lebih bervariatif.

Adapun kekurangan pembelajaran blended adalah:

1) Media yang dibutuhkan beragam sehingga apabila sarana dan prasarana tidak memadai tidak bisa dilaksanakan;

2) Tidak meratanya fasilitas yang dimilik peserta didik, seperti computer dan akses internet;

3) Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi;

Membutuhkan keprofesionalan guru untuk menggunakan media IT dan sarana yang mendukung.

Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Blended Learning

Pembelajaran bahasa Arab di MI/SD, MTS/SMP, MA/SMA, dan juga perguruan tinggi akan menjadi lebih efektif, variatif, fleksibel, dan menyenangkan jika dilaksanakan dengan metode blended learning. Bahasa Arab sebagai bahasa asing merupakan materi pembelajaran yang akan lebih menarik jika dikemas melalui CD atau MP3 yang disajikan melaui media online maupun ofline. Beragam materi pembelajaran bahasa Arab bisa diunduh dari web, google, dan youtube serta media massa yang lain yang bervariatif dan menarik, baik untuk tingkat MI, MTS, MA sampai perguruan tinggi. Materi tersebut bisa dipilih sesuai dengan jenjang lembaga pendidikan dan karakteristik siswa, baik yang disajikan oleh penutur asli maupun penutur asing.

Berbagai media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran blended meliputi media TV, radio, computer dan laptop, internet, hp, iphone, dan tablet dengan berbagai ragam menu program yang ada. Melalui media hp, guru dapat memanfaatkannya untuk merekam berbagai percakapan bahasa Arab baik yang dilakukan oleh siswa, guru, maupun, orang lain, baik yang penutur asli maupun non penutur asli. Melalui handphone guru dapat membuat group whatshapp mata pelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelas dan konsultasi antar siswa dan guru anggota group. Berbagai program

(4)

397

yang dapat kita manfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran bahasa Arab berbasis blended dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab berbasis blended learning dapat dilaksanakan secara bervariasi. 25% online/75% tatap muka dan offline, 50% online /50% tatap muka dan offline, atau 75% online /25% offline dan tatap muka, sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana sekolah dan guru. Seorang guru bahasa Arab dapat melaksanakan pembelajaran blended dengan hanya memberi tugas pada siswa melalui stutus facebooknya, untuk memberi komentar pada status facebooknya , sebagai tambahan tugas menulis. Untuk yang offline guru bisa memberi tugas menyimak kepada siswa dengan memberi rekaman mp3 atau CD untuk ditulis kembali dalam bentuk ringkasan atau bentuk wacana yang berbeda.

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab berbasis blended juga dapat divariasikan melalui pembagian jenis keterampilan berbahasa. Misalnya maharah qiraah diberikan secara offline, maharah kitabah dan menyimak online, sedang maharah kalam melalui kegiatan tatap muka. Dengan porsi demikian berarti porsi online 50% sedang offline dan tatap muka 50%. Kalau hanya pembelajaran menyimak saja yang online berarti porsi online 25% sedang offline dan tatap muka 75%. Selain model tersebut pelaksanaan pembelajaran blended dapat dilaksanakan dengan cara membagi porsi online, offline, dan tatap muka untuk setiap maharah keterampilan berbahasa secara merata.

Seberapapun porsi online, offline, dan tatap muka, asal pembelajaran sudah memenuhi syarat dengan tiga variasi penyajian pembelajaran tersebut sudah dapat disebut sebagai pembelajaran blended. Pembelajaran blended merupakan upaya penyajian proses pembelajaran yang memberikan kebebasan dan keleluasaan pada siswa untuk dapat mengakses materi pembelajaran dan melakukan proses belajar dari berbagai sumber, di mana saja, kapan saja, sesuai fasilitas yang memungkinkan terjangkau dan dimiliki oleh para siswa.

RPP Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Blended

Berikut adalah contoh RPP pembelajaran bahasa Arab berbasis blended untuk maharah menyimak dengan tema ةقهارمنا ةهحرم. RPP tersebut dapat dimodifikasi pelaksanaannya sesuai dengan kondisi dan fasilitas yang tersedia dan dapat dijangkau oleh siswa.

(5)

398

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED

( RPP )

Nama Sekolah : MADRASAH ALIYAH NEGERI MALANG

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Status Pendidikan : Madarasah Aliyah Kelas / Semester : XI/ I

Tema : ةقهارمنا ةهحرم

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Pertemuan : Pertama

A. Standar Kompetensi:

1. Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang remaja

B. Kompetensi dasar: Menyimak

1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) tentang remaja dengan tepat

1.2 Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan tentang remaja secara tepat

C. Indikator pencapaian

 mendengarkan bacaan teks tentang ةقهارمنا ةهحرمyang bacakan oleh salah satu siswa dan direkam, serta dishare melalui whatshapp group kelas bahasa Arab.

 mengidentifikasi kosa kata baru yang sulit.

 mencari makna kosa kata di kamus atau melalui diskusi di whatshapp.  mengungkapkan informasi yang terkandung dalam wacana lisan.  menentukan ide pokok dari wacana lisan.

 menjawab pertanyaan tentang wacana yang disimak D. Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengamati melalui proses menyimak , siswa menanya tentang kosakata yang diidentifikasi sebagai kosakata baru, kemudian siswa

mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan pemahaman wacana lisan yang telah disimak melalui keterampilan berbicara dan menulis dengan bahasa arab yang berkaitan dengan topik ةقهارمنا ةهحرم

E. Materi Pembelajaran: ةقهارمنا ةهحرم F. Langkah langkah pembelajaran

NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN waktu

(6)

399 G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Sainstifik blended learning

Metode : Demontrasi, penugasan, diskusi dan dialog

H. Sumber/Bahan/Alat Belajar:

 Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pertemuan dan menanyakan kabar siswa.

 Guru mengecek kehadiran siswa

 Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan

disampaikan, meliputi: Kompetensi dasar dan indikator pencapaian.  Siswa menyiapkan tugas yang sudah dilaksanakan dari

pembelajaran offline dan online

2 Kegiatan Inti 10 menit

1. Mengamati

 Siswa mendengarkan wacana lisan yang dibacakan oleh salah satu siswa tentang ةقهارمنا ةهحرمdi rumah melalui mp3 yang dishare melalui WA kelas.

2. Menanya

 Siswa menanyakan kalimat atau kosa kata yang belum dipahami tentang ةقهارمنا ةهحرم, melalui diskusi kelas di WA atau dengan melihat kamus.

3. Eksperiment

 Siswa menyebutkan kata yang didengar tentang ةقهارمنا ةهحرم sesuai yang ditunjuk oleh guru

 Siswa mencocokkan beberapa kata, frase atau mufrodat sesuai dengan maknanya

4. Mengasosiasi

Siswa mencoba untuk menjelaskan makna dan membuat simpulan wacana tentang ةقهارمنا ةهحرمyang disimak. 5. Mengkomunikasikan

1. Siswa menerapkan isi kandungan wacana lisan tentang

ةقهارمنا ةهحرم yang telah disimak melalui keterampilan

berbicara dan menulis dengan bahasa arab.

2. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait dengan kandungan wacana lisan tentang ةقهارمنا ةهحرم

70 menit

3 Penutup 10 menit

 Guru memberikan pertanyaan lisan/ soal latihan hasil belajar  Guru memberikan pijelasan dan memberikan pelurusan konsep

jika ada yang kurang tepat

 Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran yang telah berlangsung, meliputi; kelemahan dan kelebihan, perasaan dan kesulitan yang dihadapi siswa

(7)

400  Lembar materi pembelajaran

 Buku paket Pelajaran Bahasa Arab  MP3 online dan ofline

 Handphone atau computer

I. Penilaian:

Penilaian

Teknik Instrumen Skor

Tes tertulis ؟ نيسوقنا نيت تامهكنا ةسنأ رتخا 1 . هيوناثنا سرادمنا يف تاثناطناو بلاطنا غهت دق (....ةهحرم )ةقهارمنا ,ةنوفطنا ,اثصنا 2 . ).اعيرس اون ,نينسمنا ,نيقهارمنا ,لافطلاا ( و همسج ومني 3 . ؟.مثقتسمنا يف )كهمع ,كمنا ,كهما( .ام Dst. 35 30 35 KRITERIA PENILAIAN a. Menyimak/psikomotorik

No Nama Kriteria dan skala penskoran

skor Kefasiha n Kebenaran ketepatan 30 40 30 100 1 2 3 4 Mengetahui ..., ... ... ...

Kepala MAN Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab

Nama Nama

NIP ... NIP………..

Simpulan

Pembelajaran berbasis blended adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan tiga porsi pembagian waktu kegiatan. Kegiatan tatap muka, online dan offline dengan porsi waktu yang bervariasi. Pembelajaran bahasa Arab berbasis blanded dapat dilaksanakan jika minimal tersedia fasilitas handphone dengan kuota internet yang memadai. Jika di suatu sekolah tidak tersedia fasilitas minimal tersebut, dapat dilaksanakan pembelajaran pra blended melalui kegiatan tatap muka dan offline, yang mempunyai manfaat untuk melatih siswa belajar mandiri dan tidak tergantung kepada materi yang disampaikan guru di sekolah. Siswa masih

(8)

401

bisa belajar melalui rekaman mp 3 yang bisa diakses siswa meski tanpa kuota internet, maupun tugas-tugas lain seperti kegiatan bercakap-cakap yang direkam dengan alat perekam tertentu atau handphone tanpa fasilitas internet.

Rujukan

Anonim. 2016. Blended learning and flipped classrooms

https://www.vu.edu.au/learning-teaching/improving-learning-teaching/teaching-approaches/blended-learning-and-flipped-classrooms

Anonim. 2015. Pendekatan Pembelajaran Blended Learning.

https://riyadiljannah.wordpress.com/2015/06/30/pendekatan-pembelajaran-blended-learning/

Brame, C. J. 2013. Flipping the classroom(external link). Vanderbilt University, Center for teaching.

Dwiyogo, Wasis D. 2013. Pembelajaran Berbasis Blended Learning.

http://id.wikibooks.org/wiki/Pembelajaran_Berbasis_Blended_Learninghttp: //id.wikibooks.org/wiki/Pembelajaran_Berbasis_Blended_Learning

Hudson, Tim. 2013. How to Implement a Station Rotation Blended Learning Model

http://study.com/academy/lesson/blended-learning-strategies.html

Picciano, A. 2009. Blending with purpose: The multimodal model. Journal of the Research Center for Educational Technology, 5(1), 4-14.

Referensi

Dokumen terkait

Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya kepolisian daerah Provinsi Sumatera Utara dalam melakukan penegakan hukum terhadap masyarakat sipil yang

Kantor Cabang Margonda sudah baik karena sudah menggunakan sistem pengelolaan arsip, yaitu menggunakan sistem penyimpanan arsip, ruangan penyimpanan, peminjaman arsip

Sebagai pakar pertanian kita harus merasa bertanggungjanji (to feel commited) kepada pertanian untuk menjadikannya suatu lapangan kerja yang kompetitif dengan lapangan kerja

Penyakit dinamakan vascular streak dieback karena gejala yang khas dari penyakit ini adalah adanya garis-garis berwarna cokelat pada berkas pembuluh (vascular

Prinsip kerja cara pengupasan sentrifugal (Tabel 11) adalah bahwa mete gelondong mendapat tekanan berupa tenaga hempasan yang bersal dari gaya sentrifugal yang diberikan

kepemilikan luas lahan serta jumlah tanaman cengkeh yang ditanam petani atau pekebun; menganalisis seberapa besar intesitas serangan penyakit BPKC terhadap kerusakan

Apabila model pembelajaran tersebut dapat diintegrasikan dengan pembelajaran Blended Learning berbasis Moodle dan dapat dilakukan seefektif mungkin, maka pembelajaran

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Blended Learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional, dimana antara